Share

Bukan Papa

Author: Otty A
last update Last Updated: 2024-02-09 16:36:17

Flashback saat Erwin disekap.

Erwin perlahan lahan membuka matanya. Hal pertama yang ia lihat adalah dinding yang seakan bergerak tak tentu arah. Erwin masih merasa pusing akibat benda tumpul yang dipukulkan ke kepalanya.

"Aduh!" Erwin mengeluh dalam hati. Ia hendak menggunakan tangannya untuk memegangi bagian kepala, tapi ia segera sadar jika kedua tangan dan kakinya diikat.

Erwin melihat ke sekeliling kamar. Ia bingung berada dimana sekarang. Suara suara tak jelas terdengar dari luar.

"Emmh! Janganlah Ray. Geli!"

"Sedikit saja!"

Gelak tawa lelaki dan perempuan diiringi suara erangan membuat pikiran Erwin melayang di udara.

"Woi!" Erwin hendak berteriak tapi ia tak dapat melakukan hal itu.

Sudah beberapa waktu ia pingsan dan baru sadarkan diri. Erwin menggeser tubuhnya pelan pelan. Secara tak sengaja, ia menyenggol kipas angin yang ada di dekat kakinya.

"BRuk!" Suara kipas angin yang terjatuh segera menarik perhatian Lily dan Ray. Mereka menghentikan aktivitas intim, dan pergi ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Hari Pernikahan

    Nathania terus menangis. Lily berusaha untuk menenangkannya. Namun usahanya gagal. Nathania tetap menangis, ia berhenti menangis ketika mulai merasa lelah."Bagaimana Nathania? Apa dia masih menangis?""Dia sudah tidur. Aku benar benar bingung. Aku berpikir untuk memberitahu orang tuaku mengenai masalah ini." "Itu akan lebih baik. Aku akan lakukan pendekatan dengan Nathania secara bertahap. Supaya dia tidak histeris lagi seperti tadi." "Ya kau benar!" Keesokan paginya, Lily bangun lebih awal. Setelah mandi, ia baru membangunkan anaknya."Sayang, ayo bangun!" bisiknya pelan."Hmmm!" Nathania membuka matanya perlahan."Ayo kita ke rumah Nenek Rosalina!" Nathania dengan cepat mengangguk. Lily tak membahas soal Ray lagi. "Kau mandi. Mama akan menunggumu!" ****Hari ini, Senja dijemput dari rumahnya pagi pagi buta. Driver khusus ditugaskan untuk mengantarkan Senja pergi ke salon."Selamat pagi Bu! Pak Arnold meminta saya untuk mengantarkan Ibu ke salon.""Iya saya sudah tahu. Tapi ap

    Last Updated : 2024-02-10
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Bangkrut

    "Kalian tidak boleh menikah!" seru Dafa."Kekonyolan apa lagi yang sedang ingin kau ciptakan? Aku dan Senja akan menikah. Kami sudah berkomitmen untuk hidup bersama!" Belum sempat menjawab, ponsel Dafa berbunyi. Dafa dengan terpaksa harus menjawab telepon masuk lebih dulu."Hallo Dafa! Kamu dimana?" Rupanya Ayu menelepon."Aku di rumah kawanku Ma." Dafa berbohong pada Ayu."Rumah kawan? Siapa? Cepatlah pulang Dafa. Kamu bikin Mama khawatir!""Nanti Dafa akan pulang. Mama nggak usah khawatir!" Dafa mengakhiri pembicaraan tapi Arnold sudah tak ada bersama dengannya lagi.****Lily sudah sampai di rumah orang tuanya sendiri. "Lily!" Rosalina mengernyitkan keningnya ketika melihat Lily datang membawa koper sekaligus cucu perempuannya."Ma," sahut Lily pelan."Lily, kamu kenapa kok ke sini bawa koper? Mana banyak lagi?"Lily menghambur ke arah Rosalina. Ia memeluk sang Ibunda dengan erat sembari menangis."Dafa menc3r4ikan aku, Ma!" Lily terisak."Apa? Kenapa?"Lily tak menjawab. Ia mak

    Last Updated : 2024-02-10
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Panik

    "Bi Sari! Tolong Bi!" Bagas panik melihat sang Ayah tak sadarkan diri.Suara Bagas yang nyaring juga didengar oleh Ayu. Ayu yang saat ini sedang menyisir rambutnya, cepat cepat turun ke lantai bawah.Bi Sari berlari dari dapur menuju ke teras belakang. Ayu melihat asisten rumahnya nampak terburu buru."Ada apa Bi!" seloroh Ayu."Nggak tahu Nyah!" Bi Sari dan Ayu pergi ke teras. Ayu melotot kaget melihat sang suami tergeletak di lantai."Tolong jaga Papa Bi. Aku akan telepon ambulans."Bagas menghubungi ambulans. Tak menunggu waktu lama, mobil ambulans datang. Tim medis membawa pasiennya masuk ke dalam mobil ambulans.Ayu duduk di dalam ambulans. Bi Sari juga ikut menemani Ayu di sana. Sementara Bagas menggunakan mobil pribadinya.Sesampainya di rumah sakit, pasien masuk ke ruangan ICU. Ayu dan Bagas menunggu dengan cemas."Bagas! Apa yang terjadi? Kenapa Papamu jadi seperti ini?""Papa shock. Willy menarik semua sahamnya dari perusahaan kita. Perusahaan kita terancam bangkrut!" "Apa

    Last Updated : 2024-02-11
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Rahasia Besar

    "Tin! Tin! Tin!" Dafa menyalakan klakson mobil tanpa henti. Suara klakson yang berisik membuat security keluar dari posnya dan memarahi Dafa."Pak! Matikan klaksonnya! Jangan buat keributan di sini!""Suruh majikan kamu keluar! Saya mau bicara! Sebelum dia keluar, saya nggak akan mematikan klakson!" Dafa melongok dari jendela mobil.Security dengan terpaksa harus berlari ke rumah utama untuk memberitahu hal tersebut.Sementara Rosalina dan Lily tengah berbincang di ruang keluarga mereka yang dindingnya kedap suara."Yanto! Ada apa kamu ke sini?""Maaf Bu. Ada suaminya Non Lily datang. Nggak tahu kenapa, dia sepertinya sedang marah. Nyalain klakson terus.""Beraninya dia datang ke sini!" Rosalina marah.Ia hendak keluar rumah untuk menegur Dafa, namun Lily berusaha melarangnya."Ma, udahlah. Nggak usah. Biarkan saja Dafa. Aku yang akan temui dia. Mama nggak perlu temui dia!""Kasih tahu dia. Jangan berani berani lagi menunjukkan wajahnya di rumah kita. Kalau dia berani melakukan hal it

    Last Updated : 2024-02-11
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Gagal 3r3ksi

    Senja menatap wajah Arnold lekat lekat. Ketika Arnold mengatakan soal rahasia yang ia pendam, traumanya saat dibohongi oleh Dafa kembali muncul."Kau memiliki istri lain selain aku? Atau kau memiliki wanita lain selain aku?" Senja bertanya dengan serius."Senja, apa yang kau katakan barusan? Kenapa mengira ngira seperti itu. Bukan itu yang mau aku sampaikan padamu!" "Lalu apa?""Dengarkan aku baik baik. Senja, aku mengidap penyakit langka."Senja mematung saat Arnold mengatakan hal itu."Penyakit? Kau sakit apa? Kenapa tidak pernah bercerita padaku?""Aku takut kau akan meninggalkan aku jika kau sampai tahu aku lelaki berpenyakit.""Kejujuran adalah hal terpenting dalam pernikahan. Sekarang katakan dengan jujur, apa penyakitmu itu!" Senja mendesak."Hemokromatosis." Arnold menjawab singkat. Senja menjadi lebih bingung."Aku tidak paham.""Intinya aku tidak akan bisa menyentuh bagian sensitifmu menggunakan alat vit*lku. Sebab aku tak bisa 3reksi." Jawaban ini sukses membuat Senja mel

    Last Updated : 2024-02-12
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Mencari Kebenaran

    Dafa yang tak punya pilihan lain hanya bisa melakukan apa yang dikatakan oleh Sang Kakak. Ia dengan segera mengumumkan jika Perusahaannya pailit."Semua terjadi gara gara Lily!"Belum selesai rasa sedih yang menggelayuti dirinya, Ibunya menelepon dan memberikan kabar buruk."Ya Ma ada apa?""Dafa, Papa kamu kritis! Dokter bilang harus melakukan operasi lagi, malam ini. Dan administrasi harus diselesaikan.""Apa?" "Lakukan sesuatu! Mama bingung. Benar benar bingung. Mama takut kalau Papa kenapa napa!" "Mama tenang saja. Dafa akan berusaha yang terbaik untuk Papa. Berapa biaya operasinya?" "Dua ratus juta. Apa keluarga kita memiliki uang sebanyak itu?" Ayu ragu."Aku usahakan." Dafa menutup telepon.Dafa pergi dari ruangannya. Banyak orang yang menunggunya di luar perusahaan."Pak turunkan gaji kami sekarang!""Berikan kami uang pesangon!"Teriakan dengan kalimat seperti itu terngiang ngiang di telinga Dafa. "Aku akan berikan tapi sesuai kemampuan perusahaan." Dafa menjawab singkat

    Last Updated : 2024-02-12
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Bukti Valid

    "Hahahaha!" Respon tak terduga datang dari Willy. Dafa melongo melihat perilaku pria yang masih menjadi Ayah mertuanya itu."Anakmu ber$3lingkuh!" seru Dafa."Hahahaha!" Willy tertawa makin kencang sembari memegangi perutnya."Nathania bukanlah anakku!" seru Dafa."Dafa, kau mau aku percaya semua tipuanmu ini? Kau mau aku yakin dengan semua ucapanmu setelah apa yang telah kau lakukan pada Putriku! Kau yang ber$3lingkuh! Kau yang mendua! Jangan menuding anakku!" Willy menunjuk Dafa dengan marah."Aku aku akui memang waktu itu aku mendua. Tapi itu semua terjadi karena kesalah pahaman. Dokter itu memberitahu aku jika Lily mandul. Dan semua orang di sini tahu, wanita yang tidak bisa memiliki anak adalah aib bagi keluarganya dan juga keluarga mertuanya!" Dafa menjelaskan."Tapi nyatanya? Nyatanya apa? Putriku sehat!" Willy beranjak dari hadapan Dafa.Dafa masih mencoba mengejar Willy."Pa, tunggu sebentar!" "Aku bukan lagi Ayah mertuamu. Jangan memanggilku dengan sebutan seperti itu!" ser

    Last Updated : 2024-02-13
  • Ranjang Panas Istri Kedua   Bercumb*

    Security masih mengamati wajah Erwin sembari menggaruk kepalanya meski tak terasa gatal. Namun daya ingatnya yang buruk, membuat pria itu gagal mengingat soal Erwin."Gimana Pak? Kenal tidak? Pernah lihat tidak?" Irwan bertanya dengan wajah serius."Kenal sih nggak Pak. Tapi kayak pernah lihat. Apa saya yang salah ya? Boleh kalau gambar ini saya simpan. Siapa tahu nanti ingatan saya kembali?""Bawa saja. Tempelkan di depan pos satpam bila perlu." "Ya Pak. Karena Bapak mencari orang hilang, itu kan tugas penting. Jadi silahkan saja." Security membuka palang pintu.Irwan meminta salah satu rekannya untuk membawa mobil patroli masuk ke kawasan perumahan tersebut.Mobil polisi dengan corak warnanya yang khas membuat beberapa warga penghuni perumahan menjadi bertanya tanya."Kok ada Polisi di sini ya?" "Wah apa jangan jangan ada kasus berat yang dilakukan oleh Pak Wiryos?""Pasti ada yang ketangkap karena kasus korupsi!"Semua warga memiliki praduga buruknya masing masing. Irwan mengitar

    Last Updated : 2024-02-13

Latest chapter

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Ending

    Bagas menyodorkan selembar tissue ke arah Senja. Senja pun lantas melihat ke arah Bagas."Jangan menangis. Aku ada di sini. Entah kau mau menerimanya atau tidak, tapi aku akan tetap ada di dekatmu." Bagas bicara sembari menatap Senja, lekat lekat.Senja melihat ke arah Ethan yang tertidur lelap dalam dekapan Bagas."Dia sudah tertidur, kau juga sebaiknya pergi tidur. Jaga kesehatanmu. Anak anak membutuhkan dirimu. Aku pun sama!" seru Bagas.Mendengar hal ini, perasaan Senja jadi tak karuan. Antara senang dan juga ragu, bercampur jadi satu dalam benaknya.Senja pergi keluar dari kamar anaknya. Ia tidur di kamarnya sendiri.*****Malam ini, Lily duduk terdiam menatap ke arah pintu keluar penjara. Ia sedang meratapi nasibnya.Suasana terasa begitu sepi. Tak ada suara yang terdengar. Polisi yang bertugas untuk menjaga penjara, semuanya sedang tertidur pulas. Narapidana lain juga tampak tertidur pulas."Bisa bisanya mereka tidur senyenyak itu!" Lily menatap benci ke arah para Polisi. Wani

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Wasiat Suami

    Setelah hampir tiga jam mereka menunggu di depan ruangan operasi, akhirnya Dokter keluar."Bagaimana keadaan Dafa?" Ayu bertanya dengan wajah panik."Kami minta maaf. Kami telah melakukan yang terbaik untuk pasien. Tapi kondisi pasien, masih tak ada perubahan dan semakin memburuk."Senja melongo hingga terjatuh ke lantai. Ayu pun sama kagetnya dengan Senja. Dunianya seakan berhenti ketika mendengar penjelasan dari Dokter."Mama. Senja. Kalian harus kuat!" Bagas mencoba untuk menenangkan mereka berdua."Pak Bagas, harapan hidup pasien sangat tipis. Alat bantu bernafas, jika tidak begitu membantu. Jadi semua peralatan medis yang menunjang kehidupan pasien, akan kami lepas.""Tidak!" Ayu berteriak."Jangan! Berapapun biayanya akan aku bayar! Jangan lepas selang infus atau apapun dari tubuh Dafa. Aku yakin, Dafa akan sehat! Dia akan kembali pulih!" Ayu melanjutkan ucapannya."Baik Bu. Tenanglah. Anda harus kuat dan tabah. Semuanya hanya bisa kita pasrahkan kepada sang pemberi kehidupan."

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Jalan Buntu

    Willy baru saja sampai di kantor polisi. Ia bahkan belum memarkirkan mobilnya, tapi seorang kawannya yang berprofesi sebagai seorang Polisi sudah mendatangi dirinya."Pak! Lily ditangkap!""Saya tahu itu! Makanya saya datang ke sini. Kenapa hal ini bisa terjadi? Apa kamu nggak bisa mengatur bawahan kamu?" Willy bicara sembari menyetir pelan dan memarkirkan mobil miliknya.Willy keluar dari mobil. "Saya bisa apa Pak? Mereka mengikuti Lily dan menangkap basah Lily melakukan tindakan pidana." Willy tak banyak bicara. Ia menyerahkan sejumlah uang kepada teman Polisinya tersebut."Ambil uang itu. Mintalah berapapun yang kamu inginkan. Tapi pastikan Lily lolos dari kasus hukum!" "Saya tidak berani berjanji. Tapi saya akan mengusahakannya.""Ingat! Awak media jangan sampai memberitakan mengenai masalah ini!""Sampai sekarang, kami tak mengizinkan awak media masuk ke sini.""Kalau kamu gagal membela anak saya, maka saya akan temui kolega saya yang jabatannya jauh di atas kamu! Dan saya aka

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Darah Terpercik

    Bagas akhirnya melepaskan Lily. Ia berjalan menjauh. Sementara itu, Irwan sudah memanggil ambulans.Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk menunggu, mobil ambulans sudah terdengar. Dafa dan Senja masuk ke dalam mobil ambulans. Begitu juga dengan Bagas. Tangan Bagas terus mengeluarkan darah. Darah juga merembes dari dada Dafa."Maafkan aku. Gara gara aku, kalian berdua jadi terluka." "Tidak ini bukanlah salahmu!" sahut Dafa.Setelah mengatakan hal ini, Dafa pingsan tak sadarkan diri.****Mobil ambulans akhirnya sampai di rumah sakit. Dafa dibawa ke ruangan ICU. Bagas dibawa ke UGD. Semuanya sedang mendapatkan perawatan medis.Sementara itu, Irwan menghubungi rekan kerjanya yang lain untuk membantunya mengamankan lokasi serta membantunya membawa mobil milik para korban dan tersangka.Irwan tak lupa menghubungi Ayu dan mengabarkan kejadian buruk ini."Apa! Dimana? Kenapa bisa seperti itu!" Ayu berteriak karena kaget ketika Irwan menceritakan kronologi yang terjadi."Mereka sudah dibaw

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Terkapar Tak Berdaya

    Kelima lelaki yang berdiri di hadapan Senja, mulai melepas pakaian mereka lalu disusul dengan celana yang mereka kenakan. Kelimanya menyeringai dan tertawa tak jelas melihat Senja yang ketakutan.Sementara itu, Bagas masih ada di luar. Saat ia mengendap masuk ke dalam, seseorang berdiri di belakangnya."PRak!" Lelaki asing itu memukul Bagas menggunakan kayu.Bagas memegangi kepalanya. Ia meringis kesakitan sembari menoleh ke belakang dan menatap wajah si pria."Siapa kau!" si pria berteriak dengan marah."Hai ada penyusup di sini!" si pria memanggil teman temannya yang ada di dalam gudang.Lily yang ada di dalam gudang dan mendengar teriakan si pria, segera keluar dari gudang, untuk memeriksa apa yang terjadi.Namun Bagas tak kalah cekatan dengan si pria. Belum satu orang pun datang ke tempat itu, Bagas meraih balik kayu dari tangan si pria. Ia mengayunkan balik kayu ke kepala si pria."BRak! PRak!" Si pria mengaduh kesakitan. Bagas mengambil pisau kecil yang menyembul di dekat saku

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Gudang Tua

    Dari kejauhan, Bagas yang baru saja keluar dari rumah sakit sesuai menjenguk temannya, terperanjat melihat Lily dan beberapa laki laki yang berdiri menghadap ke arah sebuah mobil."Apa yang mereka lakukan? Kenapa Lily ada di sini? Pasti ada yang tidak beres!" Bagas bicara dalam hati. Ia bersembunyi di balik dinding dan mengamati pembicaraan mereka dengan seksama."Cepat bawa dia ke gudang tembakau kita yang ada di perbatasan kota!" Lily memerintahkan anak buahnya."Siapa yang akan dia bawa ke sana?" Bagas bicara dalam hati.Dua orang lelaki masuk ke dalam mobil. Mereka memindahkan tubuh Senja ke kursi belakang kemudi. "Kami berangkat sekarang!" Dua anak buahnya pamit."Aku akan menyusul!" Lily menjawab.Mobil hitam melaju tepat di hadapan Bagas. Bagas melongo kaget karena ia tersadar jika mobil yang baru saja lewat adalah milik Dafa."Apakah yang di dalam mobil adalah Senja?" Bagas pun berinisiatif untuk mengikuti mobil itu.Ia masuk ke dalam mobil dan dengan lihai mengikuti mobil

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Tipuan Tingkat Tinggi

    "Kualitas sperma pasien, sangat buruk. Hal ini akan menyebabkan, pasien mengalami kesulitan untuk memiliki momongan.""Apa?" Ayu melongo mendengar penjelasan Dokter."Nggak mungkin Dok. Saya pernah cek kesuburan, aman kok! Nggak ada masalah! Sekarang kenapa bisa bermasalah!" Dafa protes."Bisa anda katakan dimana anda melakukan tes itu?""Di Rumah Sakit Goldy Health. Waktu itu saya dan mantan istri saya melakukan tes bersama."Dokter hanya menggelengkan kepalanya sembari menyodorkan selembar kertas berisi catatan medis."Dafa, menurut Mama, Dokter Alin ini lebih bisa dipercaya. Sebab, dulu kamu tes. Katanya Lily yang susah punya anak. Divonis mandul segala macam. Nyatanya? Dia bisa hamil!" seru Ayu."Iya ya." "Sudahlah Mas. Nggak perlu bahas soal anak lagi. Kalau memang tiba waktunya, kita punya momongan, kita pasti akan punya!" seru Senja."Kemungkinannya sangat tipis sekali untuk bisa memiliki momongan." Dokter menyahut.Dafa tampak shock dengan ucapan Dokter. Ia menundukkan wajahn

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Adik Untuk Ethan

    Bangkai tikus itu telah dimasukkan oleh security rumah, ke dalam kantong plastik. Namun meskipun begitu, bau busuknya masih tercium oleh semua orang."Siapa yang berani membuang bangkai ke sini Pak? Perumahan ini dijaga ketat. Kenapa sampai ada orang yang berani keliaran di sini dengan tujuan yang tak baik." Dafa mulai emosi."Setahu saya semenjak Pak Mulyo sudah pensiun dari security perumahan, mereka membebaskan orang orang untuk keluar masuk wilayah ini.""Nggak beres ini! Lama lama perumahan kita akan jadi kumuh." Suara keributan yang terjadi, membuat Ayu ikut keluar dari rumah."Ada apa? Kenapa semuanya berkumpul di sini?""Ada yang melemparkan bangkai tikus ke sini, Ma." Dafa menjawab."Jorok! Itu paling kerjaan orang iseng. Pengangguran yang iri dengan kehidupan orang lain. Sudahlah abaikan saja!" seru Ayu.Ayu melenggang masuk lagi ke dalam rumah. Pak Man mengantarkan Bi Sari berbelanja.Dafa dan Senja juga masuk ke dalam rumah. "Ada apa Ma?" tanya Ethan yang ikut penasaran.

  • Ranjang Panas Istri Kedua   Teror

    Sembari fokus menyetir, Senja meraih ponselnya dan menelepon Dafa."Mas!" Terdengar suara istrinya yang sedang gemetar karena panik."Ada apa sayang? Kenapa suaramu berubah menjadi seperti orang yang sedang panik?""Mas, aku takut! Ada orang yang sejak tadi mengikuti aku!""Mengikuti? Maksudnya?""Di belakang mobilku, ada orang yang menggunakan sepeda motor. Dia mengejar mobilku. Aku belok ke kanan, dia juga ikut belok ke kanan.""Tenang! Jangan takut dan jangan panik! Kamu fokus melihat ke arah depan saja. Jangan pikirkan orang itu. Dan jangan menyetir ke tempat sepi. Aku akan menyusulmu sekarang. Katakan dimana posisimu!" seru Dafa."Jembatan Helly!" sahut Senja."Baiklah! Di dekat Jembatan Helly ada sebuah pasar yang cukup besar. Menyetir lah ke arah pasar itu. Lalu minta bantuan pada orang orang yang ada di pasar. Penjahat seperti mereka akan berpikir ulang, jika kau sudah ada di dalam pasar.""Baiklah!" Senja menutup ponselnya.Dafa segera masuk ke dalam mobil dan menyusul istrin

DMCA.com Protection Status