Share

- 52 -

"Kurang ajar," umpat lelaki sangar itu saat netranya tidak mendapati Airen yang terikat kecuali sedikit bekas darah dan pecahan kaca di lantai. "Ia tak mungkin bisa keluar dari sini."

Sejurus kemudian tatapan lelaki itu mengarah pada pintu toilet. Airen pasti di dalam sana pikirnya. Ia pun berjalan perlahan mendekati bibir pintu. Jika Airen berada di dalam, ia rasa bukan hal yang sulit baginya untuk satu lawan satu lalu menangkapnya. Terlebih ia mengira Airen tidak memiliki alat yang bisa dijadikan senjata selain pecahan kaca.

Secepat mungkin lelaki itu langsung membuka pintu dan menyergap apa yang ada di dalam. Ketika ia hendak memastikan keberadaan Airen di dalam toilet, saat itu juga sebuah hantaman keras mendarat di kepalanya yang botak. Hantaman itu membuatnya mundur beberapa langkah. Belum sempat ia mengatur keseimbangan dan menahan rasa sakit, lagi-lagi hantaman kedua mendarat kembali di tempat yang sama.

Airen memukul lelaki itu dengan penutup tangki klo

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status