Meskipun mereka tidak punya senjata, mereka berempat tetap di waktu pertama untuk maju dan membentuk dinding untuk melindungi James di belakang.James mengulurkan tangannya memisahkan mereka berkata, "Biarkan aku yang menangani saja."Alan berkata, "Kak James, mereka semua bersenjata. Kamu ...."Sebelum Alan menyelesaikan omongannya, James sudah berjalan ke depan."Aku adalah James. Kamu jangan berteriak lagi. Apa kamu nggak tahu ini rumah sakit tempat pasien untuk istirahat?"Teguran James mengejutkan Justin. Dia bahkan berpikir, 'Sebenarnya aku yang menangkapnya atau dia yang menangkapku?'Dia menoleh ke belakang melihat bawahannya dan para pasukan khusus, dia pun menjadi tenang. Setelah itu, Justin lanjut menatap James.Dia menegur, "Gaya bicaramu sombong sekali!"James mengernyit berkata, "Sudah kubilang kecilkan suaramu."Suara Justin menjadi semakin kuat, "Aku memang mau bicara dengan keras! Apa yang bisa kamu lakukan? Bagaimana? Sekarang apakah sudah giliran tahanan yang mengaja
Dia mencibir, "Kamu bilang nggak mau pakai jadi nggak usah pakai? Apa kamu sedang mengajariku?"Justin langsung memerintah, "Pakaikan borgol!"Ekspresi Alan berempat langsung menjadi penuh kemarahan, mereka menjadi sangat tegang, bahkan mengepalkan tangan dengan erat.Namun, mereka tidak berani beraksi tanpa perintah dari James.James menatap Justin sekilas, kemudian mengulurkan kedua tangannya sesuai arahan.James bisa menahan dirinya dipermalukan selama orang tua dan adiknya tidak terganggu dan mengkhawatirkannya.Melihat James sudah menurut dan rela diborgol, Justin menjadi sangat bangga. Dia lanjut berkata, "Kenapa nggak sok hebat lagi? Sekarang kamu sudah tahu 'kan siapa yang lebih hebat? Jangan nggak tahu diri, ya."James tidak memedulikan kata-katanya yang menghina, dia menoleh berkata kepada Alan dan yang lainnya, "Tolong jaga keluargaku untuk sementara ini."Justin berkata, "Sementara ini? Kamu sudah kehilangan sepanjang hidupmu! Kalau bukan ditembak mati, maka kamu akan dipen
Setelah anggota elite Seanos maju selangkah, sebuah suasana tempur mulai menyebar hingga Justin dan semua bawahannya merasa terbawa ke medan perang.Mereka terlahir di dunia yang damai, mereka tidak pernah merasakan perang yang sebenarnya. Namun, di saat ini mereka malah merasakan dengan jelas aura dari sebuah pertempuran.Indra penciuman mereka bahkan mencium bau darah yang kental. Itulah aura yang hanya dimiliki oleh raja yang tidak terkalahkan.Justin menjadi ketakutan melihat ekspresi mereka yang menakutkan.'Siapakah mereka?'Semua bawahan dan pasukan khusus juga menjadi ketakutan. Mereka tanpa sadar terus mendekat ke arah Justin.Pasukan bersenjata lengkap dengan jumlah mendekati seratus malah ditekan oleh pria-pria Seanos yang tidak bersenjata."Kamu ... kamu ini siapa?"Justin menatap James sambil menanyakan dengan ketakutan.Awalnya Justin mengira James hanyalah buronan yang kembali dari luar negeri. Sekarang sepertinya bukan sesederhana ini.'Bagaimana seorang buronan punya b
Bagian punggung Justin terus berkeringat dingin. Dia bahkan berbicara sambil mundur dengan ketakutan."Kamu bahkan nggak bisa memegang senjata dengan stabil, apa kamu pantas memakainya?"James mendengus, kemudian menekan pistol Justin dengan kedua tangannya, lalu memutarnya hingga pistol yang terbuat dari besi itu terlilit."Glup."Terdengar suara menelan air liur yang ramai.'Apakah ini kekuatan manusia?''Jangan-jangan dia monster berbentuk manusia?'Di saat ini, James berteriak, "Ambil senjatanya!"Sekelompok pasukan elite Seanos bergegas maju dengan kecepatan kilat. Kini, yang terdengar hanyalah teriakan terkejut dan kesakitan, kemudian senjata berjumlah kurang lebih 80 unit yang dibawa pasukannya Justin pun diambil oleh anggota Seanos."Bhukk!"Justin ketakutan hingga terduduk di lantai, kini hatinya sudah dipenuhi dengan ketakutan.Dia menunjuk James sambil berkata dengan terbata-bata, "Kamu ... apa kamu mau memberontak? Apa kamu sudah gila?"James berkata, "Bukankah kamu mau men
Meskipun tidak ada suara apa pun di sini, tapi jantung setiap orang sudah berdebar kencang seperti ada ombak.Ombak berlapis-lapis itu bagaikan gunung yang menghantam hati mereka hingga hancur.Seorang Aston, perwira militer ketiga! Dia yang bermartabat dan memiliki jabatan tinggi nasional malah ....Meminta maaf terhadap James?!Di seluruh negeri yang berjumlah triliunan warga, jumlah orang yang bisa diperlakukan oleh Aston seperti ini tidak lebih dari sebelah tangan.Beberapa orang itu adalah pemimpin yang sangat berpengaruh di dunia dan tulang punggung negara ini, mereka adalah sekelompok kecil orang yang paling berkuasa di dunia ini.Justin tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, aksi ini lebih menakutkan dibandingkan melihat hantu di siang hari.'Sebenarnya siapakah dia?'Jantung Justin tidak hanya berdetak kencang, sepasang tangan dan kakinya Justin juga bergetar hebat seakan-akan dirinya akan hancur tiap saat.Justin dengan nada sedih berkata, "Pak Aston ...."Aston langsung m
Semua bawahan dan pasukan khusus melihat Justin memohon kepada James dengan sangat rendahan bagai seekor anjing membuat perasaan mereka menjadi kacau.Usia James dan mereka hampir sama, bahkan lebih muda hingga membuat mereka merasa frustrasi.'James masih begitu muda, tapi sudah menduduki posisi pundak di negeri ini. Kita malah masih menjadi bawahan yang nggak ada nilainya. Membandingkan sesama manusia memang sangat menjengkelkan.'Di saat ini, dari rumah sakit terdengar suara seseorang muncul dengan tidak senang, "Bukankah sudah kubilang jangan ribut? Pasien perlu istirahat."Pak Wahyu berjalan keluar dari rumah sakit dengan tidak senang.Wahyu di dalam hanya melihat sekelompok teman James saja. Saat dia keluar, dia baru melihat kerumunan orang yang banyak dan Pak Justin dari biro tingkat kota yang sedang bersujud kepada James, lalu masih ada ....Wahyu tidak percaya terhadap matanya saat melihat Aston, dia mengusap matanya dan melihat lagi. Saat dia menyadari tidak ada yang salah, d
"Aku makan apa? Aku makan kepalamu! Kalau orang tuamu di sini, aku juga sekalian makan mereka!""Kamu memang gampang saat berbicara! Aku juga ingin tahu nanti kamu makan apa selama ini."Justin mengomel sambil menyimpan ponselnya, kemudian berlutut dengan taat.Anthony yang barusan bertelepon dengan Justin pun langsung bergegas untuk keluar.Leo dan Darwin segera menghentikannya.Leo berkata, "Pak Anthony mau ke mana?"Anthony berkata, "Si Justin memang nggak ada gunanya! Dia bilang ada masalah kecil yang terjadi! Aku bingung bagaimana dia bisa duduk di posisi sekarang!"Hubungan mereka lumayan dekat, ditambahkan Anthony tahu kalau partai Leo adalah musuhnya Justin, maka itu dia pun berbicara dengan terus terang.Setelah mendengarnya, Leo dan Darwin merasa senang karena mereka tidak berharap James ditangkap begitu saja, tapi mereka tetap saja perlu mengatakan kata-kata formalitas.Leo berkata, "Pak Anthony juga tahu kalau Justin nggak sepihak denganku. Mungkin saja bukan ada masalah ya
'Nggak mungkin! Nggak mungkin!''Bagaimana mungkin?!'Saat Anthony memastikan orang di sebelah James adalah Aston, tatapan Anthony menjadi sangat tercengang!'Dia adalah pejabat negara! Meskipun yang ada di sini adalah atasan dari Justin, gubernur Provinsi Nuasa, aku juga harus bersikap sopan terhadapnya.''Kenapa dia bisa datang? Lalu, apa yang kulihat? Dia sedang berbincang-bincang santai ria dengan James?!''Seorang James bisa berteman dengan orang sehebat ini?'Dalam sesaat, Anthony pun sudah mengerti semuanya. Dia mengerti alasan Justin berlutut di depan hingga tidak berani berdiri, bahkan setelah membawa anggota dengan senjata lengkap pun masih tidak berani masuk.Anthony memelotot Justin dengan tatapan kejam seakan-akan bermaksud, "Kenapa kamu nggak memberi tahu lebih awal?!"Dia malah mendengar James mencibir, "Ternyata Pak Anthony datang, ya. Selamat datang, ada masalah apa?"Badan Anthony bergetar sesaat, dia menoleh ke belakang sambil menunjukkan senyuman yang lebih jelek di