Hillary masih terlihat jijik, "Meskipun tinggal di vila besar sekarang, kalau tidak bekerja lebih keras, aku khawatir akan sulit membayar biaya IPL properti kelak, bukan? Selain itu, Monica sudah besar, waktunya masuk TK, dia tidak boleh masuk TK biasa-biasa, ‘kan? Pendidikan anak itu sangat penting!”"Kamu tidak perlu khawatir tentang masalah ini!"Olivia merespons secara langsung."Kamu ......"Hillary mengertakkan gigi karena kesal dan terdiam beberapa saat, tetapi dia ingat kalau Olivia sebelumnya wataknya tidak seperti ini.Mungkinkah Julius baru kembali beberapa hari dan telah memberi contoh buruk pada kakaknya?Ketika Felicia melihat putrinya seperti ini, dia segera mengubah raut wajahnya dan mulai main emosional. Dia datang, berjongkok di depan Olivia dan memegang tangan Olivia, “Olivia, sebenarnya Ibu selalu memikirkanmu setiap malam. Apakah kamu mengira Ibu tidak mengkhawatirkanmu? Sebenarnya, kami semua mengkhawatirkanmu dan takut keadaanmu tidak berjalan baik. Namun, kami t
“Olivia, kenapa kamu bisa berpikiran begitu? Jangan khawatir, kami tidak akan meremehkannya!”Felicia tersenyum canggung dan berencana mengelabui Olivia dan Julius dulu.“Ya benar, kita semua adalah satu keluarga, kita akan hidup rukun!”Meskipun Sandra juga cemas putranya akan dipersulit mertuanya kalau pergi ke keluarga Shane, dia tetap berharap hubungan Olivia dengan orang tuanya dapat membaik. Jadi dia ikut membujuknya sambil tersenyum.Julius merasa hangat di hatinya dan berkata pada Olivia, "Istriku, kamu tidak perlu memedulikan perasaanku. Jangan khawatir, mereka semua adalah keluargamu. Aku akan berusaha untuk tidak konflik dengan mereka."Olivia mengangguk, "Ayah, Ibu, waktu itu Nenek Margareth begitu kejam, bahkan aku memohon padanya, dia tidak mau mendengarkanku. Aku mengatakan, setelah melahirkan anak, setelah menyelesaikan masa nifas, aku baru meninggalkan Keluarga Shane, tapi bagaimanapun dia tetap tidak setuju dan mengusirku keluar. Hanya kalau aku bersedia menggugurkan
Sandra terkejut dan merasa sedikit malu. Julius ini tidak bisa menahan diri, baru beberapa patah kata pihak besan, Julius sudah kesal hingga sembarangan omong kosong.Itu membuat Sandra dan Richard merasa sedikit malu.“Ayah dan Ibu, jangan khawatirkan hal itu. Aku tentu saja bersungguh-sungguh dengan apa yang aku ucapkan!”Julius berkata langsung, "Jika tidak, bagaimana mereka tahu kalau pilihan Olivia benar?""Anak baik, kamu suka membual, ‘kan? Oke, aku ingin lihat apakah kamu sanggup mengeluarkannya. Haha, aku akan memberitahumu waktu satu bulan, kita lihat apakah kamu bisa mengeluarkannya. Kalau kamu tidak bisa mengeluarkannya, kamu harus bercerai dengan putriku dan biarkan dia menikah dengan Tuan Franz, apakah kamu berani bertaruh denganku?"Felicia juga kesal dengan kata-kata Julius, dia memelototi Julius dengan tatapan emosional dan berkata, "Karena kamu suka berlagak, maka aku akan membeberkanmu, huh!""Satu bulan yah satu bulan, tapi bagaimana kalau aku sanggup mengeluarkanny
"Oke, dalam sebulan, mahar sebesar seratus miliar, Hehe, kita tunggu saja. Kalau waktunya tiba, jangan bilang kami mengakuimu. Aku bahkan akan menyapamu dengan menyebutmu kakak ipar setiap hari, aku pasti akan memanggilmu dengan suara yang sangat lembut. Aku bahkan bersedia mencuci kakimu!" "Hillary, yang berada di samping, tentu saja tidak memercayai kebohongan Julius dan mencibir dengan nada sarkasme.“Haha, oke, semua orang sudah mendengarnya, ‘kan? Adik iparku bilang kalau aku sanggup melakukannya, dia akan mencuci kakiku!”Setelah Julius mendengar ini, dia tertawa lagi, dia tidak menyangka kalau pihak keluarga istrinya akan begitu menghina.Di belakang Julius, wajah Olivia tampak semakin suram, dia akhirnya berkata dengan marah, “Julius, kamu tidak punya uang, kenapa kamu berlagak?”“Sayang, jangan khawatir, aku tidak berlagak!” kata Julius dengan serius.Felicia terlalu malas untuk mengubris Julius. Dia masih memikirkan kenapa dia datang ke sini kali ini. Dia berkata pada Oliv
“Istriku, apa yang kamu bicarakan sih? Aku benar-benar sanggup memberikan orang tuamu seratus miliar. Aku ingin membuktikan diriku sendiri dan membuktikan bahwa kamu tidak salah memilih orang. Apalagi aku memang mau mengadakan acara pernikahan kita. Sungguh, percayalah padaku, Oke?"Julius mengangkat tangannya dan bersumpah.Melihat wajah tulus Julius yang sepertinya memang tidak berbohong, Olivia berpikir sejenak dan akhirnya tiba-tiba berkata, "Aku tahu, kamu pasti berencana untuk menjual vila ini, ‘kan? Vila ini bernilai setidaknya 160 miliar, terutama karena banyak orang yang punya uang tetapi tidak ada yang menjual vila seperti ini, sekarang bisa dijual sekitar 180 miliar, ‘kan?Tanpa menunggu penjelasan Julius, Olivia melanjutkan, "Julius, jika kamu membuktikan diri dengan menjual vila ini, apakah menurutmu orang tuaku masih akan mengakui dan menjunjungmu? Kalau begitu, jangan ‘kan orang tuaku, aku sendiri pun meremehkanmu. Meskipun vila ini diberikan pada kami oleh Kakek Stewart
hari itu sejak Kevin melihat saldo rekening bank Julius, dia bahkan tidak bisa tidur nyenyak di malam hari.Uang sebanyak itu, rasanya seperti apa sih?Dengan orang seperti ini, bila dia bisa menjalin hubungan baik, itu adalah sesuatu yang diimpikan orang-orang.Sayangnya, Kevin memang sudah memberikan kartu namanya, tetapi sampai sekarang telepon Kevin masih belum berdering sama sekali.Saat dia sedang duduk di kantornya dan mengantuk karena bosan, tiba-tiba ponselnya berdering.Begitu melihat panggilan itu berasal dari nomor tak dikenalnya, Kevin langsung menutup panggilan itu. Dia paling tidak suka menerima panggilan dari nomor tak dikenal yang sangat mengganggu seperti ini.Namun tak lama kemudian, panggilan itu masuk lagi.Kevin menjawab telepon dengan tidak sabar, "Halo, dengan siapa? Aku tidak ingin meminjam uang, aku juga tidak ingin renovasi rumah, aku tidak ...."Sebelum Kevin selesai berbicara, Julius di ujung telepon berkata dengan cemas, "Halo Pak Kevin, aku perlu meminta
"Hore, aku akan pergi ke taman hiburan, menyenangkan sekali!"Ketika Monica mendengar ini, dia langsung menari-nari dengan senang.Olivia awalnya sangat marah pada Julius, namun melihat keharmonisan antara si ayah dan putrinya, amarahnya pun sedikit mereda.Namun, dia masih memutuskan untuk melihat apakah Julius adalah seorang pembual apa bukan. Dia tidak percaya ada orang dermawan yang memberikan Julius 400 miliar setelah mengajarinya keterampilan medis dan seni bela diri, kecuali orang it memang bodoh.Selama dalam perjalanan, Julius takut Pak Kevin, si Kepala Cabang itu tidak sempat menyelesaikannya dalam waktu sepuluh menit, jadi dia sengaja mengemudikan mobilnya sedikit lebih lambat.Setelah memasuki lobi bank, Olivia segera berkata pada Julius, "Ada beberapa mesin ATM di sana, Ayo kita pergi dan periksa di sana!"Julius mengerutkan kening. Dia belum mendapatkan kartu atmnya. Apa yang harus dia lakukan?Untungnya, Kevin yang telah menunggu lama, melihat Julius datang, dia segera b
"Bagus, aku akan pergi ke taman hiburan bersama mama dan papa!"Monica melompat-lompat di depan dengan penuh semangat.Dia segera berlari kembali, menatap Olivia dan berkata, "Mama? Bagaimana kalau lupakan saja? Bukankah kamu mengatakan kalau keluarga kita tidak punya uang dan kita perlu menabung?"Melihat putri yang begitu bijaksana, Olivia merasa sayang pada si buah hati.Dulu, setiap kali Monica ingin membeli mainan atau pergi ke taman hiburan, dia akan mengatakan hal ini padanya, jadi sekarang Monica juga ingin menabung untuk keluarganya."Gadis bodoh, bukankah papamu sudah kembali sekarang? Bukankah sudah kubilang padamu? Papamu keluar untuk mendapatkan banyak uang agar dia bisa membelikanmu makanan enak dan mengajakmu bersenang-senang. Sekarang, papamu sudah kaya, jadi kita tidak perlu terlalu berhemat lagi!”Olivia menyentuh kepala Monica, berjongkok, menggendong anak itu dan segera meletakkan Monica di belakang mobil, sementara dia duduk di sebelah Julius."Ayo, kita berangkat!
"Um!"Olivia mengangguk lalu melangkah ke samping.Segera, Julius pun pergi mengambil piyamanya dan Olivia juga sudah mempersiapkan piyama, dan tentu saja, pakaian dalam juga disiapkan.“Aku akan mandi dulu, nanti setelah aku selesai mandi, kamu baru mandi!”Olivia mengambil pakaian yang dia siapkan dan berjalan menuju kamar mandi.Kamar ini merupakan kamar yang berukuran besar yang sudah ada kamar mandi tersendiri.Julius menatap sosok badan Olivia yang hampir sempurna, dia pun menelan ludah. Sambil menatap punggung Olivia, dia berkata, "Istriku, bagaimana kalau kita mandi bersama, bisa saling menemani, bagaimana menurutmu? ""Enak aja!"Olivia tidak menoleh ke belakang dan pergi ke kamar mandi sendirian, tak lama kemudian terdengar suara dia menutup pintu.Julius hanya bisa duduk tak berdaya di tempat tidur dan segera mendengar suara derasnya air dari kamar mandi.Mendengar suara di dalam, Julius mau tidak mau menelan ludahnya lagi. Pemandangan di dalam begitu mudah untuk dibayangkan
Namun, Julius menggelengkan kepalanya, "Kalau ingin kembali, maka sebaiknya kamu masih bisa menjadi manajer umum. Jika hanya ingin menjadi seorang manajer biasa, maka Stern pasti akan mencari jalan untuk mencari masalah denganmu dan kemudian kamu pasti akan dipecat!”"Benar juga, orang itu sangat berbahaya!"Felicia mengangguk kepala tanda setuju, tetapi tak lama kemudian dia mengerutkan kening dan berkata, "Tapi aku khawatir Nyonya Margareth tidak akan setuju!""Haha, ada beberapa hal, jika pihak lain tidak punya pilihan lain, maka dia hanya bisa setuju!"Julius tertawa, lalu berkata lagi, "Ibu, jangan khawatir, masalah ini biarkan aku saja yang menanganinya.""Haha, bicara sih gampang, tapi sebenarnya Stern juga tidaklah bodoh. Nyonya Margareth mengatakan, memberinya waktu seminggu dulu. Kalau setelah seminggu kemudian, dia masih belum mendapatkan kuota itu, dia akan datang meminta bantuanmu. Kamu tahu ini menunjukkan apa? Ini menunjukkan bahwa orang yang paling dihargai Nyonya Marga
Setelah Julius mengetahui apa yang dipikirkan Felicia dan Lucas, dia sedikit mengernyit.Sejujurnya, uang yang dia miliki sekarang tidak akan pernah habis dipakai, meskipun dia tidak bekerja selama sisa hidupnya. Olivia telah sangat menderita untuknya selama ini dan dia tidak ingin Olivia pergi bekerja lagi.Dia tidak ingin menakut-nakuti Olivia dan hanya mengeluarkan uang 400 miliar yang nominalnya begitu sedikit untuk dilihat oleh Olivia. Dia memberi tahu Olivia bahwa dia memiliki uang juga hanya ingin membuat Olivia merasa tenang.Dia terdiam selama beberapa detik, lalu berkata pada Lucas, "Kalian sangat berharap Olivia kembali bekerja?"Mendengar itu, Hillary yang menahan dirinya langsung berkata, "Omong kosong, bisakah kamu menghidupi kakakku kalau dia tidak bekerja? Kehidupan yang ingin kita jalani adalah kehidupan yang bisa memenuhi kebutuhan apa saja, bukan hidup pas-pasan! Selain itu, orang mana yang keberatan memiliki uang banyak?”Julius melirik Hillary, dia terlalu malas me
Namun sebaliknya, Julius mengatakan ini karena dia mencintai putrinya, ini yang membuat Felicia tidak bisa marah dan tidak menemukan alasan untuk membantah."Jangan jual villanya? Mudah bagimu untuk mengatakannya, tapi bagaimana kamu bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Terlebih lagi, nantinya kamu harus mengatur pernikahan mewah untuk kakakku!"Hillary mencibir, "Kulihat kamu sengaja mencari alasan untuk menundanya sehari demi sehari, bukan? Lagi pula, masih ada waktu lebih dari dua puluh hari, ‘kan?"Kali ini, sebelum Julius berbicara lagi, Olivia langsung berkata, "Dik, kamu jangan khawatir, Julius sudah bilang dia akan memberi Ibu uang sebanyak itu, pasti tidak akan kurang. Kalian cukup menunggu saja sampai uang itu ditransfer ke rekening ibu. Ibu hanya perlu memberikan nomor rekeningnya saja!“Kak, apakah dia benar-benar punya uang sebanyak itu?”Melihat ekspresi percaya diri Olivia, Hillary tiba-tiba merasa sedikit gelisah.Bagaimanapun, Olivia terlalu tenang saat ini. Kalau Juliu
"Hillary! Diamlah, jangan diteruskan lagi. Kenapa kamu melampiaskan kemarahanmu pada pengawal-pengawal ini?"Melihat Olivia dan Julius merasa tidak senang, Felicia teringat tujuan kedatangan mereka kali ini, lalu dia tertawa datar dan berkata, "Julius, kamu masih belum lupa 'kan taruhan kita hari itu?"Setelah Julius mendengarnya, dia langsung tertawa, "Iya, tentu saja. Baru dua tiga hari yang lalu saja, 'kan? Ibu mertua sudah tidak sabar menunggu? Tenanglah, 100 miliar sebagai mahar yang telah kujanjikan padamu, dalam waktu satu bulan ini pasti akan aku berikan!"Felicia dengan cepat berkelit, "Kamu salah paham, salah paham. Kita sebenarnya datang, bukan karena masalah uang, tapi karena ada hal yang harus kami bicarakan padamu!""Masalah apa?"Julius mengerutkan kening, menaruh sedikit curiga.Felicia berhenti sesaat, lalu dia berkata, "Taruhan kita tidak berubah, tapi harus tambahkan satu syarat lagi!""Menambah satu syarat lagi? Maksudnya?"Raut wajah Julius menjadi suram, dia berka
"Bicara omong kosong apa kamu?"Aurel Yakobus sangat kesel, mereka sebenarnya bukan orang biasa. Sebenarnya mereka ini berpangkat Letnan atau Jendral. Di masa perang, mereka juga banyak memberikan kontribusi pada bangsa dan negara.Kalau bukan karena Jack Spears sang Dewa Perang yang kali ini secara pribadi mencari mereka, mana mungkin mereka mau datang ke sini hanya untuk menjadi pengawal. Lagi pula, di antara mereka semua, Evy yang paling menonjol dan berparas cantik. Dia tak lain adalah cucu dari dewa perang yang bernama Afonso Bradly, yang juga merupakan salah satu dari empat dewa perang yang sangat terkenal.Setelah Evy mengetahui kakeknya ingin menjodohkan dirinya dengan seorang pemuda, Evy menjadi sangat penasaran dengan pemuda itu.Namun, hal yang membuat Evy merasa tidak senang dan tidak menduganya, pria itu langsung menolak perjodohan itu ke kakeknya, padahal pria itu masih belum melihat paras Evy sama sekali.Ketika Evy tahu pemuda itu hendak mencari pengawal, tanpa berpiki
Keesokan paginya, Julius yang awalnya berencana keluar pagi-pagi untuk pergi mencari beberapa pelayan.Namun, dia tidak menduga, sebelum dia berangkat, Ibu mertuanya Felicia, Lucas dan Hillary sudah datang mencarinya.“Oh, Bu Besan, kalian sudah datang! Duduklah di dalam, duduklah di dalam!”Begitu Sandra melihat orang itu, dia langsung melangkah maju dan menyambut mereka dengan hangat.Meskipun terakhir kali mereka datang, sempat terjadi keributan yang berakhir tidak menyenangkan, tetapi bagaimanapun juga itu adalah keluarga besan mereka. Richard juga langsung menyapanya dengan senyuman, "Ibu Besan, kemarin aku sudah pergi membeli beberapa teh yang enak, nanti aku akan menyeduhkannya untukmu!“Kita semua satu keluarga, kenapa harus begitu sungkan-sungkan!”Ketika Richard mengatakan ini, Felicia merasa sedikit malu, dia langsung sekejap menjawab dengan sungkan.Tanpa diduga, tepat pada saat ini, enam pengawal cantik berjalan keluar dari dalam rumah, ikut di belakang Olivia.“Julius, ke
Gadis muda itu tersenyum tipis dan bertanya pada Olivia.Olivia sangat terkejut sehingga dia bibirnya merahnya sedikit terbuka dan menutup mulutnya, "Kamu, kamu ini terlalu hebat?""Ya astaga, ini, ini luar biasa. Aku khawatir gajimu tidak rendah!"Richard juga menelan ludahnya, sebelumnya dia merasa kalau masing-masing wanita ini tampak dimanjakan dan mereka tidak terlihat seperti pengawal.Namun sekarang dia melihat kekuatan seperti ini, benar-benar membuat dia terkejut."Ayah, jangan khawatir. Lagi pula seseorang telah membayar semua gajinya. Akan jauh lebih aman jika kamu meminta mereka mengikutimu ketika kamu keluar nanti. Aku juga merasa lega!"Julius tersenyum."Baaam!"Gadis itu meletakkan singa batu itu di tanah dan mengeluarkan suara tumpul, membuat tanah sedikit bergetar.Dia bertepuk tangan, lalu berjalan mendekat, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Nyonya Warren, saya yang paling lemah di antara kami berenam. Jika kamu tidak percaya, mintalah mereka semua menunjukkannya p
“Apakah ini Nyonya Warren?”Wanita cantik yang terdepan mengambil langkah maju, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Kami adalah pengawal yang diundang oleh Tuan Julius!""Pengawal?"Ketika Olivia melihat wanita cantik ini, ekspresinya tiba-tiba menjadi sedikit aneh. Wanita-wanita ini memiliki sosok yang baik, ada yang berpenampilan manis, ada yang agak menyendiri, dan ada yang terlihat sangat seksi. Mereka tidak terlihat seperti pengawal deh?"Julius!"Olivia mengertakkan gigi dan tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak."Apa yang terjadi? Istriku, ini, ini ...."Setelah Julius berlari, dia sedikit bingung saat melihat ada beberapa wanita cantik berdiri di sini, semuanya berpakaian seksi dan panas."Ada apa? Bukankah ini pengawal yang kamu pekerjakan? Kamu belum mengenalnya? Buat apa kamu masih berpura-pura?"Melihat ekspresi bingung Julius, Olivia menjadi semakin marah. Dia curiga Julius pasti tidak mencari pengawal, tapi mencari wanita simpanan, ‘kan? Wanita-wanita ini lebih ce