Home / Urban / Raja Tahanan Menjadi Papiku / Bab 71 Tamparan Keras

Share

Bab 71 Tamparan Keras

Author: Raja Diam
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56
Herman memandang Olivia dan kemudian berkata, "Okelah, aku tidak akan memaksamu lagi, setelah kamu menghabiskan segelas anggur ini dan aku akan berbicara denganmu lagi. Ini tidak akan memakan waktu beberapa menit. Kapan saatnya tiba, kamu bisa turun, membawa suami dan anak perempuanmu pergi dari sini dengan selamat!"

Olivia mengira Anderson adalah bos di restoran ini, lagi pula, Anderson agak gemuk dan perutnya buncit, jadi dia memang terlihat seperti bos besar.

Olivia tidak berani untuk tidak mendengarkan apa yang dikatakan Anderson. Setelah berpikir sejenak, dia mengertakkan gigi dan meminum segelas anggur di depannya lagi, "Sudahlah, Bos Anderson. Masih ada yang lain? Katakan saja!"

Herman kemudian berkata, "Haha, cantik, kamu juga tahu kalau kalian telah makan lebih dari 2,2 miliar, itu adalah uang yang banyak. Jadi, sangat sederhana saja. Aku akan langsung ke poin pembicaraan dan berterus terang saja. Kamu di sini, biarkan aku bermain sebentar, lalu kamu boleh pergi!"

Setelah sele
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 72 Tidak Mau Repot-Repot ​

    Olivia merasa sangat sedih, tetapi ketika dia memikirkan Monica, Julius dan yang lainnya, dia merasa sangat tidak nyaman.Dia menggigit bibir merahnya yang seksi dan kemudian berkata, "Julius bilang kalau aku tidak turun dalam sepuluh menit, dia akan mendatangiku. Sebentar lagi, hampir sepuluh menit. Sebaiknya kamu biarkan aku turun. Kalau tidak, nanti dia muncul, dia tidak akan melepaskanmu!”Setelah mendengar ini, Herman merasa seolah-olah sedang mendengar lelucon, "Haha, apakah menurutmu dia bisa punya kesempatan untuk muncul? Akankah orang-orang di bawah itu membiarkan dia naik ke atas? Menurutmu, kamu bodoh, nggak? Hari ini, bagaimanapun caranya, aku akan mendapatkanmu, aku mau tiduri wanitanya Julius!”Setelah mengatakan itu, Herman menerkam Olivia laksana serigala buas."Pergi! Bajingan!"Ketika Olivia melihat Herman benar-benar ingin memperkosanya, dia sangat ketakutan hingga wajahnya pucat. Dia segera menghindar ke samping.Sayangnya, karena tadi sudah minum banyak anggur, dia

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 73 Paling Benci Orang yang Mengancam Keluarganya

    "AAAkh!"Seiring dengan teriakan histeris seperti suara hewan yang sembeli, Herman membekap bagian selangkangannya dan berjongkok, dia hampir pingsan karena kesakitan."AAAkh!"Herman berteriak histeris dengan ekspresi yang begitu menyakitkan.Olivia ketakutan, tetapi dia juga merasa senang. Herman memang memiliki niat tidak baik. Untungnya, Julius muncul tepat waktu. Jika tidak, dia mungkin sudah diterkam Herman hari ini.“Julius, ayo, ayo kita pergi!”Olivia menahan rasa sakitnya, melangkah maju dan meraih lengan Julius.Julius tersenyum tipis, melihat ke pintu rahasia yang sudah tertutup di sudut dan berkata, "Orang-orang yang ada di dalam, silakan keluar. Kalau main sembunyi-sembunyi, orang macam apa kalian itu?"William, Catherine dan Susy yang bersembunyi di dalam, sangat ketakutan hingga wajah mereka menjadi suram.Mereka tidak menyangka kalau Julius bisa bertindak begitu kejam, langsung membuat bagian selakang Herman cacat seumur hidup hanya dengan satu tendangan. Julius ini be

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 74 Unggas Yang Mau Disembeli

    William menarik Susy ke belakang dan membujuk Susy, "Nona Smith, tunggu, tunggu! Keparat Julius ini bodoh. Dia tidak pernah memperhitungkan konsekuensinya saat melakukan sesuatu. Dia tidak peduli identitasmu, biasanya dia akan menghajarmu dulu, baru memperhitungkannya kemudian. Kalau kamu mengusiknya dan membuatnya marah, dia akan membunuhmu. Kamu sendiri yang rugi!Susy juga tahu kalau pengawalnya belum datang dan Clopsymon serta bawahannya masih di bawah. Jika dia membuat masalah dengan pria bodoh dan tidak berotak seperti Julius ini, dia sendirilah yang akan menderita.Dia mengertakkan gigi dan hanya bisa bersabar, menelan kembali kekesalan di hatinya."Kamu, apa yang ingin kamu lakukan, jangan kemari ...."Ketika Catherine melihat Julius menoleh padanya dengan putus asa, dia benar-benar ketakutan dan mundur dua langkah dengan tergesa-gesa.Julius memandangnya dengan ringan dan berkata, "Berlutut dan minta maaf pada istriku!""Julius, kamu pikir kamu ini siapa? Menyuruhku berlutut?

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 75 Restoran Dikepung ​

    "Ah!"Olivia tidak menyangka Julius akan tiba-tiba mengendongnya seperti ini, dia terkejut hingga memekik, kemudian wajahnya pun memerah.Dia bisa merasakan kekuatan lengan Julius dan energi kejantanan tubuh Julius samar-samar membuatnya merasakan gejolak di dalam hatinya.“Kenapa kamu mengendongku sih? Aku bisa jalan kok!” kata Olivia dengan lembut dan merasa malu.“Kakimu bengkak, bagaimana kamu bisa jalan sih? Biarkan aku menggendongmu ke mobil!”Julius melihat ke depan dan melangkah maju dengan langkah besar tanpa menundukkan kepala melihat ke arah Olivia.Olivia menggigit bibirnya yang merah dan tidak berkata apa-apa lagi, sebagai tanda persetujuannya.Setelah Julius keluar dari kamar, Catherine merasakan tekanan mengerikan itu menghilang seketika. Dia langsung roboh ke lantai. Perasaan barusan sangat menakutkan. Julius di depannya seperti seorang pemimpin yang berwibawa, membuat Catherine merasa tidak berdaya dan menyerah, dia sendiri juga tidak tahu kenapa bisa memiliki perasaan

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 76

    Ketika Clopsymon dan yang lainnya melihat Tuan Midolf datang dengan begitu banyak orang, mereka segera menyerah. Setelah beberapa patah kata, mereka berjongkok di lantai dan meletakkan senjata mereka.Setelah Tuan Midolf tiba, dia dengan hormat menyapa Julius dengan memanggilnya Tuan Warren. Setelah membantu Julius mengendalikan Clopsymon dan lainnya, Julius mengucapkan terima kasih dan kemudian naik ke atas sendirian.Ketika Tuan Midolf melihat Julius turun dari tangga dengan menggendong Olivia, dia segera melangkah maju dan bertanya dengan prihatin, "Tuan Warren, apakah istrimu baik-baik saja? Selama Anda memberi perintah, saya akan membuat orang-orang ini tidak bisa melihat matahari terbit besok!"Julius tersenyum tipis, "Terima kasih atas niat baikmu. Istriku baik-baik saja. Aku hanya sedikit penasaran, kenapa kamu membantuku?"Tuan Midolf tersenyum canggung dan menemukan alasan, "Yah, itu karena Grup Gemini kita berselisih dengan Geng Mensa."Julius tersenyum dan berkata, "Seharus

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 77 Hubungan Mereka Pasti Tidak Sederhana

    Saking kesal, raut wajah Susy tampak merah padam. Dia tidak menyangka kalau orang-orang dari Grup Gemini akan ikut campur. Mereka bahkan tidak tahan melihat hal ini, dan ikut campur dalam urusan ini.Namun, Susy tahu kalau dia tidak punya pilihan lain selain mengaku kalahan. Meskipun mereka adalah keluarga terpandang, mereka tidak berani memprovokasi orang-orang dari Grup Gemini. Bahkan keluarga aristokrat sekali pun, juga tidak berani memprovokasi mereka, apalagi keluarganya Susy."Haha, Tuan Midolf, sebenarnya ini karena Julius telah membuatku kehilangan muka, jadi aku hanya ingin memberi pelajaran padanya. Restoran kami sebenarnya bukan restoran gelap! Karena Tuan Midolf ingin membiarkan dia pergi, kami pasti akan memberi muka pada Tuan Midolf dan melepaskannya!"Susy tersenyum canggung, akhirnya dia hanya bisa menyerah.Tak lama kemudian, Tuan Midolf baru pergi bersama orang-orangnya.Setelah Tuan Midolf pergi, Susy bertanya pada Clopsymon, "Apa yang terjadi barusan? Kenapa orang-o

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 78 Aku Dokter Genius ​

    “Yah, masalah ini memang agak aneh. Jangan khawatir, aku akan pergi dan mencari tahu!”William mengangguk dan setuju.Saat ini, Julius membawa Olivia masuk ke dalam mobil dan berkendaraan pulang bersama keluarganya.“Julius, untung ada Tuan Midolf yang telah membantu kita malam ini!”Dalam perjalanan pulang, Sandra masih sedikit ketakutan dan tidak bisa menahan diri untuk tidak menghela napas, "Awalnya, ketika dia menyerbu masuk dengan begitu banyak orang, aku pikir dia mengincar kita, tapi aku tidak menyangka dia ada di sini untuk menolong kita!"Richard bertanya pada Julius, "Julius, apakah kamu kenal dengan Tuan Midolf ini? Dilihat dari penampilannya, dia pasti sangat kuat!"Olivia juga melihat ke arah Julius, dia juga memiliki hal yang mengganjal pikirannya. Hari ini ketika Julius pergi ke pesta pernikahan, meskipun Richard dan Sandra tidak di sana, Olivia sih ada di sana.Dia ingat dengan jelas kalau Tuan Midolf berhutang budi pada keluarga Lafau dan Arnold-lah yang memanggil Mido

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 79 Dokter Macam Apa Kamu

    "Sayang, kita sudah sampai di rumah!"Setelah sampai di vila, Julius mengendong Olivia keluar dari mobil, lalu mengendong Olivia ke lantai dua.Monica mengikuti mereka berdua, dia berperilaku sangat patuh dan berkata dengan sedikit cemas, "Mama, apakah kakimu sakit?"“Jangan khawatir, Monica. Mama baik-baik saja, papa akan menyembuhkan kaki mama sebentar lagi!”Julius menatap gadis kecil yang imut ini dan hatinya terasa meleleh."Benarkah? Papa luar biasa!"Monica memandang Julius dengan sedikit kekaguman di matanya, sepertinya ayahnya ini serba bisa."Baiklah Monica, istirahatlah sebentar. Mama akan mengisi air untuk kamu mandi nanti. Sekarang ada bak mandi, kamu bisa mandi di bak mandi!"Olivia memandang Monica dan tersenyum lembut.Kini, dia tetap tak menyesal telah melahirkan putrinya ini. Meskipun merasa sangat lelah dan berat selama bertahun-tahun, tetapi setiap bulannya Monica menjadi motivasi bagi Olivia untuk bekerja keras dan bertahan hidup.Yang tidak dia duga adalah gadis k

Latest chapter

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 170

    "Um!"Olivia mengangguk lalu melangkah ke samping.Segera, Julius pun pergi mengambil piyamanya dan Olivia juga sudah mempersiapkan piyama, dan tentu saja, pakaian dalam juga disiapkan.“Aku akan mandi dulu, nanti setelah aku selesai mandi, kamu baru mandi!”Olivia mengambil pakaian yang dia siapkan dan berjalan menuju kamar mandi.Kamar ini merupakan kamar yang berukuran besar yang sudah ada kamar mandi tersendiri.Julius menatap sosok badan Olivia yang hampir sempurna, dia pun menelan ludah. Sambil menatap punggung Olivia, dia berkata, "Istriku, bagaimana kalau kita mandi bersama, bisa saling menemani, bagaimana menurutmu? ""Enak aja!"Olivia tidak menoleh ke belakang dan pergi ke kamar mandi sendirian, tak lama kemudian terdengar suara dia menutup pintu.Julius hanya bisa duduk tak berdaya di tempat tidur dan segera mendengar suara derasnya air dari kamar mandi.Mendengar suara di dalam, Julius mau tidak mau menelan ludahnya lagi. Pemandangan di dalam begitu mudah untuk dibayangkan

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 130 Makan di luar

    Namun, Julius menggelengkan kepalanya, "Kalau ingin kembali, maka sebaiknya kamu masih bisa menjadi manajer umum. Jika hanya ingin menjadi seorang manajer biasa, maka Stern pasti akan mencari jalan untuk mencari masalah denganmu dan kemudian kamu pasti akan dipecat!”"Benar juga, orang itu sangat berbahaya!"Felicia mengangguk kepala tanda setuju, tetapi tak lama kemudian dia mengerutkan kening dan berkata, "Tapi aku khawatir Nyonya Margareth tidak akan setuju!""Haha, ada beberapa hal, jika pihak lain tidak punya pilihan lain, maka dia hanya bisa setuju!"Julius tertawa, lalu berkata lagi, "Ibu, jangan khawatir, masalah ini biarkan aku saja yang menanganinya.""Haha, bicara sih gampang, tapi sebenarnya Stern juga tidaklah bodoh. Nyonya Margareth mengatakan, memberinya waktu seminggu dulu. Kalau setelah seminggu kemudian, dia masih belum mendapatkan kuota itu, dia akan datang meminta bantuanmu. Kamu tahu ini menunjukkan apa? Ini menunjukkan bahwa orang yang paling dihargai Nyonya Marga

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 129 Pembalasan Terhadap Stern

    Setelah Julius mengetahui apa yang dipikirkan Felicia dan Lucas, dia sedikit mengernyit.Sejujurnya, uang yang dia miliki sekarang tidak akan pernah habis dipakai, meskipun dia tidak bekerja selama sisa hidupnya. Olivia telah sangat menderita untuknya selama ini dan dia tidak ingin Olivia pergi bekerja lagi.Dia tidak ingin menakut-nakuti Olivia dan hanya mengeluarkan uang 400 miliar yang nominalnya begitu sedikit untuk dilihat oleh Olivia. Dia memberi tahu Olivia bahwa dia memiliki uang juga hanya ingin membuat Olivia merasa tenang.Dia terdiam selama beberapa detik, lalu berkata pada Lucas, "Kalian sangat berharap Olivia kembali bekerja?"Mendengar itu, Hillary yang menahan dirinya langsung berkata, "Omong kosong, bisakah kamu menghidupi kakakku kalau dia tidak bekerja? Kehidupan yang ingin kita jalani adalah kehidupan yang bisa memenuhi kebutuhan apa saja, bukan hidup pas-pasan! Selain itu, orang mana yang keberatan memiliki uang banyak?”Julius melirik Hillary, dia terlalu malas me

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 128 Menyusun Strategi

    Namun sebaliknya, Julius mengatakan ini karena dia mencintai putrinya, ini yang membuat Felicia tidak bisa marah dan tidak menemukan alasan untuk membantah."Jangan jual villanya? Mudah bagimu untuk mengatakannya, tapi bagaimana kamu bisa mendapatkan uang sebanyak itu? Terlebih lagi, nantinya kamu harus mengatur pernikahan mewah untuk kakakku!"Hillary mencibir, "Kulihat kamu sengaja mencari alasan untuk menundanya sehari demi sehari, bukan? Lagi pula, masih ada waktu lebih dari dua puluh hari, ‘kan?"Kali ini, sebelum Julius berbicara lagi, Olivia langsung berkata, "Dik, kamu jangan khawatir, Julius sudah bilang dia akan memberi Ibu uang sebanyak itu, pasti tidak akan kurang. Kalian cukup menunggu saja sampai uang itu ditransfer ke rekening ibu. Ibu hanya perlu memberikan nomor rekeningnya saja!“Kak, apakah dia benar-benar punya uang sebanyak itu?”Melihat ekspresi percaya diri Olivia, Hillary tiba-tiba merasa sedikit gelisah.Bagaimanapun, Olivia terlalu tenang saat ini. Kalau Juliu

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 127 Jangan Menjual Vila Itu

    "Hillary! Diamlah, jangan diteruskan lagi. Kenapa kamu melampiaskan kemarahanmu pada pengawal-pengawal ini?"Melihat Olivia dan Julius merasa tidak senang, Felicia teringat tujuan kedatangan mereka kali ini, lalu dia tertawa datar dan berkata, "Julius, kamu masih belum lupa 'kan taruhan kita hari itu?"Setelah Julius mendengarnya, dia langsung tertawa, "Iya, tentu saja. Baru dua tiga hari yang lalu saja, 'kan? Ibu mertua sudah tidak sabar menunggu? Tenanglah, 100 miliar sebagai mahar yang telah kujanjikan padamu, dalam waktu satu bulan ini pasti akan aku berikan!"Felicia dengan cepat berkelit, "Kamu salah paham, salah paham. Kita sebenarnya datang, bukan karena masalah uang, tapi karena ada hal yang harus kami bicarakan padamu!""Masalah apa?"Julius mengerutkan kening, menaruh sedikit curiga.Felicia berhenti sesaat, lalu dia berkata, "Taruhan kita tidak berubah, tapi harus tambahkan satu syarat lagi!""Menambah satu syarat lagi? Maksudnya?"Raut wajah Julius menjadi suram, dia berka

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 126 Aku Harap Kalian Jangan Keterlaluan

    "Bicara omong kosong apa kamu?"Aurel Yakobus sangat kesel, mereka sebenarnya bukan orang biasa. Sebenarnya mereka ini berpangkat Letnan atau Jendral. Di masa perang, mereka juga banyak memberikan kontribusi pada bangsa dan negara.Kalau bukan karena Jack Spears sang Dewa Perang yang kali ini secara pribadi mencari mereka, mana mungkin mereka mau datang ke sini hanya untuk menjadi pengawal. Lagi pula, di antara mereka semua, Evy yang paling menonjol dan berparas cantik. Dia tak lain adalah cucu dari dewa perang yang bernama Afonso Bradly, yang juga merupakan salah satu dari empat dewa perang yang sangat terkenal.Setelah Evy mengetahui kakeknya ingin menjodohkan dirinya dengan seorang pemuda, Evy menjadi sangat penasaran dengan pemuda itu.Namun, hal yang membuat Evy merasa tidak senang dan tidak menduganya, pria itu langsung menolak perjodohan itu ke kakeknya, padahal pria itu masih belum melihat paras Evy sama sekali.Ketika Evy tahu pemuda itu hendak mencari pengawal, tanpa berpiki

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 125 Selingkuh dengan Pengawal Cantik

    Keesokan paginya, Julius yang awalnya berencana keluar pagi-pagi untuk pergi mencari beberapa pelayan.Namun, dia tidak menduga, sebelum dia berangkat, Ibu mertuanya Felicia, Lucas dan Hillary sudah datang mencarinya.“Oh, Bu Besan, kalian sudah datang! Duduklah di dalam, duduklah di dalam!”Begitu Sandra melihat orang itu, dia langsung melangkah maju dan menyambut mereka dengan hangat.Meskipun terakhir kali mereka datang, sempat terjadi keributan yang berakhir tidak menyenangkan, tetapi bagaimanapun juga itu adalah keluarga besan mereka. Richard juga langsung menyapanya dengan senyuman, "Ibu Besan, kemarin aku sudah pergi membeli beberapa teh yang enak, nanti aku akan menyeduhkannya untukmu!“Kita semua satu keluarga, kenapa harus begitu sungkan-sungkan!”Ketika Richard mengatakan ini, Felicia merasa sedikit malu, dia langsung sekejap menjawab dengan sungkan.Tanpa diduga, tepat pada saat ini, enam pengawal cantik berjalan keluar dari dalam rumah, ikut di belakang Olivia.“Julius, ke

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 124 Pelayan Tangguh

    Gadis muda itu tersenyum tipis dan bertanya pada Olivia.Olivia sangat terkejut sehingga dia bibirnya merahnya sedikit terbuka dan menutup mulutnya, "Kamu, kamu ini terlalu hebat?""Ya astaga, ini, ini luar biasa. Aku khawatir gajimu tidak rendah!"Richard juga menelan ludahnya, sebelumnya dia merasa kalau masing-masing wanita ini tampak dimanjakan dan mereka tidak terlihat seperti pengawal.Namun sekarang dia melihat kekuatan seperti ini, benar-benar membuat dia terkejut."Ayah, jangan khawatir. Lagi pula seseorang telah membayar semua gajinya. Akan jauh lebih aman jika kamu meminta mereka mengikutimu ketika kamu keluar nanti. Aku juga merasa lega!"Julius tersenyum."Baaam!"Gadis itu meletakkan singa batu itu di tanah dan mengeluarkan suara tumpul, membuat tanah sedikit bergetar.Dia bertepuk tangan, lalu berjalan mendekat, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Nyonya Warren, saya yang paling lemah di antara kami berenam. Jika kamu tidak percaya, mintalah mereka semua menunjukkannya p

  • Raja Tahanan Menjadi Papiku   Bab 123 Pengawal Wanita

    “Apakah ini Nyonya Warren?”Wanita cantik yang terdepan mengambil langkah maju, tersenyum pada Olivia dan berkata, "Kami adalah pengawal yang diundang oleh Tuan Julius!""Pengawal?"Ketika Olivia melihat wanita cantik ini, ekspresinya tiba-tiba menjadi sedikit aneh. Wanita-wanita ini memiliki sosok yang baik, ada yang berpenampilan manis, ada yang agak menyendiri, dan ada yang terlihat sangat seksi. Mereka tidak terlihat seperti pengawal deh?"Julius!"Olivia mengertakkan gigi dan tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak."Apa yang terjadi? Istriku, ini, ini ...."Setelah Julius berlari, dia sedikit bingung saat melihat ada beberapa wanita cantik berdiri di sini, semuanya berpakaian seksi dan panas."Ada apa? Bukankah ini pengawal yang kamu pekerjakan? Kamu belum mengenalnya? Buat apa kamu masih berpura-pura?"Melihat ekspresi bingung Julius, Olivia menjadi semakin marah. Dia curiga Julius pasti tidak mencari pengawal, tapi mencari wanita simpanan, ‘kan? Wanita-wanita ini lebih ce

DMCA.com Protection Status