Share

Kekuatan Tapak Dewa

Author: Khomairoh
last update Last Updated: 2025-03-15 00:01:05
Lie Feng berdiri tegak, napas memburu, tetapi matanya berbinar dengan kekuatan. Di hadapannya tergeletak tubuh seorang prajurit Kelompok Naga Hitam yang sangat kuat, baju besinya hancur berkeping-keping, bukti kekuatan dahsyat yang baru saja ia lepaskan. Pertempuran itu singkat, tetapi intens. Lie Feng telah menguasai kekuatan Tapak Dewa, ilmu silat legendaris yang diajarkan oleh Guru Agungnya selama bertahun-tahun, dan ia menggunakannya untuk pertama kalinya dalam pertempuran sesungguhnya.

"Huf... huf..." Lie Feng menarik napas dalam-dalam, merasakan aliran energi dahsyat yang masih bergelora di dalam tubuhnya. Luka-luka menganga di lengan dan kakinya, darah segar masih mengalir, tetapi rasa sakit itu sirna di hadapan kekuatan luar biasa yang baru saja ia kendalikan.

"Kekuatan ini... benar-benar luar biasa!" Lie Feng bergumam, matanya tertuju pada tangannya yang masih sedikit gemetar karena sisa-sisa kekuatan Tapak Dewa. "Kekuatan Tapak Dewa... sebenarnya ada di dalam diriku selam
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Kuil Dewa Langit

    Udara di sekitar Kuil Dewa Langit terasa berbeda. Sebuah ketenangan yang dalam menyelimuti tempat suci itu, diselingi oleh desiran angin yang lembut di antara pepohonan kuno yang mengelilinginya. Lie Feng, diiringi Tuan Gu, melangkah memasuki kompleks kuil yang megah, batu-batu yang membentuk bangunan itu tampak seperti telah berdiri selama berabad-abad, menyaksikan sejarah panjang peradaban manusia. Sinar matahari menembus celah-celah atap kuil, menciptakan pola cahaya yang menari-nari di lantai yang terbuat dari batu marmer putih.Seorang pendeta tua dengan rambut dan jenggot putih panjang menyambut mereka. Wajahnya keriput, mencerminkan usia dan kebijaksanaan yang dalam, tetapi matanya berbinar dengan cahaya spiritual yang kuat. Ia mengenakan jubah putih bersih, tanda kesucian dan kedamaian."Selamat datang, Pendekar Lie Feng," kata pendeta tua itu, suaranya lembut dan merdu. "Kami telah menantikan kedatanganmu.""Terima kasih," jawab Lie Feng, menundukkan kepal

    Last Updated : 2025-03-15
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Kilauan Pedang abadi

    Lie Feng berdiri di puncak gunung, angin sepoi-sepoi menerpa wajahnya. Di tangannya, ia merasakan kekuatan Tapak Dewa yang baru saja dikuasainya di Kuil Dewa Langit. "Kekuatan ini… sungguh luar biasa," gumamnya. "Tapi, tanggung jawabnya juga sangat besar."Tuan Gu, yang berdiri di sampingnya, mengangguk. "Benar, Lie Feng. Kekuatan ini harus digunakan untuk kebaikan. Jangan pernah biarkan ia jatuh ke tangan yang salah.""Aku mengerti, Guru Agung," jawab Lie Feng. "Aku akan menggunakan kekuatan ini untuk melindungi orang-orang yang tak berdaya.""Baiklah," kata Tuan Gu. "Sekarang, kita harus kembali ke desa. Ada banyak hal yang harus kita lakukan."Kembali di desa, sambutan hangat menanti mereka. "Lie Feng! Kau kembali!" teriak seorang anak kecil, berlari menghampiri mereka. "Kami sangat merindukanmu!""Terima kasih," kata Lie Feng, tersenyum. "Aku senang bisa kembali."Seorang tetua desa mendekat. "Lie Feng, kami mendengar kau telah menguasai kekuatan Tapak D

    Last Updated : 2025-03-15
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Sejarah Terungkap

    Lie Feng dan Tuan Gu berdiri di hadapan prasasti kuno yang terukir di dinding terdalam Kuil Dewa Langit. Debu berabad-abad menyelimuti batu itu, namun ukirannya masih terlihat jelas, huruf-huruf kuno yang menceritakan kisah kekuatan luar biasa dan kutukan yang menyertainya. Sinar matahari yang menyelinap melalui celah-celah atap kuil menerangi prasasti itu, menciptakan suasana mistis dan sakral.Tuan Gu membaca prasasti itu dengan suara pelan, "‘Tapak Dewa diciptakan oleh Dewa Langit, sebuah kekuatan yang diberikan kepada manusia pilihan untuk melindungi dunia dari kejahatan. Namun, kekuatan besar ini juga membawa kutukan, sebuah beban yang harus dipikul oleh mereka yang memilikinya.’"Lie Feng mendengarkan dengan seksama. Ia telah merasakan beban tersebut, beban tanggung jawab yang sangat besar yang datang bersama kekuatan Tapak Dewa. Ia telah mengalahkan Cakar Naga Hitam, tetapi ia tahu bahwa masih banyak ancaman yang mengintai."Apa maksud dari kutukan itu, Guru Agun

    Last Updated : 2025-03-15
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Terang Menaklukkan Gelap

    Perpustakaan kerajaan megah dan luas, berisi ribuan gulungan kuno, buku-buku langka, dan manuskrip-manuskrip berharga. Lie Feng dan Tuan Gu menghabiskan berhari-hari di sana, mencari informasi lebih lanjut tentang kutukan Tapak Dewa. Mereka dibantu oleh pustakawan kerajaan, seorang wanita tua yang bijaksana dan berpengetahuan luas."Kutukan Tapak Dewa bukanlah kutukan biasa," kata pustakawan kerajaan, "Ia adalah sebuah ketidakseimbangan energi. Kekuatan Tapak Dewa sangatlah besar, jika tidak dikendalikan dengan baik, ia dapat menyebabkan ketidakseimbangan energi di dalam tubuh pengguna, dan bahkan di alam semesta.""Bagaimana cara mengendalikannya?" tanya Lie Feng."Dengan meditasi, dengan pengendalian diri, dan dengan selalu menggunakan kekuatan Tapak Dewa untuk kebaikan," jawab pustakawan kerajaan. "Para master Tapak Dewa sebelumnya telah mengembangkan berbagai teknik meditasi dan pengendalian diri untuk mengendalikan kekuatan Tapak Dewa. Mereka juga telah mengemb

    Last Updated : 2025-03-15
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Lin Xue

    Lie Feng terbaring di lereng gunung, napasnya tersengal-sengal. Pertempuran melawan Ratu Bayangan dan Pengikut Bayangan telah menguras seluruh tenaganya. Luka-luka menghiasi tubuhnya, tetapi yang lebih terasa adalah kelelahan yang luar biasa. Ia telah berhasil mengalahkan Ratu Bayangan, menghancurkan Jantung Kegelapan, dan menyelamatkan dunia dari ancaman kegelapan. Namun, kemenangan itu datang dengan harga yang mahal."Ugh…" Lie Feng mengerang, mencoba untuk bangkit. Tubuhnya terasa berat, setiap gerakan terasa menyakitkan.Tiba-tiba, ia mendengar suara lembut. "Kau terluka."Lie Feng membuka matanya. Seorang wanita cantik berdiri di hadapannya. Rambutnya hitam legam seperti malam, matanya sebening kristal, dan senyumnya lembut dan menenangkan. Wanita itu mengenakan pakaian sederhana, tetapi kecantikannya tak tertandingi."Siapa kau?" tanya Lie Feng, suaranya lemah."Namaku Lin Xue," jawab wanita itu, tersenyum. "Aku menemukanmu terluka di lereng gunung. Ka

    Last Updated : 2025-03-17
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Aliansi Tak Terduga

    Mei Lin memeriksa luka-luka Lie Feng dengan hati-hati. "‘Kau terluka parah, Lie Feng,’" katanya, suaranya dipenuhi kekhawatiran. "‘Pertempuran melawan Ratu Bayangan itu sungguh mengerikan.’"Lie Feng meringis, namun berusaha tersenyum. "‘Aku baik-baik saja, Mei Lin. Hanya luka ringan.’" Ia tahu itu bohong. Tubuhnya masih terasa nyeri, dan kelelahan masih mencengkeramnya. Namun, ia tak ingin membuat Mei Lin khawatir.Lin Xue, yang berdiri di samping mereka, menambahkan, "‘Luka fisik bisa disembuhkan, tetapi ancaman Lord Vashta masih membayangi. Kelompok Naga Hitam terlalu kuat untuk dihadapi sendirian.’"Mei Lin mengangguk setuju. "‘Benar. Kita perlu bantuan. Tetapi, siapa yang bisa kita percayai? Hanya sedikit yang berani melawan Lord Vashta.’"Lie Feng menghela napas. "‘Itulah masalahnya. Lord Vashta memiliki pengaruh yang sangat besar. Banyak yang takut untuk melawannya.’"Keheningan menyelimuti mereka untuk beberapa saat. Lin Xue memecah kesunyian tersebut.

    Last Updated : 2025-03-17
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Aliansi Tak Terduga #2

    Dengan bergabungnya Tuan Li, aliansi tersebut memiliki kekuatan yang tak tertandingi. Tuan Li, selain memiliki keahlian pedang yang luar biasa, juga memiliki strategi perang yang jenius. Ia menghabiskan beberapa minggu untuk melatih Lie Feng, Lin Xue, dan Mei Lin, mengasah kemampuan mereka dan menyempurnakan strategi mereka."‘Lord Vashta mengandalkan kekuatan sihir hitam dan jumlah pasukannya yang besar,’" kata Tuan Li, "‘Kita tidak bisa mengalahkannya dengan kekuatan kasar. Kita harus menggunakan strategi gerilya, menyerang secara tiba-tiba dan cepat, lalu menghilang sebelum mereka bisa membalas.’"Lie Feng, dengan kekuatan Tapak Dewa-nya, akan menjadi ujung tombak serangan, membuat serangan cepat dan mematikan. Lin Xue, dengan kecepatan dan ketepatan pedangnya, akan menjadi penjaga belakang, melindungi Mei Lin yang akan fokus pada penyembuhan. Tuan Li sendiri akan menjadi otak dari strategi mereka, mengarahkan serangan dan mengatur taktik.Setelah berbulan-bulan

    Last Updated : 2025-03-17
  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Aliansi Pelindung

    Setelah kekalahan Lord Vashta, suasana di antara Lie Feng, Lin Xue, Mei Lin, dan Tuan Li dipenuhi kelegaan yang mendalam, namun juga ketegangan. Kekalahan Lord Vashta bukan akhir dari segalanya. Mereka tahu masih ada ancaman lain yang mengintai di bayang-bayang."‘Meskipun Lord Vashta telah dikalahkan,’" kata Tuan Li, suaranya berat, "‘ini tidak berarti ancaman telah berakhir. Ia pasti memiliki sekutu atau pengikut yang masih berkeliaran. Kita harus waspada.’"Lie Feng mengangguk setuju. "‘Benar. Kita perlu menyelidiki jaringan Lord Vashta lebih dalam. Mungkin ada konspirasi yang lebih besar yang perlu kita bongkar.’"Mei Lin, yang sedang memeriksa luka-luka mereka, menambahkan, "‘Kita juga perlu memperkuat pertahanan kita. Kita tidak bisa lengah. Lord Vashta mungkin memiliki rencana cadangan yang belum kita ketahui.’"Lin Xue, yang selalu tenang, mengatakan, "‘Kita harus memanfaatkan kemenangan ini untuk memperkuat aliansi kita. Kita perlu mencari sekutu-sekutu b

    Last Updated : 2025-03-17

Latest chapter

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Meditasi dan Pengungkapan

    Gulungan kuno itu telah membuka sebuah jendela kecil ke dalam masa lalu Lie Feng, tetapi hanya sekilas. Banyak pertanyaan masih belum terjawab, dan rasa penasaran yang membara membakar jiwanya. Hubungannya dengan Vashta, wanita misterius dalam mimpinya, dan arti dari "anak yang dipilih," "kekuatan yang tertidur," dan "ikatan darah yang tak terputus"—semuanya masih menjadi teka-teki yang membingungkan.Lie Feng menyadari bahwa ia membutuhkan jawaban, dan ia tahu di mana harus mencarinya: di dalam dirinya sendiri. Ia memutuskan untuk melakukan meditasi mendalam, mencoba untuk menembus lapisan-lapisan ingatan yang terkubur dalam, untuk menemukan kebenaran yang telah lama tersembunyi.Ia mencari tempat yang tenang dan damai, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan perguruan. Di puncak gunung yang menjulang tinggi di belakang perguruan, di bawah langit yang dipenuhi bintang-bintang, ia memulai meditasi. Ia duduk bersila, menutup matanya, dan membiarkan pikirannya melayang, me

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Gulungan Tersembunyi

    Petunjuk dari ukiran kuno itu, walau samar, menuntun Lie Feng ke jantung Perguruan Naga Teratai. Bukan ke ruang pelatihan, bukan ke tempat tinggal para murid, tetapi ke sebuah tempat yang tersembunyi, yang keberadaannya hanya diketahui oleh segelintir orang terpilih – perpustakaan rahasia. Selama bertahun-tahun, Lie Feng sendiri pun tak pernah mengetahuinya. Hanya sebuah intuisi yang kuat, didorong oleh sisa-sisa energi Vashta yang masih berdenyut di udara, yang membawanya ke sana.Lie Feng, didampingi Lin Xue dan Mei Lin, menemukan lorong sempit yang hampir tak terlihat, tersembunyi di balik tirai tanaman rambat lebat di taman belakang perguruan. Udara di dalam lorong terasa lembap dan berat, bau tanah dan kayu lapuk memenuhi hidung. Lin Xue menyinari lorong dengan obornya, mengungkapkan dinding batu yang kuno dan lembap."Ini… sangat berbeda dari bagian perguruan lainnya," kata Mei Lin, suaranya berbisik, seperti takut mengganggu kedamaian tempa

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Resonansi Energi

    Udara di Perguruan Naga Teratai masih bergetar, meski pertempuran dahsyat melawan makhluk dunia lain telah berakhir beberapa minggu lalu. Bekas luka masih terlihat jelas di dinding-dinding perguruan, tanda nyata dari pertempuran sengit yang telah mereka lalui. Lie Feng, yang tampak lebih kurus dan lelah daripada biasanya, duduk bersila di halaman belakang, matanya terpejam rapat. Bukan sekadar beristirahat, ini adalah meditasi yang mendalam, sebuah pencarian akan sesuatu yang tersembunyi, sesuatu yang hanya dia yang bisa merasakannya.Udara di sekitarnya berdenyut dengan energi yang samar, getaran halus yang terasa seperti bisikan di antara daun-daun. Ini bukan energi chi biasa yang mengalir di tubuh para pendekar, bukan pula energi gelap yang mengerikan dari makhluk dunia lain. Ini adalah sesuatu yang berbeda, sesuatu yang… mengenal. Sebuah resonansi energi yang unik, dingin, tajam, dan menyeramkan, namun juga… familiar.Setelah beberapa saat, Lie Feng membu

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Menuju Masa Depan #3

    Tim pengintai Jian berangkat menuju pegunungan barat. Mereka terdiri dari Jian sendiri, dua murid senior yang terampil dalam pertempuran jarak dekat, dan seorang ahli dalam penyamaran dan pengintaian. Perjalanan mereka berbahaya dan penuh tantangan. Mereka harus melewati hutan lebat, tebing curam, dan sungai deras. Mereka juga harus menghindari patroli musuh dan jebakan yang tersembunyi.Setelah beberapa hari perjalanan, mereka tiba di sebuah lembah terpencil. Di tengah lembah, terdapat sebuah bangunan kuno yang memancarkan energi misterius yang kuat. Energi itu sama dengan energi yang terdeteksi di berbagai tempat di dunia."Ini dia," kata Jian, suaranya berbisik. "Sumber energi misterius itu."Mereka mendekati bangunan tersebut dengan hati-hati. Mereka memasuki bangunan tersebut dengan hati-hati. Di dalam, mereka menemukan banyak ruangan yang penuh dengan artefak kuno dan gulungan kuno. Mereka juga menemukan beberapa makhluk misterius ya

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Menuju Masa Depan #2

    Di sisi lain lapangan, Mei Lin melatih kelompoknya dalam meningkatkan intuisi dan kesadaran energi. "Tutup matamu," perintahnya. "Rasakan energi di sekitarmu. Rasakan getaran terkecil pun. Itu adalah kunci untuk memperkirakan gerakan lawan dan menghindari bahaya.""Sangat sulit, Tuan Mei Lin," keluh seorang murid. "Saya tidak bisa merasakan apa pun.""Sabar," jawab Mei Lin. "Ini membutuhkan latihan dan konsentrasi. Jangan menyerah. Kemampuan ini akan menyelamatkan hidupmu di lapangan pertempuran."Jian, dengan kelompoknya yang terdiri dari murid senior, berlatih dalam mengembangkan strategi pertempuran yang baru. "Kita harus mempelajari kelemahan musuh kita yang lalu," katanya. "Kita harus mengetahui bagaimana mereka bergerak, bagaimana mereka menyerang, dan bagaimana mereka berpikir.""Tapi bagaimana kita bisa mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan?" tanya seorang murid."Ki

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Menuju Masa Depan

    Sinar matahari pagi menyinari Perguruan Naga Teratai, mengusir bayang-bayang kegelapan yang masih melekat setelah pertempuran dahsyat melawan makhluk energi gelap. Udara sejuk pagi membawa aroma tanah basah dan dedaunan yang baru saja terkena embun. Di halaman perguruan, yang masih menunjukkan bekas-bekas pertempuran, Lie Feng, Lin Xue, dan Mei Lin berdiri berdampingan, memandang para murid mereka yang berkumpul. Wajah-wajah mereka, meski lelah, mencerminkan tekad yang baru. Mereka telah melewati ujian api, dan telah keluar sebagai pemenang, tetapi kemenangan ini hanyalah awal dari perjalanan baru yang lebih panjang dan lebih menantang.Lie Feng memulai, suaranya tenang namun berwibawa, "Kita telah melewati banyak hal bersama. Kita telah menghadapi kematian, kehilangan, dan keputusasaan. Namun, kita telah melewatinya bersama-sama. Kita telah mengukir ikatan persahabatan yang lebih kuat dari baja."Lin Xue mengangguk, "Ya, Lie Feng. Pertempuran itu telah menempa ki

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Bayangan di Ufuk Baru

    Ketegangan menyelimuti Perguruan Naga Teratai. Getaran yang terasa beberapa hari lalu semakin kuat, mengindikasikan bahwa ancaman itu semakin dekat. Para petarung, di bawah kepemimpinan Lie Feng, Lin Xue, dan Mei Lin, terus memperkuat pertahanan dan meningkatkan kewaspadaan. Mereka berlatih dengan tekun, menajamkan intuisi dan memperkuat kerja sama tim mereka.Suatu malam, saat bulan purnama bersinar terang, getaran itu mencapai puncaknya. Tanah berguncang hebat, dan suara gemuruh menggelegar di udara. Para petarung siaga penuh, pedang mereka terhunus, siap menghadapi apa pun yang akan datang."Itu dia!" teriak Jian, matanya melihat sesuatu di ujung hutan di dekat perguruan. "Ada sesuatu yang sedang mendekati!"Semua petarung menatap ke arah ujung hutan. Di tengah kegelapan, mereka melihat sesosok bayangan besar bergerak mendekati perguruan. Bayangan itu memancarkan aura yang sangat mengancam, aura yang beg

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Kekuatan Baru #2

    Matahari terbit di ufuk timur, mewarnai langit dengan warna jingga keemasan. Udara pagi masih sejuk, membawa kesegaran yang menenangkan. Di halaman Perguruan Naga Teratai, para petarung berkumpul untuk latihan rutin. Namun, latihan kali ini berbeda. Lie Feng telah memperkenalkan metode pelatihan baru yang menekankan pada pengembangan kekuatan batin dan kerja sama tim yang lebih efektif."Hari ini, kita akan fokus pada intuisi," kata Lie Feng, suaranya tenang tetapi tegas. "Kemampuan untuk merasakan bahaya sebelum ia datang adalah senjata paling ampuh yang kita miliki.""Bagaimana kita melatih intuisi kita?" tanya Jian, salah satu petarung muda, dengan penasaran. "Apakah kita harus berlatih merasakan getaran di tanah seperti yang terjadi sebelumnya?""Itu salah satu caranya," jawab Lin Xue. "Tetapi intuisi itu lebih dari sekadar merasakan getaran fisik. Itu adalah kemampuan untuk merasakan energi di sekitar kita, untuk merasakan bah

  • Raja Persilatan: Pendekar Tapak Dewa   Kekuatan Baru

    Matahari pagi menyinari Perguruan Naga Teratai, cahaya keemasannya menerangi wajah-wajah para petarung yang berkumpul di halaman luas. Suasana berbeda dari beberapa minggu lalu. Ketegangan dan ketakutan telah sirna, diganti oleh suasana yang tenang tetapi penuh dengan kekuatan baru. Mereka telah melewati ujian api, dan dari uji itu, mereka muncul lebih kuat dan lebih bijak.Lie Feng berdiri di depan mereka, senyum tersungging di bibirnya. "Teman-teman," katanya, suaranya bergema di seluruh halaman, "kita telah melewati masa yang sangat sulit. Kita telah menghadapi pengkhianatan, kehilangan, dan ancaman yang sangat besar. Tetapi kita telah melewatinya bersama-sama. Kita telah membangun kembali kepercayaan kita, dan dari abu kehancuran, kita telah menemukan kekuatan baru.""Kekuatan baru itu bukan hanya tentang kemampuan bertarung kita," lanjutnya, "tetapi juga tentang kebijaksanaan dan kekuatan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status