Share

Bab 776

Penulis: Anak Ketiga
Kebanyakan orang biasanya hanya akan membawa dua pengawal saja. Lagi pula, di negara aman seperti Harlanda tidak akan terjadi apa-apa. Itu sebabnya, semua orang juga tidak begitu khawatir.

Oleh karena itulah, meski mereka janji untuk membahas kerja sama di hotel, Widia juga masih menyetujuinya.

"Bu Widia, silakan masuk. Pak Edo sudah menunggumu di dalam." Ternyata pria itu bisa berkomunikasi dalam bahasa Harlanda.

Widia mengangguk, kemudian berjalan masuk bersama Tobi.

Sesampainya di dalam, Widia mendapati seorang pria berusia sekitar tiga puluhan sedang duduk di ruang tamu kamar presidensial. Pria itu tampak memiliki tubuh kekar, sepertinya dia sering berolahraga secara teratur.

Hanya saja, ekspresi wajahnya agak seram. Dia terlihat tidak seperti orang baik.

Namun, saat melihat Widia, mata Pak Edo langsung terbuka lebar dan tampak berbinar-binar. Dia segera bangkit dari tempat duduknya dan mengulurkan tangan kanannya dengan ramah, "Bu Widia, selamat datang."

Widia ragu-ragu sejenak. T
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Lia Apriliana
kenalan lama yg sdh lama menghilang? siapakah dia?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 777

    Widia tertegun sejenak, lalu berkata dengan heran, "Joni?"Dia tidak menyangka akan bertemu lagi dengan Joni, pria yang dulunya mengejarnya.Penampilan Joni benar-benar berubah drastis. Berat badannya turun banyak, bahkan hampir sekurus tongkat. Selain itu, ada banyak bekas luka di wajahnya, terlihat sangat jelek.Kalau bukan karena mengenali suara Joni, dia juga tidak tahu kalau pria yang di hadapannya itu adalah Joni."Benar, ini aku!""Gara-gara kalian, aku tersiksa selama ini. Hari ini, sudah waktunya kalian membayarku kembali." Wajah Joni terlihat galak dan dingin.Selama ini, lantaran punya banyak utang, dia terus dipukuli oleh orang.Mengemis, memungut sampah untuk dimakan, melakukan segala jenis kerja paksa, didiskriminasi, dihina, dipukul, dia sudah mengalami semuanya.Yang paling menakutkan adalah beberapa waktu lalu, demi mencari uang, dia bahkan pergi ke Minamar Utara dan disiksa selama beberapa bulan. Dia berusaha mati-matian melarikan diri. Terakhir, dia bertemu dengan Ed

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 778

    Namun, saat Edo melihat adegan ini, dia bertambah marah dan terus-menerus menyerang Tobi secara brutal.Hal ini tentunya membuat Tobi berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.Widia makin khawatir.Edo makin puas, bahkan serangannya bertambah ganas.Joni juga tak kalah senangnya karena sebentar lagi dia bisa membalas dendam.Di saat ini, Tobi tidak lagi menghindari telapak tangan Edo dan membiarkan serangan itu mengenai dirinya. Setelah itu, dia mengepalkan tangan kanannya dan langsung menyerang posisi vital lawan.Edo tampak bangga saat menyadari pukulan telah berhasil mengenai lawan. Dia tidak menyangka akan ada serangan balik dari lawan. Sebelum sempat bereaksi, sebuah pukulan keras telah mendarat di tubuhnya hingga membuatnya mengerang kesakitan.Rasa sakit begitu menusuk, membuatnya begitu tersiksa. Saking tidak tahan lagi, dia hampir pingsan di tempat. Dia bergegas mundur dan bersiap melarikan diri.Hanya saja, mana mungkin Tobi melewatkan kesempatan baik itu begitu saja? Se

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 779

    Widia berjalan keluar, tetapi dia masih sangat khawatir dengan situasi di dalam. Langkahnya terhenti. Dia tidak tahan ingin melihat ke dalam, tetapi teringat akan betapa keras kepala dirinya dan tidak mau mendengar omongan Tobi sebelumnya, hingga semuanya berakhir buruk.Jadi, dia pun menahan diri dan turun ke bawah. Baru saja dia duduk selama satu menit, Tobi telah menghampirinya.Cepat sekali?Widia buru-buru melangkah maju dan bertanya dengan cemas, "Sudah selesai dibicarakan?""Ya, sudah, kok.""Kelak, mereka nggak akan mencari masalah kepada kita lagi," jawab Tobi sambil tersenyum. Lagi pula mereka sudah mati, mana mungkin mereka bisa mencari masalah lagi?Dari luar, Tobi terlihat santai, tetapi kenyataannya, luka dalam yang dideritanya sudah bertambah parah akibat perlawanan barusan.Meski tidak menggunakan energi sejati, kekuatan fisik yang dikeluarkannya telah meninggalkan cedera cukup parah.Untuk saat ini, dia seharusnya berbaring dan istirahat baik-baik. Dia juga bisa duduk

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 780

    Namun, demi menyenangkan Tobi, menantu hebatnya, dia rela menanggung semuanya.Selanjutnya, mereka pun lanjut menikmati makan malam bersama. Mereka bahkan melayani Tobi dengan begitu baik, yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.Meski barusan disindir, ibunya Widia tidak peduli begitu banyak. Dia bahkan sengaja menarik putrinya ke samping dan memperingatkannya berulang kali.Dia ingin putrinya memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin agar lebih sering berhubungan badan dengan Tobi.Kalau bisa, dia ingin putrinya hamil secepat mungkin. Dengan begitu, dia bisa mengamankan posisinya sebagai istri Raja Naga.Widia tidak berkata apa-apa.Istri Raja Naga? Dia berharap ibunya segera sadar dari mimpi indahnya itu.Jika ibunya tahu Tobi bukanlah Raja Naga, entah keributan seperti apa yang akan terjadi saat itu.Kalau Tobi itu Raja Naga dari Sekte Naga, mana mungkin dia akan terus berada di sisi Widia dan terus-terusan dipermalukan oleh keluarganya?Hanya berdasarkan Widia, mana mungkin dia

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 781

    Mendengar desahan itu, Tobi bertambah semangat.Namun, Widia tiba-tiba berkata, "Tunggu sebentar!"Saat ini, Tobi telah dikendalikan oleh gairah, tidak bisa berpikir jernih lagi. Dia buru-buru bertanya, "Ada apa?""A ... aku mandi dulu.""Di saat seperti ini, kamu masih mau mandi ...." Tobi tak berdaya, tetapi masih terus bergerak."Bukan begitu. Se ... sepertinya aku lagi dapat." Widia kurang yakin. Itu sebabnya, dia bilang ingin mandi."Apa?"Tobi tertegun. Seakan tidak percaya, dia pun bertanya, "Benarkah?""Ya!" jawab Widia.Tobi serasa ingin menangis. Bukankah kemarin baru menstruasi? Kenapa datang lagi? Kalau begitu, bukankah dia tidak bisa menyentuhnya, setidaknya satu atau dua minggu? Padahal, dia baru saja berhasil menyelesaikan target yang diinginkan Widia.Widia buru-buru berdiri. Wajahnya memanas. Dia langsung mengambil pakaian dan berlari ke kamar mandi.Meninggalkan Tobi terbaring di sana, membiarkan pria itu tersiksa sendirian.Ternyata dugaan Widia benar. Dia menstruasi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 782

    Setelah panggilan telepon itu, barulah Kakek Muhar memahami segalanya.Ternyata, yang membantu mereka membereskan Keluarga Capaldi itu bukanlah Tobi. Widia-lah yang diam-diam menelepon dan meminta bantuan Rio, tuan muda Keluarga Yudistira di Jatra.Kemudian, Widia sengaja mengatakan ini semua hasil kerja kerasnya Tobi.Selain itu, yang memberi tahu mereka bahwa Tobi itu Raja Naga juga Widia.Jika semua ini digabungkan, bukankah berarti Widia dan Tobi kompak menipu mereka?Setelah memikirkan semua ini, wajah Kakek Muhar berubah pucat. Saking emosi, serangan jantungnya hampir kambuh. Tak disangka, ini semua adalah tipuan yang dibuat oleh cucunya sendiri dan dia malah percaya.Saat ibunya Widia mendengar dari Kakek Muhar, dia juga tersentak. Saking menyesal, dia bahkan ingin menampar dirinya sendiri.Pantas saja, dia sering merasa putrinya aneh. Padahal, ini jelas-jelas sebuah hal bahagia bagi Widia, tetapi putrinya malah terlihat khawatir.Ternyata, ini semua rencana yang dipersiapkannya

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 783

    Saat ini, Tobi sangat membutuhkan pemulihan diri. Jadi, begitu keluar dari vila Keluarga Lianto, dia tidak pergi ke kantor, melainkan kembali ke vila Distrik Terra 1.Di sanalah tempat yang paling cocok untuk memulihkan diri.Lantaran baru saja kembali tinggal di kediaman Lianto, dia juga segan untuk pindah keesokan harinya. Selain itu, dia juga ingin menemani Widia. Kalau tidak, dia pasti sudah pulang ke vila Distrik Terra 1 untuk memulihkan diri.Apalagi, akibat pertarungan tadi malam, cederanya bukan hanya tidak sembuh, tetapi malah bertambah parah. Jadi, dia belum bisa begitu cepat menggunakan energi sejatinya lagi.Setelah masuk ke dalam vila dan bersiap untuk memulihkan diri, dia menerima panggilan dari Widia."Tobi, kamu lagi sibuk? Bisakah kamu membantuku?" tanya Widia. Dia masih sibuk dengan kerjaannya dan tidak bisa meninggalkan kantor, apalagi orang tuanya juga ada kegiatan lain.Adik sepupu, yang hubungannya sangat dekat dengannya itu datang jauh-jauh mengunjungi mereka. Ma

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 784

    Martha sengaja mendekati Tobi. Sembari berbicara, dia bahkan memegang tangan pria itu.Tobi tercengang. Adik sepupu ini terlalu antusias. Dia mendadak tidak harus bagaimana menghadapinya.Sikap itu tentu saja membuat pria yang berada di sampingnya tidak senang. Wajahnya berubah muram. Dia menatap tajam Tobi, lalu berkata sambil tersenyum, "Apa tampan ada gunanya bagi pria? Yang paling penting bagi pria adalah kemampuan.""Benar, yang dikatakan saudara ini benar sekali. Bagi pria, yang paling penting adalah kemampuan. Martha, kamu nggak perkenalkan?" Tobi segera mengganti topik pembicaraan."Kenalkan, dia Aron, pria yang terus mengejarku. Dia ngotot ikut datang ke Kota Tawuna agar bisa melindungiku. Oh ya, Kak Tobi, dengar-dengar, seni bela dirimu hebat. Tak ada yang bisa menandingimu, 'kan?" tanya Martha dengan penasaran.Padahal, Tobi sudah bersiap untuk menyangkal.Namun, Aron malah tersenyum sinis. "Tubuhnya kurus begitu, kamu bilang seni bela dirinya hebat? Mungkin lawan yang dia h

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1650

    Dia juga harus membiarkan Negara Amderika mereka dipuji.Selain itu, makin menakjubkan hasilnya, tentunya masalah ini akan makin menarik perhatian banyak orang. Dengan begitu, maka akan berdampak lebih besar pada prestise Negara Harlanda.Jadi, Luniver pun menampakkan dirinya dan tertawa, "Haha, dasar sekumpulan sampah. Nggak seru sama sekali. Hirawan, biarlah aku, Luniver, pemimpin Takhta Suci Barat di Amderika, bertarung denganmu."Tubuh Luniver melayang di udara. Dia juga memperlihatkan dua belas sayap, yang seketika mengejutkan semua orang.Apalagi, dia barusan bilang apa. Orang Amderika?Di saat bersamaan, semua penonton yang berasal dari Negara Amderika langsung menjadi bersemangat.Komentar yang masuk juga makin banyak.Hirawan juga tertegun sejenak. Kemudian, dia segera memahami pemikiran Luniver. Dia merasa tertekan, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan. Lagi pula, dia masih harus menuruti perkataan Luniver.Bahkan, bisa dikatakan dia juga antek-anteknya Luniver.Dia hanya b

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1649

    "Tobi, aku mengerti niatmu, tapi ...." Raja Naga Tua masih ingin membujuk.Namun, Tobi langsung menyela, "Guru, kamu nggak mengerti. Aku akan segera pergi ke bandara. Kalian harus tunggu aku datang ke sana. Ingat, jangan sampai ada korban lagi."Usai berbicara, Tobi langsung menutup telepon. Alih-alih banyak bicara, lebih baik dia langsung menangani masalah penting. Di saat bersamaan, dia juga segera membuat pengaturan dan meminta tiket penerbangan paling awal ke Jatra.Meski pesawat akan lepas landas dalam waktu setengah jam, ataupun harus membeli tiket orang lain dengan harga mahal, Tobi juga tidak keberatan.Meski hari sudah malam, siapa yang bisa memastikan bahwa Hirawan tidak akan melakukan pergerakan apa pun? Jika dia tidak berhenti, entah berapa banyak master Harlanda yang akan menjadi korban.Saat ini, Tobi juga memperhatikan kata-kata Hirawan di siaran langsung. Ada niat membunuh yang dingin di matanya. Dia akan membuat lawan merasakan apa namanya keputusasaan.Setelah berhasi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1648

    Kecuali ada orang yang melarang mereka memberitahunya.Mungkinkah Luniver dan yang lainnya telah kembali? Master Vamil dan Raja Naga Tua takut Tobi tidak mampu mengalahkan mereka dan tidak ingin dirinya mati di tangan lawan, jadi mereka sengaja menyembunyikan hal itu.Tidak dimungkiri, tebakan Tobi memang benar.Tobi membuka pintu ruang VIP. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan ingin menanyakan masalah itu.Widia buru-buru berkata, "Tobi, kamu lihat ini. Terjadi masalah besar!""Hirawan sudah datang ke Harlanda. Entah Luniver bersamanya atau nggak."Saat Tobi keluar barusan, Widia mengeluarkan ponselnya sambil menunggu. Tak disangka, dia akan menemukan berita itu.Tobi bergegas mengeluarkan ponselnya dan melihat sekilas. Ada kilatan dingin yang muncul di matanya. Tak disangka, dia dan Widia baru saja meninggalkan Jatra belum lama, tetapi musuh sudah muncul.Namun, Tobi harus segera memberi tahu Master Vamil dan lainnya lebih dulu agar menghindari pengorbanan yang tidak diperlukan.Jad

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1647

    Di saat Damar bersiap meninggalkan ruang VIP, Tobi tiba-tiba berkata, "Tunggu sebentar!"Damar langsung menghentikan langkahnya dan bertanya, "Apa Raja Naga masih punya instruksi lain?""Apa kamu masih ingat janjiku sebelumnya? Kalau kamu menangani masalah ini dengan baik, aku akan beri kamu imbalan besar. Kamu sudah melakukan pekerjaanmu dengan baik kali ini," ucap Tobi dengan tegas."Raja Naga terlalu sungkan. Ini semua sudah seharusnya aku lakukan." Damar sangat antusias. Dia mulai menerka-nerka, apa imbalan besar yang akan diberikan Raja Naga padanya?Tobi berkata dengan nada datar, "Cari sebuah ruang VIP dan jangan biarkan siapa pun mengganggumu.""Baik!"Mendengar itu, Damar sangat bersemangat. Dia bergegas pergi untuk membuat pengaturan.Lagi pula, restoran ini milik Keluarga Yusnuwa. Jadi, dia segera mengaturnya dan tidak akan ada orang yang mengganggunya."Aku keluar sebentar. Setelah lima menit, aku akan kembali." Tobi segera berpesan pada Widia."Ya, pergilah." Widia mengang

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1646

    Namun saat mengetahui tentang siaran langsung global, dia segera memikirkan cara sempurna untuk menemukan ibu kandungnya Widia."Ya. Untunglah ada kamu yang menemaniku selama ini!"Widia mengangguk. Sekarang dia sudah tahu betapa menakutkan kemampuan yang dimiliki Tobi. Jika Tobi pun tidak bisa menemukan ibu kandungnya, mungkin tidak ada yang bisa dia lakukan lagi.Damar mengantar keduanya ke ruang VIP restoran, lalu bangkit dan pergi.Dia tidak ingin menjadi 'obat nyamuk' dan mengganggu kencan mereka berdua.Tobi juga memusatkan perhatiannya pada masalah Widia. Dia takut hal ini akan berdampak besar pada Widia, jadi dia juga tidak memedulikan hal lainnya lagi.Apalagi, kejadian ini terjadi terlalu cepat dan tiba-tiba.Saat ini, di area terlarang Jatra, akhirnya Harita berdiri di atas arena pertarungan dan ingin melawan Hirawan. Dia melakukan semua ini bukan untuk hal lain, tetapi demi martabat Negara Harlanda.Perlu diakui, setelah berhasil membuat terobosan, kekuatan Harita memang sa

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1645

    Melihat keduanya pergi, Yesa buru-buru bangkit. Dia tampak marah besar. Dia tak henti-hentinya mengumpati Widia dan Tobi.Kata-katanya begitu tidak enak didengar. Selanjutnya, saat memikirkan hidup mereka yang akan sulit ke depannya, dia juga kembali memarahi Herman.Dia bilang Herman tidak berguna dan membuatnya menjalani hidup yang menyedihkan. Herman tidak bisa memberinya kehidupan mewah, bahkan Grup Lianto pun jatuh di tangan orang luar.Yesa juga bilang, apa yang harus dia lakukan ke depannya? Jika tidak memberinya ratusan miliar atau membiarkannya menjadi orang terpandang di Kota Tawuna, bagaimana dia bisa hidup?Dia sudah kehilangan harga diri. Dia meminta Herman untuk memikirkan cara agar mendapatkan kembali Grup Lianto. Setidaknya, perusahaan itu sekarang bernilai triliunan atau bahkan mencapai puluhan triliun.Jika tidak, Yesa akan bercerai dengan pria tidak berguna sepertinya.Makin berbicara, dia makin emosi. Pada akhirnya, dia pingsan karena terlalu emosi dan sedih.Herman

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1644

    Wajah Widia berubah muram. Ekspresinya juga terlihat kusut. Namun, dia akhirnya mengangguk dan berkata, "Kuserahkan masalah ini padamu."Mendengar itu, Yesa langsung panik.Kali ini yang hilang bukan hanya kejayaan dan kekayaan, tetapi dia juga tidak punya harapan untuk menjadi nyonya kaya yang dikagumi semua orang. Bahkan, dia mungkin juga akan masuk penjara.Tidak bisa.Dia masih ingin meningkatkan prestisenya dan menjadi wanita bangsawan.Dia panik, lalu berlutut di depan mereka berdua sambil menangis. "Widia, ini salahku. Aku minta maaf padamu. Aku mengakui kesalahanku.""Apa yang kamu lakukan. Cepat berdiri dulu."Widia terkejut dan segera menjauh. Tidak peduli apa pun masalahnya, dia juga telah menganggap mereka sebagai orang tuanya selama ini.Menyadari hal itu, Yesa merasa masih ada harapan. Tangisnya makin menjadi-jadi. Dia juga memperlihatkan tampang memelas sambil berkata, "Nggak. Aku nggak akan berdiri, kecuali kamu memaafkanku.""Aku menyesali perbuatanku. Mengingat Keluar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1643

    Begitu mendengar putrinya mencurigai mereka berdua bukanlah orang tuanya, Yesa tampak terkejut. Mungkinkah Tobi telah mengatakan yang sebenarnya kepada Widia? Seharusnya tidak mungkin, 'kan?Berdasarkan sifat Tobi, pria itu tidak mungkin mengatakan pada Widia bahwa dirinya dicampakkan oleh ibu kandungnya sendiri. Namun, setelah mendengar kata-kata selanjutnya, sepertinya itu karena Widia merasa Yesa tidak memperlakukannya dengan baik selama ini. Oleh karena itu, Widia bisa menyalahkan dirinya.Meski Yesa merasa tidak senang, dia segera berkata, "Widia, kami memang nggak memperlakukanmu dengan baik sebelumnya, tapi bagaimanapun juga, kami adalah orang tuamu.""Orang tuaku?" Widia berkata dengan dingin, "Kamu kira aku nggak tahu apa-apa? Tobi sudah memberitahuku segalanya!"Setelah mendengar itu, wajah Yesa berubah drastis. Dia tidak menyangka Tobi akan mengatakan yang sebenarnya kepada Widia. Dia pun buru-buru berkata, "Ka ... kamu sudah tahu semuanya?""Jangan salahkan aku. Kami takut

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1642

    Seiring berjalannya waktu, Negara Harlanda kini makin kuat dalam segala aspek. Termasuk teknologi, militer, dan lain sebagainya, meski menghadapi blokade gila-gilaan mereka.Mereka bahkan tidak peduli dengan kredibilitas negara, memberikan sanksi yang tidak masuk akal dan juga melanggar berbagai aturan seenaknya.Meski begitu, mereka tetap tidak bisa menghentikan perkembangan Negara Harlanda.Namun, saat ini Luniver tampak mengerutkan kening. Lantaran mereka mendapat kabar bahwa Tobi masih berada di Gunung Simeru dan belum turun. Jadi, mereka memikirkan cara untuk memaksa Negara Harlanda dan juga Tobi.Bagaimanapun, Negara Harlanda seharusnyanya tahu bahwa target mereka adalah Tobi. Selain itu, bocah itu sudah mulai memahami hukum langit dan bumi. Jika tidak menghabisinya sekarang, entah ancaman seperti apa yang akan mereka hadapi kelak.Walau Tobi masih tidak bisa menandinginya saat ini.Namun, dia baru saja menerima kabar. Katanya Tobi telah diam-diam meninggalkan Gunung Simeru. Tamp

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status