Share

Bab 765

Penulis: Anak Ketiga
Meski Tobi mengatakan dirinya baik-baik saja, Jessi masih khawatir. Dia pun berkata, "Kak Tobi, bagaimana kalau aku membawamu ke rumah sakit sekarang?"

"Nggak usah. Aku mengalami luka dalam, jadi rumah sakit nggak bisa mengobatinya."

Tobi menggelengkan kepalanya dan menjelaskan, "Seperti yang barusan kamu lihat, kultivator seperti kami bukanlah orang biasa. Cedera seperti ini harus disembuhkan melalui kekuatan internal kami sendiri."

"Ya, aku tahu. Bukankah dalam serial televisi juga seperti itu? Tapi, apa kamu sungguh baik-baik saja?"

"Ya, kamu menyetir saja. Aku mau istirahat sebentar."

"Ya, ya!"

Jessi mengangguk, kemudian lanjut menyetir dengan hati-hati. Dia belum pernah menyetir seperti itu seumur hidupnya. Dia bahkan takut mobilnya terbentur sedikit pun.

Tak dipungkiri, kemampuan menyetirnya memang cukup bagus. Dia masih bisa menjaga kecepatan sambil berusaha menjaga kestabilan laju mobil.

Sebenarnya Tobi masih mencoba mengatur napasnya, tetapi tidak berhasil sama sekali. Dalam k
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 766

    Namun, kenyataannya, keesokan harinya dia sudah tidur dengan wanita lain. Kenapa Widia masih harus terus-terusan mendengar penjelasannya? Pokoknya, dia tidak akan menelepon pria itu lagi.Hanya saja, jika tidak meneleponnya, hatinya akan terus memikirkan hal ini. Jari-jarinya memegang erat ponselnya, sempat tebersit keinginan untuk menelepon pria itu dan meminta penjelasannya.Untungnya, dia masih menahan diri. Di saat itu juga, panggilan Tobi datang.Tanpa sadar, dia langsung mengangkat panggilan itu. Setelah diangkat, barulah dia menyesal. Mengapa dia begitu buru-buru menjawab telepon pria itu?Jelas-jelas Tobi yang melakukan kesalahan besar, kini malah seakan-akan Widia-lah yang memohon kepadanya.Tidak bisa, tidak bisa. Dia harus tetap tenang dan menahan diri."Widia!""Huh! Buat apa telepon aku? Bukannya kamu sedang tidur? Lanjutkan tidurmu sana. Oh ya, wanita di sebelahmu cantik, 'kan? Apa kamu sedang dilayaninya?"Saking marahnya, Widia langsung mengeluarkan rentetan pertanyaan.

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 767

    Mendengar itu, Tobi sengaja menghindari pertanyaan terakhir itu dan menjawab, "Mana mungkin ada darah di sini? Kamu pasti salah lihat."Setelah itu, dia pun kembali menambahkan, "Ya sudah, aku akan sampai di rumah setengah jam lagi. Sesampainya di rumah nanti, aku akan memberitahumu pelan-pelan!""Nggak perlu buru-buru!""Jangan pulang ke rumah dulu, datanglah ke perusahaan dan temani aku menemui klien malam ini." Karena janjinya di malam hari, Widia tentu ingin Tobi menemaninya. Dengan begitu, dia akan merasa lebih aman.Namun, Tobi telah terluka parah dan tubuhnya penuh dengan lumuran darah. Dia tidak mungkin bertemu Widia dengan kondisi menakutkan seperti ini. Dia pun berkata, "Ada masalah apa? Apa aku harus ikut?""Kamu nggak mau?"Widia tercengang. Padahal, kata-katanya semalam begitu manis, tetapi hari ini dia langsung berubah, bahkan tidak mau menemaninya menemui klien.Apa dia tidak mengkhawatirkan keselamatan Widia saat keluar menemui klien di malam hari?Biasanya, setelah seo

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 768

    Dasar bajingan!Tobi, kamu bajingan!Namun, saat Jessi mengangkat teleponnya barusan dan mengatakan Tobi sedang tidur, dia tidak mendengar suara aneh lainnya lagi. Jangan-jangan dia terlalu banyak berpikir?Di saat itu, tiba-tiba ponselnya mendapat notifikasi pesan. Tobi mengiriminya pesan dan mengatakan dia akan segera ke perusahaan untuk menemaninya.Barulah suasana hati Widia agak membaik. Dia akan menanyakan hal ini kepadanya nanti. Lagi pula, Jessi telah menikah dengan putra dari keluarga terpandang.Mana mungkin Tobi berani menyentuhnya? Bagaimana kalau Sekte Suganda mengetahui hal itu? Bukankah dia akan celaka?Tak lama kemudian, Jessi pun sampai di rumahnya. Meski hatinya masih khawatir dengan Kak Tobi, setidaknya dia masih sangat senang lantaran bisa kembali ke rumahnya sendiri.Namun, begitu sampai di rumah, dia langsung disambut dengan tatapan dingin ayahnya.Dari kecil hingga dewasa, ayahnya sangat menyayanginya.Kali ini, dia begitu marah dan berkata, "Jessi, kamu masih be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 769

    "Apa!"Begitu mendengar kabar itu, Damar dan istrinya langsung tersentak. Mereka tidak bisa memercayai apa yang telah ditangkap oleh telinga mereka.Berita itu terlalu menakutkan dan juga tidak masuk akal.Kemudian, Jessi buru-buru menceritakan semuanya, tetapi dia tidak membeberkan kekuatan Tobi. Bagaimanapun juga, Kak Tobi sudah bilang, dia tidak ingin orang lain mengetahui identitasnya.Hanya dari cerita putrinya saja, kekuatan Tobi sudah terdengar begitu menakutkan. Namun, Damar sudah pernah melihatnya sendiri, karena dia ikut bersama Tobi saat menghadapi Guru Besar Keluarga Hutama sebelumnya.Hanya saja, dia tak menyangka akan sehebat itu."Kamu yakin semua itu benar?"Setelah mendengar penjelasannya, Damar merasa itu semua bagaikan sebuah fantasi. Namun, putrinya tidak mungkin membohonginya. Tak disangka, hanya dalam waktu sesingkat itu, telah terjadi begitu banyak hal."Selain itu, Kak Tobi bisa ke sana juga demi menyelamatkanku."Jessi memutuskan untuk menceritakan kejadian yan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 770

    "Nggak masalah. Asalkan bisa mengikuti Kak Tobi, aku nggak perlu status apa pun."Lantaran Jessi sudah mengatakan seperti itu, mereka hanya bisa memberinya kebebasan. Namun, setelah Energi Sembilan Bulan terserap habis, benarkah tidak akan menimbulkan bahaya?Damar mendadak teringat dengan kejadian di masa lalu. Menurut perkataan Raja Naga tua, berkat putrinya, barulah dia bisa memasuki Sekte Naga dan menerima ajaran seni bela diri.Mungkinkah Raja Naga tua menyelamatkan putrinya saat itu karena ingin muridnya memperoleh Energi Sembilan Bulan?Benar, benar!Pasti begitu.Setelah memahami segalanya, kebenaran mulai menjadi jelas.Jika demikian, itu juga bukanlah hal buruk bagi Keluarga Yusnuwa, apalagi putrinya begitu menyukai Raja Naga. Namun, dia masih mengkhawatirkan sesuatu. Setelah energi milik putrinya terserap, apa dia akan baik-baik saja?Ya sudahlah! Biarlah berjalan sebagaimana mestinya.Setelah kejadian ini, Damar telah memutuskan untuk tidak memaksakan kehendaknya kepada put

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 771

    "Lihat perkataanmu itu? Kenapa bilang begitu? Kamu tentu saja istri tersayangku," ucap Tobi dengan penuh perhatian.Wajah Widia memerah dan langsung memarahinya, "Menjijikkan sekali!"Namun, kenyataannya, hatinya senang sekali. Senyum bahagia juga tanpa sadar muncul di wajahnya.Hanya saja, dia masih belum lupa dengan kejadian barusan. Dia kembali memasang wajah jutek dan berkata, "Huh! Jangan kira dengan begitu, aku nggak akan menanyakan kejadian barusan.""Baiklah, tanyakan saja, aku janji akan menceritakan semuanya kepadamu dengan jujur.""Kalau begitu, siapa wanita yang menyetir mobilmu itu?" tanya Widia.Mendengar pertanyaan itu, Tobi menebak Widia mungkin sudah tahu itu Jessi. Dia pun segera menjawab, "Kamu kenal dia, kok. Dia Jessi, putrinya Keluarga Yusnuwa.""Memang dia rupanya!"Walau hatinya tidak senang, tetapi menyadari Tobi tidak membohonginya dan berterus terang kepadanya, dia merasa jauh lebih baik. Dia kemudian bertanya lagi, "Kenapa kamu bisa bersamanya?""Ceritanya p

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 772

    Begitu kata-kata itu dilontarkan, akhirnya Widia paham bagian mana yang aneh. Dia juga merasa ada yang janggal. Itu sebabnya, dia ingin Tobi menemaninya.Baik dilihat dari jabatan ataupun saham Grup Maharta, Tobi-lah orang yang paling berkuasa di sana. Bukankah seharusnya Grup Yasindo mencari Tobi langsung?Namun, mengapa mereka malah mencarinya? Mungkinkah mereka menargetkannya?Apalagi, mereka bukan hanya berjanji untuk bertemu di malam hari, tetapi juga di hotel.Tobi memandangnya dengan curiga, "Kenapa?""Mungkin memang ada masalah," ucap Widia mengungkapkan pikirannya."Kalau memang bermasalah, lebih baik tolak saja. Dengan begitu, kita bisa pulang awal untuk makan malam. Setelah itu, kita masih bisa melakukan hal yang tak kalah penting, 'kan?" ucap Tobi sambil menggodanya."Dasar. Kamu hanya tahu memikirkan hal itu saja."Widia kembali menambahkan, "Kalau mereka memang mengincarku, sekalipun berhasil lolos kali ini, mereka pasti akan menyusun rencana lain untuk membereskanku.""J

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 773

    Widia sudah kehilangan akal sehat dan hanya bisa mengeluarkan deru napas yang tak karuan.Tobi juga bersemangat. Kali ini, akhirnya dia bisa memiliki gadis pujaannya ini, apalagi di tempat istimewa seperti ini.Namun, di saat itu juga, terdengar suara ketukan dari luar pintu.Ketukan pintu itu tidak terlalu keras, tetapi mampu menyadarkan Widia yang sudah terbuai. Untungnya, responsnya cepat. Dia tersadar kembali.Apa yang dia lakukan? Apalagi di ruangan kantornya sendiri?Memalukan sekali!Dia buru-buru mendorong Tobi menjauh.Tobi tampak tidak berdaya. Padahal, dia sudah bersiap untuk melepas celananya. Mengapa malah ada yang mengganggu mereka di saat seperti ini? Memikirkan hal ini, Tobi sudah hampir gila.Menyadari dirinya tampak berantakan, Widia buru-buru merapikannya.Tobi mengingatkannya dengan berbisik pelan, "Jangan gugup. Aku sudah mengunci pintunya."Mendengar itu, barulah Widia menghela napas lega. Namun, dia tetap memutar bola matanya ke arah Tobi dengan kesal. Ternyata,

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status