Share

Bab 773

Penulis: Anak Ketiga
Widia sudah kehilangan akal sehat dan hanya bisa mengeluarkan deru napas yang tak karuan.

Tobi juga bersemangat. Kali ini, akhirnya dia bisa memiliki gadis pujaannya ini, apalagi di tempat istimewa seperti ini.

Namun, di saat itu juga, terdengar suara ketukan dari luar pintu.

Ketukan pintu itu tidak terlalu keras, tetapi mampu menyadarkan Widia yang sudah terbuai. Untungnya, responsnya cepat. Dia tersadar kembali.

Apa yang dia lakukan? Apalagi di ruangan kantornya sendiri?

Memalukan sekali!

Dia buru-buru mendorong Tobi menjauh.

Tobi tampak tidak berdaya. Padahal, dia sudah bersiap untuk melepas celananya. Mengapa malah ada yang mengganggu mereka di saat seperti ini? Memikirkan hal ini, Tobi sudah hampir gila.

Menyadari dirinya tampak berantakan, Widia buru-buru merapikannya.

Tobi mengingatkannya dengan berbisik pelan, "Jangan gugup. Aku sudah mengunci pintunya."

Mendengar itu, barulah Widia menghela napas lega. Namun, dia tetap memutar bola matanya ke arah Tobi dengan kesal. Ternyata,
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 774

    Sekalipun tahu Tobi masuk ke dalam ruangannya dan mengunci pintu, yang membuktikan dia telah berencana untuk menyerangnya.Entah kenapa, dia tidak menyalahkannya sama sekali. Selain malu, sebenarnya dia masih punya ekspektasi yang tak bisa dijelaskan. Dia mulai menantikan datangnya malam nanti.Lantaran masih ada waktu, Widia buru-buru mengeluarkan cermin. Dia mendapati dirinya berantakan, bahkan ada beberapa bekas ciuman.Setelah mengumpat diam-diam, dia pun kembali merapikan dirinya.Tak lama kemudian, Helen pun datang. Dia juga menyadari beberapa petunjuk di dalam. Sepertinya dugaannya benar. Tak disangka, Bu Widia juga tertarik melakukan hal seperti itu di dalam kantor.Padahal, biasanya dia dijuluki sebagai wanita dingin, yang selalu menjauhkan diri dari lawan jenis. Namun, siapa sangka, saat berhadapan dengan suaminya, dia akan begitu bergairah, bahkan melakukannya di dalam kantor.Entah kenapa, saat memikirkan hal ini, bayangan Tobi juga muncul di benaknya.Di sisi lain, Tobi ti

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 775

    "Kak Tobi!"Susan menyapanya dengan malu-malu."Ya!"Dia baru saja melihat tubuhnya. Meski tidak melihat seluruhnya, Tobi juga merasa segan. Mau tak mau, dia mulai membayangkan kejadian tadi.Susan bukan hanya memiliki lekuk tubuh yang sempurna, tetapi kaki dan pinggangnya juga begitu ramping, bahkan kulitnya seputih susu. Pria mana pun seharusnya tidak akan mampu menahan godaan seperti itu.Leo juga merasa suasana mendadak canggung, jadi dia pun berkata, "Kak Tobi, aku masih ada urusan. Aku kembali sibuk dulu.""Ya."Tobi mengangguk.Melihat Leo berlalu, Tobi pun berkata dengan ragu-ragu, "Susan, barusan aku minta maaf. Aku sungguh nggak tahu kamu ada di dalam.""Nggak apa-apa. Lagian, itu bukan salahmu, tapi kunci pintunya rusak.""Aku pikir kuncinya sudah diperbaiki, tapi ternyata belum." Susan buru-buru menjelaskan. Jangan sampai Kak Tobi mengira dia suka berganti pakaian di mana saja."Oh, pantas saja, tapi aku juga salah. Seharusnya aku mengetuk pintu dulu.""Mungkin ini ruanganm

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 776

    Kebanyakan orang biasanya hanya akan membawa dua pengawal saja. Lagi pula, di negara aman seperti Harlanda tidak akan terjadi apa-apa. Itu sebabnya, semua orang juga tidak begitu khawatir.Oleh karena itulah, meski mereka janji untuk membahas kerja sama di hotel, Widia juga masih menyetujuinya."Bu Widia, silakan masuk. Pak Edo sudah menunggumu di dalam." Ternyata pria itu bisa berkomunikasi dalam bahasa Harlanda.Widia mengangguk, kemudian berjalan masuk bersama Tobi.Sesampainya di dalam, Widia mendapati seorang pria berusia sekitar tiga puluhan sedang duduk di ruang tamu kamar presidensial. Pria itu tampak memiliki tubuh kekar, sepertinya dia sering berolahraga secara teratur.Hanya saja, ekspresi wajahnya agak seram. Dia terlihat tidak seperti orang baik.Namun, saat melihat Widia, mata Pak Edo langsung terbuka lebar dan tampak berbinar-binar. Dia segera bangkit dari tempat duduknya dan mengulurkan tangan kanannya dengan ramah, "Bu Widia, selamat datang."Widia ragu-ragu sejenak. T

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 777

    Widia tertegun sejenak, lalu berkata dengan heran, "Joni?"Dia tidak menyangka akan bertemu lagi dengan Joni, pria yang dulunya mengejarnya.Penampilan Joni benar-benar berubah drastis. Berat badannya turun banyak, bahkan hampir sekurus tongkat. Selain itu, ada banyak bekas luka di wajahnya, terlihat sangat jelek.Kalau bukan karena mengenali suara Joni, dia juga tidak tahu kalau pria yang di hadapannya itu adalah Joni."Benar, ini aku!""Gara-gara kalian, aku tersiksa selama ini. Hari ini, sudah waktunya kalian membayarku kembali." Wajah Joni terlihat galak dan dingin.Selama ini, lantaran punya banyak utang, dia terus dipukuli oleh orang.Mengemis, memungut sampah untuk dimakan, melakukan segala jenis kerja paksa, didiskriminasi, dihina, dipukul, dia sudah mengalami semuanya.Yang paling menakutkan adalah beberapa waktu lalu, demi mencari uang, dia bahkan pergi ke Minamar Utara dan disiksa selama beberapa bulan. Dia berusaha mati-matian melarikan diri. Terakhir, dia bertemu dengan Ed

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 778

    Namun, saat Edo melihat adegan ini, dia bertambah marah dan terus-menerus menyerang Tobi secara brutal.Hal ini tentunya membuat Tobi berada dalam situasi yang tidak menguntungkan.Widia makin khawatir.Edo makin puas, bahkan serangannya bertambah ganas.Joni juga tak kalah senangnya karena sebentar lagi dia bisa membalas dendam.Di saat ini, Tobi tidak lagi menghindari telapak tangan Edo dan membiarkan serangan itu mengenai dirinya. Setelah itu, dia mengepalkan tangan kanannya dan langsung menyerang posisi vital lawan.Edo tampak bangga saat menyadari pukulan telah berhasil mengenai lawan. Dia tidak menyangka akan ada serangan balik dari lawan. Sebelum sempat bereaksi, sebuah pukulan keras telah mendarat di tubuhnya hingga membuatnya mengerang kesakitan.Rasa sakit begitu menusuk, membuatnya begitu tersiksa. Saking tidak tahan lagi, dia hampir pingsan di tempat. Dia bergegas mundur dan bersiap melarikan diri.Hanya saja, mana mungkin Tobi melewatkan kesempatan baik itu begitu saja? Se

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 779

    Widia berjalan keluar, tetapi dia masih sangat khawatir dengan situasi di dalam. Langkahnya terhenti. Dia tidak tahan ingin melihat ke dalam, tetapi teringat akan betapa keras kepala dirinya dan tidak mau mendengar omongan Tobi sebelumnya, hingga semuanya berakhir buruk.Jadi, dia pun menahan diri dan turun ke bawah. Baru saja dia duduk selama satu menit, Tobi telah menghampirinya.Cepat sekali?Widia buru-buru melangkah maju dan bertanya dengan cemas, "Sudah selesai dibicarakan?""Ya, sudah, kok.""Kelak, mereka nggak akan mencari masalah kepada kita lagi," jawab Tobi sambil tersenyum. Lagi pula mereka sudah mati, mana mungkin mereka bisa mencari masalah lagi?Dari luar, Tobi terlihat santai, tetapi kenyataannya, luka dalam yang dideritanya sudah bertambah parah akibat perlawanan barusan.Meski tidak menggunakan energi sejati, kekuatan fisik yang dikeluarkannya telah meninggalkan cedera cukup parah.Untuk saat ini, dia seharusnya berbaring dan istirahat baik-baik. Dia juga bisa duduk

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 780

    Namun, demi menyenangkan Tobi, menantu hebatnya, dia rela menanggung semuanya.Selanjutnya, mereka pun lanjut menikmati makan malam bersama. Mereka bahkan melayani Tobi dengan begitu baik, yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.Meski barusan disindir, ibunya Widia tidak peduli begitu banyak. Dia bahkan sengaja menarik putrinya ke samping dan memperingatkannya berulang kali.Dia ingin putrinya memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin agar lebih sering berhubungan badan dengan Tobi.Kalau bisa, dia ingin putrinya hamil secepat mungkin. Dengan begitu, dia bisa mengamankan posisinya sebagai istri Raja Naga.Widia tidak berkata apa-apa.Istri Raja Naga? Dia berharap ibunya segera sadar dari mimpi indahnya itu.Jika ibunya tahu Tobi bukanlah Raja Naga, entah keributan seperti apa yang akan terjadi saat itu.Kalau Tobi itu Raja Naga dari Sekte Naga, mana mungkin dia akan terus berada di sisi Widia dan terus-terusan dipermalukan oleh keluarganya?Hanya berdasarkan Widia, mana mungkin dia

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 781

    Mendengar desahan itu, Tobi bertambah semangat.Namun, Widia tiba-tiba berkata, "Tunggu sebentar!"Saat ini, Tobi telah dikendalikan oleh gairah, tidak bisa berpikir jernih lagi. Dia buru-buru bertanya, "Ada apa?""A ... aku mandi dulu.""Di saat seperti ini, kamu masih mau mandi ...." Tobi tak berdaya, tetapi masih terus bergerak."Bukan begitu. Se ... sepertinya aku lagi dapat." Widia kurang yakin. Itu sebabnya, dia bilang ingin mandi."Apa?"Tobi tertegun. Seakan tidak percaya, dia pun bertanya, "Benarkah?""Ya!" jawab Widia.Tobi serasa ingin menangis. Bukankah kemarin baru menstruasi? Kenapa datang lagi? Kalau begitu, bukankah dia tidak bisa menyentuhnya, setidaknya satu atau dua minggu? Padahal, dia baru saja berhasil menyelesaikan target yang diinginkan Widia.Widia buru-buru berdiri. Wajahnya memanas. Dia langsung mengambil pakaian dan berlari ke kamar mandi.Meninggalkan Tobi terbaring di sana, membiarkan pria itu tersiksa sendirian.Ternyata dugaan Widia benar. Dia menstruasi

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status