Share

Bab 716

Penulis: Anak Ketiga
Harga diri yang sempat hilang sebelumnya itu akhirnya ditemukan kembali.

Dengan angkuhnya, dia langsung menyangkal, "Tentu saja bukan!"

Kata-kata itu seketika membuat wajah Kakek Muhar berubah muram. Sepertinya Darel ingin mempersulit mereka.

Ayah dan ibunya Widia tertegun sejenak, tetapi mereka masih berniat untuk mencairkan ketegangan itu. Bagaimanapun, mereka tidak ingin kesempatan mengubah nasib itu hilang begitu saja.

Asalkan putri mereka menjadi menantu keluarga kaya di Jatra, status mereka juga akan langsung naik.

Setelah menyangkal, Darel langsung melanjutkan pembicaraannya, "Kakek Muhar, terus terang saja, aku sudah akan meninggalkan Kota Tawuna besok."

"Jadi, hari ini adalah kesempatan terakhir kalian."

"Aku datang ke sini hanya untuk Widia. Aku harap dia meninggalkan Kota Tawuna bersamaku besok dan berangkat ke Jatra."

Awalnya, Darel sama sekali tidak memiliki rencana seperti itu. Lantaran Keluarga Lianto begitu takut dan menyanjungnya terus-terusan, dia pun memutuskan untuk
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 717

    Untung saja, Tobi muncul di saat-saat kritis.Apalagi, tepat di saat Widia merasa sedih dan kecewa.Sebenarnya, saat Kakek Muhar menyelesaikan pembicaraannya barusan, dia juga memperhatikan ekspresi cucunya. Dia tahu ini termasuk pukulan besar bagi cucunya.Namun, dia juga tidak punya solusi yang lebih baik lagi.Dia yakin, kelak cucunya pasti akan memahami niat baiknya.Saat itu, cucunya pasti akan berterima kasih atas semua yang telah dilakukannya hari ini.Darel juga menantikannya dengan penuh harap. Wanita sempurna di hadapannya ini sudah akan menjadi miliknya malam ini. Dalam sekejap, semua tekanan yang dia alami sebelumnya sirna begitu saja.Namun, di saat itu, malah terdengar suara Tobi dari luar pintu.Apa? Ada yang tidak setuju?Pria bodoh dari mana yang berani merusak rencana baiknya?Hanya saja, kenapa suara ini terdengar tidak asing?Ekspresi Kakek Muhar langsung berubah, begitu pula dengan ayah dan ibunya Widia.Sialan! Bagaimana Tobi bisa datang ke sini?Di mana-mana sela

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 718

    "Widia, apa, apa yang kamu katakan?""Kapan kamu tidur dengan pecundang ini?""Bukankah kamu selalu tidur di rumah dan nggak pernah bermalam di luar? Oh, aku paham sekarang. Kamu sengaja mengatakan semua ini demi dia, 'kan?""Bodoh sekali. Bagaimana kalau Tuan Darel salah paham?""Dibandingkan dengan Tuan Darel, yang memiliki latar belakang keluarga hebat, tampan, dan punya kemampuan luar biasa, Tobi hanyalah pecundang. Sebenarnya apa yang kamu suka dari dirinya?" omel ibunya Widia.Mendengar itu, Widia bersiap-siap untuk membalas. Dia ingin ibunya tahu bahwa dia telah tidur dengan Tobi saat pertama bertemu dengannya. Meskipun itu semua karena pengaruh obat bius, dia juga tidak tahu bagaimana rasanya.Di saat itu, Darel terhenyak kembali. Ternyata Tuan Tobi itu Raja Naga. Dia pun buru-buru berkata, "Kakek Muhar, Bibi, kalian salah paham. Aku nggak pernah berpikir untuk bersama Widia, eh salah, Nona Widia.""Tuan Darel, apa maksudmu?""Kedatangan saya hari ini lantaran Kakek Muhar terus

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 719

    "Ini, ini ....""Bagaimana bisa begini?"Dalam sekejap, Kakek Muhar, Widia, dan yang lainnya langsung tersentak. Satu per satu dari mereka tidak bisa memercayai apa yang ditangkap oleh mata mereka.Ini semua benar-benar di luar bayangan mereka.Mata ayah dan ibunya Widia terbelalak, sedangkan mulut mereka ternganga. Mereka ingin mengucapkan sesuatu, tetapi tenggorokan mereka tercekat. Alhasil, tidak ada satu pun kata yang keluar dari mulut mereka.Meski Darel dipenuhi rasa enggan dan canggung, dia tidak berani protes sedikit pun. Selesai melakukan perintah Tobi, dia juga tidak pergi begitu saja. Dia hanya bisa menatap Tobi dengan pasrah."Tu ... Tuan Tobi, sekarang kamu percaya, 'kan?""Ya, aku percaya.""Kamu sudah boleh pergi!""Baik, aku segera pergi. Terima kasih Tuan Tobi."Usai mengucapkan kata-kata itu, Darel bergegas keluar dari ruang VIP itu. Tanpa menoleh sedikit pun, dia langsung bergerak cepat meninggalkan gedung itu.Nyalinya benar-benar menciut kali ini.Dia belum pernah

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 720

    "Baiklah!""Masalahnya seperti ini ...."Dalam sekejap, Hugo langsung membalikkan kebenaran ceritanya. Dia mengatakan Tobi telah menindas mereka dan merebut perusahaan mereka secara paksa. Dia ingin Darel membantu Keluarga Maharta untuk mengambil kembali aset mereka.Mendengar itu, Darel langsung berkata, "Tak disangka, ada orang yang begitu sombong dan nggak masuk akal seperti itu. Dia bahkan merebut Grup Maharta dari kalian. Kalau aku bisa membantumu mengambilnya kembali, bukankah 200 miliar terlalu sedikit?""Jadi, Tuan Darel minta berapa?""Setidaknya dua triliun!" tawar Darel langsung. Setelah menghadapi masalah serius kali ini, jika dia bisa memperoleh dua triliun, bukankah itu termasuk hasil yang bagus? Dengan begitu, dia juga bisa memberi penjelasan kepada kakeknya saat pulang nanti.Kalau tidak, hanya karena dia menyinggung Raja Naga, kakeknya pasti akan memberi hukuman berat kepadanya.Apa!Dua triliun!Wajah Hugo terlihat muram. Menyuruh mereka mengeluarkan dua triliun untuk

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 721

    Saat mendengar perkataan Darel, anak buah yang membantu memesan tiket itu menjadi kebingungan.Biasanya, ke mana pun Tuan Darel pergi, dia akan selalu mengambil penerbangan kelas satu.Kebiasaan seperti ini telah dipertahankannya selama bertahun-tahun.Pernah sekali, lantaran Tuan Darel buru-buru mau berangkat, anak buahnya tidak mendapatkan kursi kelas satu dan terpaksa memesan kursi kelas ekonomi. Alhasil, Tuan Darel langsung memukulnya habis-habisan hingga kaki si anak buah patah dan pincang.Sejak itu, tidak peduli metode apa pun yang digunakan, tidak peduli biayanya lebih mahal berkali-kali lipat, mereka tetap harus memesan kursi kelas satu.Mengapa Tuan Darel malah berubah hari ini?Lantaran Darel sudah berkata demikian, anak buahnya tentu melakukan sesuai perintahnya. Untungnya, masih ada penerbangan paling awal, tetapi Darel harus berangkat ke bandara sekarang juga.Tak disangka, Darel malah memuji anak buahnya dan segera naik taksi ke bandara. Ahli bela diri yang mereka bawa s

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 722

    Melihat ekspresi mereka, Tobi merasa tak berdaya. Dia kemudian berkata dengan nada datar, "Mengapa kalian begitu yakin Keluarga Capaldi nggak tahu masalah ini?""Mengapa bukan sebaliknya? Kakek Basri sudah mengetahui masalah ini, tapi Keluarga Capaldi nggak akan datang balas dendam?""Sombong!"Ibunya Widia langsung memarahinya, "Tobi, meski Kakek Basri hebat, dia juga nggak mungkin tahu masalah yang baru saja terjadi. Sebaliknya kamu masih bisa membual di saat-saat kritis seperti ini?""Jangan pikir kamu bisa menyeret kami ke dalam perselisihan ini. Pokoknya, kami akan menjelaskan semuanya. Dari awal hingga akhir, kami tetap memihak Tuan Darel.""Kamu hanya perlu bersiap-siap mengakhiri nyawamu saja."Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan datar, "Terserah kalian percaya atau nggak, yang penting, Keluarga Capaldi nggak akan berani melakukan hal seperti itu.""Masih berlagak sombong."Kakek Muhar memarahinya, "Baik, kita tunggu saja. Aku mau lihat bagaimana mereka membereskanm

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 723

    Widia mengikuti Tobi keluar. Setelah masuk ke dalam mobil, barulah dia tersadar kembali. Kemudian bertanya dengan cemas, "Tobi, katakan sejujurnya, kamu yang memukul Darel? Luka di wajahnya itu perbuatanmu?""Benar! Bocah itu memang pantas dipukul, jadi aku pun memberinya pelajaran," jawab Tobi sambil tersenyum."Ternyata benar. Kamu mengancam ingin menghabisi nyawanya?"Memikirkan kekuatan Keluarga Capaldi, Widia langsung bergidik. Dia pun buru-buru berkata dengan panik, "Lantas, apa yang harus kita lakukan sekarang? Bagaimana kalau sembunyi di luar negeri dulu? Tak peduli seberapa hebat Keluarga Capaldi, mereka juga nggak akan bisa mengejar sampai luar negeri, 'kan?""Tunggu sebentar! Mengapa harus kabur?"Tobi tersenyum kecut dan berkata, "Kamu juga nggak percaya kepada kekuatanku?""Tentu saja aku yakin kamu punya kekuatan. Kalau nggak, mana mungkin kamu bisa membantuku berkali-kali. Hanya saja, kali ini berbeda dari sebelumnya. Keluarga Capaldi berbeda dari keluarga lain. Mereka i

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 724

    “Lantaran kamu sudah datang ke sini, aku juga akan memberimu peringatan. Jangan coba-coba memprovokasiku, atau nggak, kamu akan menyesal!""Cari mati!""Sepertinya kamu masih belum tahu seberapa menakutkannya Sekte Suganda. Sekarang, aku akan perlihatkan kekuatan mengerikan dari ahli bela diri Sekte Suganda."Pria itu tampak kesal. Dia langsung mengulurkan tangan kanannya, bersiap-siap untuk menyerang wajah Tobi. Serangannya begitu ganas dan cepat sekali.Andai serangannya berhasil, wajah lawan mungkin akan hancur atau setidaknya terluka parah.Tobi masih tenang. Dia tersenyum tipis, kemudian memiringkan kepalanya sedikit untuk menghindari serangan lawan. Setelah itu, dia mengangkat tangan kanannya dan meraih pergelangan tangan lawan.Lalu, dibengkokkan secara tiba-tiba.Sebuah kekuatan gelap mendadak muncul dan seketika menghancurkan tulang siku lawan.Diikuti dengan suara retakan.Argh!Pria itu langsung mengeluarkan erangan kesakitan. Namun, detik berikutnya, dia sudah tidak peduli

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status