Share

Bab 721

Penulis: Anak Ketiga
Saat mendengar perkataan Darel, anak buah yang membantu memesan tiket itu menjadi kebingungan.

Biasanya, ke mana pun Tuan Darel pergi, dia akan selalu mengambil penerbangan kelas satu.

Kebiasaan seperti ini telah dipertahankannya selama bertahun-tahun.

Pernah sekali, lantaran Tuan Darel buru-buru mau berangkat, anak buahnya tidak mendapatkan kursi kelas satu dan terpaksa memesan kursi kelas ekonomi. Alhasil, Tuan Darel langsung memukulnya habis-habisan hingga kaki si anak buah patah dan pincang.

Sejak itu, tidak peduli metode apa pun yang digunakan, tidak peduli biayanya lebih mahal berkali-kali lipat, mereka tetap harus memesan kursi kelas satu.

Mengapa Tuan Darel malah berubah hari ini?

Lantaran Darel sudah berkata demikian, anak buahnya tentu melakukan sesuai perintahnya. Untungnya, masih ada penerbangan paling awal, tetapi Darel harus berangkat ke bandara sekarang juga.

Tak disangka, Darel malah memuji anak buahnya dan segera naik taksi ke bandara. Ahli bela diri yang mereka bawa s
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Noufan Galang
saya sarankan agar pengarang cerita tai tersebut belajar sama pengarang cerita yg judulnya Istriku panglima perang sakti,biar ketularan cerdas dlm ngarang cerita
goodnovel comment avatar
Noufan Galang
Toby dan Widia sama sama mendesah karena mendapat kenikmatan saat berhubungan sex,tapi mereka berdua nggak pernah lelah,lalu Toby menghujamkan kontolnya ke memek Widia lagi
goodnovel comment avatar
Rutewi
cerita kok dibikin berbelit belit...tinggal dibikin cerita sebelum pergi darel suruh nerangin ke keluarganya widya selesai... cerita ini out of logica
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 722

    Melihat ekspresi mereka, Tobi merasa tak berdaya. Dia kemudian berkata dengan nada datar, "Mengapa kalian begitu yakin Keluarga Capaldi nggak tahu masalah ini?""Mengapa bukan sebaliknya? Kakek Basri sudah mengetahui masalah ini, tapi Keluarga Capaldi nggak akan datang balas dendam?""Sombong!"Ibunya Widia langsung memarahinya, "Tobi, meski Kakek Basri hebat, dia juga nggak mungkin tahu masalah yang baru saja terjadi. Sebaliknya kamu masih bisa membual di saat-saat kritis seperti ini?""Jangan pikir kamu bisa menyeret kami ke dalam perselisihan ini. Pokoknya, kami akan menjelaskan semuanya. Dari awal hingga akhir, kami tetap memihak Tuan Darel.""Kamu hanya perlu bersiap-siap mengakhiri nyawamu saja."Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan datar, "Terserah kalian percaya atau nggak, yang penting, Keluarga Capaldi nggak akan berani melakukan hal seperti itu.""Masih berlagak sombong."Kakek Muhar memarahinya, "Baik, kita tunggu saja. Aku mau lihat bagaimana mereka membereskanm

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 723

    Widia mengikuti Tobi keluar. Setelah masuk ke dalam mobil, barulah dia tersadar kembali. Kemudian bertanya dengan cemas, "Tobi, katakan sejujurnya, kamu yang memukul Darel? Luka di wajahnya itu perbuatanmu?""Benar! Bocah itu memang pantas dipukul, jadi aku pun memberinya pelajaran," jawab Tobi sambil tersenyum."Ternyata benar. Kamu mengancam ingin menghabisi nyawanya?"Memikirkan kekuatan Keluarga Capaldi, Widia langsung bergidik. Dia pun buru-buru berkata dengan panik, "Lantas, apa yang harus kita lakukan sekarang? Bagaimana kalau sembunyi di luar negeri dulu? Tak peduli seberapa hebat Keluarga Capaldi, mereka juga nggak akan bisa mengejar sampai luar negeri, 'kan?""Tunggu sebentar! Mengapa harus kabur?"Tobi tersenyum kecut dan berkata, "Kamu juga nggak percaya kepada kekuatanku?""Tentu saja aku yakin kamu punya kekuatan. Kalau nggak, mana mungkin kamu bisa membantuku berkali-kali. Hanya saja, kali ini berbeda dari sebelumnya. Keluarga Capaldi berbeda dari keluarga lain. Mereka i

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 724

    “Lantaran kamu sudah datang ke sini, aku juga akan memberimu peringatan. Jangan coba-coba memprovokasiku, atau nggak, kamu akan menyesal!""Cari mati!""Sepertinya kamu masih belum tahu seberapa menakutkannya Sekte Suganda. Sekarang, aku akan perlihatkan kekuatan mengerikan dari ahli bela diri Sekte Suganda."Pria itu tampak kesal. Dia langsung mengulurkan tangan kanannya, bersiap-siap untuk menyerang wajah Tobi. Serangannya begitu ganas dan cepat sekali.Andai serangannya berhasil, wajah lawan mungkin akan hancur atau setidaknya terluka parah.Tobi masih tenang. Dia tersenyum tipis, kemudian memiringkan kepalanya sedikit untuk menghindari serangan lawan. Setelah itu, dia mengangkat tangan kanannya dan meraih pergelangan tangan lawan.Lalu, dibengkokkan secara tiba-tiba.Sebuah kekuatan gelap mendadak muncul dan seketika menghancurkan tulang siku lawan.Diikuti dengan suara retakan.Argh!Pria itu langsung mengeluarkan erangan kesakitan. Namun, detik berikutnya, dia sudah tidak peduli

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 725

    Peringatan itu terdengar begitu mendominasi.Ditambah dengan tekanan Tobi yang luar biasa, pria dari Sekte Suganda itu tampak terkejut.Namun, kalau dipikir-pikir, kekuatan lawan memang menakutkan, bahkan jauh di luar imajinasinya. Hanya saja, tak peduli seberapa kuat lawan, Sekte Suganda tidak mungkin kalah.Apalagi, salah satu tetua Sekte Suganda mereka, yang merupakan ahli bela diri tingkat puncak Guru Besar.Walau membutuhkan banyak kekuatan eksternal agar berhasil menerobos, tetapi dia telah berhasil mencapai tingkat puncak Guru Besar.Di dunia ini, mungkin tidak lebih dari sepuluh orang yang bisa menyaingi beliau.Sekalipun lawan hebat, saat menghadapi tetua mereka, sudah pasti dia akan mati.Kalau tebakannya benar, kekuatan pemuda ini paling hanya berada pada tingkat awal Guru Besar. Kalau tidak, bukankah itu tidak masuk akal?Teringat akan kekuatan Sekte Suganda dan rasa sakit yang dideritanya, pria itu langsung berkata, "Bukankah kamu sudah kelewat sombong?""Sekte Suganda kam

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 726

    Namun, sebagai salah satu dari delapan belas jenderal Sekte Naga, Basri seharusnya tahu identitas Raja Naga harus dirahasiakan dan tidak boleh sembarangan diungkapkan kepada orang lain. Dia tidak mungkin memberi tahu hal ini kepada Kakek Muhar.Mungkin karena menganggap hubungan mereka dekat dengan Keluarga Lianto, jadi dia menceritakan hal itu kepadanya.Melihat Tobi masih tidak berbicara, Kakek Muhar terlihat cemas dan buru-buru berkata, "Tobi, kamu masih di situ?""Ya!"Tobi agak kesal dan bertanya dengan nada datar, "Aku lagi berpikir, apa Kakek Muhar barusan sedang mengajariku?""Bu ... bukan. Tentu saja bukan!"Kakek Muhar segera menyangkal dan buru-buru berkata, "Aku terlalu bersemangat, jadinya salah bicara. Tobi, kamu sekarang sibuk? Ayo makan di rumah?"Nada suaranya terdengar memelas.Teringat akan kelakuannya yang berlebihan, apalagi sering mengucapkan kata-kata kasar kepada Tobi sebelumnya, dia sekarang sangat menyesal.Namun, setidaknya dia masih jauh lebih baik dibanding

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 727

    Di saat bersamaan, ahli bela diri yang sebelumnya menyerang Tobi telah kembali ke Sekte Suganda. Tak disangka, bahkan Evan pun tidak mampu mengobati cedera di tangan dan kakinya itu.Padahal, Evan bukan hanya pandai membuat racun, tetapi dia juga memiliki keterampilan medis yang sangat baik.Untungnya, kakinya masih punya harapan untuk pulih. Hanya saja, dia mungkin akan membutuhkan waktu yang lebih lama."Apa yang terjadi?" tanya Evan dengan marah.Pria itu segera menceritakan apa yang telah menimpa dirinya hingga bisa membuatnya cedera begitu parah, bahkan sengaja membumbui kata-kata Tobi dengan hal-hal yang tidak masuk akal."Benarkah?""Beraninya dia meremehkan Sekte Suganda yang telah berusia ribuan tahun. Dia juga bilang akan menghancurkan seluruh Sekte Suganda dalam hitungan menit?" kata Evan dengan geram."Benar, dia bilang begitu! Dia juga meminta Anda untuk segera melepaskan Nyonya Muda. Kalau nggak, dia akan membuat Anda mati mengenaskan.""Dia berani bilang begitu!""Sialan

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 728

    Hal ini sudah menunjukkan seberapa dalam perasaan Jessi kepada Tobi.'Baiklah, makin kamu bersikap seperti ini, aku makin ingin menghancurkannya. Setelah berhasil berkultivasi, aku akan memberitahumu kebenaran dari semua ini dan membiarkanmu tersiksa sampai mati'Jadi, Evan berusaha menekan kebencian di dalam hatinya. Bagaimanapun, kultivasinya kini masih membutuhkan energi dalam tubuh Jessi. Dia pun berkata, "Baiklah, pegang kata-katamu itu. Kamu yakin akan menuruti perintahku dan membantuku berkultivasi?""Ya, aku janji akan menuruti semua perintahmu," jawab Jessi dengan putus asa. Asalkan bisa menyelamatkan Kak Tobi, dia merasa pengorbanannya sepadan."Baiklah. Kalau begitu, aku akan melepaskan nyawanya kali ini."Evan berpura-pura menyetujui permintaan Jessi, tetapi tak berselang lama, dia telah menelepon ayahnya dan menceritakan kejadian itu.Kemungkinan besar, lawan adalah ahli bela diri yang baru memasuki alam Guru Besar. Berdasarkan Kekuatan Transformasi tingkat puncak yang dim

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 729

    Tak lama kemudian, dia pun sudah sampai di depan pintu vila Keluarga Lianto.Setelah memarkir mobil, bahkan sebelum Tobi sempat keluar dari mobil, ibunya Widia telah menyambutnya dengan hangat. Ternyata ibunya Widia telah menunggunya sedari tadi.Dia sangat bersemangat saat mengetahui Tobi adalah Raja Naga. Meski dia tidak paham apa yang dilakukan Sekte Naga, setidaknya dia tahu Sekte Naga memiliki status yang hampir sama dengan keluarga kaya di Jatra.Walau masih tidak sebanding dengan empat keluarga teratas, tetapi dia merasa masih jauh lebih baik ketimbang Keluarga Capaldi."Tobi ...."Sebelum ibunya Widia menyelesaikan kata-katanya, Tobi mengangkat tangannya dan memberi isyarat agar dia berhenti berbicara. Dia pun mengangkat ponselnya yang berdering, "Jessi?""Jangan panggil aku begitu!"Suara Jessi terdengar dari seberang sana, apalagi nadanya begitu dingin. "Tobi, dulu aku sopan kepadamu karena kamu pernah menyelamatkan nyawaku. Tapi sejak aku menikah dengan Tuan Evan, kita sudah

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1650

    Dia juga harus membiarkan Negara Amderika mereka dipuji.Selain itu, makin menakjubkan hasilnya, tentunya masalah ini akan makin menarik perhatian banyak orang. Dengan begitu, maka akan berdampak lebih besar pada prestise Negara Harlanda.Jadi, Luniver pun menampakkan dirinya dan tertawa, "Haha, dasar sekumpulan sampah. Nggak seru sama sekali. Hirawan, biarlah aku, Luniver, pemimpin Takhta Suci Barat di Amderika, bertarung denganmu."Tubuh Luniver melayang di udara. Dia juga memperlihatkan dua belas sayap, yang seketika mengejutkan semua orang.Apalagi, dia barusan bilang apa. Orang Amderika?Di saat bersamaan, semua penonton yang berasal dari Negara Amderika langsung menjadi bersemangat.Komentar yang masuk juga makin banyak.Hirawan juga tertegun sejenak. Kemudian, dia segera memahami pemikiran Luniver. Dia merasa tertekan, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan. Lagi pula, dia masih harus menuruti perkataan Luniver.Bahkan, bisa dikatakan dia juga antek-anteknya Luniver.Dia hanya b

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1649

    "Tobi, aku mengerti niatmu, tapi ...." Raja Naga Tua masih ingin membujuk.Namun, Tobi langsung menyela, "Guru, kamu nggak mengerti. Aku akan segera pergi ke bandara. Kalian harus tunggu aku datang ke sana. Ingat, jangan sampai ada korban lagi."Usai berbicara, Tobi langsung menutup telepon. Alih-alih banyak bicara, lebih baik dia langsung menangani masalah penting. Di saat bersamaan, dia juga segera membuat pengaturan dan meminta tiket penerbangan paling awal ke Jatra.Meski pesawat akan lepas landas dalam waktu setengah jam, ataupun harus membeli tiket orang lain dengan harga mahal, Tobi juga tidak keberatan.Meski hari sudah malam, siapa yang bisa memastikan bahwa Hirawan tidak akan melakukan pergerakan apa pun? Jika dia tidak berhenti, entah berapa banyak master Harlanda yang akan menjadi korban.Saat ini, Tobi juga memperhatikan kata-kata Hirawan di siaran langsung. Ada niat membunuh yang dingin di matanya. Dia akan membuat lawan merasakan apa namanya keputusasaan.Setelah berhasi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1648

    Kecuali ada orang yang melarang mereka memberitahunya.Mungkinkah Luniver dan yang lainnya telah kembali? Master Vamil dan Raja Naga Tua takut Tobi tidak mampu mengalahkan mereka dan tidak ingin dirinya mati di tangan lawan, jadi mereka sengaja menyembunyikan hal itu.Tidak dimungkiri, tebakan Tobi memang benar.Tobi membuka pintu ruang VIP. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan ingin menanyakan masalah itu.Widia buru-buru berkata, "Tobi, kamu lihat ini. Terjadi masalah besar!""Hirawan sudah datang ke Harlanda. Entah Luniver bersamanya atau nggak."Saat Tobi keluar barusan, Widia mengeluarkan ponselnya sambil menunggu. Tak disangka, dia akan menemukan berita itu.Tobi bergegas mengeluarkan ponselnya dan melihat sekilas. Ada kilatan dingin yang muncul di matanya. Tak disangka, dia dan Widia baru saja meninggalkan Jatra belum lama, tetapi musuh sudah muncul.Namun, Tobi harus segera memberi tahu Master Vamil dan lainnya lebih dulu agar menghindari pengorbanan yang tidak diperlukan.Jad

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1647

    Di saat Damar bersiap meninggalkan ruang VIP, Tobi tiba-tiba berkata, "Tunggu sebentar!"Damar langsung menghentikan langkahnya dan bertanya, "Apa Raja Naga masih punya instruksi lain?""Apa kamu masih ingat janjiku sebelumnya? Kalau kamu menangani masalah ini dengan baik, aku akan beri kamu imbalan besar. Kamu sudah melakukan pekerjaanmu dengan baik kali ini," ucap Tobi dengan tegas."Raja Naga terlalu sungkan. Ini semua sudah seharusnya aku lakukan." Damar sangat antusias. Dia mulai menerka-nerka, apa imbalan besar yang akan diberikan Raja Naga padanya?Tobi berkata dengan nada datar, "Cari sebuah ruang VIP dan jangan biarkan siapa pun mengganggumu.""Baik!"Mendengar itu, Damar sangat bersemangat. Dia bergegas pergi untuk membuat pengaturan.Lagi pula, restoran ini milik Keluarga Yusnuwa. Jadi, dia segera mengaturnya dan tidak akan ada orang yang mengganggunya."Aku keluar sebentar. Setelah lima menit, aku akan kembali." Tobi segera berpesan pada Widia."Ya, pergilah." Widia mengang

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1646

    Namun saat mengetahui tentang siaran langsung global, dia segera memikirkan cara sempurna untuk menemukan ibu kandungnya Widia."Ya. Untunglah ada kamu yang menemaniku selama ini!"Widia mengangguk. Sekarang dia sudah tahu betapa menakutkan kemampuan yang dimiliki Tobi. Jika Tobi pun tidak bisa menemukan ibu kandungnya, mungkin tidak ada yang bisa dia lakukan lagi.Damar mengantar keduanya ke ruang VIP restoran, lalu bangkit dan pergi.Dia tidak ingin menjadi 'obat nyamuk' dan mengganggu kencan mereka berdua.Tobi juga memusatkan perhatiannya pada masalah Widia. Dia takut hal ini akan berdampak besar pada Widia, jadi dia juga tidak memedulikan hal lainnya lagi.Apalagi, kejadian ini terjadi terlalu cepat dan tiba-tiba.Saat ini, di area terlarang Jatra, akhirnya Harita berdiri di atas arena pertarungan dan ingin melawan Hirawan. Dia melakukan semua ini bukan untuk hal lain, tetapi demi martabat Negara Harlanda.Perlu diakui, setelah berhasil membuat terobosan, kekuatan Harita memang sa

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1645

    Melihat keduanya pergi, Yesa buru-buru bangkit. Dia tampak marah besar. Dia tak henti-hentinya mengumpati Widia dan Tobi.Kata-katanya begitu tidak enak didengar. Selanjutnya, saat memikirkan hidup mereka yang akan sulit ke depannya, dia juga kembali memarahi Herman.Dia bilang Herman tidak berguna dan membuatnya menjalani hidup yang menyedihkan. Herman tidak bisa memberinya kehidupan mewah, bahkan Grup Lianto pun jatuh di tangan orang luar.Yesa juga bilang, apa yang harus dia lakukan ke depannya? Jika tidak memberinya ratusan miliar atau membiarkannya menjadi orang terpandang di Kota Tawuna, bagaimana dia bisa hidup?Dia sudah kehilangan harga diri. Dia meminta Herman untuk memikirkan cara agar mendapatkan kembali Grup Lianto. Setidaknya, perusahaan itu sekarang bernilai triliunan atau bahkan mencapai puluhan triliun.Jika tidak, Yesa akan bercerai dengan pria tidak berguna sepertinya.Makin berbicara, dia makin emosi. Pada akhirnya, dia pingsan karena terlalu emosi dan sedih.Herman

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1644

    Wajah Widia berubah muram. Ekspresinya juga terlihat kusut. Namun, dia akhirnya mengangguk dan berkata, "Kuserahkan masalah ini padamu."Mendengar itu, Yesa langsung panik.Kali ini yang hilang bukan hanya kejayaan dan kekayaan, tetapi dia juga tidak punya harapan untuk menjadi nyonya kaya yang dikagumi semua orang. Bahkan, dia mungkin juga akan masuk penjara.Tidak bisa.Dia masih ingin meningkatkan prestisenya dan menjadi wanita bangsawan.Dia panik, lalu berlutut di depan mereka berdua sambil menangis. "Widia, ini salahku. Aku minta maaf padamu. Aku mengakui kesalahanku.""Apa yang kamu lakukan. Cepat berdiri dulu."Widia terkejut dan segera menjauh. Tidak peduli apa pun masalahnya, dia juga telah menganggap mereka sebagai orang tuanya selama ini.Menyadari hal itu, Yesa merasa masih ada harapan. Tangisnya makin menjadi-jadi. Dia juga memperlihatkan tampang memelas sambil berkata, "Nggak. Aku nggak akan berdiri, kecuali kamu memaafkanku.""Aku menyesali perbuatanku. Mengingat Keluar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1643

    Begitu mendengar putrinya mencurigai mereka berdua bukanlah orang tuanya, Yesa tampak terkejut. Mungkinkah Tobi telah mengatakan yang sebenarnya kepada Widia? Seharusnya tidak mungkin, 'kan?Berdasarkan sifat Tobi, pria itu tidak mungkin mengatakan pada Widia bahwa dirinya dicampakkan oleh ibu kandungnya sendiri. Namun, setelah mendengar kata-kata selanjutnya, sepertinya itu karena Widia merasa Yesa tidak memperlakukannya dengan baik selama ini. Oleh karena itu, Widia bisa menyalahkan dirinya.Meski Yesa merasa tidak senang, dia segera berkata, "Widia, kami memang nggak memperlakukanmu dengan baik sebelumnya, tapi bagaimanapun juga, kami adalah orang tuamu.""Orang tuaku?" Widia berkata dengan dingin, "Kamu kira aku nggak tahu apa-apa? Tobi sudah memberitahuku segalanya!"Setelah mendengar itu, wajah Yesa berubah drastis. Dia tidak menyangka Tobi akan mengatakan yang sebenarnya kepada Widia. Dia pun buru-buru berkata, "Ka ... kamu sudah tahu semuanya?""Jangan salahkan aku. Kami takut

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1642

    Seiring berjalannya waktu, Negara Harlanda kini makin kuat dalam segala aspek. Termasuk teknologi, militer, dan lain sebagainya, meski menghadapi blokade gila-gilaan mereka.Mereka bahkan tidak peduli dengan kredibilitas negara, memberikan sanksi yang tidak masuk akal dan juga melanggar berbagai aturan seenaknya.Meski begitu, mereka tetap tidak bisa menghentikan perkembangan Negara Harlanda.Namun, saat ini Luniver tampak mengerutkan kening. Lantaran mereka mendapat kabar bahwa Tobi masih berada di Gunung Simeru dan belum turun. Jadi, mereka memikirkan cara untuk memaksa Negara Harlanda dan juga Tobi.Bagaimanapun, Negara Harlanda seharusnyanya tahu bahwa target mereka adalah Tobi. Selain itu, bocah itu sudah mulai memahami hukum langit dan bumi. Jika tidak menghabisinya sekarang, entah ancaman seperti apa yang akan mereka hadapi kelak.Walau Tobi masih tidak bisa menandinginya saat ini.Namun, dia baru saja menerima kabar. Katanya Tobi telah diam-diam meninggalkan Gunung Simeru. Tamp

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status