Share

Bab 552

Penulis: Anak Ketiga
Apalagi, Kak Tobi juga termasuk orang yang sangat baik.

Itu sebabnya, dia masih membantu Tobi bicara.

Menghadapi cercaan semua orang, Tobi pun angkat bicara, "Siapa bilang aku berpura-pura?"

"Masih nggak mau ngaku? Bukankah tadi kamu bilang mau telepon? Kenapa sekarang malah pura-pura menjawab telepon? Sepertinya, kamu nggak punya nomornya sama sekali, 'kan?" ucap Josef sambil tersenyum sinis.

"Berpura-pura?"

Tobi menggelengkan kepalanya, lalu lanjut berbicara dengan si penelepon, "Yudi, bagaimana kalau kamu bilang sendiri kepadanya, apa benar aku berpura-pura?"

Begitu kata-kata itu keluar, semua orang tersentak.

Namun, Josef tertawa terbahak-bahak, lalu berkata dengan suara lantang, "Masih berpura-pura? Oh, jadi maksudmu, yang barusan meneleponmu itu Yudi?"

"Haha! Lucu sekali, benar-benar!"

"Apa begitu lucu?" ucap Tobi tak berdaya.

"Tentu saja. Kamu pikir kamu itu siapa? Yudi meneleponmu? Mana mungkin ada kebetulan seperti itu? Kami baru saja menyuruhmu menelepon Yudi, eh sekarang kam
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Noufan Galang
bikin aja alur ceritanya tentang memek yg di masuki kontol
goodnovel comment avatar
JIE'S
lanjut banyak bang nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 553

    Josef benar-benar ketakutan.Keturunan Keluarga Saswito memang banyak, apalagi garis kekerabatan.Ada banyak kerabat yang berprestasi dan status mereka lumayan tinggi, tidak seperti mereka. Bisa dikatakan, mereka termasuk kerabat jauh. Ditambah lagi, mereka tidak punya kemampuan ataupun prestasi, itu sebabnya jarang ada yang peduli dengan mereka.Namun, apa yang barusan dia lakukan? Beraninya dia menyebut nama Yudi langsung? Padahal, biasanya dia selalu memanggilnya Tuan Yudi dan sangat hormat kepadanya.Di hadapan Tobi, lantaran tak mengendalikan diri, dia banyak omong kosong, bahkan menuduh dan menghinanya berulang kali.Berdasarkan yang dia lakukan hari ini, sekalipun Tuan Yudi menghapus namanya dari silsilah Keluarga Saswito, dia juga tidak berani protes.Dalam situasi seperti ini, mana mungkin dia tidak takut?Saking takutnya, pikirannya mendadak kosong, bahkan dia tidak sadar di mana dirinya berada.Namun, ibunya Susan tidak tahu. Dia masih beranggapan Tobi sangat tak tahu malu.

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 554

    "Benar, benar, itu aku," ucap Josef buru-buru.Lantaran pengeras suara diaktifkan, Susan dan orang tuanya juga bisa mendengar semua ini. Mereka tercengang.Ternyata Tuan Josef ini seorang penjudi, bahkan diburu karena berutang banyak.Apalagi, didengar dari nada suara Tuan Yudi, dia tidak mengenalnya sama sekali, jadi kenapa dia menyebut dirinya sebagai tuan muda?Tobi juga heran, lalu bertanya, "Yudi, dia bilang dia itu tuan muda dari Keluarga Saswito. Kamu nggak kenal dia?"Susan dan orang tuanya juga ingin tahu jawabannya."Tuan muda Keluarga Saswito?""Omong kosong! Tuan Tobi, ucapan ini bukan ditujukan untukmu, hanya saja, orang sepertinya mana mungkin bisa menjadi tuan muda Keluarga Saswito?""Selain perilakunya buruk, suka berjudi, sebelumnya dia juga punya banyak utang. Lantaran memandang marga kami sama, barulah ayahku bersedia membantunya.""Berdasarkan perilakunya, ditambah dengan kecanduan judi, dia bahkan menjual wanitanya sendiri ke klub malam demi uang. Orang seperti ini

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 555

    "Tuan Tobi, aku minta maaf. Apa pun yang terjadi, dia juga termasuk anggota Keluarga Saswito kami. Lantaran berani menyinggungmu seperti ini, aku pasti akan memberimu penjelasan.""Kuserahkan Josef kepadamu, biar kamu yang menanganinya sendiri!""Terserah mau bunuh atau apa, aku akan bertanggung jawab!" ucap Yudi dengan tegas.Kata-kata itu seketika membuat nyali Josef menciut.Ibunya Susan juga tak kuasa menyembunyikan rasa takut yang dihadapinya. Apa Tobi begitu kejam? Josef hanya memprovokasinya, tetapi sudah mau dibunuh? Apalagi, teringat dengan apa yang barusan dilakukan ibunya Susan, bukankah itu lebih parah dibandingkan ini?Apa dirinya juga bakal berakhir tragis? Membayangkan hal itu, ibunya Susan segera meminta putrinya memohon pengampunan untuknya.Susan juga kaget."Ok, kalau begitu, kututup ya," ucap Tobi mengakhiri pembicaraan.Yudi yang diseberang sana tampak pasrah. Padahal dia berencana untuk meminta bantuan, tetapi siapa sangka akan terjadi hal seperti itu? Dia hanya b

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 556

    Tanpa perlu Tobi turun tangan pun, Josef sudah ditakdirkan akan berakhir. Itu sebabnya Tobi tidak melakukan apa-apa kepadanya.Prang!Gelas itu tepat mengenai kepala Josef dan langsung hancur berkeping-keping. Darah segar seketika mengucur dari dahinya.Awalnya, ibunya Susan mengira Tobi begitu mudah diajak kompromi. Dia malah berencana untuk mengorek informasi dari Tobi sekaligus ingin tahu identitas sebenarnya pria itu.Namun, sekarang tidak lagi. Adegan itu sudah membuatnya ketakutan. Suasana hatinya mendadak berubah.Terlebih lagi, dia barusan telah memperlakukan Tobi dengan begitu kasar. Bagaimana kalau Tobi membuat perhitungan dengannya? Hal ini tentunya membuatnya bertambah gugup dan takut.Wajah Josef pucat pasi, tetapi dia sama sekali tidak merasakan sakit di dahinya. Dia hanya berulang kali meminta maaf, "Ya, ya, maaf, aku akan pergi dari sini, sekarang juga!"Usai mengatakan ini, dia langsung membalikkan badannya dan berlalu dengan cepat.Entah karena gugup atau takut, kakin

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 557

    Susan pernah melihatnya dari berita. Saat berita Keluarga Sunaldi punya kepala keluarga baru keluar, dia sempat kaget lantaran Winson masih sangat muda. Awalnya, dia masih tidak begitu percaya.Mereka yang bekerja di bagian penjualan pasti tahu banyak informasi seperti ini.Sejauh yang dia tahu, Keluarga Sunaldi termasuk keluarga terhormat di Kota Tawuna. Bagi keluarga kecil seperti mereka, bisa bertemu dengan anggota keluarga kaya legendaris itu bukanlah hal yang mudah."Benar, kamu siapa?"Winson melirik Tobi, lalu berkata dengan hati-hati, "Kakak Ipar?"Sebutan "Kakak Ipar" itu sontak membuat wajah Susan merona. Dia malu sekaligus senang.Tobi tampak tak berdaya. Apa yang seharusnya dia jawab?Ibunya Susan kini tidak berani memanggil nama Tobi langsung. Mendengar pertanyaan itu, dia buru-buru memperkenalkan putrinya, "Ya, ya, dia pacarnya Tuan Tobi."Dilihat dari ekspresi putrinya, Tuan Winson ini sepertinya sangat hebat. Apa Tobi dikelilingi begitu banyak tuan muda yang hebat?Mend

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 558

    "Lagi pula, Tobi tampak jujur ​​dan punya kepribadian baik, kamu masih khawatir putrimu rugi? Kalau menurutku, yang rugi itu Tobi."Ibunya kembali menambahkan, "Susan, kamu dengar itu? Kelak, ikuti kata-kata Tobi, lakukan sesuai apa yang dia katakan. Jangan dikit-dikit emosi.""..."Susan terdiam. Yang bilang Kak Tobi tidak becus sebelumnya itu siapa? Setelah menyadari kehebatannya, sikap ibunya langsung berubah drastis.Ayahnya Susan juga tidak mempersulit Tobi lagi. Lagi pula, dia juga tidak bisa mengubah takdir putrinya. Kendati interaksi mereka dengan Tobi cukup singkat, dia merasa pria itu lumayan baik.Tobi juga tidak ingin mengelak dan langsung berjanji, "Aku tahu apa yang Paman khawatirkan. Tenang saja, sebelum kami menikah, aku nggak akan menyentuh Susan.""Ya, ya, kalau begitu, aku sudah tenang," ucap ayahnya Susan."Apa yang kamu khawatirkan? Di zaman sekarang ini, sudah biasa punya anak di luar nikah, tapi kamu malah masih berpikiran kulot seperti itu."Ibunya Susan buru-bu

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 559

    "Apa? Rokok ini sebungkus 200 juta? Apa rokok ini terbuat dari emas?"Sorot mata ibunya Susan penuh keterkejutan."Rokok ini mungkin memang nggak semahal itu, tapi barangnya langka dan berharga. Yang bisa mendapatkan rokok ini hanya para petinggi ataupun bangsawan. Rokok ini melambangkan status dan menambah peluang saat mereka keluar untuk bernegosiasi bisnis," ucap ayahnya Susan menjelaskan."Ternyata begitu. Tobi, lebih baik kamu simpan kembali," kata ibunya Susan, tetapi rokok itu masih tergenggam erat di tangannya, seakan-akan tidak rela memberikannya."Nggak usah. Lagian rokok ini sudah kuberikan kepada Paman, mana mungkin aku mengambilnya lagi."Tobi menolak secara halus.Ayahnya Susan masih ingin berbicara, tetapi ponsel Tobi tiba-tiba berdering. Ketika melihat nomor penelepon, ternyata itu nomor Yudi yang baru saja menghubunginya. Sepertinya mereka sedang menghadapi masalah. Kalau tidak, mereka tidak akan sepanik ini."Aku angkat telepon dulu."Tobi segera beranjak, lalu berjal

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 560

    "Ini urusan Keluarga Saswito," ucap Tobi dengan nada datar."Ya, sebagai permintaan maaf, kami ingin memberi Anda sebuah vila di Kompleks Bugenvil.""Kalian nggak perlu memberiku kompensasi. Kalau kalian punya niat, cukup berikan kompensasi kepada gadis yang hampir ditipu olehnya. Kalau aku nggak ada di sini hari ini, dia pasti sudah celaka.""Baik, baik."Burhan mengangguk kepalanya berulang kali."Baiklah, kalau nggak ada hal lainnya, aku tutup ya.""Tunggu!"Mendengar itu, Burhan seketika panik."Masih ada masalah?""Tuan Tobi, apa Anda punya waktu besok? Bisakah Anda memberi saya kesempatan untuk mengundang Anda makan bersama?" tanya Burhan dengan hati-hati. Dia sangat gugup.Dia takut Tobi tidak setuju."Aku nggak ada waktu!" tolak Tobi langsung.Begitu kata-kata itu keluar, Burhan tertegun, raut wajahnya juga berubah.Ekspresi wajah yang lainnya juga berubah saat mendengar penolakan itu. Mereka semua tampak putus asa.Gawat. Tuan Tobi masih marah.Demi menghindari situasi darurat

Bab terbaru

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1650

    Dia juga harus membiarkan Negara Amderika mereka dipuji.Selain itu, makin menakjubkan hasilnya, tentunya masalah ini akan makin menarik perhatian banyak orang. Dengan begitu, maka akan berdampak lebih besar pada prestise Negara Harlanda.Jadi, Luniver pun menampakkan dirinya dan tertawa, "Haha, dasar sekumpulan sampah. Nggak seru sama sekali. Hirawan, biarlah aku, Luniver, pemimpin Takhta Suci Barat di Amderika, bertarung denganmu."Tubuh Luniver melayang di udara. Dia juga memperlihatkan dua belas sayap, yang seketika mengejutkan semua orang.Apalagi, dia barusan bilang apa. Orang Amderika?Di saat bersamaan, semua penonton yang berasal dari Negara Amderika langsung menjadi bersemangat.Komentar yang masuk juga makin banyak.Hirawan juga tertegun sejenak. Kemudian, dia segera memahami pemikiran Luniver. Dia merasa tertekan, tetapi tidak ada yang bisa dia lakukan. Lagi pula, dia masih harus menuruti perkataan Luniver.Bahkan, bisa dikatakan dia juga antek-anteknya Luniver.Dia hanya b

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1649

    "Tobi, aku mengerti niatmu, tapi ...." Raja Naga Tua masih ingin membujuk.Namun, Tobi langsung menyela, "Guru, kamu nggak mengerti. Aku akan segera pergi ke bandara. Kalian harus tunggu aku datang ke sana. Ingat, jangan sampai ada korban lagi."Usai berbicara, Tobi langsung menutup telepon. Alih-alih banyak bicara, lebih baik dia langsung menangani masalah penting. Di saat bersamaan, dia juga segera membuat pengaturan dan meminta tiket penerbangan paling awal ke Jatra.Meski pesawat akan lepas landas dalam waktu setengah jam, ataupun harus membeli tiket orang lain dengan harga mahal, Tobi juga tidak keberatan.Meski hari sudah malam, siapa yang bisa memastikan bahwa Hirawan tidak akan melakukan pergerakan apa pun? Jika dia tidak berhenti, entah berapa banyak master Harlanda yang akan menjadi korban.Saat ini, Tobi juga memperhatikan kata-kata Hirawan di siaran langsung. Ada niat membunuh yang dingin di matanya. Dia akan membuat lawan merasakan apa namanya keputusasaan.Setelah berhasi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1648

    Kecuali ada orang yang melarang mereka memberitahunya.Mungkinkah Luniver dan yang lainnya telah kembali? Master Vamil dan Raja Naga Tua takut Tobi tidak mampu mengalahkan mereka dan tidak ingin dirinya mati di tangan lawan, jadi mereka sengaja menyembunyikan hal itu.Tidak dimungkiri, tebakan Tobi memang benar.Tobi membuka pintu ruang VIP. Dia segera mengeluarkan ponselnya dan ingin menanyakan masalah itu.Widia buru-buru berkata, "Tobi, kamu lihat ini. Terjadi masalah besar!""Hirawan sudah datang ke Harlanda. Entah Luniver bersamanya atau nggak."Saat Tobi keluar barusan, Widia mengeluarkan ponselnya sambil menunggu. Tak disangka, dia akan menemukan berita itu.Tobi bergegas mengeluarkan ponselnya dan melihat sekilas. Ada kilatan dingin yang muncul di matanya. Tak disangka, dia dan Widia baru saja meninggalkan Jatra belum lama, tetapi musuh sudah muncul.Namun, Tobi harus segera memberi tahu Master Vamil dan lainnya lebih dulu agar menghindari pengorbanan yang tidak diperlukan.Jad

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1647

    Di saat Damar bersiap meninggalkan ruang VIP, Tobi tiba-tiba berkata, "Tunggu sebentar!"Damar langsung menghentikan langkahnya dan bertanya, "Apa Raja Naga masih punya instruksi lain?""Apa kamu masih ingat janjiku sebelumnya? Kalau kamu menangani masalah ini dengan baik, aku akan beri kamu imbalan besar. Kamu sudah melakukan pekerjaanmu dengan baik kali ini," ucap Tobi dengan tegas."Raja Naga terlalu sungkan. Ini semua sudah seharusnya aku lakukan." Damar sangat antusias. Dia mulai menerka-nerka, apa imbalan besar yang akan diberikan Raja Naga padanya?Tobi berkata dengan nada datar, "Cari sebuah ruang VIP dan jangan biarkan siapa pun mengganggumu.""Baik!"Mendengar itu, Damar sangat bersemangat. Dia bergegas pergi untuk membuat pengaturan.Lagi pula, restoran ini milik Keluarga Yusnuwa. Jadi, dia segera mengaturnya dan tidak akan ada orang yang mengganggunya."Aku keluar sebentar. Setelah lima menit, aku akan kembali." Tobi segera berpesan pada Widia."Ya, pergilah." Widia mengang

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1646

    Namun saat mengetahui tentang siaran langsung global, dia segera memikirkan cara sempurna untuk menemukan ibu kandungnya Widia."Ya. Untunglah ada kamu yang menemaniku selama ini!"Widia mengangguk. Sekarang dia sudah tahu betapa menakutkan kemampuan yang dimiliki Tobi. Jika Tobi pun tidak bisa menemukan ibu kandungnya, mungkin tidak ada yang bisa dia lakukan lagi.Damar mengantar keduanya ke ruang VIP restoran, lalu bangkit dan pergi.Dia tidak ingin menjadi 'obat nyamuk' dan mengganggu kencan mereka berdua.Tobi juga memusatkan perhatiannya pada masalah Widia. Dia takut hal ini akan berdampak besar pada Widia, jadi dia juga tidak memedulikan hal lainnya lagi.Apalagi, kejadian ini terjadi terlalu cepat dan tiba-tiba.Saat ini, di area terlarang Jatra, akhirnya Harita berdiri di atas arena pertarungan dan ingin melawan Hirawan. Dia melakukan semua ini bukan untuk hal lain, tetapi demi martabat Negara Harlanda.Perlu diakui, setelah berhasil membuat terobosan, kekuatan Harita memang sa

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1645

    Melihat keduanya pergi, Yesa buru-buru bangkit. Dia tampak marah besar. Dia tak henti-hentinya mengumpati Widia dan Tobi.Kata-katanya begitu tidak enak didengar. Selanjutnya, saat memikirkan hidup mereka yang akan sulit ke depannya, dia juga kembali memarahi Herman.Dia bilang Herman tidak berguna dan membuatnya menjalani hidup yang menyedihkan. Herman tidak bisa memberinya kehidupan mewah, bahkan Grup Lianto pun jatuh di tangan orang luar.Yesa juga bilang, apa yang harus dia lakukan ke depannya? Jika tidak memberinya ratusan miliar atau membiarkannya menjadi orang terpandang di Kota Tawuna, bagaimana dia bisa hidup?Dia sudah kehilangan harga diri. Dia meminta Herman untuk memikirkan cara agar mendapatkan kembali Grup Lianto. Setidaknya, perusahaan itu sekarang bernilai triliunan atau bahkan mencapai puluhan triliun.Jika tidak, Yesa akan bercerai dengan pria tidak berguna sepertinya.Makin berbicara, dia makin emosi. Pada akhirnya, dia pingsan karena terlalu emosi dan sedih.Herman

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1644

    Wajah Widia berubah muram. Ekspresinya juga terlihat kusut. Namun, dia akhirnya mengangguk dan berkata, "Kuserahkan masalah ini padamu."Mendengar itu, Yesa langsung panik.Kali ini yang hilang bukan hanya kejayaan dan kekayaan, tetapi dia juga tidak punya harapan untuk menjadi nyonya kaya yang dikagumi semua orang. Bahkan, dia mungkin juga akan masuk penjara.Tidak bisa.Dia masih ingin meningkatkan prestisenya dan menjadi wanita bangsawan.Dia panik, lalu berlutut di depan mereka berdua sambil menangis. "Widia, ini salahku. Aku minta maaf padamu. Aku mengakui kesalahanku.""Apa yang kamu lakukan. Cepat berdiri dulu."Widia terkejut dan segera menjauh. Tidak peduli apa pun masalahnya, dia juga telah menganggap mereka sebagai orang tuanya selama ini.Menyadari hal itu, Yesa merasa masih ada harapan. Tangisnya makin menjadi-jadi. Dia juga memperlihatkan tampang memelas sambil berkata, "Nggak. Aku nggak akan berdiri, kecuali kamu memaafkanku.""Aku menyesali perbuatanku. Mengingat Keluar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1643

    Begitu mendengar putrinya mencurigai mereka berdua bukanlah orang tuanya, Yesa tampak terkejut. Mungkinkah Tobi telah mengatakan yang sebenarnya kepada Widia? Seharusnya tidak mungkin, 'kan?Berdasarkan sifat Tobi, pria itu tidak mungkin mengatakan pada Widia bahwa dirinya dicampakkan oleh ibu kandungnya sendiri. Namun, setelah mendengar kata-kata selanjutnya, sepertinya itu karena Widia merasa Yesa tidak memperlakukannya dengan baik selama ini. Oleh karena itu, Widia bisa menyalahkan dirinya.Meski Yesa merasa tidak senang, dia segera berkata, "Widia, kami memang nggak memperlakukanmu dengan baik sebelumnya, tapi bagaimanapun juga, kami adalah orang tuamu.""Orang tuaku?" Widia berkata dengan dingin, "Kamu kira aku nggak tahu apa-apa? Tobi sudah memberitahuku segalanya!"Setelah mendengar itu, wajah Yesa berubah drastis. Dia tidak menyangka Tobi akan mengatakan yang sebenarnya kepada Widia. Dia pun buru-buru berkata, "Ka ... kamu sudah tahu semuanya?""Jangan salahkan aku. Kami takut

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1642

    Seiring berjalannya waktu, Negara Harlanda kini makin kuat dalam segala aspek. Termasuk teknologi, militer, dan lain sebagainya, meski menghadapi blokade gila-gilaan mereka.Mereka bahkan tidak peduli dengan kredibilitas negara, memberikan sanksi yang tidak masuk akal dan juga melanggar berbagai aturan seenaknya.Meski begitu, mereka tetap tidak bisa menghentikan perkembangan Negara Harlanda.Namun, saat ini Luniver tampak mengerutkan kening. Lantaran mereka mendapat kabar bahwa Tobi masih berada di Gunung Simeru dan belum turun. Jadi, mereka memikirkan cara untuk memaksa Negara Harlanda dan juga Tobi.Bagaimanapun, Negara Harlanda seharusnyanya tahu bahwa target mereka adalah Tobi. Selain itu, bocah itu sudah mulai memahami hukum langit dan bumi. Jika tidak menghabisinya sekarang, entah ancaman seperti apa yang akan mereka hadapi kelak.Walau Tobi masih tidak bisa menandinginya saat ini.Namun, dia baru saja menerima kabar. Katanya Tobi telah diam-diam meninggalkan Gunung Simeru. Tamp

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status