Pengangkatan jabatan ini tentu menimbulkan kehebohan dan beragam pendapat.Namun, tidak ada seorang pun yang keberatan dengan pengangkatan jabatan ini.Alasannya, tak peduli siapa dalang di balik masalah terakhir kali, nama Tobi telah berhasil mencuri perhatian dan termasuk memberikan kontribusi besar kepada perusahaan.Selain itu, yang juga paling penting, hampir semua orang yang menentang Widia di perusahaan kini telah lenyap.Berkat bantuan Tobi, Grup Lianto kini perlahan-lahan telah didominasi oleh Widia.Berkat bantuan Tobi, prestise Widia telah mencapai tingkat yang menakjubkan, bahkan melampaui prestise kakeknya di perusahaan sebelumnya.Mengenai pengangkatan jabatan yang dibuat oleh Widia, Tobi tidak terkejut sama sekali. Dia hanya menjelaskan secara singkat apa yang perlu diperhatikan oleh Leo.Meski dia tidak ingin mengambil alih, dia juga tidak ingin perusahaan menderita kerugian hanya karena kurangnya pengalaman Leo.Setelah menjelaskan semuanya, sorenya, Tobi langsung pula
Bahkan dirinya sendiri juga akan merasa kesulitan.Sapta mengangguk. Melihat betapa hebatnya Pandu, dia juga tak mau kalah. Dalam sekejap, seluruh tubuhnya menghilang dari sana.Beberapa kilatan mendadak muncul di depan Tobi dan tampak sebuah belati hitam melesat di udara.Sorot mata Tobi menunjukkan kekaguman. Tentu saja, ini bukanlah ancaman baginya.Namun, jika dihadapkan pada seorang ahli Guru Besar, dia pasti sudah mati.Lambaian ringan dari tangan kanannya bisa dengan mudah membuat mundur Sapta. Meski hanya satu gerakan, baik itu Teknik Pemungkas maupun Teknik Bayangan Hantu yang digunakannya cukup bagus.Sapta diam-diam menghela napas. Sesuai dugaannya, teknik yang dianggapnya paling kuat itu sama sekali tidak membahayakan Tuan, tekniknya hanya seperti permainan anak kecil di hadapan Tuan.Hal ini makin membuat dirinya termotivasi untuk berlatih keras.Tobi sangat puas dengan penampilannya dan mengangguk, "Bagus sekali, teruslah berlatih. Seandainya kamu bisa memasuki alam Guru
Mendengar kata itu, Pandu tak kuasa menahan tawa lagi. Dia pernah bertemu orang yang ingin mati, tetapi belum pernah bertemu dengan orang yang begitu ingin mati seperti ini.Bahkan, Sapta, yang biasanya berwajah serius dan dingin itu juga tidak bisa mengendalikan mimik wajahnya. Tanpa sadar, sudut mulutnya terangkat sedikit.Ahli bela diri Kekuatan Transformasi tingkat menengah malah bersikap arogan di depan mereka, apalagi di hadapan Tuan.Tetua Harun merasa aneh ketika melihat ekspresi mereka, tetapi dia percaya dengan kekuatannya sendiri. Hanya saja, Kekuatan Transformasi tingkat menengahnya masih terlalu lemah. Itu sebabnya, dia tidak bisa melihat dengan jelas kekuatan Tobi dan lainnya.Sembari memasang ekspresi marah, dia berkata dengan dingin, "Kamu masih berani tertawa? Awalnya aku berencana menyisakan jasad tubuh kalian, tapi setelah dilihat sekarang, sepertinya nggak perlu sama sekali."Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan tenang, "Memandang usiamu yang tak muda lag
Gawat!Sayangnya, sebelum dia sempat bereaksi, kekuatan dahsyat dan menakutkan itu telah balik menyerangnya.Argh!Bahkan dengan kekuatannya yang menakutkan, dia juga tidak mampu menahan jeritan kesakitan.Lantaran serangan itu bukan hanya membuat salah satu tangannya patah, tetapi bahunya juga ikut patah, yang membuatnya tak mampu menahan rasa sakit hebat itu.Tobi mengerutkan kening. Mengapa Pandu tidak berhati-hati? Bagaimanapun juga, ini adalah rumahnya, akan merepotkan untuk membereskannya nanti.Hanya lambaian ringan tangan kanannya, bahkan tanpa gerakan besar, darah yang berceceran di lantai itu langsung terkumpul dan terbuang sendiri ke tempat sampah.Melihat pemandangan itu, mata Sapta terbelalak. Teknik ini sepenuhnya menunjukkan kekuatan dan kendali yang menakutkan dari Tuan."Ka ... kamu, mana mungkin!"Tetua Harun berusaha menekan lukanya dengan cepat, mencoba menghentikan pendarahan, lalu memandang Pandu dengan tatapan tidak percaya.Dia benar-benar tidak percaya pemuda y
"Si ... siapa sebenarnya kalian?" tanya Tetua Harun dengan kaget."Apa gunanya menanyakan hal ini sekarang?"Tobi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan tenang, "Barusan aku telah memberimu kesempatan, tapi kamu menyia-nyiakannya. Sekarang, aku juga nggak akan sungkan lagi."Mendengar itu, wajah Tetua Harun berubah drastis.Dia tahu lawan benar-benar akan mengambil nyawanya. Tiba-tiba sebuah pistol muncul di tangannya dan langsung diarahkan ke wajah Tobi. Dia juga berteriak, "Jangan bergerak!""Ini pistol khusus yang telah dimodifikasi. Bisa dikatakan, dalam aspek kecepatan, pistol ini jauh lebih kuat dibandingkan pistol biasa. Dalam jarak sedekat ini, bahkan seorang Guru Besar biasa pun akan mati kalau tertembak."Hanya saja, dia tak menyangka, menghadapi pistol itu, Tobi yang berada di sisi berlawanan tidak terlihat takut sedikit pun, bahkan masih tetap tenang.Sebaliknya, wajah Pandu berubah, lalu berkata dengan nada dingin, "Kalau kamu berani menyentuh Tuan, aku jamin akan memb
Waktunya telah terbuang sia-sia. Tobi tidak ingin bertele-tele lagi.Ditambah lagi, akhir-akhir ini, Gavin sering mencari masalah dengannya. Kalau begitu, anggap saja Tetua Harun ini sebagai pembalasan kecil darinya.Lagi pula, Keluarga Gumilar tidak akan bertahan lama.Mendengar itu, Tetua Harun bertambah marah. Tampaknya Tobi sama sekali tidak percaya dengan kehebatan pistolnya. Kalau begitu, biarlah dia merasakannya.Dia segera menarik pelatuknya.Detik berikutnya, suara letusan terdengar. Peluru melesat ke arah Tobi dengan kecepatan yang tidak bisa dilihat kasat mata.Secepat kilat!Namun, Tobi masih terlihat tenang. Dia mengangkat tangan kanannya dan mengulurkannya dengan santai.Tetua Harun tertegun. 'Apa otak anak ini bermasalah? Bukankah dia sedang cari mati?Namun, detik berikutnya, sorot matanya memperlihatkan tatapan tidak percaya dan bola matanya makin membulat.Lantaran dia melihat Tobi menangkap peluru yang melesat cepat ke arahnya itu dengan tangan kosong.Ini benar-bena
"Bukan apa-apa, hanya ingin mengingatkanmu.""Lain kali, kalau ingin membunuhku, jangan cari yang lemah seperti ini, carilah yang lebih hebat!""Kalau nggak, terlalu membosankan," kata Tobi dengan nada datar.Wajah Gavin berubah drastis, lalu bertanya dengan nada tidak percaya, "Apa maksudmu?" Jangan-jangan terjadi sesuatu pada Tetua Harun?"Namun, tidak mungkin.Dia adalah ahli bela diri Kekuatan Transformasi tingkat menengah. Mana mungkin kekuatan Tobi bisa begitu menakutkan?Berdasarkan penyelidikan sebelumnya, Tobi hanya pemuda yang baru saja turun dari gunung dan tidak memiliki latar belakang sama sekali. Dia hanya bisa sedikit seni bela diri dan itu juga tidak termasuk apa-apa."Nggak ada maksud apa-apa. Jaga dirimu baik-baik!"Usai berbicara, Tobi pun mengakhiri panggilan itu.Gavin segera menelepon Tetua Harun, tetapi tak peduli berapa kali dia menelepon, tidak ada respons dari seberang sana, bahkan dia juga tidak keluar sama sekali.Saat ini, wajahnya terlihat kusut.Dia baru
Namun, Tuan telah memberi perintah, jadi mereka berdua pun membawa Tetua Harun ke kamar mandi, lalu menuang sedikit bubuk itu sesuai dengan instruksi Tobi.Tak lama kemudian, sebuah pemandangan ajaib muncul.Setelah beberapa saat, barulah mereka berdua keluar. Mata mereka penuh dengan keterkejutan. Entah dari mana datangnya bubuk ini dan siapa yang membuatnya?Bagi pembunuh seperti mereka, bubuk ini sangatlah berguna."Sudah beres?""Ya!'Sapta mengangguk, tetapi dia tidak bisa menyembunyikan rasa penasarannya. "Tuan, ini?""Aku masih punya, yang itu kamu simpan saja. Aku kerap merasa bubuk ini nggak ada gunanya, jadi malas untuk meraciknya lagi. Nanti kalau ada waktu, aku akan meraciknya lagi," ucap Tobi dengan nada datar."Ah, Tuan, bubuk ini Anda buat sendiri?""Ya, benar."Sapta tersenyum pahit. Semua kemampuan Tuan benar-benar melebihi bayangannya.Tepat setelah mengantar mereka berdua pergi, ponsel Tobi berdering. Sebuah nomor tak dikenal menghubunginya."Halo!""Kamu Tobi, 'kan?
Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende
Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar
Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat
Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek
Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi
Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be
"Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny
Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny
"Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K