Begitu kata-kata ini keluar, semua orang kembali terkejut.Karena semua perusahaan yang disebut Widia barusan merupakan perusahaan yang luar biasa dan kuat. Jika mereka semua bergabung, sudah pasti tidak ada masalah yang tidak bisa terselesaikan.Pantas saja para wartawan semuanya mendapat peringatan dari atasan yang memerintahkan mereka agar tidak memberikan pertanyaan yang melampaui cakupan tersebut. Mereka juga tidak boleh terlalu agresif dan harus mempertimbangkan Grup Lianto.Bos di balik Grup Lianto ini pastilah sosok yang punya pengaruh kuat.Bahkan, Pak Damar dari Serikat Dagang Lawana dan Lintang, direktur Grup Transera juga mengumumkan dukungan sepenuhnya terhadap rekonstruksi Grup Lianto.Dalam sekejap, Grup Lianto menjadi inti mutlak dari segalanya.Semua orang bahkan merasa bahwa bos-bos besar ini sepertinya berusaha menyenangkan Grup Lianto.Saat ini, tidak ada yang akan meragukan kebangkitan Grup Lianto lagi. Bahkan, perkembangan Grup Lianto mungkin akan lebih menakutkan
"Nggak masalah!" Tobi menggelengkan kepalanya. Sampai sekarang dia masih belum menerima kabar dari Damar. Entah bagaimana hasil penyelidikannya? Sebelum mengetahui kebenarannya, sudah pasti Tobi tidak akan menceritakan hal ini pada Widia."Aku tahu kamu bisa begitu toleran padanya juga karena aku. Tapi dia mengatakan banyak hal kepadaku kali ini. Sepertinya dia sudah menyadari kesalahannya dan berjanji akan memperlakukanmu dengan baik ke depannya."Tobi tertegun sejenak dan berkata, "Dia menyadari kesalahannya?""Ya, ibuku dulu begitu mendominasi dan sombong. Aku belum pernah melihatnya merasa bersalah seperti itu sebelumnya dan terus memarahi dirinya sendiri," ucap Widia sambil mengangguk.Dia tahu Tobi mungkin tidak memercayainya, tetapi tidak masalah. Seiring berjalannya waktu, semuanya pasti akan menjadi jelas. Lagi pula, ibunya memang pantas mendapatkan semua ini."Ya!" Mendengar itu, Tobi tahu Yesa pasti berakting di depan putrinya lagi, tetapi tidak pantas baginya untuk mengatak
Benar saja, Tobi memang menanyakan hal ini. Damar segera menjawab, "Kami sudah menemukan beberapa petunjuk. Rumah Sakit Medika merupakan rumah sakit elite yang sangat terkenal waktu itu.""Sesuai yang dikatakan Yesa, ibunya Bu Widia, dia memang melahirkan di rumah sakit itu. Selain itu, di hari yang sama, juga ada seorang bayi perempuan yang meninggal tak lama setelah lahir."Mendengar itu, Tobi mengerutkan keningnya. Dia kemudian bertanya, "Apa ada petunjuk lain yang ditemukan?""Ada!""Tanggal lahir yang tertera di KTP Bu Widia bukanlah tanggal lahirnya yang sesungguhnya. Ada perbedaan setengah bulan. Tapi dari hasil penyelidikan kami, seharusnya Bu Widia lahir di hari itu dan tanggal yang tertera di KTP-nya palsu.""Dengan kata lain, Keluarga Lianto tampaknya menyembunyikan sesuatu," terang Damar.Ekspresi Tobi berubah dingin. Dari awal, dia sudah merasakan ada yang aneh dengan Yesa. "Dia mungkin ingin menyembunyikan asal-usul Widia yang sebenarnya dan sengaja mengubah tanggal lahir
Setelah mendapatkan gelang giok, Tobi memeriksanya dengan hati-hati. Gelang giok ini memang tidak biasa. Saat disentuh, ada sedikit rasa sejuk, yang membuat orang merasa segar dan sangat nyaman.Bahkan, ada aura samar seorang kultivator di atasnya. Sepertinya gelang giok ini termasuk barang berharga.Sepertinya, ibunya Widia bukanlah orang biasa.Meski bukan seorang kultivator, dia pasti berasal dari keluarga hebat.Jika permasalahannya seperti itu, ruang lingkup penyelidikan bisa dipersempit. Tobi segera memberi perintah dan meminta Sekte Naga serta kekuatan besar lainnya untuk mencarinya.Asalkan Mahera ditemukan, kebenaran pasti akan terungkap."Kak Tobi, gelang ini sangat indah. Apa gelang ini punya kegunaan?" Damar sama sekali tidak memberi tahu masalah itu pada Jessi. Raja Naga tidak memberikan izin, jadi tentunya dia tidak akan berani sembarangan.Tobi tertegun sejenak, lalu tersenyum dan berkata, "Nggak ada. Ini hanya barang peninggalan seorang senior. Oh ya, kenapa ayahmu bisa
"Ah ...."Ekspresi Raja Naga Tua berubah drastis. Kekuatan Master Vamil sangat menakutkan dan hebat, tetapi usianya tidak panjang lagi.Dia tahu betul bahwa lelaki tua di hadapannya barulah orang nomor satu di dunia yang sesungguhnya. Bahkan kultivator Alam Tanah Abadi ataupun dirinya sendiri, bisa dikalahkan oleh lelaki tua itu hanya dengan satu gerakanSebaliknya, kekuatan ketiga orang lainnya, meski tidak sekuat Vamil, semuanya juga merupakan kultivator tak tertandingi yang memahami hukum langit dan bumi. Jadi kesenjangannya juga tidak akan terlalu besar.Jika menyerang Harlanda, siapa yang bisa melawan mereka?Tobi?Kekuatan Tobi memang menakutkan, tetapi jika lawannya adalah ketiga orang itu, mungkin dia masih belum bisa menandingi mereka.Liontin giok!Mungkin hanya dengan menemukan rahasia liontin giok, masalah ini baru bisa terselesaikan."Master, apa yang terjadi? Bukankah kalian bekerja sama untuk menghadapi monster? Mengapa bisa jadi seperti ini? Raja Naga Tua tidak mengerti
Ekspresi Raja Naga Tua berubah. Dia bersiap untuk mengejar."Lupakan saja. Kamu nggak bisa mengejarnya. Sekalipun terkejar, kamu juga bukan lawannya." Vamil menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tapi dia barusan mendengar percakapan kita. Tobi mungkin dalam bahaya.""Kita harus kembali secepat mungkin. Namun, kondisiku nggak memungkinkan untuk bertindak sekarang. Aku perlu istirahat selama tiga hari lagi. Kamu harus segera memberitahunya masalah ini dan menyuruhnya untuk berhati-hati dengan ahli bela diri dari Negara Melandia itu.""Tapi jangan membuat pergerakan besar seperti mengutus sekelompok orang untuk melindunginya. Karena itu hanya akan makin membuat identitasnya terungkap. Barusan kita nggak menyebut nama muridmu, 'kan?" ucap Vamil memperingatkan.Raja Naga Tua mengangguk. Seharusnya, mereka tidak akan menemukannya secepat itu. Dia berkata tak berdaya, "Terlepas dari penampilannya saat ini, jika Negara Melandia bersikeras menyelidikinya, mereka mungkin bisa mengetahui identita
"Ya, katakanlah!" Tobi segera mengumpulkan kekuatan mentalnya dan memastikan keamanannya."Kamu masih ingat apa yang kukatakan padamu sebelumnya? Setelah aku bertemu orang itu, aku pasti akan menceritakan semuanya padamu. Sekarang, inilah saatnya."Raja Naga Tua segera menceritakan akar permasalahannya, termasuk masalah Vamil dan lainnya yang terluka parah. Sekalipun pulih, nyawanya juga tidak akan bertahan lama lagi.Begitu mendengar semua itu, Tobi tertegun lama. Dia seakan-akan merasa semuanya seperti mimpi. Dia tidak pernah menyangka bahwa masih ada empat tokoh sehebat itu di dunia ini.Terutama Vamil, yang telah mengorbankan segalanya demi Harlanda. Kini Tobi makin mengaguminya. Dari nada bicara gurunya, Tobi bisa merasakan bahwa setiap kata-katanya menunjukkan perasaan yang sesungguhnya, yang jelas berasal dari lubuk hati yang paling dalam."Apa Master Vamil ada di sana? Bolehkah aku berbicara dengannya?" tanya Tobi.Raja Naga Tua melirik sekilas Vamil yang berada di sampingnya.
"Mungkin juga karena situasi khusus inilah, mereka bersedia tinggal bersamaku dan menjaga selama 60 tahun penuh."Vamil menjelaskan bahwa dia telah membuat terobosan 55 tahun yang lalu. Sedangkan, kekuatan yang lainnya jelas jauh berbeda darinya. Mungkin inilah salah satu alasan mereka takut dan ingin bergabung dengannya untuk mengambil tindakan."Mungkinkah ada cara untuk menerobos, aku ...." Hati Tobi tergerak."Jangan memikirkan hal ini lagi. Di sana sudah hancur total dan nggak ada lagi yang tersisa." Vamil menggelengkan kepalanya tak berdaya.Setelah mendengar itu, Tobi tampak tidak berdaya. Jadi, apa yang harus dia lakukan? Dia tidak takut dirinya terluka, tetapi dia lebih takut dirinya tidak bisa melindungi orang-orang di sekitarnya dan juga melindungi Harlanda."Kamu nggak perlu terlalu khawatir. Berlatihlah dengan keras dan dapatkan pemahaman baru. Aku percaya padamu!"Tobi menutup telepon dengan tak berdaya. 'Kamu percaya padaku? Tapi aku sendiri nggak percaya diri. Terlebih
Waktu terus berlalu begitu saja. Bahkan setelah diingatkan oleh Vamil, Tobi masih belum menemukan petunjuk apa pun. Apa ini karena kemampuannya terlalu rendah atau dia memang tidak bisa membuat terobosan?Jika tidak, selain Vamil dan tiga lainnya, mengapa tidak ada orang lain yang bisa memahami hukum langit dan bumi dan mencapai tingkat menakutkan seperti mereka?Yang paling penting lagi, Tobi bahkan tidak tahu mereka telah mencapai alam kultivasi yang seperti apa dan juga kekuatan seperti apa yang mereka miliki.Mungkin dia harus pergi mencari Vamil dan merasakannya secara langsung.Tobi berdiri dan melihat waktu. Dia tiba-tiba teringat dengan sesuatu. Dia telah berjanji pada Widia agar kembali ke kediaman Lianto untuk makan malam.Memberi kesempatan kepada orang tuanya Widia untuk meminta maaf.Meski Tobi tidak ingin melihat mereka, pria itu juga tidak ingin mempersulit Widia. Dia pun menyalakan mobil dan pergi menjemput Widia dari kantor agar bisa sekaligus pulang bersama.Saat mene
Tobi dan Widia mencari warung di pinggir jalan dan menikmati sarapan mereka dengan santai.Widia dulunya tidak akan terbiasa dengan tempat-tempat seperti ini.Namun, sejak bersama dengan Tobi, dia bukan hanya terbiasa, tetapi terkadang dia juga menyukai lingkungan seperti ini. Tempat seperti ini malah memberinya perasaan santai dan nyaman."Ibumu baik-baik saja?" tanya Tobi sambil tersenyum."Ya, dia benar-benar banyak berubah kali ini. Seakan pemikirannya sudah terbuka."Widia memperlihatkan senyum bahagia dan berkata, "Sepertinya kejadian kali ini telah memberikan akhir yang baik. Hanya saja, kamu sudah mengorbankan banyak hal, menghabiskan banyak uang, dan berutang budi pada bos besar lainnya.""Nggak juga. Masalah sepele seperti ini bukanlah apa-apa."Tobi mengatakan yang sebenarnya, tetapi Widia mengira pria itu hanya tidak ingin dirinya merasa terbebani. Hal itu membuat Widia makin menyukainya.Entah dimulai sejak kapan, yang dia pikirkan hanyalah Tobi.Demi Tobi, dia rela melaku
"Mungkin juga karena situasi khusus inilah, mereka bersedia tinggal bersamaku dan menjaga selama 60 tahun penuh."Vamil menjelaskan bahwa dia telah membuat terobosan 55 tahun yang lalu. Sedangkan, kekuatan yang lainnya jelas jauh berbeda darinya. Mungkin inilah salah satu alasan mereka takut dan ingin bergabung dengannya untuk mengambil tindakan."Mungkinkah ada cara untuk menerobos, aku ...." Hati Tobi tergerak."Jangan memikirkan hal ini lagi. Di sana sudah hancur total dan nggak ada lagi yang tersisa." Vamil menggelengkan kepalanya tak berdaya.Setelah mendengar itu, Tobi tampak tidak berdaya. Jadi, apa yang harus dia lakukan? Dia tidak takut dirinya terluka, tetapi dia lebih takut dirinya tidak bisa melindungi orang-orang di sekitarnya dan juga melindungi Harlanda."Kamu nggak perlu terlalu khawatir. Berlatihlah dengan keras dan dapatkan pemahaman baru. Aku percaya padamu!"Tobi menutup telepon dengan tak berdaya. 'Kamu percaya padaku? Tapi aku sendiri nggak percaya diri. Terlebih
"Ya, katakanlah!" Tobi segera mengumpulkan kekuatan mentalnya dan memastikan keamanannya."Kamu masih ingat apa yang kukatakan padamu sebelumnya? Setelah aku bertemu orang itu, aku pasti akan menceritakan semuanya padamu. Sekarang, inilah saatnya."Raja Naga Tua segera menceritakan akar permasalahannya, termasuk masalah Vamil dan lainnya yang terluka parah. Sekalipun pulih, nyawanya juga tidak akan bertahan lama lagi.Begitu mendengar semua itu, Tobi tertegun lama. Dia seakan-akan merasa semuanya seperti mimpi. Dia tidak pernah menyangka bahwa masih ada empat tokoh sehebat itu di dunia ini.Terutama Vamil, yang telah mengorbankan segalanya demi Harlanda. Kini Tobi makin mengaguminya. Dari nada bicara gurunya, Tobi bisa merasakan bahwa setiap kata-katanya menunjukkan perasaan yang sesungguhnya, yang jelas berasal dari lubuk hati yang paling dalam."Apa Master Vamil ada di sana? Bolehkah aku berbicara dengannya?" tanya Tobi.Raja Naga Tua melirik sekilas Vamil yang berada di sampingnya.
Ekspresi Raja Naga Tua berubah. Dia bersiap untuk mengejar."Lupakan saja. Kamu nggak bisa mengejarnya. Sekalipun terkejar, kamu juga bukan lawannya." Vamil menggelengkan kepalanya dan berkata, "Tapi dia barusan mendengar percakapan kita. Tobi mungkin dalam bahaya.""Kita harus kembali secepat mungkin. Namun, kondisiku nggak memungkinkan untuk bertindak sekarang. Aku perlu istirahat selama tiga hari lagi. Kamu harus segera memberitahunya masalah ini dan menyuruhnya untuk berhati-hati dengan ahli bela diri dari Negara Melandia itu.""Tapi jangan membuat pergerakan besar seperti mengutus sekelompok orang untuk melindunginya. Karena itu hanya akan makin membuat identitasnya terungkap. Barusan kita nggak menyebut nama muridmu, 'kan?" ucap Vamil memperingatkan.Raja Naga Tua mengangguk. Seharusnya, mereka tidak akan menemukannya secepat itu. Dia berkata tak berdaya, "Terlepas dari penampilannya saat ini, jika Negara Melandia bersikeras menyelidikinya, mereka mungkin bisa mengetahui identita
"Ah ...."Ekspresi Raja Naga Tua berubah drastis. Kekuatan Master Vamil sangat menakutkan dan hebat, tetapi usianya tidak panjang lagi.Dia tahu betul bahwa lelaki tua di hadapannya barulah orang nomor satu di dunia yang sesungguhnya. Bahkan kultivator Alam Tanah Abadi ataupun dirinya sendiri, bisa dikalahkan oleh lelaki tua itu hanya dengan satu gerakanSebaliknya, kekuatan ketiga orang lainnya, meski tidak sekuat Vamil, semuanya juga merupakan kultivator tak tertandingi yang memahami hukum langit dan bumi. Jadi kesenjangannya juga tidak akan terlalu besar.Jika menyerang Harlanda, siapa yang bisa melawan mereka?Tobi?Kekuatan Tobi memang menakutkan, tetapi jika lawannya adalah ketiga orang itu, mungkin dia masih belum bisa menandingi mereka.Liontin giok!Mungkin hanya dengan menemukan rahasia liontin giok, masalah ini baru bisa terselesaikan."Master, apa yang terjadi? Bukankah kalian bekerja sama untuk menghadapi monster? Mengapa bisa jadi seperti ini? Raja Naga Tua tidak mengerti
Setelah mendapatkan gelang giok, Tobi memeriksanya dengan hati-hati. Gelang giok ini memang tidak biasa. Saat disentuh, ada sedikit rasa sejuk, yang membuat orang merasa segar dan sangat nyaman.Bahkan, ada aura samar seorang kultivator di atasnya. Sepertinya gelang giok ini termasuk barang berharga.Sepertinya, ibunya Widia bukanlah orang biasa.Meski bukan seorang kultivator, dia pasti berasal dari keluarga hebat.Jika permasalahannya seperti itu, ruang lingkup penyelidikan bisa dipersempit. Tobi segera memberi perintah dan meminta Sekte Naga serta kekuatan besar lainnya untuk mencarinya.Asalkan Mahera ditemukan, kebenaran pasti akan terungkap."Kak Tobi, gelang ini sangat indah. Apa gelang ini punya kegunaan?" Damar sama sekali tidak memberi tahu masalah itu pada Jessi. Raja Naga tidak memberikan izin, jadi tentunya dia tidak akan berani sembarangan.Tobi tertegun sejenak, lalu tersenyum dan berkata, "Nggak ada. Ini hanya barang peninggalan seorang senior. Oh ya, kenapa ayahmu bisa
Benar saja, Tobi memang menanyakan hal ini. Damar segera menjawab, "Kami sudah menemukan beberapa petunjuk. Rumah Sakit Medika merupakan rumah sakit elite yang sangat terkenal waktu itu.""Sesuai yang dikatakan Yesa, ibunya Bu Widia, dia memang melahirkan di rumah sakit itu. Selain itu, di hari yang sama, juga ada seorang bayi perempuan yang meninggal tak lama setelah lahir."Mendengar itu, Tobi mengerutkan keningnya. Dia kemudian bertanya, "Apa ada petunjuk lain yang ditemukan?""Ada!""Tanggal lahir yang tertera di KTP Bu Widia bukanlah tanggal lahirnya yang sesungguhnya. Ada perbedaan setengah bulan. Tapi dari hasil penyelidikan kami, seharusnya Bu Widia lahir di hari itu dan tanggal yang tertera di KTP-nya palsu.""Dengan kata lain, Keluarga Lianto tampaknya menyembunyikan sesuatu," terang Damar.Ekspresi Tobi berubah dingin. Dari awal, dia sudah merasakan ada yang aneh dengan Yesa. "Dia mungkin ingin menyembunyikan asal-usul Widia yang sebenarnya dan sengaja mengubah tanggal lahir
"Nggak masalah!" Tobi menggelengkan kepalanya. Sampai sekarang dia masih belum menerima kabar dari Damar. Entah bagaimana hasil penyelidikannya? Sebelum mengetahui kebenarannya, sudah pasti Tobi tidak akan menceritakan hal ini pada Widia."Aku tahu kamu bisa begitu toleran padanya juga karena aku. Tapi dia mengatakan banyak hal kepadaku kali ini. Sepertinya dia sudah menyadari kesalahannya dan berjanji akan memperlakukanmu dengan baik ke depannya."Tobi tertegun sejenak dan berkata, "Dia menyadari kesalahannya?""Ya, ibuku dulu begitu mendominasi dan sombong. Aku belum pernah melihatnya merasa bersalah seperti itu sebelumnya dan terus memarahi dirinya sendiri," ucap Widia sambil mengangguk.Dia tahu Tobi mungkin tidak memercayainya, tetapi tidak masalah. Seiring berjalannya waktu, semuanya pasti akan menjadi jelas. Lagi pula, ibunya memang pantas mendapatkan semua ini."Ya!" Mendengar itu, Tobi tahu Yesa pasti berakting di depan putrinya lagi, tetapi tidak pantas baginya untuk mengatak