Share

Bab 1560

Author: Anak Ketiga
"Aku nggak tahu, tapi dilihat dari gaya berpakaiannya, dia pasti dari kalangan bawah. Bagaimana dia bisa dibandingkan dengan Tuan Adrian?"

"Kak Kristin, aku beri tahu kamu, Tuan Adrian ...."

"Sudahlah. Kamu diam saja!"

Kristin benar-benar kesal. Dia pun berkata, "Pantas kamu terus membicarakan Tuan Adrian saja. Apa kamu menerima keuntungan darinya?"

"Nggak. Aku, aku hanya ...."

"Sudahlah. Aku nggak ingin dengar omong kosongmu lagi! Mulai sekarang, kamu dipecat," kata Kristin dengan dingin.

Kristin tidak mempermasalahkan yang lainnya, tetapi bisa-bisanya dia memperlakukan Kak Tomi seperti ini? Kristin tidak bisa menoleransinya lagi.

Tobi tertegun. Sudah lama tidak bertemu dengan Kristin, sekarang adiknya ini jauh lebih mendominasi dari sebelumnya. Dia jelas jauh lebih dewasa.

Berdasarkan kepribadian Kristin sebelumnya, seharusnya dia tidak akan seperti ini.

Emma langsung tertegun mendengar itu.

Dia tidak menyangka Kristin akan memecatnya langsung. Apalagi, Kristin adalah atasan langsung
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1561

    "Nggak mungkin. Memangnya dia tahu siapa Pak Lintang? Dia adalah sosok menakutkan yang punya pengaruh kuat di Kota Tawuna. Jangan coba-coba menakutiku." Adrian sama sekali tidak percaya.Justru karena tahu Pak Lintang sangat menakutkan, Adrian juga tidak terlalu berani memaksa Kristin. Sekalipun Kristin hanyalah pegawai Pak Lintang."Benar, jangan mencoba menakut-nakuti kami dengan Pak Lintang. Kalau memang seperti itu, Kristin pasti sudah menjadi bos dari dulu. Kenapa posisinya sekarang masih manajer saja?""Aku beri tahu kalian, Keluarga Cokro sangat berkuasa. Kalau kamu berani macam-macam pada Tuan Adrian, kamu pasti akan mati kali ini," ancam Emma lagi."Benar. Kamu bukan hanya terlalu percaya diri, tapi juga berani meremehkan Pak Lintang. Sekalipun otakku bermasalah, aku juga nggak mungkin memercayai omong kosongmu.""Bocah, sebaiknya kamu berlutut dan segera minta maaf padaku. Setelah itu, serahkan Kristin padaku. Kalau nggak, aku jamin kamu akan mati mengenaskan."Karena Emma be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1562

    "Baiklah. Dari perkataannya barusan, keluarganya sangat hebat. Tapi, orang dari keluarga hebat seperti ini malah hanya bisa mencelakai orang lain. Kamu mengerti maksudku, 'kan?"Nada bicara Tobi terdengar begitu datar. Pria ini berani merusak nama baik Kristin. Dia benar-benar tidak bisa menoleransi hal seperti ini."Aku mengerti. Jangan khawatir, Tuan. Setelah malam ini, Keluarga Cokro pasti akan hancur. Dia juga nggak berani macam-macam lagi," kata Lintang buru-buru."Baiklah. Kalau begitu, aku serahkan masalah ini padamu."Tobi kemudian menarik tangan Kristin dan berkata sambil tersenyum, "Ayo kita pergi. Aku bawa kamu pergi makan enak!""Ya!"Kristin mengangguk gembira. Dia tidak peduli dengan hal yang menimpa Emma dan Adrian. Lagi pula, Kak Tomi sudah mengurus semuanya. Kini dia jelas lebih dewasa dari sebelumnya."Tuan, aku tahu sebuah restoran enak yang baru saja dibuka. Apalagi, lokasinya nggak jauh. Aku akan atur semuanya untukmu," kata Lintang dengan cepat."Baiklah." Tobi me

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1563

    Berdasarkan pengaturan yang dibuat Lintang, Tobi pun membawa Kristin menuju Restoran Merdeka. Selain itu, dia juga telah menelepon Meli dan mengatakan bahwa dia akan menjemputnya untuk makan malam bersama.Hanya saja, Meli menolak ajakannya. Wanita itu bilang kebetulan dia lagi bersama teman. Sebenarnya, dia hanya ingin memberi ruang kepada mereka berdua.Kini, Meli juga telah mengerti. Di mata Kristin, hanya ada kakak Tomi-nya. Selain Tomi, tidak ada pria yang bisa membuat putrinya tertarik.Sayangnya, Tomi sudah menikah. Dia hanya berharap mereka bisa mendapatkan akhir yang baik.Meli tidak ingin ikut campur dalam masalah anak muda. Yang dia harapkan hanyalah Kristin bisa bahagia.Lantaran sudah lama tidak bertemu, Kristin jelas ingin menceritakan banyak hal. Apalagi, senyumannya terus mengambang di wajahnya.Sekitar satu jam kemudian, Lintang mengirim pesan bahwa dia telah sampai di luar restoran.Tobi memintanya masuk ke dalam.Lintang memandang Daim dan yang lainnya yang berada di

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1564

    "Mengenai besarnya kompensasi, kamu urus sendiri saja. Sebaiknya, nggak melebihi 400 juta per orang.""Aku mengerti. Tuan nggak perlu khawatir. Besok pasti aku akan menanganinya," kata Lintang."Ya, lebih cepat lebih baik. Kalau bisa, selesaikan semuanya dalam besok. Jadi, lusa aku tinggal bantu mereka menangani masalah wajah saja," ucap Tobi.Walau masalahnya tidak kecil, tetapi berdasarkan kemampuan Lintang, dia pasti bisa menyelesaikannya dengan baik."Nggak masalah. Pasti akan selesai besok."Lintang langsung mengangguk. Dia tentunya tidak berani mengeluh. Jika dia berani mengeluh karena masalah sepele seperti itu, buat apa Tobi membutuhkan anak buah sepertinya?Jika di antara korban ada yang berani bersikeras, dia tentu punya cara tersendiri untuk menghadapinya.Tiba-tiba dia mendapat ide dan berkata, "Tuan, kalau ada satu orang yang membantuku, masalah ini pasti akan lebih mudah terselesaikan.""Siapa?" tanya Tobi."Pak Daim dari Grup Haeron karena dua korban paling penting adala

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1565

    "Ba ... bagaimana? Apa yang Tuan Tobi katakan?" tanya Daim dengan gugup."Apa lagi yang bisa dia katakan? Demi membantumu berbicara kali ini, aku hampir dihukum oleh Tuan." Lintang berkata dengan nada dingin, "Tapi tuan bersedia memberimu kesempatan.""Benarkah? Terima kasih, Kak Lintang. Terima kasih banyak." Daim sangat bersemangat. Walau dia adalah pemegang saham terbesar kedua di Grup Haeron.Pemegang saham utama adalah kakaknya, Harsa, yang mana aset keluarganya mencapai puluhan triliun.Namun, menghadapi Tuan Tobi, dia sama sekali tidak punya kesempatan."Jangan senang terlalu cepat. Tuan hanya bilang dia akan memberimu kesempatan. Bisa mendapatkan pengampunan dari Tuan atau nggak, itu semua tergantung penampilanmu nanti. Aku harap kamu nggak mengecewakanku," ucap Lintang dengan sungguh-sungguh."Jangan khawatir, Kak. Apa pun konsekuensinya, aku pasti akan menerimanya," ucap Daim."Baguslah kalau begitu. Kalian ikut aku masuk."Lintang kemudian berjalan masuk dan Daim pun segera

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1566

    Daim buru-buru menjelaskan."Jangan khawatir. Aku nggak menginginkan nyawanya dan juga nggak tertarik untuk memberi pelajaran padanya. Aku hanya punya satu permintaan. Maukah kamu menghabiskan 400 miliar setiap tahun untuk membiayai anak-anak yang nggak mampu selama lima tahun?"Daim tertegun sejenak. Hanya ini saja? Bukankah ini terlalu mudah? Sekalipun harus memberikan kompensasi sebesar dua triliun kepada Tuan Tobi sekarang, dia juga tidak keberatan.Apalagi, Tuan Tobi sama sekali tidak menginginkan uangnya. Hal ini tentu membuatnya kagum dengannya. Inilah tokoh besar Harlanda yang sesungguhnya.Melihat Daim tidak berbicara, Tobi mengerutkan kening dan bertanya, "Kenapa? Kamu nggak bersedia?""Ten ... tentu saja aku bersedia." Begitu tersadar, Daim langsung berkata, "Jangankan lima tahun, aku juga bisa beramal selama sepuluh tahun. Lantaran aku juga biasa melakukan hal-hal seperti ini.""Baguslah kalau begitu."Tobi mengangguk dan berkata, "Selain itu, masih ada satu permintaan lagi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1567

    "Tutup mulutmu! Tuan sudah menyuruhmu keluar!"Lintang tahu Kristin sangat membenci wanita ini. Dia langsung menampar Emma. Kemudian, berbalik dan berkata dengan nada dingin, "Daim, kenapa kamu diam saja? Cepat bawa dia keluar. Jangan biarkan dia mengganggu Kak Kristin dan Tuan!""Baik, aku akan segera bawa dia keluar!"Saat mendengar itu, Daim segera mengambil tindakan. Ayah dan anak itu langsung menyeret Emma keluar.Mereka baru saja bersusah payah menyelesaikan masalah. Sudah pasti tidak akan membiarkan situasi ini hancur dibuat oleh Emma.Setelah mereka pergi, Lintang buru-buru berkata, "Tuan, Kak Kristin, kalau nggak ada hal lain, aku pergi dulu.""Ya, lanjutkan kesibukanmu. Jangan lupa dengan apa yang kusampaikan barusan," ucap Tobi mengingatkan. Kedatangannya kali ini karena urusan Keluarga Lianto, jadi tentu tidak bisa menyembunyikannya."Tuan, jangan khawatir. Aku pasti akan mengingatnya."Lintang kemudian berjalan keluar. Tidak jauh dari koridor, dia mendapati ketiganya masih

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1568

    Setelah masuk ke dalam, Jonatan berkata dengan nada datar, "Nona Elsa, apa kamu sudah mempertimbangkannya? Asalkan kamu bersedia menjadi pacarku, aku bisa memberimu sumber daya yang nggak terhitung jumlahnya agar statusmu makin meningkat. Dengan begitu, impianmu untuk menjadi penyanyi top juga selangkah lebih maju.""Dari segi film dan televisi, aku pasti akan membantumu mendapatkan peran sebagai tokoh wanita utama dalam film yang disutradarai oleh Sutradara Pablo kali ini."Berdasarkan kemampuan yang dimiliki Jonatan, ditambah lagi dengan keunggulan Elsa sendiri, dia pasti bisa mendapatkan peran itu.Menurutnya, Elsa hanya butuh perusahaan besar untuk mendorong perkembangan kariernya.Dia merasa Elsa terlalu bodoh. Setelah kontrak tiga tahunnya berakhir, dia justru bergabung dengan perusahaan kecil tanpa reputasi. Dia hanya menyia-nyiakan bakat dan peluang bagusnya.Perusahaan Elsa yang sebelumnya juga bodoh. Bisa-bisanya mereka menyetujui Elsa menandatangani kontrak tiga tahun.Mana

Latest chapter

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1642

    Seiring berjalannya waktu, Negara Harlanda kini makin kuat dalam segala aspek. Termasuk teknologi, militer, dan lain sebagainya, meski menghadapi blokade gila-gilaan mereka.Mereka bahkan tidak peduli dengan kredibilitas negara, memberikan sanksi yang tidak masuk akal dan juga melanggar berbagai aturan seenaknya.Meski begitu, mereka tetap tidak bisa menghentikan perkembangan Negara Harlanda.Namun, saat ini Luniver tampak mengerutkan kening. Lantaran mereka mendapat kabar bahwa Tobi masih berada di Gunung Simeru dan belum turun. Jadi, mereka memikirkan cara untuk memaksa Negara Harlanda dan juga Tobi.Bagaimanapun, Negara Harlanda seharusnyanya tahu bahwa target mereka adalah Tobi. Selain itu, bocah itu sudah mulai memahami hukum langit dan bumi. Jika tidak menghabisinya sekarang, entah ancaman seperti apa yang akan mereka hadapi kelak.Walau Tobi masih tidak bisa menandinginya saat ini.Namun, dia baru saja menerima kabar. Katanya Tobi telah diam-diam meninggalkan Gunung Simeru. Tamp

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1641

    Indira mengangguk. Dalam hatinya, dia diam-diam bertekad, apa pun yang terjadi, dia pasti akan melindungi satu-satunya harapan mereka ini. Tepat di saat ini, ponselnya berdering.Dia mengeluarkan ponselnya dan mengangkatnya. Begitu mendengar apa yang disampaikan orang di seberang sana, wajahnya berubah drastis. Dia berkata dengan kaget, "Apa kamu bilang!"Dia sulit untuk percaya. Bukankah Vamil mengatakan mereka berdua akan membutuhkan waktu lama untuk pulih, jadi bagaimana bisa secepat ini?Dia kemudian menutup telepon dan berkata dengan ekspresi muram, "Entah sejak kapan, Luniver dan Hirawan telah menyelinap ke Negara Harlanda. Apalagi, Hirawan langsung membuat arena pertarungan di area terlarang.""Dia juga menyebarkan rumor bahwa seni bela diri Negara Harlanda diwarisi dari Negara Melandia. Apalagi, kekuatan kita jauh lebih rendah dibandingkan Negara Melandia. Mereka menganggap kita sebagai sampah. Dia bilang dia sendiri bisa dengan mudah menggulingkan semua master Negara Harlanda.

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1640

    Ekspresi Widia juga berubah. Tindakan ibunya ini seketika membuatnya merasakan firasat buruk. Apa telah terjadi sesuatu?Benar saja. Setelah melirik mereka berdua, Tobi mengangkat tangannya dan menampar Yesa sambil berkata dengan dingin, "Apa kamu pantas dipanggil ibu?"Yesa tertegun sejenak. Ada rasa sakit yang membakar di pipinya.Herman juga tertegun. Namun, dia segera berkata dengan marah, "Tobi, apa yang kamu lakukan!"Plak!Lagi-lagi sebuah tamparan.Tobi berkata dengan dingin, "Kamu juga nggak jauh berbeda!"Herman juga tercengang. Yesa tampak marah. Namun melihat tatapan tajam Tobi, dia tidak berani melakukan apa pun. Dia hanya bertanya dengan hati-hati, "Tobi, apa yang kamu lakukan? Apa kamu masih marah dengan masalah yang terjadi terakhir kali? Itu semua salahku. Aku menyesali perbuatanku.""Sekarang kamu juga sudah menamparku. Kita anggap masalah ini berlalu, ya?"Herman juga marah, tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya memandang Widia dan berkata dengan marah, "W

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1639

    Saat ini, Yesa tampak mengumpat dengan kesal, "Widia itu nggak tahu berterima kasih. Dia malah nggak menghiraukan kita begitu saja.""Bukan hanya nggak menjawab panggilan teleponmu, dia bahkan nggak angkat teleponku. Sia-sia aku begitu peduli padanya."Herman yang mendengar hanya bisa memperlihatkan ekspresi tak berdaya. Saat teringat dengan apa yang telah dia dan istrinya lakukan selama ini, apa mungkin putrinya akan peduli dengan mereka lagi?Mengenai apa yang dikatakan Yesa tentang ingin membongkar kasus yang dilakukan Tobi, dia hanya berpura-pura saja. Karena dia tahu betul, begitu semua terekspos dan Negara Melandia mengejar mereka, sudah pasti mereka akan mati dengan mengenaskan.Yang paling penting lagi, belum tentu Tobi akan ditangkap. Sebaliknya, dia hanya akan menyinggung Widia.Sebenarnya, dalam hati Yesa, dia masih berharap Widia bisa berubah pikiran.Lagi pula, dia telah melakukan banyak hal yang lebih menjijikkan dan tidak tahu malu sebelumnya, bukankah Widia masih berula

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1638

    Bukankah sudah tidak ada orang yang bisa mengancam mereka lagi? Apa telah terjadi sesuatu?"Widia, ada satu hal yang aku minta orang selidiki selama ini dan sekarang akhirnya hasilnya sudah ketemu," ucap Tobi perlahan."Masalah apa? Ada hubungannya denganku?""Ya, kamu harus persiapkan mentalmu.""Apa yang terjadi sebenarnya?""Ada hubungannya dengan asal-usulmu." Tobi khawatir Widia akan sulit menerima kenyataan ini."Apa!"Ekspresi Widia seketika berubah. Begitu mendengar perkataan Tobi, dia sepertinya sudah bisa menebaknya. Wajahnya memucat. Dia pun bertanya, "Jangan-jangan, aku bukan anak kandung Keluarga Lianto?""Bukan hanya nggak, tapi Yesa menculikmu dari tangan ibumu."Tobi akhirnya menceritakan masalah itu pada Widia.Apa!Wajah Widia bertambah pucat. Tubuhnya gemetar. Fakta dia bukan anak kandung ibunya saja sudah membuatnya sedih. Tak disangka, malah ada hal seperti ini lagi sekarang.Namun, dia sangat kuat dan tegar. Jika tidak, dia juga tidak mungkin bisa menjabat sebagai

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1637

    "Nggak terkalahkan?"Ekspresi Widia terkejut. Dia berkata dengan nada kaget, "Benarkah? Baguslah kalau begitu. Kita juga nggak perlu takut pada orang-orang jahat itu lagi."Dalam hatinya, yang paling penting adalah keselamatan Tobi.Mengenai hal lainnya, dia merasa semuanya tidak begitu penting."Benar. Kita nggak perlu takut sama mereka lagi."Tobi tersenyum. Namun, ada niat membunuh yang melintas di matanya. Dia ingat apa yang dikatakan Luniver sebelum pergi dan berharap mereka akan segera datang menemukannya.Namun tepat di saat ini, ponselnya berdering. Damar meneleponnya."Halo!""Raja Naga, kami telah menemukan sesuatu," ucap Damar melaporkan. Sebenarnya, dia telah menelepon beberapa kali sebelumnya. Namun, nomor Tobi tidak bisa dihubungi sama sekali.Kali ini, akhirnya Raja Naga mengangkat telepon.Setelah mendengar itu, Tobi segera berdiri dan berjalan ke samping. Dia bahkan menyela pembicaran Damar dan langsung berkata dengan nada tegas, "Katakanlah!"Widia tertegun. Terlihat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1636

    Tobi tidak mengetahui semua hal ini. Dia telah menenggelamkan dirinya dalam latihan kultivasi. Pria itu terus-menerus memahami hukum langit dan bumi serta meningkatkan energi yang terkandung di dalamnya.Tak terasa, tiga hari berlalu dengan cepat.Widia membuka matanya. Saat merasakan tubuhnya telah pulih sepenuhnya, dia tampak terkejut. Apa yang telah terjadi?Mungkinkah itu semua hanya mimpi? Bukankah dirinya sudah mati?Dia pun menoleh ke samping. Tampak Tobi duduk di sana. Seluruh tubuh pria itu diselimuti cahaya, seolah-olah orang suci yang turun ke bumi.Widia langsung berdiri. Lukanya telah pulih sepenuhnya. Dia masih hidup dan Tobi juga baik-baik saja. Pria itu menepati janjinya dan benar-benar menyembuhkannya.Saat memandang Tobi, sorot matanya menjadi makin lembut.Setelah Widia bangun, mereka kembali menghabiskan dua belas hari di sana.Selama belasan hari ini, kondisi tubuh Widia juga baik-baik saja. Dia telah berkultivasi sedemikian rupa. Sekalipun tidak makan selama sebul

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1635

    Mendengar itu, Tobi pun langsung bertanya, "Seberapa besar kesenjangan kami sekarang?"Tobi tentu tidak akan membiarkan terjadi sesuatu pada Negara Harlanda mereka."Bagaimana aku menjelaskannya? Dalam hal pemahaman, kamu sudah memasuki tingkat menengah. Sedangkan dia telah mencapai tingkat tinggi. Meski tingkatannya hanya berbeda sedikit, kekuatannya sangat hebat.""Semuanya ada berapa tingkatan?" tanya Tobi sambil memeluk Widia."Aku kurang tahu pastinya, tapi menurut legenda, tingkat selanjutnya adalah tingkat puncak. Seharusnya tingkatan ini sudah termasuk kekuatan paling unggul di dunia kita," jawab Vamil.Tobi mengangguk. Ternyata, perbedaannya tidak terlalu besar. Dia merasa dirinya akan segera membuat terobosan baru. Namun, saat ini, dia tiba-tiba teringat dengan pria yang mengadangnya barusan. Dia pun bertanya dengan penasaran, "Siapa pria yang menghalangi dan merusak rencana kita tadi?""Dia?""Dia adik sepupuku!"Vamil tersenyum pahit dan menggelengkan kepalanya. "Tapi janga

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1634

    Alam kultivasi yang sangat luar biasa!Begitu memasuki alam kultivasi ini, baik itu kekuatan fisik atau kekuatan mentalnya, jauh lebih kuat dari sebelumnya. Bahkan, dia bisa memobilisasi energi langit dan bumi sesuka hatinya.Seakan-akan semua energi yang ada tercipta untuknya. Tobi langsung menggenggam dengan tangan kanannya. Tiba-tiba ada kilat dan guntur yang muncul di telapak tangannya. Tampak sangat menakutkan, tetapi tidak ada kekuatan yang bocor sama sekali."Se ... sepertinya telah mencapai tingkat menengah dari hukum langit dan bumi." Vamil terkejut. Padahal, Tobi baru saja memahami hukum langit dan bumi, tetapi kekuatannya kini bahkan tidak jauh berbeda dari dirinya yang telah mencapai tingkat puncak.Raja Naga Tua dan yang lainnya juga merasakan tekanan yang mengerikan. Mereka bahkan hampir berlutut.Setelah itu, Tobi segera menyimpan kembali kekuatannya dan bergegas mendekati Widia. Kekuatan spiritualnya langsung memasuki tubuh Widia untuk memeriksa kondisinya. Tak lama kem

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status