Share

Bab 1519

Author: Anak Ketiga
Tobi terkejut dan buru-buru berkata, "Guru, apa yang kamu lakukan?"

"Token yang kamu pegang adalah tanda perintah. Token itu sama seperti bertemu Radiya. Semua anggota Aula Varun harus menghormatinya," jelas Raja Naga Tua.

"Begitu rupanya."

Tobi tersenyum pahit dan berkata tak berdaya, "Benda ini begitu berharga. Entah ini termasuk hal baik atau buruk bagiku."

"Tentu saja hal yang baik, tapi juga berarti kamu harus memikul lebih banyak tanggung jawab. Yang paling penting lagi, dengan adanya token ini, kamu juga bisa mendapatkan jaminan."

Raja Naga Tua berpikir bahwa keberadaan seperti dewa yang kuat yang telah memberinya bimbingan seharusnya akan memberikan wajah pada Radiya.

"Jaminan?" Tobi tertegun.

"Ya, kelak kamu akan tahu. Besok pagi, aku akan pergi menemuinya dan menyampaikan situasimu. Tapi Tobi, aku harus mengingatkanmu. Kalau dia menginginkan liontin giokmu, kamu nggak boleh menolak," ujar Raja Naga Tua.

"Apa dia benar-benar sehebat itu?"

"Ya. Kalau mau dibandingkan, dialah sa
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1520

    "Helen."Saat keduanya mendekat, mereka langsung menyapa.Mendengar itu, Helen buru-buru tersenyum dan berkata, "Kak Neo, Trisna, kalian datang. Maaf, aku kebetulan bertemu dengan kenalan hari ini. Kalian makan saja dulu. Aku nggak jadi ikut ya."Begitu keduanya mendengar itu, terutama si wanita langsung tertegun. Dia melirik Tobi sekilas, lalu berkata sambil tersenyum, "Kenalan apa begitu penting sampai kamu nggak mau makan denganku lagi? Jangan-jangan ini pacarmu?"Wajah Helen memerah dan buru-buru menjawab, "Bukan. Ini temanku.""Baguslah. Kalau nggak, kami mungkin harus mewawancarainya. Apalagi, dilihat dari penampilannya, bocah ini sepertinya nggak pantas untukmu," ucap Neo, pria di sebelahnya, sambil tertawa. Helen adalah wanita yang dia incar. Jika bocah ini berani terlibat, jangan salahkan dia bersikap kasar nantinya."Kak Neo, jangan bercanda."Helen khawatir Tobi tidak senang dan akan mengamuk. Jadi, dia buru-buru memperkenalkan. "Kak Tobi, aku kenalkan dulu. Ini Neo Lambardi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1521

    Melihat semua itu, Helen tampak tidak berdaya.Namun, permasalahannya adalah dia tidak punya solusi yang lebih baik. Dia hanya bisa berinisiatif mengambil duduk di sebelah Tobi dan terus berbicara dengannya. Setidaknya, jangan sampai pria itu merasa dikucilkan.Sayangnya, adegan ini tentu membuat Neo tidak senang. Meski usia Helen lebih tua darinya, wanita itu masih belum berusia tiga puluh tahun. Apalagi, Helen berparas cantik, bertubuh seksi dan juga berkelas.Neo jarang sekali bertemu dengan wanita seperti itu."Eh, kamu. Siapa namamu barusan?" Neo memasang tatapan sinis dan ekspresi menghina."Tobi Yudistira!" jawab Tobi dengan nada datar."Oh, Tobi, 'kan? Dilihat dari penampilanmu yang tampan, seharusnya hidupmu lumayan juga. Kamu kerja di mana?" tanya Neo dengan sinis.Tobi mengerutkan kening dan menjawab dengan tenang, "Pekerja lepas.""Haha. Bukankah pekerja lepas hanyalah seorang pengangguran?" Seorang pria di sebelahnya langsung tertawa."Jangan begitu. Kalau dipikir-pikir la

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1522

    Julian juga tertarik pada Trisna. Saat mendengar itu, dia pun berkata, "Huh! Karena kamu temannya Trisna, lupakan saja dan nggak perlu minta maaf lagi.""Tapi berhati-hatilah lain kali. Jangan menyinggung orang yang nggak seharusnya kamu singgung hanya karena pria rendahan seperti ini.""Haha, benar sekali. Bocah itu memang perlu diberi pelajaran.""Omong-omong, bocah ini tenang sekali. Nggak peduli bagaimana kita mengejeknya, dia masih tetap diam.""Apanya yang tenang? Dia cuma pecundang yang nggak berani bicara. Dia hanya tahu bersembunyi di balik wanita.""Untuk apa menghiraukan pecundang seperti ini? Oh ya, Austin, kudengar Keluarga Yudistira mengalahkan Keluarga Byantara kali ini. Mereka akan mengadakan perjamuan dan menyambut tamu dari seluruh penjuru besok. Sepertinya mereka ingin menghadapi kalian?"Noah tersenyum. Melihat Tobi begitu tertekan, bahkan tidak berani mengeluarkan suara, dia merasa sangat bangga."Huh! Memangnya kenapa kalau mereka mengalahkan Keluarga Byantara? Ap

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1523

    Tobi mengerutkan kening, lalu menggelengkan kepalanya dan berkata, "Pertama, Helen dan aku hanyalah teman, bukan kekasih. Kedua, kamu masih belum punya kemampuan untuk menanganiku.""Arogan!""Apa kamu barusan nggak dengar? Tahukah kamu apa yang baru saja kami bicarakan?" ucap Trisna dengan kesal.Beraninya bocah ini mengatakan dia tidak mampu menghadapinya? Apa dia tidak mendengar yang mereka bicarakan barusan adalah konfrontasi sengit antara Keluarga Yudistira dengan Keluarga Maheswara?Sepertinya, bocah ini masih belum tahu betapa menakutkannya kekuatan mereka."Tentu saja aku tahu apa yang kalian bicarakan. Bukankah hanya omong kosong saja?" kata Tobi sambil menggelengkan kepalanya."Kamu!" Trisna tampak geram.Saat ini, Helen buru-buru berkata, "Sudahlah. Trisna, kamu memang salah paham. Kami hanya teman biasa. Kak Tobi, sudah jangan bicara lagi. Kalian semua temanku."Trisna terlihat emosi, tetapi dia berkata dengan dingin, "Huh! Demi Helen, aku akan melepaskanmu kali ini. Kalau

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1524

    Tobi tersenyum dan berkata, "Kamu masih sangat menawan. Kapan kamu berencana kembali ke Kota Tawuna?""Aku kembali besok. Aku sudah berada di sini selama beberapa hari dan sudah melihat semua yang perlu kulihat. Aku ingin kembali dan menunggu kembalinya Grup Lianto" kata Helen sambil tersenyum."Baiklah. Kalau begitu, semoga perjalananmu lancar."Tobi mengangkat gelasnya dan menyentuh gelas Helen dengan ringan.Keduanya tidak minum terlalu banyak. Setelah itu, Tobi pun mengantar Helen kembali ke hotel.Helen awalnya berencana untuk berangkat besok pagi. Namun, dia tidak bisa menolak ajakan Trisna, yang mengatakan akan membawanya ke perjamuan orang kaya besok.Trisna juga mengatakan bahwa perjamuan seperti ini sangat jarang terjadi dan sudah lama tidak ditemukan di Jatra.Sebenarnya, tujuan utamanya untuk memperkenalkan Helen kepada tuan muda yang berbakat dan berkemampuan. Setidaknya, membiarkan Helen memperluas wawasannya. Agar dia tidak tertipu oleh pecundang yang tidak berguna seper

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1525

    "Baiklah. Katakanlah. Apa yang kamu inginkan?" tanya Tobi langsung. Dia juga tidak ingin bertele-tele lagi."Aku mau lihat liontin giok yang kamu punya.""Lihatlah!"Tobi tidak ragu sedikit pun dan langsung melemparkan liontin giok itu kepadanya.Yaldora bahkan tidak sempat bereaksi. Liontin giok itu sudah ada di tangannya. Dia langsung tertegun.Apa Tobi begitu percaya kepadanya?Haruskah dia mengambil liontin giok itu dan melarikan diri?Namun saat memikirkan kekuatan Tobi yang begitu hebat, apalagi mereka berada di depan kediaman Yudistira, Tobi berani memperlihatkan liontin giok itu kepadanya, pria itu pasti punya cara mengambilnya kembali.Lupakan saja. Setidaknya, dia telah memastikan bahwa liontin giok itu ada di tangan Tobi. Dia bisa mencari peluang untuk merebutnya nanti.Hanya saja, kenapa Tobi begitu percaya dengannya? Benarkah itu?Yaldora segera mengamati liontin giok itu dengan cermat. Sesuai perkataan gurunya, bahan liontin giok ini memang luar biasa dan tekstur di tanga

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1526

    Mendengar perkataan Tobi, Tuan Besar Ezra tertegun. Dia kemudian tidak bisa menahan tawa lagi dan pergi dengan bangga.Jika demikian, perjamuan Keluarga Yudistira besok pasti akan membawa kejutan luar biasa.Memikirkan hal ini, Tuan Besar Ezra sengaja mengutus orang untuk menyebarkan rumor. Seolah-olah keluarga Yudistira menghadapi masalah dan Aula Varun juga berpihak pada Keluarga Maheswara.Meski Tobi tidak peduli dengan rumor di luar, dia juga memahami sedikit. Dia benar-benar tidak menyangka Keluarga Maheswara akan begitu keras kepala hanya karena Ruber, salah satu dari empat dewa perang, berasal dari keluarga mereka.Meski dia telah memblokir berita tersebut, ditambah lagi dengan orangnya Bahtiar yang sulit ditangkap, orang biasa tidak akan mengetahui keberadaan mereka.Hanya saja, berita tentang Keluarga Byantara tidak diblokir. Logikanya, mereka seharusnya tahu tentang kematian Tetua Idam di kediaman Yudistira, tetapi mereka malah tidak peduli sama sekali?Atau mungkin Ruber tel

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1527

    Dibandingkan dengan semua orang yang sibuk, Tobi sendiri tampak santai. Dia bahkan tidak menganggap masalah itu terlalu serius. Dia masih mengenakan pakaian kasual biasa dan berjalan-jalan dengan santai.Dia sendiri tidak terlalu memahami seluk-beluk kediaman Yudistira.Selain itu, dia juga tidak bersedia melakukan hal-hal seperti menyambut tamu. Kebetulan Tuan Besar Ezra dan yang lainnya telah menyelesaikan semuanya. Dia menunggu sampai semuanya hampir selesai, lalu turun tangan memberi pelajaran kepada mereka yang sebelumnya menindas keluarga mereka.Sudah saatnya mengakhiri semua ini. Oleh karena itu, dia sekarang terlihat begitu santai.Meski interaksi mereka sangat singkat, semua anggota Keluarga Yudistira sepertinya sudah terbiasa dengan gaya Tobi."Apakah ini manor Keluarga Yudistira? Lokasinya cukup bagus dan lingkungannya juga bagus sekali."Berdasarkan status mereka sebagai anggota Keluarga Maheswara dan Keluarga Lambardi, memasuki perjamuan ini tentu saja merupakan hal yang

Pinakabagong kabanata

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1670

    Saat ini, semuanya juga seharusnya sudah berakhir.Setelah semua orang bubar, Vamil maju ke depan sambil tertawa, "Tobi, kamu benar-benar memberiku kejutan besar kali ini.""Awalnya, aku kira kamu setidaknya membutuhkan lima tahun untuk menandingi kekuatan mereka. Aku nggak menyangka kekuatannya akan meningkat secepat itu. Benar-benar di luar dugaanku.""Bolehkah kamu beri tahu aku sudah sampai mana kekuatanmu saat ini?"Vamil sangat penasaran.Tobi mengangkat bahu tak berdaya dan berkata, "Nggak ada lawan, jadi aku juga nggak begitu jelas.""Aku hanya tahu, kalau aku menyerang dengan seluruh kekuatanku, aku bisa menghancurkan kota dengan mudah.""...."Semua orang benar-benar tercengang, lalu berkata tak berdaya, "Luar biasa!"Vamil terdiam, lalu menggelengkan kepalanya. "Nak, kamu benar-benar mengejutkanku. Oh ya, kapan kalian akan menikah? Jangan terlalu lama. Aku nggak punya banyak waktu lagi."Jelas, dia sangat puas dengan Tobi dan berharap bisa menghadiri pernikahan mereka.Mende

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1669

    Kata-kata dominan Tobi barusan membuat orang-orang Harlanda makin antusias. Saking bersemangatnya, mereka yang menonton siaran langsung dari rumah pun bersorak kegirangan.Mereka sangat gembira. Jadi, perlu mengekspresikan kegembiraan yang mereka rasakan.Hanya saja kalimat 'siapkan misil' yang diucapkan Tobi membingungkan mereka.Apa yang terjadi? Siapkan misil? Apa maksudnya? Tiba-tiba tanda tanya muncul memenuhi seluruh layar.Semua orang benar-benar tercengang mendengar kata-kata itu.Banyak orang mengungkapkan pertanyaan mereka.Di saat bersamaan, para petugas di pangkalan rudal itu juga tampak berkeringat dingin. Biasanya, dalam situasi apa pun, dia pasti akan melaksanakan perintah dengan tegas. Namun, dia jelas-jelas gugup saat ini dan kembali mengkonfirmasi.Radiya mengangguk. Untuk memastikan tidak terjadi kesalahan, dia bahkan turun tangan memperhatikan masalah ini.Jika bukan karena menyaksikan kekuatan Tobi yang melampaui orang biasa dengan matanya sendiri, dia benar-benar

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1668

    Negara Harlanda seketika dibanjiri berbagai kata-kata pujian, sorak-sorai, dan kekaguman.Di mata mereka, Tobi sudah termasuk dewa pelindung Harlanda.Sebaliknya di mata dunia luar, mereka mulai takjub terhadap kekuatan Negara Harlanda. Bahkan, juga ada rasa takut.Tobi tidak peduli dengan masalah ini. Dia teringat bahwa selama periode ini, ada banyak orang yang membuat onar. Jadi, dia pun berkata, "Sejauh yang aku tahu, akhir-akhir ini, banyak wilayah yang meremehkan seni bela diri Negara Harlanda kita. Bisa-bisanya mereka memandang rendah seni bela diri kita.""Kalau begitu, aku akan perlihatkan pada mereka akan betapa hebatnya seni bela diri Negara Harlanda. Master-master hebat lainnya yang jarang menampakkan diri nggak perlu mengambil tindakan, cukup mereka yang ada di sini yang melakukannya saja.""Pandu, keluarlah!"Tobi tiba-tiba menyebut nama Pandu.Awalnya, Pandu sempat terkejut. Namun, reaksinya cukup cepat. Begitu menerima perintah Tobi, dia segera melompat keluar dan berkat

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1667

    Tobi perlahan melambaikan tangan kanannya. Tubuh Hirawan seketika terhempas keluar dari lapangan dan mendarat tepat di samping orang-orang Melandia yang tengah membawa rekan mereka yang tak sadarkan diri tadi.Membiarkan mereka membawa Hirawan pergi.Selanjutnya, giliran Luniver.Semua orang yang hadir di sana kini memandang Tobi dengan tatapan penuh kekaguman dan keterkejutan.Vamil dan lainnya yang mendukung Tobi semuanya tampak antusias. Awalnya, mereka mengira krisis besar yang dihadapi kali ini akan mendatangkan ancaman bagi seni bela diri Harlanda. Siapa sangka, hal ini bisa dengan mudah diselesaikan oleh Tobi.Meski Luniver masih belum bertindak, berdasarkan kekuatan yang dimilikinya, sudah pasti tidak akan semudah mengendalikan Hirawan lagi."Luniver, giliranmu sekarang!" seru Tobi dengan nada datar.Begitu Tobi selesai berbicara, semua orang terkejut.Mereka sangat familier dengan kekuatan Luniver. Apalagi, setelah pertarungan kemarin, namanya kini sangatlah populer.Jelas sek

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1666

    Wajah Hirawan berubah kusut. Hanya saja, lantaran sudah mengambil langkah pertama, bukankah pengorbanannya akan sia-sia jika dia menyerah sekarang?Jadi dia bangkit, lalu berlutut di depan Tobi lagi sambil berkata dengan suara keras, "Maaf, aku mengakui kesalahanku!"Plak, plak!Tamparan keras lainnya datang.Hirawan benar-benar terpana. Dia tampak kaget sekaligus marah."Suaramu terlalu keras. Aku nggak suka!" kata Tobi dengan nada datar.Semua orang tahu bahwa Tobi sengaja melakukan semua itu. Dia memang ingin mempermainkan Hirawan di hadapan semua orang.Hal ini membuat orang Melandia makin malu.Salah satu orang Melandia yang menyaksikan adegan itu langsung melompat dan berseru, "Hentikan, hentikan! Kamu sedang ....""Enyahlah!"Tobi mendengus dingin, lalu melambaikan tangan kanannya.Meski berada ratusan meter jauhnya, orang itu langsung merasakan sakit luar biasa di bagian dadanya. Tubuhnya terpental mundur puluhan meter dan langsung tak sadarkan diri.Kemudian, dia diseret pergi

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1665

    Kata-kata yang diucapkan Tobi barusan penuh dengan kekuatan spiritual yang kuat. Namun, dia mengendalikannya dengan sangat baik dan hanya menargetkan Hirawan seorang."Nggak!"Hirawan menggertakkan gigi dan meraung. Kekuatan di sekitarnya berkumpul secara gila-gilaan, membentuk energi yang besar dan menakutkan. Dia jelas ingin melawan.Melihat adegan ini, semua orang langsung terkejut.Terutama, tornado besar terbentuk di atas kepala Hirawan. Kekuatan dahsyat itu meledak dan sekali lagi memperlihatkan energinya yang menakjubkan dan menakutkan.Semua orang dikejutkan oleh momentum yang luar biasa itu.Orang-orang Melandia sangat gembira saat melihat adegan itu. Mereka berkata dengan penuh semangat, "Sudah kuduga, Hirawan barusan sengaja mempermainkan mereka. Sekarang dia baru menunjukkan kekuatannya yang sesungguhnya.""Benar, sekarang akhirnya dia melawan. Pokoknya, harus beri pelajaran pada bocah itu.""...."Satu per satu dari mereka sangat bersemangat pada awalnya, tetapi setelah be

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1664

    "Dia juga idolaku!""Aku juga!""Haha. Masih berpura-pura. Bukankah kalian sangat sombong dan bangga barusan? Ayo lanjutkan lagi.""...."Dalam sekejap, semua orang Harlanda bersorak kegirangan. Baik mereka yang menonton dari internet maupun mereka yang menyaksikan secara langsung. Terutama mereka yang mengenali Tobi dan hubungannya dekat dengannya. Semuanya sangat bersemangat.Sebaliknya, satu per satu dari wajah orang Melandia berubah muram. Mereka sepenuhnya tidak percaya dengan adegan yang terjadi di depan mereka.Di mata mereka, sosok Hirawan sangatlah kuat bagaikan dewa. Jadi, bagaimana Hirawan bisa ditaklukkan secara tiba-tiba. Bahkan, wajahnya bisa ditampar di depan umum?Apalagi, ini juga merupakan tamparan di wajah mereka. Tentu saja mereka sangat marah."Curang! Mereka pasti curang!""Manipulasi. Mereka pasti menggunakan manipulasi!""Hirawan, katakan sejujurnya, apakah kamu sengaja mengalah pada mereka? Kamu ingin mereka senang dulu, kemudian membuat mereka terpuruk nantiny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1663

    Melihat Tobi berjalan mendekatinya, Hirawan tampak mengerutkan keningnya. Karena dia menyadari bahwa dirinya tidak bisa merasakan kekuatan apa pun dari tubuh Tobi.Hanya ada dua kemungkinan untuk situasi seperti ini. Pertama, lawan jauh lebih kuat dari dirinya. Jadi, dia tidak bisa merasakan kekuatannya. Namun, Hirawan bahkan masih bisa merasakan kekuatan Vamil dan Luniver.Apa pun alasannya, mustahil kekuatan Tobi akan lebih tinggi dibandingkan mereka berdua, 'kan?Yang kedua, mungkin Tobi telah mempelajari teknik untuk menyembunyikan kekuatan.Jika penilaiannya tidak salah, pasti Tobi telah menyembunyikan kekuatannya.Berpura-pura terlibat hebat. Apa Tobi mengira bisa menakuti dirinya?Bibir Hirawan melengkung. Kemudian, dia berkata dengan nada menghina, "Tobi si pengecut, akhirnya kamu berani menampakkan dirimu? Kupikir kamu akan terus bersembunyi sampai akhir."Tobi tersenyum, tetapi senyumannya tampak sinis, lalu berkata dengan nada datar, "Bersembunyi? Mana mungkin aku bersembuny

  • Raja Naga Meninggalkan Gunung   Bab 1662

    "Tapi aku harap kalian bisa lebih kuat hari ini. Setidaknya, biarkan aku melakukan sedikit pemanasan.""Kalau nggak, bukankah akan sangat membosankan?""Selain itu, aku juga nggak akan bermurah hati lagi hari ini. Begitu naik ke atas, hanya ada dua pilihan di depan kalian. Kalau nggak hidup ya mati. Coba aku lihat apa masih ada orang Harlanda yang nggak takut mati?"Begitu kata-kata ini dilontarkan, sekali lagi kolom komentar dibanjiri banyak orang. Apalagi, banyak orang yang teringat dengan Tobi, yang disebut Hirawan sebelumnya itu, masih belum muncul juga.Perkataan Hirawan tentunya mengundang emosi banyak master Harlanda. Semuanya terlihat marah dan bersiap untuk naik ke atas panggung.Efendi juga mengambil langkah ke depan dan hendak naik ke atas panggung.Namun, di saat bersamaan, Tobi lebih dulu memimpin dan berjalan langsung ke atas panggung.Indira yang berada di sebelahnya tertegun sejenak. Bagaimanapun, dia juga termasuk master paling kuat di antara para Pelindung Harlanda. K

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status