Pohon Dewi Narrum memekarkan bunga berwarna Ungu kemerahan, bunga itu lalu melepaskan diri dari pohon tersebut dan terbang memutarinya sambil menari-nari dengan anggun. Bunga itu juga melepaskan semacam kelap-kelip serbuk bunga dan menghujani 3 orang yang berada di bawahnya. Pohon itu mengulangi prosesnya sampai membuat kubah bunga yang memutari mereka bertiga.
“Dewi Narrum, terima kasih sudah hadir dalam pernikahan yang sakral ini. Namaku Sofia Merlinstone, Ratu Varangian, memohon berkahmu untuk hari yang terindah bagi umatmu.” ucap Ratu Sofia.
Sofia menengadahkan tangan ke atas sambil menangkap salah satu bunga yang turun di antara mereka. Dia lalu mengambil tongkatnya dan digerakkan memutar, lonceng yang ada di atasnya juga ikut bersuara dengan tempo yang sama saat bunga itu menari. Sofia lalu memukul dua orang di depannya dengan pelan menggunakan tongkatnya. Setelah itu dia memutarinya selama 3 kali dan berhenti tepat di depan mereka.
Sofia memberikan senyum kepada kedua orang tersebut dan bersamaan dengan itu Dewi Narrum langsung turun dari atas pohon dan berdiri di atas kepala Sofia.
“Aku ucapkan selamat kepadamu kepada sang pria Muhanov Merlinstone, Homonculus dari Adripil Merlinstone dan sang wanita, Andreana Sheffield, anak dari Adrian Sheffield serta domba sang Tuhan.” kata Dewi Narrum.
Dewi Narrum berdiri dengan tegap, gaun berwarna ungu kemerahan yang berasal dari bunga di pohonnya memberikan keindahan dan keanggunan yang mempesona. Kepalanya dihiasi dengan sebuah mahkota dari rangkaian daun gandum yang melingkar di kepalanya dengan 3 simbol yang aneh di tengahnya. Rambut hijau panjangnya dikepang seperti bentuk air terjun dan terurai panjang sampai menyentuh tanah.
Andreana langsung merinding saat Dewi Narrum berdiri di atas kepala Sofia. Pesona sang Dewi membuatnya jadi sangat gugup.
Dewi Narrum tahu jika Andreana gugup, dia lalu turun dari kepala Sofia dan mendekatinya.
“Jangan takut. Aku memang Dewi yang menciptakan mereka, tapi aku bukan orang yang menakutkan.” kata Dewi Narrum sambil mengelus kepala Andreana.
Sang Dewi lalu menjentikkan jarinya lalu keluarlah Satu rangkaian bunga yang berasal dari pohonnya, dia lalu memberikannya kepada Andreana.
“Terima…. Kasih.” ucap Andreana gemetaran.
“Rangkaian Bunga ini disebut Ayu, yang artinya Keindahanmu bagiku.” ucap Dewi Narrum.
Setelah itu Dewi Narrum terbang ke atas dan berdiri lagi di atas kepala Sofia. Sofia lalu mengangkat tongkatnya.
“Atas namaku Sofia Merlinstone dan Dewi Narrum, hari ini aku akan mempertanyakan kalian berdua atas janji yang akan diukir ke dalam pohon ini. Aku Sofia, mewakili sang pria, bertanya kepadamu, Muhanov Merlinstone apakah kau bersedia untuk mendampingi, melindungi, dan menyayangi Andreana sebagai wanita yang akan menjadi belahan jiwamu serta keturunanmu nanti?” tanya Ratu Sofia.
“Ya.” jawab Muhanov dengan singkat dan tegas.
Lalu giliran Dewi Narrum bertanya.
“Dan aku, Narrum, mewakili Sang wanita, Andreana Sheffield, bertanya, apakah kau bersedia menerima pria ini sebagai pasanganmu yang akan mendampingi, melindungi, dan menyayangimu dan ditunjuk sebagai pria yang akan bertanggung jawab sepenuhnya atas tubuh, jiwa, serta keturunanmu nanti?” tanya Dewi Narrum sambil membuka tangannya dengan lebar
Andreana sedikit kaget saat Dewi Narrum bertanya kepadanya, meskipun dia sudah mempersiapkan hatinya untuk pernikahan ini, tapi Sang Dewi yang berdiri tegap di atas kepala Sofia memberikan tekanan yang sangat besar kepadanya.
Andreana lalu mengangkat kepalanya dengan perlahan untuk menatap Sang Dewi, Dewi Narrum membalasnya dan diberikanlah sebuah senyuman yang begitu cantik, begitu indah, tapi terasa menyeramkan. Ketika Andreana menatapnya, tubuhnya langsung membeku dan seolah-olah ingin berkata: Tunduklah padanya, patuhilah dia, menyembahlah kepadanya.
Andreana bahkan tidak bisa berkata apa-apa, mulutnya terbuka tapi lidahnya terasa dipegang dan ditahan untuk tidak berucap satu katapun. Rasanya jika dia salah mengucapkan kata yang akan keluar dari mulutnya, maka Dewi Narrum akan melakukan sesuatu yang mengerikan kepadanya.
Muhanov melihat Andreana berusaha mengeluarkan jawabannya, tapi mulutnya hanya terbuka tanpa ada sepatah kata suarapun. Dia lalu memegang tangan Andreana, mungkin dengan memegang tangannya Andreana bisa berhenti gemetar.
Andreana sedikit terkejut ketika tangannya dipegang, dia menoleh kepada Muhanov yang tersenyum padanya. Mereka berdua saling memandang selama 5 detik, Andreana sadar bahwa Muhanov sudah berada di sampingnya, dia berusaha menghilangkan kegugupannya dengan menghirup nafas dan melepaskannya secara perlahan
“Saya, Andreana Sheffield, menerima Muhanov Merlinstone sebagai pendampingku.” jawab Andreana dengan monoton dan kaku
Dewi Narrum jadi tertawa, “Kau tidak perlu menjawabnya terlalu panjang seperti itu, Andreana.”
Andreana langsung gugup lagi saat Dewi Narrum membalasnya. Dewi Narrum tertawa lagi melihat Andreana yang terus gugup karena melihatnya. Dewi Narrum lalu mengangkat kedua tangannya
“Atas namaku, Narrum, Dewi Penguasa Bumi Utara memberkahi pernikahan ini dan menerima kalian berdua sebagai sepasang suami istri yang sah.” ucap Dewi Narrum dengan lantang.
Pohon tersebut mulai menggugurkan daunnya di dekat Dewi Narrum, kedua tangannya dia rapatkan dan membentuk wadah untuk menangkap daun tersebut. Dia genggam daun tersebut dengan erat-erat dan menaburkannya dengan perlahan di atas kepala Muhanov dan Andreana
“Muhanov dan Andreana, berikan tangan kiri kalian.” kata Dewi Narrum.
Muhanov langsung mengangkat tangan kirinya dengan santai sedangkan Andreana belum mengangkatnya. Muhanov lalu memegang tangan kiri Andreana dan membantunya untuk diangkat sampai Andreana baru sadar kalau disuruh mengangkat tangan kirinya. Setelah kedua tangan kiri mereka terangkat, Dewi Narrum lalu memunculkan sebuah panel [Information], panel itu mengeluarkan sirkuit sihir yang langsung mengikat jari manis mereka. Perlahan-lahan panel itu bertuliskan nama:
|Muhanov Merlinstone|
|Andreana Sheffield|
Yang langsung berubah menjadi
[Andreana Merlinstone]
Ikatan sirkuit sihir itu langsung mengikat sirkuit sihir di jari manis mereka berdua. Muhanov dan Andreana merasakan rasa sakit di jari manis mereka, rasanya nyeri sesaat seperti digigit semut. Setelah selesai, panel [Information] menghilang.
“Sekarang kalian bisa mengecek panel tersebut di [Relationship].” ucap Dewi Narrum
Muhanov lalu mengecek panel [Relationship], panel tersebut merupakan panel baru berada dibawah panel [Information] yang akan ada jika seseorang menikah. Disana tertulis dengan jelas:
|Muhanov Merlinstone, Suami ; Andreana Merlinstone, Istri|
“Dengan ini kalian sudah dengan resmi dinyatakan sebagai suami istri, dengan bantuan panel [Relationship], kalian bisa melihat panel [Information] setiap pasanganmu, seperti apa kemampuanmu, skill, level, dan lain-lain yang ingin kau tahu. Dengan ini tentu saja tidak ada kerahasiaan antara kalian berdua soal informasi yang ada pada tubuh kalian. Hanya saja ya kalau yang berada di luar itu semisal pembagian exp, kenangan, siapa orang yg pernah kau temui atau hubunganmu dengan orang lain semisal teman atau saudara tidak akan diketahui” ucap Dewi Narrum menjelaskan dengan singkat soal panel [Relationship] tersebut.
Andreana menitikkan air matanya, dia lalu terjatuh sambil tetap melihat panel [Relationship] yang terlihat di depannya. Andreana akhirnya mendapatkan kebahagian yang selama ini dia impikan sejak lama, menikah dan menjadi seorang istri untuk pria yang dicintainya sepenuh hati. Dia tidak bisa menahan seluruh air matanya dan terus menangis sambil tersenyum bahagia.
Muhanov lalu berlutut di sampingnya dan mengelus kepalanya, dia juga ikut bahagia melihat Andreana, Muhanov lalu menghapus air matanya dengan sapu tangannya tapi Andreana menepis tangan Muhanov. Dia menarik kerah jubah Muhanov, menutup matanya dan langsung diciumnya.
Kedua bibir mereka bersentuhan dengan lembut, Muhanov sedikit terkejut saat Andreana menciumnya, dia lalu berusaha mengikuti ciuman Andreana. Tubuh Andreana dirangkulnya agar tidak jatuh.
Buah Dada Andreana yang besar menekan dada Muhanov, rasa empuk dan kenyal yang diberikan olehnya bisa Muhanov rasakan saat buah dadanya menekannya lebih dekat. Tapi itu membuat sedikit jarak antara mereka sehingga saat Andreana menggerakkan bibirnya, dia agak tidak dapat mengontrol posisinya. Lidah Andreana sering tergelincir tapi Muhanov berusaha menyesuaikan ritmenya agar Andreana tidak terburu-buru.
Rasa ciuman yang dirasakan Muhanov juga terasa manis, dia berpikir seperti inikah rasanya berciuman dengan tulus? Dia bisa merasakan rasa manis bibir Andreana yang lembut. Ah, rasanya seperti buah Stroberi yang baru saja matang.
Muhanov lalu menahan kepala Andreana dan membiarkan Andreana menikmati ciumannya. Air mata Andreana mulai mengalir jatuh dan menyentuh kedua bibir mereka tapi dia tidak merasa terganggu dan tetap mencium Muhanov dengan lembut. Tangan Andreana merangkul leher Muhanov agar dia bisa menciumnya sekali lagi.
Mereka berdua berciuman dengan mesra di depan Sofia dan Dewi Narrum, Sofia tidak tahan melihat mereka berciuman meskipun dia sendiri juga sudah menikah duluan.
“Dewi Narrum, apakah tidak apa-apa mereka berciuman di tempat ini?” tanya Ratu Sofia
“Tidak apa-apa kan? Lagipula inilah hal terindah yang hanya bisa dimiliki manusia.” jawab Dewi Narrum
“Tapi ini tempat suci.”
“Yang mereka lakukan adalah perbuatan suci, aku juga tidak akan menolak jika kau berciuman saat menikah di tempat ini juga. Yah aku juga tidak memberitahumu kalau kau tidak dilarang dan malah meninggalkan tempat ini setelah ritual pernikahanmu selesai.”
“Begitu ya.”
Sofia terlihat kecewa, tapi dia masih tidak tahan melihat mereka berciuman karena rasanya tidak sopan untuk dilihat.
Setelah Andreana puas dengan ciumannya, dia merasa sudah cukup dan membiarkan Muhanov membalas ciumannya sekarang. Muhanov membalasnya dengan membuat lidah Andreana menari bersama dengan lidahnya. Gerakan bibir Muhanov juga agak terlalu cepat dan kasar sehingga Andreana kadang tidak bisa mengikuti ritmenya. Meskipun ciuman Muhanov terasa aneh tapi Andreana membiarkan Muhanov menikmatinya karena sekarang dia adalah suaminya.
Setelah keduanya puas berciuman. Muhanov pelan-pelan melepaskan kepala Andreana. Muhanov bisa melihat wajah dan telinga Andreana yang langsung memerah. Rasanya jadi lucu ketika warna merahnya jadi sama dengan rambutnya.
“Terima kasih Muhanov.” ucap Andreana dengan pelan sambil membersihkan bibirnya.
Muhanov dengan lembut memegang kedua tangan Andreana dan membantunya dia berdiri. Setelah itu mereka berdua berpegangan dan berdiri menghadap Dewi Narrum dan….. Sofia yang sedang memalingkan mukanya saat mereka berciuman.
“Sofia, mereka sudah selesai.” ucap Dewi Narrum menyentuh kepala Sofia dengan kakinya.
Sofia lalu menoleh dengan perlahan dan melihat Muhanov dan Andreana yang sedang berpegang tangan. Dia juga melihat Andreana yang mukanya sangat merah menahan malu.
“Oh sudah selesai?” ucap Ratu Sofia sambil membalikkan badannya, setelah itu tongkatnya dia ketuk ke pohon 3 kali “Dasar, kalian berciuman lama sekali. Kalau bukan karena ritual, aku sudah menghukum kalian karena kalian berciuman di depanku.”
Dari tanah pohon tersebut lalu muncullah dua bunga, bunga itu langsung melepas dirinya dari tangkainya dan langsung melayang menuju tangan Dewi Narrum.
“Muhanov Merlinstone dan Andreana Merlinstone, dua bunga ini adalah bunga kalian. Aku akan menaruhnya ke atas pohonku sebagai bukti pernikahan kalian. Dengan ini aku harap kalian bisa hidup bahagia dan saling membantu sama lain, aku harap cinta yang kalian dirikan di tempat ini akan terus hidup serta memberikan kalian kebahagian.” ucap Dewi Narrum.
Dewi Narrum lalu melayang, perlahan-lahan dia menghilang bersama dua bunga yang dipegangnya. Beberapa saat kemudian, dua bunga itu muncul di salah satu dahan pohon Dewi Narrum menandakan bahwa Dewi Narrum selesai melakukan tugasnya.
“Ok Ritual sudah selesai.” Sofia menepuk tangannya “Selamat untuk kalian dan semoga kalian bahagia.” Sofia lalu menyamai mereka berdua “Maaf aku tidak bisa memberikan kalimat yang bagus untuk kalian, berhubung aku sangat buru-buru untuk menghadiri agendaku selanjutnya, aku akan meninggalkan kalian disini. Kau tahu pintu keluarnya kan Muhanov?”
“Ya.”
Sofia lalu membuka jam di matanya, dia membuka sebuah portal lalu langsung masuk ke dalamnya dan menghilang meninggalkan Muhanov dan Andreana.
Andreana masih sedikit malu untuk berbicara, pikirannya sekarang bercampur aduk karena ciuman tadi dan dia hanya bisa menundukkan kepalanya. Melihat itu Muhanov jadi tertawa sedikit.
“Andreana.” panggil Muhanov.
Tapi Andreana belum merespon.
“Andreana?” panggil Muhanov sekali lagi
Tapi Andreana masih terpaku sambil memegang erat tangan Muhanov.
“Andreana!” teriak Muhanov langsung di depannya.
Andreana langsung sadar kalau Muhanov sekarang ada di depannya. Wajah Muhanov sangat dekat dengannya sampai-sampai Andreana mundur ke belakang karena terkejut.
“A—ada apa? Eh? Ada apa?” tanya Andreana.
“Kamu dari tadi aku panggil tidak menjawab.” kata Muhanov
“Ah” Andreana baru sadar, dia langsung melihat Muhanov yang sedang berdiri di depannya. Mukanya langsung memerah lagi, dia lalu menutupi mukanya.
“Kamu kenapa?”
“Jangan lihat.” ucap Andreana memalingkan mukanya.
Dia masih tidak percaya dengan apa yang baru saja terjadi, dia bingung antara bahagia karena pernikahan dan ciuman tadi, dia berusaha menenangkan pikirannya terutama ciuman tadi. Apalagi itu adalah ciuman pertama yang dia lakukan dan saat berusaha mengingat ciuman tadi, dia langsung merasa sangat malu.
Muhanov jadi ingin tertawa saat melihat Andreana yang sepertinya sedang berusaha menahan malu.
“Tidak kusangka, kamu yang sudah kepala empat ternyata masih seperti gadis kecil.” sindir Muhanov.
Andreana merasa terhina saat Muhanov mendengarnya, dia langsung membuka tangannya dan menarik kerah Muhanov, “Tentu saja, itu tadi ciuman pertamaku dan jangan kau—”
Andreana berhenti bicara saat Muhanov menatapnya, melihat bibir Muhanov, dia jadi teringat saat berciuman dan mukanya langsung memerah.
Andreana menutup mukanya lagi dan sekarang berlutut di depannya.
“Kau tidak perlu malu sampai sebegitunya kan?” kata Muhanov ikut berlutut lalu mengelus kepalanya, “Sudahlah, buka tanganmu dan lihat aku baik-baik.”
Muhanov memegang kedua tangan Andreana dan dengan lembut dia menarik tangan Andreana lepas dari mukanya. Setelah Muhanov berhasil membuka kedua tangan yang menutup wajahnya, dia bisa melihat muka Andreana yang masih memerah, tidak hanya itu telinganya juga masih memerah.
“Kita sudah menikah kan?” tanya Andreana.
“Ya.” Jawab Muhanov.
Andreana lalu membuka panel [Relationship], dia ingin mengecek kembali apakah dia sudah menikah dan dia senang karena dia sekarang sudah benar-benar menikah dengan Muhanov. Andreana lalu menutup panelnya dan sekarang dia berusaha menenangkan diri.
“Sekarang, kau mau kemana Andreana.” tanya Muhanov
“Untuk sementara, bolehkan aku pulang?” balas Andreana
“Pulang?”
“Iya, pulang, ke rumahku di kota Sheffield, Kerajaan Brito.n”
“Oh.”
“Aku ingin mengabari orang tuaku dan teman-temanku di Templar. Tidak apa-apa kan?”
“Ya baiklah.”
Muhanov lalu membantunya untuk berdiri.
“Dan kau harus ikut!” ucap Andreana.
Muhanov langsung memalingkan matanya, dia jadi ingat saat Muhanov bertemu dengan orang tua Andreana yang sangat tegas menolak lamaran Andreana. Apalagi dia pernah ditantang oleh Ayahnya untuk membuktikan apakah dia pantas jadi suami anaknya. Rasanya jadi aneh ketika penerima lamaran malah yang harus ditantang oleh ayahnya.
Andreana melihat wajah keraguan Muhanov, dia tahu apa yang Muhanov dia khawatirkan saat mengajaknya ke Sheffield.
“Kau harus ikut Muhanov, kau sekarang suamiku. Jangan khawatir soal ayahku, nanti akan kuhajar dia jika dia mencoba menyakitimu.” kata Andreana.
“Kau…. kau tidak perlu seperti itu Andreana.” jawab Muhanov.
“Biarkan saja, ayahku itu orang yang merepotkan. Apalagi kau sekarang suamiku, tunjukkan wibawamu sebagai suami dari Ksatria Kudus Wanita Templar” kata Andreana sambil menepuk keras pundak Muhanov, tapi dia langsung memalingkan mukanya lagi karena masih malu soal ciuman tadi.
“Baiklah Andreana, tapi Elizabeth juga boleh ikut kan?”
“Elizabeth?” Andreana berpikir sejenak “Baiklah, dia boleh ikut.”
Muhanov langsung memeluk Andreana.
“Terima kasih.”
Bab 2 - Pulang ke SheffieldBagian 1Setelah Muhanov dan Andreana menikah, Muhanov langsung membuat perencanaan untuk perjalanan mereka ke Kota Sheffield. Sebelum itu Muhanov harus menyelesaikan beberapa hal seperti memasukkan data keluarga dan kependudukan yang nantinya akan dimasukkan di data Keluarga Vangarian.Prosesnya berlangsung selama 2 hari, agak lama untuk kerajaan mengurusnya karena agak sibuk untuk persiapan ulang tahun perdamaian. Setidaknya Muhanov bisa menyelesaikannya agar dia bisa mendapatkan Surat izin Perjalanan yang biasa dimiliki oleh para Petualang, Pedagang, dan Orang-orang khusus seperti dirinya yang ingin melakukan perjalanan keluar dari Kerajaan.Meskipun Briton adalah anggota Negara Meja Bundar dan Surat itu tidak diperlukan, hanya saja Muhanov memerlukannya jika
Bab 3 - Pertempuran Senjata SurgaBagian 1Muhanov tidak terlalu suka dengan humor gelap yang dibuat Andreana. Terutama saat Andreana terkesan seperti mengejek ayahnya yang sudah mati. Muhanov ingin membicarakan hal tersebut kepada ibunya. Jadi dia bertanya kepada Sirly kapan bisa bertemu dengan ibu Andreana yang setidaknya tanpa ketahuan Andreana.Beruntungnya Muhanov bisa bertemu dengan ibu Andreana saat jam 3 dini hari karena ibunya selalu bangun di saat itu untuk berdoa. Jadi Muhanov mencoba menemuinya saat jam 4 pagi.Saat Muhanov mau keluar dari kamar Andreana. Elizabeth mendapati tuannya yang mau keluar. Awalnya Elizabeth minta ikut tapi ditolak dan Muhanov menyuruhnya untuk memeluk Andreana. Tentu saja Elizabeth tidak menyukainya, tapi karena itu perintah, maka har
Bab 4 - Keinginan AndreanaBagian 1Setelah pertarungan antara Andreana dan Leon yang sempat menghancurkan seluruh taman dan sekitarnya. Kardinal lalu menancapkan tongkatnya di tengah-tengah taman tersebut. Setelah itu dia mengepalkan kedua tangannya dan berlutut.“Berkahilah kepadaku ya Tuhanku, roh-roh pelindung yang Engkau ciptakan dari api yang cahayanya memberikan kehidupan. Katedral Gamma!” ucap Kardinal.Seketika muncul lah pasukan dari atas langit. Kali ini pasukan yang datang mengenakan jubah hitam dengan simbol salib berwarna merah di tengahnya. Pasukan itu memiliki wajah patung berwarna emas. Berbeda dengan Katedral Beta, Katedral Gamma memiliki sayap putih. Sehingga saat mereka turun, mereka mendarat sangat elegan di depan Kardinal.
Bab 5 - Gereja Santa MariaAndreana lalu berencana untuk menutup ruangan kantornya. Berhubung dia sudah bukan lagi Grand Master yang aktif dan tugas-tugasnya di Templar sudah diliburkan, jadi sudah tidak ada gunanya lagi dia berada di Istana Templar lagi. Andreana akan ikut Muhanov sebagai istrinya dan hidup bersamanya.Sebelum itu Andreana ingin memperbaiki jubah besinya yang sempat rusak karena melawan Leon dan melakukan perawatan untuk yang terakhir kalinya. Jadi Andreana akan mengajak Muhanov lagi ke salah satu tempat paling suci di Templar—atau mungkin lebih tepatnya tempat wanita paling suci di Templar, Gereja Santa Maria.“Untuk apa aku harus menemanimu di sana? Bisakah aku menunggumu disini saja?” tanya Muhanov yang masih trauma dihajar oleh Leon.
Bab 6 - PerpisahanAndreana lalu melakukan persiapan penutupan kantornya. Dia lalu mengambil beberapa barang miliknya yang dirasa penting baginya dan membuang sisanya. Setelah itu dia menyuruh peri buku untuk membawa buku-buku yang dimilikinya diberikan kepada perpustakaan.Andreana lalu duduk sebentar di kursinya untuk menikmati momen terakhir di kantornya tersebut. Meskipun kantor ini jarang dipakai, tapi ada banyak kenangan yang membuatnya cukup bahagia menjadi seorang Grand Master.“Katedral Alpha.” panggil Andreana.Katedral Alpha langsung muncul di samping Andreana seperti biasa dan mengagetkan Andreana seperti biasanya.“Selamat siang, Grand Master.” ucap Katedral Alpha.
Bab 7 - Nisan berdinding“Jadi, kita akan kemana dulu sekarang?” tanya Muhanov.“Dinding Templar.” jawab Andreana.“Apa itu?”“Nanti kamu tahu.”Saat Andreana ingin ke Dinding Templar, Muhanov mencoba melihat peta untuk menuju ke sana dan ternyata tempatnya lumayan jauh. Dinding Templar bertempat di Skotlandia dan untuk mencapai kesana butuh waktu empat minggu dengan menaiki kereta kuda dengan memutari hutan besar yang memisahkan antara Sheffield dan Skotlandia.Muhanov lalu menuju ke pasar terdekat dan membeli persediaan makanan. Saat membeli beberapa makanan, dia menemukan rombongan pedagang keliling yang berencana pergi ke
Bab 8 - Gunslinger, LeonLeon dan Muhanov saling berdiri dan menatap satu sama lain. Muhanov dengan waspada mengamati jari Leon yang siap menekan pelatuknya. dia memegang tangan Andreana dan tanpa suara dia menyuruh Andreana untuk melepas pegangannya.Muhanov lalu membentuk kuda-kuda pada kakinya, dia menendang ujung tongkat di bawahnya untuk melepaskan penutup bilah yang tersembunyi pada tongkatnya.“Narrum Permission. Compile: Horologia, Generate Command: Triple Accel, Execute!” ucap Muhanov.Seketika dengan cepat Muhanov sudah berada di depan Leon. dia langsung menghunuskan tongkat bilahnya kepada Leon. Tapi, Leon sendiri sudah menebaknya, dia langsung mena
Selama perjalanan, Andreana hanya terdiam melihat Elizabeth yang masih melakukan perawatan pada mata kanan milik Muhanov. Dia tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa melihat saja.Sesaat Andreana berpikir ingin membantu Elizabeth mengobati Muhanov karena dia bisa melihat HP yang dimiliki Muhanov di panel [Relationship] terlihat semakin turun. Tapi saat dia ingin mendekatinya, telinga Elizabeth bergerak ke belakang dan langsung mengacungkan tombak tepat ke lehernya.“Jangan dekat-dekat! Aku akan menusukmu jika kau mendekat!” ancam Elizabeth“Tapi aku—”“Aku tidak peduli meskipun kau istrinya,” Potong Elizabeth “Kau penyebab kakakku menjadi seperti ini.” Elizabeth mulai menggeram kepadanya, ekornya berdiri dengan tegak dan bulunya mengembang.Andreana lalu mundur menjauh lalu duduk meringkuk sambil menyesalinya, dia membenamkan dagunya ke lututnya.Montmorency di kursi kemudinya
Di dunia ini, ada semesta yang hancur.Reruntuhan Tanah, bangunan, tiang, dinding dan sebagainya melayang di dunia yang dipenuhi dengan latar belakang sebuah langit tanpa batas. Langitnya sendiri juga berwarna oranye seperti matahari yang mau terbenam dengan gumpalan awan yang juga terpengaruh dengan warna oranye itu. Tapi di dunia ini, tidak ada matahari.Beberapa reruntuhan yang melayang itu juga ada yang melayang diam di tempat karena ada sesuatu yang menahannya. Sesuatu itu adalah sebuah rambut merah dengan ujung berupa kepala ular berwarna pirang yang menggigit reruntuhan tersebut.Pintu, bingkai potret, dinding, tiang, lantai dan sebuah pohon. Ada 6 buah reruntuhan yang dipegang oleh rambut berular itu. Semua benda yang melayang itu ditahan dan berhenti seperti patung dengan ular itu. Benda-benda yang melayang
2 minggu sebelum Templar diundang oleh Kerajaan Vangarian.Kardinal sekarang sedang berada di puncak paling atas di Istana Templar yang berada di Kota Sheffield. Puncak istana ini merupakan sebuah tempat berdoa khusus yang dibuat hanya untuk Kardinal. Tempat berdoa ini lebih mewah dan indah daripada tempat berdoa yang disediakan di seluruh Istana templar.Tidak ada dinding yang menutupi tempat ini, tapi ada 6 pilar berwarna putih yang di bawahnya ada garis besar yang saling menyambung dengan pilar putih lainnya. Sehingga membentuk sebuah simbol besar tepat di tengah-tengah dimana Kardinal sekarang berada. Simbol itu adalah simbol bintang daud.Di tengah bintang daud yang besar itu juga tertancapkan sebuah salib besar berwarna merah. Salib itu lebih besar dan lebih indah dengan lukisan cabang
Dua bulan setelah rapat tentang persiapan penyambutan Templar. Ratu Sofia lalu mengundang Templar ke Kerajaan Vangarian sebelum perayaan yang akan diadakan nanti. Undangan tersebut di terima dengan baik oleh Templar dan mereka akan datang 1 minggu lagi.Saat hari kedatangan Templar telah tiba. Suasana Istana Kremlin sudah mulai sangat sibuk. Banyak pelayan mondar-mandir membersihkan istana serta menyiapkan hiasan.Terlihat Natasha yang sibuk mengarahkan semua pelayan-pelayan itu. Cara dia mengarahkannya sangat sigap, dia bahkan bisa menjawab dengan cepat setiap pertanyaan dari pelayannya yang sedikit kebingungan.Untungnya pelayan-pelayan itu juga cepat memahami apa yang dikatakan Natasha. Karena, meskipun pelayan-pelayan ini lahir dari pabrik, Natasha sudah melatih dan mengajarkan untuk menjadi pe
Natasha, ibu dari Muhanov baru saja menerima surat dari anaknya. Surat itu diantarkan oleh burung elang yang langsung mendarat di tempat dimana Natasha biasa melatih pelayan-pelayan keluarga Merlinstone. Yaitu hutan di belakang istana.Surat itu datang saat dia sedang melatih. Jadi dia memberhentikan latihan tersebut untuk membaca surat dari Muhanov. Dia mengabari kalau Andreana sudah hamil sekarang.Natasha senang membacanya karena sekarang murid kecilnya dulu di Templar sudah berhasil tercapai cita-cita kecilnya, yaitu menikah dan akhirnya punya anak. Setelah itu dia melanjutkan latihan bagi para pelayan dan kembali ke Ratu Sofia.Natasha juga memberitahukan kepada Ratu Sofia bahwa Andreana, yang merupakan Grand Master Templar berhasil dihamili oleh Muhanov.“Ras
Dapur. Sebuah istilah yang digunakan oleh serikat Lycoris untuk mengirimkan anggota serikatnya yang bermasalah, seperti yang dikatakan oleh Triana. Meskipun ini agak aneh karena biasanya kalau ada anggota yang bermasalah, akan dikirim dulu ke ruangan pemimpin serikat.Andreana baru mengetahui kalau istilah “Dapur” hanya digunakan untuk anggota yang berada di bawah kepemimpinan Muhanov. Terutama untuk anggota perempuan yang sekaligus jadi pekerja seks komersial di rumah bordil yang dikelola serikat Lycoris.Tempat dapur itu sendiri berada di bawah tanah. Andreana sedikit kesusahan untuk ke sana karena harus melewati tangga yang banyak. Untungnya, dia dibantu oleh Lyra sehingga dia tidak terlalu kerepotan untuk menuruninya. Meskipun harus berjalan sangat pelan karena dia sedang mengandung.Di r
Sebelum Muhanov memberitahukan apa saja pekerjaannya selama ini di Serikat kepada Andreana. Muhanov selama beberapa hari masih disibukkan untuk mengurus beberapa dokumen serikat.Sebenarnya dokumen ini biasanya diserahkan kepada Andromeda. Tapi karena Andromeda merasa Muhanov terlalu menganggur sebagai pemimpin serikat, jadinya Andromeda meminta Muhanov untuk mengurusnya.Hanya saja, ada sedikit masalah. Andreana memaksa Muhanov untuk mengajaknya jalan-jalan lagi. Ini membuat Muhanov repot karena Andromeda mengancam dia tidak akan menerima gaji dari serikat jika dia tidak mengerjakan dokumennya.Muhanov juga tidak ingin menolak permintaan istrinya yang ingin jalan-jalan lagi. Tapi jika dia harus menuruti terus permintaan istrinya. Dia bisa kesusahan. Terutama kalau istrinya bakal minta dibelikan jajan ke
Muhanov yang sudah memaksa Parliman untuk meninggalkan istri mereka berdua saja lalu membawa diri mereka berdua menuju ke sebuah bar yang ada di gedung apartemen mewah di lantai 2.Di sana, Muhanov benar-benar terpana dengan kemewahan bar kelas atas yang dimiliki dan dikelola oleh bangsawan Kerajaan Warsawa. Mulai dari kursinya yang cantik, meja lingkaran dengan taplak meja dari sutra serta tempat bartender dengan rak-rak yang dihiasi dengan permata yang berkilauan tiap sekatnya. Benar-benar sangat mewah.“Tolong traktir aku ya, Parliman.”“Kau yang mengajak ke sini dan aku yang disuruh membayar?”“Aku sedang tidak punya uang, Parliman. Lagipula tempat ini pasti mahal sekali kan?”
Sebelum ke rumah Parliman. Muhanov menghubunginya dulu lewat telepati apakah dia ada di rumah. Untungnya Parliman menjawab kalau dia ada di rumah dan tidak sibuk sama sekali.Muhanov lalu memanggil taksi dan meminta taksi tersebut untuk menuju ke rumah Parliman yang berada tidak terlalu jauh dari gerbang barat kota Wisia.Parliman dan keluarganya sendiri tinggal di sebuah apartemen di kompleks gedung apartemen mewah untuk para bangsawan istana. Di wilayah ini orang-orangnya lebih bermodis karena isinya hanya orang-orang kelas atas. Tidak ada ada warga kalangan bawah yang melewati jalanan di daerah ini.Ketika Muhanov dan Andreana sampai di salah satu gedung apartemen mewah di wilayah itu. Gedung apartemen yang ditinggali oleh Parliman sangat indah dan mewah. Catnya yang bersinar dan berkilauan membuat warna pu
Setelah mengetahui jika Andreana telah hamil. Muhanov lalu mengirimkan surat ke dua orang terdekatnya, yaitu ibunya, Natasha Sharapova dan kepada saudara sepupunya, Lyuda Merlinstone.Setelah itu Muhanov berencana untuk membawa istrinya jalan-jalan untuk memenuhi janjinya waktu itu. Tapi pertama-tama, dia harus membuat istrinya menyamar dulu. Alasan terbesarnya karena istrinya adalah Templar. Meskipun Ratu Anastasia mengizinkan Andreana jalan-jalan, tapi bukan berarti beberapa warga yang mungkin tahu Andreana akan tiba-tiba menerimanya begitu saja. Takutnya juga, istrinya akan menimbulkan kehebohan.Jadi Muhanov meminta Andromeda untuk saran.“Hah? Jangan tanya aku. Istrimu itu urusanmu. Kok aku malah diikut-ikutkan lagi?”“Oh, ayolah Andromeda. B