Bagian 1
Dua orang berlari melewati hutan yang mulai membakar seluruh pohon, hewan-hewan berlarian bersama mereka sambil berusaha menghindari api yang jatuh dari langit. Mereka berdua membawa seorang anak kecil—yang sepertinya terpisah dari orang tuanya. Anak itu terus menangis sampai membuat pundak yang menggendongnya basah karena air matanya.
“Andreana, bisa kau gendong anak ini?” katanya sambil mengeluarkan sebuah pedang Excalibur di pinggangnya
“Baiklah” jawab seorang wanita bernama Andreana dan mengambil anak tersebut dari pangkuan pria itu“Apa yang akan kau lakukan Richard?”
Pria bernama Richard langsung mengeluarkan Excalibur dari sabuknya, sarung pedang Excalibur dia lepas lalu dia arahkan kepada Andreana.
“Tung— Apa yang kau lakukan Richard!” teriak Andreana.
Richard lalu menggenggam erat sarung pedangnya, sirkuit sihir dia keluarkan dari lengannya dan mengalir ke seluruh sarung pedangnya. Sarung pedang itu langsung mengeluarkan sirkuit sihir yang terlepas di udara. Perlahan Avalon mulai meleburkan diri dengan sirkuit sihir tersebut sambil menyelimuti Andreana beserta anak itu.
Andreana sepertinya paham apa yang akan dilakukan Richard, “Richard!—”
“Kau harus tetap hidup Andreana.” ucap Richard
“Tapi—”
“Berjanjilah! Teruslah hidup Andreana! Dan aku akan berjanji akan kembali jika kau tetap hidup!”
Richard lalu berhenti, dia berbalik dan mulai menghadapi api yang mulai mendekati mereka. Andreana mulai menghentikan larinya, tapi Richard langsung mengangkat pedangnya.
“Berikanlah aku perlindungan Avalon, selamatkanlah aku dan berikan jalan padaku.” ucap Richard dengan lantang.
Excalibur langsung bersinar dan sinar tersebut langsung mendorong Andreana menjauh.
“Richard!” teriak Andreana sambil menahan dorongan sinar Excalibur
Dia menarik tangannya mencoba menggapai Richard, tapi sinar tersebut semakin terang dan tubuhnya terangkat dan terhempas. Andreana berusaha memanggilnya lagi, tapi tubuhnya sudah dibawa jauh oleh sinar Excalibur.
Sesaat Richard menoleh dan mengatakan sesuatu, tapi Andreana tidak bisa mendengarnya. Apa yang dia katakan? Apa yang dia lakukan? Dan kenapa dia tidak ikut bersamanya? Pertanyaan-pertanyaan itu terus berulang-ulang di dalam otaknya hingga dia sudah tidak bisa melihat Richard itu lagi.
Bagian 2
Seorang gadis duduk bersimpuh, dia bersandar di sebuah pohon apel, Seperti orang mati dia menatap langit dengan pandangan kosong. Bahkan ketika lalat hinggap di atas hidungnya dia tidak merasa terganggu.
“Andreana!”
Seseorang memanggilnya, gadis bernama Andreana itu lalu berdiri. Masih dengan pandangan kosong, dia menyentuh pohon apelnya dan pohon apel itu lalu berubah menjadi pedang. Dia masukkan pedang itu ke dalam sarungnya dan berjalan mendekati orang yang memanggilnya.
Andreana menatap orang tersebut masih dengan pandangan kosong membuat orang itu merasa kasihan dengannya. Kematian Richard memang menurunkan moral seluruh Ksatria Kudus Templar, tapi Andreana lebih parah, dia bahkan tak bisa diajak berbicara.
“Anu…. Andreana?” tanyanya.
Andreana lalu melewati orang tersebut dan berjalan menuju ke sebuah tenda pendaftaran misi bunuh diri.
“Tunggu Andreana!” teriak orang itu sambil menahan tangan Andreana.
Andreana menatapnya lagi, orang itu mulai ketakutan karena tatapan Andreana sudah seperti ikan mati. Orang itu mundur selangkah. Setelah itu Andreana berbalik dan berjalan meninggalkan orang itu.
“Andreana!” panggil orang itu lagi dan Andreana berhenti.
“Leon….” Kata Andreana sambil menoleh “Apa Richard sudah pulang?”
Eh? Leon terkejut mendengarnya. Bukankah Richard sudah meninggal? Kenapa Andreana bertanya seperti itu. Leon ingin mengatakan kenyataan bahwa Richard sudah mati tapi Andreana lalu berbalik
“Aku akan menjemputnya pulang Leon, aku akan menjemputnya pulang. Pasti.” kata Andreana sambil berjalan masuk ke dalam tenda tersebut.
Andreana lalu menulis namanya ke dalam formulir tersebut dan memberikannya kepada pengurus. Pengurus itu sedikit kaget melihat nama Andreana, tapi dia juga tidak bisa berkomentar apa-apa setelah melihat wajah Andreana.
Setelah namanya diterima oleh pengurus tersebut. Andreana lalu pergi dan meninggalkan tenda itu. Dia lalu bertemu dengan Leon lagi, Leon berusaha menghentikan Andreana tapi dia langsung memukul Leon.
Andreana lalu melangkahi tubuh Leon yang terkapar setelah dia pukul, dia mengambil misi bunuh diri yang sudah ditempelkan di sebuah papan. Dia langsung berangkat dengan menaiki kuda dan meninggalkan tempat tersebut.
Bagian 3
Beralaskan tanah dan beratap dedaunan pohon. Suara angin yang mengalir dengan syahdu memberikan tarian yang indah pada sebuah perapian. Disana duduk seorang pemuda yang sedang meracik obat sambil menghubungkan sirkuit sihir pada tubuhnya ke seorang wanita yang berbaring lemas dan tak berdaya.
Si wanita itu memegang sebuah tongkat yang berkelip dengan pelan dan menyinari wajahnya yang meringis kesakitan. Di sampingnya terdapat 2 pedang dan sebuah kertas yang bertuliskan misi yang sedang dijalaninya.
Pemuda itu membaca tulisan yang terdapat pada misi itu, itu adalah misi bunuh diri dimana perintahnya adalah membawa kembali pedang Excalibur.
“Apakah kau masih bisa bertahan?” tanya pemuda itu saat melihat si wanita itu membuka matanya, dia lalu mengembalikan kertas misi bunuh diri itu dan diikatnya ke 2 pedang tersebut
Wanita itu tidak tidak bisa menjawab, nafasnya sedikit tak beraturan. Si pemuda itu lalu mengambil obat yang baru diracik dan membantunya dia minum. Nafasnya kembali normal, tapi dia masih belum bisa berbicara.
Pemuda itu lalu memegang dahi wanita itu untuk memeriksa suhu tubuhnya. Saat Pemuda itu ingin mengambil air minum, si wanita berusaha mengangkat tangannya yang gemetaran. Pemuda itu lalu menerima tangannya dan memegangnya.
Si wanita meliriknya sambil terus mengambil nafasnya. Dia berusaha untuk tetap sadar sambil mencoba menggenggam erat tangan pemuda itu.
Setelah itu muncul sebuah sinar putih dari atas yang tiba-tiba menyinari mereka, sinar itu membawa bendera salib berwarna merah. Bersamaan dengan itu turunlah Ksatria Kudus yang langsung mendekati mereka, si pemuda itu lalu ditarik tangannya oleh Ksatria Kudus tersebut dan dia disuruh untuk tiarap. Mereka mengikat pemuda itu dengan sihir mereka dan membentuk penjara salib yang mengelilinginya.
Si wanita sendiri lalu dibawa oleh ksatria Kudus yang lain, mereka lalu mengangkatnya dengan sebuah tandu dan dibawa terbang oleh ksatria Kudus. Si Wanita itu merasa lega bala bantuannya datang, tapi dia kehilangan tangan pemuda yang menolongnya. Dia berusaha menoleh untuk mencoba mencarinya dan dia melihat pemuda itu dikunci oleh salib yang para ksatria Kudus buat. Pemuda itu terlihat tak berdaya saat para ksatria kudus menyiksanya.
Si wanita berusaha mengangkat tangannya dan berusaha menggapai pemuda itu, tapi tak bisa diraihnya. Para ksatria kudus langsung membawa wanita itu pergi.
“Mu….hanov.” dengan lirih dia berusaha memanggil nama pemuda itu dan dia langsung dibawa jauh oleh para ksatria kudus
Bagian 4
Suara langkah kaki yang berat menggema ke seluruh dinding, suara juga itu membangunkan beberapa orang yang berada di balik jeruji besi. Dia berjalan sambil menyeret seseorang. Dia memegang kerah orang tersebut dengan kuat sampai orang itu tidak bisa berjalan dan hanya bisa diseret olehnya
“Grand Master Andreana. Aku mohon lepaskan aku. Aku bisa berjalan sendiri.” rintih orang tersebut.
Wanita bernama Andreana itu menambah kecepatan berjalannya sampai membuat suaranya lebih bergema lagi. Dia tidak mempedulikan rengekan orang itu dan terus berjalan sampai ke ruangan yang dia tuju.
Di ruangan itu, terpenjara seorang pemuda yang diikat dengan rantai berwarna emas. Terlihat pemuda itu begitu kurus karena tidak diberi makan. Andreana langsung marah saat melihatnya, dia lalu menjambak orang yang dipegang dan kepalanya dipukul ke jeruji besi itu
“Buka!” teriak Andreana dengan keras.
“Akan aku bu—”
Kalimat orang itu terpotong saat wajahnya ditabrakkannya lagi.
“BUKA!”
“Baik! Baik! Aku—”
Ditabraknya lagi lebih keras.
“BUKA!”
“Aku akan membukanya, aku akan membukanya. Kumohon Grand Master, ampuni aku—Arrgghhh.”
Andreana menjambaknya lagi dan melemparkan orang itu ke pintu tersebut. Dengan buru-buru orang itu langsung mengeluarkan kunci pintu jeruji besi sambil merapalkan mantra dan terbukalah pintu itu.
Rupanya orang tersebut adalah Penjaga Tahanan.
“Menyingkir!” Andreana langsung memukul kepala penjaga Tahanan tersebut.
Andreana lalu masuk dan berlari menuju pemuda yang dirantai di sana, dia lalu berlutut dan memeriksa keadaannya. Dia bisa melihat banyak memar di wajah pemuda itu, tubuhnya juga sangat kurus dan rambutnya hitamnya terlihat memutih semua. Andreana lalu menyentuh pipi pemuda itu dengan lembut.
“Maafkan aku, maafkan aku, Muhanov” ucap Andreana menangis sambil berusaha mengalirkan MP ke pemuda itu dengan tangannya.
Pemuda yang bernama Muhanov itu perlahan membuka matanya, dia mencoba melihat seseorang yang ada di depannya. Dia melihat ada seorang wanita menangis di depannya.
“Kau…. siapa?” kata Muhanov dengan lirih
“Ini aku, Andreana, Andreana Sheffield.” kata Andreana sambil menghapus air matanya.
“Andre...ana?”
Setelah mengatakan itu, Muhanov langsung pingsan.
“Tidak…. Tidak…. Tidak….. TIDAAAAAKKKK!!” teriak Andreana.
Andreana lalu berdiri, dia mencabut pedangnya dari sarungnya dan langsung memotong rantai yang mengikat Muhanov.
Muhanov lalu diangkatnya. Dia lalu membawanya keluar dari penjara itu tapi langkahnya terhenti saat penjaga tahanan langsung menahannya
“Grand Master Andreana, kau tidak kuizinkan untuk—”
Kalimat penjaga itu terpotong saat Andreana langsung menendangnya sampai jatuh, tubuhnya langsung diinjak dengan keras dan Andreana menghunuskan pedangnya ke arah lehernya.
“Mau mati?” tanya Andreana.
Penjaga Tahanan berusaha tegar melihat senjata suci yang sekarang menempel di lehernya, “Aku sebagai penjaga hanya melaksanakan tugas Grand Master. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika aku melanggar aturan—”
“AKULAH PERATURANNYA.” teriak Andreana sambil mengangkat pedangnya “Jika kau melanggar apa yang aku atur, aku akan membunuhmu di sini”
“Baik-baik. Ampuni aku Grand Master, tolong jangan bunuh aku.”
Andreana menginjak tubuh Penjaga Tahahan itu lebih keras lagisampai rasanya tulangnya mau hancur.
“Sekarang, lepaskan kunci rantainya!” teriak Andreana
Si penjaga itu langsung mematuhi perintah Andreana. Dia mulai merapalkan mantra dan menghilangkan rantai yang masih mengikat tangan dan kaki Muhanov. Setelah selesai, Andreana langsung membawanya pergi. Si penjaga itu hanya bisa merintih kesakitan sambil melihat Andreana membawa pergi Muhanov. Tapi Andreana lalu menoleh sebentar kepadanya.
“Aku yang akan bertanggung jawab untuk semua ini. Selamat malam.” kata Andreana sambil berjalan pergi meninggalkannya.
Bagian 5
Muhanov berdiri sambil memandang selat Dover, angin yang sejuk berhembus membuat perasaannya menjadi senang. Dia akhirnya sudah bisa pulang ke Kerajaannya setelah Andreana merawat dia selama 1 tahun di rumahnya. Dia dirawat dan direhabilitasi setelah mengalami penyiksaan di penjara Templar..
Meskipun saat dia dirawat oleh Andreana terjadi banyak masalah di rumahnya saat dia pertama kali dibawa kesana, untungnya Andreana selalu melindunginya. Meskipun begitu banyak sekali kejadian-kejadian yang terjadi selama dia di rumah Andreana.
Tapi….
Sekarang sudah waktunya untuk pulang.
Disana Muhanov sedang menunggu Andreana yang sedang membeli bunga untuknya di jembatan penyebrangan. Dia bisa melihat Andreana sedang berbicara dengan penjual bunga yang menjajakan dagangannya di sekitar pelabuhan.
Andreana ditemani oleh seorang pelayan yang membawa barang Muhanov, dia ikut mengantar Andreana untuk membantu memilihkan bunga yang ingin dia beli. Setelah selesai, dia lalu menghampiri Muhanov.
“Ini bunga mawar merah untukmu.” kata Andreana sambil memberikan 3 tangkai bunga mawar.
“Terima kasih Andreana.” Kata Muhanov.
Mereka sambil menatap satu sama lain selama beberapa saat.
“Andreana. Terima kasih sudah merawatku selama ini.” ucap Muhanov
“Sama-sama” balas Andreana sambil tersenyum “Dan Muhanov?” Andreana memalingkan matanya “Kau benar-benar menerima lamaranku kan?”
Andreana terdengar malu-malu saat mengatakannya.
“Iya. aku menerimanya.” jawab Muhanov
Muka Andreana memerah.
Lalu suara peluit kapal tiba-tiba berbunyi dengan keras menandakan bahwa kapal itu akan berangkat.
“Ah, kapalnya akan berangkat, Andreana.” kata Muhanov sambil menerima kopernya dari pelayan Andreana “Kalau begitu sampai jumpa lagi ya.” Muhanov lalu berjalan ke jembatan penyebrangan
“Muhanov!” teriak Andreana membuat Muhanov menghentikan langkahnya dan menoleh kepadanya, “Tunggulah aku Muhanov. Aku akan kesana untuk menemuimu.”
“Ya! Aku akan menunggumu.” kata Muhanov sambil melambaikan tangannya, dia lalu berjalan ke kapal itu.
Jembatan penyebrangan kapal lalu ditarik, Andreana bisa melihat Muhanov yang berdiri di pinggir kapal. Dia melambaikan tangannya kepadanya dan Muhanov membalasnya.
Andreana terus melambaikan tangannya sampai kapal itu menjauh dan Muhanov sudah tidak kelihatan lagi.
Bagian 6
Seorang ratu duduk di singgasananya, dia sedang menunggu tamu yang akan datang kepadanya pagi hari ini. Sambil menunggu dia menikmati buah-buahan yang ada di meja kecil di sampingnya.
Pintu lalu diketok, tamu yang akan menemui sang ratu akhirnya tiba. Ratu tersebut lalu mempersilahkan mereka masuk dan masuklah seorang pemuda bersama seorang wanita di sampingnya.
Pemuda itu mengenakan jubah penyihir berwarna abu-abu cerah, sedangkan si wanita mengenakan setelan pakaian warna abu-abu gelap dengan sebuah pedang menempel di pinggangnya.
Ratu lalu membersihkan tangannya lalu berdiri. Dua orang itu lalu berlutut di depannya.
“Kalian boleh berdiri sekarang.” ucap Ratu tersebut lalu berjalan mendekati mereka.
Ratu itu lalu mendekat dan memegang tangan wanita tersebut.
“Selamat datang Muhanov Merlinstone dan Andreana Sheffield.” kata ratu itu dan Andreana menunduk kepadanya, “Namaku Sofia Merlinstone, aku adalah Ratu di Kerajaan Vangarian.”
“Terima kasih sambutannya, Yang Mulia Ratu Sofia.” balas Andreana dengan sopan.
Ratu Sofia tersenyum, dia lalu menoleh kepada pemuda di sebelahnya.
“Muhanov, apakah kau sudah siap?”
Pemuda bernama Muhanov itu lalu mengangguk. Ratu Sofia juga ikut membalas mengangguk. Ratu Sofia lalu menoleh kepada Andreana dan melihat matanya yang seperti mau keluar air mata, dia langsung mendekatinya dan berbisik di telinganya
“Simpan dulu air matamu. Air matamu terlalu berharga jika kau jatuhkan sekarang.” kata Ratu Sofia sambil berjalan mundur “Muhanov, pegang tangan Andreana. Aku akan mengantarkanmu ke Pohon Dewi Narrum.”
Muhanov mengangguk, dia lalu memegang tangan Andreana. Dia menoleh sebentar kepada Andreana tapi Andreana hanya menunduk.
Ratu Sofia lalu menerima tongkat yang diberikan oleh pelayannya, dia mengangkat tongkatnya dan muncul sebuah jam dan membukakan sebuah portal. Ratu Sofia lalu masuk ke dalam portal tersebut diikuti oleh Muhanov dan Andreana di belakangnya.
Bab 1 - PernikahanPohon Dewi Narrum memekarkan bunga berwarna Ungu kemerahan, bunga itu lalu melepaskan diri dari pohon tersebut dan terbang memutarinya sambil menari-nari dengan anggun. Bunga itu juga melepaskan semacam kelap-kelip serbuk bunga dan menghujani 3 orang yang berada di bawahnya. Pohon itu mengulangi prosesnya sampai membuat kubah bunga yang memutari mereka bertiga.“Dewi Narrum, terima kasih sudah hadir dalam pernikahan yang sakral ini. Namaku Sofia Merlinstone, Ratu Varangian, memohon berkahmu untuk hari yang terindah bagi umatmu.” ucap Ratu Sofia.Sofia menengadahkan tangan ke atas sambil menangkap salah satu bunga yang turun di antara mereka. Dia lalu mengambil tongkatnya dan digerakkan memutar, lonceng yang ada di atasnya juga ikut bersuara dengan tempo yang sama saat bunga itu menar
Bab 2 - Pulang ke SheffieldBagian 1Setelah Muhanov dan Andreana menikah, Muhanov langsung membuat perencanaan untuk perjalanan mereka ke Kota Sheffield. Sebelum itu Muhanov harus menyelesaikan beberapa hal seperti memasukkan data keluarga dan kependudukan yang nantinya akan dimasukkan di data Keluarga Vangarian.Prosesnya berlangsung selama 2 hari, agak lama untuk kerajaan mengurusnya karena agak sibuk untuk persiapan ulang tahun perdamaian. Setidaknya Muhanov bisa menyelesaikannya agar dia bisa mendapatkan Surat izin Perjalanan yang biasa dimiliki oleh para Petualang, Pedagang, dan Orang-orang khusus seperti dirinya yang ingin melakukan perjalanan keluar dari Kerajaan.Meskipun Briton adalah anggota Negara Meja Bundar dan Surat itu tidak diperlukan, hanya saja Muhanov memerlukannya jika
Bab 3 - Pertempuran Senjata SurgaBagian 1Muhanov tidak terlalu suka dengan humor gelap yang dibuat Andreana. Terutama saat Andreana terkesan seperti mengejek ayahnya yang sudah mati. Muhanov ingin membicarakan hal tersebut kepada ibunya. Jadi dia bertanya kepada Sirly kapan bisa bertemu dengan ibu Andreana yang setidaknya tanpa ketahuan Andreana.Beruntungnya Muhanov bisa bertemu dengan ibu Andreana saat jam 3 dini hari karena ibunya selalu bangun di saat itu untuk berdoa. Jadi Muhanov mencoba menemuinya saat jam 4 pagi.Saat Muhanov mau keluar dari kamar Andreana. Elizabeth mendapati tuannya yang mau keluar. Awalnya Elizabeth minta ikut tapi ditolak dan Muhanov menyuruhnya untuk memeluk Andreana. Tentu saja Elizabeth tidak menyukainya, tapi karena itu perintah, maka har
Bab 4 - Keinginan AndreanaBagian 1Setelah pertarungan antara Andreana dan Leon yang sempat menghancurkan seluruh taman dan sekitarnya. Kardinal lalu menancapkan tongkatnya di tengah-tengah taman tersebut. Setelah itu dia mengepalkan kedua tangannya dan berlutut.“Berkahilah kepadaku ya Tuhanku, roh-roh pelindung yang Engkau ciptakan dari api yang cahayanya memberikan kehidupan. Katedral Gamma!” ucap Kardinal.Seketika muncul lah pasukan dari atas langit. Kali ini pasukan yang datang mengenakan jubah hitam dengan simbol salib berwarna merah di tengahnya. Pasukan itu memiliki wajah patung berwarna emas. Berbeda dengan Katedral Beta, Katedral Gamma memiliki sayap putih. Sehingga saat mereka turun, mereka mendarat sangat elegan di depan Kardinal.
Bab 5 - Gereja Santa MariaAndreana lalu berencana untuk menutup ruangan kantornya. Berhubung dia sudah bukan lagi Grand Master yang aktif dan tugas-tugasnya di Templar sudah diliburkan, jadi sudah tidak ada gunanya lagi dia berada di Istana Templar lagi. Andreana akan ikut Muhanov sebagai istrinya dan hidup bersamanya.Sebelum itu Andreana ingin memperbaiki jubah besinya yang sempat rusak karena melawan Leon dan melakukan perawatan untuk yang terakhir kalinya. Jadi Andreana akan mengajak Muhanov lagi ke salah satu tempat paling suci di Templar—atau mungkin lebih tepatnya tempat wanita paling suci di Templar, Gereja Santa Maria.“Untuk apa aku harus menemanimu di sana? Bisakah aku menunggumu disini saja?” tanya Muhanov yang masih trauma dihajar oleh Leon.
Bab 6 - PerpisahanAndreana lalu melakukan persiapan penutupan kantornya. Dia lalu mengambil beberapa barang miliknya yang dirasa penting baginya dan membuang sisanya. Setelah itu dia menyuruh peri buku untuk membawa buku-buku yang dimilikinya diberikan kepada perpustakaan.Andreana lalu duduk sebentar di kursinya untuk menikmati momen terakhir di kantornya tersebut. Meskipun kantor ini jarang dipakai, tapi ada banyak kenangan yang membuatnya cukup bahagia menjadi seorang Grand Master.“Katedral Alpha.” panggil Andreana.Katedral Alpha langsung muncul di samping Andreana seperti biasa dan mengagetkan Andreana seperti biasanya.“Selamat siang, Grand Master.” ucap Katedral Alpha.
Bab 7 - Nisan berdinding“Jadi, kita akan kemana dulu sekarang?” tanya Muhanov.“Dinding Templar.” jawab Andreana.“Apa itu?”“Nanti kamu tahu.”Saat Andreana ingin ke Dinding Templar, Muhanov mencoba melihat peta untuk menuju ke sana dan ternyata tempatnya lumayan jauh. Dinding Templar bertempat di Skotlandia dan untuk mencapai kesana butuh waktu empat minggu dengan menaiki kereta kuda dengan memutari hutan besar yang memisahkan antara Sheffield dan Skotlandia.Muhanov lalu menuju ke pasar terdekat dan membeli persediaan makanan. Saat membeli beberapa makanan, dia menemukan rombongan pedagang keliling yang berencana pergi ke
Bab 8 - Gunslinger, LeonLeon dan Muhanov saling berdiri dan menatap satu sama lain. Muhanov dengan waspada mengamati jari Leon yang siap menekan pelatuknya. dia memegang tangan Andreana dan tanpa suara dia menyuruh Andreana untuk melepas pegangannya.Muhanov lalu membentuk kuda-kuda pada kakinya, dia menendang ujung tongkat di bawahnya untuk melepaskan penutup bilah yang tersembunyi pada tongkatnya.“Narrum Permission. Compile: Horologia, Generate Command: Triple Accel, Execute!” ucap Muhanov.Seketika dengan cepat Muhanov sudah berada di depan Leon. dia langsung menghunuskan tongkat bilahnya kepada Leon. Tapi, Leon sendiri sudah menebaknya, dia langsung mena
Di dunia ini, ada semesta yang hancur.Reruntuhan Tanah, bangunan, tiang, dinding dan sebagainya melayang di dunia yang dipenuhi dengan latar belakang sebuah langit tanpa batas. Langitnya sendiri juga berwarna oranye seperti matahari yang mau terbenam dengan gumpalan awan yang juga terpengaruh dengan warna oranye itu. Tapi di dunia ini, tidak ada matahari.Beberapa reruntuhan yang melayang itu juga ada yang melayang diam di tempat karena ada sesuatu yang menahannya. Sesuatu itu adalah sebuah rambut merah dengan ujung berupa kepala ular berwarna pirang yang menggigit reruntuhan tersebut.Pintu, bingkai potret, dinding, tiang, lantai dan sebuah pohon. Ada 6 buah reruntuhan yang dipegang oleh rambut berular itu. Semua benda yang melayang itu ditahan dan berhenti seperti patung dengan ular itu. Benda-benda yang melayang
2 minggu sebelum Templar diundang oleh Kerajaan Vangarian.Kardinal sekarang sedang berada di puncak paling atas di Istana Templar yang berada di Kota Sheffield. Puncak istana ini merupakan sebuah tempat berdoa khusus yang dibuat hanya untuk Kardinal. Tempat berdoa ini lebih mewah dan indah daripada tempat berdoa yang disediakan di seluruh Istana templar.Tidak ada dinding yang menutupi tempat ini, tapi ada 6 pilar berwarna putih yang di bawahnya ada garis besar yang saling menyambung dengan pilar putih lainnya. Sehingga membentuk sebuah simbol besar tepat di tengah-tengah dimana Kardinal sekarang berada. Simbol itu adalah simbol bintang daud.Di tengah bintang daud yang besar itu juga tertancapkan sebuah salib besar berwarna merah. Salib itu lebih besar dan lebih indah dengan lukisan cabang
Dua bulan setelah rapat tentang persiapan penyambutan Templar. Ratu Sofia lalu mengundang Templar ke Kerajaan Vangarian sebelum perayaan yang akan diadakan nanti. Undangan tersebut di terima dengan baik oleh Templar dan mereka akan datang 1 minggu lagi.Saat hari kedatangan Templar telah tiba. Suasana Istana Kremlin sudah mulai sangat sibuk. Banyak pelayan mondar-mandir membersihkan istana serta menyiapkan hiasan.Terlihat Natasha yang sibuk mengarahkan semua pelayan-pelayan itu. Cara dia mengarahkannya sangat sigap, dia bahkan bisa menjawab dengan cepat setiap pertanyaan dari pelayannya yang sedikit kebingungan.Untungnya pelayan-pelayan itu juga cepat memahami apa yang dikatakan Natasha. Karena, meskipun pelayan-pelayan ini lahir dari pabrik, Natasha sudah melatih dan mengajarkan untuk menjadi pe
Natasha, ibu dari Muhanov baru saja menerima surat dari anaknya. Surat itu diantarkan oleh burung elang yang langsung mendarat di tempat dimana Natasha biasa melatih pelayan-pelayan keluarga Merlinstone. Yaitu hutan di belakang istana.Surat itu datang saat dia sedang melatih. Jadi dia memberhentikan latihan tersebut untuk membaca surat dari Muhanov. Dia mengabari kalau Andreana sudah hamil sekarang.Natasha senang membacanya karena sekarang murid kecilnya dulu di Templar sudah berhasil tercapai cita-cita kecilnya, yaitu menikah dan akhirnya punya anak. Setelah itu dia melanjutkan latihan bagi para pelayan dan kembali ke Ratu Sofia.Natasha juga memberitahukan kepada Ratu Sofia bahwa Andreana, yang merupakan Grand Master Templar berhasil dihamili oleh Muhanov.“Ras
Dapur. Sebuah istilah yang digunakan oleh serikat Lycoris untuk mengirimkan anggota serikatnya yang bermasalah, seperti yang dikatakan oleh Triana. Meskipun ini agak aneh karena biasanya kalau ada anggota yang bermasalah, akan dikirim dulu ke ruangan pemimpin serikat.Andreana baru mengetahui kalau istilah “Dapur” hanya digunakan untuk anggota yang berada di bawah kepemimpinan Muhanov. Terutama untuk anggota perempuan yang sekaligus jadi pekerja seks komersial di rumah bordil yang dikelola serikat Lycoris.Tempat dapur itu sendiri berada di bawah tanah. Andreana sedikit kesusahan untuk ke sana karena harus melewati tangga yang banyak. Untungnya, dia dibantu oleh Lyra sehingga dia tidak terlalu kerepotan untuk menuruninya. Meskipun harus berjalan sangat pelan karena dia sedang mengandung.Di r
Sebelum Muhanov memberitahukan apa saja pekerjaannya selama ini di Serikat kepada Andreana. Muhanov selama beberapa hari masih disibukkan untuk mengurus beberapa dokumen serikat.Sebenarnya dokumen ini biasanya diserahkan kepada Andromeda. Tapi karena Andromeda merasa Muhanov terlalu menganggur sebagai pemimpin serikat, jadinya Andromeda meminta Muhanov untuk mengurusnya.Hanya saja, ada sedikit masalah. Andreana memaksa Muhanov untuk mengajaknya jalan-jalan lagi. Ini membuat Muhanov repot karena Andromeda mengancam dia tidak akan menerima gaji dari serikat jika dia tidak mengerjakan dokumennya.Muhanov juga tidak ingin menolak permintaan istrinya yang ingin jalan-jalan lagi. Tapi jika dia harus menuruti terus permintaan istrinya. Dia bisa kesusahan. Terutama kalau istrinya bakal minta dibelikan jajan ke
Muhanov yang sudah memaksa Parliman untuk meninggalkan istri mereka berdua saja lalu membawa diri mereka berdua menuju ke sebuah bar yang ada di gedung apartemen mewah di lantai 2.Di sana, Muhanov benar-benar terpana dengan kemewahan bar kelas atas yang dimiliki dan dikelola oleh bangsawan Kerajaan Warsawa. Mulai dari kursinya yang cantik, meja lingkaran dengan taplak meja dari sutra serta tempat bartender dengan rak-rak yang dihiasi dengan permata yang berkilauan tiap sekatnya. Benar-benar sangat mewah.“Tolong traktir aku ya, Parliman.”“Kau yang mengajak ke sini dan aku yang disuruh membayar?”“Aku sedang tidak punya uang, Parliman. Lagipula tempat ini pasti mahal sekali kan?”
Sebelum ke rumah Parliman. Muhanov menghubunginya dulu lewat telepati apakah dia ada di rumah. Untungnya Parliman menjawab kalau dia ada di rumah dan tidak sibuk sama sekali.Muhanov lalu memanggil taksi dan meminta taksi tersebut untuk menuju ke rumah Parliman yang berada tidak terlalu jauh dari gerbang barat kota Wisia.Parliman dan keluarganya sendiri tinggal di sebuah apartemen di kompleks gedung apartemen mewah untuk para bangsawan istana. Di wilayah ini orang-orangnya lebih bermodis karena isinya hanya orang-orang kelas atas. Tidak ada ada warga kalangan bawah yang melewati jalanan di daerah ini.Ketika Muhanov dan Andreana sampai di salah satu gedung apartemen mewah di wilayah itu. Gedung apartemen yang ditinggali oleh Parliman sangat indah dan mewah. Catnya yang bersinar dan berkilauan membuat warna pu
Setelah mengetahui jika Andreana telah hamil. Muhanov lalu mengirimkan surat ke dua orang terdekatnya, yaitu ibunya, Natasha Sharapova dan kepada saudara sepupunya, Lyuda Merlinstone.Setelah itu Muhanov berencana untuk membawa istrinya jalan-jalan untuk memenuhi janjinya waktu itu. Tapi pertama-tama, dia harus membuat istrinya menyamar dulu. Alasan terbesarnya karena istrinya adalah Templar. Meskipun Ratu Anastasia mengizinkan Andreana jalan-jalan, tapi bukan berarti beberapa warga yang mungkin tahu Andreana akan tiba-tiba menerimanya begitu saja. Takutnya juga, istrinya akan menimbulkan kehebohan.Jadi Muhanov meminta Andromeda untuk saran.“Hah? Jangan tanya aku. Istrimu itu urusanmu. Kok aku malah diikut-ikutkan lagi?”“Oh, ayolah Andromeda. B