Home / Lain / Rainy Season / 10. Prom Night

Share

10. Prom Night

Author: Kingvillage
last update Last Updated: 2021-05-05 12:00:09

Akhirnya saat yang di tunggu-tunggu datang juga. Hari ini nilai ujianku akan di bagikan.

Setiap orang yang mempunyai nilai terbaik akan di berikan penghargaan. Tapi itu khusus untuk lima orang.

Aku sangat berharap mendapatkan salah satu posisi di peringkat itu.

Acaranya membuatku mengantuk. Jajaran para guru dan staff lainnya terus memberikan sambutan dan memberikan kata-kata yang tidak akan memberiku motivasi sama sekali. Membosankan.

Ketika kepala sekolah menutup sambutannya. Aku benar-benar merasa lega.

Seward juga datang ke sekolah untuk mengambil kartu hasil study ku semester ini. kulihat Torrance juga ikut datang. Namun dia menunngu di luar ruangan auditorium.

Kini saatnya untuk mengumumkan siapa murid terbaik di semester ini untuk anak kelas tiga. Aku tidak sabar untuk mendengarnya.

“......... untuk kelas tiga terbaik. peringkat ke lima diraih oleh Kay. Peringkat ke 4 diaraih oleh Micky. Peringkat ke tiga di raih oleh Maria Yuri, silakahkan yang di panggil namanya maju ke depan.”

Aku, Kay dan Micky langsung maju,  mereka berdua nampak biasa saja berbeda denganku, aku? Tentu saja senanggg luar biasa.

“Dan untuk peringkat ke dua di raih oleh Nathaniel Darren, untuk peringkat pertama seperti biasa diraih oleh Hary Albert.”

Aku tidak menyangka Hary ada di peringkat pertama, aku putuskan untuk semester depan aku harus bisa lebih baik dari Hary.

Mataku terus melirik Hary, kagum senang dan entahlah. Tidak ada kata-kata lagi untuk mendeskripsikan dirinya.

Seward terlihat sangat bangga dengan prestasi yang aku dapatkan. Dia memberiku tepuk tangan untuk memberiku semangat.

Darren dan Hary maju bersama ke atas stage. Hary tidak sepertiku yang terlihat sangat bahagia. Dia malah santai saja dengan ekspresi wajahnya yang dingin.

Kepala sekolah menjabat tangan kami. Dia memberikan selamat kepada kami, dan menyuruh kami untuk terus belajar dengan giat. Setelah itu kami turun kembali ke kursi masing-masing. Aku langsung menghampiri Seward dan memeluknya.

“Akhirnya otakmu bisa encer juga,” Ledeknya sambil tertawa.

“Tentu saja.” Jawabku pura-pura marah.

Akhirnya acaranya selesai juga dan nanti malam akan di adakan pesta akhir semester. Semuanya terlihat sangat antusias, mereka sudah menyiapkan pernak pernik dari beberapa hari yang lalu.

Tadinya aku tidak berniat untuk ikut acara seperti itu. tapi Hary mengajakku untuk pergi, katanya sekali-kali datang ke acara seperti itu.

walaupun aku sempat kesal karena Hary terus memaksaku ikut dan Seward yang juga menyuruhku untuk pergi, akhirnya kau mengiyakan kemauan mereka.

Sisa sore hari, aku putuskan untuk memilih gaun yang cocok aku pakai ke pesta itu.

Tapi pilihanku sangat payah, Seward yang melihatku mengeluarkan semua gaun dari lemari terlihat kesal.

Dia akhirnya membantuku memilih gaun yang akan aku pakai. Dari gaun, sepatu aksesoris semuanya dipilihkan oleh Seward.

Aku sungguh beruntung mempunyai kakak seperhatian itu.

Tepat jam 07.00 malam Hary datang menjemputku. Dia membuatku terpesona untuk kesekian kalinya.

Dia menggandeng tanganku untuk ikut bersamanya, lalu pamit kepada Seward.

“Kau mau kemana?” Kulihat Torrance sepertinya ingin ikut bersama kami. Hary buru-buru mengajakku pergi dari sana.

Kulihat dari spion mobil Hary, Torrance menaiki mobilnya sendiri dan mengikuti kami dari belakang.

Setelah sampai di sekolah, ternyata disana sudah banyak orang. Bahkan Darren dan teman-temannya sudah memasuki area pesta, ada satu hal yang membuatku asing. Satu orang yang sedang mengobrol bersama mereka. Sepertinya aku pernah bertemu dengannya.

Dracula memang selalu berkeliaran dimalam hari,” Kata Hary yang melihatku terus memperhatikan mereka.

“Oh, tentu saja. Jika berkeliaran disiang hari, mereka akan mati,” Jawabku sekenanya.

Hary membukakan pintu mobil untukku dan dia juga menggandeng tanganku. Aku hanya melambaikan tanganku saat Kay memanggilku.

Namun Hary langsung membawaku memasuki ruang pesta yang sudah banyak orangnya.

Kulihat Torrance sudah ada disana dengan seorang perempuan, sangat cantik.

“Kau mau minum?” Kata seorang pelayan yang membawa nampan minuman.

Aku mengambil satu gelas soda. Untukku sendiri. Karena aku yakin Hary tidak menginginkannya.

Diruangan ini sangat berisik, oleh teriakan orang-orang yang sedang berdansa, dan musiknya yang membuatku sakit telinga.

Keliahatannya Hary juga mulai tidak nyaman berada diruangan ini.

“Yuri, lebih baik kita keluar saja. Mungkin disana ada tempat yang lebih tenang,” Ucapnya mengajakku langsung berpindah tempat dengan cepatnya.

“Teleportasi,” Aku sudah berada diluar ruangan pesta. Rasanya pusing. Kali pertama dia mengajakku untuk teleportasi seperti itu.

“Maaf,” Dia membenarkan rambutku yang sedikit berantakan.

“Heiiiii! tunggu aku!” Torrance berteriak kepada kami. Dia memang selalu mempermalukan dirinya sendiri.

Kulihat Micky, Kay, dan Naira juga menghampiri kami. Aku sangat takut jika mereka melihat aku dan Hary yang teleportasi tadi.

“Kami boleh bergabung?” Tanya Micky.

“Tentu saja. Kenapa Darren dan Angel tak bersama kalian?” Kataku penasaran.

“Dia sedang marah. Sudahlah, kita ke Greentree saja. Katanya disana lebih tenang dan musiknya juga tidak seperti disini,” Naira yang sudah tidak sabar ingin pergi darisini menari-narik tanganku.

Kamipun pergi dari tempat itu. Hary tak membiarkanku pergi dari gandengannya.

Sepertinya semua ruangan yang berada ditempat ini dihiasi dengan lampu yang berwarna-warni.

Tidak ada ruangan yang terlihat gelap. Dan yang paling kusukai adalah di Greentree, lampunya hanya berwarna putih dan kadang berubah menjadi warna emas.

Setiap pohon dipasang lampu. Indahnya. Dan musiknya juga sangat menenangkan.

Disini juga tidak banyak orang. Jadi kami bisa mengobrol dengan sangat nyaman.

“Yuri. kau harus berhati-hati,” Torrance menarik tangan kiriku. Wajahnya terlihat khawatir.

“Aku yang akan menjaganya,” Ucap Hary meyakinkan. Aku masih tidak mengerti dengan apa yang dikatakan Torrance. Lalu aku melihat arah mata yang dituju oleh Torrance. Perempuan cantik itu.

“Hei ayolah kawan, ini pesta. Tidak akan ada bahaya,” Ucap Micky menengahi mereka. Tapi untungnya Micky tidak mengerti dengan maksud mereka berdua.

“Lebih baik kita makan-makan disini. Let's dinner!” Ucap Kay.

Micky dan Kay langsung memisahkan diri dan duduk dimeja paling depan. Sedangkan Torrance mengajak Naira untuk berbincang, sepertinya ada hal yang msih tidak aku mengerti.

Aku dan Hary memutuskan untuk duduk di bawah pohon yang sangat rindang dan agar jauh dari Torrance dan yang lainnya. Seperti biasa aku hanya memesan buah-buahan untuk ku makan.

“Hary kenapa kau jarang ke rumahku? Apa ada masalah?” Aku memulai pembicaraan.

“Tidak. Aku hanya pergi lumayan jauh. Sekalian mencari makan.”

“Mencari makan? Sejauh itukah?”

“Sebenarnya aku pergi ke Greenland, mengunjungi temanku dan sekalian saja mencari makan.”

“Hary! Yuri! kalian cepatlah berteduh. Cepatlah hujan mulai turun dengan deras!” Torrance sudah ada di depan tempat memesan makanan dan yang lainnya juga sudah berteduh. Hanya tinggal aku dan Hary saja.

Related chapters

  • Rainy Season   11. Tragedy

    “Yuri, kau ingin tau satu rahasiaku?” Aku mengernyitkan dahiku tidak mengerti. Seolah bertanya apa? “Yuri, sebenarnya aku menyukaimu. Sangat menyukaimu,” Mataku berbinar dan hatiku menghangat mendengar ucapan Hary. Aku mengerjapkan mataku tidak percaya. Hary menunggu jawabanku. “Kau serius?” “Aku tidak pernah main-main dengan ucapan dan juga perasaan.” “Aku sangattt menyukaimu...” Aku tidak tahu harus bicara apalagi. Tapi aku tahu aku sangat menyukainya, aku tak pernah melihat dia berbeda denganku atau apapun itu. satu yang paling aku inginkan sejak dulu, perhatian dan perasaanku terbalas olehnya. “Jawaban itu sudah cukup untukku ... Aku berjanji akan selalu ada disisimu,” Ekspresi Hary menghangat ketika mengatakannya. Dia menggenggam tanganku dengan sangat hati-hati. Meskipun aku merasakan dingin dari kulitnya, namun kebahagiaan yang diberikan Hary sudah cukup membuatku menghangat. “Hary, sepertinya hujan semakin

    Last Updated : 2021-05-05
  • Rainy Season   12. On the Road

    “Torrance tenangkan dirimu ...” Ucapku sedikit meringis menatap kecepatan mobil yang kami tumpangi. Torrance seperti orang yang di kejar monster, dia mengendarai mobil di atas 150 km/jam. Sudah seperti pembalap saja. Hary yang melihatku ketakutan, langsung memegang tanganku dengan lembut. rasa dingin langsung terasa menembus kulit tanganku. “Kita memang harus cepat Yuri, kau tenang saja. Torrance lebih pandai mengemudikan mobil.” Hary menenangkanku. Aku langsung memeluknya sambil memejamkan mata beberapa saat. “Mereka masih mengejar kita di belakang,” Ucap Torrance dengan wajah serius. “Akan aku hubungi sudariku untuk menjaga Yuri. setelah itu kita harus menyelesaikan masalah ini sebelum tercium oleh pemimpin kita,” Hary ikut bicara. Wajahnya sama seperti Torrance. Rasa cemas, takut dan marah. Semuanya ada di wajah mereka. Aku langsung tertegun, siapa pemimpin yang di maksud oleh Hary. kelihatan sekali Hary menjadi serba salah setelah

    Last Updated : 2021-05-05
  • Rainy Season   13. Hary

    Hujan turun semakin deras membuat semua pikiran dan perasaanku berkelana kemana-mana. Aku tidak pernah merasa seperti ini seumur hidupku. Merasa ketakukan dengan apa yang aku ketahui. John langsung memarkirkan mobilnya di halaman rumah Seward. Aku mencoba bersikap seperti biasanya dihadapan Seward. Ternyata Seward menungguku di teras depan. Dia seperti sedang memikirkan sesuatu, tatapan matanya tertuju kearah Kasloff dan John. “Hai kak, kau belum tidur? Oh ya, kenalkan ini Kasloff dan John pacarnya.” “Hallo,” sapa Seward dengan ramah. Namun ada raut wajah curiga darinya. “Dimana Torrance dan Harry?” “Torr ... Torrance bukannya dia sudah pulang? kalau Hary dia ada urusan. Kak, mereka ingin menginap disini,” Aku sangat gugup mengatakan kebohongan kepada Seward. “Dia belum pulang. Mungkinkah dia ada urusan? Yasudah ajak temanmu kedalam Yuri. John nanti kau tidur dikamarku.” “Oke. Tidur diruang tamu juga tidak masalah untukku,” Kat

    Last Updated : 2021-05-10
  • Rainy Season   14. Message from Darren

    Torrance membuat kami semua kebingungan. Tapi aku memperhatikan wajahnya yang berfikir serius seperti itu. lucu. Torrance, Hary dan aku melanjutkan berbincang. Sedangkan Kasloff kembali ke tempat tidur. Namun tidak seperti tadi saat dia hanya memainkan ponselnya. Matanya tertutup seperti orang yang sedang tidur. Aku sangat heran, apakah mahluk seperti mereka juga memerlukan istirahat? “Kalian istirahatlah! Ini sudah hampir pagi,” Mereka hanya saling pandang seolah perkataanku adalah hal yang salah. “Hmm. Oh tentu. Hary ikutlah kerumahku. Kau perlu istirahatkan?” Torrance tertawa dengan ucapannya sendiri. Sedangkan Hary hanya merasa aneh dengan ajakan Torrance. Hary hanya mengangguk. “Istirahatlah dengan tenang. Aku akan selalu menjagamu,” Hary mengelus lembut rambutku. Dia seolah tidak ingin pergi walaupun hanya selangkah dari hadapanku. “Aku percaya padamu. Tapi di sini sudah ada kakakmu yang menjagaku. Kau tidak perlu khawatir.”

    Last Updated : 2021-05-12
  • Rainy Season   15. My Dream with You

    Seward sepertinya sudah bangun. Suara dari bawah sudah terdengar samar-samar di telingaku. Sepertinya dia sedang memasak. Kasloff segera turun ke lantai bawah untuk membantu Seward. Mereka sudah langsung akrab, padahal baru saja saling mengenal. Ketika aku turun dari kamar. Semua orang sudah ada di meja makan. Ada Torrance, Hary dan John. “Sang koki sudah menyiapkan makanan. Mari kita makan!” Ucap Torrance dengan riangnya. Perasaanku senang melihat orang-orang yang aku sayangi tertawa senang. Kulihat Kasloff dan John beberapa saat hanya memandang makanan yang di buat oleh Seward. Dan Hary seperti biasa hanya memakan buah-buahan. Kasloff sedikit terkejut melihat apa yang Hary lakukan. “Mmm, bagaimana kalau nanti malam kita mengadakan camping? Di belakang rumah saja tidak perlu pergi ke gunung. Sekaligus merayakan Hary dan Yuri yang sudah belajar dengan keras di semester ini,” Ucap Torrance. Seward dan yang lainnya hanya saling memandang

    Last Updated : 2021-05-14
  • Rainy Season   16. Hary House

    “Yury, kau marah?” Tanya dia ketika aku terus memandang photoku yang sedang makan dengan mengerutkan kening. “Tidak. Aku aneh saja. Kenapa yang ini kau pajang?” Aku menunjuk photo itu. Dia tertawa. Tawa yang sangat lepas, tawa yang tidak pernah aku lihat jika kita sedang berada di luar rumah. “Lucu. Kau sangat menggemaskan.” Aku heran dengan penuturannya. Lalu aku berjalan melihat seluruh ruangan kamarnya. Ada banyak buku yang tertata dengan rapih. Bahkan sudah seperti perpustakaan kecil. Ada beberapaCDfilm yang berjajar di bawah tempat Televisi. Lalu sofa di dekat jendela denganviewmengarah ke perkebunan bunga milik warga di sana. Aku duduk di sofa dan Hary mengikuti duduk. Tanganku terus ada dalam genggamannya, sesekali dia mengecup tanganku. Aku menyandarkan kepalaku di pundak Hary. “Boleh aku bertanya?” Ujarku setelah hening beberapa saat. Dan jantungku berdetak dengan cepat. “Tentu saja.”

    Last Updated : 2021-05-20
  • Rainy Season   17. Camping

    “Yuri. kau meninggalkan aku?! Kenapa tidak mengajakku?” Torrance berkata dengan wajah kesalnya. “Ayolah Torrance, aku tidak bermaksud meninggalkanmu. Tadi kami buru-buru, benarkan Hary? lagian kami Cuma pergi sebentar.” Ucapku menahan tawa. “Kau bilang sebentar. Seharian penuh kalian pergi. Sedangkan aku dan Seward sibuk menyiapkan semua perlengkapan untuk nanti malam,” Omel Torrance. Untung saja Seward menghampiri kami. Aku langsung masuk kedalam rumah dan pergi ke dalam kamarku. Kupikir aku harus mandi dulu. Namun ketika melihat laptop aku langsung teringat dengan email yang dikirimkan oleh Darren. Aku menghampiri laptopku, namun perasaanku tidak tenang. Seperti ada orang yang sedang memperhatikan aku. Aku mengedarkan pandanganku kesekeliling. Ketika aku melihat kearah rumah Torrance, di balkon kamarnya ada seseorang yang sedang berdiri. Aku sangat kenal dengan postur tubuh itu. dia menatapku dengan wajah marah namun masih ada senyum yang me

    Last Updated : 2021-05-21
  • Rainy Season   18. Holiday with Torrance

    Hari ini dengan malas aku membereskan semua perlengkapanku untuk ke Greendland. Tidak banyak baju yang aku masukan kedalam koper. Aku yakin baju yang disana masih muat ditubuhku. Besok keberangkatanku kesana. Seward sudah membelikan tiket, termasuk tiket untuk dirinya. Dia akan ikut ke Greendland. Beberapa kali aku menarik napas dengan berat. Ya, berat untuk kembali kesana. Aku sudah terlalu nyaman dengan tempat ini. “Ri! Riri ...” Terdengar panggilan dari lantai bawah. Suara ini langsung membuatku semangat untuk bergegas. “Oke ... aku turun Hary.” Dengan tidak sabaran aku berlari kearahnya. Memeluknya dengan erat. “Aku merindukanmu,” Ujarnya ditelingaku. “Aku juga sangattt merindukanmu.” “Maaf, besok aku tidak bisa berangkat bersamamu. Aku mendadak ada kegiatan yang harus diselesaikan,” Aku menggeleng, seolah mengerti apa yang menjadi kegiatan untuk Hary. Tentu saja berburu. “Oke, aku akan menun

    Last Updated : 2021-05-23

Latest chapter

  • Rainy Season   46. Help

    Aku dan Hary pergi dari satu tempat ke tempat lainnya. Ini sudah hari ke sembilan kami seperti ini. Entah sampai kapan kami akan terus bermain petak umpat dengan mereka.Hary tidak pernah menunjukan ekspresi sedihnya lagi. Dia lebih sering tersenyum, seolah kami sedang liburan untuk beberapa saat ke depan.Dengan kemampuan yang di milikinya, Hary mengendalikan pikiran orang lain untuk memenuhi kehidupan kami. Kadang Hary meninggalkanku sendiri, agar dia bisa memenuhi nafsu predatornya.Saat ini kami sedang berada di atas kapal, Hary mengajakku untuk pergi ke sebelah timur Nusantara. Aku yang tidak terlalu tahu hanya mengikutinya saja.Terkadang tanpa aku sadari, aku sudah berada di tempat berbeda. Aku tidak pernah bertanya kepada Hary. Aku percaya Hary bisa melindungiku.“Hary, sepertinya aku ....”“Aku tahu, ada beberapa vampire di sini. Kau jangan terlalu jauh dariku.”Aku langsung merapatkan tubuhku kepada H

  • Rainy Season   45. Another Forest

    Hary membawaku pergi ke tempat yang tidak pernah aku duga. Sebuah hutan di pulau terpencil.Kami menaiki perahu yang di sewa oleh Hary. Jika tidak membawaku, sejak tadi Hary sudah sampai di tempat ini. Lagi-lagi cuaca memburuk. Awan gelap sudah menutupi sebagaian daratan.Hary menyuruhku untuk duduk tenang. Sedangkan dia sendiri sibuk menyiapkan tempat untukku dan Hary berteduh. Hary membuat rumah pohon, kecil tapi cukup untuk kami berdua.Tidak berapa lama setelah Hary selesai, hujan yang sangat deras langsung turun. Aku khawatir jika Maria bisa menemukan kami di sini.“Untuk sementara kita di sini dulu, kita tidak mungkin diam di sini untuk waktu yang lama. Maaf, aku terlalu ceroboh, Riry. Harusnya aku ....”“Stttt, kau tidak perlu meminta maaf, Hary. Kau membawaku bersamamu, aku sudah bahagia.”Hary memelukku, dia terlihat senang dengan apa yang aku katakan. Aku balas memeluknya dengan erat.Aku langsung ter

  • Rainy Season   44. Elegan Women

    “Harusnya photomu di pasang sebelah sini,” ucap Seseorang yang sudah ada di sebelahku.Aku langsung melihatnya, tidak terkejut seperti sebelumnya dan aku tidak pernah tidak terpesona dengan penampilannya. Sangat elegan. Dia menghampiriku dengan gaun biru terang. Kontras dengan kulitnya yang putih pucat.“Halo,” aku menyapanya dengan kaku.“Halo, haruskah aku tanya apa kabar?”

  • Rainy Season   43. Scary

    Hary dan aku duduk di bawah ohon yang ada di greentree. Kami terdiam cukup lama, memikirkan kemungkinan yang akan di perbuat oleh Darren. yang terlihat di mataku adalah Darren masih penasaran kepadaku.Buktinya dia masih datang ke sekolah dan lebih parahnya dia malah membawa teman-teman yang lainnya ke sini. aku tahu Darren sengaja melakukannya.Aku merasakan Hary menyentuh tanganku dengan lembut. Dia menatapku, memberitahu agar aku tidak gentar sedikit pun.“Apa kau ingin pulang saja?” tanya Hary.

  • Rainy Season   42. Meet Again

    Pagi sekali hujan sudah turun. Cukup deras hingga membuatku tidak ingin meninggalkan tempat tidur ternyamanku. Aku tahu ini adalah hari pertamaku untuk masuk sekolah lagi.Aku memperhatikan hadiah dari Hary, bunga Angkrek yang bisa membuatnya terluka. Apakah aku harus membuangnya. Bagaimana jika ada yang tahu dengan kenyataan itu? aku berharap tidak ada yang tahu.Kembali ke rutinitas awalku untuk semester terakhir di High School. Setelah ke sadaranku cukup, aku segera bersiap memakai seragam sekolah. Mengikat rambut dengan rapih dan selesai.“Selamat pagi, Kak!” aku menyapanya dengan penuh semangat.Walaupun aku mengetahui jika Seward bukanlah keluarga asliku, tapi selama ini dia sudah sangat baik kepadaku. Tidak masalah untukku, Seward tetap kakak terbaik yang pernah aku miliki.“Pagi! Sarapan dulu sebelum berangkat. Kakak tidak bisa mengantarmu ke sekolah, mungkin Torrance lebih senggang.”“Tidak perlu.

  • Rainy Season   41. Happy With You

    Sesaat sebelum tengah malam, Torrance pergi entah kemana. Dia tidak mengatakan apapun kepadaku. Tinggal aku dan Hary di sini, di temani oleh orang – orang yang masih ramai bernyanyi di iringi gitar. Ada yang masih makan dan sesekali becanda bersama temannya.Sedangkan aku, di tengah dinginya malam. Masih terpaku dengan sosok Maria yang entah pergi kemana. Jika dia keluargaku lalu siapa orang tuaku sebenarnya? Aku kira karena sikapku sedikit sama dengan Daddy, dia adalah orang tuaku kandungku.Pikiranku di penuhi oleh banyak hal. Tapi perasaanku seperti tidk peduli akan kenyataan yang ada. Hanya sedikit kesal saja, kenapa tidak sejak dulu aku mengetahui kenyataan ini.“Kau belum mengantuk, Riry?” panggilan itu terdengar manis di telingaku.“Aku tidak merasakan kantuk sama sekali.” lalu tersenyum menatap ke manik matanya.Hary memberiku selimut yang lumayan tebal. Cuaca di pegunungan memang sangat ekstrim, tapi jangan lu

  • Rainy Season   40. Family?

    Ucapan selamat ulang tahun dari Maria membuat aku terdiam beberapa saat. Kenapa dia bisa mengetahuinya? Kenapa aku sendiri melupakan ulang tahunku?“Tadinya aku ingin menjadi orang pertama yang mengucapkannya, tapi yasudah lagipula dia lebih mengejutkanmu dari pada hadiah apapun kan?”Torrance benar, kehadiran Maria di tengah mereka membuat keadaan menjadi canggung seketika. Apalagi Hary, dia kadang memperhatikan antara aku dan Maria dengan seksama.Sama sepertiku yang terus mencari perbedaan di antara kami. Namun hanya sikapnya saja yang berbeda. Aku menghela napas, ingin untuk tidak percaya tapi sudah ada di depan mataku.“Kau ingin hadiah apa?” matanya yang dingin menatapku.“Aku? Aku tidak ingin apapun.”Dia mendekat ke arahku, duduk di sebelahku lalu memegang tanganku. Aku merinding seketika, tangannya memang sangat lembut. tapi lebih dingin dari tangan Hary.“Tentu saja, aku berbed

  • Rainy Season   39. Twins?

    Detik demi detik sudah terlewati, dan aku yakin dia orang serupa denganku. Tanpa sadar aku mundur dan hampir terjatuh, jika saja Hary tidak memegangku.“Aku ....” ucapku tidak jelas. Masih terkejut dengan apa yang aku lihat.“Kau kenapa? Apakah kau melihat ikan paus?” tanya Torrance bercanda.“Aku ... itu ... aku ...”“Apakah Darren ke sini lagi?” tanya Hary mengerutkan keningnya curiga.“Bukan, aku melihat ... aku?!” ucapku sekaligus bertanya kepada Hary.Hary yang mendengar pertanyaanku tidak mengerti. Apakah aku sudah linglung? Hary memegang dahiku. Dia masih menatapku dengan bingung.“Kau tidak apa – apa?” tanya Hary khawatir.Aku melepaskan tangannya. “Aku tidak sakit, aku melihat orang yang sangat mirip denganku. Tapi dia lebih cantik ...”“Tentu saja, kau tidak ada apa – apanya,” ucap Torrance mengejek

  • Rainy Season   38. On The Lake

    Seperti dugaanku, Torrance membuang bawaannya begitu saja. Dia tidak membawa apapun selain dompet dan ponselnya. Sedangkan Hary, dia hanya membawa jaket dan tas punyaku.Sejak tadi aku hanya memperhatikan ke terdiaman Hary. Aku tahu dia sedang memikirkan sesuatu. Sadar karena aku terus menatapnya, Hary tersenyum hangat ke padaku.“Apa kau sangat merindukanku? Dari tadi kau terus menatapku dengan lekat,” ucap Hary, aku tersipu malu mendengar pertanyaan Hary.“Tentu saja, aku sangat merindukanmu. Kalau bisa jangan pergi jauh lagi, semeterpun jangan pernah.”“Kau bisa saja.”Begitu kentarakah? Aku hanya memalingkan wajahku sambil menahan senyum, dan aku malah melihat Torrance yang terlihat sebal. Aku langsung merubah ekspresi wajahku. Lalu berdeham.“Aku tidak mau menjadi cicak di antara kalian, jadi selama liburan jaga sikap kalian! Di sini aku lebih tua dari kalian,” perintah Torrance.&l

DMCA.com Protection Status