“Iya tenang aja” ucap Rain pada Tania dengan senyum agar Tania bisa tenang dan tidak khawatir sama dirinya
Dan setelah itu Rain turun dengan santai dari mobil dan berjalan ke depan mereka dengan santai, dan bertanya kepada mereka dengan baik-baik
“Ada apa ya mas-mas sekalian ?” tanya Rain dengan baik-baik dan lanjut bertanya “Ada yang bisa di bantu ?” tanya Rain dengan baik-baik
Namun bukan di jawab dengan baik-baik juga, salah satu dari orang jahat itu menatap Rain dengan tajam dan menyuruh anak buahnya langsung menyerang Rain tanpa berkata apa-apa, Rain pun yang mendapatkan serangan tiba-tiba itu pun langsung bersiap-siap dan bertarung dengan beberapa anak buahnya itu.
Sementara di dalam mobil Rain yang melawan beberapa anak buah, Tania pun panik melihatnya dan dia pun menelefon Ali untuk membatantu dirinya dan Rain
“Halo Ali, cepat ke sini ada masalah sama saya dan juga Rain, ,cepat lokasi saya share lok
“Iya tenang aja” ucap Rain pada Tania dengan senyum agar Tania bisa tenang dan tidak khawatir sama dirinyaDan setelah itu Rain turun dengan santai dari mobil dan berjalan ke depan mereka dengan santai, dan bertanya kepada mereka dengan baik-baik“Ada apa ya mas-mas sekalian ?” tanya Rain dengan baik-baik dan lanjut bertanya “Ada yang bisa di bantu ?” tanya Rain dengan baik-baikNamun bukan di jawab dengan baik-baik juga, salah satu dari orang jahat itu menatap Rain dengan tajam dan menyuruh anak buahnya langsung menyerang Rain tanpa berkata apa-apa, Rain pun yang mendapatkan serangan tiba-tiba itu pun langsung bersiap-siap dan bertarung dengan beberapa anak buahnya itu.Sementara di dalam mobil Rain yang melawan beberapa anak buah, Tania pun panik melihatnya dan dia pun menelefon Ali untuk membatantu dirinya dan Rain“Halo Ali, cepat ke sini ada masalah sama saya dan juga Rain, ,cepat lokasi saya share lok
“Udah bos jujur saja sama orang ini” ucap salah satu anak buahnya yang langsung ketua orang jahat itu langsung melotot ke anak buah itu“Jadi nggak mau jujur juga, oke kalau begitu” ucap Ali dan setelah itu dia mengangkat kakinya dan berjalan ke arah di mana pisau yang tadi buat membunuh Rain dan mengambilnya dan setelah itu Ali berjalan lagi ke arah ketua orang jahat itu dan menakutinya dengan sangat kejam dan bahan ketika ketua dan anak buah itu tidak mau menjawab dengan jujur, satu persatu Ali menyayat kulit dari mereka agar mereka jujur dan memberitahu siapa yang menyuruhnyaDan setelah di ancam dan mereka juga merasakan sakit yang sangat perih karena sayatan pisau tersebut, ketua orang jahat itu pun jujur pada Ali, Tania dan juga Rain“Iya, kami di suruh oleh orang yang bernama Kevin dan menyuruh kami untuk membunuh orang ini, dia memberi foto orang ini pada kami,” ucap Ketua orang jahat itu“Kevin” uca
“Hai” ucap Tania dengan senyum yang membuat orang yang melihatnya merasa sangat takut termasuk juga Kevin yang sedang melihatnya“Tania, ngapain kamu lakuin ini sama aku, lepasin aku” ucap Kevin dengan panik karena kondisi mereka sekarang tidak bagus“Ngapain elu bilang” ucap Tania yang masih dengan santai namun sangat menyeramkan, karena dia bisa melakukan apapun pada Kevin yang sekarang ada di tangannya“Iya ngapain, udah sekarag mendingan kamu lepasin aku dan kita jalan gi mana seperti dulu, aku ingin memperbaiki hubungan kita” ucap Kevin dengan senyum dan dia belum menyadari kalau dia dalam bahaya.“Jangan harap gua bisa kaya dulu sama elu” ucap Tania dengan sangat tegas dan tanpa ada nada atau pun tampang yang bercanda, namun Kevin masih belum menyadarinya, dia masih bisa bercanda dengan Tania di saat dia masih dalam bahaya.“Tania ayolah, aku janji aku nggak akan ngecewain kamu
“Jangan sok tahu elu, gua dan bunda Laura memang benar-benar menyayanginya dengan setulus hati gua, jadi terserah elu mau bilang apa” ucap Tania pada Kevin dan setelah itu“Ali, pisau” ucap Tania meminta pisau pada Tania,“Non biar kami yang melakukannya Non, jangan mengotori tangan Non untuk membunuh orang ini” ucap Ali pada bosnya itu“Jangan langsung membunuhnya, karena saya ingin dia perlahan mati dan merasakan penderitaan yang seharusnya dia rasakan” ucap Tania dengan santai“Jadi saya harus melakukan apa Non ?” tanya Ali pada Tania“Sayat wajahnya agar ada luka, dan juag sekujur tubuhnya dan bairin dia kehabisan darah dan mati secara mengenaskan” jawab Tania pada Ali yang membuat Ali mengerti dan menganggukDan setelah itu Ali pun maju perlahan dan dengan memegang sebuah pisau, sementara Kevin pun di bangku mulai ketakutan dan juga berusaha meronta dan melawan tapi
“Engga, ini mobil yang pas untuk kamu pakai” ucap Tania pada Rain“Tadi kan kamu bilang kamalu mobil ini hanya ada satu di dunia yang artinya mobilnya hanya ada di sini, dan kalau aku pakai, Bunda Laura pasti akan marah, di tambah lagi aku takut kalau mobil ini akan lecet, dan kalau sampai itu terjadi, aku yakin pasti biayanya sangat mahal, jadi pilihkan mobil yang biasa aja yah jangan yang ini” ucap Rain pada Tania yang meolak menggunakan mobil tersebut“Rain kamu tenang aja, Bunda Laura tidak akan marah, dan Bunda Laura pasti akan mengizinkan kamu untuk memakainya” ucap Tania dengan snatai dan senyum pada Rain “Tapi ini terlalu bagus Tania, pakai mobil lain aja yah” ucap Rain yang menolak memakai mobil yang hanya ada satu di dunia itu“Ya udah kalau begitu kita cari mobil lain aja yah” ucap Tania pada Rain dan setelah itu mereka pun mencari mobil yang lain untuk Rain pakai besok ke pernikahan Kak
“Hati-hati, takut ada bodyguard Tania yang menjaga” ucap Nana mengingatkan yang lain“Iya” ucap yang lainnya secara perlahanPerlahan mereka masuk dengan hati-hati dan setelah mereka melihat tidak ada siapa-siapa di sana mereka pun langsung masuk ke dalam dengan cepat, di dalam mereka sudah melihat Kevin yang berlumuran darah serta keadaan yang tak sadarkan diri, mereka semua langsung menghampiri Kevin dan langsung membawanya naik ke mobil dan pergi ke rumah sakit agar Kevin bisa selamat karena Kevin sudah mulai kehabisan darah.Sesampainya di rumah sakit Kevin di bawa ke ruang ugd karena dia harus segera di tangani karena Kevin kekurangan darah dan dia butuh darah agar dia bisa selamat, dan pihak rumah sakit langsung menanganinya.Sementara itu di rumah Rain dan Tania yang sedang menonton bersama mereka memutuskan untuk pergi bersama dan jalan-jlan bersama sebelum Rain besok pergi ke pernikahan Kak Ara, mereka berdua
“Engga ada apa-apa, gi mana kalau kita main lagi, perut aku udah mendingan” ucap Rain pada Tania adan langsung menariknya dan bermain permainan lain“Kita naik itu yah” ucap Rain dengan santai dan semangat dan bahkan tanpa persetujuan dari Tania dia langsung menariknya dan menaiki wahana tersebutRain dan Tania menaiki wahana ontang anting yang membuat mereka seperti sedang dudukdan terbang di udara, mereka berdua tertawa bersama dan Tania merasa sangat senang bisa bermain dengan Rain, dia merasa sangat bahagia setelah sekian lama tidak ada yang bisa membuat dia bahagia setelah Ayah dan Bundanya.Setelah bermain wahana tersebut Rain dan Tania bermain wahan lain lagi, di sana Tania merasa sangat bersyukur karena dia bisa sebahagia ini selagi dia bersama dan dekat dengan Rain.Setelah menaiki wahana Rain dan Tania bermain beberapa permainan, dan salah satunya tembak-tembakkan, yang jika di menangkan mendapatkan hadiah boneka, Rain da
“Mau maksa gua, apa gua nggak salah dengar” ucap cowok tersebut dengan menunjukkan gestur tidak percaya kalau dirinya di suruh minta maaf sama Rain“Elu yakin mau paksa gua” ucap cowok tersebut lagi karena dirinya tidak percaya ada yang menyurunya untuk meminta maaf paksa jika dia tidak mau“Cepat minta maaf, karena gua masih mau main di sini” ucap Rain dengan santai dan tidak takut sama sekali“Kalau gua nggak mau” ucap Cowok tersebut dengan nada bertanya yang songong“Kalau gitu gua akan paksa” ucap Rain dengan santai“Mau paksa gua” ucap cowok tersebut dengan tengil dan lanjut bilang “Paksa aja kalau bisa” ucap cowok tersebut dengan menunjukkan gestur Rain di suruh maju untuk melawannya dan Rain pun menghela nafas sebentar lalu maju menyerang cowok tengil itu dengan santai.Rain meju menyerangnya terlebih dahulu dan ternyata cowok itu juga bisa berkelahi,
Ke dua penjaga itu pun jatuh tumbang di hajar Rain dan juga Diana, melihat Rain dan Diana menang ke tiga perempuan yang berjaga itu pun senang, setelah itu Rain dan Diana mengikat semua musuhnya agar tidak bisa melawan lagi, dan setelah itu mereka meminta ke dua penjaga itu membuka pintu untuk menuju hutan aslinya, namun ke dua penjaga itu masih tetap tidak mau membukanya dan itu membuat Rain dan yang lain kesal, karena ke dua penjaga itu tidak mau membuka pintu rahasia tersebut, Rain pun terpaksa menggunakan cara sedikit kasar agar ke dua penjaga itu pun membuka pintu keluar tersebut, Rain terpaksa menggunakan cara yang dia lakukan pada orang sebelumnya dengan menggunakan lidi kecil dan di masukan ke sela kukunya. “Oke kalau kalian tidak mau membuka pintu keluar itu, tapi jangan salahkan gua kalau kalian nantinya akan sangat menderita” ucap Rain dengan serius pada ke dua penjaga tersebut “Kita nggak takut, bahkan kalau elu embunuh kami semua di sini pun, kita tetap tidak akan membu
“Engga ada cara lain, kita harus melawan mereka agar bisa keluar dari hutan ini” jawab Rain pada Diana dengan serius “Aku yakin walaupun mereka hanya berdua, tapi mereka pasti lebih hebat dari orang-orang yang sebelumnya kita temui, karena mereka penjaga pintu keluar kita” ucap Diana pada Rain dan dia sangat yakin “Iya, aku juga berpikir seperti itu, orang itu tidak mungkin menaruh orang yang tidak bisa berkelahi di tempat penting ini” ucap Rain dengan serius “Kalian bertiga tunggu di sini, jaga orang ini, kalau dia bangun bikin dia pingsan lagi, biar aku sama Rain yang melawan orang itu” ucap Diana dengan serius pada Alana, Tania dan Bosnya sendiri Anna “Iya, kalian tunggu di sini untuk berjag-jaga, tetap waspada, jangan lengah sedikit pun” ucap Rain dengan wajah yang sangat serius “Iya, kamu hati-hati Rain” ucap Tania pada Rain untuk hati-hati karena dia sangat khawatir sama adiknya itu, begitu pun juga Alana dan Anna “Ayo Diana, kita kalahin mereka agar kita bisa keluar dari
“Ada di sebuah gua di sebelah selatan hutan ini, kalian tinggal masuk ke dalam dan nanti akan ketemu pintu rahasia di sana, itu adalah jalan keluar kalian dari hutan ini” jawab orang itu yang akhirnya memberitahu di mana jalan keluarnya setelah dia di siksa oleh Rain menggunakan lidi yang Rain dapat “Kalau begitu elu yang pimpin jalannya” ucap Rain dengan serius “Engga bisa, gua nggak bisa pimpin kalian,” ucap orang itu yang menolak mempimpin jalan keluar hutan buatan itu “Oke kalau elu nggak mau, sepertinya lidi ini suka sama kuku jari elu” ucap Rain dengan serius, mengancam orang tersebut agar orang tersebut mau mempimpin jalan mereka keluar dari hutan tersebut “Jangan-jangan, oke gua akan pimpin kalian keluar dari hutan ini” ucap orang itu yang akhirnya mau, setelah di ancam oleh Rain menggunakn lidi tersebut “Ayo bawa dia, kita keluar dari hutan ini” ucap Rain dengan serius “Anak buahnya bagaimana ?” tanya Alana dengan serius, karena tidak bisa di biarkan seperti ini “Kita
yang membuat orang itu langsung tersungkur ke tanah karena tendangan Diana yang tepat sasaran di muka orang itu. “Apa kamu pernah bermain permainan mental dalam berkelahi dengan yang lebih kuat ?” tanya Rain dengan santai dan setelah itu dia menghampiri orang itu dan membawanya ke teman-temannya “maksud kamu ?” tanya Diana dan ternyata Diana tidak mengerti apa yang di maksud Rain dengan permainan mental
namun Diana tidak menyerah, dia terus bertahan dan sesekali menghindar agar bisa menyerang balik, namun kemampuan orang itu tidak bisa di anggap remeh, orang itu mampu membalikan keadaan dan menyerang Diana kembali.Rain yang tidak sengaja melihat Diana pun khawatir kalau Diana akan kalah dan orang itu akan kabaur, karena orang itu bisa menjadi pintu jalan keluar untuk mereka dari hutan aneh itu, Rain yang melihat itu dia langsung berusaha dengan cepat menjatuhkan lawannya, dia menggunakan jurus cepat yang pernah di ajarkan oleh Bibi Fetrin ke dirinya, dia menggunakannya sekarang untuk melawan musuhnya, sementara itu Anna dan Tania telah berhasil mengalahkan musuhnya hingga babak belur dan terluka karena Anna memukulnya dengan kayu besar yang dia temukan di sekitarnya, sementara itu Alana masih bertarung dengan musuhnya dan dia sedikit lagi hampiri menang melawan musuhnya, namun musuhnya juga tidak mudah menyerah dan akhirnya dia menggunakan jurus yang dia punya, dengan
Mereka melanjutkan perjalanannya dan sekarang mereka memperhatikan sisi hutan tersebut berharap mereka dapat menemukan jalan keluar dari hutan buatan tersebut, setelah mereka berjalan untuk menemukan jalan keluar dari hutan tersebut bukannya menemukan jalan keluar, mereka malah bertemu dengan lima orang yang pasti suruhan bos mereka yang ingin mencelakai Rain dan yang lainnya“Ya elah pakai ketemu mereka lagi” ucap Anna dengan kesal karena mereka malah bertemu dengan orang-orang itu“Bagus kita bertemu mereka, kita bisa memaksa mereka untuk memberitahu kita jalan keluar dari tempat ini, mereka pasti tahu karena mereka anak buah pemilik lama vila Bunda sekarang” ucap Rain dengan pelan pada Diana dan Diana pun mengerti, dia mengangguk pelan sambil menatap Rain“Rupanya kalian di sini” ucap salah satu dari lima orang tersebut yang sepertinya pemimpin rombongan mereka“Kita nggak ke mana-mana kok” ucap Rai
mereka mengecek semua tempat dan tidak menemukan Rain dan yang lainnya karena Rain dan yang lainnya sudah pergi, dan setelah itu bos yang memimpin orang-orang itu pun menyuruh untuk mencari Rain dan yang lainnya sampai ketemu, dan ke lima orang itu pun langsung mencari Rain dan yang lainnya dengan perintah bosnya itu, sementara Rain dan yang lainnya terus berusaha mencari jalan keluar tercepat dari hutan tersebut.Rain dan yang lainnya tidak terasa mereka sudah berusaha mencari jalan keluar dari hutan tu berjam-jam, hingga hari sudah menunjukkan sore hari, dan mereka masih belum menemukan jalan keluarnya, di tambah mereka kelelahan karena berjalan cukup lama di dalam hutan tersebut, karena kelelahan mereka pun beristirahat sebentar sambil minum agar tidak terkena dehidrasi karena kehausan, mereka beristrahat lima belas menit dari mereka berhenti dan masih bigung bagaimana cara mereka menemukan jalan keluar untuk mereka.“Bagaimana ini ? kita masih belum bisa mene
“Tuh kan benar ada” ucap Rain pada Alana dengan serius“Iya ada, tapi yang aku bingung, kenapa tadi dari ujung sana nggak terlihat ya, padahal lidah buaya ini tumbuh cukup besar yang seharusnya bisa terlihat dari jarak kita berdiri tadi” ucap Alana dengan serius dan dia juga bingung kenapa ini bisa terjadi“Aku juga nggak tahu, semakin memikirkan hutan ini, semakin bingung aku, lebih baik sekarang kita petik lidah buayanya dan kembali ke yang lain” ucap Rain pada Alana dengan serius dan Alana pun mengangguk dan setelah itu mereka berdua memetik beberapa lidah buaya dan setelah itu dia kembali ke yang lain karena dia sudah mendapatkan lidah buaya untuk obat tangan AnnaSementara itu yang lainnya, mereka masih merawat Anna dan menyuruh Anna untuk sabar sambil memerika terus lukanya agar tidak ada pembengkakakn yang berlebihan di tangannya, mereka masih menunggu Rain dan Alana dengan sabar “Apa mereka berhasil menemukan lid
Selagi mereka berkelahi, musuh yang tadi tersungkur ke tanah karena di hajar Rain tiba-tiba saja dia bangun kembali, namun dia tidak melawan Rain kembali, dia berjalan ke arah tenda yang di dalamnya ada Tania dan Anna sedang bersembunyi, dia berjalan dengan cepat agar sampai tenda, sementara Rain, Diana, dan Alana tidak sadar karena mereka sangat fokus melawan musuhnya masing-masing, sedangkan orang itu terus berjalan ke arah tenda, Anna dan Tania yang melihat orang itu menghampirinya dari dalam tenda, Anna pun ketakutan, melihat Anna ketakutan, Tania mencoba untuk membuat Anna tidak takut dan tidak panik agar mereka bisa mengatasi orang itu.“Tania bagaimana ini” ucap Anna yang sangat panik“Jangan panik, sepertinya kita harus melawan orang itu, nggak ada pilihan lagi, kita juga harus membantu mereka melawan orang-orang itu” ucap Tania dengan serius pada Anna yang sedang ketakutan“Bagaimana bisa, kita nggak bisa berkelahi” u