Home / Urban / Rain / Bermain bersama Tania

Share

Bermain bersama Tania

Author: Rubah putih
last update Last Updated: 2021-07-22 19:28:07

“Hati-hati, takut ada bodyguard Tania yang menjaga” ucap Nana mengingatkan yang lain

“Iya” ucap yang lainnya secara perlahan

Perlahan mereka masuk dengan hati-hati dan setelah mereka melihat tidak ada siapa-siapa di sana mereka pun langsung masuk ke dalam dengan cepat, di dalam mereka sudah melihat Kevin yang berlumuran darah serta keadaan yang tak sadarkan diri, mereka semua langsung menghampiri Kevin dan langsung membawanya naik ke mobil dan pergi ke rumah sakit agar Kevin bisa selamat karena Kevin sudah mulai kehabisan darah.

Sesampainya di rumah sakit Kevin di bawa ke ruang ugd karena dia harus segera di tangani karena Kevin kekurangan darah dan dia butuh darah agar dia bisa selamat, dan pihak rumah sakit langsung menanganinya.

Sementara itu di rumah Rain dan Tania yang sedang menonton bersama mereka memutuskan untuk pergi bersama dan jalan-jlan bersama sebelum Rain besok pergi ke pernikahan Kak Ara, mereka berdua

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Rain   Mengusik Rain dan Tania

    “Engga ada apa-apa, gi mana kalau kita main lagi, perut aku udah mendingan” ucap Rain pada Tania adan langsung menariknya dan bermain permainan lain“Kita naik itu yah” ucap Rain dengan santai dan semangat dan bahkan tanpa persetujuan dari Tania dia langsung menariknya dan menaiki wahana tersebutRain dan Tania menaiki wahana ontang anting yang membuat mereka seperti sedang dudukdan terbang di udara, mereka berdua tertawa bersama dan Tania merasa sangat senang bisa bermain dengan Rain, dia merasa sangat bahagia setelah sekian lama tidak ada yang bisa membuat dia bahagia setelah Ayah dan Bundanya.Setelah bermain wahana tersebut Rain dan Tania bermain wahan lain lagi, di sana Tania merasa sangat bersyukur karena dia bisa sebahagia ini selagi dia bersama dan dekat dengan Rain.Setelah menaiki wahana Rain dan Tania bermain beberapa permainan, dan salah satunya tembak-tembakkan, yang jika di menangkan mendapatkan hadiah boneka, Rain da

    Last Updated : 2021-07-26
  • Rain   Mencari tempat makan

    “Mau maksa gua, apa gua nggak salah dengar” ucap cowok tersebut dengan menunjukkan gestur tidak percaya kalau dirinya di suruh minta maaf sama Rain“Elu yakin mau paksa gua” ucap cowok tersebut lagi karena dirinya tidak percaya ada yang menyurunya untuk meminta maaf paksa jika dia tidak mau“Cepat minta maaf, karena gua masih mau main di sini” ucap Rain dengan santai dan tidak takut sama sekali“Kalau gua nggak mau” ucap Cowok tersebut dengan nada bertanya yang songong“Kalau gitu gua akan paksa” ucap Rain dengan santai“Mau paksa gua” ucap cowok tersebut dengan tengil dan lanjut bilang “Paksa aja kalau bisa” ucap cowok tersebut dengan menunjukkan gestur Rain di suruh maju untuk melawannya dan Rain pun menghela nafas sebentar lalu maju menyerang cowok tengil itu dengan santai.Rain meju menyerangnya terlebih dahulu dan ternyata cowok itu juga bisa berkelahi,

    Last Updated : 2021-07-29
  • Rain   Pulang

    membuat baju yang mereka kenakan basah semua dan di tambah mereka tidak membawa pakaian ganti dan terpaksa bermain dengan pakaian yang basah, mereka bermain dengan seru, Tania merasakan hal yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, dia bisa merasa sangat bahagia saat seperti ini dengan Rain, dan bahkan dia tidak pernah merasakan hal bahagia seperti ini saat dia bersama dan bermain dengan teman-temannya, dia merasakan hal yang berbeda dengan Rain, dan dia bahkan tidak mau waktu berlalu begitu cepat, dia ingin waktu berhenti sekarang saat dia merasa bahagia seperti ini, namun itu semua tidak mungkin karena dia tidak bisa memberhentikan waktu begitu saja kecuali Tuhan sudah menghendaki waktu berhenti.Mereka bermain dengan senang dan bahagia, Tania mengajaknya bermain wahana air sekali lagi Rain pun mengiyakannya karena dia melihat Tania sangta senang bermain wahan tersebut, Rain mengikuti apa yang Tania bilang agar Tania bisa bahagia saat bersamanya, walaupun dia tidak melakuka

    Last Updated : 2021-08-02
  • Rain   Obrolan santai Bunda Laura dan Rain

    “Engga ada Bunda, hanya bertemu orang rese aja tadi di sana dan ngeselin ngata-ngatain aku, jadi aku balas aja, tapi Rain malah menahan, katanya dia nggak mau aku berbuat hal yang tidak di inginkan, padahal kan itu juga buat dia, dia tadi juga berantem sama orang itu” ucap Tania pada Bunda Laura yang mendengarkan dengan baik“Apa Rain terluka ?” tanya Bunda Laura pada Tania“Sedikit dia kena pukulan bunda, tapi katanya dia baik-baik aja” jawab Tania pada Bunda Laura“Berani sekali mereka, Bunda akan beri perhitungan sama mereka” ucap Bunda Laura dengan kesal karena Rain terluka“Rain engga akan setuju Bunda membalasnya, aku sudah melakukannya tadi, tapi dia mencegahnya, jadi mending tidak usah Bunda” ucap Tania pada Bunda Laura“Bunda akan melakukannya secara diam-diam agar Rain tidak mengetahuinya” ucap Bunda Laura pada Tania“Ya udah terserah Bunda aja,” uc

    Last Updated : 2021-08-09
  • Rain   Bersiap ke Pernikahan Kak Ara

    Rain dan juga Tania juga setuju dengan ide Bunda Laura, setelah menemukan ha tersebut Rain dan Tania pun izin sama Bunda Laura untuk masuk ke dalam kamarnya masing-masing untuk istirahat, sedangkan Bunda Laura dia masih tetap di ruang menonton dengan santai menonton film yang dia suka sambil mengecek kembali ponselnya jika ada pekerjaan yang terlewat olehnya.Di dalam kamar Rain berpikir kembali apakah dia harus mengikuti cara Bunda Laura agar dia bisa kembali ke rumah Bunda Laura, sedangkan dia tidak berpikir seperti itu, dia ingin tetap bersama Kak Ara dan juga Mira adiknya, namun bagaimana pun keinginan Bunda Laura tidak bisa di bantah, bagaimana pun caranya Rain tidak kembali, pasti Bunda Laura akan menemukannya dan membawanya kembali lagi ke rumah yang dia tinggalin sekarang ini.Rain bingung dia harus seperti apa,di satu sisi dia ingin tinggal bersama Kak Ara dan juga Mira, di satu sisi lagi Bunda Laura yang menolongnya dan sekarang dirinya sudah di angkat menjad

    Last Updated : 2021-08-10
  • Rain   Kedatangan Rain

    Rain mengedarai mobil dengan santai dan riang karena dia akan bertemu dengan Kak Ara dan juga keluarganya dan juga teman-teman rumahnya yang sudah dari kecil berteman dengan Rain.Rain memacu mobilnya dengan cepat karena dia sudah tidak sabar untuk sampai di pernikahan Kak Ara.Sementara itu di tempat pernikahan Kak Ara yang sudah menunggu cukup lama akhirnya penghulu itu pun datang dan mereka semua langsung saja memulai pernikahan tersebut, namun Kak Ara meminta agar penghulunya menunggu beberapa menit lagi karena masih ada yang dia tunggu hadir di pernikahannya, penghulu tersebut pun mengabulkan permintaan Kak Ara, mereka menunggu beberapa menit lagi.Setelah menunggu sekitar dua puluh menit orang yang di tunggu oleh Kak Ara belum juga datang dan itu membuat semua keluarga menjadi bingung sebenarnya Kak Ara menunggu siapa, banyak yang bergosip tentang orang yang sedang di tunggu Kak Ara, pak penghulu tersebut pun sudah tidak bisa menunggu lagi karena dia ada j

    Last Updated : 2021-08-12
  • Rain   Pengacau di pernikahan Kak Ara

    Rain berjalan dengan santai dengan senyuman manisnya melewati kedua debkolektor tersebut yang sedang bengong, dia berjalan menuju Kak Ara yang sedang menunggunya kembali dari dunia yang tidak di ketahui oleh Kak Ara“Rain” ucap Om Lukman dan juga Tante Aleta dengan kaget karena dia melihat bahwa ponakan laki-lakinya itu benar-benar datang di pernikahan kakaknya yang sangat penting ituRain berjalan menuju Kak Ara, dan setelah sampai di depan Kakaknya, Kak Ara langsung memeluk Rain dengan erat dan Kak Ara juga meneteskan air mata bahagianya karena dik laki-lakinya sekarang berada di depannya dan bahkan sekarang dia sedang memeluknya dan itu membuatnya sangat bahagia, setelah berpelukan dengan waktu yang cukup lama akhirnya Rain mengeluarkan suaranya“Apakah aku datang terlambat ?” tanya Rain dengan santai seolah-olah tidak terjadi apa-apa, dan seolah-olah dia tidak pernah pergi dari sisi kakaknya itu“Kakak menunggu kamu

    Last Updated : 2021-08-23
  • Rain   Kak Ara dan Bang Ari sah

    Rain pun menghentikan penghulu tersebut setelah dia dapat mengejar pak penghulu dan mencoba berbicara baik-baik sama penghulu tersebut, namun penghulu tetap tidak mau menikahi kak Ara dan juga bang Ari dengan alasan kalau dia akan menikahkan orang lain lagi di tempat lain.Karena hal tersebut mau tidak mau Rain menggunakan cara yang mau tidak mau dia gunakan demi pernikahan kak Ara berjalan dengan lancar, sementara itu para tamu undangan dan keluarga terdekat melihat penghulu tersebut pergi pun menjadi bingung dan bertanya-tanya ada apa.Rain yang sedang berada di depan pak penghulu dia menelefon seseorang yang bisa membantu dirinya yaitu Tania, anak dari penguasa negri ini.“Halo Rain, ada apa ?” tanya Tania dengan penasaran“Halo Tania, apakah bisa bantu aku ?” tanya Rain pada Tania“Ada apa ?” tanya Tania penasaran“Pak penghulu Kak Ara tidak mau menikah kan Kak Ara karena dia ada jadwal menikah k

    Last Updated : 2021-09-02

Latest chapter

  • Rain   Merasakan Sakit

    Ke dua penjaga itu pun jatuh tumbang di hajar Rain dan juga Diana, melihat Rain dan Diana menang ke tiga perempuan yang berjaga itu pun senang, setelah itu Rain dan Diana mengikat semua musuhnya agar tidak bisa melawan lagi, dan setelah itu mereka meminta ke dua penjaga itu membuka pintu untuk menuju hutan aslinya, namun ke dua penjaga itu masih tetap tidak mau membukanya dan itu membuat Rain dan yang lain kesal, karena ke dua penjaga itu tidak mau membuka pintu rahasia tersebut, Rain pun terpaksa menggunakan cara sedikit kasar agar ke dua penjaga itu pun membuka pintu keluar tersebut, Rain terpaksa menggunakan cara yang dia lakukan pada orang sebelumnya dengan menggunakan lidi kecil dan di masukan ke sela kukunya. “Oke kalau kalian tidak mau membuka pintu keluar itu, tapi jangan salahkan gua kalau kalian nantinya akan sangat menderita” ucap Rain dengan serius pada ke dua penjaga tersebut “Kita nggak takut, bahkan kalau elu embunuh kami semua di sini pun, kita tetap tidak akan membu

  • Rain   Berusaha Keluar

    “Engga ada cara lain, kita harus melawan mereka agar bisa keluar dari hutan ini” jawab Rain pada Diana dengan serius “Aku yakin walaupun mereka hanya berdua, tapi mereka pasti lebih hebat dari orang-orang yang sebelumnya kita temui, karena mereka penjaga pintu keluar kita” ucap Diana pada Rain dan dia sangat yakin “Iya, aku juga berpikir seperti itu, orang itu tidak mungkin menaruh orang yang tidak bisa berkelahi di tempat penting ini” ucap Rain dengan serius “Kalian bertiga tunggu di sini, jaga orang ini, kalau dia bangun bikin dia pingsan lagi, biar aku sama Rain yang melawan orang itu” ucap Diana dengan serius pada Alana, Tania dan Bosnya sendiri Anna “Iya, kalian tunggu di sini untuk berjag-jaga, tetap waspada, jangan lengah sedikit pun” ucap Rain dengan wajah yang sangat serius “Iya, kamu hati-hati Rain” ucap Tania pada Rain untuk hati-hati karena dia sangat khawatir sama adiknya itu, begitu pun juga Alana dan Anna “Ayo Diana, kita kalahin mereka agar kita bisa keluar dari

  • Rain   Berhati-hati

    “Ada di sebuah gua di sebelah selatan hutan ini, kalian tinggal masuk ke dalam dan nanti akan ketemu pintu rahasia di sana, itu adalah jalan keluar kalian dari hutan ini” jawab orang itu yang akhirnya memberitahu di mana jalan keluarnya setelah dia di siksa oleh Rain menggunakan lidi yang Rain dapat “Kalau begitu elu yang pimpin jalannya” ucap Rain dengan serius “Engga bisa, gua nggak bisa pimpin kalian,” ucap orang itu yang menolak mempimpin jalan keluar hutan buatan itu “Oke kalau elu nggak mau, sepertinya lidi ini suka sama kuku jari elu” ucap Rain dengan serius, mengancam orang tersebut agar orang tersebut mau mempimpin jalan mereka keluar dari hutan tersebut “Jangan-jangan, oke gua akan pimpin kalian keluar dari hutan ini” ucap orang itu yang akhirnya mau, setelah di ancam oleh Rain menggunakn lidi tersebut “Ayo bawa dia, kita keluar dari hutan ini” ucap Rain dengan serius “Anak buahnya bagaimana ?” tanya Alana dengan serius, karena tidak bisa di biarkan seperti ini “Kita

  • Rain   Permainan Mental

    yang membuat orang itu langsung tersungkur ke tanah karena tendangan Diana yang tepat sasaran di muka orang itu. “Apa kamu pernah bermain permainan mental dalam berkelahi dengan yang lebih kuat ?” tanya Rain dengan santai dan setelah itu dia menghampiri orang itu dan membawanya ke teman-temannya “maksud kamu ?” tanya Diana dan ternyata Diana tidak mengerti apa yang di maksud Rain dengan permainan mental

  • Rain   Rain Dan Diana Terlihat Sangat Kompak

    namun Diana tidak menyerah, dia terus bertahan dan sesekali menghindar agar bisa menyerang balik, namun kemampuan orang itu tidak bisa di anggap remeh, orang itu mampu membalikan keadaan dan menyerang Diana kembali.Rain yang tidak sengaja melihat Diana pun khawatir kalau Diana akan kalah dan orang itu akan kabaur, karena orang itu bisa menjadi pintu jalan keluar untuk mereka dari hutan aneh itu, Rain yang melihat itu dia langsung berusaha dengan cepat menjatuhkan lawannya, dia menggunakan jurus cepat yang pernah di ajarkan oleh Bibi Fetrin ke dirinya, dia menggunakannya sekarang untuk melawan musuhnya, sementara itu Anna dan Tania telah berhasil mengalahkan musuhnya hingga babak belur dan terluka karena Anna memukulnya dengan kayu besar yang dia temukan di sekitarnya, sementara itu Alana masih bertarung dengan musuhnya dan dia sedikit lagi hampiri menang melawan musuhnya, namun musuhnya juga tidak mudah menyerah dan akhirnya dia menggunakan jurus yang dia punya, dengan

  • Rain   Berkelahi

    Mereka melanjutkan perjalanannya dan sekarang mereka memperhatikan sisi hutan tersebut berharap mereka dapat menemukan jalan keluar dari hutan buatan tersebut, setelah mereka berjalan untuk menemukan jalan keluar dari hutan tersebut bukannya menemukan jalan keluar, mereka malah bertemu dengan lima orang yang pasti suruhan bos mereka yang ingin mencelakai Rain dan yang lainnya“Ya elah pakai ketemu mereka lagi” ucap Anna dengan kesal karena mereka malah bertemu dengan orang-orang itu“Bagus kita bertemu mereka, kita bisa memaksa mereka untuk memberitahu kita jalan keluar dari tempat ini, mereka pasti tahu karena mereka anak buah pemilik lama vila Bunda sekarang” ucap Rain dengan pelan pada Diana dan Diana pun mengerti, dia mengangguk pelan sambil menatap Rain“Rupanya kalian di sini” ucap salah satu dari lima orang tersebut yang sepertinya pemimpin rombongan mereka“Kita nggak ke mana-mana kok” ucap Rai

  • Rain   Menemukan Celah

    mereka mengecek semua tempat dan tidak menemukan Rain dan yang lainnya karena Rain dan yang lainnya sudah pergi, dan setelah itu bos yang memimpin orang-orang itu pun menyuruh untuk mencari Rain dan yang lainnya sampai ketemu, dan ke lima orang itu pun langsung mencari Rain dan yang lainnya dengan perintah bosnya itu, sementara Rain dan yang lainnya terus berusaha mencari jalan keluar tercepat dari hutan tersebut.Rain dan yang lainnya tidak terasa mereka sudah berusaha mencari jalan keluar dari hutan tu berjam-jam, hingga hari sudah menunjukkan sore hari, dan mereka masih belum menemukan jalan keluarnya, di tambah mereka kelelahan karena berjalan cukup lama di dalam hutan tersebut, karena kelelahan mereka pun beristirahat sebentar sambil minum agar tidak terkena dehidrasi karena kehausan, mereka beristrahat lima belas menit dari mereka berhenti dan masih bigung bagaimana cara mereka menemukan jalan keluar untuk mereka.“Bagaimana ini ? kita masih belum bisa mene

  • Rain   Mencari Jalan Keluar

    “Tuh kan benar ada” ucap Rain pada Alana dengan serius“Iya ada, tapi yang aku bingung, kenapa tadi dari ujung sana nggak terlihat ya, padahal lidah buaya ini tumbuh cukup besar yang seharusnya bisa terlihat dari jarak kita berdiri tadi” ucap Alana dengan serius dan dia juga bingung kenapa ini bisa terjadi“Aku juga nggak tahu, semakin memikirkan hutan ini, semakin bingung aku, lebih baik sekarang kita petik lidah buayanya dan kembali ke yang lain” ucap Rain pada Alana dengan serius dan Alana pun mengangguk dan setelah itu mereka berdua memetik beberapa lidah buaya dan setelah itu dia kembali ke yang lain karena dia sudah mendapatkan lidah buaya untuk obat tangan AnnaSementara itu yang lainnya, mereka masih merawat Anna dan menyuruh Anna untuk sabar sambil memerika terus lukanya agar tidak ada pembengkakakn yang berlebihan di tangannya, mereka masih menunggu Rain dan Alana dengan sabar “Apa mereka berhasil menemukan lid

  • Rain   Mengobati Anna

    Selagi mereka berkelahi, musuh yang tadi tersungkur ke tanah karena di hajar Rain tiba-tiba saja dia bangun kembali, namun dia tidak melawan Rain kembali, dia berjalan ke arah tenda yang di dalamnya ada Tania dan Anna sedang bersembunyi, dia berjalan dengan cepat agar sampai tenda, sementara Rain, Diana, dan Alana tidak sadar karena mereka sangat fokus melawan musuhnya masing-masing, sedangkan orang itu terus berjalan ke arah tenda, Anna dan Tania yang melihat orang itu menghampirinya dari dalam tenda, Anna pun ketakutan, melihat Anna ketakutan, Tania mencoba untuk membuat Anna tidak takut dan tidak panik agar mereka bisa mengatasi orang itu.“Tania bagaimana ini” ucap Anna yang sangat panik“Jangan panik, sepertinya kita harus melawan orang itu, nggak ada pilihan lagi, kita juga harus membantu mereka melawan orang-orang itu” ucap Tania dengan serius pada Anna yang sedang ketakutan“Bagaimana bisa, kita nggak bisa berkelahi” u

DMCA.com Protection Status