Beranda / Romansa / Rain Sound / Hukuman yang tidak tuntas

Share

Hukuman yang tidak tuntas

Penulis: Chaeyoun_byuna
last update Terakhir Diperbarui: 2020-12-29 10:21:48

Pak Farhan mengabsen setiap anak yang datang ke dalam ruang bk namun ada satu yang tak hadir membuat guru itu mengernyit heran dan menatap satu persatu muridnya yang tak hadir siapa saja, ... saat nama Badra disebut sama pak Farhan. Manik mata lelaki paruh baya itu mengerling ke setiap tempat, tak ada ia temukan nama yang ia sebut itu lalu tak lama kemudian pak Farhan menghela panjang dan berat terhadap kelakuan pemuda itu. Bahkan Fatanah saja sudah tak bisa memberitahunya dengan cara baik-baik dan berakhir membuat mereka bertengkar, perempuan itu mendengus sembari memandangi layar ponselnya. Badra memandang malas teman tongkrongannya yang daritadi hanya membisu tak mengatakan apapun, mendadak ia merindukan cewek itu. Griloza. Ia sangat merindukan gadisnya itu, pemuda tersebut berniat untuk menghubungi Oza namun namanya tercantum dibuku hitam milik pak Farhan. Pemuda itu mengabaikan group chat yang terus saja berisik dan berdering, ... Badra mengabaikan panggil dari Da

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rain Sound   Perasaan aneh

    Vera merebahkan tubuhnya diatas sofa panjang lalu menerawang atap kamarnya yang berwarna pink muda, ... gadis itu menghela panjang dan mengerling ke arah pintu kamar yang agak terbuka karena kedatangan sang mama, gadis itu tersenyum seraya melangkahkan kakinya untuk memeluk sang mama. Mama yang terkejut, hanya mengusap pelan surai anak perempuan satu-satunya. "Kamu kenapa? Gak biasanya kaya gini?""Mama pernah gak sih kaya aku gini?""Maksudnya?" Vera memandang lekat sang mama yang melonggarkan pelukannya dan berharap mamanya bisa mengerti apa yang sedang ia rasakan, ... bahkan gadis itu bingung dengan hubungan persahabatannya di masa depan. Vera menceritakan apa yang menjadi kegelisahannya lalu menunduk memandangi bingkai foto yang sudah sejak lama dirinya taruh di dekat meja nakas, gadis itu menghela panjang. Mamanya yang telah mendengarkan penjelasan singkat namun panjang itu akhirnya hanya mengulas senyum tipis

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-30
  • Rain Sound   Makin dekat

    Sepanjang hari ini Badra hanya bisa mengeluh sebab sang ayah tak ada hentinya meminta lelaki itu datang ke perusahaannya, ... walaupun malas namun lelaki itu tak ada yang bisa dilakukan selain menurut terkadang ilmu bengkelnya berguna juga dalam bidang tehnik seperti, sang ayah hanya memerhatikan dan menepuk tangannya bangga. Pemuda itu menghela panjang setelah selesai ia langsung bergegas ke tempat janjiannya dengan Oza, pemuda itu bahkan belum mengabari apa saja kegiatannya seharian ini pada kekasih tercintanya tersebut. Saat dijalan tak sengaja ia bertemu dengan Nida sahabat dari gadisnya, karena kasihan pemuda itu tanpa enggan memiliki niat jelekpun langsung menawarinya tumpangan. Nida yang agak tersentak agak mengulas senyum canggung pada Badra, ... bahkan lelaki itu tak berpikir dua kali saat menawarinya tumpangan. "Gue gak bisa anter loe sampe rumah, ... soalnya harus ke tempat cewek gue." Nida mengangguk seraya meneguk salivahnya kasar, gadis itu tersenyum saja me

    Terakhir Diperbarui : 2020-12-31
  • Rain Sound   Menuju utbk

    Saat ini Oza tengah berdiri di depan papan mading karena yang lain belum datang gadis it terpaksa jalan sedikit sembari menunggu teman-temannya datang, ... Oza melihat beberapa anal lain sedang berkumpul diruang PD ada juga yang sedang memerhatikan kakak kelas secara terang-terangan. Ah, ... Rasanya is jadi teringat akan masa-masa menganggumi Bahrain. Bahkan dia tak melupakan lelaki itu sepenuhnya! Gadis itu berhenti saat mendengar sebuah pertengkaran dari tempat yang tak jauh, ... Oza bahkan bisa mengenali suaranya hanya dengan sekali mendengar saja. Karena terlalu penasaran gadis itu berjalan mendekati sisi pilar dan menyandarkan tubuhnya agar bisa mendengar semua percakapan itu, ... Perempuan itu terkejut dengan apa yang ia dengar. Dengan segera gadis itu pergi menjauh darisana, Oza merenung ketika mengingat saat beberapa jam lalu. "Gue, ... Ke toilet dulu!" Serunya yang meninggalkan Puri dan gadis tersebut tak mengatakan apapun.&

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-06
  • Rain Sound   Ketidak hadiran Nida

    Puri mengangguk saja saat teman-temannya mengoceh tentang alasan suka ini dan itu, perempuan itu tersenyum menyebalkan dan melangkah menuju dapur rumah Vera yang masih sangat sepi dari penghuni rumahnya. Vera mendelik lalu mendengus dan menatap wajah temannya dengan kesal, ah, ya, ... Oza diantar oleh kekasihnya saat berada di depan halte bus tadi. Hari ini Nida sengaja tak bisa ikut dengan mereka karena mendadak ada urusan penting sama keluarganya, gadis tersebut tak menjelaskan urusan apa yang dianggap paling penting itu dari temannya. Vera agak merasa aneh, tak biasa anak itu mengikuti perjamuan orang tuanya, Nida akan mengeluh karena terlalu membosankan dan banyak hal lainnya. Namun gadis itu tak mengatakan alasan mengapa ia mau diajak oleh sang ayah datang ke perjamuan makan malam itu, ... Sedaritadi juga Puri mencoba menelpon temannya yang tak hadir itu, "si Nida mana dah! Tumbenan amat gak ikut?""Kan loe tau dia ada acara!?" Seru Oza

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-07
  • Rain Sound   Kebohongan

    Oza mendengkus kecil ketika melihat Badra yang tampak bermalas-malasan di atas ranjangnya, lelaki itu bahkan tak mau turun dari atas sana hanya karena makan saja. Gadis itu membuang nafas kasar lalu melangkah seraya membawa sapu ditangannya dan mengarahkan sapu tersebut pada bagian belakang Badra. Buagh! Buagh! “Turun dari kasur gue!” Serunya yang meneriaki pemuda itu, tak mau turun lelaki tersebut malah seperti sengaja melakukan hal itu.“Ini kan bakal jadi kamar gue juga,” gadis itu melotot dan segera melayangkan sapu lagi akan tetapi pemuda tersebut dengan cepat menahan benda tersebut, lelaki itu menatapnya dalam dan menaruh benda itu.Oza menghela pendek dari tempatnya berdiri perempuan yang kini mulai menurunkan bahunya itu mendudukkan tubuhnya pada kursi meja belajarnya, gadis itu ingin sekali menanyakan pemuda yang lagi asik dengan gamenya itu, ... Namun mulutnya kelu lalu tak bisa bergerak sepert

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-10
  • Rain Sound   Ribuan kupu-kupu

    Bahrain seharian selama mereka sekolah hanya menemaninya dan menghibur dirinya yang terus saja melamunkan hal yang bahkan pemuda itu tak mengerti, ... Lelaki itu menggoda gadis yang tengah tertawa terbahak-bahak dan memukul lengannya dengan sikap yang penuh canda. Puri ikut tersenyum melihat senyum tipis terukir disudut bibir ranum Oza, pemuda itu sepertinya benar-benar tak merasa jengkel ketika mendengar segala cerita yang gadis itu lontarkan tentang Badra. Gadis itu merenggang tubuhnya pada saat Bahrain mencoba mengerti bagaimana situasi kala itu, yang perlu lelaki itu lakukan adalah menenangkan pikirannya yang terus-menerus menyangkal mengenai asmaranya sendiri. Ah, pemuda itu bukan tak mungkin untuk jatuh hati pada perempuan seperti Oza, siapa yang tak menjatuhkan pilihan pada gadis seperti cewek disampingnya, hanya saja penyesalan yang terlambat datang ke dirinya sendiri yang membuat sang pemuda tersebut tak mau terlupakan. Bahrain Dinar tak bisa bergerak seperti

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-19
  • Rain Sound   Libur hari pertama

    Oza tengah menikmati waktu setengah harinya di dalam kamar sesaat ia lupa jika ia memiliki janji dengan sang pacar dan lebih memilih menikmati waktu luangnya seperti ini, gadis itu mengulum bibirnya senyum tipis saat dibelakangnya ada sang sahabat baiknya yang sedang duduk bersandar memandang wajahnya lurus. Puri mengangguk sambil menunggu balasan dari gadis yang tengah menunduk karena merasa abaikan oleh sang kekasih, tepatnya sudah seminggu mereka tidak saling mengirimkan pesan satu sama lain, dan sudah lebih dari satu Minggu pula mereka tak pernah bertemu, hari-harinya hanya dilalui dengan bermain sama anak-anak saja. “Lagi apa ya, dia sekarang, ...” Gumamnya sambil memandang langit yang merubah wajahnya menjadi Mega mendung.Vera agak sedikit merasa ada yang aneh dengan sikap Nida, pasalnya sedaritadi gadis itu tersenyum kecil dan menahan malu saja. “Kenapa loe?” Nida menoleh dan menggeleng kepalanya cepat lalu meletakkan ponselnya agak sedikit berbunyi, .

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-22
  • Rain Sound   Renggang

    Tak terasa liburan sudah hampir mencapai batasnya, gadis itu saat lagi berada disebuah tempat yang ia sendiri sebenarnya tidak ingin ikut. Namun lelaki yang saat ini bersamanya terus saja memaksanya melakukan hal yang sama sekali tidak pernah ada di dalam benaknya itu, ... Badra tak ada niatan untuk menjelaskan ke mana ia pergi selama ini, pemuda itu selalu menjadikan kesibukannya sebagai alasan yang paling masuk akal bagi Oza. Gadis itu sebelum tidur hendak mencari informasi terkait ke mana saja pemuda itu pergi namun tak ada satu recently chat yang bisa ia cari tahu. Badra membeliak saat melihat gadis itu tengah membuka ponselnya dan membaca satu persatu isi pesannya. “LOE NGAPAIN?!!” murka pemuda itu yang membuat sang gadis terkejut.“G-gue gak ngapa-ngapain, Cuma mau liat ponsel loe ajh.” Badra hampir melayangkan tamparan keras ke arah wajah Oza namun itu ia hentikan ketika keduanya sama-sama terkejut akan hal yang tak terduga itu. &l

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-24

Bab terbaru

  • Rain Sound   Epilog

    3 tahun laluOza menyiap segala keperluannya buat melaksanakan ujian nasional dan mendaftar SBM atau SNM, dia harus memikirkan masa depannya dengan baik bukan ditengah kegundahan hatinya yang selalu menunggu Badra pulang, ia tetap harus menjalani kehidupannya sesuai dengan rencana yang telah dirinya bangun. Esok Arasya melangsungkan lamaran dan ia pasti jauh lebih sibuk saat pulang sekolah, ... tak bisa dipungkiri jika kelak dirinya akan menjadi seorang tante, Oza masuk ke dalam kamar mengambil ponselnya yang tertinggal setelah itu memandang wajah kedua orang tuanya dengan berat. Sebenarnya gadis muda itu sudah pusing mendengar ocehan sang bunda yang selalu membahas masalah ini dan itu, akan tetapi gadis itu tak bisa membuat kedua orang tuanya semakin pusing dengan nambah masalah yang ada. "Bunda bawel banget si! Aku juga lagi nyoba buat sbm!" Sahutnya kesal, akan tetapi bunda tetap mengoceh dan tak memedulikan sikap sang anak.

  • Rain Sound   Lamaran

    Waktu terus berjalan hingga kini keduanya sudah saling mengikat satu sama lain Oza tak pernah merasa ssbahagia ini ketika bersama Badra berbanding terbalik dengan Bahrain yang merasa beruntung punya sesosok wanita yang selalu mendampinginya, pasangan itu tampak berjalan santai setelah beberapa hari tak bertemu karena sibuknya pekerjaan masing-masing. Pagi itu semua terlihat damai dan indah Arasya yang selalu menebarkan keromantisan membuatnya iri dan memandang ke arah Bahrain yang tengah mengobrol dengan kakak iparnya, ... perempuan tersebut menautkan bibirnya kesal lalu melangkah ke dalam kamar terlalu bosan. Perempuan menelpon teman-temannya yang sudah berada diluar tanpa ia ketahui, "oy bu! Asik nih yang udah halal." Goda Puri yang menatap maniknya kemudian memain alisnya.Oza memang sengaja magang ditempat Bahrain bekerja agar bisa melihat aktivitasnya setiap hari, akan tetapi setiap kali mereka berdua bertemu dikantor lelaki itu bahkan tak pernah sekalipun melirik s

  • Rain Sound   Forgive me

    Semua terasa indah kalau kita bisa mengartikan cinta dengan benar namun ada saatnya semua terasa seperti mimpi buruk ketika ingin memulai sebuah hubungan baru yang konon katanya hanya sebuah ekspetasi belaka, Oza menaruh satu harapan pada Bahrain. Perempuan itu percaya bahwa Bahrain bisa mengobati rasa sakit hatinya yang selalu ia pedam selama ini, ... sejak lama perempuan itu merasakan perubahan pada Bahrain sejak hari penolakan tersebut, rasa bersalah semakin besar dikala pemuda tersebut tak pernah menunjukkan diri lagi dihadapannya. Bukan ini yang Oza inginkan, bukan saling menjauh bak orang asing, jujur saja ia masih perlu sedikit waktu buat membuka hatinya kembali untuk orang lain.Wajah kacau perempuan tampak terlihat jelas dipandangan sang kakak, ... Arasya menghela panjang melihat tingkah adiknya yang terlalu ambis dalam mengejar gelar, "loe tuh kalo udah mulai suka bilang aja kenapa si? Gengsi? Jangan membesarkan gengsi kalo pada akhirnya cuma sakit yang dit

  • Rain Sound   Be mine?

    Bahrain menghampiri perempuan yang tengah menunggunya di dekat kursi taman, agak terkejut pasalnya perempuan itu bersama mantan kekasihnya, ... lelaki tersebut menunggu di dekat kedai es krim tanpa terasa es yang ia pegang mulai mencair, Bahrain menghela lelah kemudian mengubah arah langkahnya dan membuang benda cair tersebut. Setelah ia liat keduanya sudah tak dalam satu lokasi yang sama lelaki melanjutkan jalannya dan menyapa perempuan yang tengah tersenyum kosong padanya. Bahrain tak berniat bertanya apapun pada Oza dan memberikan es krim yang sudah gadis itu pesan sejak tadi. Agak canggung ketika sang perempuan memandang maniknya dengan bingung lalu melengos begitu ada kesempatan untuk pergi dari hadapan pemuda tersebut, ... Bahrain menahan lengannya dengan cepat sedetik kemudian lelaki itu lepaskan karena tak ingin membuat gadisnya luka.Oza melangkahkan kakinya ke arah jalan menuju rumah, pemuda bingung bagaimana cara menyampaikan perasaannya

  • Rain Sound   Hati yang baru

    Siang ini gadis itu memiliki janji makan siang bareng dengan keluarganya akan tetapi sepertinya sang ayah memintanya agar membawa seseorang yang spesial meskipun sang ayah tau dirinya masih lajang dan tak ada yang mengisinya saat ini, namun sudah terlihat jelas isyarat yang diberikan oleh ayahnya agar ia mengajak Bahrain makan bersama keluarga mereka. Bunda tersenyum jahil pada sang putri lalu menatap wajah Oza dengan tatapan menggoda lantas perempuan yang kini tengah memandangi kedua orang tuanya itu tak mengerti dengan sikap yang ditunjukkan bunda dan ayahnya, ... Oza mendengkus geli kemudian meraih ponselnya dan segera menghubungi pemuda tersebut. Karena dia tidak ingin melakukan apapun lagi, setelah menelpon Bahrain perempuan itu langsung bergegas duduk dihalaman rumah seraya menunggui sang pemuda.Celetukan menggoda terus saja lolos dari bibir kedua pasangan yang sedang berada dalam ruang tamu, "liat anak ayah tuh, ... Udah besar." Goda sang bunda tentu saja Oza

  • Rain Sound   Memaafkan mereka

    Puri benar-benar tidak mengerti jalan pikiran perempuan di depannya itu, mengapa ia harus semarah itu hanya karena masalah kecil? Seharusnya ia memahami maksudnya hanyalah untuk membuat keduanya saling berbaikan satu sama lain. Namun terlihat dari cara marah Oza, perempuan itu tak bisa menerima sikap Puri yang bermaksud baik padanya, Oza mendengkus panjang akhirnya mengalah pada egonya lalu menatap wajah Puri dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Oza jelas masih sakit hati dengan sikap Puri namun perempuan itu tak bisa sepenuhnya menyalahkan orang lain bukan? Jika Puri sudah berniat melakukan hal ini, itu artinya Puri tulus ingin membantunya. Sejujurnya perempuan itu telah memaafkan pemuda tersebut akan tetapi sepertinya terlalu sulit memaafkan Nida, ... Karena itu teramat sakit untuk melakukannya.Puri menatap wajah sang teman lalu menghela panjang, "gimana? Loe maafin Za?" Tanya perempuan tersebut penasaran."Sebenarnya gue udah maafin Badra yang kaya loe ta

  • Rain Sound   Untuk terkasih

    Oza menghela pendek lalu mengubah posisinya menghadap ke arah jendela merupakan hal lumrah baginya ketika sedang melamun sendiri dikamar, perempuan itu agak tersenyum memaksa ketika kedua orang tuanya mendadak harus keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis. Sendirian di rumah bukanlah kegiatan lama setelah sepeninggalan Arasya memiliki keluarga sendiri, namun bukannya sudah waktunya juga bagi Oza untuk mencari pengganti Badra? Perempuan itu tak memunafikan dirinya sendiri, jika ia sudah bisa melepas semua masa lalunya bersama pemuda itu. Akan tetapi dirinya juga perlu untuk berbahagia dengan masa depannya sendiri, mungkin. Puri yang sudah ribut meminta agar diberikan keponakan dari perempuan tersebut tidak mau menghentikan aksinya yang sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Ponselnya bergetar ketika mendengar suara sang penelepon berbicara, perempuan itu agak mengerutkan keningnya heran. “Hallo?” Ujarnya. Tak ada suara atau balasan dari sang penelepon

  • Rain Sound   Rencana move on

    Puri mengangguk mengiyakan apa yang dikatakan oleh sang dosen ketika mendengar penuturan sang dosen tentu saja ia tak begitu fokus pada apa yang dijelaskan sang dosen dan pastinya ia sendirian, karena terlalu malas untuk berurusan dengan dosen hukum membuat sang teman memilih setia diluar. Oza menunggunya dengan bosan selama berada diluar ruangan tersebut bukan apa-apa, tetapi dirinya berdiri di sana sejak jam mata kuliah ketiga selesai dan lebih parahnya lagi ketika Puri mengajaknya untuk mengantar ke ruang dosen perempuan tersebut mengiyakan tanpa berpikir panjang, ... Setelah selesai melakukan perdebatan tersebut di dalam Puri keluar dengan wajah kesalnya. Ah ya perempuan itu juga langsung bergegas pergi meninggalkan tempat itu dan tak menolehkan kepalanya pada Oza, itu cukup membuat gadis cantik itu terkejut dengan sikap acuh Puri. “Buat apa loe ajak gue kalo gue dikacangin kaya gini Pur?” “Ya biar loe gak bosen,” ujar sang lawan bicara. Oza mendengkus panjang

  • Rain Sound   Tiada asa

    Oza tak bisa mengerti demi letak kesalahannya selama ini, perempuan itu selalu mengikuti keinginan pemuda yang kini tengah merajut kasih dengan wanita lain, perempuan itu menatap lurus dirinya yang juga tak berubah dari hari sebelumnya. Namun keadaannya begitu berantakan karena patah hati pertamanya kemarin, ia akui itu adalah patah hati pertamanya yang paling hebat hingga membuat dirinya tak bisa terlelap dalam tidurnya. Arasya dan keluarganya telah pergi meninggalkan rumahnya— rumah orang tua mereka, beberapa hari lalu ketika gadis itu sedang dalam keadaan tak baik. Oza tak bisa mengantarkan sang kakak perempuannya pergi ke rumah baru dengan benar, ... Namun perempuan itu berjanji akan datang jika ia memiliki banyak waktu senggang. “Kamu tuh jangan ngegalau aja kerjaannya! Bantu bunda sini!” Omel bunda yang melihat sang bungsu terpaku dalam lamunannya.“Gak mood, Bun.” Lengosnya yang menaikki tangga rumah menuju kamarnya, ... Gadis

DMCA.com Protection Status