Beranda / Romansa / Rain Sound / Menuju utbk

Share

Menuju utbk

Penulis: Chaeyoun_byuna
last update Terakhir Diperbarui: 2021-01-06 09:54:50

Saat ini Oza tengah berdiri di depan papan mading karena yang lain belum datang gadis it terpaksa jalan sedikit sembari menunggu teman-temannya datang, ... Oza melihat beberapa anal lain sedang berkumpul diruang PD ada juga yang sedang memerhatikan kakak kelas secara terang-terangan. Ah, ... Rasanya is jadi teringat akan masa-masa menganggumi Bahrain. Bahkan dia tak melupakan lelaki itu sepenuhnya! Gadis itu berhenti saat mendengar sebuah pertengkaran dari tempat yang tak jauh, ... Oza bahkan bisa mengenali suaranya hanya dengan sekali mendengar saja. Karena terlalu penasaran gadis itu berjalan mendekati sisi pilar dan menyandarkan tubuhnya agar bisa mendengar semua percakapan itu, ... Perempuan itu terkejut dengan apa yang ia dengar. Dengan segera gadis itu pergi menjauh darisana, Oza merenung ketika mengingat saat beberapa jam lalu. "Gue, ... Ke toilet dulu!" Serunya yang meninggalkan Puri dan gadis tersebut tak mengatakan apapun.

&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Rain Sound   Ketidak hadiran Nida

    Puri mengangguk saja saat teman-temannya mengoceh tentang alasan suka ini dan itu, perempuan itu tersenyum menyebalkan dan melangkah menuju dapur rumah Vera yang masih sangat sepi dari penghuni rumahnya. Vera mendelik lalu mendengus dan menatap wajah temannya dengan kesal, ah, ya, ... Oza diantar oleh kekasihnya saat berada di depan halte bus tadi. Hari ini Nida sengaja tak bisa ikut dengan mereka karena mendadak ada urusan penting sama keluarganya, gadis tersebut tak menjelaskan urusan apa yang dianggap paling penting itu dari temannya. Vera agak merasa aneh, tak biasa anak itu mengikuti perjamuan orang tuanya, Nida akan mengeluh karena terlalu membosankan dan banyak hal lainnya. Namun gadis itu tak mengatakan alasan mengapa ia mau diajak oleh sang ayah datang ke perjamuan makan malam itu, ... Sedaritadi juga Puri mencoba menelpon temannya yang tak hadir itu, "si Nida mana dah! Tumbenan amat gak ikut?""Kan loe tau dia ada acara!?" Seru Oza

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-07
  • Rain Sound   Kebohongan

    Oza mendengkus kecil ketika melihat Badra yang tampak bermalas-malasan di atas ranjangnya, lelaki itu bahkan tak mau turun dari atas sana hanya karena makan saja. Gadis itu membuang nafas kasar lalu melangkah seraya membawa sapu ditangannya dan mengarahkan sapu tersebut pada bagian belakang Badra. Buagh! Buagh! “Turun dari kasur gue!” Serunya yang meneriaki pemuda itu, tak mau turun lelaki tersebut malah seperti sengaja melakukan hal itu.“Ini kan bakal jadi kamar gue juga,” gadis itu melotot dan segera melayangkan sapu lagi akan tetapi pemuda tersebut dengan cepat menahan benda tersebut, lelaki itu menatapnya dalam dan menaruh benda itu.Oza menghela pendek dari tempatnya berdiri perempuan yang kini mulai menurunkan bahunya itu mendudukkan tubuhnya pada kursi meja belajarnya, gadis itu ingin sekali menanyakan pemuda yang lagi asik dengan gamenya itu, ... Namun mulutnya kelu lalu tak bisa bergerak sepert

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-10
  • Rain Sound   Ribuan kupu-kupu

    Bahrain seharian selama mereka sekolah hanya menemaninya dan menghibur dirinya yang terus saja melamunkan hal yang bahkan pemuda itu tak mengerti, ... Lelaki itu menggoda gadis yang tengah tertawa terbahak-bahak dan memukul lengannya dengan sikap yang penuh canda. Puri ikut tersenyum melihat senyum tipis terukir disudut bibir ranum Oza, pemuda itu sepertinya benar-benar tak merasa jengkel ketika mendengar segala cerita yang gadis itu lontarkan tentang Badra. Gadis itu merenggang tubuhnya pada saat Bahrain mencoba mengerti bagaimana situasi kala itu, yang perlu lelaki itu lakukan adalah menenangkan pikirannya yang terus-menerus menyangkal mengenai asmaranya sendiri. Ah, pemuda itu bukan tak mungkin untuk jatuh hati pada perempuan seperti Oza, siapa yang tak menjatuhkan pilihan pada gadis seperti cewek disampingnya, hanya saja penyesalan yang terlambat datang ke dirinya sendiri yang membuat sang pemuda tersebut tak mau terlupakan. Bahrain Dinar tak bisa bergerak seperti

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-19
  • Rain Sound   Libur hari pertama

    Oza tengah menikmati waktu setengah harinya di dalam kamar sesaat ia lupa jika ia memiliki janji dengan sang pacar dan lebih memilih menikmati waktu luangnya seperti ini, gadis itu mengulum bibirnya senyum tipis saat dibelakangnya ada sang sahabat baiknya yang sedang duduk bersandar memandang wajahnya lurus. Puri mengangguk sambil menunggu balasan dari gadis yang tengah menunduk karena merasa abaikan oleh sang kekasih, tepatnya sudah seminggu mereka tidak saling mengirimkan pesan satu sama lain, dan sudah lebih dari satu Minggu pula mereka tak pernah bertemu, hari-harinya hanya dilalui dengan bermain sama anak-anak saja. “Lagi apa ya, dia sekarang, ...” Gumamnya sambil memandang langit yang merubah wajahnya menjadi Mega mendung.Vera agak sedikit merasa ada yang aneh dengan sikap Nida, pasalnya sedaritadi gadis itu tersenyum kecil dan menahan malu saja. “Kenapa loe?” Nida menoleh dan menggeleng kepalanya cepat lalu meletakkan ponselnya agak sedikit berbunyi, .

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-22
  • Rain Sound   Renggang

    Tak terasa liburan sudah hampir mencapai batasnya, gadis itu saat lagi berada disebuah tempat yang ia sendiri sebenarnya tidak ingin ikut. Namun lelaki yang saat ini bersamanya terus saja memaksanya melakukan hal yang sama sekali tidak pernah ada di dalam benaknya itu, ... Badra tak ada niatan untuk menjelaskan ke mana ia pergi selama ini, pemuda itu selalu menjadikan kesibukannya sebagai alasan yang paling masuk akal bagi Oza. Gadis itu sebelum tidur hendak mencari informasi terkait ke mana saja pemuda itu pergi namun tak ada satu recently chat yang bisa ia cari tahu. Badra membeliak saat melihat gadis itu tengah membuka ponselnya dan membaca satu persatu isi pesannya. “LOE NGAPAIN?!!” murka pemuda itu yang membuat sang gadis terkejut.“G-gue gak ngapa-ngapain, Cuma mau liat ponsel loe ajh.” Badra hampir melayangkan tamparan keras ke arah wajah Oza namun itu ia hentikan ketika keduanya sama-sama terkejut akan hal yang tak terduga itu. &l

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-24
  • Rain Sound   Pdkt

    Dicafe Bahrain terus menatap wajah Oza yang sedang melahap makanannya, gadis itu mengulum bibirnya masam saat ingat semalam ia kembali bertengkar dengan pasangannya itu. Hatinya terlalu suntuk untuk sekadar membahas perihal Badra saja, apalagi laki-laki itu terus membela Nida yang sudah jelas salah telah mengambil miliknya. Bahrain yang memerhatikan itu, mendengkus geli ketika mendengar kata-kata omelan yang tak ada berhentinya sama sekali. Gadis itu tersedak karena melihat pemandangan yang tak biasa, ah, itu semakin membuat hubungan mereka berdua makin renggang. Tangan Bahrain mengepal kuat sembari beranjak dari duduknya dan menarik lengan gadis itu yang tak kuasa menahan isak tangisnya, Badra membeku ketika melihat sosok Oza yang menangis dipelukan pemuda lain. Pemuda itu dengan dinginnya melepaskan pelukan tersebut dan menyengkeram lengan Oza, Badra tak terima jika ia dipermainkan seperti ini. Hey! Apakah itu tak salah? Bukankah seharusnya gadis itu yang merasa diru

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-26
  • Rain Sound   Permohonan menanti

    Suasana dingin yang menyelimuti keadaan saat ini membuat keduanya merasa sama-sama mengalami kecanggungan kala itu, tak pernah terjadi sebelumnya disaat seperti ini seharusnya keduanya saling melempar senyum atau canda. Gadis itu tak mengerti apa yang berbeda dari keadaan sebelumnya, keadaan sebelum mereka saling tak bertemu satu sama lain, ... Oza menghela pendek lalu mengubah posisinya menghadap ke arah pemuda itu. Ketika sang gadis ingin membuka suara, pemuda itu telah lebih dulu meminta padanya sesuatu yang menurut Oza mustahil. “Gue, ... Mau bicara sesuatu,” Oza memutar bola matanya menahan kesal.“Ya, itu udah ngomongkan!”Badra mengerutkan keningnya heran, ah, iya, juga. Begitu pikirnya, pemuda itu berdecak sebal lalu menyingkirkan semua rasa kesalnya terhadap sang gadis, Oza yang masih duduk bersandar memandang wajahnya dari dekat hanya mengerutkan dahi tak mengerti. “Maukan nunggu gue?” Agak tak paham ke mana arah pembicara

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-29
  • Rain Sound   The fake friends

    Nida menoleh pada gadis yang tengah menunduk bermain game online di ponselnya, entah sejak kapan dirinya menghampiri gadis yang selalu menjadi saingan berat dari Oza. Lagipula beberapa kali ia menolak ajak dari Virta yang selalu memberikan sedikit tekenan terhadapnya, ... Nida memiringkan kepalanya lalu menatap wajah itu sebal kemudian menutup matanya memijat pelipisnya pening, gadis itu merapikan seluruh barangnya dan beranjak meninggalkan tempat tersebut. Seketika bayangan bersama teman-temannya terlintas dalam benaknya, jujur saja gadis itu sangat rindu dengan kehadiran mereka semua. Tak terasa air mata mengalir dari pipinya yang putih, sudah jadi resikonya bila ia tak bertemu dengan semua orang. Gadis itu benar-benar telah mengkhianati kepercayaan Oza bahkan ia merebut apa yang seharusnya tak ia miliki, saat sedang berdiri di dekat pintu seraya menunggu taksi datang tanpa sengaja Nida bertemu Oza yang lagi bersama Badra. Pemuda itu tentu terkejut namun tidak demikian dengan gadi

    Terakhir Diperbarui : 2021-01-30

Bab terbaru

  • Rain Sound   Epilog

    3 tahun laluOza menyiap segala keperluannya buat melaksanakan ujian nasional dan mendaftar SBM atau SNM, dia harus memikirkan masa depannya dengan baik bukan ditengah kegundahan hatinya yang selalu menunggu Badra pulang, ia tetap harus menjalani kehidupannya sesuai dengan rencana yang telah dirinya bangun. Esok Arasya melangsungkan lamaran dan ia pasti jauh lebih sibuk saat pulang sekolah, ... tak bisa dipungkiri jika kelak dirinya akan menjadi seorang tante, Oza masuk ke dalam kamar mengambil ponselnya yang tertinggal setelah itu memandang wajah kedua orang tuanya dengan berat. Sebenarnya gadis muda itu sudah pusing mendengar ocehan sang bunda yang selalu membahas masalah ini dan itu, akan tetapi gadis itu tak bisa membuat kedua orang tuanya semakin pusing dengan nambah masalah yang ada. "Bunda bawel banget si! Aku juga lagi nyoba buat sbm!" Sahutnya kesal, akan tetapi bunda tetap mengoceh dan tak memedulikan sikap sang anak.

  • Rain Sound   Lamaran

    Waktu terus berjalan hingga kini keduanya sudah saling mengikat satu sama lain Oza tak pernah merasa ssbahagia ini ketika bersama Badra berbanding terbalik dengan Bahrain yang merasa beruntung punya sesosok wanita yang selalu mendampinginya, pasangan itu tampak berjalan santai setelah beberapa hari tak bertemu karena sibuknya pekerjaan masing-masing. Pagi itu semua terlihat damai dan indah Arasya yang selalu menebarkan keromantisan membuatnya iri dan memandang ke arah Bahrain yang tengah mengobrol dengan kakak iparnya, ... perempuan tersebut menautkan bibirnya kesal lalu melangkah ke dalam kamar terlalu bosan. Perempuan menelpon teman-temannya yang sudah berada diluar tanpa ia ketahui, "oy bu! Asik nih yang udah halal." Goda Puri yang menatap maniknya kemudian memain alisnya.Oza memang sengaja magang ditempat Bahrain bekerja agar bisa melihat aktivitasnya setiap hari, akan tetapi setiap kali mereka berdua bertemu dikantor lelaki itu bahkan tak pernah sekalipun melirik s

  • Rain Sound   Forgive me

    Semua terasa indah kalau kita bisa mengartikan cinta dengan benar namun ada saatnya semua terasa seperti mimpi buruk ketika ingin memulai sebuah hubungan baru yang konon katanya hanya sebuah ekspetasi belaka, Oza menaruh satu harapan pada Bahrain. Perempuan itu percaya bahwa Bahrain bisa mengobati rasa sakit hatinya yang selalu ia pedam selama ini, ... sejak lama perempuan itu merasakan perubahan pada Bahrain sejak hari penolakan tersebut, rasa bersalah semakin besar dikala pemuda tersebut tak pernah menunjukkan diri lagi dihadapannya. Bukan ini yang Oza inginkan, bukan saling menjauh bak orang asing, jujur saja ia masih perlu sedikit waktu buat membuka hatinya kembali untuk orang lain.Wajah kacau perempuan tampak terlihat jelas dipandangan sang kakak, ... Arasya menghela panjang melihat tingkah adiknya yang terlalu ambis dalam mengejar gelar, "loe tuh kalo udah mulai suka bilang aja kenapa si? Gengsi? Jangan membesarkan gengsi kalo pada akhirnya cuma sakit yang dit

  • Rain Sound   Be mine?

    Bahrain menghampiri perempuan yang tengah menunggunya di dekat kursi taman, agak terkejut pasalnya perempuan itu bersama mantan kekasihnya, ... lelaki tersebut menunggu di dekat kedai es krim tanpa terasa es yang ia pegang mulai mencair, Bahrain menghela lelah kemudian mengubah arah langkahnya dan membuang benda cair tersebut. Setelah ia liat keduanya sudah tak dalam satu lokasi yang sama lelaki melanjutkan jalannya dan menyapa perempuan yang tengah tersenyum kosong padanya. Bahrain tak berniat bertanya apapun pada Oza dan memberikan es krim yang sudah gadis itu pesan sejak tadi. Agak canggung ketika sang perempuan memandang maniknya dengan bingung lalu melengos begitu ada kesempatan untuk pergi dari hadapan pemuda tersebut, ... Bahrain menahan lengannya dengan cepat sedetik kemudian lelaki itu lepaskan karena tak ingin membuat gadisnya luka.Oza melangkahkan kakinya ke arah jalan menuju rumah, pemuda bingung bagaimana cara menyampaikan perasaannya

  • Rain Sound   Hati yang baru

    Siang ini gadis itu memiliki janji makan siang bareng dengan keluarganya akan tetapi sepertinya sang ayah memintanya agar membawa seseorang yang spesial meskipun sang ayah tau dirinya masih lajang dan tak ada yang mengisinya saat ini, namun sudah terlihat jelas isyarat yang diberikan oleh ayahnya agar ia mengajak Bahrain makan bersama keluarga mereka. Bunda tersenyum jahil pada sang putri lalu menatap wajah Oza dengan tatapan menggoda lantas perempuan yang kini tengah memandangi kedua orang tuanya itu tak mengerti dengan sikap yang ditunjukkan bunda dan ayahnya, ... Oza mendengkus geli kemudian meraih ponselnya dan segera menghubungi pemuda tersebut. Karena dia tidak ingin melakukan apapun lagi, setelah menelpon Bahrain perempuan itu langsung bergegas duduk dihalaman rumah seraya menunggui sang pemuda.Celetukan menggoda terus saja lolos dari bibir kedua pasangan yang sedang berada dalam ruang tamu, "liat anak ayah tuh, ... Udah besar." Goda sang bunda tentu saja Oza

  • Rain Sound   Memaafkan mereka

    Puri benar-benar tidak mengerti jalan pikiran perempuan di depannya itu, mengapa ia harus semarah itu hanya karena masalah kecil? Seharusnya ia memahami maksudnya hanyalah untuk membuat keduanya saling berbaikan satu sama lain. Namun terlihat dari cara marah Oza, perempuan itu tak bisa menerima sikap Puri yang bermaksud baik padanya, Oza mendengkus panjang akhirnya mengalah pada egonya lalu menatap wajah Puri dan meminta maaf atas kejadian tersebut. Oza jelas masih sakit hati dengan sikap Puri namun perempuan itu tak bisa sepenuhnya menyalahkan orang lain bukan? Jika Puri sudah berniat melakukan hal ini, itu artinya Puri tulus ingin membantunya. Sejujurnya perempuan itu telah memaafkan pemuda tersebut akan tetapi sepertinya terlalu sulit memaafkan Nida, ... Karena itu teramat sakit untuk melakukannya.Puri menatap wajah sang teman lalu menghela panjang, "gimana? Loe maafin Za?" Tanya perempuan tersebut penasaran."Sebenarnya gue udah maafin Badra yang kaya loe ta

  • Rain Sound   Untuk terkasih

    Oza menghela pendek lalu mengubah posisinya menghadap ke arah jendela merupakan hal lumrah baginya ketika sedang melamun sendiri dikamar, perempuan itu agak tersenyum memaksa ketika kedua orang tuanya mendadak harus keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis. Sendirian di rumah bukanlah kegiatan lama setelah sepeninggalan Arasya memiliki keluarga sendiri, namun bukannya sudah waktunya juga bagi Oza untuk mencari pengganti Badra? Perempuan itu tak memunafikan dirinya sendiri, jika ia sudah bisa melepas semua masa lalunya bersama pemuda itu. Akan tetapi dirinya juga perlu untuk berbahagia dengan masa depannya sendiri, mungkin. Puri yang sudah ribut meminta agar diberikan keponakan dari perempuan tersebut tidak mau menghentikan aksinya yang sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Ponselnya bergetar ketika mendengar suara sang penelepon berbicara, perempuan itu agak mengerutkan keningnya heran. “Hallo?” Ujarnya. Tak ada suara atau balasan dari sang penelepon

  • Rain Sound   Rencana move on

    Puri mengangguk mengiyakan apa yang dikatakan oleh sang dosen ketika mendengar penuturan sang dosen tentu saja ia tak begitu fokus pada apa yang dijelaskan sang dosen dan pastinya ia sendirian, karena terlalu malas untuk berurusan dengan dosen hukum membuat sang teman memilih setia diluar. Oza menunggunya dengan bosan selama berada diluar ruangan tersebut bukan apa-apa, tetapi dirinya berdiri di sana sejak jam mata kuliah ketiga selesai dan lebih parahnya lagi ketika Puri mengajaknya untuk mengantar ke ruang dosen perempuan tersebut mengiyakan tanpa berpikir panjang, ... Setelah selesai melakukan perdebatan tersebut di dalam Puri keluar dengan wajah kesalnya. Ah ya perempuan itu juga langsung bergegas pergi meninggalkan tempat itu dan tak menolehkan kepalanya pada Oza, itu cukup membuat gadis cantik itu terkejut dengan sikap acuh Puri. “Buat apa loe ajak gue kalo gue dikacangin kaya gini Pur?” “Ya biar loe gak bosen,” ujar sang lawan bicara. Oza mendengkus panjang

  • Rain Sound   Tiada asa

    Oza tak bisa mengerti demi letak kesalahannya selama ini, perempuan itu selalu mengikuti keinginan pemuda yang kini tengah merajut kasih dengan wanita lain, perempuan itu menatap lurus dirinya yang juga tak berubah dari hari sebelumnya. Namun keadaannya begitu berantakan karena patah hati pertamanya kemarin, ia akui itu adalah patah hati pertamanya yang paling hebat hingga membuat dirinya tak bisa terlelap dalam tidurnya. Arasya dan keluarganya telah pergi meninggalkan rumahnya— rumah orang tua mereka, beberapa hari lalu ketika gadis itu sedang dalam keadaan tak baik. Oza tak bisa mengantarkan sang kakak perempuannya pergi ke rumah baru dengan benar, ... Namun perempuan itu berjanji akan datang jika ia memiliki banyak waktu senggang. “Kamu tuh jangan ngegalau aja kerjaannya! Bantu bunda sini!” Omel bunda yang melihat sang bungsu terpaku dalam lamunannya.“Gak mood, Bun.” Lengosnya yang menaikki tangga rumah menuju kamarnya, ... Gadis

DMCA.com Protection Status