Share

Bab 278

Author: Nadira Dewy
last update Last Updated: 2024-11-20 21:01:26

Malam setelah pulang menemui seseorang, Emily berdiri di depan restoran kecil yang penuh kenangan.

Restoran itu, dengan lampu-lampu redup dan aroma makanan yang khas, menyimpan banyak cerita dari masa lalunya.

Namun, kenangan itu bukanlah sesuatu yang ia ingin ingat. Dengan tatapan kosong, ia membuang napas panjang.

“Apa yang sudah berlalu, biarlah berlalu,” gumamnya lirih, seolah menyakinkan dirinya sendiri. Baginya, masa lalu hanyalah sebuah lelucon bodoh yang tidak pantas diulang.

Emily merapikan syal di lehernya dan bersiap melangkah pergi.

Namun, langkahnya terhenti saat pintu restoran itu terbuka. Seorang pria keluar dengan sebuah boks makanan di tangannya. Mata mereka bertemu.

Waktu seolah berhenti. Mereka saling menatap dalam diam, seperti dua orang asing yang mencoba mengingat kenapa mereka pernah begitu akrab.

Emily merasakan jantungnya berdegup kencang. Segera, ia membuang muka dan mempercepat langk
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 279

    Di kamar yang tenang, Helena duduk di sofa dengan dokumen yang menumpuk di meja kecil di depannya. Ruangan itu remang-remang, hanya diterangi oleh lampu meja di sudut ruangan. Dengan napas panjang, ia memandangi Alexander yang duduk di seberangnya, memegang segelas teh hangat sambil membaca dokumen yang baru saja ia serahkan. “Emily datang tadi lagi siang, Sayang,” ujar Helena, memecah keheningan. Ia memainkan ujung rambutnya, sedikit gelisah. “Dia mewakili perusahaan LJ untuk menawarkan kerja sama. Mereka ingin bermitra dalam produksi tas di perusahaan ku.” Alexander mengangguk tanpa menoleh. Tatapannya tetap terfokus pada dokumen-dokumen itu. Setiap halaman ia periksa dengan saksama, memastikan tidak ada detail yang terlewat. “Apa ini semua dokumen yang dia berikan?” tanyanya. “Iya,” jawab Helena. “Dia bilang semua rencana kerja sama, mulai dari perencanaan hingga proyeksi keuntungan, sudah dijabarkan

    Last Updated : 2024-11-21
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 280

    Di kediaman Smith. Lorong kantor itu sepi ketika Ken berjalan melewatinya dengan langkah cepat. Ia baru saja selesai dengan laporan yang harus ia serahkan kepada Tuan Smith dan ingin segera kembali ke ruangannya. Namun, langkahnya terhenti mendadak ketika Monica, istri atasannya, tiba-tiba merosot ke lantai, memegang kepalanya dengan ekspresi kesakitan. “Ah, pusing...” gumam Monica lemah, sambil melirik Ken dengan sudut matanya. Ken terkejut. Tanpa berpikir panjang, ia segera mendekati Monica dan menahan tubuhnya sebelum benar-benar jatuh ke lantai. “Nyonya Monica, Anda tidak apa-apa?” tanya Ken dengan nada cemas, matanya menatap penuh perhatian. Monica memanfaatkan momen itu, menyandarkan tubuhnya pada Ken, memeluknya erat, seolah tidak mampu berdiri sendiri. Sikap itu membuat Ken merasa canggung, tetapi ia tetap berusaha bersikap profesional. “Terima kasih, Ken. Kau sangat baik,” bisik Monica, sua

    Last Updated : 2024-11-21
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 281

    Helena dan Emily kini duduk santai di sebuah kafe kecil yang hangat, dengan cahaya matahari siang menyinari meja tempat mereka berbincang. Secangkir kopi dan piring kecil berisi kue tart menemani percakapan mereka. Topik yang dibahas tak lagi sekadar formalitas kerja. Kini, mereka berbicara bisa lebih santai, lebih akrab, tanpa batasan. Emily tersenyum, menyesap kopinya sebelum berkata, “Aku benar-benar senang bisa bekerja sama denganmu, Helena. Rasanya menyenangkan punya kesempatan lebih dekat denganmu.” Helena tertawa kecil. “Aku juga senang. Kalau dipikir-pikir, kita sebelumnya begitu kaku, ya?” Emily mengangguk, matanya penuh kenangan. “Dulu, aku bahkan tidak menyangka Alexander akan menikah denganmu. Dia terlihat begitu mencintaimu sekarang. Itu membuatku terkejut.” Helena tersenyum hangat, matanya berkilau seolah mengingat sesuatu. “Aku pun tidak menyangka. Hubungan kami dimulai dari sebuah keterpaksaan dan juga r

    Last Updated : 2024-11-22
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 282

    Malam itu, suasana kamar Helena dan Alexander terasa hangat. Dalam balutan kegelapan yang temaram, Helena meringkuk di pelukan Alexander, seperti kebiasaan mereka sebelum tidur. Wajahnya tampak lelah, tetapi pikirannya jauh lebih gelisah. “Ada apa, sayang?” tanya Alexander dengan lembut sambil mengusap punggung Helena. Helena menarik napas dalam sebelum mulai bercerita. “Tadi siang, aku bicara dengan Emily. Aku tidak sengaja mengungkit masa lalunya... Dan, ekspresi wajahnya begitu menyakitkan. Aku merasa bersalah karena membuatnya mengingat sesuatu yang seharusnya dia lupakan.” Alexander mengeratkan pelukannya, memberikan kehangatan yang ia tahu sangat dibutuhkan istrinya. “Semua orang punya masa lalu yang menyakitkan, Sayang. Tapi, proses untuk bertumbuh dan menyembuhkan luka itu tidak pernah mudah. Emily pasti sedang berjuang dengan caranya sendiri.” Helena mengangguk pelan. “Aku tahu, tapi saat dia menceritakan tentang kegugurannya... A

    Last Updated : 2024-11-22
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 283

    Sore itu, langit di pinggiran kota berangsur gelap, mengisyaratkan hujan deras yang akan datang. Alexander dan Han baru saja selesai melakukan survei lokasi untuk proyek pembangunan gedung perhotelan. Mereka berjalan menyusuri area kosong, menyusun rencana sambil sesekali membicarakan potensi dan risiko proyek tersebut. Namun, rencana diskusi mereka terhenti saat awan hitam semakin pekat, diikuti dengan suara gemuruh yang membuat suasana semakin mencekam. Dalam hitungan detik, hujan deras mengguyur tanpa ampun. Alexander segera menyadari bahwa mobil mereka terparkir cukup jauh dari tempat mereka berada. “Han, kita cari tempat berteduh dulu. Mobilnya terlalu jauh,” kata Alexander dengan nada tegas.“Baik, Tuan.” Han mengangguk dan menunjuk sebuah gardu tua di tepi jalan. Mereka berlari menembus hujan, pakaian mereka mulai basah meski hanya berlari beberapa meter. Saat tiba di gardu, mereka mend

    Last Updated : 2024-11-23
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 284

    Akhir pekan itu, Alexander dan Helena memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama kedua anak mereka, Angel dan Rendy. “Rumah kita akan jadi gudang dalam hitungan jam, Sayang,” ujar Helena. Alexander tersenyum, “Mau bagaimana lagi, Sayang? Mereka juga jadi lebih aktif dengan mainan, tidak berfokus dengan gadget.”Kedua anak itu sudah lama meminta mereka pergi ke pusat perbelanjaan, dan hari itu menjadi hari yang ditunggu-tunggu. Dengan semangat, mereka berempat memasuki mal besar yang penuh dengan hiruk pikuk pengunjung. Angel dan Rendy langsung menyeret orang tua mereka menuju toko mainan. Mereka begitu antusias memilih berbagai jenis mainan, dari boneka lucu hingga mobil remote control. Tidak hanya itu, mereka juga memilih pakaian dengan karakter kesukaan mereka dan beberapa buku cerita. Alexander dan Helena hanya tersenyum melihat kegembiraan anak-anak mereka. “Kalian boleh beli apa saja yang kalian m

    Last Updated : 2024-11-23
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 285

    “Eh, anda siapa?” tanya Helena lalu menatap Alexander, “kau kenal, Sayang?” Alexander tersenyum lalu menjawab, “Putri dari Tuan Armand, rekan bisnisku, Sayang.” Helena pun tersenyum, menatap wajah Clara dan menyapa, “Hai... aku Helena,” mengulurkan tangan, jelas Helena bersikap se–ramah mungkin. “Senang bertemu dengan mu.” Clara memaksakan senyumnya, menganggukkan kepalanya. “I–iya, senang juga bertemu dengan mu.”“Kalau begitu, maaf karena kami harus segara menyelesaikan ini, dan menemui anak-anak kami,” ucap Helena, mengajak Alexander untuk pergi. “Iya, baiklah...” jawab Clara, kikuk. Clara berdiri di pojokan pusat perbelanjaan mewah itu, matanya tak lepas dari pasangan yang sedang asyik memilih barang. Alexander dan Helena tampak begitu serasi, seakan dunia hanya milik mereka berdua. Setiap barang yang dipilih Helena langsung dibayar oleh Alexander tanpa banyak bertanya. Bahkan, Alexander tak sega

    Last Updated : 2024-11-24
  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 286

    Kembali ke hari Senin setelah akhir pekan. Sore itu, Helena melangkah masuk ke sebuah kafe kecil dengan suasana hangat. Matanya langsung menangkap sosok Emily yang sudah duduk di salah satu meja dekat jendela. Helena tersenyum dan melambaikan tangan, langkahnya semakin ringan saat mendekati sahabat lamanya itu. “Emily!” sapa Helena hangat sambil mencium pipi kanan dan kiri Emily. “Helena, senang sekali akhirnya kita bisa bertemu lagi,” balas Emily dengan senyum lebar. Setelah saling menyapa, keduanya memesan minuman dan segera terlibat dalam obrolan serius tentang perkembangan produksi tas dari perusahaan mereka. Emily berbicara dengan penuh semangat, menceritakan bagaimana timnya mulai mencapai target yang sudah direncanakan. Helena mendengarkan dengan antusias, memberikan pujian atas kerja keras Emily. Namun, ketika percakapan mulai bergeser ke topik santai, Helena mengajukan sebuah perta

    Last Updated : 2024-11-24

Latest chapter

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 354

    Helena keluar dari kamar mandi dengan langkah perlahan. Di depan pintu, Alexander terlihat mondar-mandir, wajahnya jelas menunjukkan kegelisahan yang tak bisa disembunyikan. Ketika pintu terbuka, dia langsung menatap Helena dengan penuh harap. “Bagaimana hasilnya, Sayang?” tanyanya cepat, suaranya sedikit bergetar. Helena berdiri diam tanpa ekspresi, membuat Alexander semakin tegang. Untuk beberapa detik, ruangan itu terasa sunyi, hanya diisi dengan napas tertahan Alexander. Namun, perlahan, bibir Helena melengkung menjadi senyuman. Dia mengangkat alat uji kehamilan yang digenggamnya, menunjukkan garis dua yang jelas. “Positif,” ujar Helena dengan suara lembut. Alexander membeku sejenak, lalu dalam hitungan detik dia melangkah cepat ke arah Helena dan memeluknya erat. Tubuhnya bergetar, dan suara tangis kecil terdengar dari pria yang biasanya selalu tenang dan tegar.

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 353

    Hotel itu dipenuhi dengan dekorasi elegan, mencerminkan suasana bahagia dan sakral yang tengah dirasakan semua orang. Hari ini adalah hari pernikahan Patricia dan Helios. Meski perjalanan menuju hari ini penuh dengan perdebatan dan perbedaan pendapat di antara keluarga, akhirnya semuanya berakhir dengan keputusan untuk mendukung pasangan tersebut. Patricia, dengan perut yang mulai terlihat membesar, tampak cantik dalam gaun putih sederhana namun anggun. Helios, yang biasanya dingin dan kaku, menunjukkan sisi yang lebih lembut hari ini. Pandangannya penuh cinta saat menatap Patricia berjalan di altar, menggandeng Tuan Beauvoir yang mengantar menantunya dengan senyuman bangga. Di antara tamu undangan, Rendy dan Angel mencuri perhatian. Kedua anak Helena dan Alexander itu mengenakan pakaian formal yang membuat mereka terlihat sangat menggemaskan. Angel dengan gaun putihnya dan Rendy dengan setelan jas mini membuat para tamu tak henti-hentinya m

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 352

    Emily tersenyum lembut, menggenggam tangan Han yang terasa hangat di jemarinya. Mereka berjalan beriringan di lorong apartemen menuju pintu unit mereka. Sudah dua bulan sejak mereka memutuskan untuk tinggal bersama, sebuah langkah besar yang diambil setelah melewati masa lalu yang penuh luka. “Pikirkan, kita akan jadi koki malam ini,” ujar Han dengan nada bercanda, membuat Emily tertawa kecil. “Jangan lupa siapa yang paling ahli di dapur,” balas Emily sambil mengangkat alis, menggodanya. Di dalam apartemen, mereka segera memulai persiapan makan malam. Han dengan serius mengolah steak daging sapi di dapur, sementara Emily sibuk menyiapkan meja makan, meletakkan piring, gelas, dan lilin kecil untuk suasana yang lebih hangat. Setelah selesai, Han membawa dua piring steak ke meja dan meletakkannya dengan hati-hati. “Makan malam istimewa untuk kita,” katanya dengan nada puas. Emily meletakkan gelas di depan masing

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 351

    Sinar mentari pagi perlahan menghangatkan udara, menciptakan kilauan indah di atas laut yang tenang. Di tengah keindahan itu, Alexander berdiri di hadapan Helena dengan mata penuh cinta. Di tangannya, sebuah cincin berlian bersinar, memantulkan cahaya pagi. Helena menatap Alexander, matanya berbinar namun berkabut oleh air mata haru. “Apa ini, Alexander?” bisiknya, suaranya bergetar. Alexander menggenggam tangan Helena dengan lembut. “Ini bukan hanya cincin, Sayang. Ini adalah janji. Janji bahwa aku akan selalu mencintaimu, melindungimu, dan menjadi pendampingmu dalam suka dan duka. Apakah kau bersedia untuk terus bersamaku?” Helena tidak mampu menahan air matanya. Dengan penuh keyakinan, dia mengangguk. “Ya, Alexander. Aku bersedia.” Alexander menyematkan cincin itu di jari manis Helena. Sentuhan dingin berlian bercampur dengan kehangatan cinta mereka. Setelahnya, Alexander menarik Helena ke dalam pelukannya,

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 350

    Pagi itu, langit cerah tanpa awan, angin sepoi-sepoi dari laut menghembus lembut, menyambut keluarga Alexander yang tiba di sebuah pantai yang luar biasa indah. Pasir putih bersih terbentang sejauh mata memandang, berpadu dengan birunya laut yang jernih dan tenang. Angel dan Rendy berlari ke arah air dengan penuh semangat, membawa sekop kecil dan ember mainan mereka. “Ibu! Ayah! Lihat kami membuat istana pasir terbesar di dunia!” teriak Angel dengan tawa ceria. Helena tertawa kecil, melambaikan tangan pada anak-anaknya. “Hati-hati di dekat air, ya!” Alexander membawa tikar piknik dan membentangkannya di bawah bayangan pohon kelapa. Dia menatap Helena, yang mengenakan gaun pantai berwarna pastel, tampak anggun dan mempesona. “Duduklah, Sayang. Mari kita nikmati momen ini,” ajaknya lembut. Helena menurut, duduk di samping Alexander sambil memperhatikan anak-anak mereka bermain. Angel dan Rendy terlihat asyik membangun r

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 349

    Pagi itu, suasana di rumah keluarga Alexander dipenuhi semangat dan kegembiraan. Helena tengah memeriksa koper terakhir sambil memastikan semua dokumen perjalanan sudah siap. Angel dan Rendy berlarian di sekitar ruang tamu, terlalu antusias memikirkan liburan yang akan mereka jalani. Alexander turun dari tangga dengan kemeja santai, membawa beberapa dokumen yang masih harus ia selesaikan. Namun, senyumnya yang hangat menunjukkan bahwa bahkan urusan pekerjaan tidak bisa mengurangi antusiasmenya untuk perjalanan ini. “Semua siap?” tanyanya kepada Helena. Helena mengangguk sambil tersenyum. “Ya, semuanya sudah rapi. Aku juga sudah mengatur siapa yang akan menangani perusahaan ku selama kita pergi.” Selama mereka pergi, perusahaan Smith akan berada di bawah kendali penuh Tuan Smith dan para eksekutif senior yang sudah dipercaya keluarga Alexander selama bertahun-tahun. Alura Fashion Group, perusahaan f

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 348

    Sore itu, suasana kantor mulai lengang. Para karyawan satu per satu meninggalkan meja mereka, bersiap pulang setelah hari yang panjang. Alexander baru saja menyadari bahwa ada dokumen penting yang tertinggal di ruangannya. Ia meminta Helena menunggu di dekat lobi sementara ia kembali ke ruang kerjanya.“Sayang, ada yang tertinggal. Kau tunggu sini saja, aku akan segera kembali!”“Ya,” jawab Helena. Helena berdiri di dekat lift, matanya mengamati gedung kantor yang mulai sepi. Tak lama kemudian, ia melihat Vera keluar dari ruangan dengan langkah cepat. Perempuan itu tampak terkejut melihat Helena, namun segera menyapa dengan sopan. “Selamat sore, Nyonya Helena,” ujar Vera sambil sedikit membungkuk. Helena mengangguk kecil, senyum tipis menghiasi wajahnya. “Sore juga, Vera.” Ketika Vera melangkah menjauh, Helena tanpa sadar memanggilnya. “Vera.” Langkah Vera terhenti, dan ia berba

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 347

    Helena melangkah masuk ke kantor Alexander dengan langkah ringan. Sudah hampir seminggu libur sekolah dimulai, dan Rendy memilih tinggal di rumah Tuan dan Nyonya Wijaya. Angel juga ikut serta karena tidak mau jauh dari kakaknya. Tuan dan Nyonya Wijaya, dengan kasih sayang tulus mereka, memperlakukan Angel seperti cucu kandung sendiri.Itu pun lah yang membuat Helena meminta Angel memanggil Taun dan Nyonya Wijaya dengan sebutan, ‘kakak dan nenek’. Bagi Helena, situasi ini adalah berkah terselubung. Rumah yang biasanya penuh dengan tawa anak-anak kini terasa sepi, dan ia merasa bosan jika hanya duduk tanpa melakukan apa-apa. Oleh karena itu, ia menerima ajakan Alexander untuk ikut ke kantor dan membantunya bekerja. Namun, Alexander memiliki aturan khusus. “Kau boleh bantu aku, tapi ada syaratnya,” ucapnya dengan senyum khas yang selalu berhasil membuat Helena menggeleng tak percaya. “Syarat apa lagi, sih

  • Sebatas Ibu Pengganti untuk Anak Presdir   Bab 346

    Menjelang sore, Alexander mengajak Helena dan kedua anak mereka, Angel dan Rendy, untuk meninggalkan kantor dan pergi ke pusat perbelanjaan. Alexander merasa sudah terlalu lama tenggelam dalam pekerjaan, dan ia ingin memberikan waktu berkualitas untuk keluarganya. Di pusat perbelanjaan, Angel dan Rendy langsung bersemangat saat melihat tempat permainan anak-anak. “Ibu, Atah, aku mau main itu!” seru Angel sambil menunjuk area permainan. Alexander tersenyum. “Ayo kita biarkan mereka bermain,” katanya kepada Helena. Beruntung, tepat di sebelah tempat permainan itu ada sebuah restoran. Alexander memutuskan untuk mengajak Helena duduk di sana, menikmati makanan ringan sambil memperhatikan kedua anak mereka bermain. Helena tersenyum bahagia, merasa momen seperti ini adalah kebahagiaan sederhana yang tak ternilai. Namun, suasana berubah ketika seorang pria tiba-tiba mendekati meja mereka. “Maaf, apakah ini benar Hece

DMCA.com Protection Status