Beranda / Rumah Tangga / Rahim Pengganti / Bab 7 - Siapa yang harus di percaya?

Share

Bab 7 - Siapa yang harus di percaya?

Penulis: Skyworld 04
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-17 16:37:11

Happy Reading Semuanya!

'Kamu berharga banget buat aku, makanya aku memiliki prinsip untuk membahagiakan kamu apapun yang terjadi dan kita bisa menepati janji kita untuk saling bersama sampai maut memisahkan kita.'

Bohong kalau tatapan itu tidak bisa ia percaya. Tatapan penuh cinta tulus dari Risky masih tercetak dengan sangat jelas di dalam pikiran Irene  yang kini hanya melamun memikirkan kejadian saat ini. Bagaimana ia mengatakannya pada Risky kalau dirinya akan menikah dengan orang lain? Irene tidak mampu mengatakannya. Lagian kenapa sih kakaknya kekeh sekali untuk ia menikah dengan suaminya sendiri, ini sangat menyebalkan untuknya.

Terdengar tawa sumbang dari Irene yang kini hanya menghabiskan waktunya di taman belakang sebagai harapan terakhirnya.

“Haha... apa yang gue lakuin ke laki-laki baik kaya Risky? Dia orang baik ketemu perempuan buruk rupa, pembohong kaya gue. Astaga!” keluh Irene  sembari mengacak rambutnya kasar.

“Ndok, kamu benar mau menikah dengan Mas Rangga?” tanya sang ibu sembari menatapnya dalam.

“Apakah aku menjawab dengan kalimat 'TIDAK' pernikahan ini akan berhenti? Kak Mira, Mas Rangga, dan kedua orang tuanya sangat gila. Sepertinya Mama dan Papa juga sama hampir gilanya sama mereka, kalau begitu aku harus percaya sama siapa? Enggak ada,” sahut Irene  sembari menaruh wajahnya tepat di atas meja dengan sang ibu di depannya.

“Irene , enggak bagus bilang begitu.”

Irene hanya membuang nafasnya kasar, “Sepertinya benar kalau ibu adalah musuh terbesar bagi anak perempuannya, apakah aku enggak bisa hidup normal kaya yang lain? Menikah dengan orang paling aku cintai, Mama sama Papa pun sudah tahu aku menjalin hubungan berapa lama sama Kak Risky. Hubunganku hancur hanya karena aku menikah dengan kakak Ipar,” ucap Irene  sembari menatap lelah tanaman di depannya.

“Irene, bukan begitu.”

Perempuan cantik itu tampak menahan napasnya mendengar perkataan sang ibu, ia sangat putus asa dan tidak bisa berkata apa-apa lagi.

“Kalian selalu begitu, berada di pihak yang sama. Bagaimana denganku? Apa aku di lahirkan untuk menuruti semuanya? Seperti sekarang ini ‘Irene  tolong menikah dengan Kakak ipar’ lalu ‘Irene  tolong pinjam rahim untuk melahirkan anak kakak kamu,’ terus ‘Irene  kamu harus putuskan hubungan dengan Risky,’ kenapa hidupku sangat di persulit?” tanya Irene dengan nada suara sedih.

Kepala sang ibu tampak menggeleng seolah tidak setuju dengan perkataan dari anaknya barusan, ia tidak ingin dinilai sebagai orang jahat oleh anaknya sendiri.

“Irene, bukan begitu maksud kami Nak?”

Irene tertawa sumbang saat ini, “Bahkan hari ini aku mendapatkan bucket bunga pernikahan, semua mengharapkan aku menikah dengan Mas Risky tapi kenyatannya adalah aku malah menikah dengan Kakak Ipar aku sendiri. ini sangat konyol dan enggak bisa aku pahami,”

Sekuat tenaga Irene menahan diri untuk tidak menangis, “Padahal Nenek sudah menunggu aku sama Mas Risky buat membahas pernikahan. Pedang pora yang selalu kami bicarakan harus kandas karena keinginan konyol kalian,” Bohong Irene tidak sedih, sudah menjadi kebiasaannya tiap malam menangis seperti ini.

“Kalau kamu memang ingin menikah dengan Nak Risky, kenapa kalian enggak pernah membicarakan pernikahan?” tanya Ira dengan tatapan sedih.

Kepala Irene  mendongak mendengar penuturan dari sang ibu barusan,”Apakah dari kemarin kalian mengizinkan aku untuk menyelak perkatakaan kalian? Aku selalu berada di posisi terpojok! Aku selalu berada di posisi di mana aku harus mengatakan iya. Aku sama Mas Risky punya impian banyak,” jawab Irene dengan nada suara putus asa.

“Apa kamu merasa enggak nyaman membahas pernikahan lebih dulu?” tanya Ira

“Bisakah Mama berpikir tentang itu?”

Hati Ira teriris melihat putri bungsunya memiliki takdir seperti ini. Benar! Siapa yang ingin mendapatkan pernikahan seperti ini.

“Seharusnya kamu keluarkan semuanya Irene sejak awal. Mama enggak tahan melihat kamu hanya diam melamun dan enggak nafsu makan. Mama berani jamin kamu kesulitan bernafas juga, kan? Lupakan semuanya saja Irene, sekarang panggil Nak Risky kemari biar Mama yang bicara sama dia.” Irene menatap sang ibu di depannya itu.

Irene menatap ibunya tidak percaya sedikit pun, ibunya malah membuat smeua masalah menjadi keruh. Ia tidak siap jika kekasih pujaan hatinya mengetahui apa yang terajadi dalam hidupnya sekarang ini.

“Apa? Kenapa Mama mau melakukan itu? Apa Mama bisa melakukannya dan membiarkan Papa serta yang lainnya menganggap aku egois bahkan memikirkan diri aku sendiri?” tanya Irene dengan suara terbata-bata.

Ira memegang tangan sang anak di depannya, sekarang ia bisa melihat luka sang anak yang begitu parah. Ini semua adalah salahnya yang tidak bisa berpihak pada anak bungsunya. Perlahan air matanya mengalir melihat betapa menyedihkannya anak bungsunya saat ini. Rumahnya mendadak tidak sebagus penglihatannya.

 “Nak, Mama bisa bicara dengan Papa dan yang lainnya. Mama juga harus bicara hati ke hati dengan pacar kamu, bukankah kalian sudah berpacaran selama 5 tahun? Itu sudah cukup, Mama mau lihat kamu bahagia Irene  seperti sebelumnya.”

Tangan Irene menutup telinganya dan wajahnya kini sudah basah dengan air mata, ia tidak ingin ada lagi pembahasan yang membuatnya lelah dengan kehidupan saat ini. Semuanya terasa memuakkan untuknya sekarang ini.

“Cukup Ma,” pinta Irene

“Irene —bukankah nenek mau melihat cucu kesayangannya menikah sama laki-laki seperti Nak Risky? Mama bisa membuat pembahasan itu dengan Papa, sekarang mama hanya ingin kamu baik-baik saja dan bukan seperti orang yang kehilangan harapan seperti ini.”

"Cukup Ma! Aku bilang cukup!" teriak Irene.

Irene  menangis kembali tepat di hadapan sang ibu yang kini hanya terpaku melihat keadaannya saat ini, “Semuanya sudah enggak ada gunanya lagi, pernikahan ini pasti akan tetap berjalan. Sekeras apapun Mama berusaha menggagalkan rencana ini semuanya enggak akan berubah,” sahut Irene sembari meninggalkan sang ibu.

Tatapan mata Irene  bertemu dengan pasangan yang membuatnya tidak tenang selama beberapa hari ini, bahkan bibir sang Kakak masih bisa-bisanya tersenyum untuk menyapa dirinya. Tangan Mira menariknya menuju ruang tengah. Irene tidak tahu apa maunya kakaknya itu.

Bahkan untuk menonton drama korea saja ia sudah tidak minat lagi, masalah kehidupan real lifenya saja sudah membuatnya sakit kepala dan Irene  tidak ingin menambah sakit kepalanya lagi dengan menonton drama.

“Ayo menonton drama, bukannya kamu bilang ingin menonton film Kang Hae Soo? Kakak sama Mas Rangga sudah beli filmnya,” ajak Mira.

"Enggak perlu, aku enggak mau nonton. Aku capek menghadapi kalian, film saja sudah membuat aku muak. Aku enggak mau lagi menonton dengan Kakak," sela Irene sembari melepas genggaman tangan sang kakak dan berjalan menuju kamarnya di lantai atas.

Irene tidak tahu siapa lagi yang harus ia percayai sekarang ini. Semuanya tampak abu-abu untuknya bahkan hitam, tidak ada lagi yang bisa membuatnya merasa nyaman dan aman. Ia tidak memiliki rumah lagi seperti dulu.

To be continued...

Bab terkait

  • Rahim Pengganti   Bab 8 - Harus Percaya?

    Happy Reading semuanya! "Irene!" Irene menutup telinganya dan memilih melanjutkan perjalanan menuju kamarnya, ia tidak ingin menghabiskan waktu sia-sianya dengan sang kakak. Ini mempengaruhi kehidupannya dan ia tidak ingin itu terjadi. "Mas dan Kakak sudah membeli film itu mahal agar kamu bisa menontonya terus menerus," ungkap Mira membuat Irene menghentikkan langkah kakinya saat ini. "Itu salah kalian sendiri! Lagian buat apa kalian buang-buang uang pakai beli film segala, kalian bisa mendownloadnya di internet. Sekarang teknologi canggih dan kalian hanya perlu melakukan itu tanpa harus membuang-buang uang!" Mira menatap sang adik yang menatap penuh kebencian pada dirinya, ia sama sekali tidak bisa mengelak tatapan itu. Semua karenanya dan ia tidak mempunyai solusi lain yang bisa Mira lakukan. “Irene, menonton film dari internet itu ilegal. Mas sama Kakak kamu beli aslinya! Sayang jika kamu enggak mau nonton filmnya,” sela Rangga. Irene menatap tajam kakak iparnya, ia memben

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-18
  • Rahim Pengganti   Bab 9 - Kecupan Rangga

    Happy Reading Semuanya! “Saya akan bawa kamu ke dunia yang baru Irene ,” Irene terdiam membiarkan air matanya terus mengalir, ia merasa terpojok dan tidak bisa memberikan alasan lainnya bahkan penolakan seperti dalam batinnya atau perkataan sebelumnya. Irene tidak tahu apakah lelaki itu bisa dipercaya atau tidak sekarang ini. “Mas pikir saya percaya?! Mas, Kak Arini, Mama, lalu Papa, dan kedua orang tua Mas seret saya ke pernikahan saja sudah seperti di bawa ke neraka. Kenapa saya harus melakukan ini? Saya hampir gila karena kelakuan kalian, memangnya enggak bisa ya buat saya bernapas sedikit?" tanya Irene. Tangan Rangga mencengkram erat tangan Irene dan membuat Irene menatap mata sang kakak ipar yang menatapnya marah. Jujur Rangga juga merasa kelelahan menghadapi Irene yang seperti ini. “Tidak bisa kah kamu bersikap dewasa? Siapa yang ingin keadaan menjadi seperti ini? Coba kamu pikirkan di posisi saya, menurut kamu apa yang harus saya lakukan kecuali menyetujui semuanya. Kat

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-18
  • Rahim Pengganti   Bab 10 - Rasa Cemburu

    Happy Reading Semuanya! Hal yang membuatnya bahagia belakangan ini adalah bisa melihat kekasihnya setiap hari dan setiap waktu tanpa harus takut berjauhan seperti sebelumnya, meskipun ia sedikit takut jika ia kembali di oper atau di pindah tugaskan. "Ris, bukannya hubungan lo sama Irene sebenarnya aneh? Lo sudah pacaran sama dia, tapi lo belum pernah ekhem—begitu. Terus juga lo begitu tahan sama yang begitu... lo paham sama maksud perkataan gue, kan? Gimana bisa lo kuat banget?” Risky menatap rekannya yang sedang berjaga di depannya itu. “Karena gue menghargai perasaan dia dan gue menghormati dia sebagai perempuan. Gue mau menjalin hubungan yang sehat sama Irene, melakukan itu sama saja gue mengotori dia dan loe tahu kalau style gue bukan kaya begitu. Gue dan Irene saling menikmati satu sama lain dengan cara kita, lagian gue memang ada niatan buat melamar dia dalam waktu dekat.” Ibnu menepuk pundak temannya itu. “Sukses Bro, memang lo doang cowok gentle di sini. Menjadi abdi neg

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-19
  • Rahim Pengganti   Bab 11 - Jamu Pahit

    Happy Reading Semuanya! "Mas Risky, hati-hati di jalan dan kalau sudah sampai kabari aku." Risky tampak mengangguk dan memeluk perempuan tercintanya itu, sudah cukup ia menghabiskan waku dengan orang tercintannya itu. Tangannya mengusap pelan rambut Irene lembut dan sangat tidak rela jika mereka harus berpisah, sepertinya ia memang harus segera mempersunting Irene. Tatapan mata Irene mengarah pada rumahnya yang tampak ramai, apalagi kali ini. Tidak ada sesuatu yang buruk, kan? Ia tidak ingin mendengar kabar lainnya. Helaan napas kasar terdengar kasar dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumahnya. "Itu anaknya sudah kembali," "Aku mau istirahat dulu, sekarang terlalu berkeringat. Hanya sebentar," pinta Eva pada sang ayah dan berjalan menuju kamarnya yang ada di lantai dua rumahnya. Irene tidak ingin berbicara pada siapapun dan ingin berlama-lama saja tanpa mereka. Kali ini ada apa? Pasti ada sesuatu terjadi dan bukan tanpa alasan ibu mertua kakaknya berada di rumah ini. Matany

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-19
  • Rahim Pengganti   Bab 12 - Pernikahan yang dipercepat

    Happy Reading Semuanya! Semua tampak terdiam setelah kepergian Rangga dan Irene, mereka tidak tahu apakah ini salah satu jalan yang benar atau tidak. Mereka tidak bisa mengatakan apapun dan memikirkan bagaimana kedepannya, apakah bisa pernikahan itu berjalan. "Apakah pernikahan ini bisa di teruskan?" tanya Ira "Bisa, kenapa enggak? Kita sudah sejauh ini. Mas Rangga harus segera mempunyai keturunan dan aku juga enggak mau berpisah sama Mas Rangga. Aku cinta sama Mas Rangga," sela Mira. Perempuan yang sudah menikah dengan Rangga itu tidak ingin ada pembatalan. Adiknya harus menikah dengan Rangga apapun yang terjadi, ia tidak mempercayai perempuan lain selain adiknya untuk bersanding. Irene harus menikah dengan Rangga apapun yang terjadi. "Apakah Irene benar-benar mau melakukannya? Karena dari yang Papi lihat sepertinya Irene mempunyai kekasih, apakah kekasihnya sudah tahu?" tanya ayah mertuanya. Mira harus memikirkan segala macam cara agar pernikahan itu terjadi, ia harus segera

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20
  • Rahim Pengganti   Bab 13 - Aku Tahu Perasaan itu

    Happy Reading Semuanya! Mira memperhatikan sang suami sedang memakai piyama tidur yang lain, rasanya benar-benar sangat aneh bagi dirinya. Padahal Mira sudah menyiapkan piyama dengan warna sama di dalam kamar mandi milik mereka. Untuk pertama kalinya Mira merasakan perubahan Rangga dalam pernikahannya satu tahun belakangan ini. Begitu asing sampai ia mengira kalau Rangga bukan lah suaminya. “Mas, Irene sudah mau kan pernikahannya di percepat? Kamu sudah berhasil bujuk dia, kan? Sama seperti kamu membujuk dia sebelumnya, aku tahu kamu pasti bisa melakukan itu. Sekarang hanya perlu persiapan vendor dan lain sebagainya,” Rangga menarik nafasnya pelan,“Kamu juga salah, Mira. Seharusnya kamu tahu kalau Irene perasaannya saat ini sedang sensitif, sama seperti kamu sebelumnya. Kamu enggak seharusnya to the point seperti itu,” Tatapan Rangga menatap sekilas sang istri yang hanya memandangnya tanpa mengatakan sepatah kata apapun. “Sensitif aku sama Irene beda Mas, kamu enggak mengerti Ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20
  • Rahim Pengganti   Bab 14- Mereka Harus Tahu

    Happy Reading Semuanya! “Gue bakalan nikah dalam waktu dua hari,” Semburan air dari dalam mulut Erika membuat Sisi dan Zara hanya bisa menatap kesal perempuan yang kini tengah fokus pada Irene di sebelahnya tampak menaruh kepalanya di atas meja dan memandang lesu ketiga temannya. Irene harus memberitahukan ini pada sahabatnya. “Ish! Jijik banget! Kebiasaan banget deh!” omel Sisi “Enggak apa-apa biar fresh,” sahut Irene lesu “Fresh kepala lo! Semburan dia penuh bakteri sama virus. Fresh dari mananya!” kesal Zara membuat Erika hanya memandang tajam kedua korban dari semburannya itu. Irene hanya terkekeh pelan mendengar omelan dari kedua teman di depannya itu. “Irene! Sumpah gue enggak nyambung sama apa yang lo bicarakan tadi. Coba repeat ulang kalimat lo barusan, kali saja telinga gue bermasalah. Coba ulang,” pinta Erika “Gue bakalan nikah dua hari lagi.” Ucapan Irene kini tampak santai di bandingkan sebelumnya, toh ketiga sahabatnya itu sudah mendengar sebelumnya. “What? Mend

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • Rahim Pengganti   Bab 15 - CLBK

    Happy Reading Semuanya!!Mira merasa hidupnya berantakan dan tidak berarti lagi, ia membutuhkan seseorang yang mendukung psikis kejiwaannya. Tidak ada yang mendukungnya saat ini karena semua berpusat pada Irene, apakah ia harus berontak juga agar mendapatkan perhatian dari keluarganya. Bahkan keluarga Rangga terlihat berpihak pada adiknya yang memiliki sejuta keberuntungan dan hanya satu kesialan yaitu mencampuri kehidupan rumah tangganya.Mira harus mengaku jika kehidupan rumah tangganya terasa hambar, ia tidak menyalahkan Rangga juga. Lelaki yang menjadi suaminya begitu perhatian entah pada dirinya atau keluarganya, tapi yang jelas Mira sedikit merasakan hambar. Ia juga mudah cemburu saat Rangga dekat dengan Irene. Berantakan sekali kehidupan mereka.Tatapan matanya mengarah pada ponselnya yang menampilkan nama Crist disana. Entah apa maunya lelaki itu karena terus menghubunginya terus menerus.From: CristYou having a bad day? Do you want to come accompany me to remember all the me

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21

Bab terbaru

  • Rahim Pengganti   Bab 162 - Extra Part 2

    Happy Reading Semuanya! Dress warna pink dan rambut yang sudah di tata dengan rapih membuat Irene terlihat sangat cantik. Bibirnya tersenyum memandang lelaki di belakangnya tampak sibuk menggendong anak bayi berusia delapan bulan, mereka benar-benar bahagia. Mulai dari tumbuh kembang anak mereka berdua sampai MPASI untuk anak mereka berdua yang semakin pandai. "Sayang sudah belum?" tanya Rangga "Okay! Sebentar Mas, " Irene menggendong anak laki-lakinya dan menggandeng tangan sang suami yang kini tersenyum manis dan mengecup keningnya lembut. "Mama, ayo pergi!" ajak Irene Rangga tampak bahagia saat ini dan menatap hadiah yang diberikannya untuk Risky sebagai kado pernikahan, ia tidak menyangka jika perubahan hati Risky begitu cepat berubah dan mampu menarik seorang dokter cantik yang membantu Irene melahirkan. "Aku enggak sangka kalau mas Risky akan mendapatkan pasangan yang lebih baik," ungkap Irene. "Ya... dia pantas mendapatkannya." Tatapan matanya mengarah pada sang suami

  • Rahim Pengganti   Bab 161 - Extra Part

    Happy reading semuanya! Irene menyaksikan semuanya. Suami tampannya yang penuh di berita televisi dan surat kabar, serta sang kakak yang di kabarkan harus memasuki rumah sakit jiwa sampai sang ayah mendapatkan hukuman penjara seumur hidup. Irene melihat semua itu tanpa tahu harus bersikap seperti apa. Pandangannya berdalih pada Risky yang menatapnya lembut dan bayi dipangkuannya, lelaki itu menjadi tidak banyak bicara. “Aku akan menyerahkan diri karena aku turut serta membantu kakak kamu dalam kejahatan ini,” ucap Risky. Kepala Irene menggeleng, “Enggak, mas Risky enggak perlu melakukan itu. Mas disini menjagaku, mas turut andil dalam menjaga aku. Mas Rangga juga pasti akan melakukan hal yang sama, mas harus menjalani kehidupan yang baru. Dan harus berbahagia juga,” Irene memalingkan pandangannya pada Shofie yang sejak tadi hanya memasang wajah bingung. Risky sendiri hanya menghela napas pelan melihat apa yang dilakukan oleh Irene saat ini. Perempuan itu selalu saja menjodohkanny

  • Rahim Pengganti   Bab 160 - Ending

    Happy Reading semuanya!Heru menyaksikan semua dimana anak sulungnya yang ia banggakan melakukan rencana besar dan kini Irene yang menghilang. Heru tidak tahu istri dari Rangga itu di bawa kemana dan meninggalkan kesedihan pilu untuk Rangga yang tanpa henti mencari keberadaan Irene.Ini adalah salahnya. Jika ia tidak mendidik Mira dengan egois maka tidak akan menjadi seperti ini, keluarganya berantakan dan orang tercintanya kini sudah menjadi milik orang lain. Heru tidak ada harapan lagi.Langkahnya berjalan menuju kantor kepolisian di depannya itu, sudah tidak ada barang lagi yang ia bawa. Sudah saatnya ia mengakui semuanya, kejahatannya hanya untuk membela anak sulungnya.“Hallo pak, selamat siang. Apa ada yang bisa kami bantu?” tanya lelaki yang ia ketahui dulu berteman dengan anak bungsunya. Hubungan yang sulit di jelaskan.“Kamu teman Risky?” tanya Heru“Benar, beliau atasan saya. Kebetulan mas Risky sudah di pindah tugas ke Lebanon karena sesuatu yang sulit untuk di jelaskan, ad

  • Rahim Pengganti   Bab 159- Terbongkar Fakta

    Happy Reading Semuanya!Setidaknya Rangga lega saat mengetahui kalau istrinya baik-baik saja setelah seminggu menghilang tanpa jejak, ia tahu jika mantan kekasih istrinya yang membawa Irene dan menceritakan semua rencana jahat Mira yang ingin membuat hidupnya semakin berantakan. Rangga akan bersama dengan anaknya serta Irene sebentar lagi sampai urusan nya selesai, sudah sepantasnya jika Mira harus dipenjara atau mendapatkan karena yang sesuai dengan perilaku yang dilakukan.Rangga tetap berpura-pura menjadi seseorang yang merasa linglung untuk membuat Mira merasa jika ia menang."Sudah mengaku saja, ini semua ulah kamu!!" marah RanggaBibir Mira tampak mengerucut, “Mas, enggak baik menuduh orang lain begitu. Memangnya Mas ada bukti kalau aku yang melakukannya? Irene menghilang karena dia bosan dengan Mas,” Rangga mengepalkan tangannya mendengar perkataan dari perempuan di depannya itu. Sumpah demi a

  • Rahim Pengganti   Bab 158 - Shofie dan Risky?

    Happy Reading Semuanya!Tatapan matanya terlihat kosong, kepalanya berdenyut kencang. Bagaimana bisa ia memiliki masalah yang begitu banyak dan pelik tanpa henti, ia tidak mengerti dosa apa yang telah dilakukannya. Ini murni kesalahannya, andai ia tidak selemah itu mungkin tidak akan terjadi seperti ini dan membuat semua orang disekitarnya menjadi terluka dan dirinya tidak bisa bertemu dengan Rangga.Irene benar-benar jatuh cinta pada Rangga dan mungkin saat ini suaminya masih mencarinya."Kamu melamun lagi? Apa kamu masih menyalahkan diri kamu sendiri karena melahirkan bayi sekecil itu? Jika itu yang kamu pikirkan sepertinya tidak perlu. Ini adalah takdir yang tidak bisa kamu hindari dan tidak bisa kamu salahkan," Irene memperhatikan dokter yang merawat dirinya dan anaknya tampak terduduk di sebelahnya sembari menggenggam erat tangannya.“Bukan itu, tapi aku tidak mau menyalahka

  • Rahim Pengganti   Bab 157 - Kelahiran Bayi

    Happy Reading Semuanya!Seharusnya saat ini Rangga yang melihat bayi yang ada di inkubator itu, bukan dirinya. Risky hanya orang lain yang mengikuti rencana busuk dari kakak Irene, bibirnya tersenyum tipis saat melihat bayi yang ada di inkubator itu bergerak. Bayi mungil yang kemungkinan besar kata dokter akan meninggal di dalam kandungan.Langkahnya berjalan kembali menuju ruang rawat Irene, perempuan yang menjadi ibu muda itu masih terlelap dalam tidurnya setelah di berikan obat bius untuk melahirkan.“Irene, bayi kamu sudah lahir dan mereka sangat menggemaskan. Meskipun lahir prematur akan di usahakan mereka tetap hidup, jadi ayo bangun karena kamu harus menyusui mereka dan melihat betapa cantik dan tampannya mereka.”Tidak ada respon dar

  • Rahim Pengganti   Bab 156 - Irene Menghilang

    Happy Reading Semuanya!Semua sesuai yang dianjurkan oleh ibu mertuanya sudah ia lakukan, kini Rangga menjadi kembali hidup. Ia sudah rapi dan harum seperti citranya selama ini, bahkan kini bibirnya bisa tersenyum dengan lebar sembari berjalan menuju ruangan di mana istrinya berada.Perlahan senyum dari Rangga tampak pudar saat ruangan itu hanya menampilkan sang mertua tengah menangis dengan tangan gemetar seperti mencoba menghubungi seseorang, sekarang yang lebih mengejutkannya lagi adalah kalau ia tidak melihat keberadaan dari sang istri. Padahal beberapa waktu lalu bahkan tidak sampai 2 jam ia masih melihat Irene tidur dengan lelap di sana dan kini ia tidak melihatnya lagi.“Ma... Irene di mana?”tanya Rangga .“Maaf Rangga ,”

  • Rahim Pengganti   Bab 155 - Di bawa Pergi

    Happy Reading Semuanya!“Rangga , kamu istirahat saja terlebih dahulu. Kamu pulang makan, mandi, lalu tidur biar mama yang menjaga Irene. Sudah 4 hari kamu enggak makan dan istirahat dengan layak, kamu hanya menatap Irene setiap hari.” Mana bisa ia meninggalkan Irene. Kepala Rangga menggeleng mendengar perkataan dari ibu mertuanya itu, ia tidak ingin merepotkan perempuan paruh baya di sebelahnya. Biar dirinya saja yang mengalami kelelahan itu dan jangan orang lain.“Enggak apa-apa Ma, Rangga mau ada di sini. Rangga khawatir kalau terjadi sesuatu dengan Irene,” ungkap Rangga dengan nada khawatir.“Tapi setidaknya kamu makan yang banyak Rangga ,”ucap Ira.“Bagaimana bisa Rangga&n

  • Rahim Pengganti   Bab 154 - Permintaan Maaf

    Happy Reading Semuanya!Sisi dan Zara tampak terdiam memikirkan sesuatu, kepala Mereka mendadak pening dan mereka masih sangat terkejut mendengar kabar Kalau Irene mendadak jatuh koma seperti saat ini. Padahal sebelumnya mereka bertemu Irene masih dalam keadaan baik-baik saja dan tidak terjadi sesuatu.“Kenapa? Muka kalian kelihatan banyak beban sekali? Apakah terjadi sesuatu?”tanya Erika.Zara menatap Erika yang ada di hadapannya itu dan rekan lainnya,“Nggak bisa ya kalau kita berdamai lagi kayak dulu? Gue rindu sama Irene dan merasa bersalah karena kita memusuhi dia dan meninggalkan dia sendirian,”ungkap Zara pelan.“Bukan Irene itu merusak rumah tangga kakaknya sendiri? Dia hanyalah orang jahat jadi untuk apa kita berdamai dengan orang ya

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status