Happy Reading Semuanya!
Tangan Rangga meraba ranjang di sebelahnya tampak kosong, matanya yang terpejam mendadak terbuka memperhatikan sebelahnya. Ke mana istrinya pergi? Irene tidak mungkin kabur hanya karena masalah sepele seperti ia tidak membantu mengerjakan tugas.
Langkahnya berjalan menuju ruang tamu rumahnya dan tidak menemukan sang istri, pandangannya berpaling ke arah dapur rumah mereka dan menemukan Irene tengah berkutat pada alat-alat dapur. Bukan istrinya sekali yang berkutat di dalam dapur.
“Kamu kenapa bangun pagi banget sayang? Kamu kan tidur jam 2 tadi malam, kamu enggak capek? Biasanya kamu jam segini itu masih ada di pulau tidur, bukan ada di pulau yang menjajah bumbu dapur. Kamu lagi ngidam?” Irene menatap jengah masakan di depannya itu.
Happy Reading Semuanya!Irene menggaruk kepalanya yang terasa gatal saat Rangga membawanya ke apartemen dan di hadiahkan dengan rekan-rekan sekolah lelaki itu dulu. Sumpah jujur dari lubuk hati yang paling dalam ia sendiri tidak mengetahui dengan siapa saja Rangga berteman atau bergaul dan baru pertama kali ia di perlihatkan.Rasanya begitu aneh. Canggung dan sukar dijelaskan“Wiss Bro! Gimana kabarnya? Makin besar saja badan lo! Gym mulu lo besarkan ya?! Ini gila sih bro!” seru lelaki dengan badan bulat sembari memeluk sang suami yang kini matanya berbinar menatap rekan sejawatnya itu.“Everything fine, gimana kabarnya? Kerja apa sekarang?”Terdengar tawa disana, “Lo yakin enggak ken
Happy Reading Semuanya!Irene menatap mangkuk berisi soto ayam lamongan di hadapannya itu, tatapannya hanya terpaku pada makanan dengan aroma khas.“Mas, kenapa soto ayam Lamongan di bilang Soto ayam Lamongan?”Rangga menaikkan sebelah alisnya bingung mendengar penuturan dari Rangga barusan. Obrolan omong kosong apa yang di sajikan oleh Irene barusan? Memang perempuan selalu cari keributan sendiri dan bodohnya Rangga selalu menyahuti setiap perkataan dari Irene.“Maksudnya?”“Iya… maksudnya kenapa bisa dinamakan nya itu Soto Lamongan?”Rangga menggeleng mendengar penuturan dari sang istri barusan, sepertinya Rangga menyesal sudah me
Happy Reading Semuanya! “Irene, kamu baru di bilangin 15 menit yang lalu loh! Tolong jangan begitu sayang!” seru Rangga sembari menatap sang istri kini melangkahkan kakinya menuju sofa kamar Rangga. “Mas … itu cuman mitos. Semuanya enggak ada dan enggak masuk akal di otak,” keluh Irene sembari menatap Rangga tampak fokus pada layar laptop miliknya. “Mitos bisa jadi merupakan cerminan budaya pada suatu daerah. Kamu enggak bisa singkirkan semuanya Irene, pengaruh budaya memiliki andil yang cukup kuat seperti adanya mitos. Dan salah satunya mitos seputar kehamilan dan persalinan, seperti yang dibilang sama Mami.” Irene tampak menaruh makanan yang ada di tangannya itu dan menatap sang suami di hadapannya itu, “Mas! ini tuh zaman sudah berkembang, ini bukan zaman peradapan kuno lagi loh! Masa begitu saja masih percaya.” Rangga menghela nafasnya pelan mendengar penuturan dari sang istri barusan. “Mas tahu, meski zaman terus berkembang enggak akan menghapus tentang yang namanya mitos. Se
Happy Reading Semuanya!Mata Nia melotot menatap tajam lelaki yang menjadi anak semata wayangnya itu, baru juga di tinggal 2 jam sudah membuat menantunya menangis bahkan tersedu-sedu seperti sekarang ini. Entah apa yang dilakukan oleh sang anak sampai menantu tersayangnya mengalami kesusahan seperti ini bahkan sampai menangis.Tangannya yang menenteng berisi camilan dengan cepat menaruh nampan tersebut ke atas meja dan menghampiri sang menantu sembari memandang tajam Rangga yang hanya memamerkan senyum tiga jari ke arahnya. Benar-benar seperti anak kecil yang tengah menggoda.“Kamu apakan istri kamu Rangga!”seru Nia sembari menarik sang menantu ke dalam pelukkannya.“Rangga enggak melakukan apapun pada Irene Mami, kaya Mami enggak tahu saja. Irene adalah ibu hamil dan wajar jika sensitif ke semuanya," sahut RanggaIrene menatap tajam sang suami yang ada di hadapannya itu, bagaimana bisa suaminya itu berbicara seenak itu padahal sesungguhnya Rangga sedang menceritakan soal buruk pada d
Happy Reading semuanya! Mira merindukan suaminya yang saat ini diasuh oleh adiknya, sudah dua Minggu ini ia berada di gerbang neraka penjara. Tidak bisa melihat suaminya dengan baik dan tidak bisa menghirup udara bebas, dalam dua minggu lagi adalah sidang dan ia akan segera keluar dari tempat ini. Emang seharusnya ia tutup mulut saja dan tidak peduli dengan siapapun meskipun ia tahu jika yang membunuh kekasihnya dulu adalah sang ayah dengan menyuruh orang lain. Mira tahu, tapi ia ingin menjadikan itu sebagai kartu as nantinya. Mira memang bersalah karena hampir membunuh adiknya tetapi dengan segala kemurahan hati sang adik, ia akan dibebaskan sebentar lagi meskipun dengan keluar penjara bebas bersyarat. "Nyonya Mira, ada yang mengunjungi." Sumpah dari lubuk hati perempuan cantik itu berharap orang yang mengunjunginya adalah suaminya dan membatalkan perceraian mereka. Ia masih sangat mencintai Rangga dan selamanya akan begitu, rasa cintanya melebihi alam semestanya. Iris mata Mira
Happy Reading Semuanya!Alis mata Rangga menaik sebelah memperhatikan sang istri tengah sibuk dengan ponsel di tangannya dan sesekali menggerutu merasa tidak cocok dengan apa yang di baca oleh Irene,entah apa yang dilakukan oleh sang istri sekarang ini. Bukan istirahat tetapi malah sibuk dengan dunia sendiri.“Kamu sedang apa?”“Mencari sesuatu,”“Sesuatu? Apa? Perlengkapan bayi?” Kepala Irene menggeleng mendengar perkataan dari sang suami barusan.Tatapan mata Rangga hanya memasang arti tidak mengerti di sana, entah apa yang sedang di rencanakan oleh sang istri sekarang ini.“Terus?”Irene menatap sang suami dalam, “Saya itu sedang mencari di internet tentang bagaimana caranya menghadapi sifat suami yang ‘sulit’ kaya Mas!”Rangga mengusap kepala sang istri lembut, “Memangnya saya sulit di bagian apa?” tanya Rangga bingung.“Semuanya! Mas itu bikin saya gemas dan membuat saya ingin meremas Mas sampai ke debu yang terkecil terus saya buang ke danau biar saya enggak emosi lagi.” Rangga
Happy Reading Semuanya!“Ada sembilan cara membuat istri semakin jatuh cinta,” Rangga menyimak pembicaraan kedua rekannya yang tengah membahas tentang drama percintaan. Jujur saja Rangga begitu minim tentang percintaan, jadi ia harus banyak belajar dari rekan-rekannya yang sudah memiliki nilai lebih dalam hal percintaan.“Begini Bro, kejenuhan dan kebosan bukan hal yang tidak mungkin terjadi dalam pernikahan. Drama dalam rumah tangga bakalan datang silih berganti karena berbagai permasalahan, bisa membuat renggang hubungan suami istri yang berakibat munculnya kebosanan terhadap pasangan. Kaya Rangga contohnya,”Rangga menaikkan sebelah alisnya bingung mendengar rekannya menyebut namanya barusan, memang dirinya kenapa?“Gue?” tunjuk Rangga pada diri sendiri.“Dia orang bodoh yang jatuh cinta pada adik ipar sendiri karena bosan dengan kakaknya,” Rangga memutar matanya malas mendengar perkataan rekannya.“Gue pikir setelah kalian balik dari Ausie bakalan jauh lebih baik, ternyata masih
Happy Reading Semuanya!Irene mempoutkan bibirnya saat melihat suaminya itu sudah memasang tanduk sejak semalam, bahkan ketika melakukan hubungan suami istri sang suami tampak kasar seolah melampiaskan perasaannya dan berakhir tubuhnya sakit semua. Tadinya Irene ingin membolos tetapi melihat wajah emosi sang suami membuatnya harus mengurungkan niatnya untuk bolos.“Irene, suami lo kenapa?” tanya Rafa“Enggak tau, dari semalam sudah begitu. Apa jangan-jangan singa jantan yang ada di diri Pak Rangga sedang bangkit?” Rafa menggeleng mendengar perkataan dari perempuan di sebelahnya itu. Lelaki itu mana tahu menahu hubungan keduanya seperti apa selain hubungan suami istri.“Lo cari apa?” tanya RafaIrene terdiam memandang sahabatnya itu, hanya Rafa yang menanyakan seperti ini ketimbang dengan teman-temannya. Kini mereka malah pergi menjauh tanpa alasan dan meninggalkan dirinya sendirian. “Cari tips buat menghadapi atasan yang ‘Nyebelin’ gue enggak mau teman-teman kena imbasnya juga. Kali