Happy Reading Semuanya!Alis mata Rangga menaik sebelah memperhatikan sang istri tengah sibuk dengan ponsel di tangannya dan sesekali menggerutu merasa tidak cocok dengan apa yang di baca oleh Irene,entah apa yang dilakukan oleh sang istri sekarang ini. Bukan istirahat tetapi malah sibuk dengan dunia sendiri.“Kamu sedang apa?”“Mencari sesuatu,”“Sesuatu? Apa? Perlengkapan bayi?” Kepala Irene menggeleng mendengar perkataan dari sang suami barusan.Tatapan mata Rangga hanya memasang arti tidak mengerti di sana, entah apa yang sedang di rencanakan oleh sang istri sekarang ini.“Terus?”Irene menatap sang suami dalam, “Saya itu sedang mencari di internet tentang bagaimana caranya menghadapi sifat suami yang ‘sulit’ kaya Mas!”Rangga mengusap kepala sang istri lembut, “Memangnya saya sulit di bagian apa?” tanya Rangga bingung.“Semuanya! Mas itu bikin saya gemas dan membuat saya ingin meremas Mas sampai ke debu yang terkecil terus saya buang ke danau biar saya enggak emosi lagi.” Rangga
Happy Reading Semuanya!“Ada sembilan cara membuat istri semakin jatuh cinta,” Rangga menyimak pembicaraan kedua rekannya yang tengah membahas tentang drama percintaan. Jujur saja Rangga begitu minim tentang percintaan, jadi ia harus banyak belajar dari rekan-rekannya yang sudah memiliki nilai lebih dalam hal percintaan.“Begini Bro, kejenuhan dan kebosan bukan hal yang tidak mungkin terjadi dalam pernikahan. Drama dalam rumah tangga bakalan datang silih berganti karena berbagai permasalahan, bisa membuat renggang hubungan suami istri yang berakibat munculnya kebosanan terhadap pasangan. Kaya Rangga contohnya,”Rangga menaikkan sebelah alisnya bingung mendengar rekannya menyebut namanya barusan, memang dirinya kenapa?“Gue?” tunjuk Rangga pada diri sendiri.“Dia orang bodoh yang jatuh cinta pada adik ipar sendiri karena bosan dengan kakaknya,” Rangga memutar matanya malas mendengar perkataan rekannya.“Gue pikir setelah kalian balik dari Ausie bakalan jauh lebih baik, ternyata masih
Happy Reading Semuanya!Irene mempoutkan bibirnya saat melihat suaminya itu sudah memasang tanduk sejak semalam, bahkan ketika melakukan hubungan suami istri sang suami tampak kasar seolah melampiaskan perasaannya dan berakhir tubuhnya sakit semua. Tadinya Irene ingin membolos tetapi melihat wajah emosi sang suami membuatnya harus mengurungkan niatnya untuk bolos.“Irene, suami lo kenapa?” tanya Rafa“Enggak tau, dari semalam sudah begitu. Apa jangan-jangan singa jantan yang ada di diri Pak Rangga sedang bangkit?” Rafa menggeleng mendengar perkataan dari perempuan di sebelahnya itu. Lelaki itu mana tahu menahu hubungan keduanya seperti apa selain hubungan suami istri.“Lo cari apa?” tanya RafaIrene terdiam memandang sahabatnya itu, hanya Rafa yang menanyakan seperti ini ketimbang dengan teman-temannya. Kini mereka malah pergi menjauh tanpa alasan dan meninggalkan dirinya sendirian. “Cari tips buat menghadapi atasan yang ‘Nyebelin’ gue enggak mau teman-teman kena imbasnya juga. Kali
Happy Reading Semua!Irene tidak bisa memejamkan matanya sama sekali, perutnya semakin terasa tidak nyaman bagi dirinya. Tangannya menepuk lengan sang suami di sebelahnya yang masih tampak terlelap dalam tidurnya.“Mas,”panggil Irene“Hmm...”“Mas, ih! Ayo bangun!”“Apa Irene?”tanya Rangga sembari merenggangkan tubuh.“Kangen sama Mama, kita ke semarang yuk!” ajak Irene“Irene, sekarang tengah malam. Mau naik apa ke sana? Besok saja ya, lagian besok kamu ada meeting sama klien kan dengan saya? Bagaimana dalam dua hari ataui weekend saja?” tawar Rangga membuat Irene berdecak kesal.“Ya sudah, saya pergi sendiri saja ke rumah Mama. Mas enggak boleh ikut atau susul saya ke Semarang ya?!” Rangga menatap sang istri di hadapannya itu tidak mengerti. Padahal saat sore tadi sang istri sudah menghubungi ibunya untuk menyampaikan rindu dan sekarang dengan cepat memintanya untuk mengantar, astaga Irene.“Besok saja ya selesai meeting dengan klien,” pinta Rangga“Apa sih Mas! Saya itu mau nya se
Happy Reading Semuanya!“Padahal buah yang tadi segar tahu Ma,” Ungkap Irene sembari menggandeng tangan sang ibu dan merapatkan jaketnya karena dinginnya udara.“Tapi rasanya enggak manis Irene, Mama tahu kalau kamu enggak suka buah yang hambar. Segar sih segar tapi rasanya hambar? Percuma juga beli,” sahut Ira sembari berjalan menuju pintu keluar pasar sembari menggenggam erat tangan sang anak di sebelahnya.“Permisi,” Pandangan keduanya berdalih pada lelaki di hadapannya tampak memasang wajah canggung, mata Irene berkedip lucu saat tatapannya bertemu. Irene tidak ingin terkena amukan dari sang suami yang saat ini masih terlelap tidur di kamar tamu rumah sang ibu.“Apakah kalian mengemudi? Mau saya antar?” tawar lelaki di depannya itu.Irene menatap sang ibu dan mendekat ke arah sang ibu saat ingin mengatakan sesuatu pada dirinya, “Kamu atau Mama? Mau bertaruh?” tanya sang ibu.“Kalau aku bertaruh nanti yang di rumah ngamuk Ma, amukan dia melebihi singa.”“Sekarang kan enggak ada s
Happy Reading Semuanya!Ini adalah sebuah pikiran kotor bagi Irene dan bisa saja membuat Rangga bahagia. Tatapan mata Irene mengarah pada jakun sang suami yang tampak naik turun di depannya itu, ini benar-benar sangat gila bagi Irene bahkan sudah tidak waras lagi. Beberapa waktu lalu sang suami yang sudah tidak waras lagi dan menginginkan tubuhnya, sekarang tidak mungkin dirinya menginginkan sesuatu yang lebih itu kan? Mati saja lah dirinya.Irene menelan salivanya sulit, matanya dengan cepat terpejam dan menggigit bibirnya sendiri. Ia tidak mau mengakuinya kalau dirinya ingin.“Pasti ini karena faktor kehamilan. Jadi karena kehamilan ini bisa meningkatkan esterogen dan meningkatkan nafsu hubungan suami istri, pasti begitu. Ya—benar begitu,” gumam Irene sembari bangkit dari kursinya dan meninggalkan Rangga yang hanya memandangnya bingung.Langkah kaki Irene berjalan menuju taman belakang rumahnya dan duduk di kursi kosong untuk menetralkan pikirannya saat ini. Perempuan yang tengah me
Happy Reading Semuanya!Irene sibuk menepuk kepalanya kasar mengingat betapa bodohnya dirinya, ia tergoda dengan sentuhan lebih dari sang suami. Irene malu dan enggak tahu bagaimana caranya menanggapi apa mau dari sang suami tadi, ia tahu Rangga menginginkan lebih.Langkahnya berjalan memasuki toko sang ibu dan memperhatikan penjaga toko yang dulu pernah menjadi rekannya bermain itu.“Irene, bagaimana kabarnya?” tanya Nike sembari menatapnya dengan tatapan rindu.“Ya—beginilah, Mama mana?” tanya Irene“Lagi buat kue di dapur, over pesanan. Mau bantu tapi yang ada bukan bagus malah semakin berantakan, mau makan apa?” Irene memperhatikan cake di depannya itu, kue buatan sang ibu memang sangat meyakinkan dan menggugah selera.“Nanti saja aku ambil kue sendiri,” sahut Irene Pandangan Irene berdalih pada perempuan yang ada di pojok ruangan dan membuat Nike menarik tangan dirinya untuk menghampiri perempuan di depannya itu. Nike benar-benar humble pada siapa saja dan berbeda dengan diriny
Happy Reading Semuanya!Semua orang yang berada di dalam ruangan tampak menatap layar di depannya dimana memperhatikan sebuah rekaman video berasal dari CCTV yang menampilkan mobil hitam yang dikendarai oleh Mira terdahulu tampak menabrak seorang perempuan sampai orang tersebut jatuh. Semua terekam dengan sangat jelas bahkan dimana Irene terjatuh dan wajah panik dari Rangga terlihat dengan sangat jelas.“Bagaimana bisa dia melakukan itu ke adiknya sendiri?""Ada orang yang seperti ini?" Irene yang berada di ruangan itu hanya menunduk menatap lantai di bawahnya, mungkin sebagian orang ini adalah sesuatu hal yang bodoh ia lakukan. Irene hanya tidak ingin kakaknya berada di penjara lebih lama, ia yakin kakaknya adalah orang baik dan melakukan itu secara tidak sengaja. Lelaki di sebelahnya tampak mengusap bahunya lembut. Suaminya akan selalu berpihak pada Irene.“Jika dilihat dari barang bukti yang ada, tersangka akan dijatuhi hukuman pada Pasal 310 Ayat 2 yang menjelaskan bahwa setiap
Happy Reading Semuanya! Dress warna pink dan rambut yang sudah di tata dengan rapih membuat Irene terlihat sangat cantik. Bibirnya tersenyum memandang lelaki di belakangnya tampak sibuk menggendong anak bayi berusia delapan bulan, mereka benar-benar bahagia. Mulai dari tumbuh kembang anak mereka berdua sampai MPASI untuk anak mereka berdua yang semakin pandai. "Sayang sudah belum?" tanya Rangga "Okay! Sebentar Mas, " Irene menggendong anak laki-lakinya dan menggandeng tangan sang suami yang kini tersenyum manis dan mengecup keningnya lembut. "Mama, ayo pergi!" ajak Irene Rangga tampak bahagia saat ini dan menatap hadiah yang diberikannya untuk Risky sebagai kado pernikahan, ia tidak menyangka jika perubahan hati Risky begitu cepat berubah dan mampu menarik seorang dokter cantik yang membantu Irene melahirkan. "Aku enggak sangka kalau mas Risky akan mendapatkan pasangan yang lebih baik," ungkap Irene. "Ya... dia pantas mendapatkannya." Tatapan matanya mengarah pada sang suami
Happy reading semuanya! Irene menyaksikan semuanya. Suami tampannya yang penuh di berita televisi dan surat kabar, serta sang kakak yang di kabarkan harus memasuki rumah sakit jiwa sampai sang ayah mendapatkan hukuman penjara seumur hidup. Irene melihat semua itu tanpa tahu harus bersikap seperti apa. Pandangannya berdalih pada Risky yang menatapnya lembut dan bayi dipangkuannya, lelaki itu menjadi tidak banyak bicara. “Aku akan menyerahkan diri karena aku turut serta membantu kakak kamu dalam kejahatan ini,” ucap Risky. Kepala Irene menggeleng, “Enggak, mas Risky enggak perlu melakukan itu. Mas disini menjagaku, mas turut andil dalam menjaga aku. Mas Rangga juga pasti akan melakukan hal yang sama, mas harus menjalani kehidupan yang baru. Dan harus berbahagia juga,” Irene memalingkan pandangannya pada Shofie yang sejak tadi hanya memasang wajah bingung. Risky sendiri hanya menghela napas pelan melihat apa yang dilakukan oleh Irene saat ini. Perempuan itu selalu saja menjodohkanny
Happy Reading semuanya!Heru menyaksikan semua dimana anak sulungnya yang ia banggakan melakukan rencana besar dan kini Irene yang menghilang. Heru tidak tahu istri dari Rangga itu di bawa kemana dan meninggalkan kesedihan pilu untuk Rangga yang tanpa henti mencari keberadaan Irene.Ini adalah salahnya. Jika ia tidak mendidik Mira dengan egois maka tidak akan menjadi seperti ini, keluarganya berantakan dan orang tercintanya kini sudah menjadi milik orang lain. Heru tidak ada harapan lagi.Langkahnya berjalan menuju kantor kepolisian di depannya itu, sudah tidak ada barang lagi yang ia bawa. Sudah saatnya ia mengakui semuanya, kejahatannya hanya untuk membela anak sulungnya.“Hallo pak, selamat siang. Apa ada yang bisa kami bantu?” tanya lelaki yang ia ketahui dulu berteman dengan anak bungsunya. Hubungan yang sulit di jelaskan.“Kamu teman Risky?” tanya Heru“Benar, beliau atasan saya. Kebetulan mas Risky sudah di pindah tugas ke Lebanon karena sesuatu yang sulit untuk di jelaskan, ad
Happy Reading Semuanya!Setidaknya Rangga lega saat mengetahui kalau istrinya baik-baik saja setelah seminggu menghilang tanpa jejak, ia tahu jika mantan kekasih istrinya yang membawa Irene dan menceritakan semua rencana jahat Mira yang ingin membuat hidupnya semakin berantakan. Rangga akan bersama dengan anaknya serta Irene sebentar lagi sampai urusan nya selesai, sudah sepantasnya jika Mira harus dipenjara atau mendapatkan karena yang sesuai dengan perilaku yang dilakukan.Rangga tetap berpura-pura menjadi seseorang yang merasa linglung untuk membuat Mira merasa jika ia menang."Sudah mengaku saja, ini semua ulah kamu!!" marah RanggaBibir Mira tampak mengerucut, “Mas, enggak baik menuduh orang lain begitu. Memangnya Mas ada bukti kalau aku yang melakukannya? Irene menghilang karena dia bosan dengan Mas,” Rangga mengepalkan tangannya mendengar perkataan dari perempuan di depannya itu. Sumpah demi a
Happy Reading Semuanya!Tatapan matanya terlihat kosong, kepalanya berdenyut kencang. Bagaimana bisa ia memiliki masalah yang begitu banyak dan pelik tanpa henti, ia tidak mengerti dosa apa yang telah dilakukannya. Ini murni kesalahannya, andai ia tidak selemah itu mungkin tidak akan terjadi seperti ini dan membuat semua orang disekitarnya menjadi terluka dan dirinya tidak bisa bertemu dengan Rangga.Irene benar-benar jatuh cinta pada Rangga dan mungkin saat ini suaminya masih mencarinya."Kamu melamun lagi? Apa kamu masih menyalahkan diri kamu sendiri karena melahirkan bayi sekecil itu? Jika itu yang kamu pikirkan sepertinya tidak perlu. Ini adalah takdir yang tidak bisa kamu hindari dan tidak bisa kamu salahkan," Irene memperhatikan dokter yang merawat dirinya dan anaknya tampak terduduk di sebelahnya sembari menggenggam erat tangannya.“Bukan itu, tapi aku tidak mau menyalahka
Happy Reading Semuanya!Seharusnya saat ini Rangga yang melihat bayi yang ada di inkubator itu, bukan dirinya. Risky hanya orang lain yang mengikuti rencana busuk dari kakak Irene, bibirnya tersenyum tipis saat melihat bayi yang ada di inkubator itu bergerak. Bayi mungil yang kemungkinan besar kata dokter akan meninggal di dalam kandungan.Langkahnya berjalan kembali menuju ruang rawat Irene, perempuan yang menjadi ibu muda itu masih terlelap dalam tidurnya setelah di berikan obat bius untuk melahirkan.“Irene, bayi kamu sudah lahir dan mereka sangat menggemaskan. Meskipun lahir prematur akan di usahakan mereka tetap hidup, jadi ayo bangun karena kamu harus menyusui mereka dan melihat betapa cantik dan tampannya mereka.”Tidak ada respon dar
Happy Reading Semuanya!Semua sesuai yang dianjurkan oleh ibu mertuanya sudah ia lakukan, kini Rangga menjadi kembali hidup. Ia sudah rapi dan harum seperti citranya selama ini, bahkan kini bibirnya bisa tersenyum dengan lebar sembari berjalan menuju ruangan di mana istrinya berada.Perlahan senyum dari Rangga tampak pudar saat ruangan itu hanya menampilkan sang mertua tengah menangis dengan tangan gemetar seperti mencoba menghubungi seseorang, sekarang yang lebih mengejutkannya lagi adalah kalau ia tidak melihat keberadaan dari sang istri. Padahal beberapa waktu lalu bahkan tidak sampai 2 jam ia masih melihat Irene tidur dengan lelap di sana dan kini ia tidak melihatnya lagi.“Ma... Irene di mana?”tanya Rangga .“Maaf Rangga ,”
Happy Reading Semuanya!“Rangga , kamu istirahat saja terlebih dahulu. Kamu pulang makan, mandi, lalu tidur biar mama yang menjaga Irene. Sudah 4 hari kamu enggak makan dan istirahat dengan layak, kamu hanya menatap Irene setiap hari.” Mana bisa ia meninggalkan Irene. Kepala Rangga menggeleng mendengar perkataan dari ibu mertuanya itu, ia tidak ingin merepotkan perempuan paruh baya di sebelahnya. Biar dirinya saja yang mengalami kelelahan itu dan jangan orang lain.“Enggak apa-apa Ma, Rangga mau ada di sini. Rangga khawatir kalau terjadi sesuatu dengan Irene,” ungkap Rangga dengan nada khawatir.“Tapi setidaknya kamu makan yang banyak Rangga ,”ucap Ira.“Bagaimana bisa Rangga&n
Happy Reading Semuanya!Sisi dan Zara tampak terdiam memikirkan sesuatu, kepala Mereka mendadak pening dan mereka masih sangat terkejut mendengar kabar Kalau Irene mendadak jatuh koma seperti saat ini. Padahal sebelumnya mereka bertemu Irene masih dalam keadaan baik-baik saja dan tidak terjadi sesuatu.“Kenapa? Muka kalian kelihatan banyak beban sekali? Apakah terjadi sesuatu?”tanya Erika.Zara menatap Erika yang ada di hadapannya itu dan rekan lainnya,“Nggak bisa ya kalau kita berdamai lagi kayak dulu? Gue rindu sama Irene dan merasa bersalah karena kita memusuhi dia dan meninggalkan dia sendirian,”ungkap Zara pelan.“Bukan Irene itu merusak rumah tangga kakaknya sendiri? Dia hanyalah orang jahat jadi untuk apa kita berdamai dengan orang ya