Happy Reading Semuanya!
“Surat perceraian yang saya minta sudah ada?”
Pertanyaan yang baru saja Rangga ajukan tampak mengangguk dan memberikan sebuah map kehadapan sang atasan.
Iris mata Rangga memperhatikan surat yang ada di depannya dan mengangguk membenarkan surat yang ada di hadapannya itu, ia tidak menyangka jika perceraiannya pada Mira akan secepat ini.
“Tunda rapat dengan klien ini, ada yang harus saya urus dan kamu tahu itu. Aku mengandalkan kamu untuk rapat divisi besok pagi,”
Sesuai dengan tujuannya awal berpamitan pada Irene, ia harus menemui Mira yang di tahan oleh kantor polisi. Sudah seharian ini, Mira ditahan pihak kepolisian untuk interogasi lebih lanjut.
Happy Reading Semuanya!Emosionalnya Irene sudah tidak bisa Rangga sembunyikan lagi. Mood swing yang terus berubah membuat lelaki yang menjadi suami dari Irene tidak ingin melepasnya begitu saja. Rangga memeluk Irene erat dan tidak ada niatan sama sekali untuk melepas sang istri dari dekapannya saat ini. Meskipun sekarang ia memiliki rapat penting dengan klien, lelaki itu sudah memutuskan untuk bersama Irene dalam jangka waktu 24 jam. Perusahaan bisa ia bangun lagi jika berantakan, tetapi istri cantiknya mengamuk maka ia tidak bisa.Rangga juga sudah memutuskan untuk bahagia bersama dan menangis bersama apapun yang terjadi, menjadi suami siaga di sebelah Irene. Tangannya mengusap punggung sang istri yang masih menangis di pelukkannya. Keduanya mendadak menjadi emosional, seolah tidak ingin ada yang namanya berita sedih dan
Happy Reading Semuanya!Irene tidak tahu bagaimana kelanjutan dari permasalahan sang kakak, tetapi ia juga tidak ingin mengusik Rangga terkait hal yang seperti ini. Tidak mungkin juga ia menghubungi sang mantan kekasih untuk mempertanyakan yang sekarang sering ia pikirkan.Bahkan sekarang ia tidak berani mengusik sang suami.Iris mata Irene kembali menatap layar laptop di depannya meskipun yang ia lakukan hanya menonton drama korea, Rangga juga tidak berangkat ke kantor karena ingin menemaninya 24 jam dan tentu sang suami duduk di depannya. Definisi perusahaan miliknya dan suka-suka suaminya.Tangannya mengusap perutnya lembut, ia memang penasaran dengan suaminya bahkan pada bayi yang ada di dalam kandungannya sekarang ini."Kamu sibuk sendiri itu sebenarnya sedang apa? Mata kamu saja fokus kearah lain, apa ada sesuatu yan
Happy Reading Semuanya!“Mas saya enggak mau berangkat ke kekantor ya,” ucap Irene sembari menaruh kepalanya pada tumpuan tangannya sembari memperhatikan Rangga yang sedang mengancingkan pakaiannya.“Kenapa? Bukakah semalam kamu janji sendiri mau datang ke kantor karena rindu teman kamu?” tanya RanggaIrene yang masih mengenakan pakaian tidurnya hanya memandang sekilas sang suami di hadapannya itu, “Saya mendadak mual, tahu sendiri kan pas pulang dari puncak saya hanya tidur dan mual terus menerus. Kalau seperti ini gimana saya bisa fokus sama meeting klien saya? Nanti malah yang ada saya merepotkan orang lain,”“Apakah sebegitu parahnya? Seharusnya di kehamilan kamu sekarang enggak terlalu parah,” tanya Rangga
Happy Reading Semuanya!"Kantor ini memang punya neneknya, datang kemudian cuti. Tetapi masih tetap dibayar, mentang-mentang punya orang dalam makanya sebebasnya. Dasar enggak tahu diri menyusahkan tim saja!"Irene yang baru saja membuat keputusan untuk masuk kembali tampak terdiam menatap lurus kearah depan, bukan ia tidak mendengar tetapi memang salahnya juga. Keputusannya salah karena ingin kembali ke kantor, apalagi sekarang pakaiannya tampak berbeda dengan sebelumnya. Pakaian untuk ibu hamil.“Hai guys,” ucap Irene menyapa teman-temannya yang hanya melengos sembari meninggalkan dirinya sendirian.Irene menghela nafasnya pelan menyadari perubahan dari temen-temennya. Tidak biasanya mereka seperti ini, langkahnya berjalan menuju meja kerjanya, iris matanya tidak bisa lepas dari rekan-rekannya sekarang ini. Irene tidak mengerti dengan semuanya, arti tatapan orang di sekit
Happy Reading Semuanya!Rafa memperhatikan perempuan di sebelahnya itu yang hanya diam tanpa mengatakan sepatah kata apapun, tangannya mengusap pelan kepala Irene dan membuat perempuan yang tengah risau itu mendongak menatapnya dalam.“Seberapa banyak yang lo sembunyikan dari gue? Kita bersahabat,’kan?” Irene tidak menjawab perkataan dari lelaki yang ada di depannya itu.Rafa menarik nafas panjangnya dan menghembuskannya secara kasar, “Apa cuman gue yang anggap lo sebagai adik dan sahabat sejati gue?” tanya Rafa dengan tatapan serius.“Bukan begitu Raf,” ucap Irene pelanRafa menatap lelah Irene di hadapannya itu, “Terus bagaimana Irene? Gue cerita semua tentang kehidupan yang gue jalanin, gue juga cerita tenta
Happy Reading Semuanya!Irene menyesal telah mengatakan sesuatu yang tidak seharusnya ia ucapkan jika akan menjadi seperti ini. Telinganya sudah lelah mendengar penuturan dari sang suami sekarang. Semua masalah seolah berlalu begitu saja dan kandungannya memasuki usia 20 minggu meskipun sekarang yang bisa ia andalkan adalah suami tampannya. Irene mencoba untuk menjadi yang terbaik meskipun sekarang tengah sebal karena kejadian yang baru terjadi ini.“Kita adalah salah satu pasangan yang memang ditakdirkan,” ulang Rangga.Perempuan bernama Irene itu menatap geli dan sebal kearah sang suami di sebelahnya itu. Entah sudah ke berapa kalinya lelaki yang menjadi suaminya itu terus mengatakan sesuatu yang seperti ini, Irene benar-benar menyesal sekarang.Suaminya memang pencemburu, tentu saja semua ini berawal dari seorang pramusaji yang menc
Happy Reading semuanya!Kehidupannya kacau. Anaknya yang tidak tahu diri masuk kedalam penjara karena kesalahannya, seharusnya ia turun tangan mengatasi tapi saat ini ada hal yang lebih penting. Istrinya. Ira adalah harapan dan kecintannya. Dunianya kacau karena tidak ada perempuan itu dalam hidupnya.Heru berjalan lesu memasuki rumah dengan nuansa tradisional itu, tubuhnya semakin mengurus karena tidak ada Ira yang memperhatikan nya sama seperti sebelumnya. Amarah dari Ira tidak bisa Heru luluhkan dan kembali lagi seperti dulu, beruntung saat ini ia tidak diusir oleh mertuanya. Entah harus dari mana lagi ia memulainya karena semua berantakan karena ulahnya, bibir awal semuanya adalah dirinya.“Uti ,” panggil Heru“Untuk apa kamu datang kemari lagi? Apakah kamu belum puas menyakiti cucu saya? Apakah kamu belum puas menyakiti anak
Happy Reading Semuanya! Beginilah jadinya jika ia membiarkan singa jantan mendekati tubuhnya. Rangga kini sibuk mendusel sembari mengecupi leher sang istri yang kini sibuk mempoutkan bibirnya, sejujurnya ia masih marah karena karena kejadian tadi di mana sang suami tampannya melarangnya menonton drama. Rangga sangat tidak bisa membiarkannya hidup tenang dalam menoton drama, pasti saja lelaki itu cemburu. Konyol, Rangga cemburu hanya karena orang korea dan itupun ada di dalam drama. Memang apa masalahnya istrinya menyukai drama korea dan antusias di setiap episodenya, kenapa begitu saja cemburu. "Kamu kenapa diam?" tanya Rangga "Lalu saya harus apa? Mendesah?" tanya Irene frontal. "Kamu marah karena saya larang nont