Tubuh Darin melemah seketika. Air matanya mengalir begitu saja, namun dengan cepat Reymond langsung membawa janda cantik itu dalam pelukannya, hanya untuk memenangkan. "Tenanglah, Darin," Ia mengusap lembut punggung Darin untuk memberi kekuatan. Bagaimana mungkin, Darin harus mengalami kenyataan bahwa putri kesayangan dari pernikahan bersama Bima memiliki riwayat penyakit yang sangat mengancam nyawa Karina. Bahkan mimisan yang ia anggap hal biasa, ternyata gejala dari leukemia yang tidak terbayangkan selama ini.Pandangan Darin pias seketika, ketika melihat putrinya masih mengenakan seragam sekolah menengah pertama, dinyatakan koma dan akan dibawa ke ruangan ICU rumah sakit Blacktown Hospital Sydney. Hanya wajah mantan suaminya yang terlintas dalam benak Darin ketika berada dalam dekapan Reymond, agar pria itu mau membantu dalam membiayai pengobatan putri kesayangan mereka. Walau Bima telah dua tahun mencampakkannya, hanya karena tidak ingin berdebat dengan keluarga besar mereka.Da
Sejak kejadian hari itu Reymond masih terus bersama Darin untuk menemani, stelah mendapatkan kepastian dari janda beranak satu tersebut sore kemaren. Ia juga membawa serta Merry untuk menjenguk Karina, dan kembali membahas tentang sewa rahim senilai dua triliun disela-sela Merry masih menemani Karina diruangan ICU Blacktown Hospital. Wanita mana yang tidak tergiur mendengar nominal 'dua triliun' dari seorang pria dewasa yang kini duduk disamping Darin. Ditambah pria itu memiliki harta kekayaan yang sangat berlimpah di kota tersebut. Walau sesungguhnya pasangan suami-istri tinggal di hotel berlantai 18 selama ini, tetapi Darin sangat mengetahui rumah mewah milik Reymond yang terletak di The Grand Eastlakes Sydney.Dalam benak Darin berpikir sejenak, entah sejak kapan Reymond merintis karirnya hingga harta kekayaan tak mampu dihitung dengan jari.Darin bertanya, "Tuan, pakah Anda tidak mengetahui undang-undang negara ku? Di negaraku ada undang-undang pernikahan, jika anak hasil surroga
Di negara berkembang seperti Indonesia, sangat tidak diperbolehkan untuk menyewa rahim seorang wanita dengan alasan yang kuat dan dilindungi dalam undang-undang pernikahan. Sangat berbeda sudut pandang jika berada di negara maju seperti Australia, Jerman, dan belahan dunia lainnya. Akan tetapi, banyak orang mempertanyakan kenapa justru pernikahan sirih bahkan perselingkuhan semakin marak di negara berkembang tersebut. Jawabannya hanyalah entahlah, begitu buruk pola pikir para suami yang enggan menjaga komitmen pernikahan mereka dengan berbagai macam alasan yang dilontarkan sehingga secara sadar menyakiti perasaan seorang istri. Kini, Reymond harus menempuh cara seperti ini hanya untuk membahagiakan Merry yang menginginkan baby semenjak dua tahun pernikahan mereka. Tidak banyak, orang-orang seperti Reymond yang mau membayar rahim seorang janda senilai dua belas digit tersebut. Baginya kini, bukan masalah, membahagiakan seorang istri akan membuka pintu rezeki untuk bisnisnya sebagai
Darin terbaring didalam kamar VIP rumah sakit Blacktown Hospital Sydney, dengan air mata mengalir disudut matanya. Entah apa yang ia rasakan saat ini, ketika merasa linu dibagian pangkal pahanya setelah melakukan pemeriksaan. Lagi-lagi Darin terkenang sosok suami pertamanya, bergumam dalam hati, "Jika kamu masih hidup, mungkin aku tidak akan pernah menghadapi pahitnya kehidupan ini. Kenapa kecelakaan itu harus terjadi, kala kita baru saja menikah, Delon. Bahkan aku harus melakukan cara ini untuk menyelamatkan putri kesayanganku dari orang yang telah menabrak mu, sayang ..." Ya, pernikahan pertama Darin dengan Delon yang masih berusia satu hari beberapa waktu lalu, harus direnggut paksa oleh takdir setelah pemberkatan pernikahan mereka ketika ia masih berusia 20 tahun tepat dihalaman gedung gereja, ketika Bima yang tak bisa mengendalikan kecepatan kendaraannya dalam keadaan emosi serta pengaruh alkohol kala itu. Bima tidak mampu mengendalikan arah stir kemudinya, seketika langsung m
Jantung Darin berdegup lebih cepat ketika kedua netra itu lagi-lagi saling bertemu. Tampak wajah Reymond yang sangat tampan, mampu memberikan ketenangan bagi wanita kesepian sepertinya. Akan tetapi, ketika mereka akan memasuki mobil SUV milik Reymond yang sudah berada di loby, terdengar suara mantan suami Darin dari arah belakang mereka. "Reymond, Darin," sapa Bima dengan raut wajah sedikit kebingungan karena mencari keberadaan istri pria bule tersebut. Reymond yang sangat mengenal siapa Bima, menoleh kearah pria oriental itu tanpa perasaan sungkan ataupun bersalah sambil berkata dengan angkuhnya, "Hei, bukankah kau tidak akan menemui putrimu, bro? Karina ada diruangan ICU bersama istriku. Jika kau ingin bertemu dengannya, silahkan. Karena aku akan membawa Darin kekediaman ku, permisi!" Melihat Reymond akan berlalu meninggalkannya begitu saja, membuat Bima tersulut emosi karena perasaan curiga juga cemburu, "Apakah kau akan tinggal bersama mantan istriku? What the hell, Rey! Come o
Tidak mengacuhkan ucapan Darin yang tampak gugup ketika Reymond mengusap lembut serta mencium perutnya dengan penuh kasih sayang, pria gagah dan mapan itu tertawa kecil. Reymond juga tidak sungkan untuk terus mengusap lembut perut janda cantik tersebut tanpa perasaan canggung. Entahlah, kali ini Reymond hanya mengikuti saran Dokter Frans, sebagai spesialis dokter pilihannya agar memberikan kenyamanan juga kebahagiaan bagi wanita yang tengah mengandung benihnya. Kembali terdengar suara Darin yang tak mampu menahan rasa geli, karena merasa tergelitik oleh ulah Reymond, "Tu-tuan, please. Anda harus kembali ke rumah sakit, karena Nyonya Merry sedang menunggu Anda di sana. Saya harus istirahat, Tuan." Perlahan Reymond mendongakkan kepalanya, kembali mengalihkan pandangannya kearah Darin yang tak kuasa menahan malu atas perbuatan pria berstatus suami orang ini, "Maafkan aku, Darin. Mulai saat ini, kamu panggil aku Rey saja. Jangan Tuan, karena kamu bukan karyawan hotel lagi melainkan kam
Mendengar penuturan Darin yang merasa tidak yakin metode IVF mereka akan berhasil, membuat Reymond melirik kearah Merry dengan menelan ludahnya berkali-kali. Bagaimana tidak panik, mereka berdua sudah berkali-kali menggunakan berbagai macam cara untuk mendapatkan keturunan, akan tetapi tidak pernah berhasil. Reymond berusaha untuk tetap menjaga perasaan Merry agar tidak terpikir oleh sang istri, apa yang diucapkan Darin barusan. "Kita lagi berusaha, jika memang tidak berhasil, mungkin kita akan memikirkan cara yang lebih baik lagi," titahnya sambil menggenggam erat jemari Merry yang berada diatas meja makan. Akan tetapi, Merry langsung menundukkan wajahnya, tersirat kesedihan yang dalam akan ucapan yang baru keluar dari bibir Darin. "Honey, jika metode kita ini gagal, aku mengizinkan kamu untuk menikah dengan Darin. Yang penting kita harus memiliki anak, hun," tunduknya dengan mata berkaca-kaca. Darin mengerjabkan kedua bola matanya, ia tidak menyangka bahwa ucapannya terlalu menya
Wajah Darin sedikit meringis, menahan rasa ngilu yang semakin menyesakkan dibawah sana, ketika Dokter Frans melakukan tindakannya dengan sangat hati-hati. Akan tetapi, Reymond masih berdiri disisinya membuat ia hanya bisa mencium aroma wangi parfum mewah yang menguar menusuk hidungnya. Sehingga melupakan rasa ngilu yang semakin kuat mengacak-acak bagian intinya. Darin menghela nafas dalam, "Hufhh ..." Lagi-lagi ia meringis, membuat Reymond langsung mendekatkan wajahnya kearah janda beranak satu tersebut. Reymond berbisik ketelinga Darin, "Maafkan aku, Darin. Aku akan terus mendampingi mu," tuturnya untuk memberikan kekuatan membuat janda satu anak itu semakin gelisah, serta melirik kearah Merry yang berada dibalik tirai penghalang ruangan Dokter Frans agar tidak terlihat dari arah luar. Entah mengapa, ada perasaan cemburu dalam hati Merry, ketika menyaksikan sang suami begitu dekat dengan Darin. Dadanya seakan-akan bergemuruh, jantungnya berdegup kencang, bahkan kepalanya semakin