Share

28. Terus Terbayang

Author: Urbaby
last update Last Updated: 2024-03-23 08:00:37

Sean turun dari mobilnya setelah mengantar Valerie kembali ke apartemennya. Wanita itu sendiri yang memaksa pulang, dengan alasan tidak ingin berlama-lama di klinik tersebut. Karena hal tersebut, Sean sadar di balik wajah teduh yang polos itu ternyata aslinya sangat keras kepala.

Dia tidak menginap di tempat Valerie dengan alasan dia takut kejadian semalam terulang kembali. Memang tidak masalah, toh semakin sering ia meniduri Valerie maka cepat pula wanita itu hamil.

Namun, Sean tidak mau semakin membuat Valerie kelelahan dan sakitnya tambah parah. Jadi dia lebih memilih pulang ke apartemennya, meskipun ia tahu Amora tidak ada di sana.

Menghela napas pelan, Sean memasuki lift menuju penthouse miliknya. Sejujurnya ia merasa tidak enak hati telah meninggalkan Valerie yang masih terbaring sakit.

Sean merasa bersalah karena dialah penyebab utama Valerie sampai jatuh sakit seperti ini.

Memilih mengesampingkan rasa bersalahnya, Sean
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   29. Bodoh Karena Cinta

    “Aku sudah tidur dengan Valerie, Amora,” ucap Sean yang membuat Amora langsung terdiam.Sesungguhnya Amora tidak terkejut mendengar kejujuran itu karena dia sudah mendengar lebih dulu dari Lidya bahwa Sean dan Valerie sudah tidur bersama. Tetapi tentu saja dia harus bersikap tidak tahu apa-apa di hadapan Sean, agar pria itu tidak curiga padanya.Sedangkan Sean merasa tenggorokannya begitu kering, ia merasa sangat bersalah kepada istrinya itu. Pasti perkataannya barusan sudah membuat Amora bersedih, seharusnya ia tak mengatakan ini saat mereka baru saja bertemu. Seharusnya Sean lebih memikirkan perasaan Amora.Tetapi perasaan bersalah itu langsung sirna, setelah Sean melihat senyum lebar milik Amora. Giliran dia yang terdiam sekarang saat Amora malah menunjukkan raut wajah bahagia, alih-alih menunjukkan rasa sedihnya.“Sayang, kamu serius? Kau benar-benar sudah tidur sama wanita itu?” tanya Amora lagi dengan nada semringah.Lalu tanpa membutuhkan jawaban dari Sean, Amora langsung berg

    Last Updated : 2024-03-23
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   30. Perhatian Terpendam

    Sean memegang kepalanya yang terus berdenyut tanpa henti. Pikiran tentang keanehan Amora terus mengganggunya, terlebih lagi ia bingung dengan sikap istrinya itu yang terus menolaknya.Seperti kejadian semalam saat Sean menginginkan Amora, tetapi istrinya itu menolak dengan alasan lelah. Jika sebelumnya Amora beralasan lelah, Sean bisa memakluminya. Akan tetapi, sekarang alasan itu terlalu sering didengarnya dan membuatnya jengah sendiri. ‘Apa Amora benar-benar kelelahan atau justru dia tidak mencintainya lagi?’Seketika pemikiran itu mengganggunya, membuat Sean menggeleng dengan cepat. Tidak mungkin Amora tidak mencintainya lagi, dia tahu sekali bagaimana perasaan Amora kepadanya. Jadi, mungkin saja semalam Amora memang kelelahan sehingga tidak mau menunaikan kewajibannya sebagai seorang istri.Kalau seperti ini, apa harus Sean membeli agensi Amora? Karena dengan begitu dia bisa mengontrol pekerjaan istrinya dan tidak membuatnya terus-men

    Last Updated : 2024-03-24
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   31. Semacam Trauma

    “Memangnya ada peraturan di perusahaan ini tidak boleh berbicara berdua dengan istri sendiri?" tanya Sean spontan karena kesal, tetapi saat melihat wajah kaget Valerie ia seketika tersadar sudah menggunakan kata istri di kalimatnya.Sean langsung berubah diam, seketika tersadar dengan apa yang baru saja dia katakan. Oh God, Apa yang sebenarnya ingin dia sampaikan? Apa ia sudah mulai menerima Valerie sebagai istrinya?Sean berdeham, menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal. "Maksudku, aku hanya merasa kasihan karena banyak karyawan mengantre untuk lift. Kalian pasti akan berdesak-desakan, dan kau akan kembali terlambat ke divisimu. Walaupun kita menikah karena perjanjian, saya pria yang cukup bertanggung jawab. Aku tidak akan mungkin membiarkan istri sendiri kesulitan di perusahaan saya sendiri,” ucapnya menyentuh lehernya salah tingkah, merasa bodoh dengan jawaban yang ia sampaikan.Tetapi untunglah Valerie tidak menanggapi kalimatnya barusa

    Last Updated : 2024-03-24
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   32. Takut Dengan Perasaannya

    "Sayang, aku butuh kamu!"Mendengar permintaan itu, Valerie hanya bisa tertegun di tempatnya. Kalimat itu tentu saja bukan diperuntukkan untuknya melainkan untuk Amora sang istri tercinta. Mendapati hal itu Valerie semakin merasa khawatir karena napas Sean mulai semakin tak beraturan, oleh karena itu Valerie terpaksa harus memutar otak. Untuk sekarang yang paling penting adalah kondisi Sean saat ini, ia harus menuruti kemauan pria itu."Amora, tolong aku! Aku takut!"Kalimat sarat akan ketakutan itu kembali dilontarkan oleh Sean membuat Valerie harus benar-benar melakukan niatannya, demi kebaikan pria itu.Valerie langsung memegang lengan atas Sean, membidik tepat ke mata pria itu. "Sean, ini aku Amora!” ucapnya dengan suara tercekat bukan main. Tubuhnya bergetar takut ketika harus berpura-pura menjadi orang lain di depan Sean. Terlebih lagi menjadi istri pertama suaminya itu.Sean langsung membuka kedua matanya dan menatap inte

    Last Updated : 2024-03-25
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   33. Beban Memiliki Dua Istri

    Pintu lift dibuka paksa dari luar, dan Valerie bersyukur akan hal ini. Akhirnya ada yang datang menolong mereka, karena dia tidak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan Sean yang semakin melemah.“Tuan Sean?” Andre lebih dulu masuk dan memapah tubuh Sean yang tampak lemah, sedangkan Valerie dengan wajah pias segera berdiri dari tempatnya.“Tampaknya Tuan Sean mengalami gangguan kecemasan. Tadi dia begitu ketakutan dengan deru napas yang putus-putus. Aku takut terjadi apa-apa sama dia,” ucap Valerie mengutarakan kekhawatirannya pada Sean.Andre tidak menanggapi perkataan Valerie, karena dia langsung memapah tubuh itu dibantu dengan security. Tentu saja dia paham dengan apa yang dimaksud oleh Valerie, hal itulah yang membuatnya panik luar biasa saat mendapati lift tersebut berhenti mendadak.Oleh karena itu, dia langsung memanggil tukang service dan mengosongkan tempat itu. Andre tentu saja tidak ingin gosip menyebar luar jika

    Last Updated : 2024-03-26
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   34. Pengalih Perhatian

    Sean baru saja turun dari mobilnya, pria itu tampak gagah dalam balutan jas hitam yang didesain khusus untuknya. Perawakannya makin karismatik dengan tampilan wajah dingin dan angkuh miliknya. Seiring kakinya melangkah, tatapan karyawan terus mengikutnya. Entah hanya sedang mengagumi wajah tampannya atau mungkin sedang membahas kejadian di lift kemarin. Sean sama sekali tidak peduli terhadap para karyawan itu, justru ia terus berjalan melangkah lurus. Matanya Bahkan tak berpindah dari arah depan, terus melangkah dengan rasa percaya diri. Hingga kemudian, mata hitam gelapnya tiba-tiba berhenti di satu titik, langkahnya tiba-tiba melambat.Di sana, perempuan yang berusaha dihindarinya. Perempuan yang membuatnya harus menghabiskan malam di hotel semalam. Istri keduanya, Valerie.Sean seketika menghentikan langkahnya dan menatap lekat ke arah Valerie yang berjalan tak jauh darinya, menikmati postur samping wanita itu yang terlihat sangat menarik pagi ini. Matanya tidak berkedip padahal

    Last Updated : 2024-03-26
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   35. Lelaki Kurang Ajar

    Valerie dan teman prianya itu akhirnya sampai di cafetaria dan seperti biasa pria itu berbaik hati berniat untuk mentraktirnya minuman."Ah, tidak perlu! Biar aku yang bayar sendiri saja, Rio,” tolak Valerie dengan nada sopan. Dia hanya tidak ingin bergantung pada orang lain sehingga dia menolak tawaran dari pria itu.Rio tampak tidak setuju dengan perkataan Valerie, dia lalu tersenyum seraya menggeleng pelan. “Tidak apa-apa, Valerie. Ini hanya satu minuman saja, lagi pula aku sudah lama ingin mentraktirmu. Jadi terima saja, ya!" pinta Rio kembali yang langsung membuat Valerie tidak enak hati.“Maaf, tetapi tidak perlu, Rio!” tolak Valerie bersikeras.Hingga kemudian Valerie tiba-tiba teringat akan kejadian beberapa waktu lalu saat dia sakit dan jatuh pingsan. Beberapa temannya memberitahunya bahwa Rio-lah yang membawanya ke klinik dan tampak begitu khawatir padanya waktu itu.Dan karena kejadian itu, Valerie belum juga sempat u

    Last Updated : 2024-03-27
  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   36. Cumbuan Menggairahkan

    Sean sama sekali tidak menghiraukan karyawan itu, karena yang ada dalam pikirannya saat ini adalah Valerie. Dengan gelagapan ia segera mencari wajah Valerie dan matanya membulat sempurna saat mendapati wajah wanita itu yang telah berubah pucat pasi.Tiba-tiba rasa khawatir menyelimuti perasaan Sean tentang keadaan Valerie yang jauh dari kata baik-baik saja. Dengan perlahan tangannya menyentuh pergelangan tangan yang sebelumnya di pegang kuat oleh pria itu, bermaksud mencoba mengambil alih perhatian Valerie.“Valerie, kau baik-baik saja?”Sean yang menunduk dan gerakan spontan Valerie yang mendongak membuat mata mereka bertemu. Napas Sean berubah tercekat, bukan hanya karena bola mata jernih itu yang seakan menyihirnya akan tetapi karena bibir kenyal yang menempel tepat di dagunya.Sial! Sean bahkan bisa mencium dengan jelas aroma manis menyegarkan Valerie dari sini. Bersamaan dengan itu tiba-tiba perutnya melilit dengan perasaan aneh. Rasa

    Last Updated : 2024-03-28

Latest chapter

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   188. Aku Pergi!

    “Kalian berdua berciuman! Kau membiarkan pria lain mencium dan menyentuh tubuh yang sudah menjadi milikku. Kau sangat-sangat menjijikkan di mataku!”Napas Sean berubah terengah-engah, dengan kasar ia lalu mendorong Valerie ke belakang dan membuatnya terbanting di kasur.Valerie masih berusaha menghindar, berusaha melepaskan diri dari tindihan tubuh Sean yang keras dan berat. Berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Sean yang kuat dan tanpa ampun. Tetapi pria itu terlalu kuat, terlalu marah. Bahkan Sean sama sekali tidak menyadari kalau perbuatannya yang begitu kasar sudah melukai dan menyakiti tubuh Valerie yang rapuh.Pria itu seperti kerasukan setan. Matanya menyala penuh kebencian ketika menatap ke arah Valerie. Dengan ketakutan yang amat sangat, Valerie masih berusaha memberontak dan turun dari ranjang. Tetapi Sean berhasil menangkapnya dan kembali membantingnya di ranjang dengan kasar, lalu menindihnya sekuat tenaga.Valerie mengernyit merasakan cengkeraman tangan Sean yang kas

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   187. Kau Menjijikkan!

    “Wanita murahan harus diperlakukan selayaknya wanita murahan pada umumnya!”Kata-kata Sean yang diucapkan dengan nada dingin dan ketenangan menakutkan itu seolah-olah bergaung di ruangan yang hening itu.Pria itu sudah berhasil melepaskan kemejanya dan membuka ikat pinggang celananya, lalu meletakkannya di atas nakas ujung ranjang. Ekspresi wajahnya tenang, namun kedua bola matanya memancar begitu dingin. Dan ketenangan pria itulah yang malah membuat Valerie gemetar takut.“P—please ... dengarkan aku dulu, Sean! Kau harus mendengarkan semuanya ....”Valerie masih mencoba membujuk pria itu agar mendengar penjelasannya, bukannya langsung menuduhnya seperti yang dia lihat. Namun, mendapati ekspresi wajah Sean, ia tahu semua usahanya tidak akan pernah berhasil.Sean terlalu marah, pria itu telah dibutakan oleh kemurkaannya.“Lepaskan kemeja yang kau kenakan, Valerie!” perintah Sean dengan nada datar.Wajah Valerie langsung berubah pucat pasi mendengar perintah yang dilontarkan oleh Sean d

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   186. Kepuasan

    “Sa—sakit ...” rintih Bara mengernyit ketika Amora mengusap luka di sudut bibirnya dengan kapas.“Sebenarnya apa yang kau lakukan? Kenapa Sean bisa semarah itu?” tanya Amora yang sejak tadi penasaran hal apa yang Bara lakukan sampai menyulut amarah Sean. Mereka berdua baru saja pulang dari rumah sakit setelah mengelabui Andre dan Shela untuk diberikan kepercayaan mengurus pria ini. Dan luka-luka yang ada di tubuh Bara akibat pukulan dari Sean sangat-sangat fatal, hidungnya patah dan tiga tulang rusuknya retak sehingga harus ditahan dengan sebuah perban. Belum lagi ditambah dengan luka lebam di seluruh tubuh dan wajah Bara yang membuatnya benar-benar terlihat memprihatinkan.Mata Bara bahkan sudah mulai membengkak membiru. Pukulan demi pukulan yang Sean layangkan benar-benar brutal.“Aku mencium wanita itu di hadapan Sean!” jawab Bara tanpa rasa bersalah sedikit pun, bahkan ia melontarkan kalimat itu dengan penuh kebanggaan.Bola mata Amora langsung melebar sempurna mendengar pengakua

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   185. Hinaan Dari Orang Dicintai

    “Sean, apa yang dikatakan pria itu semuanya bohong. Bahkan aku tidak mengenalnya dan dia pria gila!” Valerie berusaha menjelaskan ketika mereka sudah sampai di penthouse dan Sean masih menyeretnya dengan kasar memasuki kamar tidur mereka. Dan setelah membuka pintu, Sean langsung menghempaskan tubuh Valerie kasar ke tengah ranjang. “Dia berbohong, Sean!” Napas Valerie berubah tersengal putus asa mencoba meyakinkan Sean.Ingin rasanya Sean mempercayai perkataan Valerie bahwa Bara lah yang tengah berbohong. Hanya saja, bagaimana mungkin Bara bisa tahu siapa itu Valerie sehingga sengaja melakukan hal tersebut untuk mempengaruhinya. Jadi, justru Bara yang berkata benar dan Valerie berbohong.“Dia sama sekali tidak mengenalmu dan apa hubungan kita. Jadi, bagaimana mungkin dia berbohong?” tanya Sean datar, dengan tangannya yang bergerak membuka kancing kemejanya satu persatu.“Dia berbohong, percayalah padaku! Kami tidak berpapasan di luar seperti perkataannya, justru dialah yang masuk ke

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   184. Apa Salahnya?

    “Apa yang kau lakukan pada istriku, sialan?” teriak Sean dengan amarah yang menggebu-gebu.Sean sengaja memberitahukan kepada Bara siapa sebenarnya Valerie. Dia bukan karyawan biasa di perusahaan ini, melainkan wanita itu sudah menjadi istrinya. Jadi, bagaimana mungkin Bara berani melakukan hal tak senonoh seperti apa yang dilihatnya barusan pada Valerie.Untuk melampiaskan amarahnya yang begitu menggebu-gebu, Sean terus menyarangkan pukulan demi pukulan yang membuat Bara kewalahan dibuatnya.“Mana aku tahu, Sean! Perempuan ini sendiri yang menawarkan diri padaku. Jadi, kenapa aku harus menolaknya?” balas Bara dengan nada terbata-bata, merasa kesakitan dan nyeri di seluruh tubuhnya akibat pukulan Sean yang tidak main-main.Meskipun kemarahan Sean sudah meluap-luap padanya, tetapi tetap saja Bara memancing amarah pria itu untuk semakin menjadi-jadi. Bukan tanpa alasan ia melakukan semua ini, tentu saja ia harus menyelamatkan pernikahan Amora. Meskipun ia benci setengah mati pada pria d

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   183. Aksi Bejad Bara

    Para kolega bisnisnya akhirnya pulang juga, rapat akhirnya selesai. Dan semuanya berjalan sesuai keinginannya, dengan kata lain agenda rapatnya sukses besar.Hanya saja entah kenapa ia tidak bisa merasa lega, padahal yang dia nanti-nantikan akhirnya berhasil. Seakan ada sebuah kekhawatiran yang melandanya, dan membuatnya kalut luar biasa.Bahkan ia tidak bisa fokus mengikuti rapat ini, dan ia hanya mempercayakan semuanya kepada sekretarisnya. Ia hanya menjadi pengamat, sekaligus jika dimintai pendapat tetapi ia tidak turun tangan langsung untuk mempresentasikan hasil rapat tersebut.“Ada apa sebenarnya? Kenapa seperti ada beban berat yang mengganjal di dalam hatiku, padahal semuanya berjalan sesuai keinginan.”Sean berbisik pada dirinya sendiri, mempertanyakan kegundahan yang ia rasakan saat ini.‘Kau tahu kenapa?’ tanya balik suara hatinya.“Ah ya, aku tahu mengapa.”Sean mengakuinya.Semuanya tentu saja karena satu nama. Sebuah nama yang akhir-akhir ini begitu mempengaruhinya. Seora

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   182. Help Me!

    “Ba—bara?”Valerie mengucapkan nama itu dengan kepala yang terus berpikir keras. Ia tidak tahu siapa pria di hadapannya, bahkan tidak tahu menahu apa gerangan yang membuatnya memasuki ruangan Sean tanpa bersama pria itu.“Apa Anda mencari Sean? Dia tengah ada rapat penting,” ucap Valerie memperingatkan, kalau-kalau pria di hadapannya ini datang mencari Sean.Bara tersenyum miring kemudian Mengangguk. “Hmm ... Sean sendiri yang memintaku untuk menunggunya di sini,” jawabnya dengan santai sambil bergerak mendekati Valerie yang tidak jauh dari tempatnya.Seketika suasana berubah jadi canggung, Valerie merasa tidak enak jika hanya berduaan dengan pria asing di dalam ruangan tertutup ini. Bahkan dia takut Sean akan salah paham kepadanya meskipun ia tahu tidak mungkin dirinya melakukan sesuatu yang tidak akan disukai oleh suaminya tersebut.“Ah, benarkah? Sebelumnya Sean tidak memberitahuku kalau akan ada temannya yang akan datang,” balas Valerie kembali dengan nada kikuk.Seketika ia meras

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   181. Pria Asing

    “Aku tinggal di sini tidak apa-apa, kan?”Sean dan Valerie saat ini sudah berada di ruangan CEO perusahaan ini. Sean sudah bersiap-siap untuk menghadiri rapat, tetapi rasanya berat jika harus meninggalkan Valerie seorang diri di ruangannya.Valerie memberikan anggukan kecil. “Iya, Sean. Ini sudah yang ketiga kalinya kamu berpamitan tetapi belum juga pergi,” jawab Valerie sembari terkekeh.Terlihat sekali bukan dirinya yang berat dibiarkan seorang diri di dalam ruangan luas dan megah bercampur maskulin itu. Melainkan Sean sendiri yang seakan enggan untuk meninggalkannya, padahal Valerie sama sekali tidak keberatan.“Apa kau yakin? Aku takut jika kau kenapa-kenapa di sini tanpa aku, Valerie,” ucap Sean kembali dengan nada nelangsa.Valerie kembali terkekeh. “Tidak apa-apa, Sean. Aku baik-baik saja. Lagi pula, ini adalah perusahaan yang di dalamnya banyak manusia. Kalaupun ada apa-apa, aku bisa meminta tolong pada mereka. Dan juga durasi rapat itu tidak memakan waktu selama berhari-hari

  • Rahim 1 Milyar untuk CEO Arogan   180. Gosip-Gosip

    Semua mata hanya tertuju pada dua sejoli yang baru saja memasuki pintu gedung perusahaan Kyler Group. Bagaimana tidak, CEO dari perusahaan mereka kini menggandeng seorang wanita yang ia ketahui adalah salah satu karyawan di perusahaan ini.Valerie yang menyadari tatapan itu seketika merasa tidak nyaman, dia segera menjauh agar kemesraan yang diperbuat oleh Sean tidak terlalu jelas. Namun, bukannya Sean membiarkan Valerie menjauh darinya dia justru meraih pinggang Valerie dan memeluknya. Setelah itu ia kembali menghela Valerie memasuki perusahaannya tanpa peduli dengan tatapan penasaran dari para karyawan yang kebetulan ada di sana dan melihat kedatangannya.“Sean, lepaskan aku!” pinta Valerie dengan nada berbisik, sembari berusaha menjauhkan tangan Sean dari pinggangnya.Namun bukannya melepaskan pelukannya sesuai permintaan Valerie, Sean justru semakin mengeratkannya. Ia lalu menunduk dan menatap Valerie tidak suka. “Memangnya ada yang salah?”Sean mengatakan kalimat itu dengan nada

DMCA.com Protection Status