Share

Bab 89 Aisyah tegar

Author: Asma chusna
last update Last Updated: 2025-01-23 21:15:58

Aditya ternyata telah diculik oleh seseorang yang tidak dikenal, dan setelah beberapa hari ia menyadari bahwa dalang di balik semua ini adalah Delon. Dalam keadaan terkurung di sebuah ruangan kecil, Aditya mencoba tetap tenang sambil mencari celah untuk melarikan diri.

Delon datang menemui Aditya dengan senyum penuh kemenangan.

"Lama tak berjumpa, Aditya. Kau pikir bisa hidup tenang setelah meninggalkan perusahaan Glazer? Lihat di mana kau sekarang. Ini balasan untuk semua penghinaan yang kau lakukan!"

Aditya dengan tenang sambil menyeringainya, "Delon, kau tidak berubah. Kau selalu menyalahkan orang lain atas kegagalanmu. Kalau perusahaan Glazer di ambang kehancuran, itu karena ketidakmampuanmu, bukan karena aku."

Delon marah menampar pipi Aditya, "Tutup mulutmu! Kau tahu apa yang sudah kulakukan untuk mempertahankan perusahaan? Aku hanya ingin kau kembali dan membantu memperbaiki keadaan. Tapi kau malah meremehkanku!"

Aditya akhirnya memahami bahwa penculikan ini adalah hasil dari f
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 90

    Ketika suasana masih tegang, suara mobil mewah terdengar berhenti di depan rumah. Semua orang menoleh ke arah pintu, dan muncullah Pak Daniel, mengenakan setelan rapi, ditemani oleh asistennya. Wajahnya terlihat tenang, tapi penuh wibawa.Pak Daniel memberi sapaan, "Selamat pagi semuanya. Maaf kalau saya datang tanpa pemberitahuan."Kakek menyambut dengan sopan, sementara Aisyah merasa semakin bingung dengan semua yang terjadi. Pak Daniel langsung menuju Arjuna dan menepuk bahunya."Arjuna, aku mendengar dari asistennya bahwa kamu ingin Aisyah menjadi bagian dari keluarga kita. Itu kabar yang menggembirakan."Aisyah membelalak.Aisyah mendengar perkataan Pak Daniel. "Pak... maksud Bapak?"Pak Daniel menatap Aisyah dengan senyuman hangat sambil berkata, "Aisyah, saya tahu kamu masih berduka atas Aditya. Tapi dunia ini tidak berhenti, Nak. Kalau kamu mau, kami akan sangat bahagia jika kamu menjadi menantu keluarga kami. Arjuna adalah pria yang baik, dan dia benar-benar tulus mencintaimu

    Last Updated : 2025-01-25
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 91 Ujian

    Raina tersenyum kecil sambil menundukkan kepala agar tidak terlihat terlalu senang.Raina (dalam hati): Setidaknya aku punya sedikit waktu lagi bersamanya.Namun, semakin lama Aditya tinggal, semakin ia merasa ada sesuatu yang aneh. Suatu malam, ia memergoki Raina berjalan normal ke dapur untuk mengambil air. Ia langsung merasa ada yang tidak beres."Raina? Katanya kamu tidak bisa berjalan?" tanya Aditya.Raina terkejut, wajahnya memerah karena ketahuan. Ia mencoba mencari alasan. "A-aku... kakiku sudah mulai membaik. Aku hanya tidak ingin membuatmu khawatir."Aditya tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi ia tahu ada sesuatu yang sengaja direncanakan oleh Raina.Keesokan paginya, Aditya berpamitan kepada pria tua itu tanpa memberitahu Raina. Ia meninggalkan syal pemberian Raina di meja sebagai tanda penghormatan, lalu berjalan pergi dengan tekad yang lebih kuat untuk segera menemukan keluarganya."Maafkan aku, Raina. Tapi keluargaku adalah segalanya bagiku," kata Aditya dalam hati.Rai

    Last Updated : 2025-01-28
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 92 Terluka

    Ketika Delon mendobrak pintu kontrakan dengan keras, Aisyah tersentak panik. Dengan tangan gemetar, ia segera meraih ponsel dan menelepon Arjuna. Suaranya terdengar gemetar ketika berbicara:"Arjuna... tolong aku... Delon... dia—"Belum selesai ia bicara, Delon dengan kasar merebut ponsel dari tangan Aisyah dan melemparkannya ke sudut ruangan."Berhenti mencari perlindungan dari pria lain, Aisyah! Aku datang ke sini untuk menyelesaikan masalah. Kamu harus dengar aku!" kata Delon.Aisyah mundur perlahan, memeluk bayinya erat-erat sambil menahan air mata. "Apa yang kamu inginkan, Delon? Kenapa kamu tidak bisa meninggalkanku dan keluargaku sendiri?"Delon dengan nada marah, "Keluarga? Apa keluarga ini tanpa Aditya? Dia sudah mati, meninggalkanmu sendirian di sini! Aku datang untuk memberikan tawaran yang lebih baik, tapi kamu terus menolakku. Aku bosan dengan semua ini!"Sementara itu, di sisi lain, Arjuna yang mendengar panggilan terputus langsung mencurigai ada sesuatu yang tidak beres

    Last Updated : 2025-01-29
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 1 Malam Pertama

    "Makan pil itu, aku tidak ingin punya anak darimu!" suruh Aditya dengan ketus. Aisyah hanya bisa menangis tanpa menjawabnya. "Diam! Jangan cengeng!" bentaknya, "jangan harap kamu bisa menikmati sebagai Nyonya Glazer! Kamu hanya pelampiasan semata." Saat ini adalah malam pertama Aisyah. Dia baru menikah langsung ikut suami–Aditya Glazer. Awalnya yang ingin menikah dengan Aditya adalah putri pamannya–Sera. Berhubung Sera kabur bersama pacarnya, paman meminta Aisyah untuk menggantikan pernikahan tersebut. Aisyah selalu ingat kata-kata pamannya, 'Jangan pernah mengecewakan paman.' Paman yang selalu merawat hingga dewasa, berhubung beliau membutuhkan bantuan Aisyah, agar tidak malu atas perjanjian pernikahan guna menyelamatkan perusahaan kecil Dirgantara kepada keluarga Glazer. Aditya membuka mata tajamnya, dia ingat video panas kekasihnya sendiri dengan pria lain. Gelora panas dalam dirinya muncul, kekecewaan, marah, semua yang dia rasakan ingin meledak. Dia melihat istri yang dia

    Last Updated : 2024-07-09
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 2 Kemarahan sang suami

    Malam begitu melelahkan bagi Aisyah, dia tidak bisa tidur. Ketakutan dan kecemasan selalu muncul di benaknya. Setelah Aisyah tertidur pulas, tiba-tiba adik angkat Aditya–Delon masuk di kamarnya. Dia ingin berbuat buruk kepada Aisyah. Aisyah lari ke arah pintu lalu keluar dari kamar tersebut. Tanpa menoleh ke belakang, berlari menuruni anak tangga. Ketika ingin membuka pintu rumah, seketika pintu terbuka sendiri. Tidak sengaja tubuhnya menabrak seseorang yang baru saja masuk. Dia mendongak ke arah wajahnya, ternyata dia–Aditya. Tubuh dan tangan Aisyah gemetar ketakutan. Ingin meminta tolong kepadanya, seakan mulut terkunci rapat disebabkan tatapan sang suami menakutkan. "Mau kemana kamu?" Pertanyaannya tidak bisa dia jawab, lalu Aditya menarik tangan istrinya dengan keras. Aisyah ingin berkata, 'Jangan keras-keras, tanganku sakit!' itu hanya ilusi belaka. Setelah menaiki tangga, terlihat Delon ingin masuk ke kamarnya sendiri dengan senyum licik. Aditya tanpa sekata pun

    Last Updated : 2024-07-09
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 3 Sakit yang ditahan

    Aditya melempar tubuh istrinya di ranjang. Dia tidak ingin tertipu oleh wanita. "Kamu jangan pura-pura sakit. Apa yang kamu inginkan dariku?" Emosinya semakin tidak stabil, apalagi jika melihat sang istri. Kemarahannya tidak bisa ditahan lagi. Wajah Aisyah tampak begitu pucat, dengan rona yang hilang dari pipinya seolah segala energi telah terserap habis. Matanya terlihat lembab, berkaca-kaca, memancarkan lelah dan ketidaknyamanan yang mendalam, tanda bahwa tubuhnya tengah berjuang melawan sakit yang dia rasakan. Napasnya sesekali terdengar berat, menambah kesan betapa tubuhnya sedang lemah dan membutuhkan istirahat. Rasa sakit begitu dahsyatnya masih sangat terasa yang dirasakan Aisyah. Aditya tidak pernah percaya kalau istrinya memang benar-benar sakit. "Tuan, aku sakit," ucap Aisyah lirih sembari meringkuk. "Baiklah, jika memang kamu sakit. Pergilah ke rumah sakit!" Aisyah sedikit senang mendengar Aditya menyuruh untuk pergi ke rumah sakit. "Pergi sendiri sana!" ucap Ad

    Last Updated : 2024-07-09
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 4 Siapa perempuan itu?

    Waktu terus berjalan, Aisyah ingin pergi dari rumah tersebut, tetapi dia berfikir membutuhkan biaya banyak. Dia tahan untuk mengumpulkan dana untuk pergi dari rumah tersebut. Suami hanya memberi uang harian tidak seberapa. Aisyah sangat berhemat, dia tidak pernah membeli yang tidak diperlukan. Aditya masih kejam dan dingin, jika ingat video panas sang kekasih dengan selingkuhannya. Pikiran pria itu sangat buruk bila menyangkut penghianatan orang dia cintai dan dia percaya. Emosinya tidak bisa dikendalikan yang mengakibatkan kekejaman pada istrinya. Selama setahun kehidupan Aisyah di keluarga Glazer. Semua perkataan dan penjelasannya, yang selalu diabaikan suaminya. Pada suatu hari, Shintya sudah pulang dari Amerika. Saat itu Aditya mendapat telpon dari asistennya. ('Tuan, Nona Shintya sudah ada di depan rumah. Bagaimana? Dia ingin masuk,' kata asisten pribadi yang selalu mengikuti instruksi Aditya. Sekarang dia berjaga di depan rumah. 'Apa? Chintya!' Aditya seketika ingat penghi

    Last Updated : 2024-07-09
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 5 Kebangkitannya

    Setelah pertemuan Aditya dengan wanita yang dicintainya. Malam yang biasa sangat kejam, dia hanya diam saja. Aisyah mencoba untuk berani bertanya, "Apa yang Anda pikirkan?" "Ada apa maksud kamu. Hah ...!" "A–ku hanya bertanya, Tuan," balas Aisyah ketakutan. "Apa yang kamu inginkan? Tiba-tiba muncul di ruang tamu saat Chintya datang." Seketika hati Aisyah berdegup kencang mendengar suara keras suaminya. Seakan masuk dalam hati yang paling dalam. Dia belum berkata apa-apa, Aditya langsung menarik pakaiannya. "Maaf, maaf, aku tidak bicara lagi." Aisyah ketakutan melihat suaminya semakin marah, dia mengeluarkan sesuatu. Selama ini dia lakukan sudah keterlaluan, malam ini membuat Aisyah seumur hidup tidak bisa memaafkan pria itu. Perlakuan seperti di saat malam pertama, terulang kembali. Terasa lebih dari apa yang selama ini yang dia rasakan. Tubuhnya dibuat seperti boneka, setelah Aditya puas membuat air mata menetes membanjiri pipi sang istri. Perlakuan suami yang begitu bu

    Last Updated : 2024-07-09

Latest chapter

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 92 Terluka

    Ketika Delon mendobrak pintu kontrakan dengan keras, Aisyah tersentak panik. Dengan tangan gemetar, ia segera meraih ponsel dan menelepon Arjuna. Suaranya terdengar gemetar ketika berbicara:"Arjuna... tolong aku... Delon... dia—"Belum selesai ia bicara, Delon dengan kasar merebut ponsel dari tangan Aisyah dan melemparkannya ke sudut ruangan."Berhenti mencari perlindungan dari pria lain, Aisyah! Aku datang ke sini untuk menyelesaikan masalah. Kamu harus dengar aku!" kata Delon.Aisyah mundur perlahan, memeluk bayinya erat-erat sambil menahan air mata. "Apa yang kamu inginkan, Delon? Kenapa kamu tidak bisa meninggalkanku dan keluargaku sendiri?"Delon dengan nada marah, "Keluarga? Apa keluarga ini tanpa Aditya? Dia sudah mati, meninggalkanmu sendirian di sini! Aku datang untuk memberikan tawaran yang lebih baik, tapi kamu terus menolakku. Aku bosan dengan semua ini!"Sementara itu, di sisi lain, Arjuna yang mendengar panggilan terputus langsung mencurigai ada sesuatu yang tidak beres

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 91 Ujian

    Raina tersenyum kecil sambil menundukkan kepala agar tidak terlihat terlalu senang.Raina (dalam hati): Setidaknya aku punya sedikit waktu lagi bersamanya.Namun, semakin lama Aditya tinggal, semakin ia merasa ada sesuatu yang aneh. Suatu malam, ia memergoki Raina berjalan normal ke dapur untuk mengambil air. Ia langsung merasa ada yang tidak beres."Raina? Katanya kamu tidak bisa berjalan?" tanya Aditya.Raina terkejut, wajahnya memerah karena ketahuan. Ia mencoba mencari alasan. "A-aku... kakiku sudah mulai membaik. Aku hanya tidak ingin membuatmu khawatir."Aditya tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi ia tahu ada sesuatu yang sengaja direncanakan oleh Raina.Keesokan paginya, Aditya berpamitan kepada pria tua itu tanpa memberitahu Raina. Ia meninggalkan syal pemberian Raina di meja sebagai tanda penghormatan, lalu berjalan pergi dengan tekad yang lebih kuat untuk segera menemukan keluarganya."Maafkan aku, Raina. Tapi keluargaku adalah segalanya bagiku," kata Aditya dalam hati.Rai

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 90

    Ketika suasana masih tegang, suara mobil mewah terdengar berhenti di depan rumah. Semua orang menoleh ke arah pintu, dan muncullah Pak Daniel, mengenakan setelan rapi, ditemani oleh asistennya. Wajahnya terlihat tenang, tapi penuh wibawa.Pak Daniel memberi sapaan, "Selamat pagi semuanya. Maaf kalau saya datang tanpa pemberitahuan."Kakek menyambut dengan sopan, sementara Aisyah merasa semakin bingung dengan semua yang terjadi. Pak Daniel langsung menuju Arjuna dan menepuk bahunya."Arjuna, aku mendengar dari asistennya bahwa kamu ingin Aisyah menjadi bagian dari keluarga kita. Itu kabar yang menggembirakan."Aisyah membelalak.Aisyah mendengar perkataan Pak Daniel. "Pak... maksud Bapak?"Pak Daniel menatap Aisyah dengan senyuman hangat sambil berkata, "Aisyah, saya tahu kamu masih berduka atas Aditya. Tapi dunia ini tidak berhenti, Nak. Kalau kamu mau, kami akan sangat bahagia jika kamu menjadi menantu keluarga kami. Arjuna adalah pria yang baik, dan dia benar-benar tulus mencintaimu

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 89 Aisyah tegar

    Aditya ternyata telah diculik oleh seseorang yang tidak dikenal, dan setelah beberapa hari ia menyadari bahwa dalang di balik semua ini adalah Delon. Dalam keadaan terkurung di sebuah ruangan kecil, Aditya mencoba tetap tenang sambil mencari celah untuk melarikan diri.Delon datang menemui Aditya dengan senyum penuh kemenangan."Lama tak berjumpa, Aditya. Kau pikir bisa hidup tenang setelah meninggalkan perusahaan Glazer? Lihat di mana kau sekarang. Ini balasan untuk semua penghinaan yang kau lakukan!"Aditya dengan tenang sambil menyeringainya, "Delon, kau tidak berubah. Kau selalu menyalahkan orang lain atas kegagalanmu. Kalau perusahaan Glazer di ambang kehancuran, itu karena ketidakmampuanmu, bukan karena aku."Delon marah menampar pipi Aditya, "Tutup mulutmu! Kau tahu apa yang sudah kulakukan untuk mempertahankan perusahaan? Aku hanya ingin kau kembali dan membantu memperbaiki keadaan. Tapi kau malah meremehkanku!"Aditya akhirnya memahami bahwa penculikan ini adalah hasil dari f

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 88 Tanpa Aditya

    "Tolong... ada yang bisa membantu saya?" Aisyah berteriak minta tolong.Beberapa orang yang lewat mulai memperhatikan keadaannya. Seorang wanita muda dengan cepat menghampiri Aisyah.Wanita paruh baya menghampiri Aisyah sambil berkata, "Bu, ibu baik-baik saja? Ini sudah mau melahirkan, ya?"Aisyah hanya mengangguk lemah sambil menahan rasa sakitnya."Tolong... saya butuh bantuan... saya sendirian..."Tepat pukul setengah dua siang, Aisyah yang sudah tidak tahan lagi merasakan gelombang kontraksi yang semakin hebat. Wajahnya pucat, tubuhnya gemetar, namun dia tetap mencoba bertahan. Kerumunan orang di sekitarnya mulai panik melihat kondisinya.Orang-orang sekitar, "Cepat, tolong bantu dia! Bawa ke rumah sakit!"Dengan sigap, beberapa pria membantu mengangkat Aisyah ke dalam mobil warga yang bersedia mengantarnya. Di sepanjang perjalanan ke rumah sakit terdekat, Aisyah terus menggenggam perutnya, menahan rasa sakit yang luar biasa.Aisyah dengan suara lemah, "Ya Allah... berikan aku ke

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 87 Cemas

    Hari-hari berlalu dengan penuh kesyukuran di kontrakan kecil mereka. Aditya dan Aisyah menjalani kehidupan sederhana dengan penuh cinta dan pengertian.Setiap pagi dimulai dengan sarapan bersama. Aditya sering kali membantu Aisyah menyiapkan makanan, sementara Aisyah selalu memastikan suaminya berangkat kerja dengan bekal dan doa.Malam harinya, mereka berbagi cerita tentang keseharian masing-masing. Aditya berbicara tentang pekerjaannya, rekan-rekan di kantor, dan bagaimana ia belajar lebih bersabar menghadapi berbagai tantangan. Sementara itu, Aisyah bercerita tentang tetangga-tetangga mereka, perkembangan kandungannya, dan mimpi-mimpinya untuk masa depan anak mereka."Abi, Umi bahagia banget. Meskipun kita nggak punya banyak, rasanya cukup karena kita saling mendukung."Aditya tersenyum, menggenggam tangan Aisyah saat duduk bersama, "Iya, Umi. Allah sudah kasih kita yang lebih berharga daripada harta. Keluarga kecil kita ini."Mereka saling terbuka tentang kekhawatiran dan harapan

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 86 Semakin banyak masalah semakin mesra

    Setelah Aisyah bebas dari penjara, hubungan mereka bertiga semakin sering terlihat akrab. Arjuna selalu hadir saat Aditya dan Aisyah membutuhkan bantuan. Namun, Aditya mulai merasakan sesuatu yang ganjil dari sikap Arjuna. Setiap kali Aisyah berbicara atau memuji Arjuna, Aditya merasakan cemburu yang tak dapat ia kendalikan.Suatu malam, saat hanya mereka berdua di rumah, Aditya mencoba mengungkapkan perasaannya kepada Aisyah."Umi, aku ingin bicara jujur. Aku nggak tahu apa aku yang terlalu sensitif atau bagaimana, tapi aku merasa nggak nyaman setiap kali kamu memuji Arjuna."Aisyah: tersenyum lembut mengerti apa yang dirasakan suaminya, "Abi, jangan berpikir yang aneh-aneh. Aku memang berterima kasih pada Arjuna karena dia sudah membantu kita, tapi bagiku, Abi adalah yang terbaik. Aku cinta sama Abi, nggak ada yang bisa menggantikan kamu."Aditya tersenyum lega mendengar penjelasan istrinya.Namun, di sisi lain, Arjuna memiliki niat tersembunyi. Ia sebenarnya diam-diam ingin memilik

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 85 Bersyukur

    Aditya duduk di tepi tempat tidur, menatap wajah Aisyah yang tertidur lelap. Pikirannya melayang jauh ke masa lalu. Dia teringat betapa keras dan dinginnya dia terhadap Aisyah saat mereka pertama kali menikah. Salah paham yang membuat dirinya menilai Aisyah dengan buruk, padahal kenyataannya istrinya adalah wanita yang luar biasa.Air mata perlahan mengalir dari sudut matanya, bukan karena sedih, tetapi karena rasa syukur yang mendalam.Aditya (dalam hati): "Ya Allah, dulu aku begitu bodoh menilai dia dengan cara yang salah. Engkau menunjukkan kebenaran dengan cara yang unik, memperlihatkan siapa yang buruk dan siapa yang benar-benar tulus. Engkau gantikan hidupku yang penuh keburukan dengan Aisyah, wanita yang sabar dan baik hati. Aku sungguh beruntung."Dia menyeka air matanya dan tersenyum sambil menggenggam tangan Aisyah yang masih terlelap."Umi, kamu adalah jawaban dari doa-doa yang nggak pernah aku tahu aku butuhkan. Kamu membuat aku jadi orang yang lebih baik. Mulai sekarang,

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 84 Memang tidak tahu malunya

    Aditya menggeleng sambil berkata, "Nggak, dia cuma fokus cerita tentang Arjuna. Aku juga nggak berani tanya banyak-banyak, takut menyinggung."Aisyah memahami keraguan suaminya, tapi dalam hatinya, dia berharap suatu saat semua misteri tentang hubungan Aditya dan keluarga Pak Daniel bisa terjawab."Ya, sudah, mungkin nanti ada waktunya. Yang penting sekarang kita fokus sama kehidupan kita sendiri dulu, ya, Mas."Aditya tersenyum dan mengangguk, merasa bersyukur memiliki istri seperti Aisyah yang selalu mendukungnya. Mereka melanjutkan sarapan dengan suasana hati yang tenang, sambil memikirkan masa depan yang lebih cerah.Pagi itu, setelah selesai sarapan dan berpamitan dengan Aisyah, Aditya keluar rumah menuju halte angkutan umum di dekat kontrakannya. Hujan semalam masih menyisakan udara yang sejuk, dengan jalanan yang sedikit basah. Aditya berjalan santai sambil memikirkan pekerjaannya hari ini.Sesampainya di halte, dia naik angkutan umum yang sudah setengah penuh. Penumpang lain

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status