Share

Bab 70 Mencoba

Penulis: Asma chusna
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-24 22:50:42

Aditya ingin mengalihkan pembicaraan agar istrinya tidak berfikir aneh-aneh. Dia menyerahkan segelas air putih untuk istrinya yang terlihat sangat lelah.

Aditya dengan nada serius, "Sudahlah itu tidak penting, yang penting masalah kamu baik banget, Sayang. Tapi aku khawatir kalau kebaikanmu malah dimanfaatkan orang lain."

Aisyah tersenyum tipis sambil mengelap tangannya lupa masalah Aditya digoda tetangganya, "Mas, kalau kita ada tetangga yang buruk, tugas kita bukan cuma mengeluh. Kita harus memberi contoh yang baik, siapa tahu mereka sadar dan berubah. Kan, nggak ada ruginya jadi orang baik."

Aditya menghela napas, "Iya, aku ngerti, tapi kamu jangan sampai kelewatan, ya. Kalau kamu terus-menerus mengalah, nanti mereka malah jadi semena-mena. Ada batasnya, Sayang."

Aisyah mengangguk pelan, "Aku tahu, Mas. Tapi aku percaya kalau kita tulus, lama-lama mereka juga akan tahu rasa. Lagian, nggak semua orang langsung berubah. Kadang kita harus sabar."

Aditya mengusap kepala istrinya dengan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 71 Sangat khawatir

    Aisyah dengan tegas menolaknya, "Maaf, Pak. Saya tidak tahu Anda sedang bercanda atau serius, tapi saya tidak akan pernah melakukan hal seperti itu."Pak Reza dengan santai, "Oh, jangan kaku begitu, Mbak Aisyah. Kesempatan seperti ini jarang datang. Lagipula, bukankah Anda butuh pekerjaan?"Aisyah berdiri dengan tegas."Terima kasih atas waktunya, Pak. Tapi saya tidak akan mengorbankan harga diri saya hanya untuk pekerjaan. Saya lebih baik pergi."Tanpa menunggu jawaban, Aisyah mengambil tasnya dan keluar dari ruangan itu. Perasaan kecewa dan marah bercampur dalam pikirannya, tetapi ia juga merasa lega karena tidak membiarkan dirinya jatuh dalam perangkap pria seperti itu.Saat sampai di rumah, Aditya langsung menyadari wajah Aisyah yang murung."Sayang, apa yang terjadi? Kamu kelihatan nggak baik-baik saja."Aisyah menceritakan semuanya kepada Aditya. Mendengar itu, Aditya merasa sangat marah, tetapi ia juga bangga pada istrinya yang tetap mempertahankan harga diri."Kamu nggak salah

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 72 Ah mulai Aisyah

    Aditya yang selama ini hanya bisa mengandalkan kursi roda merasakan dorongan yang luar biasa saat melihat foto Aisyah dalam bahaya. Dengan penuh tekad, dia mencoba berdiri. Lututnya sempat gemetar, tetapi keinginannya untuk menyelamatkan istrinya mengalahkan rasa sakit yang selama ini dirasakannya.Aditya (dalam hati): "Aku harus bisa... Demi Aisyah dan bayi kami!"Dengan langkah perlahan namun pasti, Aditya berhasil berjalan tanpa bantuan kursi roda. Rasa haru bercampur dengan kemarahan membakar semangatnya. Dia segera mengambil jaket dan amplop tersebut, lalu bergegas menuju alamat yang disebutkan.Sesampainya di lokasi, Aditya menemukan dirinya berada di sebuah gudang tua yang terletak di pinggiran kota. Udara di dalam terasa lembap dan suram. Dia mendengar suara tawa dari salah satu sudut gudang. Itu adalah suara Shintya.Shintya berteriak, "Aditya... Aku tahu kamu akan datang. Lihat, aku sudah membuatmu bangkit dari kursi roda. Aku ini penyelamatmu, kan?"Aditya melihat Aisyah ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 73 Wow gede

    Malam yang indah membuat Aditya kecanduan, "Wow gede milikmu, kamu sangat seksi. Aku suka tubuhmu!" "Mas Adit ayo kita mulai, tidak usah lama-lama. Aku juga suka milikmu," balas Aisyah melakukan pemanasan kecil. "Sayang, aku ingin masuk," bisik Aditya."Jangan buru-buru," kata Aisyah sambil tersenyum manis lalu memainkan milik suaminya. "Ah ah sayangku, itu enak banget. Kamu luar biasa sayangku," puji Aditya. "Benarkah?" Setelah Aisyah bermain puas, gantian Aditya memainkan peran pentingnya sampai istrinya menjerit keras, "Mas, ah aku sudah tidak tahan lagi." Suara ranjang reot, membuat mereka berdua sedikit tertawa."Mas, jangan keras-keras di dalam ada dedenya," bisik Aisyah."Oh, aku lupa kalau aku mau jadi ayah." Aditya memelankan permainannya dengan baik. Setelah puas mereka berdua berbaring telentang di atas ranjang.Tiba-tiba, bau masakan gosong memenuhi udara. Aditya terkejut dan berlari ke dapur."Apa yang terjadi?" Aisyah bertanya, mengikuti Aditya."Sepertinya masaka

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 74 Hemm

    Pagi yang cerah, karena kemaren Aditya diterima pekerjaan. Jadi, dia sangat bahagia. Dia menceritakan kabar baik tentang pekerjaannya merasa bahagia. Lalu, mendekati Aisyah yang sedang sibuk di dapur, lalu memeluknya dari belakang."Sayang, terima kasih sudah jadi alasan aku untuk terus berjuang. Kamu tahu nggak, aku nggak akan bisa sejauh ini tanpa kamu," bisik Aditya.Aisyah tersenyum kecil sambil mencoba tetap fokus pada masakannya, meskipun wajahnya mulai memerah."Mas, jangan mengganggu. Aku lagi masak, nanti gosong."Tapi Aditya tidak menghiraukan protes kecil itu. Tangannya mulai nakal, memainkan sesuatu yang membuat Aisyah terkejut dan menahan tawa malu."Mas! Jangan di sini, nanti ada tetangga yang lihat!"Dengan penuh rasa malu, Aisyah akhirnya memutar tubuhnya menghadap Aditya. Wajahnya merona, tapi ada senyum di sana."Udah ah, ayo masuk aja ke dalam. Di sini nggak aman. Tapi pelan-pelan ada Dede di dalam," ucap Aisyah sambil menjawil hidung suaminya.Aditya tersenyum mani

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 75 Kebingungan dalam hidupnya

    Hari-hari berlalu dengan rutinitas baru untuk Aditya. Ia bekerja keras di kantor barunya meskipun gajinya tidak besar. Aditya tetap bersyukur karena akhirnya ia bisa kembali bekerja dan membantu perekonomian keluarga. Rekan-rekan kerjanya mulai menghargai dedikasi dan semangatnya, meskipun Aditya masih harus membuktikan dirinya di tempat tersebut.Setiap pulang kerja, Aditya selalu membawa senyuman untuk Aisyah. Ia tak pernah mengeluh tentang pekerjaannya meskipun banyak tantangan yang harus dihadapi. Aisyah juga berusaha mendukung suaminya dengan menyediakan makanan seadanya dan memberikan semangat.Aditya berkata suatu malam:"Aisyah, mungkin gajiku nggak seberapa sekarang. Tapi aku yakin, ini awal yang baik. Pelan-pelan, aku akan naik dan kita bisa hidup lebih baik."Aisyah menggenggam tangan suaminya dengan lembut."Aku bangga sama kamu, Mas. Kita nggak perlu hidup mewah. Yang penting, kita saling mendukung dan bahagia bersama."Aditya tersenyum, merasa beruntung memiliki istri se

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 76 Ingin lebih baik

    Wanita paruh baya itu melanjutkan ceritanya sambil sesekali menghela napas panjang, mengenang peristiwa masa lalu yang penuh lika-liku.Wanita paruh baya berkata,"Waktu aku mendengar kabar kalau rumah Rehan—rumah orang tuamu, Aisyah—sudah diambil alih oleh Dirgantara, aku sangat sedih. Rumah itu adalah satu-satunya peninggalan yang orang tuamu tinggalkan sebelum mereka pergi. Tapi karena kecelakaan, rumah dan perusahaan kecil milik orang tuamu itu akhirnya jatuh ke tangan orang lain."Aisyah mendengarkan dengan seksama. Ia merasa ada kepingan-kepingan masa lalu yang mulai tersambung dalam pikirannya.Wanita paruh baya berkata, "Aku mencari tahu tentang kamu, Aisyah. Saat aku dengar kabar kalau kamu menikah dan pindah ke kota, aku lega, berpikir hidupmu akan lebih baik. Tapi ternyata waktu aku mengunjungi keluarga Glazer untuk memastikan, mereka justru bilang bahwa kamu dan suamimu diusir. Aku benar-benar tidak habis pikir dengan apa yang terjadi. Orang-orang itu sangat kejam. Padaha

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 77 Ingin lebih baik

    Pagi itu, ketika adzan Subuh berkumandang, Aisyah sudah bangun lebih dulu. Dia bergegas menyiapkan air wudhu untuk dirinya dan suaminya. Namun, saat hendak membangunkan Aditya, ia mendapati suaminya masih tertidur pulas."Abi, bangun. Sudah Subuh, ayo sholat."Aditya menggeliat sebentar, lalu menarik selimut lebih menutupi badannya."Umi... lima menit lagi. Masih ngantuk banget."Aisyah menghela napas panjang. Dia tahu ini akan menjadi tantangan, tapi dia tidak akan menyerah. Tiba-tiba, ide cemerlang terlintas di benaknya."Abi, ayo bangun! Tadi aku dengar ada suara motor trail lewat depan rumah! Siapa tahu ada yang mau jual motor bekas murah!"Aditya, yang hobi berat dengan motor trail, langsung membuka matanya lebar-lebar."Hah? Motor trail? Mana, Umi? Siapa yang jual?"Melihat reaksi suaminya, Aisyah menahan tawa sambil menarik tangannya."Nggak ada yang jual, Abi. Tapi kita harus sholat dulu, biar rezekinya lancar. Siapa tahu nanti Allah kasih rezeki buat beli motor trail impian A

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 78 Aisyah

    Pria di luar berteriak, "Tolong, Pak! Bu! Tolong saya, ini darurat!"Aditya langsung berdiri dengan raut wajah waspada. Ia meraih tongkat yang masih sering ia gunakan sebagai alat bantu untuk berjaga-jaga."Umi, tetap di sini. Jangan buka pintu sebelum Abi pastikan aman."Aisyah mengangguk, meskipun hatinya gelisah.Aditya berjalan perlahan menuju pintu, mengintip dari celah kecil di jendela. Ia melihat seorang pria muda dengan wajah panik, tubuhnya penuh peluh, dan tangan yang memegang sisi tubuhnya seperti kesakitan.Aditya berteriak dari dalam, dia tidak paham dengan pria tersebut."Siapa kamu? Ada apa malam-malam begini?"Pria tersebut bicara ngos-ngosan,"Saya dikejar orang, Pak! Saya nggak tahu mau ke mana lagi. Tolong, mereka mau bunuh saya!"Aditya ragu sejenak. Ia kembali ke arah Aisyah dan berbisik."Umi, Abi rasa ini bisa bahaya. Kalau ini jebakan, kita harus siap.""Tapi kalau dia benar-benar butuh bantuan, Abi? Kasihan..." balas Aisyah.Setelah berpikir sejenak, Aditya a

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06

Bab terbaru

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 97 Rahasia terungkap

    Saat malam tiba, Aditya mulai kewalahan merawat bayi mereka sendirian. Andre kecil rewel, menangis terus-menerus meskipun sudah disusui dan digendong.Dengan wajah lelah, Aditya akhirnya menelpon Aisyah lewat video call. Saat panggilan tersambung, wajah lembut Aisyah muncul di layar. "Ada apa, Mas? Kok nelpon malam-malam?" tanyanya dengan suara lembut.Aditya menghela napas sambil menampilkan wajah putus asanya di layar. "Sayang, aku nggak tahu lagi harus gimana. Andre nangis terus, aku udah coba segalanya. Kamu ada saran?"Aisyah tersenyum lembut melihat suaminya yang tampak lelah tetapi tetap berusaha. "Coba Mas gendong sambil menyanyikan sholawat atau lagu nina bobo. Kadang bayi suka tenang kalau dengar suara ayahnya."Aditya menurut, menggendong Andre kecil sambil bersenandung pelan. Perlahan-lahan tangisan bayi itu mulai mereda, matanya mengantuk, dan akhirnya ia tertidur di dada ayahnya.Aditya tersenyum lega. "Terima kasih, Sayang. Aku nggak tahu bisa apa tanpa kamu."Aisyah te

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 96

    Aditya yang sejak tadi diam langsung bergerak cepat, menahan tubuh Kakek Joseph agar tidak jatuh. "Aisyah, panggil ambulans!"Aisyah gemetar, tetapi segera berlari mencari bantuan. Sementara itu, Aditya mencoba menenangkan Kakek Joseph yang terlihat semakin lemah."Kek, bertahanlah!" ucap Aditya, meskipun dalam hatinya ada perasaan bimbang.Beberapa menit kemudian, ambulans datang. Aisyah dan Aditya menemani Kakek Joseph ke rumah sakit. Dalam perjalanan, Aisyah menggenggam tangan Kakek Joseph erat, hatinya masih diliputi kebingungan."Aku tidak bisa mengubah masa lalu, Kek... Tapi aku tidak mau kehilangan keluarga lagi," bisik Aisyah.Air mata Kakek Joseph mengalir, tetapi ada sedikit senyum di wajahnya. "Terima kasih, Nak... Terima kasih..."Setidaknya, dia masih memiliki kesempatan untuk menebus kesalahannya.Di dalam kamar rumah sakit, Kakek Joseph terbaring lemah dengan alat bantu oksigen terpasang di hidungnya. Tatapan matanya menerawang, seolah mengingat kembali masa lalu yang s

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 95 Ingin merindu tapi ....

    Aditya tak lagi bisa menahan gejolak perasaannya. Ia langsung menarik Aisyah ke dalam pelukannya, mendekap erat tubuh istrinya yang selama ini ia rindukan. "Aisyah… maafkan aku…" suaranya bergetar, dadanya naik turun menahan sesak haru. "Aku bodoh, aku salah paham… Aku merindukanmu setiap hari…" Aisyah menangis di dada suaminya, menggenggam erat punggung Aditya seolah tak ingin kehilangan lagi. "Aku juga, Mas… Aku selalu menunggumu…" Aditya lalu menunduk, memandangi bayi kecil mereka yang ada dalam gendongan Aisyah. Dengan hati-hati, ia mengambil bayi itu ke dalam pelukannya. Mata Aditya berkaca-kaca saat melihat wajah mungil yang begitu mirip dengannya. "Anakku… Maafkan Ayah, Nak…" bisiknya, menciumi dahi dan pipi bayinya penuh kasih sayang. Aisyah tersenyum di sela air matanya. "Dia selalu menangis mencari ayahnya… Sekarang dia sudah bertemu Ayahnya…" Aditya tersenyum bahagia, air matanya mengalir tanpa bisa ditahan. Setelah sekian lama terpisah, setelah semua penderitaan

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 94 Rasa rindu yang mendalam

    Beberapa hari yang lalu, memang Aisyah pindah di rumah Pak Daniel dikarenakan sudah positif tes DNA pakai sikat gigi Aditya masih ada. Jadi Pak Daniel sangat bahagia, beliau menceritakan masa lalu saat Aditya kecil umur lima tahunan.Di ruang tamu rumah besar Pak Daniel, suasana penuh kehangatan. Aisyah duduk dengan bayi di pangkuannya, sementara Arjuna tersenyum melihat kebahagiaan ayahnya. Pak Daniel menatap sikat gigi yang telah digunakan untuk tes DNA dan hasilnya yang menunjukkan bahwa Aditya adalah Andre, putranya yang telah lama hilang.Dengan suara bergetar, Pak Daniel mulai bercerita, "Andre… atau sekarang Aditya, dulu saat masih berumur lima tahun, adalah anak yang ceria dan pintar. Dia selalu berlari ke taman belakang untuk bermain bola. Setiap sore, dia menungguku pulang kerja hanya untuk duduk di pangkuanku dan mendengarkan cerita."Aisyah mendengarkan dengan penuh perhatian. Air matanya hampir jatuh saat melihat kebahagiaan di wajah Pak Daniel. "Lalu… bagaimana bisa Adit

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 93 Salah paham

    Beberapa bulan kemudian, Aisyah bercerita tentang Aditya di keluarga Glazer kepada Arjuna dan dia juga bertanya tentang kakaknya Arjuna yang bernama Andre. Ternyata dulu memang ada konflik besar antara perusahaan Pak Daniel dan perusahaan Glazer. Arjuna menghela napas panjang sebelum mulai bercerita. "Andre... Dia memang kakakku, tapi sejak kecil aku tidak pernah bertemu dengannya lagi. Konflik antara keluarga kami dan keluarga Glazer sudah berlangsung lama. Sejujurnya, aku juga tidak tahu detailnya, tapi Ayah dan Pak Daniel dulu adalah rekan bisnis yang akhirnya menjadi musuh," jelasnya. Aisyah mendengarkan dengan seksama, mencoba menyusun potongan-potongan puzzle yang semakin membingungkan. "Jadi... kalau benar Aditya adalah Andre, mungkin dia korban dari konflik keluarga ini? Apa mungkin identitasnya sengaja diubah?" tanyanya, berusaha mencari kebenaran. Arjuna mengangguk pelan. "Itu bisa saja terjadi. Aku pernah mendengar cerita bahwa saat kecil, kakakku menghilang di tengah

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 92 Terluka

    Ketika Delon mendobrak pintu kontrakan dengan keras, Aisyah tersentak panik. Dengan tangan gemetar, ia segera meraih ponsel dan menelepon Arjuna. Suaranya terdengar gemetar ketika berbicara:"Arjuna... tolong aku... Delon... dia—"Belum selesai ia bicara, Delon dengan kasar merebut ponsel dari tangan Aisyah dan melemparkannya ke sudut ruangan."Berhenti mencari perlindungan dari pria lain, Aisyah! Aku datang ke sini untuk menyelesaikan masalah. Kamu harus dengar aku!" kata Delon.Aisyah mundur perlahan, memeluk bayinya erat-erat sambil menahan air mata. "Apa yang kamu inginkan, Delon? Kenapa kamu tidak bisa meninggalkanku dan keluargaku sendiri?"Delon dengan nada marah, "Keluarga? Apa keluarga ini tanpa Aditya? Dia sudah mati, meninggalkanmu sendirian di sini! Aku datang untuk memberikan tawaran yang lebih baik, tapi kamu terus menolakku. Aku bosan dengan semua ini!"Sementara itu, di sisi lain, Arjuna yang mendengar panggilan terputus langsung mencurigai ada sesuatu yang tidak beres

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 91 Ujian

    Raina tersenyum kecil sambil menundukkan kepala agar tidak terlihat terlalu senang.Raina (dalam hati): Setidaknya aku punya sedikit waktu lagi bersamanya.Namun, semakin lama Aditya tinggal, semakin ia merasa ada sesuatu yang aneh. Suatu malam, ia memergoki Raina berjalan normal ke dapur untuk mengambil air. Ia langsung merasa ada yang tidak beres."Raina? Katanya kamu tidak bisa berjalan?" tanya Aditya.Raina terkejut, wajahnya memerah karena ketahuan. Ia mencoba mencari alasan. "A-aku... kakiku sudah mulai membaik. Aku hanya tidak ingin membuatmu khawatir."Aditya tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi ia tahu ada sesuatu yang sengaja direncanakan oleh Raina.Keesokan paginya, Aditya berpamitan kepada pria tua itu tanpa memberitahu Raina. Ia meninggalkan syal pemberian Raina di meja sebagai tanda penghormatan, lalu berjalan pergi dengan tekad yang lebih kuat untuk segera menemukan keluarganya."Maafkan aku, Raina. Tapi keluargaku adalah segalanya bagiku," kata Aditya dalam hati.Rai

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 90

    Ketika suasana masih tegang, suara mobil mewah terdengar berhenti di depan rumah. Semua orang menoleh ke arah pintu, dan muncullah Pak Daniel, mengenakan setelan rapi, ditemani oleh asistennya. Wajahnya terlihat tenang, tapi penuh wibawa.Pak Daniel memberi sapaan, "Selamat pagi semuanya. Maaf kalau saya datang tanpa pemberitahuan."Kakek menyambut dengan sopan, sementara Aisyah merasa semakin bingung dengan semua yang terjadi. Pak Daniel langsung menuju Arjuna dan menepuk bahunya."Arjuna, aku mendengar dari asistennya bahwa kamu ingin Aisyah menjadi bagian dari keluarga kita. Itu kabar yang menggembirakan."Aisyah membelalak.Aisyah mendengar perkataan Pak Daniel. "Pak... maksud Bapak?"Pak Daniel menatap Aisyah dengan senyuman hangat sambil berkata, "Aisyah, saya tahu kamu masih berduka atas Aditya. Tapi dunia ini tidak berhenti, Nak. Kalau kamu mau, kami akan sangat bahagia jika kamu menjadi menantu keluarga kami. Arjuna adalah pria yang baik, dan dia benar-benar tulus mencintaimu

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 89 Aisyah tegar

    Aditya ternyata telah diculik oleh seseorang yang tidak dikenal, dan setelah beberapa hari ia menyadari bahwa dalang di balik semua ini adalah Delon. Dalam keadaan terkurung di sebuah ruangan kecil, Aditya mencoba tetap tenang sambil mencari celah untuk melarikan diri.Delon datang menemui Aditya dengan senyum penuh kemenangan."Lama tak berjumpa, Aditya. Kau pikir bisa hidup tenang setelah meninggalkan perusahaan Glazer? Lihat di mana kau sekarang. Ini balasan untuk semua penghinaan yang kau lakukan!"Aditya dengan tenang sambil menyeringainya, "Delon, kau tidak berubah. Kau selalu menyalahkan orang lain atas kegagalanmu. Kalau perusahaan Glazer di ambang kehancuran, itu karena ketidakmampuanmu, bukan karena aku."Delon marah menampar pipi Aditya, "Tutup mulutmu! Kau tahu apa yang sudah kulakukan untuk mempertahankan perusahaan? Aku hanya ingin kau kembali dan membantu memperbaiki keadaan. Tapi kau malah meremehkanku!"Aditya akhirnya memahami bahwa penculikan ini adalah hasil dari f

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status