Share

Bab 37 Aditya terjebak

Penulis: Asma chusna
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-31 14:23:19

Setelah sampai di kota, Aditya dan Aisyah turun dari angkot tersebut. Tidak jauh dari mereka, seorang pria misterius juga turun dari kereta, sosoknya tertutup bayangan, dan langkahnya tenang.

Mereka berdua tidak menyadari bahwa pria itu telah mengamati mereka sejak mereka melewati hutan. Matanya yang tajam menelusuri setiap gerakan mereka dari jauh. Dia berhentis. sejenak, menunggu mereka melangkah lebih jauh menuju pusat kota, sebelum akhirnya dia mulai mengikuti dengan langkah yang begitu halus, nyaris tanpa suara.

Pria itu menyatu dengan keramaian malam, seperti bayangan yang sulit dipahami, sementara Aditya dan Aisyah masih menunggu Adre. Mereka merasa ada sesuatu yang aneh, tetapi tidak dapat memastikan apa. Sesekali, mereka berhenti untuk melihat ke sekeliling, namun pria itu selalu berhasil bersembunyi di balik bayangan bangunan atau pepohonan. Tanpa mereka sadari, bahaya semakin mendekat dari belakang.

Ketika mobil Adre tiba, Aditya langsung menarik lengan istrinya untuk ma
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 38 Pingin manja

    Shintya mendengar hinaan dari wanita kampung seperti Aisyah dia tidak tinggal diam. Wanita licik itu beranjak dari ranjang, lalu berkata, "Hey, jalang. Kamu yang merebut Aditya dariku." Shintya dengan marah ingin menarik jilbab yang melekat padanya, "Kamu nggak tahu diri ya, Aisyah? Udah ambil kekasih orang, masih berani berkata buruk kepadaku? Dasar perebut, nggak punya malu! Kamu itu perempuan jalang, nggak punya moral, apa nggak malu jadi perempuan kayak gitu?"Aisyah terdiam, sekarang dia bukan wanita penakut seperti dulu lagi. Dia hanya menahan tawa atas perkataan Shintya. "Shintya, aku tidak pernah berniat untuk merebut siapa pun dari siapa pun. Jika menurutmu seperti itu? Silahkan maki-maki dan hina diriku, yang penting aku tidak merasa, keh keh keh." Aisyah hanya terkekeh saja mendengar wanita yang terlalu obsesi dengan suaminya.Shintya semakin marah mendengar Aisyah tidak merasa sakit atas perkataannya, "Kamu, memang benar-benar jalang! Aku akan membuat Aditya membenci dir

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-02
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 39 Masalah satu persatu berdatangan

    Aditya menarik lengan istrinya menuju kamar mandi. Lalu, dengan lembut menggandeng tangan sang istri, mengajak menuju kamar mandi. Senyum hangat terukir di wajahnya saat mereka berjalan bersama. Di sana, di dalam kamar mandi yang diterangi cahaya lembut, Dengan sabun wangi, handuk bersih, dan air hangat yang sudah di atur, dia memastikan semuanya siap. Kamar mandi itu menjadi tempat di mana Aditya bisa berbagi waktu yang damai dan penuh kebahagiaan, hanya berdua, terlepas dari kesibukan dan rutinitas sehari-hari. Di tengah keheningan itu, Aditya ingin istrinya merasa nyaman dan dihargai, karena bagi Aditya, kebahagiaan kecil inilah yang membuat hidup semakin berarti."Entar kamu sakit lagi!" kata Aisyah sedikit mencemaskan suaminya."Dengan air hangat, aku tidak begitu pusing. Kemaren saja, aku sudah merasakan tidak enak badan. Ah, tambah ada masalah di perusahaan." "Baiklah. Aku akan memandikan kamu seperti anak kecil," ucap Aisyah.Aditya bersiap melepaskan semua pakaian yang me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-03
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 40 Rasa penat di kepala

    Aditya duduk di ruang CEO dengan wajah yang penuh kebingungan. Banyak masalah bertumpuk di pikirannya, membuat semakin sulit untuk fokus. Di rumah, situasi tak kalah rumit—seorang wanita yang mengaku sebagai kekasihnya. Dia beralih mondar-mandir dengan gelisah, menambah kekacauan dalam hidupnya. Aditya merasa terjebak, seolah semua masalah datang bertubi-tubi tanpa memberinya ruang untuk bernapas. Dia memijit pelipisnya, berharap menemukan solusi, tetapi semakin dia mencoba berpikir, semakin buntu rasanya.__________________Di sisi lain, Aisyah berbincang dengan seorang wanita yang mengaku sebagai kekasih suaminya, Aditya. Wanita itu tampak tegas saat menceritakan hubungannya dengan Aditya. Dengan nada percaya diri, dia mengatakan bahwa dirinya memang benar-benar kekasih Aditya.Wanita itu berkata dengan nada keras, "Kamu mungkin nggak percaya, tapi aku benar-benar kekasih Aditya."Aisyah mencoba menenangkan diri, "Maaf, kamu siapa? Kenapa kamu bilang begitu? Aditya suami aku.""Aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-05
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 41 Dituduh

    "Ah, kamu ini. Sekarang banyak masalah, tidak fokus untuk gituan." "Hem, begitu kah!" "Ya." Aditya bersandar dengan nyaman di pangkuan Aisyah, matanya terpejam menikmati pijatan lembut di kepala. Jari-jari Aisyah dengan penuh kasih mengusap rambutnya, menciptakan rasa nyaman yang membuat sejenak lupa akan penatnya hari itu. Sambil sesekali tersenyum, Aditya melontarkan beberapa lelucon kecil, membuat Aisyah tertawa ringan. Tawa mereka mengisi suasana hangat di ruangan itu, menambah keakraban di antara mereka. Setiap tawa yang terdengar membuat hati mereka terasa semakin dekat, seolah tak ada jarak di antara mereka.Sambil menikmati pijatan, Aditya tiba-tiba berkata, “Wah, pijatanmu bikin ngantuk, nih. Kayaknya kalau tiap hari kayak gini, aku bisa langsung pensiun jadi manusia paling santai di dunia!”Aisyah tertawa kecil dan menjawab, “Iya, tapi bayarnya per menit, lho. Siap-siap rekeningmu kebobolan!”Aditya berpura-pura kaget. “Waduh! Kirain gratis kalau sudah seromantis ini!”Ai

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-06
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 42 Menikmati momen makan malam

    Aditya tertawa renyah meninggalkan Delon di kantor polisi.Di perjalanan mereka meluncur ke sebuah restoran untuk menikmati makan malam bersama. Suasana di restoran tersebut hangat, dengan lampu temaram yang memberi kesan romantis dan santai.Saat mereka asyik memilih menu dan bercanda kecil, "Sayang, ada siapa itu?" Saat Aisyah menoleh ke arah yang ditunjuk Aditya, jari telunjuknya diletakkan tepat di pipi Aisyah agar saat menoleh lagi mengenai jari telunjuknya."Ha ha, kena pipi sayangku yang mulus." "Hem." Aisyah sedikit tertawa, sehingga lengsung pipinya terlihat."Kamu jarang tersenyum," kata Aditya, padahal dulu dia juga tidak pernah tersenyum.Tiba-tiba pandangan Aditya terpaku pada sosok wanita yang baru saja masuk ke restoran. Aditya tidak menghiraukan mantan kekasihnya itu. Shintya yang tidak sengaja menoleh ke arah mereka tampak terkejut, tetapi kemudian tersenyum sopan. Sementara itu, Aisyah yang menyadari perubahan ekspresi suaminya ikut menoleh, lalu menatap Aditya den

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 43 Tiba-tiba ingat masa lalu

    "Pake tanya lagi, tangan kamu membuatku kepanasan," balas Aisyah.Di tengah hiruk-pikuk jalan raya yang masih ramai, Aisyah yang duduk di dalam mobil tersenyum. "Ayo kita bermain di sini," ajak Aisyah, entah perasaannya sudah tidak bisa ditahan lagi dia juga ketagihan permainan suaminya. "Ah, tahan dulu. Aku akan cari tempat untuk bersenang-senang." Aditya segera mencari tempat yang lebih sepi untuk menikmati kebersamaan tanpa mengganggu arus lalu lintas. Aditya perlahan mengemudikan mobil mereka keluar dari keramaian, menuju tempat yang tenang. Di sana, Aditya tertawa lepas, menikmati kebersamaan yang nikmat, membuat momen yang tak terlupakan di bawah langit senja di dalam mobil. "Pindah kebelakang, di sini sempit!" kata Aditya. "Bukannya enak yang sempit." "Ist ... istriku sekarang mulai nakal dan berani." "Itu ajaran dari kamu." "Benarkah?" "Hem." Aisyah mulai ganas bermain di dalam mobil goyang, ganti di belakang sampai puas. Sama-sama puas mereka bersenderan di kursi. K

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-09
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 44 Ada apa dengan Aisyah?

    Aditya terbangun di pagi hari dengan sinar matahari yang lembut masuk melalui jendela kamar mereka. Udara pagi terasa segar, disertai embun yang masih menempel di daun-daun di taman kecil depan rumah.Aditya menggeliat pelan, membuka matanya sambil tersenyum melihat Aisyah yang masih tertidur di sampingnya. Perlahan, dia bangkit dan menuju dapur untuk menyiapkan teh hangat untuk mereka berdua.Tak lama kemudian, aroma teh yang harum tercium ke seluruh ruangan, membangunkan Aisyah yang akhirnya membuka matanya. Dia mengalami perubahan kepribadian yang signifikan setelah bermimpi tentang Aditya yang kembali bertindak kejam. Mimpi itu terasa begitu nyata hingga membuatnya sangat terkejut dan terguncang. Setelah bangun, perasaan takut dan cemas menghantui Aisyah. Awalnya, dia adalah sosok yang penuh kelembutan dan optimisme, tetapi mimpi tersebut seolah membuka luka lama, mengingatkan kembali trauma yang pernah dia rasakan. Sejak saat itu, dia menjadi lebih waspada, curiga, dan lebih ser

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-11
  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 45 Aisyah tidak bisa mengendalikan pikirannya

    Sesampainya di rumah sakit, Aisyah langsung mendapatkan perhatian dan penanganan cepat dari dokter. Dokter segera melakukan pemeriksaan awal untuk menilai kondisinya dan memastikan dia mendapatkan perawatan yang dibutuhkan. Tim medis juga sigap menyiapkan peralatan serta obat-obatan yang mungkin diperlukan agar pasien. Aditya dengan wajah cemas bertanya, "Dok, bagaimana kondisi Aisyah sekarang? Kenapa dia belum sadar?"Dokter menenangkan Aditya, "Tenang, Pak Aditya. Setelah kami periksa, Istri Anda hanya mengalami kelelahan dan stres berlebih. Dia hanya perlu istirahat yang cukup."Aditya sedikit lega sambil mengelus dada, "Syukurlah, saya kira kondisinya parah. Terima kasih, Dok."Beberapa waktu kemudian, Aisyah akhirnya sadar.Aditya menghela napas lega, mendekati sang istri sambil berkata, "Aisyah... kamu sudah sadar. Kamu tahu betapa khawatirnya aku?"Aisyah hanya diam dan terlihat bingung.Aditya membelai rambut Aisyah yang tanpa mengenakan jilbab, "Sayang, kamu baik-baik saja?

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12

Bab terbaru

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 93 Salah paham

    Beberapa bulan kemudian, Aisyah bercerita tentang Aditya di keluarga Glazer kepada Arjuna dan dia juga bertanya tentang kakaknya Arjuna yang bernama Andre. Ternyata dulu memang ada konflik besar antara perusahaan Pak Daniel dan perusahaan Glazer. Arjuna menghela napas panjang sebelum mulai bercerita. "Andre... Dia memang kakakku, tapi sejak kecil aku tidak pernah bertemu dengannya lagi. Konflik antara keluarga kami dan keluarga Glazer sudah berlangsung lama. Sejujurnya, aku juga tidak tahu detailnya, tapi Ayah dan Pak Daniel dulu adalah rekan bisnis yang akhirnya menjadi musuh," jelasnya.Aisyah mendengarkan dengan seksama, mencoba menyusun potongan-potongan puzzle yang semakin membingungkan. "Jadi... kalau benar Aditya adalah Andre, mungkin dia korban dari konflik keluarga ini? Apa mungkin identitasnya sengaja diubah?" tanyanya, berusaha mencari kebenaran.Arjuna mengangguk pelan. "Itu bisa saja terjadi. Aku pernah mendengar cerita bahwa saat kecil, kakakku menghilang di tengah konf

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 92 Terluka

    Ketika Delon mendobrak pintu kontrakan dengan keras, Aisyah tersentak panik. Dengan tangan gemetar, ia segera meraih ponsel dan menelepon Arjuna. Suaranya terdengar gemetar ketika berbicara:"Arjuna... tolong aku... Delon... dia—"Belum selesai ia bicara, Delon dengan kasar merebut ponsel dari tangan Aisyah dan melemparkannya ke sudut ruangan."Berhenti mencari perlindungan dari pria lain, Aisyah! Aku datang ke sini untuk menyelesaikan masalah. Kamu harus dengar aku!" kata Delon.Aisyah mundur perlahan, memeluk bayinya erat-erat sambil menahan air mata. "Apa yang kamu inginkan, Delon? Kenapa kamu tidak bisa meninggalkanku dan keluargaku sendiri?"Delon dengan nada marah, "Keluarga? Apa keluarga ini tanpa Aditya? Dia sudah mati, meninggalkanmu sendirian di sini! Aku datang untuk memberikan tawaran yang lebih baik, tapi kamu terus menolakku. Aku bosan dengan semua ini!"Sementara itu, di sisi lain, Arjuna yang mendengar panggilan terputus langsung mencurigai ada sesuatu yang tidak beres

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 91 Ujian

    Raina tersenyum kecil sambil menundukkan kepala agar tidak terlihat terlalu senang.Raina (dalam hati): Setidaknya aku punya sedikit waktu lagi bersamanya.Namun, semakin lama Aditya tinggal, semakin ia merasa ada sesuatu yang aneh. Suatu malam, ia memergoki Raina berjalan normal ke dapur untuk mengambil air. Ia langsung merasa ada yang tidak beres."Raina? Katanya kamu tidak bisa berjalan?" tanya Aditya.Raina terkejut, wajahnya memerah karena ketahuan. Ia mencoba mencari alasan. "A-aku... kakiku sudah mulai membaik. Aku hanya tidak ingin membuatmu khawatir."Aditya tidak mengatakan apa-apa lagi, tetapi ia tahu ada sesuatu yang sengaja direncanakan oleh Raina.Keesokan paginya, Aditya berpamitan kepada pria tua itu tanpa memberitahu Raina. Ia meninggalkan syal pemberian Raina di meja sebagai tanda penghormatan, lalu berjalan pergi dengan tekad yang lebih kuat untuk segera menemukan keluarganya."Maafkan aku, Raina. Tapi keluargaku adalah segalanya bagiku," kata Aditya dalam hati.Rai

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 90

    Ketika suasana masih tegang, suara mobil mewah terdengar berhenti di depan rumah. Semua orang menoleh ke arah pintu, dan muncullah Pak Daniel, mengenakan setelan rapi, ditemani oleh asistennya. Wajahnya terlihat tenang, tapi penuh wibawa.Pak Daniel memberi sapaan, "Selamat pagi semuanya. Maaf kalau saya datang tanpa pemberitahuan."Kakek menyambut dengan sopan, sementara Aisyah merasa semakin bingung dengan semua yang terjadi. Pak Daniel langsung menuju Arjuna dan menepuk bahunya."Arjuna, aku mendengar dari asistennya bahwa kamu ingin Aisyah menjadi bagian dari keluarga kita. Itu kabar yang menggembirakan."Aisyah membelalak.Aisyah mendengar perkataan Pak Daniel. "Pak... maksud Bapak?"Pak Daniel menatap Aisyah dengan senyuman hangat sambil berkata, "Aisyah, saya tahu kamu masih berduka atas Aditya. Tapi dunia ini tidak berhenti, Nak. Kalau kamu mau, kami akan sangat bahagia jika kamu menjadi menantu keluarga kami. Arjuna adalah pria yang baik, dan dia benar-benar tulus mencintaimu

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 89 Aisyah tegar

    Aditya ternyata telah diculik oleh seseorang yang tidak dikenal, dan setelah beberapa hari ia menyadari bahwa dalang di balik semua ini adalah Delon. Dalam keadaan terkurung di sebuah ruangan kecil, Aditya mencoba tetap tenang sambil mencari celah untuk melarikan diri.Delon datang menemui Aditya dengan senyum penuh kemenangan."Lama tak berjumpa, Aditya. Kau pikir bisa hidup tenang setelah meninggalkan perusahaan Glazer? Lihat di mana kau sekarang. Ini balasan untuk semua penghinaan yang kau lakukan!"Aditya dengan tenang sambil menyeringainya, "Delon, kau tidak berubah. Kau selalu menyalahkan orang lain atas kegagalanmu. Kalau perusahaan Glazer di ambang kehancuran, itu karena ketidakmampuanmu, bukan karena aku."Delon marah menampar pipi Aditya, "Tutup mulutmu! Kau tahu apa yang sudah kulakukan untuk mempertahankan perusahaan? Aku hanya ingin kau kembali dan membantu memperbaiki keadaan. Tapi kau malah meremehkanku!"Aditya akhirnya memahami bahwa penculikan ini adalah hasil dari f

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 88 Tanpa Aditya

    "Tolong... ada yang bisa membantu saya?" Aisyah berteriak minta tolong.Beberapa orang yang lewat mulai memperhatikan keadaannya. Seorang wanita muda dengan cepat menghampiri Aisyah.Wanita paruh baya menghampiri Aisyah sambil berkata, "Bu, ibu baik-baik saja? Ini sudah mau melahirkan, ya?"Aisyah hanya mengangguk lemah sambil menahan rasa sakitnya."Tolong... saya butuh bantuan... saya sendirian..."Tepat pukul setengah dua siang, Aisyah yang sudah tidak tahan lagi merasakan gelombang kontraksi yang semakin hebat. Wajahnya pucat, tubuhnya gemetar, namun dia tetap mencoba bertahan. Kerumunan orang di sekitarnya mulai panik melihat kondisinya.Orang-orang sekitar, "Cepat, tolong bantu dia! Bawa ke rumah sakit!"Dengan sigap, beberapa pria membantu mengangkat Aisyah ke dalam mobil warga yang bersedia mengantarnya. Di sepanjang perjalanan ke rumah sakit terdekat, Aisyah terus menggenggam perutnya, menahan rasa sakit yang luar biasa.Aisyah dengan suara lemah, "Ya Allah... berikan aku ke

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 87 Cemas

    Hari-hari berlalu dengan penuh kesyukuran di kontrakan kecil mereka. Aditya dan Aisyah menjalani kehidupan sederhana dengan penuh cinta dan pengertian.Setiap pagi dimulai dengan sarapan bersama. Aditya sering kali membantu Aisyah menyiapkan makanan, sementara Aisyah selalu memastikan suaminya berangkat kerja dengan bekal dan doa.Malam harinya, mereka berbagi cerita tentang keseharian masing-masing. Aditya berbicara tentang pekerjaannya, rekan-rekan di kantor, dan bagaimana ia belajar lebih bersabar menghadapi berbagai tantangan. Sementara itu, Aisyah bercerita tentang tetangga-tetangga mereka, perkembangan kandungannya, dan mimpi-mimpinya untuk masa depan anak mereka."Abi, Umi bahagia banget. Meskipun kita nggak punya banyak, rasanya cukup karena kita saling mendukung."Aditya tersenyum, menggenggam tangan Aisyah saat duduk bersama, "Iya, Umi. Allah sudah kasih kita yang lebih berharga daripada harta. Keluarga kecil kita ini."Mereka saling terbuka tentang kekhawatiran dan harapan

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 86 Semakin banyak masalah semakin mesra

    Setelah Aisyah bebas dari penjara, hubungan mereka bertiga semakin sering terlihat akrab. Arjuna selalu hadir saat Aditya dan Aisyah membutuhkan bantuan. Namun, Aditya mulai merasakan sesuatu yang ganjil dari sikap Arjuna. Setiap kali Aisyah berbicara atau memuji Arjuna, Aditya merasakan cemburu yang tak dapat ia kendalikan.Suatu malam, saat hanya mereka berdua di rumah, Aditya mencoba mengungkapkan perasaannya kepada Aisyah."Umi, aku ingin bicara jujur. Aku nggak tahu apa aku yang terlalu sensitif atau bagaimana, tapi aku merasa nggak nyaman setiap kali kamu memuji Arjuna."Aisyah: tersenyum lembut mengerti apa yang dirasakan suaminya, "Abi, jangan berpikir yang aneh-aneh. Aku memang berterima kasih pada Arjuna karena dia sudah membantu kita, tapi bagiku, Abi adalah yang terbaik. Aku cinta sama Abi, nggak ada yang bisa menggantikan kamu."Aditya tersenyum lega mendengar penjelasan istrinya.Namun, di sisi lain, Arjuna memiliki niat tersembunyi. Ia sebenarnya diam-diam ingin memilik

  • Rahasia di Balik Tirai Malam Pertama    Bab 85 Bersyukur

    Aditya duduk di tepi tempat tidur, menatap wajah Aisyah yang tertidur lelap. Pikirannya melayang jauh ke masa lalu. Dia teringat betapa keras dan dinginnya dia terhadap Aisyah saat mereka pertama kali menikah. Salah paham yang membuat dirinya menilai Aisyah dengan buruk, padahal kenyataannya istrinya adalah wanita yang luar biasa.Air mata perlahan mengalir dari sudut matanya, bukan karena sedih, tetapi karena rasa syukur yang mendalam.Aditya (dalam hati): "Ya Allah, dulu aku begitu bodoh menilai dia dengan cara yang salah. Engkau menunjukkan kebenaran dengan cara yang unik, memperlihatkan siapa yang buruk dan siapa yang benar-benar tulus. Engkau gantikan hidupku yang penuh keburukan dengan Aisyah, wanita yang sabar dan baik hati. Aku sungguh beruntung."Dia menyeka air matanya dan tersenyum sambil menggenggam tangan Aisyah yang masih terlelap."Umi, kamu adalah jawaban dari doa-doa yang nggak pernah aku tahu aku butuhkan. Kamu membuat aku jadi orang yang lebih baik. Mulai sekarang,

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status