Share

Rahasia di Balik Istana
Rahasia di Balik Istana
Penulis: Carramella

Bab 1

Penulis: Carramella
Kakak kembarku ditunjuk menjadi ibu susuan Pangeran Adipati Halinka, tapi dia pergi kawin lari dengan kekasihnya.

Demi menghindarkan keluargaku dari murka keluarga adipati, aku harus meminum jamu rahasia untuk memicu produksi air susu dan menggantikan kakakku ke istana.

Aku tidak menyangka, yang perlu kuberi makan tidak hanya si bayi pangeran adipati kecil. Tapi juga Adipati Halinka yang sudah dewasa dengan tubuh tinggi besar dan wajah tampan ....

*

Aku dan kakakku Ayunda terlahir kembar. Penampilan kami sama persis sejak kecil.

Aku pemalu, tertutup, dan selalu bersikap sopan. Sebaliknya, dia cerdas dan menawan, bersinar cemerlang seperti matahari.

Kami berdua pernah berdiri bergandengan tangan di depan cermin dan menanggalkan pakaian cantik kami. Rambut hitam kami terurai di dada seputih salju. Rona merah muda menghiasi pipi dan merah cerah menggoda di bibir kami.

Bedanya, lekuk tubuhku lebih jelas dibandingkan kakakku, dengan bentuk seperti vas bunga. Buah dadaku juga lebih berisi dibanding perempuan kebanyakan.

Dia pernah mengatakan kepadaku dengan nada misterius, "Aninda, kamu harus tahu laki-laki paling suka perempuan seperti apa untuk urusan ranjang."

Pada usia 16 tahun, kakakku memulai hubungan sembunyi-sembunyi dengan anak laki-laki dari kepala pelayan keluarga kami. Lalu dia hamil dan mulai memproduksi air susu.

Ayahku tidak punya pilihan selain menikahkannya dengan laki-laki tersebut. Namun, malapetaka terjadi di hari pernikahan. Kami tinggal di wilayah Adipati Halinka yang ada di bawah Kerajaan Barawijaya. Istana adipati mengeluarkan sebuah keputusan, memilih kakakku menjadi ibu susuan di istana adipati.

Kakakku pergi dengan penuh rasa enggan dan merasa tertekan di istana.

Hingga akhir bulan lalu ketika aku menemuinya secara diam-diam, dia menyerahkan kepadaku sebuah bola wangi-wangian yang terbuat dari perak.

Dia juga memberi pesan kepadaku.

"Aninda, kalau kamu dipanggil, harus pasangkan bola wewangian ini di kalungmu. Saat kamu lepas pakaian pun, bola ini jangan sampai lepas. Adipati sangat suka wangi ini."

Aku tidak mengerti. Namun, aku kemudian tahu bahwa kakakku menghilang beberapa hari kemudian. Bahkan kekasihnya juga ikut lenyap.

Istana Halinka mengirim beberapa orang ke rumah kami untuk menanyakan keberadaannya. Meminta kami berjanji untuk menyerahkannya dalam waktu tiga hari.

Ayah dan ibu hanya bisa mendesah. Sudah jelas bahwa kakakku kawin lari dengan kekasihnya dan tidak peduli lagi dengan keselamatan keluarga.

Karena aku terlihat sama persis dengan kakakku, mereka hanya bisa membuat solusi dengan memintaku menggantikannya pergi ke istana.

Aku panik.

"Tapi aku nggak punya susu, mana bisa aku jadi ibu susuan? Aku pasti ketahuan."

Pelayan tua keluargaku mencarikan sebuah jamu rahasia untukku. Katanya, jamu itu bisa memicu produksi air susu dalam waktu singkat. Agar aku bisa menyamar dengan lancar.

"Sekali minum jamu rahasia ini, nggak ada jalan kembali. Kamu bukan gadis lagi mulai sekarang, tapi wanita."

Pelayan itu membuka pakaianku dan menghela napas sambil memandangi tubuhku yang indah.

Aku menggelengkan kepala dan mengepalkan tanganku, menguatkan tekad untuk pergi demi keselamatan kakak dan keluargaku.

Seperti yang diharapkan, air susuku mulai mengalir deras malam itu. Dadaku basah sampai harus berganti pakaian berkali-kali.

...

Keesokan harinya di istana, dayang tua bernama Bibi Ratna sedang membagikan tugas kepada para dayang muda. Ketika tatapannya beralih kepadaku, tatapannya langsung berubah sinis.

"Oh, siapa ini? Ayunda kembali juga rupanya! Lari ke mana saja kamu?"

Aku terkejut dalam hati. Kakakku sepertinya punya masalah dengan dayang ini. Jadi, aku hanya bisa menjawab sehormat mungkin.

"Iya, Bibi, ada urusan mendadak di rumah. Aku baru bisa ke sini lagi."

Saat aku hendak bergegas pergi ke sayap belakang, wanita itu mengulurkan tangan dan menghentikanku.

"Ayo kuperiksa dulu. Siapa tahu kamu pergi main dengan laki-laki di luar? Jangan sampai air susu untuk pangeran terpengaruh!"

Dia menarikku ke balik tirai dan memeriksaku dengan kasar.

Sebagai gadis perawan, aku belum pernah mengalami penghinaan seperti ini. Aku sangat terkejut dan takut. Dayang itu mencubitku sampai tangannya basah. Dia mendengus dan tertawa.

"Kenapa tambah banyak sekali! Ayunda, jujur padaku. Kamu pasti pergi ke ranjang dengan laki-laki di luar, ya 'kan?"

Kulitku mulai merinding karena kedinginan. Tapi, senyum jahat dayang itu segera digantikan dengan ekspresi semacam panik dan ketakutan.

Aku tidak tahu apa yang dia lihat, tapi dia pucat pasi dan pontang-panting membuka tirai untuk segera keluar. Lututnya gemetaran.

"Yang Mulia. Selamat datang, Yang Mulia."

Aku berdiri tergesa-gesa, pakaianku masih belum ditutup kembali.

Ada cairan yang menetes di lantai karena dadaku dicubit oleh dayang tadi. Aku tidak sengaja menjejak tepat di sana dan terpeleset.

Kukira aku akan jatuh keras, tapi aku terjatuh ke pelukan seorang laki-laki yang kokoh dan kuat.

Bab terkait

  • Rahasia di Balik Istana   Bab 2

    Aroma menarik khas laki-laki menghantam hidungku, bercampur dengan bau alkohol. Dia adalah Prahasta Barawijaya, Adipati Halinka. Dia tampak baru kembali dari jamuan makan di istana kerajaan.Aku terhuyung-huyung ketakutan. Saat aku melihat ke atas, aku merasa hampir tenggelam dalam matanya.Hidungnya mancung. Garis matanya indah. Bibirnya tipis seperti ukiran. Bahkan pakaiannya yang mewah pun tampak seperti menodai kesempurnaannya. Dia adalah pria paling tampan yang pernah aku temui di dunia.Para dayang segera mengundurkan diri keluar ruangan melihat situasi ini.Tanpa diduga, sebelum aku sempat memakai bajuku, Prahasta tiba-tiba memelukku erat dan berbisik di telingaku dengan penuh kasih sayang."Akhirnya kamu kembali. Aku sangat merindukanmu ...."Tubuhnya tidak terlihat ingin melepaskanku sama sekali. Dia membenamkan wajahnya di bola wewangian pemberian kakakku dan menghirupnya dalam-dalam.Aku terkesiap. Beberapa tetes cairan masih menggantung di sudut bibir sang adipati saat dia

  • Rahasia di Balik Istana   Bab 3

    Saat pagi tiba, aku menyeret tubuh lemasku dan menemani pangeran di taman belakang.Menjadi ibu susuan tidak perlu melakukan pekerjaan apa pun, hanya harus selalu di dekat pangeran agar dia tidak kelaparan.Aku bertemu permaisuri adipati untuk pertama kalinya di paviliun yang ada di taman belakang.Karena gangguan kesehatan setelah melahirkan, dia tidak keluar kamar selama sebulan penuh. Sekarang pun dia masih tampak lemah dan rapuh.Dadanya bahkan lebih rata daripada dada wanita-wanita yang belum melahirkan. Tidak heran kebutuhan pangeran tidak bisa tercukupi olehnya.Permaisuri menatapku dengan tatapan iri."Ayunda, kamu jauh lebih berisi dari waktu itu, aku jadi iri. Air susuku terlalu sedikit, jadi nggak bisa menyusui anakku sendiri, uhuk uhuk ...."Aku bergegas merangkulnya. "Permaisuri, jangan memaksakan diri."Karena aku pernah membantu mengurus anak kakakku, aku bisa mengobrol panjang dengan permaisuri soal mengasuh anak. Aku lega berhasil menyamar tanpa menimbulkan curiga.Aku

  • Rahasia di Balik Istana   Bab 4

    Perasaan tercekik menyergapku tiba-tiba. Kepalaku seperti dihantui bayangan besar."Tolong ... jangan ...."Permohonan tolongku tidak didengar. Prahasta mendorongku ke dalam sumber air panas yang dipenuhi kelopak bunga mawar.Saat itu tengah malam dan istana sunyi. Selain tempat yang harum dan indah ini, hanya ada sinar bulan dan cahaya lilin.Bahkan cahaya bulan membawa keindahan yang kejam.Suara deburan air terdengar sangat menggetarkan jiwa dan jelas menggetarkan istana yang besar, kosong, dan sunyi itu.Aku berjuang mati-matian untuk bernapas, tapi cengkeraman maut itu menahanku, tanpa memberiku sedikit pun celah untuk memberontak.Ketika aroma wewangian bunga merebak, Prahasta membeku dan tampak seakan baru terbangun dari mimpi.Dia melemparkanku ke samping tanpa peduli. Napasnya terengah-engah.Sang adipati masih geram dan belum cukup melampiaskan amarahnya. Dia mengambil sabuk basah di tanah dan mencambukku keras-keras."Katakan, siapa kamu? Kenapa kamu persis seperti dia? Ke m

  • Rahasia di Balik Istana   Bab 5

    Setelah pulang untuk mengurus pemakaman keponakanku, aku "diizinkan" untuk kembali dan menemui sang pangeran.Perangainya berwibawa dan dingin. Dia sedang memegang cangkir porselen putih, ditemani pembakar dupa berlapis emas yang menyala dengan aroma ambergris mewah.Gumpalan asap putih itu jatuh di kakiku, persis seperti nyawa keponakan mungilku yang tak berarti seperti rumput liar, dan lenyap dalam sekejap.Aku menundukkan mataku tanpa suara, tanpa menampilkan rasa benci di mataku.Hanya karena posisinya sebagai bangsawan, dia berlagak seperti Tuhan, memutuskan hidup dan mati seseorang.Betapa tidak tahu malu dan kejam!Melihatku kembali, Prahasta samar-samar tertawa, menggunakan nada paling tenang untuk mengucapkan kata-kata yang paling kejam."Bagaimana menurutmu? Ini adalah pembalasan untuk kakakmu karena telah mengkhianatiku. Sayang sekali, dia nggak berguna. Aku sudah memberinya anugerah terbesar dengan membiarkan anak sialan itu hidup. Karena dia mengkhianatiku, nggak ada gunan

  • Rahasia di Balik Istana   Bab 6

    Seiring bertambahnya cinta sang adipati kepadaku, aku perlahan memahami temperamen dan kebiasaannya. Jadi, aku selalu mampu menenangkan amarah kasarnya dengan tepat.Dia tidak lagi kejam kepadaku seperti sebelumnya, dan sering membiarkanku melayaninya secara dekat. Aku bahkan bisa keluar masuk ruang kerjanya sesuka hati.Aku memperhatikan bahwa Prahasta selalu mabuk hampir setiap kali dia kembali dari jamuan keluarga di istana kerajaan.Malam-malam saat itu terjadi sering kali menjadi siksaan paling menyakitkan bagiku.Dia suka memanggilku Rani di tempat tidur, seolah sedang melampiaskan emosi."Rani, suatu hari nanti, aku akan membuatmu memohon belas kasihan di bawah tubuhku."Aku terkejut. Adipati Halinka harusnya bisa menikahi wanita mana pun yang dia sukai. kenapa dia harus bersedih karenanya setiap hari?Kecuali, orang itu adalah seseorang yang jauh di atasnya ....Pada tanggal 23, putra mahkota kerajaan, Lesmana Barawijaya, kembali dari perburuan. Istana mengadakan perjamuan besa

  • Rahasia di Balik Istana   Bab 7

    Fakta berbicara sendiri.Aku dan kakakku hanya pengganti yang dimanfaatkan Adipati Halinka untuk melampiaskan angan-angannya kepada Pusparanti.Pusparanti mengerucutkan bibirnya dan menggeleng, menebarkan senyum yang dibuat-buat di bibirnya."Pengganti tetap saja pengganti, nggak akan bisa sebagus orang yang sebenarnya. Sama seperti pantulan bulan di air kolam, sampai akhir waktu pun nggak akan sama. Prahasta, hentikan obsesimu."Aku sangat terkejut, tapi Prahasta tampak tidak menyadarinya. Dia mengangkat gelas anggurnya dan berkata dengan lantang."Kalau begitu, aku doakan hidup yang panjang dan bahagia untukmu dan Yang Mulia Lesmana."Dia sengaja menekankan kata-katanya dengan suara rendah. Tatapannya kepada Pusparanti agak seperti cinta tak terbalas yang rumit....Di tengah perjamuan, aku tenggelam dalam pikiranku, memikirkan bagaimana cara memanfaatkan ini untuk membalas dendam.Tanpa diduga, saat aku keluar dengan alasan pergi buang air kecil, aku melihat wajah yang sangat tidak

  • Rahasia di Balik Istana   Bab 8

    Kembali ke ruang perjamuan, aku diam-diam membawa sebuah obat rahasia dan diam-diam memasukkannya ke dalam kendi anggur, membuat Prahasta mabuk.Obat rahasia itu persis seperti jamu yang kubawa, jamu yang dapat menyebabkan air susu wanita meluap-luap.Hanya saja, pelayan tua yang mencarikan jamu itu pernah diam-diam bercerita padaku. Katanya, jamu itu bisa menjadi obat perangsang jika dikonsumsi laki-laki. Dalam dua jam, tubuhnya akan panas dan bergairah dan sulit melepaskannya ....Kakakku mengenakan tudung dan menyamar sebagai dayang istana untuk menuangkan anggur. Dia juga diam-diam menyelinap ke dekat Pusparanti dan menuangkan anggur untuknya.Anggur itu juga diisi ramuan yang memiliki efek luar biasa, apalagi dengan bantuan anggur.Setelah sekitar satu jam, aku dapat melihat Pusparanti mulai gelisah.Wajah cantiknya memerah, sedikit terengah-engah. Bagian di bawah kerah bajunya juga tampak bercak basah yang kasat mata.Dalam etiket istana kerajaan, tidak diragukan lagi bahwa mempe

Bab terbaru

  • Rahasia di Balik Istana   Bab 8

    Kembali ke ruang perjamuan, aku diam-diam membawa sebuah obat rahasia dan diam-diam memasukkannya ke dalam kendi anggur, membuat Prahasta mabuk.Obat rahasia itu persis seperti jamu yang kubawa, jamu yang dapat menyebabkan air susu wanita meluap-luap.Hanya saja, pelayan tua yang mencarikan jamu itu pernah diam-diam bercerita padaku. Katanya, jamu itu bisa menjadi obat perangsang jika dikonsumsi laki-laki. Dalam dua jam, tubuhnya akan panas dan bergairah dan sulit melepaskannya ....Kakakku mengenakan tudung dan menyamar sebagai dayang istana untuk menuangkan anggur. Dia juga diam-diam menyelinap ke dekat Pusparanti dan menuangkan anggur untuknya.Anggur itu juga diisi ramuan yang memiliki efek luar biasa, apalagi dengan bantuan anggur.Setelah sekitar satu jam, aku dapat melihat Pusparanti mulai gelisah.Wajah cantiknya memerah, sedikit terengah-engah. Bagian di bawah kerah bajunya juga tampak bercak basah yang kasat mata.Dalam etiket istana kerajaan, tidak diragukan lagi bahwa mempe

  • Rahasia di Balik Istana   Bab 7

    Fakta berbicara sendiri.Aku dan kakakku hanya pengganti yang dimanfaatkan Adipati Halinka untuk melampiaskan angan-angannya kepada Pusparanti.Pusparanti mengerucutkan bibirnya dan menggeleng, menebarkan senyum yang dibuat-buat di bibirnya."Pengganti tetap saja pengganti, nggak akan bisa sebagus orang yang sebenarnya. Sama seperti pantulan bulan di air kolam, sampai akhir waktu pun nggak akan sama. Prahasta, hentikan obsesimu."Aku sangat terkejut, tapi Prahasta tampak tidak menyadarinya. Dia mengangkat gelas anggurnya dan berkata dengan lantang."Kalau begitu, aku doakan hidup yang panjang dan bahagia untukmu dan Yang Mulia Lesmana."Dia sengaja menekankan kata-katanya dengan suara rendah. Tatapannya kepada Pusparanti agak seperti cinta tak terbalas yang rumit....Di tengah perjamuan, aku tenggelam dalam pikiranku, memikirkan bagaimana cara memanfaatkan ini untuk membalas dendam.Tanpa diduga, saat aku keluar dengan alasan pergi buang air kecil, aku melihat wajah yang sangat tidak

  • Rahasia di Balik Istana   Bab 6

    Seiring bertambahnya cinta sang adipati kepadaku, aku perlahan memahami temperamen dan kebiasaannya. Jadi, aku selalu mampu menenangkan amarah kasarnya dengan tepat.Dia tidak lagi kejam kepadaku seperti sebelumnya, dan sering membiarkanku melayaninya secara dekat. Aku bahkan bisa keluar masuk ruang kerjanya sesuka hati.Aku memperhatikan bahwa Prahasta selalu mabuk hampir setiap kali dia kembali dari jamuan keluarga di istana kerajaan.Malam-malam saat itu terjadi sering kali menjadi siksaan paling menyakitkan bagiku.Dia suka memanggilku Rani di tempat tidur, seolah sedang melampiaskan emosi."Rani, suatu hari nanti, aku akan membuatmu memohon belas kasihan di bawah tubuhku."Aku terkejut. Adipati Halinka harusnya bisa menikahi wanita mana pun yang dia sukai. kenapa dia harus bersedih karenanya setiap hari?Kecuali, orang itu adalah seseorang yang jauh di atasnya ....Pada tanggal 23, putra mahkota kerajaan, Lesmana Barawijaya, kembali dari perburuan. Istana mengadakan perjamuan besa

  • Rahasia di Balik Istana   Bab 5

    Setelah pulang untuk mengurus pemakaman keponakanku, aku "diizinkan" untuk kembali dan menemui sang pangeran.Perangainya berwibawa dan dingin. Dia sedang memegang cangkir porselen putih, ditemani pembakar dupa berlapis emas yang menyala dengan aroma ambergris mewah.Gumpalan asap putih itu jatuh di kakiku, persis seperti nyawa keponakan mungilku yang tak berarti seperti rumput liar, dan lenyap dalam sekejap.Aku menundukkan mataku tanpa suara, tanpa menampilkan rasa benci di mataku.Hanya karena posisinya sebagai bangsawan, dia berlagak seperti Tuhan, memutuskan hidup dan mati seseorang.Betapa tidak tahu malu dan kejam!Melihatku kembali, Prahasta samar-samar tertawa, menggunakan nada paling tenang untuk mengucapkan kata-kata yang paling kejam."Bagaimana menurutmu? Ini adalah pembalasan untuk kakakmu karena telah mengkhianatiku. Sayang sekali, dia nggak berguna. Aku sudah memberinya anugerah terbesar dengan membiarkan anak sialan itu hidup. Karena dia mengkhianatiku, nggak ada gunan

  • Rahasia di Balik Istana   Bab 4

    Perasaan tercekik menyergapku tiba-tiba. Kepalaku seperti dihantui bayangan besar."Tolong ... jangan ...."Permohonan tolongku tidak didengar. Prahasta mendorongku ke dalam sumber air panas yang dipenuhi kelopak bunga mawar.Saat itu tengah malam dan istana sunyi. Selain tempat yang harum dan indah ini, hanya ada sinar bulan dan cahaya lilin.Bahkan cahaya bulan membawa keindahan yang kejam.Suara deburan air terdengar sangat menggetarkan jiwa dan jelas menggetarkan istana yang besar, kosong, dan sunyi itu.Aku berjuang mati-matian untuk bernapas, tapi cengkeraman maut itu menahanku, tanpa memberiku sedikit pun celah untuk memberontak.Ketika aroma wewangian bunga merebak, Prahasta membeku dan tampak seakan baru terbangun dari mimpi.Dia melemparkanku ke samping tanpa peduli. Napasnya terengah-engah.Sang adipati masih geram dan belum cukup melampiaskan amarahnya. Dia mengambil sabuk basah di tanah dan mencambukku keras-keras."Katakan, siapa kamu? Kenapa kamu persis seperti dia? Ke m

  • Rahasia di Balik Istana   Bab 3

    Saat pagi tiba, aku menyeret tubuh lemasku dan menemani pangeran di taman belakang.Menjadi ibu susuan tidak perlu melakukan pekerjaan apa pun, hanya harus selalu di dekat pangeran agar dia tidak kelaparan.Aku bertemu permaisuri adipati untuk pertama kalinya di paviliun yang ada di taman belakang.Karena gangguan kesehatan setelah melahirkan, dia tidak keluar kamar selama sebulan penuh. Sekarang pun dia masih tampak lemah dan rapuh.Dadanya bahkan lebih rata daripada dada wanita-wanita yang belum melahirkan. Tidak heran kebutuhan pangeran tidak bisa tercukupi olehnya.Permaisuri menatapku dengan tatapan iri."Ayunda, kamu jauh lebih berisi dari waktu itu, aku jadi iri. Air susuku terlalu sedikit, jadi nggak bisa menyusui anakku sendiri, uhuk uhuk ...."Aku bergegas merangkulnya. "Permaisuri, jangan memaksakan diri."Karena aku pernah membantu mengurus anak kakakku, aku bisa mengobrol panjang dengan permaisuri soal mengasuh anak. Aku lega berhasil menyamar tanpa menimbulkan curiga.Aku

  • Rahasia di Balik Istana   Bab 2

    Aroma menarik khas laki-laki menghantam hidungku, bercampur dengan bau alkohol. Dia adalah Prahasta Barawijaya, Adipati Halinka. Dia tampak baru kembali dari jamuan makan di istana kerajaan.Aku terhuyung-huyung ketakutan. Saat aku melihat ke atas, aku merasa hampir tenggelam dalam matanya.Hidungnya mancung. Garis matanya indah. Bibirnya tipis seperti ukiran. Bahkan pakaiannya yang mewah pun tampak seperti menodai kesempurnaannya. Dia adalah pria paling tampan yang pernah aku temui di dunia.Para dayang segera mengundurkan diri keluar ruangan melihat situasi ini.Tanpa diduga, sebelum aku sempat memakai bajuku, Prahasta tiba-tiba memelukku erat dan berbisik di telingaku dengan penuh kasih sayang."Akhirnya kamu kembali. Aku sangat merindukanmu ...."Tubuhnya tidak terlihat ingin melepaskanku sama sekali. Dia membenamkan wajahnya di bola wewangian pemberian kakakku dan menghirupnya dalam-dalam.Aku terkesiap. Beberapa tetes cairan masih menggantung di sudut bibir sang adipati saat dia

  • Rahasia di Balik Istana   Bab 1

    Kakak kembarku ditunjuk menjadi ibu susuan Pangeran Adipati Halinka, tapi dia pergi kawin lari dengan kekasihnya.Demi menghindarkan keluargaku dari murka keluarga adipati, aku harus meminum jamu rahasia untuk memicu produksi air susu dan menggantikan kakakku ke istana.Aku tidak menyangka, yang perlu kuberi makan tidak hanya si bayi pangeran adipati kecil. Tapi juga Adipati Halinka yang sudah dewasa dengan tubuh tinggi besar dan wajah tampan ....*Aku dan kakakku Ayunda terlahir kembar. Penampilan kami sama persis sejak kecil.Aku pemalu, tertutup, dan selalu bersikap sopan. Sebaliknya, dia cerdas dan menawan, bersinar cemerlang seperti matahari.Kami berdua pernah berdiri bergandengan tangan di depan cermin dan menanggalkan pakaian cantik kami. Rambut hitam kami terurai di dada seputih salju. Rona merah muda menghiasi pipi dan merah cerah menggoda di bibir kami.Bedanya, lekuk tubuhku lebih jelas dibandingkan kakakku, dengan bentuk seperti vas bunga. Buah dadaku juga lebih berisi di

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status