Share

Pulang Sebentar

Penulis: Syarlina
last update Terakhir Diperbarui: 2022-04-13 21:36:36

Aku memandang keluar dari jendela kamar rawatku ini untuk mengalihkan kesedihan di hati. Tampak taman depan penuh dengan bunga dan tanaman beraneka warna. Indah. Melihatnya, mengingatkanku akan kenangan bersama Ibu. Kami sering menyiram bersama atau sekedar duduk santai memandangi keindahan mereka.

Aku mengerjap. Air mata menetes dari kedua sudut mata. Kuhirup oksigen dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan. Lega? Belum. Masih ada yang berdenyut nyeri. Kutekan dada ini, berharap sakitnya hilang. Tidak mau juga, rasa itu masih betah bersemayam di dalamnya. Entah kapan dia akan pergi.

***

 "Kak," sapa Fajar membuyarkan lamunanku.

 "Ya."

 "Semua sudah beres, kita bisa pergi sekarang," ujarnya. Aku menganggukkan kepala. 

 "Barang Kakak sudah lengkap? ap

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
kmu jangan terlalu egois Ya .gpp d bantu Daffa dia pengacara terkenal dn juga banyak temen pengacara yg handal jadi biar cpt keluar surat dr pengadilan dn g ber tele2 juga ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rahasia Suamiku    Wanita itu Berulah

    Aku melirik ke arah Fajar. "Iya Kak, buat nenangin diri dulu. Biar nggak keingat sama kecelakaan yang lalu," balas Fajar menjawab pertanyaan Mas Daffa. Syukur Fajar tidak mengatakan alasan yang sebenarnya."Oh, baguslah buat menyegarkan pikiran juga. Bintang tahu 'kan?"Sebenarnya aku malas menjawab rasa penasaran Mas Daffa. Tapi kalau tidak dijawab juga nggak enak karena aku numpang naik mobilnya. "Iya," sahutku cepat lalu segera menyenderkan badan ke punggung kursi dan memejamkan kedua mata. Aku berharap Mas Daffa berhenti bertanya atau mengajak bicara setelah melihat posisiku sekarang.***"Kak, bangun. Sudah sampai." Tangan Fajar mencolek bahuku pelan. "Hoamm ...." Aku berpura terbangun. Padahal aku tidak tertidur sepanjang jalan."Maaf ketiduran," ucapku samb

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-13
  • Rahasia Suamiku    Akhirnya Pulang

    Kusentuh setiap sisi dalam kamar ini. Dari ranjang sampai ke meja kerja Mas Bintang. Aku duduk sebentar di kursi kebesarannya saat bekerja. Nyaman. Menghela nafas panjang lalu segera bangkit berjalan menuju lemari pakaian. Kuambil selembar kemejanya, kuusap dan kuhirup bau harum aroma khas parfum yang sering ia pakai di tubuhnya. Tersadar, kujatuhkan kemeja tersebut ke bawah.Untuk apa aku membaui harum bajunya? bukankah aku ingin melupakannya?Kulipat dan kuletakkan kembali kemeja tersebut ke tempat semula. Kupandangi tumpukan bajuku yang masih tersisa banyak di dalam lemari ini.'bawa apa tidak ya?' pikirku.Mataku mengitari sisi kamar. 'sudahlah, biarkan saja disini. Terlalu banyak kalau kubawa pulang semua. Terserah kalau Mas Bintang mau membuangnya'.&nbs

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • Rahasia Suamiku    Terpaksa Jujur Pada Daffa

    Untuk apa Mas Bintang menghubungiku sebanyak ini? Merindu kah? atau baru menyesal karena tidak mencegah kepergianku. Tidak, kurasa tidak keduanya. Kuletakkan kembali ponsel ke atas kasur. Tepatnya dibanting.Drrtt ... Drrtt ... Drrtt ...Ponselku berdering.Kuambil ponsel tadi dengan posisi masih rebahan. Kumiringkan kepala ke kanan. "Mas Bintang," gumamku.Kubiarkan deringnya berbunyi sampai nada terakhir, panggilan pun berakhir.Haruskah kublokir nomornya? Tidak, nanti dulu. Mungkin lebih baik kulihat dulu isi pesannya yang belum dibuka.{Angkat Ya}"Nggak," ketusku bergumam sendiri.{Kamu dimana?}"Bukan urusanmu!"

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • Rahasia Suamiku    Teman Almarhumah Ibu

    Setelah melalui perdebatan panjang akhirnya selesai sudah aku diinterogasi oleh Mas Daffa. Interogasi? Yah ... anggaplah begitu. Mas Daffa hanya memintaku menyiapkan buku nikah, KTP, dan kartu KK. Selebihnya biar dia yang menyiapkan semua dokumen untuk persyaratan pengajuan gugatan cerai. Setidaknya aku tidak perlu repot bolak-balik ke kantor pengadilan untuk mengurusnya. Tapi tetap saja saat ada panggilan sidang dari pengadilan, aku diharapkan hadir karena akulah yang mengajukan gugatan perceraian.Setelah Mas Daffa pergi, langsung saja kuhajar Fajar dengan kemarahanku."Kamu gimana sih Jar, nggak bantu Kakak sama sekali," ujarku sewot sambil menepuk bahunya dengan keras."Aduh ..., Sakit Kak. Apa yang harus Fajar bantu? Kak Aya kan tinggal ceritakan semuanya, itu ... bisa," ucapnya berkelit."Tapi setidaknya

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-14
  • Rahasia Suamiku    Akhirnya

    Empat belas hari sudah aku berada disini. Di rumah masa kecilku. Mas Bintang masih berusaha menghubungiku lewat Fajar karena nomornya sudah kublokir.Sesuai dugaan Mas Daffa, Mas Bintang menolak gugatan cerai yang kulayangkan kepadanya. Dia bersikukuh tetap ingin mempertahankan rumah tangga kami.Pernah juga di hari ketujuh atau seminggu aku berada disini, Mas Bintang nekat mendatangiku. Ia bahkan sudah kehilangan urat malunya dengan rela berlutut di depan pintu rumah dan memohon agar aku membatalkan gugatan cerai kami. Para tetangga dan warga sekitar heboh menyaksikan aksinya. Bahkan ada yang sengaja ingin merekam mengambil videonya, untung sempat dihalangi Fajar. Fajar bahkan mengancam akan melaporkan ke polisi siapa pun yang sengaja merekam atau memvideokan aksi Mas Bintang, dan untungnya mereka tidak ada yang berani melakukan karena tahu Fajar kuliah hukum.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15
  • Rahasia Suamiku    Dimana Dia?

    Kuputuskan berkunjung ke rumah Mas Bintang setelah selesai menghadiri persidangan terakhir kami. Nomor Mas Bintang dari Minggu kemarin tidak bisa dihubungi. Selama ini aku hanya berkomunikasi dengan Bi Sri. Bibi masih kerja disana. Bibi bilang keadaan rumah kacau. Ibu hanya berbaring diatas tempat tidurnya. Sedang Mas Bintang, kadang pulang, kadang tidak.Mungkin dia bermalam di rumah Salma. Syukurlah kalau akhirnya Mas Bintang memutuskan bersama Salma. Mungkin mereka memang berjodoh, akulah yang salah telah memasuki kenyaman hidup mereka. Namun alangkah bagusnya kalau Salma tinggal bersama Ibu disana, berusaha merebut hati Ibu apa salahnya. Kenapa mereka masih pisah rumah? apa karena Ibu belum memberikan restunya? Banyak pertanyaan bersarang di benakku."Apa rencanamu Ya setelah ini? Apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Mas Daffa sembari tangannya tetap siaga di batang stir.

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15
  • Rahasia Suamiku    Pov Bintang 1

    "Apa Bu?" aku tercengang mendengar ucapan Ibu barusan."Menikah? Kenapa Ibu bisa memutuskan semuanya tanpa persetujuan Bintang terlebih dulu! lalu apa ini? Perjodohan apa Bu? Ibu jangan bercanda," pekikku masih tidak percaya.Bagaimana mungkin Ibu tidak meminta pendapatku mengenai hal sepenting ini, dan langsung saja merencanakan pernikahanku dengan orang asing. Lewat perjodohan pula? Ini bukan jamannya Siti Nurbaya, dan aku pria, bukan wanita. Apakah masih jamannya main jodoh-jodohan begitu?Jodoh yang Ibu pilihkan sejak aku kecil? Permainan apa itu Bu. Kita hidup di jaman milenial, tidak ada lagi perjanjian seperti itu."Ibu yakin kamu pasti suka sama dia, dia wanita baik-baik, Ibu kenal betul keluarganya. Ayolah Bintang dengarkan Ibu, bukankah kamu sayang sama Ibu. Mungkin ini permintaan terakhir ibu, siapa tahu esok Ibu mat

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15
  • Rahasia Suamiku    Memberi tahu Salma

    Kupacu mobilku dengan kecepatan tinggi. Ibu saja sampai terhentak raganya karena laju mobil yang dikemudikan."Bintang! pelankan mobilmu! Kamu mau Ibu mati?" teriak Ibu yang duduk di sampingku dengan mata melotot menatapku tajam.Dalam keadaan senang saja tak dapat kutolak perintahnya, apalagi dalam keadaan marah. Laju mobil terpaksa kupelankan. Kudengar Ibu mendesah lega sembari memperbaiki letak hijab dikepalanya."Kamu kenapa sih Nak, menyetir seperti itu, marah sama Ibu?" tanyanya lembut.Sudah tahu tapi masih nanya, itulah Ibu. Apa mungkin aku bisa protes akan keputusannya? Itu tidak mungkin."Jawab dong! 'kan anak Ibu punya mulut," bujuk Ibu sambil mengusap lenganku.Ibu paling bisa membujuk. Mana mungkin aku bisa marah den

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-15

Bab terbaru

  • Rahasia Suamiku    Takdir Hidupku

    Akhirnya aku menikah dengan Mas Daffa setelah dua bulan dari lamaran kemarin. Keluarga Mas Daffa sangat open kepadaku. Mereka menerima keadaanku dengan tangan terbuka. Tidak ada nyinyiran atau sindiran pedas dari mulut mereka. Apalagi orangtuanya. Mas Daffa sekarang cuma mempunyai Ibu saja, ayah Mas Daffa sudah tiada. Mama Lola sangat baik kepadaku. Perlakuannya sama seperti Ibunya Mas Bintang dulu, penuh kasih sayang.Aku ikut tinggal bersama Mas Daffa ke rumahnya. Masih satu kota dengan Fajar. Untuk kedua kalinya, aku meninggalkan Fajar sendirian lagi di rumah. Tidak apa, untung dia anak lelaki. Aku yakin ia bisa jaga diri dan pergaulan.***Baru kali ini kurasakan kebahagiaan berumah tangga, setelah menikah dengan Mas Daffa. Kami saling terbuka. Tidak ada yang ditutup-tutupi dari diri kami masing-masing. Barang pribadi bebas dipegang siapa saja, entah aku ata

  • Rahasia Suamiku    Merajut ada(pov Cahaya)

    Sepanjang jalan pulang ke kota asalku, aku merenung. Sungguh bukan impianku mempunyai pernikahan yang sesingkat ini. Kuikhlaskan hati pada Ilahi, dengan memantapkan hati tetap teguh melangkah membuka lembaran baru di hidupku. Mencoba berprasangka baik terhadap Sang pencipta atas ujian hidup yang telah ditakdirkan kepada hambaNya. Akhirnya aku kembali kesini, ke tempat masa kecilku dulu dan meniti hidup yang baru.Bulan silih berganti, aku sudah bergelut beraktivitas mengajar di salah satu taman kanak-kanak. Rasanya senang bisa berinteraksi dengan mereka. Berteman baik dengan kepolosan dan tingkah polah lucu mereka. Tak pernah kudengar lagi kabar mantan suamiku. Terakhir saat berkunjung ke rumahnya, aku dibuat terkejut dengan kenyataan menyedihkan kalau Mas Bintang mengalami depresi berat. Keadaan Ibu yang cuma berbaring di tempat tidur lebih mengiris hatiku. Aku tidak bisa berbuat

  • Rahasia Suamiku    Terpuruk dan Mencoba Bangkit

    "Mas, itu sudah nggak penting, sekarang keselamatan Kia yang harus kita pikirkan, bukankah kamu sangat menyayanginya?" ucapnya dengan sesegukan dan menatapku sendu.Aku tidak habis pikir, begitu mudahnya ia bilang tidak penting. Kia bukan anak kandungku. Golongan darah kami berbeda. Lalu anak siapa dia?Aku masih mendebatnya dan memaksanya memberitahuku yang sebenarnya. Ia tergugu menangis dan bersujud di kakiku. Memohon ampun dan memintaku memaafkannya. Dia sendiri bilang tidak tahu siapa lelaki yang merupakan ayah kandung Kia. Aneh, bagaimana mungkin? Jadi benar kata Ibu selama ini kalau Salma bukan wanita baik-baik. Berapa lelaki yang sudah menidurinya? Aku menolaknya dan bergegas keluar dari ruangan tersebut. Salma mencoba mengejarku tapi tidak kugubris. Hatiku hancur mengetahui semua kebenaran ini. Kia, maafkan Ayah, aku tidak sanggup untuk tetap di sini menunggumu pulih. Aku perlu wak

  • Rahasia Suamiku    Rahasia Lagi

    Kukira bisa mengendalikan semuanya dengan mudah, ternyata salah. Tidak mungkin dua kursi bisa duduk bersama. Entah apa yang terjadi, Salma dan Cahaya bisa saling bertemu. Apakah mereka janjian atau tidak disengaja, mungkin semua ini sudah takdir Allah. Yang tidak kumengerti kenapa bisa mendadak seperti ini? Di saat aku belum siap untuk mempertemukan mereka dan sesuatu yang tidak kuinginkan malah terjadi. Aku tahu dari cara Cahaya melihatku ia sangat marah. Bahkan panggilan dan penjelasanku tak digubrisnya. Ia pergi dengan emosi yang memuncak hingga mengalami kecelakaan. Bukan cuma Aya, tapi Ibu pun jatuh sakit karena jantungnya kumat lagi mendengar Aya kecelakaan. Yang menyakitkan aku harus kehilangan anak yang sangat kunantikan kehadirannya. Aya keguguran. Kecelakaan itu penyebabnya. Sebab itu pula hubunganku dengan Aya kembali memburuk. Fajar sudah tahu kisah sebenarnya dan ikutan marah padaku. Ia juga melarangku mendekati kakaknya bahkan mereka akan pulang ke rumah mereka.

  • Rahasia Suamiku    Kabar Baik

    "Sudahkan, Mas tutup teleponnya. Tenangin Kia, kamu ibunya, masa tidak bisa menenangkan anak sendiri," ucapku sewot. Lalu sambungan panggilan benar kuputus sepihak. Biarlah kali ini tidak kuhiraukan Kia, aku yakin Salma bisa mengatasi anaknya sendiri.Untuk saat ini aku fokus ke Cahaya. Aku harus memikirkan cara agar Aya membatalkan keinginannya untuk pergi dari rumah ini.***Kulihat Aya membereskan baju dan memasukkannya ke dalam koper. Aku memberitahunya agar jangan lama berada disana, kasihan Ibu, ujarku. Lagi-lagi kata Ibu yang terucap, Aya menoleh ke arahku sekilas, dapat kulihat masih ada sorot kemarahan dari matanya. Aya hanya diam, dia tidak menggubris omonganku. Untungnya ia masih mau memasak dan menyiapkan sarapan pagi kami. Aku terus menatapnya, Ibu menyuruhku mengantarkan Aya pulang, tapi Aya menolak, ia bahkan hampir berkata dengan nada marah kepada Ibu,

  • Rahasia Suamiku    Maaf

    "Ya, sini duduk," pintaku, dengan menepuk atas kasur di sebelahku. Aya menolak, ia lebih memilih berdiri memandangi luar jalanan dari balik jendela. Kulihat di sudut matanya tampak buliran air mata. Hatiku semakin terenyuh, sesakit itukah rasanya Ya, maaf, lirihku dalam hati.Kutarik nafas panjang sebelum memulai kebenaran ini. "Wanita itu namanya Salma. Dia ... Istriku." Akhirnya kalimat itu terucap juga dari bibirku.Aya tampak syok, raganya merosot kebawah, dan terduduk di lantai. Dia menangis. Tak tega melihatnya, kulangkahkan kaki menghampirinya."Stop! berhenti disana!" teriaknya dengan berlinang air mata sambil mengangkat telapak tangan ke udara. Aku terdiam membeku di tempatku berdiri. Aya terlihat bukan dirinya, untuk pertama kali kulihat kilatan kemarahan di kedua netranya. Ia juga berani membentakku."Kapan kalia

  • Rahasia Suamiku    Jujur?

    "Maaf Ya, kasih Mas waktu untuk membuktikan kalau Mas juga mencintaimu," aku meyakinkannya lagi. Perasaanku kali ini tidak enak. Ada rasa takut yang dalam saat Aya mulai bicara seperti ini. Yang lebih mengejutkan tiba-tiba Aya menanyakan tentang Salma. Pasti Ibu yang cerita, tapi kenapa? Bukankah kami sepakat untuk menyembunyikannya? Kutarik tubuhnya berbaring bersamaku. Kupeluk ia erat. Aku berusaha meyakinkannya kalau aku mencintainya, sangat mencintainya, apa pun yang diceritakan Ibu tentang Salma jangan sampai membuatnya meragukanku.Kuminta ia segera tidur karena aku pun juga sudah mengantuk. Kupejamkan mataku. Tapi firasatku mengatakan kalau ia belum tidur."Ehem ..., sudah puas menatap wajahku ini?"Aku tidak tahu seperti apa ekspresinya, tapi dengan adanya pergerakan tubuhnya saat kupeluk aku tahu ia terkejut.

  • Rahasia Suamiku    Mencoba meyakinkan

    Ibu terkena stroke. Kaki sebelahnya tidak bisa digerakkan, tapi bukan lumpuh. Kata dokter ini masih ringan. Ibu diminta terus mengikuti terapi untuk pemulihan kakinya.Sungguh pukulan berat untukku. Karena akulah yang tanpa sengaja membuat Ibu mengalami hal itu.Cahaya tidak tahu penyebab Ibu masuk rumah sakit. Aku dan Ibu sepakat merahasiakannya dari Aya.Ibu mulai menjaga jarak denganku. Dia hanya bersikap hangat padaku, bila ada Aya di sisinya, setelah itu sikapnya dingin. Sedingin es. Tidak pernah Ibu begitu denganku. Ini baru seumur hidupku diacuhkan oleh orang yang paling kusayang.Ibu memintaku untuk tutup mulut dan jangan sampai masalah ini diketahui Aya. Ibu bahkan memaksaku untuk meninggalkan Salma. Maaf Bu, aku tidak bisa. Kia–anakku butuh sosok ibu dan ayahnya. Jadi selama ini aku

  • Rahasia Suamiku    Akhirnya Ketahuan

    Kusentuh kembali lekuk wajah cantik Cahaya yang tertidur pulas di sebelahku. Sekarang entah kenapa ini jadi candu untukku. Aku tak bisa mengendalikan hasrat dalam diri. Semalam aku menggila dengan menyerangnya bertubi-tubi, hingga wanita cantik di sampingku ini terkulai lemah tak berdaya. Aneh, kenapa rasanya berbeda dengan Salma? Aku tidak merasakan sensasi menakjubkan seperti ini di malam pertama kami. Rasanya pun tak bisa kuingat seolah tak pernah menjamahnya. Dengan Salma, aku sekedar melampiaskan saja, tapi dengan Cahaya, aku ..., Ah sudahlah. Kalau dibandingkan begini aku merasa berdosa dengan Salma.***Setelah malam panas itu, aku berusaha keras menjauhi Cahaya. Sikapku malah semakin dingin dengannya. Bukan karena tak suka, tapi karena takut akan mengulangi lagi malam panas itu. Aku sangat merasa bersalah dengan Salma. Dua janji telah kulanggar. Namun tetap saja, pesona Cahaya lebih kuat hingga membuat

DMCA.com Protection Status