Home / Romansa / Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara / Bab 221. Memaksa keluar dari Rumah Sakit

Share

Bab 221. Memaksa keluar dari Rumah Sakit

Author: Runayanti
last update Last Updated: 2025-01-03 21:12:24

"Kamu terlihat pucat, Sayang."

Savanah mengangguk kecil.

Roni memandang Savanah dengan tatapan penuh perhatian. Ia tahu bahwa ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar rasa mual atau lelah. Ia menghela napas panjang sebelum akhirnya bertanya, “Savanah, kapan kita akan melangsungkan pernikahan?”

Pertanyaan itu membuat Savanah terdiam. Ia menunduk, mencoba menghindari tatapan Roni. Dalam hatinya, ia tahu bahwa ia belum siap untuk menjawab pertanyaan itu.

“Roni,” katanya pelan, suaranya hampir bergetar, “tentang tadi… aku—aku hanya menantang Damian.”

Roni terdiam, wajahnya berubah sedikit suram. “Jadi, kau mengatakan itu hanya untuk membuat Damian marah?” Suaranya terdengar lesu dan penuh kekecewaan.

Savanah tidak menjawab, tetapi raut wajahnya sudah cukup menjelaskan segalanya. Roni menghela napas berat, mencoba menenangkan dirinya dari rasa kecewa yang mulai merasuk.

“Aku mengerti,” kata Roni akhirnya, meskipun suaranya terdengar sedikit getir. “Aku hanya menjadi alat permainanmu.”

Sav
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 222. Aku bukan milikmu lagi! Damian!

    Damian berhenti sejenak, menatap dokter itu dengan dingin. “Terima kasih atas saran Anda, Dok. Tapi saya tahu tubuh saya lebih baik dari siapa pun.”“Tuan Damian, ini berisiko. Anda masih membutuhkan waktu—”“Cukup,” potong Damian sambil melangkah pergi. “Saya sudah memutuskan.”"Ingatlah untuk kembali dan melakukan fisioterapi, dan Anda juga belum diperbolehkan untuk membawa motor dan...""Hei... Tuan Damian."Apa pun yang dikatakan oleh sang Dokter, tidak menjadi perhatian Damian. Pria itu bergerak terus menuju ke parkiran, di mana motornya sudah berada di sana.Angin malam langsung menyambutnya dengan dingin. Di tempat parkir, motornya dia hidupkan. Mesin kendaraan itu mengaum begitu ia memutarnya, mengisi keheningan dengan suara yang tajam.Meskipun tubuhnya masih terasa lemah, Damian tidak peduli. Ia mengenakan helm, menarik napas dalam-dalam, lalu melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan rumah sakit.Tujuannya sudah jelas: Bar Salvastone.Sepanjang perjalanan, pikirannya dipe

    Last Updated : 2025-01-03
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 223. Harus tegas!

    Savanah memandang Damian dengan tatapan tidak percaya. Pria itu, yang baru saja membuat seluruh ruangan tegang dengan kehadirannya, kini dengan santai menjatuhkan dirinya ke sofa besar di lantai dua di mana sebelumnya Roni tiduran.Damian menyandarkan tubuhnya, mengangkat satu kaki ke atas sandaran sofa, dan melipat kedua tangannya di belakang kepala. Wajahnya terlihat santai, seolah-olah ia adalah pemilik tempat itu.“Apa yang kau lakukan, Damian?” tanya Savanah, nada suaranya naik. “Kau tidak bisa begitu saja masuk ke sini dan bertingkah seolah-olah ini tempatmu.”Damian membuka matanya perlahan, menatap Savanah dengan senyum kecil yang penuh tantangan. “Aku memutuskan untuk tinggal di sini. Aku rasa ini tempat yang nyaman.”“Damian, aku serius,” kata Savanah, matanya memerah karena marah. “Pergilah dari sini sebelum aku benar-benar kehilangan k

    Last Updated : 2025-01-04
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 224. Kau bisa menyewa kamar hotel!

    "Lagipula, kamu dan Keisha bisa segera memulai hidup baru tanpa adanya gangguan apa pun. Aku juga akan menikah dan menjalani hidup yang baru. Bukankah ini adalah akhir yang adil untuk semua orang?"Damian tidak menjawab, tetapi matanya tetap terpaku pada Savanah, seolah-olah mencari sesuatu yang tidak bisa ia temukan.Melihat Damian yang memilih diam dan malam yang semakin larut, Savanah merasa saatnya untuk tidur dan mungkin membahas hal lainnya besok pagi. Dia merasa harus menjaga kondisi kesehatan dirinya untuk bayi yang berada dalam kandungannya."Sudahlah, beristirahatlah. Mungkin besok pagi kita bisa membicarakan hal ini kembali dengan tubuh dan kepala yang lebih segar," ucap Savanah.Savanah akhirnya meninggalkan Damian sendirian di ruang utama bar, membiarkannya tetap di sofa. Malam itu, meskipun Damian bersikeras untuk tinggal, suasana di Salvastone terasa jauh lebih dingin daripada biasanya

    Last Updated : 2025-01-04
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 225. Di hatiku, kau tetap milikku

    Damian menatapnya dengan sorot mata yang sulit ditebak. “Savanah, tolong,” katanya pelan, suaranya lebih lembut dari biasanya. “Aku hanya butuh tempat untuk tidur malam ini. Aku janji tidak akan menyentuhmu atau mengganggumu. Hanya tidur.”"Ini sudah malam sekali, apakah kamu tega menyuruhku keluar untuk mencari hotel?""Aku juga baru keluar dari Rumah Sakit, membawa motor malam-malam bisa membahayakan...""... dan jangan lupa, aku juga baru mengalami kecelakaan karena motor baru itu..."Savanah terdiam. Ada sesuatu dalam nada suara Damian yang membuatnya sulit untuk menolak, meskipun ia tahu bahwa mengizinkannya masuk bisa membawa lebih banyak masalah.Setelah beberapa saat, Savanah menghela napas panjang dan melangkah ke samping, memberi ruang bagi Damian untuk masuk. “Baiklah,” katanya akhirnya. “Tapi kau tidur di lantai. Aku akan mengambilkan selim

    Last Updated : 2025-01-05
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 226. Lepaskan aku, Damian!

    Savanah berhasil melepaskan dirinya dari pelukan Damian, lalu berdiri dengan cepat di sebelah tempat tidur. Matanya memancarkan kemarahan yang tak bisa ia sembunyikan.“Kau tidak bisa memaksaku untuk memberikan sesuatu yang tidak ingin kuberikan, Damian!” serunya.Damian duduk di tempat tidur, menatap Savanah dengan tatapan tenang tetapi intens. “Aku tidak memaksamu, Savanah. Aku hanya ingin kau jujur pada dirimu sendiri.”“Aku sudah jujur!” balas Savanah dengan suara gemetar. “Aku tidak menginginkanmu lagi dalam hidupku. Jadi, tolong keluar dari kamar ini.”"Aku akan menikah dengan Roni! Kalau kamu masih belum mendengar dengan jelas, maka aku akan mengulangnya ribuan kali sampai kamu bisa mencatatnya dalam kepalamu!" geram Savanah.Namun, Damian tetap duduk di sana, tidak bergerak sedikit pun. “Kalau begitu, buktikan,” katanya pelan.

    Last Updated : 2025-01-05
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 227. Tidak sanggup menolak

    “Tidak,” jawab Damian dengan suara rendah, memeluknya lebih erat. “Aku tidak bisa, Savanah. Aku butuh ini. Aku butuh kau.”Savanah terdiam sejenak, tubuhnya kaku dalam pelukan Damian. Namun, ia tidak bisa mengabaikan detak jantung Damian yang terasa di dadanya, seolah-olah pria itu benar-benar takut kehilangannya.“Aku tidak akan melakukan apa-apa,” kata Damian pelan. “Aku hanya ingin berada di dekatmu. Tolong, jangan usir aku.”Savanah merasa hatinya mulai bergetar. Ia tahu bahwa Damian memiliki cara untuk membuatnya merasa lemah, meskipun ia berusaha keras untuk tetap kuat. Namun, ia juga tahu bahwa jika ia membiarkan ini terus terjadi, ia akan semakin sulit melepaskan diri dari Damian.“Damian, aku…” Savanah mencoba berkata sesuatu, tetapi kata-katanya terhenti.Damian mengangkat wajahnya sedikit, menatap mata

    Last Updated : 2025-01-06
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 228. Kau hamil?

    "Ugh... Damian. J-jangan," rintih Savanah dengan rasa geli nikmat dan tubuh yang mulai bereaksi atas sentuhan maskulin dari prianya.“Savanah, aku mencintaimu,” bisik Damian sambil mengelus pipi Savanah, menatap kedua mata beningnya dalam-dalam.Savanah tidak menjawab. Ia hanya menatap Damian dengan mata yang berkaca-kaca, perasaannya bercampur aduk antara marah, rindu, dan cinta yang masih ada di sudut hatinya.Pernyataan cinta yang tidak pernah dia dapatkan selama ini dan saat ini pria itu mengatakannya dalam moment yang tidak dapat dia tolak. Tubuhnya tidak berkuasa menolak atas cumbuan yang diberikan Damian.Saat Damian menundukkan tubuhnya dan mencium leher Savanah lalu menggigitnya dengan lembut, wanita itu tidak bisa lagi melawan perasaannya. Tangannya bergerak memeluk Damian, membiarkannya mengambil alih pagi itu dengan sentuhan yang penuh gairah."Pelankan, Damian," desis Savanah, mengingat dengan

    Last Updated : 2025-01-06
  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 229. Itu anakku?

    “Ini anakku?” tanya Damian lagi, suaranya lebih tegas kali ini.Savanah mengalihkan pandangannya, tidak bisa menatap langsung ke mata Damian. Namun, kata-kata yang keluar dari mulutnya akhirnya menjawab segalanya.“Ya, Damian. Ini anakmu.”Damian terdiam, mencoba mencerna apa yang baru saja ia dengar. Hatinya dipenuhi dengan emosi yang bercampur aduk—kebahagiaan, keterkejutan, dan rasa bersalah. Ia tahu bahwa segalanya akan berubah mulai sekarang, tetapi ia juga tahu satu hal dengan pasti: ia tidak akan pernah meninggalkan Savanah dan anak mereka lagi.Damian berdiri mematung di depan pintu kamar mandi, matanya terpaku pada Savanah yang masih terlihat pucat. Wajahnya berubah—dari keterkejutan menjadi kebahagiaan yang begitu besar, sesuatu yang tidak pernah ia rasakan selama ini.Savanah melangkah keluar dari kamar mandi dan mengabaikan tatapan penuh selidik dari Damian. D

    Last Updated : 2025-01-07

Latest chapter

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 229. Itu anakku?

    “Ini anakku?” tanya Damian lagi, suaranya lebih tegas kali ini.Savanah mengalihkan pandangannya, tidak bisa menatap langsung ke mata Damian. Namun, kata-kata yang keluar dari mulutnya akhirnya menjawab segalanya.“Ya, Damian. Ini anakmu.”Damian terdiam, mencoba mencerna apa yang baru saja ia dengar. Hatinya dipenuhi dengan emosi yang bercampur aduk—kebahagiaan, keterkejutan, dan rasa bersalah. Ia tahu bahwa segalanya akan berubah mulai sekarang, tetapi ia juga tahu satu hal dengan pasti: ia tidak akan pernah meninggalkan Savanah dan anak mereka lagi.Damian berdiri mematung di depan pintu kamar mandi, matanya terpaku pada Savanah yang masih terlihat pucat. Wajahnya berubah—dari keterkejutan menjadi kebahagiaan yang begitu besar, sesuatu yang tidak pernah ia rasakan selama ini.Savanah melangkah keluar dari kamar mandi dan mengabaikan tatapan penuh selidik dari Damian. D

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 228. Kau hamil?

    "Ugh... Damian. J-jangan," rintih Savanah dengan rasa geli nikmat dan tubuh yang mulai bereaksi atas sentuhan maskulin dari prianya.“Savanah, aku mencintaimu,” bisik Damian sambil mengelus pipi Savanah, menatap kedua mata beningnya dalam-dalam.Savanah tidak menjawab. Ia hanya menatap Damian dengan mata yang berkaca-kaca, perasaannya bercampur aduk antara marah, rindu, dan cinta yang masih ada di sudut hatinya.Pernyataan cinta yang tidak pernah dia dapatkan selama ini dan saat ini pria itu mengatakannya dalam moment yang tidak dapat dia tolak. Tubuhnya tidak berkuasa menolak atas cumbuan yang diberikan Damian.Saat Damian menundukkan tubuhnya dan mencium leher Savanah lalu menggigitnya dengan lembut, wanita itu tidak bisa lagi melawan perasaannya. Tangannya bergerak memeluk Damian, membiarkannya mengambil alih pagi itu dengan sentuhan yang penuh gairah."Pelankan, Damian," desis Savanah, mengingat dengan

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 227. Tidak sanggup menolak

    “Tidak,” jawab Damian dengan suara rendah, memeluknya lebih erat. “Aku tidak bisa, Savanah. Aku butuh ini. Aku butuh kau.”Savanah terdiam sejenak, tubuhnya kaku dalam pelukan Damian. Namun, ia tidak bisa mengabaikan detak jantung Damian yang terasa di dadanya, seolah-olah pria itu benar-benar takut kehilangannya.“Aku tidak akan melakukan apa-apa,” kata Damian pelan. “Aku hanya ingin berada di dekatmu. Tolong, jangan usir aku.”Savanah merasa hatinya mulai bergetar. Ia tahu bahwa Damian memiliki cara untuk membuatnya merasa lemah, meskipun ia berusaha keras untuk tetap kuat. Namun, ia juga tahu bahwa jika ia membiarkan ini terus terjadi, ia akan semakin sulit melepaskan diri dari Damian.“Damian, aku…” Savanah mencoba berkata sesuatu, tetapi kata-katanya terhenti.Damian mengangkat wajahnya sedikit, menatap mata

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 226. Lepaskan aku, Damian!

    Savanah berhasil melepaskan dirinya dari pelukan Damian, lalu berdiri dengan cepat di sebelah tempat tidur. Matanya memancarkan kemarahan yang tak bisa ia sembunyikan.“Kau tidak bisa memaksaku untuk memberikan sesuatu yang tidak ingin kuberikan, Damian!” serunya.Damian duduk di tempat tidur, menatap Savanah dengan tatapan tenang tetapi intens. “Aku tidak memaksamu, Savanah. Aku hanya ingin kau jujur pada dirimu sendiri.”“Aku sudah jujur!” balas Savanah dengan suara gemetar. “Aku tidak menginginkanmu lagi dalam hidupku. Jadi, tolong keluar dari kamar ini.”"Aku akan menikah dengan Roni! Kalau kamu masih belum mendengar dengan jelas, maka aku akan mengulangnya ribuan kali sampai kamu bisa mencatatnya dalam kepalamu!" geram Savanah.Namun, Damian tetap duduk di sana, tidak bergerak sedikit pun. “Kalau begitu, buktikan,” katanya pelan.

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 225. Di hatiku, kau tetap milikku

    Damian menatapnya dengan sorot mata yang sulit ditebak. “Savanah, tolong,” katanya pelan, suaranya lebih lembut dari biasanya. “Aku hanya butuh tempat untuk tidur malam ini. Aku janji tidak akan menyentuhmu atau mengganggumu. Hanya tidur.”"Ini sudah malam sekali, apakah kamu tega menyuruhku keluar untuk mencari hotel?""Aku juga baru keluar dari Rumah Sakit, membawa motor malam-malam bisa membahayakan...""... dan jangan lupa, aku juga baru mengalami kecelakaan karena motor baru itu..."Savanah terdiam. Ada sesuatu dalam nada suara Damian yang membuatnya sulit untuk menolak, meskipun ia tahu bahwa mengizinkannya masuk bisa membawa lebih banyak masalah.Setelah beberapa saat, Savanah menghela napas panjang dan melangkah ke samping, memberi ruang bagi Damian untuk masuk. “Baiklah,” katanya akhirnya. “Tapi kau tidur di lantai. Aku akan mengambilkan selim

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 224. Kau bisa menyewa kamar hotel!

    "Lagipula, kamu dan Keisha bisa segera memulai hidup baru tanpa adanya gangguan apa pun. Aku juga akan menikah dan menjalani hidup yang baru. Bukankah ini adalah akhir yang adil untuk semua orang?"Damian tidak menjawab, tetapi matanya tetap terpaku pada Savanah, seolah-olah mencari sesuatu yang tidak bisa ia temukan.Melihat Damian yang memilih diam dan malam yang semakin larut, Savanah merasa saatnya untuk tidur dan mungkin membahas hal lainnya besok pagi. Dia merasa harus menjaga kondisi kesehatan dirinya untuk bayi yang berada dalam kandungannya."Sudahlah, beristirahatlah. Mungkin besok pagi kita bisa membicarakan hal ini kembali dengan tubuh dan kepala yang lebih segar," ucap Savanah.Savanah akhirnya meninggalkan Damian sendirian di ruang utama bar, membiarkannya tetap di sofa. Malam itu, meskipun Damian bersikeras untuk tinggal, suasana di Salvastone terasa jauh lebih dingin daripada biasanya

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 223. Harus tegas!

    Savanah memandang Damian dengan tatapan tidak percaya. Pria itu, yang baru saja membuat seluruh ruangan tegang dengan kehadirannya, kini dengan santai menjatuhkan dirinya ke sofa besar di lantai dua di mana sebelumnya Roni tiduran.Damian menyandarkan tubuhnya, mengangkat satu kaki ke atas sandaran sofa, dan melipat kedua tangannya di belakang kepala. Wajahnya terlihat santai, seolah-olah ia adalah pemilik tempat itu.“Apa yang kau lakukan, Damian?” tanya Savanah, nada suaranya naik. “Kau tidak bisa begitu saja masuk ke sini dan bertingkah seolah-olah ini tempatmu.”Damian membuka matanya perlahan, menatap Savanah dengan senyum kecil yang penuh tantangan. “Aku memutuskan untuk tinggal di sini. Aku rasa ini tempat yang nyaman.”“Damian, aku serius,” kata Savanah, matanya memerah karena marah. “Pergilah dari sini sebelum aku benar-benar kehilangan k

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 222. Aku bukan milikmu lagi! Damian!

    Damian berhenti sejenak, menatap dokter itu dengan dingin. “Terima kasih atas saran Anda, Dok. Tapi saya tahu tubuh saya lebih baik dari siapa pun.”“Tuan Damian, ini berisiko. Anda masih membutuhkan waktu—”“Cukup,” potong Damian sambil melangkah pergi. “Saya sudah memutuskan.”"Ingatlah untuk kembali dan melakukan fisioterapi, dan Anda juga belum diperbolehkan untuk membawa motor dan...""Hei... Tuan Damian."Apa pun yang dikatakan oleh sang Dokter, tidak menjadi perhatian Damian. Pria itu bergerak terus menuju ke parkiran, di mana motornya sudah berada di sana.Angin malam langsung menyambutnya dengan dingin. Di tempat parkir, motornya dia hidupkan. Mesin kendaraan itu mengaum begitu ia memutarnya, mengisi keheningan dengan suara yang tajam.Meskipun tubuhnya masih terasa lemah, Damian tidak peduli. Ia mengenakan helm, menarik napas dalam-dalam, lalu melaju dengan kecepatan tinggi meninggalkan rumah sakit.Tujuannya sudah jelas: Bar Salvastone.Sepanjang perjalanan, pikirannya dipe

  • Rahasia Pernikahan Paksa: Malam Yang Membara   Bab 221. Memaksa keluar dari Rumah Sakit

    "Kamu terlihat pucat, Sayang."Savanah mengangguk kecil.Roni memandang Savanah dengan tatapan penuh perhatian. Ia tahu bahwa ada sesuatu yang lebih besar dari sekadar rasa mual atau lelah. Ia menghela napas panjang sebelum akhirnya bertanya, “Savanah, kapan kita akan melangsungkan pernikahan?”Pertanyaan itu membuat Savanah terdiam. Ia menunduk, mencoba menghindari tatapan Roni. Dalam hatinya, ia tahu bahwa ia belum siap untuk menjawab pertanyaan itu.“Roni,” katanya pelan, suaranya hampir bergetar, “tentang tadi… aku—aku hanya menantang Damian.”Roni terdiam, wajahnya berubah sedikit suram. “Jadi, kau mengatakan itu hanya untuk membuat Damian marah?” Suaranya terdengar lesu dan penuh kekecewaan.Savanah tidak menjawab, tetapi raut wajahnya sudah cukup menjelaskan segalanya. Roni menghela napas berat, mencoba menenangkan dirinya dari rasa kecewa yang mulai merasuk.“Aku mengerti,” kata Roni akhirnya, meskipun suaranya terdengar sedikit getir. “Aku hanya menjadi alat permainanmu.”Sav

DMCA.com Protection Status