Awalnya Gea memang berniat mendatangi Dion, namun ternyata Surya mengingatkannya jika kebutuhan dapur sudah habis. Sedangkan Surya kadang-kadang datang dan menginap tanpa mengabarinya dulu.Akhirnya Gea membatalkan rencananya dan mengikuti kemauan Surya. Apalagi tidak lama kemudian dia juga mendapat pesan dari Sasha yang ingin berkunjung ke apartemennya.Kini Gea dan Sasha sibuk memamerkan barang-barang pemberian pasangannya masing-masing. Tentu saja Sasha kalah jauh dengan Gea yang menjadi simpanan pengusaha kaya seperti Surya.Rasa iri sudah pasti ada dalam hati Sasha namun dia sedang berusaha untuk menarik perhatian Leon, semoga dia berhasil menaklukkan hati Leon secepatnya. Sedangkan dalam benak Gea yang terlintas hanya bayangan Dion.Keduanya tersenyum sambil saling melirik, kemudian mereka keluar dari apartemen menuju Mall besar dan berbelanja sambil jalan-jalan seperti yang biasa mereka lakukan jika sedang dalam suasana hati yang buruk. Keduanya kini terlihat sedang melahap san
Risa mulai sibuk dengan persiapan fashion show yang akan digelar di Paris. Naira juga sudah menyiapkan segala sesuatu yang akan mereka gunakan disana. Dion tidak lagi bisa fokus dengan perusahaannya setelah beberapa hari ini dia kesulitan bertemu dengan Risa.Setiap Dion pulang pasti Risa sudah di alam mimpi, dan pagi-pagi dia juga kadang tidak sempat sarapan bersama dengan Risa. Namun tidak sekalipun Risa bertanya padanya, begitupun dengan dia.Rumah tangganya semakin hambar, mereka seperti dua orang asing didalam satu rumah. Hingga akhirnya mereka dipertemukan dalam sebuah acara fashion show yang diselenggarakan sebuah perusahaan.Gladys yang menjadi tuan rumah tentu saja mengundang semua desaigner dan para pengusaha. Dia juga melibatkan rancangan Risa untuk ikut bergabung meramaikan acaranya. Terlihat Risa dan Naira sedang asyik ngobrol dengan beberapa pengusaha.Dion mencoba bergabung dengan mereka, matanya melirik tajam ke arah Risa. Namun yang dilirik pura-pura tidak tahu, hal i
Leon terus menatap Risa tanpa mempedulikan pandangan Dion yang sudah ingin mengulitinya. Saat Leon akan mendekati Risa kembali tiba-tiba Risa berbalik dan melihat tatapan tajam Dion kepada Leon.Tubuhnya merinding melihat kemarahan yang mulai muncul diwajah suaminya, mau tidak mau Risa segera mendekati Dion agar kemarahannya tidak meluap ditempat itu. Risa tersenyum memandang Dion, "Eeh ada pak Dion, kelihatannya bapak sedang tidak baik-baik saja. Barangkali ada yang bisa saya bantu pak? "Dion tersenyum senang melihat istrinya mendekatinya sambil bertanya, meskipun Risa berbicara formal padanya dia tidak akan mempermasalahkan itu. Yang penting kini Risa bersamanya dan Leon tidak akan berani mengganggu mereka.Dion langsung menggandeng tangan Risa mengajaknya keluar dari ruangan itu, tentu saja hal ini membuat Leon sontak terbakar cemburu. "Gila, berani sekali Dion menggandeng Risa tanpa persetujuan darinya."Dion tersenyum melirik Leon yang terlihat kelimpungan melihat dirinya mengga
Surya mulai tidak sabar menunggu Kirey untuk segera pulang, sedangkan Kirey masih asyik ngobrol dengan teman-teman semasa mereka jadi model. Sambil bernostalgia Aurel yang juga ada bersama mereka membisiki Kirey, "Say suamimu terlihat gelisah tuh. Dari tadi aku perhatikan kayanya ada yang dia tunggu deh! "Refleks Kirey menoleh ke arah Surya, memang saat itu Surya sedang melihat jam mewah yang melingkar ditangan kanannya dengan tidak sabar. Namun Kirey tidak peduli, dia hanya terkekeh pelan sambil meneruskan obrolannya.Kini Surya sudah terlihat menjauh dan mencoba mendekati salah satu model yang sedang melamun sambil memegang gelas minumannya. Rupanya mereka sedang membicarakan sesuatu yang serius karena terlihat model itu menatap sedih kepada Surya.Sambil melihat ke kiri dan ke kanan Surya terlihat mengusap pipi model itu kemudian dia berlalu. Dan lagi, model itu terlihat tatapannya semakin sendu. Model tersebut akhirnya pergi dan keluar dari acara dengan langkah gontai.POV GeaA
Dion mulai kebingungan saat Risa mendiamkannya sejak dari acara Gladys, bagaimana dia harus menjelaskannya. Sedangkan kini hatinya masih tertaut pada Aurel, meskipun Aurel sendiri sudah melupakannya.Bahkan yang dia dengar gosipnya Aurel kini dekat dengan Baskoro, entah bagaimana kejelasan status hubungannya dengan Devan yang sudah dinikahinya dulu di Bali."Abang kalau mau makan sudah aku siapin ya, aku mau tidur duluan capek?! "Dion hanya pasrah saat Risa menghindarinya lagi. Risa langsung masuk kamar, dia lelah sekali hari ini.Ini sudah tiga hari berlangsung sejak dia keceplosan bilang kalau Aurel adalah mantan kekasihnya. Berkali-kali Dion menjelaskan pada Risa kalau Aurel itu hanya masa lalunya.Namun sepertinya Risa tidak peduli dengan penjelasan Dion, tentu saja ini membuat Dion tidak enak hati. Dion juga sudah tidak punya cara lagi untuk meluluhkan hati Risa.Sedangkan Aurel sudah menyiapkan segala tuntutannya, ditemani oleh Baskoro, Sasha dan Vania mereka menuju kantor poli
Tatapan Risa tajam melihat kedatangan Aurel ke butiknya. Naira sudah merasa cemas dengan pandangan Risa kepada Aurel. Yang ditatap malah senyum sumringah layaknya calon pengantin yang akan melepas kesendiriannya."Hai Queen, waah aku senang sekali bisa ketemu sama kamu. Biasanya Naira yang nemuin aku! " Reaksi Queen ternyata tidak seperti biasanya membuat Aurel menatap horor dan melirik Naira."Ada apa, kenapa menatapku begitu Queen ? "Risa hanya menghela nafas panjang, seharusnya dia tidak bersikap begini. Aurel juga tidak tau kalau dirinya adalah istri Dion. Risa akhirnya tersenyum meskipun terpaksa, dia tidak ingin pelanggannya lari gara-gara sikapnya yang tidak bersahabat.Naira menarik nafas lega melihat perubahan di wajah Risa setelah Aurel mendekatinya. Aurel memang tidak mengetahui jika Risa yang dia panggil Queen adalah istri mantannya yaitu Dion.Akhirnya Risa memang harus kembali bersikap profesional dengan pekerjaannya, jika tidak maka bisa saja butiknya akan kehilangan p
Dunia benar-benar sempit, Leon adalah saingan Dion dan kini Dion sedang sibuk dengan laptopnya dikursi singgasananya. Sebagai seorang CEO yang sangat handal dia tidak pernah menganggap main-main dengan pekerjaannya.Sedangkan Leon masih sempat mengantar mamanya berbelanja di QN butik milik Risa. Kini Risa menemui mereka sekedar berbasa-basi meskipun sebenarnya Risa enggan, namun dia harus melakukannya untuk menghormati semua membernya."Selamat datang tante dan Leon, terimakasih atas kedatangannya. Semoga tante berkenan masih menggunakan rancangan kami. " Leon langsung menunjukkan rasa senangnya melihat kedatangan Risa."Sudah selesai pekerjaannya ?" Tatap Leon dengan rasa yang tidak bisa dia ungkapkan. Pandangan Lisa beralih pada Leon, terlihat semangat sekali dia menyambut kedatangan Risa. Namun belum sempat Leon bertanya kembali, Lisa sudah menggandeng Risa untuk mengikutinya memilih gaun pesta yang diinginkannya."Sayang, tante lagi butuh gaun pesta nih, barusan tante juga ketemu
Risa hanya terdiam ketika Dion meminta keluar dengannya, "Saya harus selesaikan pekerjaan saya dulu. Bisakah bapak menunggu sebentar? "Kata-kata Risa tentu saja membuat Leon terkejut, Risa terlihat mudah sekali menerima ajakan dari Dion. Sedangkan dia selalu mendapat penolakan dari Risa.Leon tentu saja curiga dengan hubungan mereka. Begitu juga dengan Lisa, dia langsung melirik ke arah Leon. Namun mereka tidak bisa memaksa Risa untuk mengikuti kemauan mereka.Risa dengan profesional menyelesaikan tugasnya, Dion menatap istrinya tanpa henti. Baru kali ini dia menyaksikan bagaimana pekerjaan istrinya dan menurutnya itu sangat melelahkan.Pantas saja jika sudah sampai rumah Risa lebih suka langsung tidur karena terlalu lelah. Kini dia bisa memahami bagaimana dia harus bersikap kepada Risa. Dion juga harus memaklumi karena istrinya bekerja sebagai seorang designer.Dion masih belum mengetahui jika istrinyalah pemilik butik ini, sehingga diapun tidak berani meminta Risa untuk segera meme
Rafael terluka karena mendengar kabar Naira dilamar oleh Glen. Kesempatan untuk mendekati Naira kini sudah tertutup. Berkali-kali dia menyesali kebodohannya karena mau bekerjasama dengan Karina.Kini Rafael sudah berada di pesawat yang akan membawanya terbang meninggalkan hatinya yang terluka. Tidak disangka semua usahanya untuk mendapatkan hati Naira hanya sia-sia saja.Bahkan kini di kediaman Naira prosesi lamaran itu sedang berlangsung. Terlihat wajah-wajah bahagia yang tidak dapat disembunyikan lagi saat itu, hingga akhirnya kesepakatan tanggal pernikahanpun ditentukan.Mereka akan menikah satu bulan ke depan dengan semua pertimbangan dari kedua belah pihak. Naira dan Glen tidak dapat menyembunyikan rasa bahagianya, demikian juga dengan Risa."Selamat ya say, akhirnya sold out juga..!" Naira terkekeh mendengar ucapan selamat dari sahabatnya. "Alhamdulillah ternyata cepet laku jadi ngga bisa lirik-lirik brondong lagi niiih..! " Keduanya cekikikan tanpa bisa dicegah lagi.Leon dan L
Laura terhenyak mendengar penuturan Vania, seolah semuanya biasa saja yang disampaikannya kepadanya. Vania tersenyum smirk melihat reaksi Laura. Dia berharap Laura akan meninggalkan Leon dan dia bisa kembali lagi menjadi kekasih Leon.Perasaan Laura jelas saja langsung tersulut emosi saat mengetahui alasan Leon ingin menikahinya. Seandainya Vania tau kalau Marko sudah menikah dengan Lisa mungkin Vania tidak akan seberani ini.Laura akhirnya mencoba untuk mencari tau dulu apakah benar dengan semua yang dikatakan oleh Vania. "Oh ya, benarkah? Bahkan jika kamu tau kalau sekarang mama Leon sudah menikah dengan papiku?"Kini mata Vania yang membelalak lebar, tidak sadar Vania menutup mulutnya, kemudian dia berteriak, "Apa..! Tidak mungkin. Bagaimana itu bisa terjadi, bahkan yang ku tau mama Lisa sangat membenci pak Marko? "Kini Laura yang tersenyum sinis melihat kekagetan Vania. "Makanya ngga usah sok tau tentang perasaan Leon padaku, kalau kamu juga tidak tau apa-apa tentang keluarga Leo
Braakk..!! Rafael memukul meja didepannya dengan keras. Kini dia tidak bisa lagi menahan kemarahannya, "Semuanya gara-gara kamu Karin, ingat mulai sekarang aku tidak peduli lagi dengan semua rencana kamu!!"Rafael berlalu pergi begitu saja meninggalkan Karina yang masih terhenyak karena kaget dengan gebrakan meja dari Rafael yang hampir saja menghancurkannya.Karina hanya tersenyum kecut melihat Rafael yang berlalu dengan kemarahan. Dia sendiri juga sedang sedih karena kegagalannya mendapatkan Glen.Kini Glen tidak akan lagi memberikan kesempatan pada Rafael untuk kembali mendekati Naira. Bahkan setelah kejadian itu dia segera menemui kedua orangtua Naira dan meminta waktu untuk membicarakan masalah lamarannya untuk Naira."Kamu serius Glen mau melamar Naira?" Papa Naira menyipitkan matanya karena merasa heran, kedua orangtua Naira merasa ini terlalu cepat karena hubungan Naira dengan Glen saja belum ada satu tahun.Namun melihat kesungguhan Glen kepada putrinya, akhirnya papa Naira m
Glen kini bisa bernafas dengan lega, sedangkan Naira masih diam mematung. Buket bunga untuknya dari Rafael sudah dibuang oleh Glen. Meskipun kesal, Glen masih menunggu kata-kata Naira. "Aku minta maaf Glen, tadinya kupikir Rafael hanya main-main denganku. Karena aku sendiri begitu, tidak ada sedikitpun keinginan untuk membohongimu. Hanya aku tadi benar-benar tidak menyangka kalau Rafael serius ingin menjalin hubungan denganku."Glen hanya menarik nafasnya berat, "Nay, aku ngga nyalahin kamu. Aku tau tidak ada perempuan yang bisa menolak pesona Rafael, karena dibandingkan dengan aku mungkin Rafael banyak memiliki kelebihan. Dan aku tidak akan memaksa kamu untuk terus mencintaiku jika kamu sendiri sudah tergoda dengannya."Deggh..!! Naira melotot horor ke arah Glen yang terlihat serius dengan kata-katanya. "Sebentar Glen, kamu pikir aku sudah tergoda dengan Rafael? Terus kenapa sekarang aku masih bersamamu?"Kini Glen yang gelagapan, dia keceplosan. Tanpa disadarinya itu pasti membuat
Rafael terbelalak melihat dirinya dalam video itu bersama Karina sedang merencanakan akan membuat Naira jatuh cinta padanya. Bahkan Karina terlihat sangat emosional ketika menyampaikan rencana yang ada di kepalanya.Semangat Karina untuk menjauhkan Naira dengan Glen terlihat tidak main-main dalam video tersebut. Melihat perubahan di wajah Rafael membuat Naira cukup terkejut, karena baru kali ini Naira melihatnya secara langsung."Naira, awalnya aku memang hanya ingin membantu Karina. Dia itu masih sepupuku. Namun seiring berjalannya waktu, aku malah semakin tertarik padamu. " Terlihat Rafael mulai mengatur nafasnya yang kini mulai tidak teratur."Aku mohon percayalah padaku kalau aku sekarang benar-benar jatuh cinta padamu. Aku ingin serius menjalani hubungan denganmu, bukan karena rencana Karina tapi ini murni dan tulus dari hatiku. "Naira hanya terdiam, dia tidak berani menjawab sedikitpun. Naira masih shock dengan ungkapan perasaan Rafael padanya. Dia juga tidak menyangka kalau R
Jodoh memang tidak akan lari kemana, meskipun mereka harus menikah dulu dengan orang lain. Akhirnya takdir kembali mempersatukan mereka. Marko tersenyum kembali mengingat perjuangannya untuk kembali pada Lisa."Sayang, kok senyum-senyum sendiri sih!" Lisa menghampiri Marko dan memeluknya erat. Marko tersenyum gemas melihat kemanjaan istrinya. "Bee, siap-siap makan malam bareng Robert dan Rere yuk? "Lisa menatap mata elang Marko, "Memangnya ada acara apa sayang? " Marko mengedikkan bahunya, "Tadi pagi kan aku sudah bilang padamu Bee? "Lisa tertawa geli, "Maaaf.. Lupa sayang." Marko mencubit dagu istrinya mesra, "Lupa melulu, akibat faktor U yaa..? ""Apa tuh.. Kok faktor U? " Marko tertawa, "Usia kita sudah banyak Bee." Mereka saling menatap dan tertawa lagi. Kini mereka sudah siap berangkat. "Eh, sebentar Bee, aku lupa memberitahu Leon dan Laura."Lisa mengangguk dan menunggu Marko menghubungi Laura. Merekapun berangkat ke restoran yang sudah dipesan Robert dan Rere. Pertemuan yang
Gea tersenyum saat melihat Surya baru tiba setelah seharian bekerja. Dia melihat semangat suaminya kini mulai kembali menyala. Usia Gea dan Surya memang terpaut cukup jauh, namun bagi Gea itu bukan masalah. Di dalam diri Surya terlihat sosok ayahnya di sana."Sayang, kok masih di luar ? Ayo masuk sebentar lagi adzan maghrib tidak baik juga buat Ruby." Gea tersenyum dan menghampiri suaminya, "Kami menunggumu pulang, dari tadi Ruby menanyakanmu. Entah kenapa dia terlihat khawatir."Surya terkekeh sambil memeluk Gea dan masuk ke dalam. Disinilah mereka tinggal sekarang, jauh dari keramaian dan suasana pedesaan masih terasa kental. Gea sendiri tidak mempermasalahkannya, selama dia masih bersama Surya baginya itulah kebahagiaan yang sebenarnya."Papa kok pulangnya terlambat, masih sibuk ya?" Putri cantiknya ini berbeda dengan Reva, dia memang selalu ingin dekat dengannya setelah mengetahui dirinya adalah papanya yang selama ini dirindukannya.Surya merasa dirinya dibutuhkan dan dihargai di
Keputusan Rayyan sudah tidak bisa diganggu gugat. Dia sudah mengurus semuanya, dengan bantuan Om Steve semuanya bisa ditangani dengan cepat. Meskipun kakek dan neneknya melarang, Rayyan tetap pergi ke Jerman.Kirey hanya bisa melepas Rayyan dengan doa. Sikap Rayyan memang seperti dirinya, hampir semua sikap anak-anaknya diturunkan darinya. Hanya dari fisik saja mereka seperti Surya namun yang lainnya seperti Kirey.Reva menangis melepaskan kepergian Rayyan di bandara bersama keluarganya. Akhirnya mereka mengalah mengikuti kemauan Rayyan, apalagi Rayyan cucu laki-laki satu-satunya.Mereka berpelukan sesaat sebelum Rayyan dan Vira memasuki pesawat. Pandangan Kirey semakin hampa melihat buah hatinya pergi jauh ke ke negara orang. Sedangkan Surya hanya melepas Rayyan dari kejauhan.Surya enggan bertemu dengan Kirey dan keluarganya. Namun tatapan rindu untuk putrinya yang kini sudah remaja membuatnya hanya bisa terharu. Dari jauh Surya menatap putri kesayangannya.Merasa ada yang memperhat
Rayyan terlihat enggan mengikuti kemauan adiknya. Biarlah ini jadi pelajaran untuk mama dan kakek neneknya meskipun sepertinya mereka masih juga tidak menyadari kesalahan mereka.Tiba-tiba ponselnya di nakas terdengar nada deringnya berbunyi memanggil. Rayyan melirik penelfonnya ternyata Vira kekasihnya. "Halo sayang, tumben telfon biasanya kirim pesan doang? "Vira terkekeh geli, "Sayang, kamu bisa ke caffe Brown ngga? Aku tadi mampir ke sini sekalian ada yang mau omongin ke kamu, penting loh.. Aku tunggu ya? ""Lah, kalo mau ngomong mah ditelfon aja neng, ngapaian harus ke caffe? " Rayyan memang sedang dalam mode malas bertemu siapapun termasuk Vira kekasihnya yang sudah dia pacari selama satu tahun ini."Ishh.. Kamu mah kebiasaan mager aja, sebentar kesini pokoknya aku tunggu, awas kalo ngga datang! " Kini Rayyan terkekeh, "Dih, bisanya ngancam. Bentar lagi ngambek deh..! ""Rayyan..!! Kebiasaan pisan kamu tuh bikin orang kesel aja. Udah deh, sekarang ke sini ditunggu ngga pake lam