Share

269. Surat Pemutusan Kerja Sama

Penulis: Almiftiafay
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-25 12:55:00
Surat itu berisi bahwa mulai hari ini AA Construction milik Reynold tidak lagi bertanggung jawab atas pembangunan perumahan milik Velox Corp.

Tangannya terasa gemetar saat membaca itu. Ia menurunkan kertas tersebut dengan kasar dan menghela dalam napasnya saat bertanya, "Apa salahku?"

Ia menoleh pada perempuan yang merupakan sekretarisnya yang menatapnya dengan pandangan yang sama bingungnya dengan Reynold.

"Kenapa kerja samanya tiba-tiba diputus, Pak Rey?" tanyanya.

"Aku juga tidak tahu, semuanya berjalan dengan baik dan bahkan beberapa saat yang lalu aku masih berpikir akan mengatakan terima kasih secara langsung pada Tuan William karena dia membantu kita untuk mendapatkan proyek-proyek yang lainnya."

Tapi tak mungkin Reynold tak melakukan kesalahan jika kerja sama mereka tiba-tiba diputus sebelah pihak seperti ini, bukan?

Mengingat wajah tak bersahabat Giff membuatnya lebih keras meraba apa yang telah ia lakukan.

Reynold beranjak, ia mengayunkan kakinya untuk kembali ke dala
Almiftiafay

next????

| 18
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Eva
Oke baiklah sampai sini aku paham maksudnya othor. Yang salah bukan reynold tapi henry.
goodnovel comment avatar
Aya Melodi Agrifina
untung selamet ya Rey.... coba klo masih sma sii grendel,abis udah lu yg ada
goodnovel comment avatar
Christy Lino
Kasian banget luw rey klo msh mngharap cinta dari si kreta kuda wanita itu jelmaan iblis tauuuukkk
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    270. Menyembunyikan Pembunuh?

    Beberapa hari berselang, William memberi kesempatan pada Reynold untuk bertemu dengannya. Di sebuah kafe yang letaknya tak jauh dari Velox Corp, William lebih dulu duduk di dalam sana dan memandang kedatangan seorang pemuda yang tergopoh-gopoh masuk ke dalam ruangan. Reynold. "Apakah saya terlambat?" tanya Reynold seraya memeriksa jam tangan di pergelangan tangan kirinya. Pemuda itu memandang William yang duduk di dekat jendela dan menggelengkan kepala seraya menjawab, "Tidak, silakan duduk." Reynold menundukkan kepalanya penuh dengan terima kasih sebelum duduk berseberangan meja dengan William, sedang Giff mengawasi mereka jarak beberapa meja yang ada di sebelah keduanya berada. "Maaf karena saya lancang dengan ingin bertemu Tuan William secara langsung seperti ini," kata Reynold pada William yang sekilas menunjukkan senyumnya. "Selama itu ada kaitannya dengan bisnis, aku tidak keberatan," tanggapnya. "Apa yang ingin kamu katakan, Rey?" "Ada ... hubungannya dengan pemutusan ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-25
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    271. Menyelamatkan Diri Dari Pengkhianat

    "Apa Anda bilang?!" Reynold terperanjat, kedua matanya melebar penuh rasa terkejut. "Anda bilang Gretha hamil anaknya Henry?!" "Iya," jawab William. "Dia hamil anaknya Henry, berdasarkan bukti yang didapatkan oleh Giff, mereka pernah tidur bersama lalu Gretha hamil," terangnya. "Tapi Gretha tidak ingin jika Henry yang bertanggung jawab makanya dia mengejarku, tapi yah ... kamu tahu sendiri 'kan aku tidak bisa dia dapatkan sampai hari ini? Dalam perjalanan mengejarku itu, karena sakit hati berulang kali mendapatkan penolakan, apalagi saat tahu aku akan meresmikan pernikahan dengan istriku, Gretha meminta Henry untuk menyingkirkannya. Makanya aku mengatakan bahwa kamu berada paling dekat dengan pembunuh istri dan anakku, Reynold Aarav." "Saya tidak pernah tahu kalau Henry selicik itu, Tuan William," tanggapnya. Suaranya hampir terdengar mendesis, lirih tetapi sangat kental dengan kebencian. Amarah sarat di tenggorokannya. Napasnya naik turun di hadapan William yang membeberkan k

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    272. Perseteruan Tuan Dan Tangan Kanannya

    "Tuan?!" seru Henry seraya menyeret tubuhnya untuk menjauh sejauh mungkin dari Reynold. "Kenapa Anda memukul saya?" tanyanya dengan suara yang sedikit gemetar. "Apa kamu masih berpikir bisa menanyakan hal seperti itu setelah melakukan semua hal menjijikkan itu di belakangku, Henry?!" Reynold memekik, pemuda itu berdiri tangguh di hadapan Henry yang kehilangan arah dan menatapnya dengan gugup. "Hal ... menjijikkan?" ulangnya berharap sebuah penjelasan. Alih-alih menjawab, Reynold justru tertawa. Ia tertawa renyah untuk beberapa saat sebelum berhenti dan matanya yang nyalang menghujam Henry yang perlahan menegakkan tubuhnya. "Sebenarnya aku tidak peduli dengan siapa kamu akan tidur atau wanita mana yang kamu hamili," ucap Reynold penuh penekanan, dan dilihat dari netra Henry yang pupilnya melebar, lelaki itu harusnya tahu akan dibawa ke mana arah percakapan ini. "Tapi yang tidak bisa aku terima adalah kamu menghancurkanku kembali ke titik nol saat aku jungkir balik merintis lagi, H

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-26
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    273. Yang Dipercaya Berkhianat

    Henry tertatih bangkit daripada remuk dan mati di tangan Reynold karena tuannya itu seperti tak akan berhenti menghajarnya. Henry khawatir Reynold mengatakan kebenaran, bahwa dirinya tak akan pulang sebelum ia membunuhnya. "Tuan—" panggil Henry saat pria itu melihat Reynold yang mendekat, yang meski masih dipisahkan oleh jarak sekian meter di antara mereka, tapi Henry bisa menebak bahwa setelah ini ia akan dilemparkan Reynold ke dinding yang setengah jadi itu. "Maafkan saya," ucap Henry dengan suaranya yang serak. Reynold tertawa mendengar itu, sama renyahnya seperti saat ia menertawakan Henry sebelumnya. "Maaf?" ulangnya. "Untuk apa minta maaf? Kamu hanya tidak ingin mati di tanganku, 'kan? Kamu hanya ingin melindungi dirimu sendiri," imbuh Reynold dengan nada bicara yang sama, tinggi mengintimidasi. "Selama ini kamu hanya berpura-pura baik di hadapanku, berpura-pura tidak tahu saat aku bertanya dengan siapa Gretha hamil, berpura-pura menjadi orang yang mendukungku tapi akhirnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    274. Ingin Diperebutkan Juga

    Reynold bergegas meninggalkan sekitaran proyek tempat di mana ia bertemu dengan Henry itu. Di balik saku celana yang ia kenakan, ia tengah menyembunyikan ponselnya yang merekam percakapannya dengan Henry, tentang mengapa ia sampai membakar vila dan alasan apa ia menurut pada Gretha. Semuanya sudah ada di dalam sana, yang bisa ia jadikan sebagai bukti untuk ia berikan pada William agar pembunuh itu mendapatkan balasan yang setimpal. Ini bukan karena Reynold ingin melampiaskan sakit hatinya semata—akibat dikhianati oleh orang terdekatnya—tetapi juga untuk membantu William memperjuangkan keadilan untuk anak dan istrinya. "Aku hancur sampai ke titik nol, terserah ...." gumam Reynold seorang diri. "Yang penting pembunuh bernama Henry itu tidak berkeliaran di sekitarku." Anggap saja ia sedang membuang kesialan sejauh-jauhnya! "Henry brengsek, kalau sampai dia menunjukkan wajahnya di depanku lagi, aku akan memasukkannya ke dalam koper dan akan aku buang dia ke sungai." Mobil sedannya y

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    275. Gaun Biru Safir

    Memasuki kamarnya setelah meninggalkan Gretha yang senang dengan gaun biru safir yang ia katakan akan dikenakannya nanti pada pesta ulang tahun Velox Corp, Alaric duduk di tepi ranjang dan menatap ponsel miliknya. Ada pesan dari Zain yang mengatakan bahwa ia sedang dalam perjalanan menuju ke rumahnya. Sepertinya pesan itu datang tadi saat Alaric berkeliling di sekitar kolam sebab pemuda itu menunjukkan batang hidungnya hanya beberapa menit setelah ia membaca pesannya. "Malam, Tuan Alaric," sapa Zain saat pemuda itu masuk setelah Alaric membukakan pintu untuknya dan mengunci pintu kamar—seolah itu adalah hal wajib yang ia lakukan setiap kali memasuki kamar ini. "Malam, Zain," balasnya kemudian menjumpai Zain yang berdiri di hadapannya dan sekilas menunduk sebelum ia berjalan menjauh seraya bertanya, "Anda tidak pernah lupa untuk mengunci pintu kamar ini setiap pergi keluar, 'kan?" "Tidak," jawab Alaric. "Dan kamar ini tidak memiliki kunci ganda, jadi tidak ada yang bisa masuk ke d

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    276. Bagai Dewi Aphrodhite Dan Lumut Kering Di Reruntuhan

    Wanita itu benar-benar Lilia! Tapi bagaimana bisa? 'Bagaimana bisa dia masih hidup?' tanya Gretha penuh dengan kebingungan. Tiga bulan atau bahkan lebih berlalu tanpa ada kabar darinya, Henry bahkan telah memberikan bukti kepadanya bahwa vila tempatnya akan memberlangsungkan pernikahan dengan William secara diam-diam itu habis dilahap api. Gretha juga melihat betapa patah hatinya William sejak hari itu terjadi. Bukankah semua itu menerangkan lebih banyak bahwa Lilia harusnya telah mati? Tapi bagaimana orang yang telah mati melingkarkan tangan kecilnya itu ke lengan kekar William dan berjalan memasuki hall dengan begitu anggunnya? Yang artinya ... Lilia tidak pernah mati. Gadis itu masih hidup! 'Apa yang sebenarnya terjadi?' batin Gretha sekali lagi sebab sepasang matanya bukan hanya menjumpai Lilia seorang, melainkan juga Keano. Bocah kecil itu berjalan di belakang Lilia dan William, digandeng tangan oleh Nicholas. Giff dan Jovan memimpin langkah seolah memastikan tak ada y

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-27
  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    277. Di Tepi Karpet Magenta, Lilia Melihat Gretha

    *** Beberapa jam sebelum kemunculan Lilia di pesta ulang tahun Velox Corp. *** Lilia ada di dalam salah satu hotel milik Velox, matanya memandang sebuah gaun berwarna putih yang sangat cantik yang dikatakan oleh William akan ia kenakan nanti malam. Ia, Keano dan Alya dijemput oleh William dan Giff tadi pagi-pagi sekali untuk tiba di hotel ini. Selagi Alya beristirahat di dalam kamar yang lain, Lilia sibuk memindai gaun cantik itu. "Hm ... meskipun bagus, apakah ini tidak akan berlebihan?" tanya Lilia saat memandang gaun itu dari tempat ia duduk di tepi ranjang. Gaunnya berada di sofa, berdampingan dengan jas milik William dan juga milik Keano. Ia menatap William yang berdiri beberapa jarak di hadapannya, kemudian menoleh pada Keano. Anak lelakinya itu memberi jawaban lebih dulu dengan mengatakan, "Tidak, Mama ... berlebihan kenapa? Gaunnya sangat cantik." William mengangkat salah satu alisnya seolah mengatakan, 'See? Aku sudah bilang padamu, 'kan?' "Tapi nanti malam ulang tahu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-28

Bab terbaru

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    381. Satu Detik Untuk Selamanya

    Pagi saat Lilia membuka mata pada hari berikutnya, mendung abu-abu bergantung. Ia keluar dari kamar dan mendengar gelak tawa Keano serta William serta samar celotehan hangat Karlee dan Kathleena dari luar. Entah apa yang dilakukan oleh ayah dan tiga orang anak itu. Tapi sepertinya itu adalah sesuatu yang seru. Lilia tadinya ingin menyusul mereka. Tapi ada sesuatu yang menyita perhatiannya saat ia lebih dulu berjalan menuju ke dapur. Ada sebuah buket bunga dalam vas, sebuah tas kecil dalam paper bag, serta kue berukuran kecil yang ada di atasnya. Semuanya bertuliskan, 'Selamat hari Ibu'. Paper bag berisi tas itu dari William, kue itu dari Keano, dan buket bunga itu dari si kembar Karlee dan Kathleena. Ada dua kartu ucapan yang ada di buket bunga itu dengan tulisan, [Karlee sayang Mommy.] [Mama cantik kesayangan Kathleena.] Entah siapa yang menuliskannya, tapi Lilia sangat suka dengan semua ini. "Manisnya ...." Ia menoleh pada Agni yang berjalan meninggalkan dapur sembari mem

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    380. Nanti Saat Ada Kesempatan Di Benang Merah Yang Lain

    Berjalan memasuki rumah, sepertinya ini sudah terlalu malam. Pesta anniversary Nicholas dan Selina berjalan dengan baik meski Lilia harus mengenakan gaun yang lain, bukan yang ia rencanakan untuk dipakai sebelumnya yang warnanya serasi dengan William dan anak-anaknya. "Selamat malam, Mama." Keano yang tadi berjalan di depan Lilia berhenti dan menoleh padanya saat tiba di depan pintu kamar. Lilia mengangguk, membalas senyum anak lelakinya yang baru saja melepas jas yang ia kenakan. "Selamat malam, Sayang." Lilia mendekat, mengusap puncak kepala Keano. Kini ia tak perlu lagi berlutut untuk membuat tubuh mereka sama tingginya karena Keano sudah tumbuh besar. "Tidurlah, walaupun besok masih libur, Keano harus tetap istirahat tepat waktu." Keano mengangguk sekali lagi. Tak ada kata yang keluar dari bibirnya, tapi apa yang ia lakukan membuat Lilia terenyuh. Kedua tangannya memeluk Lilia dengan erat, maniknya yang berbinar menatap Lilia cukup lama sebelum akhirnya ia bersuara. "Teri

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    379. Biru Langit

    .... Langit di pagi itu tampak lebih biru ketimbang langit yang pernah dilihat oleh William sebelumnya. Matanya menatap hamparan warna lautan itu terbentang dari ujung timur hingga ke sudut barat. Cantik sekali .... Sesaat langkahnya terhenti di atas setapak yang ada di antara rerumputan hijau yang terlihat seperti permadani. Tidak banyak orang di tempat ini. Sepertinya hanya ada dirinya, serta beberapa orang di kejauhan yang membawa buket bunga. William kembali melanjutkan langkahnya. Terus berlalu, menjauh dari gerbang tinggi di belakangnya, lalu berhenti di depan nisan yang rasanya sudah sangat lama tidak ia kunjungi. Madeline Quist. Itu adalah makam adik perempuannya. Seorang gadis yang pernah ia besarkan sebelum pergi untuk selama-lamanya. Permadani hijau yang dilihatnya itu adalah rumput yang ada di pemakaman tempat di mana pusara Madeline berada. Bukan hanya Madeline saja sebenarnya, tapi juga Ivana. William menunduk, meletakkan salah satu buket yang ada di tangannya a

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    378. Si Paling Manja

    Rasanya seperti baru kemarin Lilia dan William mengantar Keano masuk ke Taman kanak-kanak. Rasanya juga baru kemarin si kembar Karlee dan Kathleena itu lahir. Tapi waktu terasa sangat cepat saat seseorang dirundung oleh bahagia yang tak bertepi. Nathaniel Keano Quist, bocah kecil nan jenius itu sudah masuk ke sekolah dasar. Ia masih meminta bersama dengan teman kembarnya sedari playgroup—Jayce dan Jasenna—di sekolah dasar yang sama. Ia tumbuh terlalu tampan, dan itu mengkhawatirkan bagi Lilia karena beberapa wali murid mulai menggoda agar sebaiknya Keano dijodohkan dengan anak-anak mereka sedari kecil. Tidak ... ia tidak siap! Meski dulu pernah menggoda William dengan mengatakan bahwa ia bisa berbesan dengan keluarga Heizt dalam pernikahan muda, tapi ia tak siap! Pagi ini, Lilia baru saja keluar dari kamar setelah selesai memandikan Karlee. Ia hendak menyusul Kathleena yang sudah lebih dulu mandi dan sekarang ada di ruang makan, bersiap menyantap sarapan pagi mereka sebelum Willi

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    377. Tiba-tiba Tentang Nikah Muda

    Lilia tidak bisa mengatakan betapa bahagia ia saat melihat keluarganya disempurnakan oleh lahirnya Karlee dan Kathleena. Dua bayi mungil itu tengah tidur di dalam box bayi yang dilengkapi oleh kelambu. Mengantisipasi seandainya ada nyamuk yang lolos masuk ke dalam kamar dan menggigit mereka. Sudah beberapa hari yang lalu Lilia meninggalkan rumah sakit. Tak ada yang berubah dengan kehidupannya selain ia yang harus sering bangun malam untuk menyusui anak-anaknya. Itu saja ... selebihnya tidak ada yang berubah. William mengatakan ia bisa memakai baby sitter jika kewalahan. Tapi Lilia menolak, 'Bagaimana kalau nanti kamu menikahi baby sitternya Karlee dan Kathleena dan punya istri ke dua lagi? Aku tidak mau.' Sebenarnya itu adalah sindiran. Lilia mengatakan hal itu karena dulu dirinya juga baby sitter sebelum menjadi istri kedua William. 'Sayang ... pikiran macam apa itu?' balas William yang kala itu bisa dijumpai keputusasaan yang besar dari caranya bertanya. Matanya terpejam, jem

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    376. Karlee dan Kathleena

    Saat tiba di Instalasi Gawat Darurat, Lilia berjalan dengan tenang di samping William. Tidak ada kepanikan yang terjadi di sana. Mereka tahu bayinya akan lahir, anak yang mereka tunggu-tunggu, si kembar sepasang nan menggemaskan adiknya Keano. Tadinya memang ada sedikit kepanikan saat William masuk sembari menggendong Keano ke dalam mobil. Tapi Lilia menenangkannya dengan mengatakan, 'Kalau kamu panik, kita semua akan panik, William. Tenanglah ... tidak akan terjadi sesuatu yang buruk. Hubungi saja Papa dan katakan untuk menemani Keano nanti.' Setelah itu William menarik napasnya. Di pangkuannya, Keano duduk diam, menatap Lilia dan tersenyum seolah agar ia tak merasakan sakit itu sendirian. 'Mama, ayo semangat ... kita akan bertemu dengan adik sebentar lagi.' 'Iya, Sayangku. Terima kasih.' Lihat ... saat tenang, semua akan terkendali. Lilia bersiap di dalam kamar rawatnya. Dokter Sarah mengatakan bahwa ia telah mengalami pembukaan yang ke lima, cukup cepat sejak pecah air ketuba

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    375. D-14, Or D-Day?

    Rasanya ... waktu berjalan dengan sangat cepat. Dihitung oleh Lilia, si kembar akan launching dalam dua Minggu dari hari ini. Ia baru saja pulang yoga dengan diantar oleh Agni dan Ron, kali ini William tidak bisa ikut karena harus menyelesaikan pekerjaan yang berkaitan dengan audit. Keluar dari kamar mandi, tubuhnya terasa sangat segar. Di ruang ganti, ia dikejutkan oleh William yang ternyata sudah pulang. Bukan hanya itu saja, pria itu juga terlihat seperti sudah selesai mandi karena rambut hitam miliknya tampak setengah basah. Kaos berkerah yang dikenakannya pun bukan pakaian yang tadi ia pakai bekerja, jadi bisa disimpulkan prianya itu sudah datang sejak tadi dan mandi di kamar lain. Senyumnya merekah saat ia bangun dan menghampiri Lilia. "Kamu sudah pulang?" tanya Lilia yang disambut anggukan darinya. Pria itu menunduk, memberi kecupan di kening Lilia sebelum mengusap perutnya. "Sudah dari tadi, Sayang," jawabnya. "Wah ... apa aku yang kelamaan berendam? Kamu mandi di tempat

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    374. Baby Genius

    "Aish ... tidak tahu tempat," desis William sembari bersedekap. Karena tidak mungkin bagi mereka untuk tak pura-pura melihat sebab seruan Keano sudah menggema memenuhi setiap sudut parkiran, jadi William memutuskan untuk menghadapinya. Sedang Lilia yang mendengar itu menoleh pada William, dalam hati diam-diam bergumam, 'Kesal karena orang lain tidak tahu tempat padahal sendirinya pun begitu.' William mungkin lebih parah bagi Lilia, di manapun ada kesempatan ia pasti menggoda Lilia. Di ruang makan, di dalam kamar Keano, di ruang baca, di tempat yang sedikit memacu adrenalin—di dalam mobil saat mereka mengantar Keano. Kadang, William meminta Giff yang mengantar Keano masuk setelah parkir, sedangkan mereka berdua akan melakukan sesuatu yang lain di dalam mobil. Dan seperti paham dengan apa yang akan mereka lakukan, maka Giff akan menurut sembari mengancam, 'Awas ya kalau sampai viral ada mobil goyang di parkiran Taman kanak-kanak, aku tidak mau mengatasinya!' Ah ... bahkan mereka me

  • Rahasia Hati: Terperangkap Menjadi Istri Kedua CEO Dingin    373. Rahang Tuna

    "Hm ... tidak malam ini juga," balas Lilia singkat yang percayalah itu membuat William dilanda kelegaan yang besar. Bukan karena ia tak suka Lilia meminta sesuatu darinya. Hanya saja ... ia telah dibuat habis akal lebih dulu mendengar permintaannya yang mendadak dan tidak ia antisipasi. Padahal Tuan Alaric, ayah mertuanya itu sudah pernah mengatakan bahwa nanti William harus siaga dengan permintaan dadakan istri yang hamil di tengah malam. Saat itu ia pun bingung dan bertanya kenapa memangnya? Karena saat ia menikah dengan Ivana dulu, tidak ada sesuatu yang mencolok. Tapi sekarang, William sudah mendapatkan jawabannya. Contoh nyatanya ada di depan mata. Ia mendorong napasnya, salah satu lengannya merangkul Lilia seraya mengecup pipinya. "Baiklah ... aku akan carikan restoran yang menyediakan menu itu nanti, tapi sekarang kamu tidur lagi, bagaimana?" Lilia mengangguk memberi persetujuan. "Iya." "Selain makan itu, sekarang kamu mau makan apa?" "Hanya itu saja yang aku pikirkan

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status