Share

BAB 12

Author: Aphrodite
last update Last Updated: 2025-02-06 23:25:09

“Tidak, aku mau Mommy. Mommy!”

Teriakan itu membuat Ethan dan Dira berpandangan dan dalam hitungan detik keduanya sudah berpisah. Dira buru-buru mengenakan kemeja Ethan kemudian bergegas keluar untuk menemui putranya.

Begitu pintu terbuka Dira melihat Noah yang sedang meronta, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman pengasuhnya.

“Noah!”

Anak kecil itu menoleh, tangisnya pecah saat berlari dan masuk ke dalam pelukan Dira.

“Mommy di sini, Sayang. Tenanglah, oke?” ucapnya lembut, mengelus-elus pundak putranya untuk menanangkannya. Ia menatap wanita paruh baya itu dengan wajah penuh tanya.

“Noah ingin bertemu denganmu, tapi karena… karena sepertinya kalian sibuk….”

Pengasuh itu tidak lagi melanjutkan kata-katanya. Wajahnya yang merah padam menahan malu telah memberitahukan Dira apa maksud ucapan wanita itu. Dira mengumpat dalam hati. Ethan membuat mereka menjadi tontonan. Laki-laki itu benar-benar telah mempermalukannya dan bukan hanya itu… Ethan juga berusaha melucuti perasaanny
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 13

    Ethan memicingkan matanya. “Aku tidak akan menunggu selamanya, Dira. Lakukan atau aku yang ambil alih dan saat itu terjadi jangan salahkan aku kalau kau tidak akan menyukai metodenya.” Ancaman tersirat dibalik kata-kata itu menyulut emosinya. “Jangan coba-coba mengancamku,” ucapnya mendidih. “Aku akan mengatakannya saat waktunya tepat.” “Lakukan sebelum kita pulang karena aku tidak akan menunggu lebih lama dari itu. Sebentar lagi akan ada pesta penyambutan untuk Noah. Aku akan mengumumkan keberadaannya. Orang-orang harus tahu dia keturunan sekaligus pewaris Alexander.” Dira mengerjap. “Maksudmu, kau akan mengumumkan pada seluruh dunia kalau Noah putra kita?” bisiknya dengan suara tercekik. “Kenapa itu membuatmu terkejut?” “Karena aku tidak berpikir ada manfaat dari melakukan hal itu,” tukasnya jengkel. Dira memijit pelipisnya. “Kalau kau melakukannya… wartawan akan mulai mencaritahu, mereka akan mengorek informasi. Bagaimana kau akan memberitahu media tentang keberadaanku selama

    Last Updated : 2025-02-06
  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 14

    Ethan menatap Noah, bocah kecil berusia empat tahun yang berdiri di hadapannya. Anak itu tampak begitu polos dengan mata bulat dan rambut cokelatnya yang ikal. Ada jeda di mana Ethan hanya menatapnya, seolah sedang mencoba menyelami sosok mungil yang baru saja dikenalnya.Dira berdiri tak jauh, mengamati mereka berdua dengan dada yang terasa sesak. Ekspresi di wajah Ethan tampak begitu tenang, seperti biasanya—tetapi Dira bisa melihat kilatan emosi yang sulit di tutupi di mata biru lautnya.Ethan berjongkok, sejajar dengan Noah.“Beberapa orang tua mengatakan kau mirip sekali denganku saat aku seusiamu,” ucap Ethan parau.“Benarkah?”Ethan mengangguk, tiba-tiba merasa kesulitan bersuara. “Sangat mirip, kau mau tahu kenapa?” Jantung Dira berdebar kencang saat menunggu respon putra mereka. Telapak tangannya berkeringat. Putra mereka memang cerdas yang terkadang justru membuat Dira kerepotan. Anehnya selama ini Noah tidak pernah sekalipun mempertanyakan keberadaan ayahnya—hingga saat in

    Last Updated : 2025-02-07
  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 15

    situasi pengiriman ke Amerika Selatan minggu ini? Ada hambatan yang signifikan?” tanya Ethan tanpa basa-basi saat mata birunya yang tajam mengamati satu persatu anggota stafnya. Di hadapannya, terdapat layar digital yang menampilkan data kinerja perusahaan, grafik pendapatan, serta laporan cuaca terbaru yang memengaruhi jalur pelayaran. Dimitris, kepala operasional yang sudah bekerja selama 20 tahun di industri perkapalan, mengangguk dan membuka laptopnya. “Ada sedikit keterlambatan di Terusan Panama, Sir. Kapal Poseidon tertahan hampir 2 hari akibat antrian panjang yang tidak terduga. Namun, tim kami sudah berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk mempercepat proses.” Ethan mendengarkan dengan serius, jarinya mengetuk meja dengan ritme teratur yang nyaris tidak terdengar. “Pastikan tidak ada penundaan tambahan. Jika perlu, alokasikan kapal tambahan dari Yunani untuk mengejar keterlambatan. Aku tidak ingin ada keluhan masuk minggu ini.” Dimitris mengangguk patuh. “Akan segera

    Last Updated : 2025-02-08
  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 16

    Dira mendengus. “Apa kau benar-benar berpikir kalau aku akan menerima pemberianmu begitu saja? Seperti pengemis? Tidak, terima kasih. Aku punya gaun, aku tidak butuh gaun darimu. Dan untuk menjawab pertanyaanmu, aku tidak menyukai gaun berkilauan.” Ethan menatap Dira skeptis. “Dulu kau menyukainya.” “Itu lima tahun yang lalu, sekarang aku tidak menyukainya,” balasnya keras kepala. Ethan memejamkan mata seperti sedang mengukur kesabarannya. “Dira… pesta ini penting. Aku ingin semuanya sempurna, jadi kuharap kau tidak membuat segala sesuatunya semakin rumit. Apa yang salah dengan gaun itu?” Dira mengangkat dagunya. “Aku tidak menyukainya, titik. Aku punya gaunku sendiri dan tenang saja Mr. Ethan Alexander yang Terhormat, aku tidak akan mempermalukanmu di pestamu itu. Aku menyayangi Noah, membuatnya malu tidak ada dalam daftar keinginku, apa itu membuatmu puas?” “Kau juga menolak penata gaya yang kukirim, kenapa?” tanya Ethan tenang. Suaranya tidak meninggi, tapi justru itu yang me

    Last Updated : 2025-02-08
  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 17

    "Mommy, Noah mau es krim.” Bocah kecil itu tampak merajuk menatap ibunya. Dia menarik-narik jemari Dira untuk menarik perhatiannya. Dira menoleh, tersenyum tipis.“Bagaimana kalau kita makan es krim setelah Mommy selesai melihat-lihat?” tanyanya lembut.Noah tampak berpikir. Keningnya mengerut dan bibirnya mengerucut lucu, tapi akhirnya anak kecil itu mengangguk. “Okke dokkey, Mommy!”Dira tersenyum lebar, ia mengacak-acak rambut putranya yang langsung mendapatkan protes dari si empunya.“Rambut Noah berantakan Mommy!”Dira tertawa. “Baiklah, anak Mommy yang tampan.”Dira mengedarkan pandangan, menghela napas berat. Sudah 1 jam berlalu, tapi usahanya belum juga membuahkan hasil. Dira datang ke Shopping Center Archive yang ada di Corfu bukan tanpa alasan. Ia tidak ingin membeli apa pun. Ia sedang mencari pekerjaan. Sayangnya, dari semua tempat yang ia coba, tidak ada satu pun yang mau menerimanya.Dira mendesah putus asa. Jika terus seperti ini, tidak banyak pilihan yang tersisa. Mungk

    Last Updated : 2025-02-09
  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 18

    “Jadilah penanggung jawab makanan di pesta penyambutan Noah. Buktikan kalau kau mampu melakukannya. Anggap saja ini tantangan. Kalau kau berhasil….” Ethan mengangkat bahunya. “Mungkin aku bisa mempertimbangkan sebuah posisi untukmu.”Dira terdiam sejenak, mencoba mencerna ucapan Ethan. Saat ia pikir Ethan sama sekali tidak melibatkannya dalam pesta penyambutan putra mereka, sekarang pria itu justru memberikan tanggung jawab padanya sebagai penanggung jawab makanan?Dia tidak melibatkanmu, dia mempekerjakanmu karena kau bersikeras ingin bekerja, itu berbeda.Dewi batinnya menatapnya dengan wajah kasihan.“Kenapa?” tanyanya. “Kenapa aku?”Ethan mengangkat gelas anggurnya, meminum isinya sedikit sebelum menjawab pertanyaan Dira.“Kau bilang ingin bekerja,” jawabnya, menatap Dira seolah Dira mendadak lupa ingatan. “Dan meski aku tidak menyukainya, aku tidak bisa memintamu untuk berhenti. Lagipula, kau pernah punya toko roti, jadi, kenapa tidak?”Dira ingin membuka mulut dan mengatakan mem

    Last Updated : 2025-02-10
  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 19

    Di mana Noah, Eri?” tanyanya langsung begitu tiba di rumah. “Apa dia sudah tidur?” Dira melepas sepatunya dan menjinjingnya. Hari ini ia luar biasa kelelahan. Dira tidak pernah menyangka meyiapkan makanan untuk acara pesta ternyata bisa sangat merepotkan dan juga menguras tenaga.Beruntung kepala tim perencana pesta itu bisa bekerja sama dengannya. Dira memijat tengkuknya, yang ia butuhkan sekarang adalah mandi air panas dan tidur. Karena tidak kunjung mendapat jawaban, Dira akhirnya menatap wanita setengah baya itu dengan wajah menuntut.“Kenapa?” tanyanya, tiba-tiba merasa cemas. “Apa terjadi sesuatu?”Eri buru-buru menggeleng. “Tidak, Noah baik-baik saja, hanya saja…” Wanita bersanggul rapi itu terlihat kesulitan berbicara. “Noah sedang merajuk.”“Apa?”“Dia merajuk Dira. Hari ini dia membuat semua orang kelelahan.”Dira meletakkan tas dan juga sepatunya begitu saja mendengar jawaban wanita itu. “Kenapa dia merajuk?”Eri terlihat tidak nyaman. “Dia ingin bertemu denganmu, tapi kare

    Last Updated : 2025-02-10
  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 20

    Dira berdiri di ujung meja panjang dengan blueprint tata letak pesta di hadapannya. Sinar lampu gantung kristal memantulkan kilauan keemasan keseluruh ruangan, namun tidak mampu menghalau kegelisahan yang menggelayut di dadanya. Besok adalah hari besar—pesta untuk memperkenalkan Noah sebagai ahli waris keluarga Alexander, sebuah acara yang bukan hanya menyorot nama keluarga Alexander, tapi juga reputasi Ethan sebagai salah satu pengusaha paling berpengaruh.Dira memegang pena dengan erat, menandai sesuatu di kertasnya sambil berusaha menenangkan napas. Berbagai skenario buruk berputar di benaknya. Makanan salah saji, tamu yang mengeluh atau yang lebih parah, Noah merasa tidak nyaman di tengah perhatian semua orang.“Semua tim siap di lokasi?” tanya Dira, suaranya tegas namun sedikit bergetar.Irene, kepala tim perencana pesta, melangkah maju dengan clipboard di tangan. Wanita itu selalu tampil tenang, seolah setiap masalah adalah bagian dari rencana.“Semua sudah sesuai jadwal, Mrs. A

    Last Updated : 2025-02-11

Latest chapter

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 133

    “Dahulu kala ada seorang pangeran yang tinggal di sebuah kastil mewah.” “Apa dia tampan Daddy?” Ethan menahan senyumnya. “Ya, dia tampan. Sangat tampan. Hari-harinya dipenuhi dengan kegiatan istana yang sangat membosankan. Dia kesepian, tapi tidak seorang pun yang tahu perasaannya.” Leandra mengerjap-ngerjap dengan penuh rasa ingin tahu. “Lalu, apa yang terjadi, Daddy?” “Pria itu memutuskan untuk berpetualang. Dia pergi tanpa memberitahu siapapun. Melakukan perjalanan panjang melewati samudera, menikmati setiap detiknya, tapi pangeran itu tetap saja kesepian.” “Apa dia pulang?” Ethan menggeleng. Ia memperbaiki selimut putrinya. “Tidak, dia tidak pulang, glyko mou. Dia meneruskan perjalanan, tapi pangeran itu memutuskan untuk berhenti. Dia butuh istirahat.” Theo yang sejak tadi hanya menjadi pendengar akhirnya bersuara. “Lagi, Daddy.” Ethan mengelus rambut halus putri kecilnya. “Keajaiban terjadi saat pangeran itu melakukan kesembronoan. Dia membuang sampah sembarangan. Saat it

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 132

    Lima tahun kemudian, Dira menatap putri kecil mereka Leandra sedang bermain pasir bersama ayahnya. Di samping keduanya, seorang bocah kecil berusia 4 tahun tampak diam mengamati. Mata cokelatnya yang tajam dan awas seperti sedang menilai setiap gerakan yang dilakukan oleh Kakak dan Ayahnya. Dira yang melihatnya merasakan dadanya membengkak oleh perasaan bahagia yang tak terungkapkan. Kebahagiannya, kini berada tepat di hadapannya, seperti sebuah potret abadi yang tak ternilai. Dira melilitkan pareo di sekitar pinggangnya sebelum akhirnya menghampiri keluarganya. Ketiganya begitu larut menikmati aktivitas membuat istana pasir hingga keberadaannya sama sekali tidak disadari. Dira ikut berjongkok, mencium puncak kepala Leandra dan Theo bergantian. Leandra yang memiliki warna mata persis seperti yang dimiliki oleh Ethan menatapnya berbinar. “Mommy! Lihat, kami berhasil membuat istana pasir.” “Oh iya! Siapa yang paling banyak berkontribusi?” Leandra menepuk dadanya dengan bangga. The

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 131

    Ethan tertawa sebelum akhirnya menyuapkan saus itu ke mulutnya. Dira mencecap rasa creamy alpukat yang lembut, berpadu sempurna dengan sedikit perasan lemon. “Bagaimana?” tanya Ethan. “Kalau kau membutuhkan pekerjaan katakan saja. Toko rotiku pasti akan menemukan tempat untukmu.” Ethan menyeringai. “Mungkin aku akan mempertimbangkannya.” Lima belas menit kemudian pasta buatan Ethan sudah siap disantap. Dira dengan penuh semangat mulai melahap makanannya. Dira baru saja menyuap satu sendok ketika gelombang rasa panas menyambar tubuhnya. Bukan panas biasa, tetapi sensasi teramat kuat yang membuat sendok di tangannya terjatuh dengan bunyi cling yang nyaring. Gelombang nyeri menjalar dari punggung bawahnya, menusuk hingga ke perut. Ia meringis, tangannya mencengkeram tepi meja. “Ethan…” suaranya mulai goyah. Ethan langsung menghampirinya dengan wajah tegang. “Kenapa? Apa yang sakit, Angel?” Dira mencoba menarik napas dalam. “Mungkin cuma kontraksi palsu…” Namun, belum sempat ia me

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 130

    Dira memejamkan mata, menikmati sapuan angin yang membelai kulit wajahnya. Ia menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya secara perlahan. Ia melakukannya selama beberapa kali dan dalam proses itu senyum sama sekali tidak pernah meninggalkan wajahnya. Ketenangan dengan cepat merasuk dalam dirinya. Sepasang lengan kokoh memeluknya dari belakang, membelai perutnya yang sudah membesar. Dira memiringkan kepalanya sedikit, memberi akses lebih mudah saat Ethan mendaratkan kepala di bahunya. “Apa yang kau lakukan?” tanya Ethan lembut di telinganya. “Menikmati pemandangan. Kita jarang ke tempat ini padahal laut ini tepat di depan rumah,” desahnya lambat. Dira menundukkan pandangan, menatap tangan Ethan yang sekarang sedang mengelus-ngelus perutnya dari balik gaun tipisnya. “Aku tidak sabar menunggu kedatangan Dut-dut.” “Aku juga,” balas Dira, menyandarkan tubuhnya pada Ethan. Memasuki usia kehamilan 36 minggu, dokter mengatakan dalam beberapa minggu ia akan melahirkan. Sejak saat itu

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 129

    Ethan berdiri terpaku di depan toko peralatan bayi seperti orang tersesat, matanya menyapu setiap sudut etalase yang dipenuhi berbagai barang berwarna-warni untuk kebutuhan bayi. Meski sudah membaca buku tentang kebutuhan bayi dan mencaritahu segalanya, ada perasaan aneh yang merayap dalam dirinya. Perasaan yang sulit ia definisikan—campuran antara keterkejutan, antusiasme, dan sedikit kegugupan, merasa seolah memasuki dunia yang benar-benar asing. Sekilas, ia melihat anak kecil yang sedang merengek dan meraung pada orang tuanya sambil menunjuk-nunjuk barang yang ada di etalase. Dulu pemandangan itu pasti membuatnya bergidik dan menjauh. Sekarang… ia tidak sabar untuk menghadapi situasi yang sama. Tanpa sadar sudut mulutnya terangkat. “Ethan?” Suara Dira menyadarkannya. Istrinya menatapnya dengan alis bertaut, mungkin heran melihatnya hanya berdiri di sana tanpa bergerak. Ethan mengangkat bahu, lalu meraih keranjang belanja. “Ayo masuk dan membeli semua yang dibutuhkan Dut-d

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 128

    “Aku mencintaimu.” Kedua kelopak matanya terangkat, sebentuk senyum tipis terukir di wajahnya yang cantik. Ia mengangkat kepala dan bertemu pandang dengan sepasang mata sebiru kristal yang paling ia sukai di dunia ini. “Kau bilang apa?” tanyanya serak, khas orang baru bangun tidur. Dira mengangkat sedikit kepalanya, menggunakan lengan Ethan sebagai bantal saat menunggu pria itu bersuara. Tentu saja ia mendengar apa yang dikatakan Ethan, ia hanya suka mendengar kata-kata itu keluar dari bibir suaminya. Ethan mendekat, menempelkan hidung mereka. “Aku mencintaimu, agape mou.” “Sekarang lebih mudah bagimu mengatakannya, ya ‘kan?” Ethan tertawa rendah. Memang, rasanya jauh lebih mudah mengatakannya sekarang. Setelah apa yang mereka lalui, rasanya penting mengungkapkan apa yang mereka rasakan. Ketakutan itu masih ada, jauh bersembunyi dalam dirinya, tapi sekarang jauh lebih mudah menghadapinya setelah semua yang terjadi. Setelah menyadari bahwa cinta sungguh bisa memberikan kekuatan ya

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 127

    Dira menyeringai, tanpa sengaja pandangannya tertuju pada foto yang ada di dekat komputer suaminya. Foto pernikahan mereka—atau lebih tepat disebut pembaruan janji pernikahan. Mereka melakukannya di sebuah pulau kecil. Ia mengenakan gaun koktail sederhana sementara Ethan mengenakan celana selutut dan kemeja yang lengannya digulung sampai di atas siku. Benar-benar sederhana, tapi hari itu menjadi salah satu hari paling membahagiakan dalam hidupnya. “Aku suka foto itu,” komentarnya. Ethan mengikuti arah pandang istrinya. “Aku juga, terutama karena setelah itu aku membuatmu tidak mengenakan apa pun selama berhari-hari,” balasnya bangga, menunjukkan seringai nakalnya. Dira tertawa. “Kau membuat bikiniku rusak, sekalian saja tidak usah memakainya.” Ethan menarik lembut lengan istrinya dan membawanya duduk di atas pangkuannya. “Ethan! Menurutku kau tidak bisa melakukannya. Aku pasti sangat berat sekarang.” Ethan mengabaikannya. “Menurutmu, berapa peluang yang kudapatkan untuk membuatm

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 126

    Dira berdiri di tengah ruang utama Flour & Figs sambil tersenyum tipis, matanya mengamati setiap sudut toko dengan seksama. Aroma kayu yang masih baru bercampur dengan wangi lembut vanilla dari lilin aroma terapi yang sengaja dinyalakan untuk memberikan kesan hangat. Dinding kaca besar di sisi kanan toko memberikan pemandangan langsung ke arah laut yang membentang luas, dengan ombak tenang berkilauan di bawah sinar matahari sore. Rak-rak kayu yang dipasang di sepanjang dinding telah tertata rapi dengan toples berisi aneka kue kering dan roti. Meja-meja bundar kecil dan kursi anyaman ditempatkan di dekat jendela, menawarkan tempat duduk yang sempurna bagi pelanggan yang ingin menikmati kue dan minuman sambil menatap hamparan laut. Beberapa tanaman hijau dalam pot keramik tersebar di beberapa sudut, menambah nuansa alami dan menenangkan—konsep yang sejak dulu ia inginkan. Dira berjalan perlahan ke arah dapur, tangannya secara refleks menyentuh perutnya yang mulai membuncit. Kehamilann

  • Rahasia Dibalik Kepergian Istriku   BAB 125

    Dira berjalan mondar-mandir di ruang tamu rumah mereka sambil mengigit jarinya. Sudah dua jam berlalu, tapi sampai sekarang Ethan belum juga menghubunginya. Kenapa Ethan belum menghubunginya? Ia sudah mencoba menghubungi suaminya, tapi hasilnya nihil.Mungkin Ethan terlalu sibuk sampai tidak lupa waktu? Atau mungkin saja sinyal membuat sambungannya tidak terhubung.“Ma’am.”Sapaan itu hampir membuatnya melompat. Ia menghela napas, menatap pengurus rumahnya. “Ada apa, Marta?”“Ma’am ada Riko di depan pintu, katanya ingin menemui Anda. Ini mendesak.”Untuk apa sekretaris Ethan ingin menemuinya? Mengabaikan gemuruh yang berdentam dalam dadanya, Dira bergerak cepat untuk menemui pria itu. Riko berdiri di ujung pintu, tampak seperti orang tersesat. Wajahnya pucat dengan kedua tangan yang terlipat seperti orang yang sedang berdoa.Dira menarik kepalanya, berusaha melihat ke belakang pria itu, dan ia tidak melihat keberadaan Ethan.“Riko.”Pria itu membelalak, terkejut karena kehadirannya ya

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status