"Apakah kalian berdua lulus seleksi berkas?" tanya Gebrilla pada Lili dan Frita.
"Iya dong...!! Hehehe..." kata Lili.
"Teman teman, jangan senang dulu. Besok ujian Psikotes, lusa ujian fisik dan wawancara, Sabtu tes kesehatan, terus... Senin pengumuman," ucap Frita.
"Hmmmppp... Ternyata masih banyak banget tesnya," keluh Lili.
"Semoga kita berempat bisa lulus, Aamiin. Kita pulang sekarang saja yuk..." ucap Gebriella.
REYHAN!!! Teriak Pevita memanggil nama Reyhan.
"He.....iiiii, apakah kalian melihat sigembel itu?" teriak Pevita membuat semua mahasiswa berkumpul dihalaman kampus.
_"Si gembel?? Dia sudah mati. Hahaha..." Ucap anak kampus.
_"Dia pingsan hanya untuk mencari perhatian. Hahaha...".
Hinaan orang orang di kampus terhadap Reyhan dengan ucapan menjijikan.
"Permisi kak... saya mau nanya, siapa kakak yang berteriak di tengah lapangan itu?" tanya Gebriella pada senior di lapangan kampus.
"Oh, perempuan itu... dia adalah Pevita dan ayahnya adalah Rektor di kampus ini. Makanya dia begitu sombong, dan siapapun yang dia perintahnya, semua wajib mengikuti dia. Kalau nggak, takutnya ayahnya akan mengeluarkan mereka dari kampus ini," jawab calon kakak seniornya.
"Terimakasih atas penjelasannya yah, Kak..." ucap Gebriella.
Tadinya dia mau menyapa dan menegur Pevita, tapi setelah mengetahui dari seniornya, takutnya sebelum ujian, dia sudah di nyatakan tidak lulus. Rektor sebenarnya tau kalau pemilk kampus itu adalah Nona Levrawnch Britama. Tapi Rektor tidak tau kalau adiknya adalah Tuan Reyhan L Britama. Karena L nya hanya disingkat, dan yang mengetahui hanyalah Reyhan adalah Tuan Muda Levrawnch Britama adalah bapak Harsono sebagai Kepala Jurusan (Kajur). Sebab, Nona Levrawnch pernah menelpon Kajur 2 pekan lalu untuk memberitahukan soal Reyhan untuk membebaskan masalah uang semesternya. Oleh karena itu, sekarang kajur sangat menghormati dan menghargai Reyhan.
Di Rumah Sakit The L Medika, Reyhan baru selesay di periksa oleh dokter. Teman teman Reyhanpun lansung menanyakan kondisi Reyhan yang sebenarnya kepada dokter. "Dok, kenapa teman kita belum sadar? Apakah kondisinya sangat parah??" tanya Vino panik.
"Iya, Dokter, apakah sakitnya terlalu parah?" tanya Reno.
"Dokter, dia mahasiswa di Universitas L Harvard, dia paling pintar dokter, jangan sampai mati, aku sungguh belum sanggup kehilangannya, uhu' uhu'..." tanya Adi sambil menangis.
"Ngomong apa sih kamu Di," Ucap Reno.
"Tenang saja, dia sudah di infus. Selain kecapean, panas tinggi dan flu, dia juga kenak campak dan harus di rawat di sini selama 2 minggu dari sekarang. Kalau begitu saya akan memeriksa pasien yang lain dulu, kabari saya atau kalian bisa memanggil suster jika ada apa apa," ucap dokter yang segera meninggalkan Reyhan dan juga teman temannya di kamar VIP.
"Ini gara gara si Pevita nenek lampir itu," ucap Reno.
"Gara gara si senior Viktor itu juga. Kalau nggak, Rey nggak menahan lapar tadi..." ucap Adi.
"Hmmppp... Gimana ini? 2 minggu di rawat di Rumah Sakit The L Medica, biayanya dari mana?" tanya Vino yang khawatir tabungannya sisa 20 Jt-an.
"Mending kita nanya kebagian Administrasinya sekarang..." ajak Reno agar tidak penasaran.
Merekapun bertanya pada bagian Administrasi.
"Harga kamar permalam 2,5 Jt permalam x 14 hari = 35 Jt. Biaya Visite dokter 375Ribu sekali, dan 4 kali dalam sehari di x 2 minggu (14 hari) = Kurang lebih 21 Jt an. Biaya perawatan, pelayanan, Tindakan Infus dan obat batan mungkin sekitar 45 Jt an. Maaf Tuan saya harus melayani yang lain, soalnya pada ngantri dibelakang tuan.
Silahkan di totalkan saja untuk sementara waktu, karena itu jumlah yang masih dikira kira. Jumlahnya kurang lebih seperti itu," jawab karyawan bagian administrasi dengan sangat sopan para teman-teman Reyhan. Teman teman Reyhanpun menjauh dari bagian Administrasi dan sibuk menghitung jumlah yang masih dikira-kira.
"Haaaa....??? Kurang kebih 100 Jt an?? Aku ada 20 Jt an nih, kalian berapa?" tanya Vino kaget melihat total jumlah.
"Aku 5 Jt, soalnya sering di keluarin buat makan. Hehehe..." kata Adi.
"Aku ada 15 jt," kata Reno.
"Astagaa... gimana nih?? Coba kita tanya keorang tua kita, siapa tau mereka bisa membantu kita," ucap Vino penuh harap.
Sampai di kamar tempat Reyhan dirawat, tidak ada satupun yang datang menengok Reyhan. Mereka tidur di sofa yang ada di kamar sambil berpikir cara mereka mendapatkan bantuan uang untuk pengobatan Reyhan.
*****
Tring..Tring..Tring... (Nada dering HP)
Gebriella : "Hallo selamat pagi...".
Neta : "Hallo Geb, ini aku Neta. Jadi gimana Geb, menurutmu? Apa kamu sudah memikirkan yang kumaksud?".
Gebriella : "Aku bisa nanya lagi nggak, Net?" tanya Gebriella ingin memastikan.
Neta : "Iya aku tau kamu mau nanya apa, Sebenarnya sudah lama aku ingin mengganti pekerjaan. Tapi aku masih di tahan Pak Key sampai aku menemukan pekerjaan yang cocok. Jika kamu setuju, aku akan menjadi menejermu. Pekerjaanmu aku yang handel semuanya, dan kamu hanya menjalankan acting dalam shooting, baik itu iklan, sinetron, serta lainnya. Soal keuangan, kamu yang atur, yang pasti aku akan ikut di manapun kamu pergi untuk menjaga kamu jangan sampai ada hal hal yang tidak di inginkan akan terjadi. Gimana Geb menurutmu?" jelas Neta.
Gebriella : "Trus??"
Neta : "Jika kamu masuk diMCC TV, kamu hanya bisa di TV tersebut. Memang itu adalah media TV paling terkenal, tapi tidak menjanjikan masa depanmu. Aku terus terang saja sih, karena menjadi menejer itu, harus mengerti dan kompak bersama dengan artisnya".
Gebriella : "Baiklah, kapan kita mulai? Aku akan menelpon Pak Key untuk berterus terang. Toh juga mereka akan tetap memakai aku sebagai artis mreka kalau mau".
Neta : "Pintar sekali kamu Geb, terimakasih karena kamu sudah percaya dengan ucapanku. Aku yakin kita akan banyak kontrak, dan untuk sementara waktu, kamu jaga pola makan seperti biasanya sampai aku akan bicara semuanya dengan Pak Key, setelah itu, kita sudah bisa menerima kontrak, kalau begitu sampai ketemu nanti ya Geb.."
Gebriella : "Baiklah Net... Aku tunggu kabar selanjutnya jika kamu sudah berbicara dengan Pak Key... Bay bay...". panggilan telfonpun berakhir.
3 HARI KEMUDIAN "Selamat pagi pak Kajur..." ucap teman teman Reyhan pada Kajur yang datang menengok Reyhan di Rumah Sakit The L Medika. Pak Kajur langsung mendekati Reyhan dengan membawa 1 bingkisan dan 1 tas jumbo buah dan juga makanan ringan. "Gimana kabarmu, Rey?" ucapnya Kajur. "Tidak usah duduk, kamu tidur saja, aku nggak akan lama juga kok," lanjut Kajur. "Terimakasih pak Kajur sudah datang menjenguk saya. Saya sudah agak mendingan," jawab Reyhan lemas. "Kamu tidak usah memikirkan biaya Rumah Sakit. Semua akan di tanggung olehku sebagai hadiah untuk Mahasiswa yang paling aktif. Oh, tentu saja karena kita masih saudara, dan aku tidak akan membiarkanmu dalam keadaan sakit," Ucap Kajur yang pastinya tahu, bahwa semua fasilitas disini adalah milik Reyhan. Jadi pantas kalau Kajur membantu Reyhan dengan alasan bahwa mereka adalah keluarga. "Terimakasih banyak pak Kajur," ucap Reyhan, Reno, Adi dan Vino pada Kajur
1 MINGGU KEMUDIAN "Selamat pagi, maaf mengganggu Tuan Rayhan, hari ini Tuan sudah bisa keluar dari rumah sakit. Untuk urusan Administrasi, sudah selesay semuanya, jadi tidak perlu lagi kebagian Administrasi". Ucap perawat memperlakukan pasien mereka dengan sangat baik. "Oke, Sus, terimakasih sudah merawat teman kami dengan baik. Kami akan segera berkemas dan pergi," ucap Reno. Bahagia, akhirnya Reyhan sudah bisa pulang. "Pip. Pip. Pip. (Suara Klakson Mobil) "Reyhan, ayo..." ajak Vino sudah siap dengan mobilnya didepan rumah sakit. "Vino, aku ingin menulis surat untuk kakakku. Bisakah kamu mambantuku mengantarnya di kantor pengiriman sebelum kita balik??" kata Reyhan. "Kok kamu jadi manjah sih, Rey??" tanya Reno. "Aku rasa nggak hanya perut laparnya yang bermasalah, tapi otaknya juga. Sehingga menyebabkan dia jadi manjah menjijikan. Hahahaha..." Ucap Adi sambil tertawa tanpa alasan yang jelas. Melihat Adi tertawa,
1 BULAN KEMUDIAN "Sumpah, badan aku terasa pegal semua setelah mengikuti Ospek," ucap Jessy. "Iya.. Aku juga, apalagi saat Kak Farel menyuru kita semua minum satu gelas dan harus cukup umtuk semua calon mahasiswa... Aduh!! Ingatpun ingin muntah," ucap Lili jijik. "Kamu gimana Geb? apa badan kamu nggak sakit setelah disiksa Mak lampir itu?" tanya Frita yang pernah melihat Pevita menyiksa Gebriella saat Ospek Mahasiswa baru. "Hmmppp.. Sungguh sangat capeekkkk.. Pengen cepat cepat pulang untuk mengistarahatkan badan," kata Gebriella merada badannya pada pegal. "Ayo kita pulang... Lupakan semua yang terjadi di Ospek agar kita tetap happy," ucap Frita. "Iya benar, syukur kita semua sudah resmi menjadi Mahasiswa di Universitas L Harvhad. Ayo kita pulllaaannggg..." Ucap Lili menarik tangan teman temannya menuju tempat parkiran mobil. Merekapun langsung pulang kerumah masing masing. **** Setelah satu bulan
TUK TUK TUK Reyhan sedang menumbuk besi di salah satu toko besi pembuatan cakar ayam untuk bangunan. "Rey, pekerjaan kamu sudah selesay?" tanya pemilik Toko kepada Rey. "Sisa satu ini bos, terus selesay," ucap Rey. "Oh iya, cepat sedikit, orangnya sudah menunggu," kata pemilik Toko. Beberapa menit kemudian, Reyhan mendekati bosnya dan berkata, "Sudah selesai bos. Oh iya Bos, besok saya minta ijin nggak masuk kerja bos... Dan kalau boleh, saya juga mau minta gaji setengah bulan, soalnya besok ulang tahun saya Bos. "Tau, tau.. Kamukan selalu begitu setiap Ulang Tahunmu." Ucap Bos sambil memberikan uang ke Reyhan. "Makasih Bos, makasih," ucap Reyhan. "Iya... Iya... bereskan alat alatmu terus pulang saja," tukas Bos pada Reyhan. Reyhan bekerja di Toko Besi itu sejak SMP sampai saat ini. Dia bekerja paruh
Semua orang yang melihat Mobil Merk Pagani Huwayra tricolore seharga 92,4 Miliar itupun ternganga sampai mulut mereka bisa diisi dengan 2 telur bebek. Termasuk pevita dan Viktor serta teman teman mereka. Gebriella yang mendengar suara teriakan histeri itupun keluar dari ruangan Pak Kajur dan tersontak kaget saat melihat 21 mobil Sport termahal didunia masuk ke gerbang Universitas L Harvhard."Waahh gila gila..." "Kali ini aku bisa melihat orang yang paling kaya di dunia..." "Saudaraku... Apakah aku bermimpi??" ucap Reno. "Aku rasa biarpun kampus ini dijual, tetap saja nggak bisa beli mobil paling depan itu," ucap Adi. "Itu kan... No... Nona Lev... Aduh!! Namanya susah banget disebut, yang jelas aku paling fans pada Nona muda itu," ucap Vera terbata bata yang ada disamping Sisi dan Pevita. SIAPAKAH DIA???*** Dia adalah Kakak perempuan Reyhan Levrawnch Britama yaitu Lenia Levrawnch Britama. "Rey, kamu l
"SELAMAT SIANG NONA LEVRAWNCH," "SIANG NONA LEVRAWNCH, SELAMAT DATANG DIUNIVERSITAS L HARVHARD," Ucapan itu terdengar saat Rektor dan para dosen masih membungkuk memberikan hormat kepada Nona Levrawnch. Sementara Nona Levrawnch yang selalu menggunakana Masker, Topi, dan kacamata saat keluar rumah, terlihat begitu santai. Tidak ada orang lain yang melihat wajah aslinya selain orang tuanya, adiknya Reyhan L Britama dan pembantu pembantunya yang bekerja di rumah. Mereka semua berkumpul diAula. "Nona Levrawnch. Selamat datang diUniversitas L Harvhard. Saya sebagai Rektor Universitas L Harvhad mewakili semua dosen dan para staf disini untuk meminta maaf karena tidak sempat menyediakan persiapan untuk menyambut Nona Levrawnch," ucap Rektor yang masih membungkuk. "Cepatan!! segera bersihkan lagi ruang Aula. Jangan sampai ada kotoran sedikitpun," perintah Wakil Rektor kepada semuanya termasuk kepada para staf kampus. "Jangan lupa pilih kursi
Meting telah berakhir. Semua Dosen dan para Staf lainnya tidak berani membocorkan identitas Reyhan. Setiap hari para staf dan karyawan serta Mahasiswa membicarakan tentang Nona Levrawnch dan adiknya yang masih menjadi rahasia. NEXT.... 3 MINGGU BERLALU "Eh, aku dengar adiknya Tuan Levrawnch juga kuliah disini. Apakah itu benar, Ver?" tanya Sisi. "Soal dia punya adik aku nggak terlalu paham, soalnya keluargaku sangat jarang berbaur dengan mereka. Mereka juga kelamaan tinggal di Luar Negeri," balas Vera berbohong seolah Nona Levrawnch adalah keluarga ayahnya. "Oh... Jadi keluargamu adalah Nona Levrawnch? Benarkah???" tanya Pevita sinis. "Iya Pev. Aku juga sangat akrab dengannya. Tapi tidak mungkin saat itu aku memanggil dia untuk bermain dihalaman kampuskan? Apalagi makan dikantin kampus?? Kamu taukan.... orang kaya seperti apa..." jelas Vera masih berbohong. "Iya benar Ver. Nggak mungkin orang kaya suka makan dikantin,"
NEXT... 3 BULAN KEMUDIAN. "Hmmppp... Kapan nilaiku kaya' Reyhan yah..." ucap Adi mendengus karena nilainya jelek. "Hallo Rey... Nih, aku beli makanan buatmu," kata Pevita tiba tiba baik karena sudah mengetahui Nona Levrawnch yang sebenarnya adalah kakak Reyhan. "Terimakasih, tapi aku sudah dibelikan makanan oleh Adi," tolak Reyhan. "Sudah... Trima saja. Kenapa sih kamu dibaikin malah selalu menolak??" ucap Pevita. "Mau kamu sendiri kali'... Siapa juga yang mau kamu baikin??" ucap Adi. "Kalau saja Nona Levrawnch bukan kakakmu, ngapain juga aku berbaik hati seperti in,i" gumam Pevita pelan namun kedengaran oleh Reyhan dan teman temannya. "Maksudmu apa Pevita? Apa kamu tahu kakaknya Reyhan?" tanya Vino. "Manaku taaaanhu...?? Caritau saja sendiri. Bye Reyhan... Aku pergi dulu. Kalau ada bantuan apa apa, hubungin aku saja yah..." ucap Pevita berjalan menuju mobilnya. "Eh, ada si gembel disini rupanya. Kalian nggak pu
Setelah memasangkan cincin ke jari manis Maminya, mereka merasa bingung karena semua orang berlari ke arah depan jalan raya.Saking penasaran, Yulia bertanya pada salah satu bapak bapak yang juga ikut berlari ke depan jalan raya. "Pak, ada apa itu?? Apa yang terjadi di depan jalan itu??""Lecelakan, Non." Jawab bapak itu."Siapa yang celaka, Pak??" Tanya Yusuf."Katanya, Nona Marsyalinda berlari keluar jalan dan tertabrak mobil, Non. Kata mereka juga Nona Marsya tidak bernafas lagi." Jawab bapak itu lalu bergegas pergi.Yulia langsung berlari mengikuti bapak itu dengan begitu cepat dan berkata dalam hati, "Tanteeee... Maafkan aku."Lenia dan Yusufpun berjalancepat ke tempat kejadian itu. Setelah sampai, terlihat Yudha yang sedang menggendong Marsyalinda dan membawanya ke dalam ambulance.Semua keluarga Levrawnchpun menuju ke Rumah Sakit The L Medika. Namun sayangnya, setelah sampai di Rumah Sakit, Marsyalinda tidak sempat tertol
Air mata bercucuran tiada henti. Tangisan para tamu tak kalah dengan kesedihan keluarga Levrawnch. Meski menu makanan tiada henti di layani pada setiap individu yang datang, namun rasa sedih mendalam menutupi rasa dahaga mereka saat ini.Host 3 : "Itulah ucapan dari sang istri tercinta Tuan Levrawnch yang membuat kita semua yang hadir di sini merasa sedih."Host 1 : "Sedih banget. Namun masih ada lagi yang akan kita dengar, yaitu tentang kronologis keluarga Levrawnch Britama yang akan di sampaikan langsung oleh Nyonya Levrawnch Britama."👏👏👏Nyonya Levrawnch berjalan menuju kursi yang di taru di atas panggung. Meski begitu, Nyonya Levrawnch malah berdiri untuk menyampaikan hal tersebut dan menjadikan tempat duduk itu sebagai persiapan ketika dia merasa lelah berdiri."Pasti semuanya sudah kenal saya. Benar nggak??" Tanya Nyonya Levrawnch."KENAAAALLLL..." Sontak mereka semua."Baikah, terimakasih sudah datang maupun yang sudah menonton di
======== Sore hari tiba. Semua para Koki dan pelayan tengah sibuk di rumah baru Nyonya Levrawnch Britama. Ada begitu banyak penjemput tamu yang menggunakan gaun berwarna biru dan juga setelan jass yang sama berwarna hitam. Di kursi paling depan terlihat begitu banyak pengusaha pengusaha dan para direktur, serta pemilik saham yang sedang duduk bercerita dan bergunda ria. Sementara keluarga besar Levrawnch Britama, keluarga besar Debora serta keluarga besar Oscandra, semuanya memakai pakaian putih dan setelan jass berwarna hitam. Tak hanya itu, bahkan Marsyalinda, keluarga Yudha, teman teman Reyhan serta para pembantu juga serentak memakai pakaian putih dan hitam. "Sayang, kamu cantik banget hari ini." Kata Yudha pada Marsyalinda. "Terimakasih, sayang. Terimakasih sudah menemani aku, sudah melindungi dan memotivasi aku. Aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi." Jawab Marsyalinda dengan mata yang berbinar menyimpan 1000 tetes
1 Bulan Kemudian. "Nak... Coba kamu lihat awan itu, indah bukan??" Tanya Gebriella pada Ali yang sedang duduk bersama di teras atas sambil membicarakan masa depan mereka. "Iya Mi... Sangat indah..." Jawab Ali. "Mami ingat waktu masa dulu saat melihat matahari mulai terbit dan awan putih mulai tebal. Waktu itu, Papi kamu bercerita soal dia yang sedang sibuk mencari Mami di Kota Naung. Tapi begitu ketemu, sepi terasa ramai. Malampun terlihat terang." Kata Gebriella sambil menikmati indahnya matahari terbit. "Terus, Mi...??" Tanya Ali. "Terus, setelah sekian lama terpisah, Papi dan Mami baru bertemu kembali di bukit bunga Kota Naung. Papi mencari mami di sana. Dia sangat setia juga sangat romantis. Tiap hari Papi datang ke rumah Mami yang kecil demi mengambil hati Oma dan juga Opa, hingga akhirnya Oma dan Opapun setuju. Lalu, Mami ikut papi ke Kota Hunan dan menghadapi cobaan bersama. Hehehe... Mami masih ingat, dulu Papi kamu sangat tegas. Dia h
Sampai di lokasi shooting, semua orang menyambut Gebriella dengan hidangan dari berbagai macam menu makanan. Mereka semua terlihat sangat bahagia. Tidak hanya itu, di sana juga ada banyak penggemar yang datang dan menyiapkan hadia serta ucapan ucapan yang memotivasi Gebriella. "Terimakasih semuanya... Terimakasih karena Gebbylover's masih setia menunggu saya dan selama ini masih mendukung saya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak untuk semua penggemar yang ada di sini maupun yang sedang menonton acara perdana live saya di luar sana." Kata Gebriella dengan menggunakan mike, lalu menyapa semua para aktor lama maupun aktor baru. Gebriella juga menyapa semua TIM medianTV maupun para produser dan grup kameramen yang hadir. Gebriella terlihat begitu bahagia. Sekejap melupakan suaminya yang hilang, meski bersifat sementara, tapi bagi Gebriella suasana saat ini lumayan menghiburnya. "Hallo Gebby, selamat datang kembali. Hehehe..." Ucap Andi. "Hallo juga Kak A
"Nak... Apa kamu sudah mengingat semuanya??" Tanya Lenia pada Yulia."Tidak, aku tidak mengingat apa apa. Hanya mencoba memanggilmu dengan kata, Mami saja." Jawab Yulia."Tidak apa apa, Nak... Ingatlah pelan pelan. Tidak usah buru buru." Kata Lenia sambil mengusap usap kepalanya."Tolong tinggalkan aku sendiri. Aku mau tidur. Kepalaku mulai terasa sakit. Mungkin karena aku terus berusaha untuk mengingat semua masa laluku." Perintah Yulia.Lenia lalu memakaikan selimut pada Yulia, anaknya. Setelah itu mereka semua keluar dari kamar Yulia.Yulia berbaring terlentang sambil menutup matanya dan mencoba mengingat semua hal yang terjadi padanya."Ternyata Papi dan Mamiku adalah orang kaya. Tapi kenapa mereka tidak mencariku?? Apa dulu mereka tidak sayang padaku?? Lalu, di mana Papiku?? Kenapa dia tidak pernah datang menjengukku?? Kenapa Marsyalinda dan lelaki tua itu memanfaatkan aku untuk membunuh keluargaku sendiri?? Apa sebenarnya yang terjadi?
Dokter Willy yang baru saja sampai, merasa heran melihat ekspresi wajah Lenia dan teman temannya."Nona Levrawnch..." Panggil dokter Willy membuat Lenia kaget dari pandangannya ke arah Marsyalinda dengan tatapan yang penuh emosi."Nona Lerawnch!!" Panggil dokter Willy lagi."Iya dok. Gimana keadaan Yulia, dok!!" Tanya Lenia spontan."Masih sama seperti dengan kemaren. Saya melihat Nona Levrawnch seperti kebingungan melihat ke arah pintu keluar sana. Makanya saya langsung medekati Nona Levrawnch kesini. Oh iya, Nona Lerawnch, saya akan mel...!!" Kata dokter terputus dengan suara suster yang memanggil namanya."Dokter Willy, pasien atas nama Rana telah pingsan." Teriak suster tersebut."Pingsan?? Di mana dia??" Sontak Lenia dan dokter Willy kaget."Di depan Paviliun ruangan mawar, dok..." Jawab Suster jaga itu."Ayo kita lihat Yulia dulu, Nona Levrawnch." Ajak dokter Willy lalu berlari menuju ke arah Rana yang sedang di angkat ol
1 BULAN KEMUDIANWaktu berputar begitu cepat, sehingga tak terasa hari demi hari dengan penuh tantangan dan rintangan kian bisa terlewatkan.Keluarga Levrawnch Britama untuk sementara waktu tinggal di Villa Reyhan yang berada di Villa L Green.Kenangan yang sudah terlewatkan masih mengiris hati dengan rasa rindu yang tak terlampiaskan. Tapi Gebriella yang baru saja sembuh, tetap semangat dan hanya fokus pada masa depan anaknya, Ali. Saat ini Alipun telah resmi di gelar sebagai Tuan Muda Levrawnch Britama. Diapun mengikuti sekolah privat di Villa untuk sementara waktu, karena menghindari kejahatan di luar sana yang tak terduga.Tiba tiba terdengar suara Bi' Ina yang masih setia tinggal di Villa Reyhan sejak dahulu kala. BI' ina sudah terlihat tua. Oleh sebab itu, Bi' Ina kini hanya di jadikan sebagai pengawas para pembantu di kediaman keluarga Levrawnch Britama."Nyonya Gebby, sarapannya sudah siap. Semuanya sudah berkumpul di ruang makan. Apa makan
Lenia bersama keluarganya berkumpul di ruangan pasien tempat Rana di rawat.Suasana terlihat bgitu mengharukan. Air mata kerinduan bercucuran di pipi. Rasa kangen dan kekhawatiran yang selama ini terpendam, kini bisa terluapkan. Lenia memegang tangan Rana, sampai akhirnya Ranapun terbangun dan kebingungan setelah melihat ada begitu banyak orang yang sedang berkumpul di kamarnya."Siapa kalian??" Tanya Rana membuat Nyonya Levrawnch terpukul dengan pertanyaan itu."Dokter Willy, apa kejadian barusan membuat Yulia lupa ingatan??" Tanya Nyonya Levrawnch pada dokter pribadi mereka sekaligus Direktur Rumah Sakit The L Medika."Saat ini, Non Yulia belum bisa mengingat apa apa. Karena sebelumnya dia sudah memang lupa ingatan. Namun karena dia telah mengkonsumsi obat pelambat ingatan secara terus menerus, akhirnya ingatannya lebih susah lagi untuk di kembalikan. Mungkin Nona dan juga Nyonya Levrawnch harus lebih sabar lagi selama bertahun tahun untuk menunggu inga