"Gebriellaaaaa....!!!" Seseorang berlari sambil memanggil Gebriella menuju Sekolah Menengah Atas (SMA) ternama, yaitu SMA Cendekia Intenasonal.
"Heiiii sayangku... dengan siapa kamu kesini Jessy? Kenapa kamu tidak memberitahuku terlebih dahulu sebelum kesini?" Ucap Gebriella pada Jessy.
Ahhh...!! Kata Jessy.
Sambil berjalan bersama Gebriella, Jessy berkata, "Aku sengaja memberikanmu kejutan Geb, dan mulai hari ini aku akan sekolah disini bersamamu..."
"OMG... Benarkah??" Tanya Gebriella dengan begitu riang kepada Jessy.
"Benar donnnggg... Ngapain aku bohong, orang tuaku memindahkanku di sekolah ini. Jadi mulai sekarang kita akan selalu bersama" Kata Jessy kepada Gebriella.
Jessy adalah siswa baru di SMA Cendekia Internasional tempat Gebriella sekolah dan tinggal beberapa bulan lagi mereka akan memasuki ujian akhir.
"Aku senang kamu pindah disekolah yang sama denganku Jessy, tapi kenapa kamu baru pindah sekarang?" Tanya Gebriella penasaran.
Sabar sedikit sahabatku...!!
"Akanku ceritakan semuanya kepadamu setelah kita diasrama, oke..." Ucap Jessy pada Gebriella.
"Baiklah kalau begitu. Aku akan menagihmu untuk menceritakan semuanya kepadaku." Kata Gebriella sambil menarik tangan Jessy dan berlari menuju kelas karena mendengar bel sekolah sudah berbunyi.
Jessy di tempatkan Kepala Sekolah (Kepsek) di kelas A bersama Gebriella. Pulang sekolah, Gebriella dan Jessy berjalan kaki pergi ke warung di depan asrama mereka.
"Pak, tolong maafkan saya... besok saya akan kesini lagi untuk membayar semuanya. Tapi Uang di saku saya benar benar jatuh pak..." Kata Reyhan Levrawnch Britama pada Pak Gani sebagai pemilik warung.
"Tuan muda, saya tidak menerima orang berhutang di sini. Kalau tidak punya uang, jangan sok mampir dan pesan makan banyak segala dong..." Kata pak Gani pemilik warung itu.
Mendengar pembicaraan Pak Gani yang sedan memarahi Reyhan, Jessy berkata pada Gebbriella, "Hmmmppp... Sudah tau nggak ada uang, sok-sokan pesan makan banyak lagi... Nggak tahu diri banget sih."
Gebriella melajukan lanhkahnya dan mendekati warung Pak Gani. "Hallo Pak Gani..." Ucap Gebriella memanggil Pak Gani.
"Eh Non... Mau beli makanan?" Tanya Pak Gani.
"Hehehe... Iya Pak Gani. Ngomong ngomong, berapa semua harga yang di ambil Tuan ini? Biar saya bayar saja Pak Gani." Ucap Gebriella pada Pak Gani.
"Tidak usah Non... Tuan ini sangat tidak tahu diri. Oh, iya Non.. Nona Gebby dan teman Non mau makan apa?" Tanya Pak Gani balik.
"Nggak apa apa Pak Gani. Biar saya bayar saja. Sekalian saya mau pesan gorengan... Sama Coffe Milk 2 yah pak Gani..." ucap Gebriella sambil tersenyum kecil dan memasukkan tangan ke tasnya untuk mengeluarkan uang.
Reyhan diam termangu melihat wanita cantik yang tiba tiba datang ingin membantu dirinya yang kini merasa sedikit malu tapi merasa bersyukur karena mendapatkan bantuan dari wanita yang tidak di kenalnya itu. Siapa lagi kalau bukan "Gebriella".
Gebbriella memang baik dan cantik. Orang tuanya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil. Berbeda dengan Jessy yang orang-tuanya mempunyai beberapa perusahan E_Commerce Trend Asia yang kini sangat sukses. Oleh sebab itu sifat Jessy sedikit lebih sombong.
"Terimakasih banyak sudah membantu saya Nona.. Oh iya, saya janji besok saya akan datang kesini lagi untuk menukar uang Nona," kata Reyhan sedikit malu dan sedikit membungkuk.
Mendengar ucapan Reyhan, Pak Gani langsung melanjutkan amarahnya, "Kamu bisa apa haaahhh...!! Syukur saja masih ada orang baik seperti Nona Gebby," kata Pak Gani sambil memberikan gorengan dan minuman yang dipesan Gebby.
"Huhh!! Ganteng ganteng nggak punya modal," sontak Jessy melihat Rayhan dengan tatapan jijik.
Gebbriella menghadap Reyhan sambil tertawa kecil dan berkata, "Nggak usah ditukar Tuan... saya ikhlas kok. Kalau begitu saya dan teman saya pamit dulu yah.." Pak Gani dan Reyhan sama sama berkata "Terimakasih Nona"
Setelah melihat Gebbriella dan Jessy pergi, Reyhanpun ikut meninggalkan warung Pak Gani. Reyhan merasa sangat bersykur ada yang membantunya. Reyhan adalah Mahasiswa di Universitas yang sangat mahal dan terkenal di Kota Hunan yaitu Universitas L Harvhard. Reyhan kuliah di Universitas L Harvhard karena kemauan orang tuanya. Reyhanpun bingung atas kemauan orang tuanya. Setahu Reyhan, orang tua dan kakak perempuannya hidup susah seperti dia. Bahkan Reyhanpun berkali kali harus berhutang kepada temannya agar bisa membeli buku dan membayar uang kuliah.
"Untung aku begitu berprestasi, sehingga aku bisa mendapatkan Beasiswa Prestasi dan Subsidi lainnya untuk pembayaran uang kuliah. Kalau nggak, janganpun makan, untuk beli air minum saja aku nggak mampu," Ucap Reyhan dalam hati sambil menarik nafas.
Jessy dan Gebriella kini tengah asik mengobrol di dalam asrama. Mereka berdua adalah teman SMP sehingga tanpa sadar waktu sudah tengah malam. Namun mereka masih terlihat begitu asik bercerita panjang lebar tentang kehidupan mereka masing masing sejak mereka terpisah karena beda SMA. Tiba-tiba Hendphone Jessy berdering, Jessypun mengangkat telepon dari Maminya. Jessy : "Hallo Mami..." Rita Ibu Jessy : "Hallo Jes, Gimana hari ini?" Jessy : "Aku bahagia banget Mami.. Disini banyak orang kaya, tapi aku belum punya teman lain selain Gebby". Rita : "Ingat apa kata mami, Jangan berteman dengan teman yang tidak ada gunanya". Jessy : "Siap mammmii... Aku tutup dulu yah mi, soalnya aku sama Gebby mau bikin tugas". Rita : "Apakah kamu tidak igin cerita tentan pengalaman pertamamu di sekolah barumu Jess...??" Jessy : "Aku sedang ngobrol bersama Gebby Mi... Besok saja aku cerita ke Mami, oke...?? Rita : "Okelah kalo begitu.
1 BULAN KEMUDIAN "Wah wah wah... Kamu sangat keren Rey, nilai kamu hampir semua A dan mendapat IPK yang paling tinggi di antara kami," kata Vino. "Yes!! Hari ini kita dapat traktiran dari Rey..." Ucap Adi. "Ah kamu mah, nggak ada habis habisnya kalau soal makanan, apa perutmu seperti perut ular?" ejek Reno. "Emang kenapa? dari pada kamu doyan makan tapi kuker. Hahaha..." balas Adi. "Apa kamu bilang?? Aku kurus kering?? Kamu kaya' BaBa Babi dan Badak. Hahahaha..." balas Reno ke Adi. "Kamu bilang aku seperti Babi dan Badak?? Awas kamu Reno yah..." ucap Adi sambil mengejar Reno yang sedang lari menjauh dari Adi. "Reyhaaannn...!!" Pevita memanggil Reyhan. Raut wajah Reyhan langsung berubah seperti terlihat panik saat mendengar suara Pevita yang memanggil namanya dari belakang. "Maaf Pev... Aku belum punya uang buat ganti hutangku. Tolong kasih aku kesempatan 3 hari lagi yah??" kata Reyhan. "It's oke. No problem from
"SELAMAT PAGI PAK..." "SELAMAT PAGI BU'..." "PAGI KAK..." ucapan para calon Mahasiswa di Universitas L Harvhard. Hari ini di kampus begitu ramai, dan terlihat semua orang bergembira dan semangat karena memasuki ajaran baru dan juga semester baru. Namun berbeda dengan Reyhan yang sedang berjalan kekampus sambil membaca surat dari kakak perempuannya yang setelah sekian lama menunggu, akhirnya hari ini baru saja tiba di kantor Pos Pengiriman dekat kampusnya. Mata Reyhan terlihat berkaca kaca seperti ingin mengeluarkan air mata namun sedang di tahan tahanya agar tidak leluar. Entah dia merasa senang atau sedih, mending kita baca isi surat dari kakaknya dulu yah... ISI SURAT Hallo Dik.. Bagaimana kabarmu? Apakah kamu baik baik saja? Kakak mendengar tentang nilaimu yang katanya di ujian Semester 4, adalah nilaimu yang paling tinggi. Kakak sangat bangga kepadamu. Dik... Di sini papi, mam
(Nada dering Handphone Gebriella berbunyi) Gabriella : "Hallo selamat sore..." Key : "Hallo, apakah ini dengan Nona Gebriella oscandra??" Gabriella : "Iya benar. Ada yang bisa saya bantu?" Key : "Saya Key dari Grup Pertelevisian MCC TV Maha Karya. Kebetulan kami sudah membaca Surat Lamaran dan keterangan latar belakang pendidikan Nona Gebriella. Setelah dipertimbangkan, kami akan melakukan Interview pada Nona Gebriella. Apakah Nona ada kesempatan hadir dikantor kami besok jam 08.000 pagi?" Gebriella : "Sa... saya.. akan hadir besok pak". Key : "Baiklah kalau begitu. Sampai jumpa besok di kantor Nona Gebriella, saya akan langsung mengirimkan alamat lengkapnya di email Nona. Terimakasih". Gabriella : "Siap pak, terimakasih banyak pak". Obrolan panggilanpun berakhir, Gebriella langsung mendekati mamamnya dan memeluk mamanya sambil melihat papanya yang lagi batuk batuk sambil duduk kursi roda yang ikut mendekati ma
"Reyhan, Pak Harsono memanggilmu keruangannya," kata laki laki paruh baya menatap Reyhan yang terlihat sangat capek. Reyhan menatap Pevita yang mungkin ingin akan menjadikannya sebagai supir. "Udah sana, biar aku menyetir sendiri aja. Toh, juga masih ada besok dan besok aku akan menyuruhmu sampai aku puas, Oke??" Ucap pevita sambil membuka mobil dan menginjak pedal gass mobil Sportnya. Reyhanpun berlari menuju kantor Pak Harsono sebagai Kepala Jurusan. "Silahkan masuk Rey..." ucap Pak Harsono mendengar ketukan pintu. Kajur (Kepala Jurusan) melanjutkan pembicaraannya setelah melihat Rey sudah duduk. "Jika kamu lebih berprestasi lagi, mulai semester 6 kamu nggak perlu lagi nyari uang buat buat bayar uang Semester," "Tapi pak??? Apa saya akan di keluarkan?" tanya Reyhan panik. Kajur tersenyum lebar dan berkata "Kamu yang paling berprestasi dan juga paling kreatif di kampus ini, apa alasan saya mengekuarkan kamu di kampus ini?" "Kamu hanya di beba
Reyhan sengaja memesan satu kamar dengan 1 Bad kecil untuk mereka bertiga. "Pasti pas bangun, badan mereka pada sakit," ucap Reyhan pelan dan bergegas untuk tidur dimobil. Tringg.. Tringg.. Tringg.. Tringg.. Tring Tringg.. Tringg.. (Nada dering HP) Mereka beritiga kaget karena nada dering HP Sisi berbunyi sangat keras. "Astaga... Mami nelfon. Gimana ini...?? Aku tidak pernah tidur diluar," ucap Sisi panik. "Bilang saja kamu tidur di tempatku, setelah itu kita pulang," ucap Vera. "Tapi bagaimana dengan bau minuman?" ucap sisi panik. "Mending telfon mami kamu diangkat dulu, lagian di sini ada kita bertiga," ucap Vera. "Gimana kalo telfon mami kamu nggak usah di angkat dan Kamu segera kirim chat. Takutnya kamu akan gugup ketika bicara sama mami kamu dan akhirnya kamu ketahuan berbohong". Ucap Pevita. "Iya benar benar, aku chat mami sekarang dulu". Ucap Sisi sambil mengetik di layar HPnya. "Kita bal
Sesampainya di kampus, Gebriella melihat lelaki yang di bentak bentak oleh perempuan yang tidak di kenalnya, dan siapa lagi laki laki itu kalau bukan Reyhan serta perempuan perempuan yang kemaren yang bernama Pevita bersama Sisi dan Vera. "Cepatan Reyhan...!! kenapa sih? Lama banget membersihkan sampah di dalam mobil...?" ucap Vera "Cepattttaaannn.. sialll!!" Pevita menyuru Reyhan sambil menarik rambut Reyhan. _"Pevita, kenapa dia nggak di suru nyapu halaman kampus saja? Kan lebih enak di pandang. Hahahah..." _"Apakah dia cleaning service?" _"Sepertinya dia gembel pemintah mintah dijalanan dan kesasar di Universitas kita. Hahaha..." teman-teman Reyhanpun kesal mendengar ucapan orang orang yang berkumpul dan menghina Reyhan. Merasa penasaran dengan apa yan terjadi pada lelaki yang pernah di tolongnya itu saat di kantin Pak Gani Gebriellaoun memberanikan diri untuk mendekati Reyhan, "Hay, apakah kamu masih ingat aku? Kenapa kamu di
"Apakah kalian berdua lulus seleksi berkas?" tanya Gebrilla pada Lili dan Frita. "Iya dong...!! Hehehe..." kata Lili. "Teman teman, jangan senang dulu. Besok ujian Psikotes, lusa ujian fisik dan wawancara, Sabtu tes kesehatan, terus... Senin pengumuman," ucap Frita. "Hmmmppp... Ternyata masih banyak banget tesnya," keluh Lili. "Semoga kita berempat bisa lulus, Aamiin. Kita pulang sekarang saja yuk..." ucap Gebriella. REYHAN!!! Teriak Pevita memanggil nama Reyhan. "He.....iiiii, apakah kalian melihat sigembel itu?" teriak Pevita membuat semua mahasiswa berkumpul dihalaman kampus. _"Si gembel?? Dia sudah mati. Hahaha..." Ucap anak kampus. _"Dia pingsan hanya untuk mencari perhatian. Hahaha...". Hinaan orang orang di kampus terhadap Reyhan dengan ucapan menjijikan. "Permisi kak... saya mau nanya, siapa kakak yang berteriak di tengah lapangan itu?" tanya Gebriella pada senior di lapangan kampus. "Oh,
Setelah memasangkan cincin ke jari manis Maminya, mereka merasa bingung karena semua orang berlari ke arah depan jalan raya.Saking penasaran, Yulia bertanya pada salah satu bapak bapak yang juga ikut berlari ke depan jalan raya. "Pak, ada apa itu?? Apa yang terjadi di depan jalan itu??""Lecelakan, Non." Jawab bapak itu."Siapa yang celaka, Pak??" Tanya Yusuf."Katanya, Nona Marsyalinda berlari keluar jalan dan tertabrak mobil, Non. Kata mereka juga Nona Marsya tidak bernafas lagi." Jawab bapak itu lalu bergegas pergi.Yulia langsung berlari mengikuti bapak itu dengan begitu cepat dan berkata dalam hati, "Tanteeee... Maafkan aku."Lenia dan Yusufpun berjalancepat ke tempat kejadian itu. Setelah sampai, terlihat Yudha yang sedang menggendong Marsyalinda dan membawanya ke dalam ambulance.Semua keluarga Levrawnchpun menuju ke Rumah Sakit The L Medika. Namun sayangnya, setelah sampai di Rumah Sakit, Marsyalinda tidak sempat tertol
Air mata bercucuran tiada henti. Tangisan para tamu tak kalah dengan kesedihan keluarga Levrawnch. Meski menu makanan tiada henti di layani pada setiap individu yang datang, namun rasa sedih mendalam menutupi rasa dahaga mereka saat ini.Host 3 : "Itulah ucapan dari sang istri tercinta Tuan Levrawnch yang membuat kita semua yang hadir di sini merasa sedih."Host 1 : "Sedih banget. Namun masih ada lagi yang akan kita dengar, yaitu tentang kronologis keluarga Levrawnch Britama yang akan di sampaikan langsung oleh Nyonya Levrawnch Britama."👏👏👏Nyonya Levrawnch berjalan menuju kursi yang di taru di atas panggung. Meski begitu, Nyonya Levrawnch malah berdiri untuk menyampaikan hal tersebut dan menjadikan tempat duduk itu sebagai persiapan ketika dia merasa lelah berdiri."Pasti semuanya sudah kenal saya. Benar nggak??" Tanya Nyonya Levrawnch."KENAAAALLLL..." Sontak mereka semua."Baikah, terimakasih sudah datang maupun yang sudah menonton di
======== Sore hari tiba. Semua para Koki dan pelayan tengah sibuk di rumah baru Nyonya Levrawnch Britama. Ada begitu banyak penjemput tamu yang menggunakan gaun berwarna biru dan juga setelan jass yang sama berwarna hitam. Di kursi paling depan terlihat begitu banyak pengusaha pengusaha dan para direktur, serta pemilik saham yang sedang duduk bercerita dan bergunda ria. Sementara keluarga besar Levrawnch Britama, keluarga besar Debora serta keluarga besar Oscandra, semuanya memakai pakaian putih dan setelan jass berwarna hitam. Tak hanya itu, bahkan Marsyalinda, keluarga Yudha, teman teman Reyhan serta para pembantu juga serentak memakai pakaian putih dan hitam. "Sayang, kamu cantik banget hari ini." Kata Yudha pada Marsyalinda. "Terimakasih, sayang. Terimakasih sudah menemani aku, sudah melindungi dan memotivasi aku. Aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi." Jawab Marsyalinda dengan mata yang berbinar menyimpan 1000 tetes
1 Bulan Kemudian. "Nak... Coba kamu lihat awan itu, indah bukan??" Tanya Gebriella pada Ali yang sedang duduk bersama di teras atas sambil membicarakan masa depan mereka. "Iya Mi... Sangat indah..." Jawab Ali. "Mami ingat waktu masa dulu saat melihat matahari mulai terbit dan awan putih mulai tebal. Waktu itu, Papi kamu bercerita soal dia yang sedang sibuk mencari Mami di Kota Naung. Tapi begitu ketemu, sepi terasa ramai. Malampun terlihat terang." Kata Gebriella sambil menikmati indahnya matahari terbit. "Terus, Mi...??" Tanya Ali. "Terus, setelah sekian lama terpisah, Papi dan Mami baru bertemu kembali di bukit bunga Kota Naung. Papi mencari mami di sana. Dia sangat setia juga sangat romantis. Tiap hari Papi datang ke rumah Mami yang kecil demi mengambil hati Oma dan juga Opa, hingga akhirnya Oma dan Opapun setuju. Lalu, Mami ikut papi ke Kota Hunan dan menghadapi cobaan bersama. Hehehe... Mami masih ingat, dulu Papi kamu sangat tegas. Dia h
Sampai di lokasi shooting, semua orang menyambut Gebriella dengan hidangan dari berbagai macam menu makanan. Mereka semua terlihat sangat bahagia. Tidak hanya itu, di sana juga ada banyak penggemar yang datang dan menyiapkan hadia serta ucapan ucapan yang memotivasi Gebriella. "Terimakasih semuanya... Terimakasih karena Gebbylover's masih setia menunggu saya dan selama ini masih mendukung saya. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih banyak untuk semua penggemar yang ada di sini maupun yang sedang menonton acara perdana live saya di luar sana." Kata Gebriella dengan menggunakan mike, lalu menyapa semua para aktor lama maupun aktor baru. Gebriella juga menyapa semua TIM medianTV maupun para produser dan grup kameramen yang hadir. Gebriella terlihat begitu bahagia. Sekejap melupakan suaminya yang hilang, meski bersifat sementara, tapi bagi Gebriella suasana saat ini lumayan menghiburnya. "Hallo Gebby, selamat datang kembali. Hehehe..." Ucap Andi. "Hallo juga Kak A
"Nak... Apa kamu sudah mengingat semuanya??" Tanya Lenia pada Yulia."Tidak, aku tidak mengingat apa apa. Hanya mencoba memanggilmu dengan kata, Mami saja." Jawab Yulia."Tidak apa apa, Nak... Ingatlah pelan pelan. Tidak usah buru buru." Kata Lenia sambil mengusap usap kepalanya."Tolong tinggalkan aku sendiri. Aku mau tidur. Kepalaku mulai terasa sakit. Mungkin karena aku terus berusaha untuk mengingat semua masa laluku." Perintah Yulia.Lenia lalu memakaikan selimut pada Yulia, anaknya. Setelah itu mereka semua keluar dari kamar Yulia.Yulia berbaring terlentang sambil menutup matanya dan mencoba mengingat semua hal yang terjadi padanya."Ternyata Papi dan Mamiku adalah orang kaya. Tapi kenapa mereka tidak mencariku?? Apa dulu mereka tidak sayang padaku?? Lalu, di mana Papiku?? Kenapa dia tidak pernah datang menjengukku?? Kenapa Marsyalinda dan lelaki tua itu memanfaatkan aku untuk membunuh keluargaku sendiri?? Apa sebenarnya yang terjadi?
Dokter Willy yang baru saja sampai, merasa heran melihat ekspresi wajah Lenia dan teman temannya."Nona Levrawnch..." Panggil dokter Willy membuat Lenia kaget dari pandangannya ke arah Marsyalinda dengan tatapan yang penuh emosi."Nona Lerawnch!!" Panggil dokter Willy lagi."Iya dok. Gimana keadaan Yulia, dok!!" Tanya Lenia spontan."Masih sama seperti dengan kemaren. Saya melihat Nona Levrawnch seperti kebingungan melihat ke arah pintu keluar sana. Makanya saya langsung medekati Nona Levrawnch kesini. Oh iya, Nona Lerawnch, saya akan mel...!!" Kata dokter terputus dengan suara suster yang memanggil namanya."Dokter Willy, pasien atas nama Rana telah pingsan." Teriak suster tersebut."Pingsan?? Di mana dia??" Sontak Lenia dan dokter Willy kaget."Di depan Paviliun ruangan mawar, dok..." Jawab Suster jaga itu."Ayo kita lihat Yulia dulu, Nona Levrawnch." Ajak dokter Willy lalu berlari menuju ke arah Rana yang sedang di angkat ol
1 BULAN KEMUDIANWaktu berputar begitu cepat, sehingga tak terasa hari demi hari dengan penuh tantangan dan rintangan kian bisa terlewatkan.Keluarga Levrawnch Britama untuk sementara waktu tinggal di Villa Reyhan yang berada di Villa L Green.Kenangan yang sudah terlewatkan masih mengiris hati dengan rasa rindu yang tak terlampiaskan. Tapi Gebriella yang baru saja sembuh, tetap semangat dan hanya fokus pada masa depan anaknya, Ali. Saat ini Alipun telah resmi di gelar sebagai Tuan Muda Levrawnch Britama. Diapun mengikuti sekolah privat di Villa untuk sementara waktu, karena menghindari kejahatan di luar sana yang tak terduga.Tiba tiba terdengar suara Bi' Ina yang masih setia tinggal di Villa Reyhan sejak dahulu kala. BI' ina sudah terlihat tua. Oleh sebab itu, Bi' Ina kini hanya di jadikan sebagai pengawas para pembantu di kediaman keluarga Levrawnch Britama."Nyonya Gebby, sarapannya sudah siap. Semuanya sudah berkumpul di ruang makan. Apa makan
Lenia bersama keluarganya berkumpul di ruangan pasien tempat Rana di rawat.Suasana terlihat bgitu mengharukan. Air mata kerinduan bercucuran di pipi. Rasa kangen dan kekhawatiran yang selama ini terpendam, kini bisa terluapkan. Lenia memegang tangan Rana, sampai akhirnya Ranapun terbangun dan kebingungan setelah melihat ada begitu banyak orang yang sedang berkumpul di kamarnya."Siapa kalian??" Tanya Rana membuat Nyonya Levrawnch terpukul dengan pertanyaan itu."Dokter Willy, apa kejadian barusan membuat Yulia lupa ingatan??" Tanya Nyonya Levrawnch pada dokter pribadi mereka sekaligus Direktur Rumah Sakit The L Medika."Saat ini, Non Yulia belum bisa mengingat apa apa. Karena sebelumnya dia sudah memang lupa ingatan. Namun karena dia telah mengkonsumsi obat pelambat ingatan secara terus menerus, akhirnya ingatannya lebih susah lagi untuk di kembalikan. Mungkin Nona dan juga Nyonya Levrawnch harus lebih sabar lagi selama bertahun tahun untuk menunggu inga