Nick berusaha fokus pada pekerjaannya dan gagal! Begitu banyak tumpukkan dokumen yang harus diperiksanya, Vanessa bilang itu baru tertunda beberapa hari lamanya. Nick beranggapan walau baru beberapa hari itu artinya sudah harus segera dibereskan, namun apa daya walau pun keinginan hati ingin menyelesaikan semuanya akan tetapi bayangan wajah Kania menghalangi kerja otaknya.Pikirannya selalu lari ke Kania. Bayangkan...setelah sekian lama mencari tanpa hasil, tiba-tiba Kania muncul bagaikan hadiah yang semesta persembahkan padanya. Awalnya, Nick sedang berjalan-jalan di hall tempat acara berlangsung untuk memastikan semuanya sudah siap, saat dia melihat ada wanita yang heboh, dia mengabaikannya hingga sekilas pandang dia tertarik dengan sosok tubuh langsing yang ada di hadapan wanita cerewet itu. Sosok yang menariknya bagaikan magnet kutub berlawanan. Nick mendekat dan BAMMM!!Sebelum dia maju dan memeluk bahu Kania, dia sudah berdiam beberapa puluhan detik menenangkan jantun
Nick melihat Kania kebingungan mengatur duduknya agar mereka tidak bersentuhan.Akan tetapi Nick tidak membiarkan Kania lolos dengan mudah. Makin Kania menarik kakinya, Nick pun bergerak samar hingga mereka tetap bersentuhan. Akhirnya Kania menghela nafas panjang."Ok, Nick..sorry, Mr Sebastian sebaiknya segera katakan apa yang harus aku lakukan? Apa yang CV SayOnTrack harus lakukan?" Dari ekor matanya Nick bisa melihat bahwa Kania berbicara sambil menengadah menatap wajahnya. Betapa inginnya Nick mengangkat Kania dan membawanya pergi, membuang semua urusan kecuali urusan malam panas diantara mereka. Betapa gairah Nick sudah naik dengan cepat sejak dia tahu Kania berdiri di hadapannya. Kenangan semalam bersama menghantam Nick dengan luar biasa.Nick langsung teringat bagaimana Kania yang masih polos bisa meninggalkan kesan yang begitu dalam. Betapa gadis perawan tanpa pengalaman bisa membuatnya melayang ke sorga tingkat tertinggi!Respon malu-malunya membuat Nick ingin melindung
Tahulah Nick apa yang membuat Kania kebingungan. "FORGIVE ME," gumam Nick.Nick mengangkat kedua tangannya sebagai bahasa isyarat permohonan maaf bercampur dengan rasa enggan mengakhiri sentuhannya. "Aku tidak bermaksud menciummu di pertemuan pertama kita, tapi apa daya," bisik Nick parau. Nick memandang Kania lama...dia merasa respon Kania berbeda."Seandainya kau tidak pergi." Nick menyesalkan kepergian Kania. Mereka bertukar pandang. "Seandainya aku tidak pergi dengan sukarela mungkin...kau akan mengusirku keesokan harinya, jadinya hasil akhirnya tetap sama bukan?" jawab Kania."Kenapa aku harus mengusirmu?" tanya Nick sambil menyisipkan anak-anak rambut ke belakang telinga Kania, sebenarnya itu hanya alasan karena Nick tidak bisa menahan dorongan untuk menyentuh Kania!"Karena biasa nya para pria tidak ingin melihat pasangannya di pagi hari, ribet kata mereka." "Tahu darimana?" kembali keinginan menggoda Kania tiba-tiba muncul.Kania menunduk lalu menjawab dalam gumaman parau
Kania tidak menjawab."Memangnya kau tahu pasti apa yang ada dalam pikiranku?" Tanya Kania pelan. "Pasti bukan sesuatu yang baik-baik saja, entah kau berpikir aku sok, atau aku biasa membayar untuk seks atau aku punya maksud tersembunyi atau aku ingin menjebakmu, entahlah...yang jelas aku hanya ingin berbuat sesuatu untuk...wanita yang berhasil.... mengganggu tidurku...hidupku."Kania heran kenapa ada jeda yang cukup lama saat Nick mengatakan : wanita yang berhasil....mengganggu tidurku...hidupku! Seakan Nick mempertimbangkan jangan sampai kalimat yang keluar dari bibirnya mempermalukan dirinya.Kania sulit menebak ekspresi wajah Sang Miliarder di hadapannya.Pria tampan yang mapan dan tangguh, berkarakter kuat dan sangat tenang nyaris dingin! Raut Kania mulai melembut, kembali Kania menarik nafas panjang dan kembali Nick memaki dalam hati, betapa gerakan sederhana tubuh Kania bisa merusak konsentrasinya. Nick mengendalikan juniornya jangan sampai Kania tahu bahwa gairahnya bangki
Nick melihat banyak perbedaan saat membandingkan wajah Kania dulu dan kini, sudah tidak lagi nampak kemarahan dan kebencian yang malam itu begitu kental akan tetapi masih ada satu kesamaan yaitu KEGELISAHAN!Nick berusaha memutar otak mencari kalimat terhalus yang tidak terlalu menyolok bahwa dia ingin meringankan kegelisahan Kania.Pertama-tama Nick menunduk dan mencium pelipis Kania dengan rasa sayang yang kental, lalu Nick sedikit menarik tubuhnya, menatap wajah jelita yang balik menatapnya. Mereka saling memandang seakan ingin memeteraikan wajah yang mereka lihat. "Katakan Nia...JANGAN SIMPAN TERLALU LAMA." Nick melihat bola mata Kania melebar, ekspresi orang terkejut! SANGAT TERKEJUT!!'mungkin karena aku bilang 'terlalu lama' mungkin Kania tidak menyangka bahwa aku sudah menangkap kegelisahannya sejak satu tahun yang lalu saat pertama kami bertemu karena itu dia sangat terkejut,' kata Nick dalam hati. "A-apa maksudmu?" Tanya Kania kemudian.Nick melihat usaha Kania untuk
"Sebaiknya kita tidak berdekatan." "Karena?""Terakhir kita berdekatan...kita...kita..."Kania kebingungan harus mengatakan apa tanpa membuatnya malu. "Kita bercinta, bercinta sepanjang malam." Nick melanjutkan kalimat Kania sambil menatap wajah Kania yang mulai merona. "Yah..itu maksudku." "Memang kenapa kalau kita bercinta sepanjang malam?" Nick bertanya pelan sambil memainkan helaian rambut Kania."Tidak masalah ehm bukan itu maksudku, maksudku bukan tentang 'sepsnjang malam'nya tapi tentang 'bercinta' nya...harusnya tidak semudah itu orang bercinta, apalagi...""Berkali-kali? Itu tidak bisa di setting, Nia. Berarti ada suatu daya tarik kuat yang mengikat kita berdua hingga tak ada satu pun yang menolak dan pergi." Kania menatap wajah Nick. "Aku pergi!""Tapi setelahnya bukan sebelumnya." Kania kembali menundukkan kepalanya. "Jangan mengingkari perasaan sendiri, Nia." Kania menggigit bibir bawahnya lalu mengan
Grannie tersenyum lebar. Dengan kekuasaannya dia telah berhasil menemukan gadis yang menolongnya di pesta dan besok dia telah mengundang gadis itu untuk makan siang bersamanya yang artinya besok Nick dan gadis penolongnya akan bertemu. Dia berdoa semoga Nick akan jatuh hati pada gadis itu karena tidak mudah baginya mengundang gadis itu untuk datang, dia sampai harus bermain drama hingga akhirnya gadis itu mau menerima ajakannya untuk makan siang bersama. **Bramantyo Ajisaka sedang gelisah di kantornya, susah baginya menghapus wajah lembut nan jelita mantan tunangan yang dikhianatinya.Kemarahannya benar-benar meluap saat mengingat bayangan Kania yang perlahan muncul tepat di pelupuk matanya.Bayangan tubuh Kania yang makin matang dan luar biasa seksi.Dulu dia memang tidak pernah berhasil meniduri tunangannya itu akan tetapi dia tahu betapa indahnya dada Kania, berat, berisi dan mendongak dengan angkuh...kini dia merasa dada itu makin besar, tubuh Kania makin berisi di tempat-
"Cintaku abadi, aku ... akan selalu mencintaimu, Kania ....”Bram berusaha mempertahankan pendapatnya."Benarkah? Banyak yang bilang pria itu gampang tergoda Bram."Bram terkejut! Bram gelisah, jangan-jangan Kania tahu perselingkuhan Bram, padahal Bram yakin saat itu Kania tidak tahu bahwa dia bermain dengan Sonya di belakang Kania, tapi kenapa kalimatnya begitu pas?"Mereka siapa? pasti ratu gosip, mereka terlalu banyak nonton sinetron, Nia. Sini Sayang..mana ucapan terima kasihnya?" Saat itu Bram berusaha mengalihkan pembicaraan. Kania tidak mengiyakan tapi juga tidak lagi melawan, ia masuk ke dalam pelukan Bram yang langsung memeluk Kania dengan erat. 'hmm tubuh harum yang luar biasa hangat.' Bram bisa membayangkan kenikmatan yang akan didapatkannya dari Kania saat mereka benar-benar bercinta. Nanti! Sabar..sabar!Tok ... Tok ... TokLAMUNAN Bram terputus, dia merasa berang diinterupsi! Apalagi dengan kondisi yang mulai bergairah.“Permisi Pak,” tiba-tiba saja sekretarisn