Setelah Theo mengirimkan foto dan video pada ponsel Tommy, ia pun permisi untuk keluar dan ikut membantu mencari wanita yang dicari oleh Nick.“Saya ijin keluar, Pak,” ucap Theo sembari membawa laptopnya.“Ya, ingat bantu Tommy dan Vannesa cari dia sampai ketemu!” ucap Nick dengan wajah yang murung.Saat Theo keluar dari ruangan Nick, ia melihat Tommy dan Vanessa masih berada di sana dan sedang berkumpul di meja Vanessa.“Theo ... kemari ... cepat!” panggil Tommy dan membuat Theo menghampiri keduanya.“Coba kau putar lagi videonya,” ucap Tommy.Theo pun memutar kembali video yang USB-nya masih berada di laptop Vanessa.“Aku tidak terlalu memperhatikan tadi, tapi lihatlah ternyata si Bos sangat posesif menggandeng wanita itu, akan tetapi kenapa wanita itu tidak menunjukan antusiasme yang sama,” ucap Tommy yang melihat lanjutan video yang tak terputar sepenuhnya tadi.“Kau benar, aku rasa Bos mengalami cinta bertepuk sebelah tangan,” ucap Vanessa menyimpulkan dengan lirih.“Wah ... baga
Walau sudah mengiyakan akan tetapi Tommy masih penasaran kenapa Nick menyuruh mencari informasi tentang vendor mereka? Kembali Tommy masuk ke ruangan Nick. "Bos, pertanyaan terakhir nih hanya agar aku nggak penasaran, kenapa cari info tentang para vendor?"Nick mengangkat wajahnya menatap sahabat sekaligus wakilnya. "Kau cermati ulang hasil rekaman CCTV, ada yang menghampiri dia sambil membawa bunga dan sepertinya meminta pendapatnya saat dia akan keluar ruangan." "Oh..i see." Tommy mengacungkan jempolnya lalu menghilang dari hadapan Nick.Sementara Vanessa langsung menelpon bagian humas dan mencoba mencari tahu tentang keberadaan Kania.“Halo apa kabar, kau pasti sibuk sekali,” ucap Vanessa saat teleponnya diangkat bagian humas."Lumayan." Jawab Andi dari bagian humas.“Sorry aku mengganggu sebentar, aku ingin bertanya tentang vendor yang bertanggung jawab atas konsumsi, dekorasi dan acara hari ini. Apa kau bisa memberitahu nama perusahaan mereka sekaligus nomor telepon per
Nick menatap Vanessa dengan tatapan elangnya. Vanessa bersumpah dalam hati nanti saat bertemu wanita itu dia akan mencari tahu apa hubungan wanita itu dengan Bos-nya, hingga Bos-nya kaya cacing kepanasan! “Saya sudah dapat informasi siapa vendor yang menangani bagian dekorasi Bos,” ucap Vanessa sambil berusaha menenangkan dirinya. "Siapa? Kenapa berhenti bicara?” tanya Nick dengan sangat serius. Vanessa melihat ekspresi atasannya lalu segera menyampaikan semua informasi yang diketahuinya."Mereka dari CV SayOnTrack, dan saya sudah mendapatkan informasi terkait siapa yang menjadi penanggung jawabnya,” ucap Vanessa melanjutkan.“Kalau begitu tunggu apa lagi? Telepon mereka dan suruh wakil mereka kembali sekarang juga, saya tunggu satu jam dari sekarang!”perintah Nick tanpa berpikir dua kali.Vanessa terkejut. "Sekarang, Mr Sebastian?" "Iya, sekarang! NOW!""Siap, akan saya laksanakan sekarang,” ucap Vanessa dan kembali ke mejanya.Vanessa mengambil telepon kantor dan langsung men
Vanessa berpikir kalau memang beneran yang mereka ceritakan berarti dia harus menelepon ulang CV SayOnTrack, jangan sampai mereka menyuruh orang lain yang datang. Akan tetapi dia akan memastikan dulu bahwa memang cerita teman-temannya benar. "Aku ngelihat dari rekaman CCTV sih, kalau beneran cakep nggak?" Vanessa ingin memastikan."Jelas! Wanita itu sangat cantik jelita. Paket lengkap, T-O-P B-G-T pokoknya." "Langsung aja bilang TOP BANGET daripada susah-susah mikir.""Semua mata memandang keduanya yang berdiri bersama, dia memeluk dan tidak melepaskan wanita jelita itu sampai akhirnya dia harus naik ke panggung,” jelas Mira dan membuat Vanessa terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar.“Kau lihat bagaimana dia memeluknya dan membawanya ke tengah?”"Yes! Jika aku jadi wanitanya, aku pasti sudah pingsan duluan dan merasa akan mati saking bahagianya.”“Sayangnya, ketika Bos turun dari panggung wanita itu sudah gak ada. Aku juga gak memperhatikan kapan wanita itu pergi. Tapi,
Nick berusaha fokus pada pekerjaannya dan gagal! Begitu banyak tumpukkan dokumen yang harus diperiksanya, Vanessa bilang itu baru tertunda beberapa hari lamanya. Nick beranggapan walau baru beberapa hari itu artinya sudah harus segera dibereskan, namun apa daya walau pun keinginan hati ingin menyelesaikan semuanya akan tetapi bayangan wajah Kania menghalangi kerja otaknya.Pikirannya selalu lari ke Kania. Bayangkan...setelah sekian lama mencari tanpa hasil, tiba-tiba Kania muncul bagaikan hadiah yang semesta persembahkan padanya. Awalnya, Nick sedang berjalan-jalan di hall tempat acara berlangsung untuk memastikan semuanya sudah siap, saat dia melihat ada wanita yang heboh, dia mengabaikannya hingga sekilas pandang dia tertarik dengan sosok tubuh langsing yang ada di hadapan wanita cerewet itu. Sosok yang menariknya bagaikan magnet kutub berlawanan. Nick mendekat dan BAMMM!!Sebelum dia maju dan memeluk bahu Kania, dia sudah berdiam beberapa puluhan detik menenangkan jantun
Nick melihat Kania kebingungan mengatur duduknya agar mereka tidak bersentuhan.Akan tetapi Nick tidak membiarkan Kania lolos dengan mudah. Makin Kania menarik kakinya, Nick pun bergerak samar hingga mereka tetap bersentuhan. Akhirnya Kania menghela nafas panjang."Ok, Nick..sorry, Mr Sebastian sebaiknya segera katakan apa yang harus aku lakukan? Apa yang CV SayOnTrack harus lakukan?" Dari ekor matanya Nick bisa melihat bahwa Kania berbicara sambil menengadah menatap wajahnya. Betapa inginnya Nick mengangkat Kania dan membawanya pergi, membuang semua urusan kecuali urusan malam panas diantara mereka. Betapa gairah Nick sudah naik dengan cepat sejak dia tahu Kania berdiri di hadapannya. Kenangan semalam bersama menghantam Nick dengan luar biasa.Nick langsung teringat bagaimana Kania yang masih polos bisa meninggalkan kesan yang begitu dalam. Betapa gadis perawan tanpa pengalaman bisa membuatnya melayang ke sorga tingkat tertinggi!Respon malu-malunya membuat Nick ingin melindung
Tahulah Nick apa yang membuat Kania kebingungan. "FORGIVE ME," gumam Nick.Nick mengangkat kedua tangannya sebagai bahasa isyarat permohonan maaf bercampur dengan rasa enggan mengakhiri sentuhannya. "Aku tidak bermaksud menciummu di pertemuan pertama kita, tapi apa daya," bisik Nick parau. Nick memandang Kania lama...dia merasa respon Kania berbeda."Seandainya kau tidak pergi." Nick menyesalkan kepergian Kania. Mereka bertukar pandang. "Seandainya aku tidak pergi dengan sukarela mungkin...kau akan mengusirku keesokan harinya, jadinya hasil akhirnya tetap sama bukan?" jawab Kania."Kenapa aku harus mengusirmu?" tanya Nick sambil menyisipkan anak-anak rambut ke belakang telinga Kania, sebenarnya itu hanya alasan karena Nick tidak bisa menahan dorongan untuk menyentuh Kania!"Karena biasa nya para pria tidak ingin melihat pasangannya di pagi hari, ribet kata mereka." "Tahu darimana?" kembali keinginan menggoda Kania tiba-tiba muncul.Kania menunduk lalu menjawab dalam gumaman parau
Kania tidak menjawab."Memangnya kau tahu pasti apa yang ada dalam pikiranku?" Tanya Kania pelan. "Pasti bukan sesuatu yang baik-baik saja, entah kau berpikir aku sok, atau aku biasa membayar untuk seks atau aku punya maksud tersembunyi atau aku ingin menjebakmu, entahlah...yang jelas aku hanya ingin berbuat sesuatu untuk...wanita yang berhasil.... mengganggu tidurku...hidupku."Kania heran kenapa ada jeda yang cukup lama saat Nick mengatakan : wanita yang berhasil....mengganggu tidurku...hidupku! Seakan Nick mempertimbangkan jangan sampai kalimat yang keluar dari bibirnya mempermalukan dirinya.Kania sulit menebak ekspresi wajah Sang Miliarder di hadapannya.Pria tampan yang mapan dan tangguh, berkarakter kuat dan sangat tenang nyaris dingin! Raut Kania mulai melembut, kembali Kania menarik nafas panjang dan kembali Nick memaki dalam hati, betapa gerakan sederhana tubuh Kania bisa merusak konsentrasinya. Nick mengendalikan juniornya jangan sampai Kania tahu bahwa gairahnya bangki