Share

7. Teror Chat

last update Terakhir Diperbarui: 2021-09-10 15:29:20

"Eh, baru aja Azizah mau bantuin nyiapin makanannya ternyata udah siap aja." Ucap Azizah cengengesan. "Udah duduk aja cepet makan nggk usah basa basi." Sindir Ibunya. 

Mereka berdua pun makan dengan tenang tanpa ada yang bersuara. Jika kalian menanyakan tentang keberadaan Ayah nya Azizah, beliau sedang bekerja diluar kota dan hanya pulang 2 bulan sekali.

Selesai makan pun Azizah segera membantu Ibunya untuk mencuci peralatan makan mereka. Selesai membersihkan semuanya Azizah berpamitan pda Ibunya untuk kembali ke kamarnya dan diangguki oleh sang Ibu.

Didalam kamar pun Azizah sibuk membuka kembali materi yang dijelaskan oleh gurunya tadi di sekolah. Beberapa menit kemudian suara adzan maghrib pun berkumandang, dengan segera Azizah menutup semua bukunya dan pergi menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.

Setelah itu Azizah mengambil dan mengenakan mukenanya, lalu sebagai kewajiban seorang muslim Azizah pun mendirikan sholat maghrib. 

Selesai melakukan kewajibannya Azizah pun duduk ditepi ranjangnya dan mengambil handphone nya, Azizah melihat ada pesan masuk dari nomor tidak dikenal.

Via Chat :

[Jauhi Radit mulai sekarang!] pesan dari seseorang.

[Maaf kamu siapa?] jawab Azizah.[Percuma kamu tau, lebih baik kamu jauhi Radit atau kau dalam bahaya] balasnya lagi.

Read, Azizah hanya membaca pesan itu. Azizah mulai merasa khawatir akan ancaman itu, Azizah mencoba untuk menghubungi Radit tapi belum ada balasan karena nomor Radit tidak aktif. "Ah mungkin dia masih sibuk belajar, aku akan menghubunginya nanti saja." Monolog Azizah.

Sambil menunggu nomor Radit aktif kembali, Azizah memutuskan untuk membaca novel hingga adzan isya' berkumandang. 

"Ah cepat sekali waktu berjalan, sudah adzan isya' saja mungkin sebentar lagi nomornya akan aktif lebih baik sekarang aku sholat dulu." Monolognya lagi. Langsung saja Azizah mengambil wudhu dan segera mendirikan sholat. 

Selesai melaksanakan kewajibannya Azizah pun langsung mencoba untuk menghubungi Radit kembali, dan benar nomor Radit sudah aktif. "Assalamu'alaikum Dit, aku mau tanya apa kamu tau siapa pemilik nomor xxxx ?" tanya Azizah. "Wa'alaikumussalam,  bentar aku cek kontak ku dulu." Radit pun langsung mengecek kontaknya. "Eh iya Zah, itu nomornya Nela emangnya kenapa?" tanya Radit.

Degh,,

Azizah terkejut akan hal itu.

"Dia ngirim aku chat, yang isinya aku harus jauhin kamu dan kalau aku nggk nurutin itu maka dia akan celakaiin aku. Aku takut kalo itu terjadi ke aku." Terang Azizah. "Tenang dulu, aku bingung kalo kamu jelasin lewat telfon gini. Aku ke rumahmu sekarang ya.?" Tawar Radit. "Nggk usah deh sekarang udah malem, besok aja kalo gitu." Jawab Azizah lesu.

"Udah jangan sedih besok bicarain sama aku ya" hibur Radit. "iya, yaudah aku mau tidur udah ngantuk juga." Jawab Azizah cuek. "Eh kok ngambek sih, jangan gitu donk." Bujuk Radit. "Assalamu'alaikum." Salam Azizah. "Eh kok ngambek beneran.?" Tanya Radit. 

Setelah itu Azizah pun mematikan sambungan telfonnya dengan Radit, ia kesal karena disaat genting seperti ini Radit masih bisa tenang seperti itu.

Akhirnya Azizah memutuskan untuk keluar kamar karena ini sudah waktunya makan malam. "Bu, Ibu sedang masak apa untuk makan malam.?" Tanya Azizah pada sang Ibu. "Tumis kangkung nak, emang kenapa.?" Tanya Ibunya. "Nggk papa, sini aku bantuin." Tawar Azizah. "Nggk usah nak mending kamu duduk aja ini juga udah hampir selesai." Jelas sang Ibu. "Yaudah aku duduk aja." Azizah pun langsung menuju keruang makan dan duduk sendirian disana.

Beberapa menit Azizah menunggu masakan sang Ibu, akhirnya sudah terhidang sempurna dimeja makan. 

"Uuuhhh harum banget bau masakannya, udah pasti enak nih." Ucap Azizah."Udah deh nggk usah muji-muji, Ibu tau kalau kamu udah kelaparan. Makan yang banyak biar gemukan." Sindir sang Ibu. Keduanya pun makan seperti biasa, tenang dan khidmat.

Selesai makanpun Azizah membantu Ibunya untuk membersihkan semua peralatan makanan mereka, setelah itupun Azizah pamit pada Ibunya dan segera masuk kekamarnya.

Didalam kamarnya Azizah pun memikirkan tentang ancaman itu. "Ah udah deh aku ngantuk mau tidur lagian mau main hp udah pasti cuma ada spam chatnya Radit bujukin aku buat maafin dia, udah deh akum au tidur aja pusing ni pala buat mikir melulu." Ucap Azizah menggerutu sendiri. Dan beberapa menit kemudian Azizah pun sudah tertidur pulas.

Rembulan berganti mentari, gelap berganti terang. "Euugh." Suara khas orang bangun tidur. "Ya ampun, ini udah terang berarti aku ketinggalan sholat shubuh donk. Haduh kesiangan pasti gara-gara mikirin ancaman tadi malam, udah deh aku mau mandi aja keburu Radit jemput." Omel Azizah pada dirinya sendiri. 

Langsung saja Azizah mengambil handuknya lalu segera melaksanakan ritual mandinya. Setelah selesai dengan ritual mandinya, Azizah pun mengenakan seragam sekolahnya dan setelah selesai bersiap Azizah pun langsung keluar kamar dan menuju ruang makan dimana semua masakan Ibunya sudah matang dan tertata rapi.

Tanpa basa basi mereka berdua makan seperti biasanya, dan seperti biasa Radit menjemput Azizah untuk berangkat bersama.

Bab terkait

  • Radit dan Azizah   8. Peringatan Nela

    Tok..tok..took.. suara pintu diketuk. Karena Azizah belum selesai dengan makanannya maka Ibunya yang membukakan pintu."Assalamu'alaikum Bu." Salam Radit setelah melihat pintu dibuka oleh Ibunya Azizah dan Radit langsung saja mencium tangan Ibunya Azizah. "Wa'alaikumussalam, masuk dulu nak sarapan bareng Azizah juga masih sarapan." Tawar sang Ibu. Tawaran itupun diangguki oleh Radit, dan mereka berdua pun masuk kedalam."Bu aku udah selesai sarapannya, Radit nggk usah diajak sarapan pastinya dia udah sarapan tadi dirumahnya." Ucap Aziah. "Emmt iya Bu, Azizah bener. Kita pamit langsung berangkat saja ya Bu." Ucap Radit. Setelah itupun Azizah dan Radit berpamitan pada sang Ibu untuk berangkat ke sekolah.Selama diperjalanannya, Azizah dan Radit hanya diam saja tidak ada yang berbicara. Hingga setibanya di sekolah pun mereka juga tak kunjung berbicara, saat Azizah ingin melangkah meninggalkan Radit sendirian saat itu juga Radit menahan Azizah dengan cara menahan ta

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-15
  • Radit dan Azizah   9. Kiss

    Karena geram mendengar ucapan Azizah, Radit pun ingin melangkah keluar untuk mencari Nela tapi ditahan oleh Azizah. "Udah biarin aja." Ujar Azizah. "Yaudah kamu ganti baju dulu, aku anter ketempat ganti. Lumayan disana kan ada seragam yang disiapin buat hal darurat." Ucap Radit dan diangguki oleh Azizah.Skip>>Setelah mengganti pakaiannya, Radit mengajak Azizah pergi ketaman belakang sekolah. Setibanya mereka disana, mereka berdua lebih memilih duduk dihamparan rumput hijau dibawah pohon yang rindang.Radit pun tidur dipangkuan Azizah, dan memulai perbincangan. "Harusnya tadi itu kamu biarin aku bales Nela, berani banget dia bikin kamu menggigil kayak gitu." Kesal Radit. "Nggk usah difikirin, udah jadi resiko aku juga karena masih mertahanin kamu." Ucap Azizah sambil mengelus kepala Radit dengan lembut. "Kamu masih kedinginan?" tanya Radit. "Sedikit kok." Singkat Azizah.Mendengar itupun Radit bangkit dan duduk didepan Azizah. "Sini aku

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-02
  • Radit dan Azizah   10. Ayah Pulang

    Diruang makan pun sudah terlihat sang Ibu dan Radit yang sedang duduk serta bercanda gurau, melihat Azizah dating pun mereka terdiam. "Udah dateng juga, kita makan sekarang kasihan Radit udah kelaparan." Ucap sang Ibu.Azizah pun hanya mengangguk dan segera duduk disamping Radit. Mereka bertiga makan dengan tenang bagaikan keluarga yang harmonis, hingga suara pintu diketuk terdengar. Tokk…ttoookk..tookk… "Biar Ibu saja yang membukanya, kalian lanjut makannya aja." Ucap sang Ibu saat melihat Azizah ingin beranjak bangkit.Ibu Azizah pun pergi membukakan pintu, dan terkejut melihat sang suami ada didepan pintu. "Ya ampun Ayah, koku dah pulang bukannya masih 3 hari lagi ya. Mana nggk ngabarin Ibu juga, kenapa?" tanya sang istri. "Maafin mas sayank, lagian mas mau bikin kamu terkejut senang." ucap Ayahnya Azizah. "Yaudah mas masuk dulu didalam sedang ada tamu." ucap sang istri dan suaminya pun mengikutinya dari belakang.A

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • Radit dan Azizah   11. Undangan Bunda

    Sedangkan dirumah Radit, Radit dengan semangat 45 nya bercerita tentang Azizah pada Ibunya. "Bunda mau tau nggk Radit lagi deket sama siapa.??" Tanya Radit dengan bersemangat pada sang Bunda. "Emmt, siapa ya yang mau deket sama anak Bunda yang nyebelin ini." Goda sang Bunda. Radit yang mendengar Bundanya seperti itupun langsung merubah ekspresinya menjadi cemberut."Emang siapa sayank? Yang lagi deket sama kamu?" tanya sang Bunda. "Namanya Azizah Khafidz Sakura Bun, dia itu baik, lembut, pinter, ceria juga. Pokoknya mendekati kriteria sempurna." Jelas Radit."Kayaknya kamu suka banget ya sama dia nak, kamu sampek berubah drastic. Yang dulunya cueg, dingin bahkan nggk kesentuh." Jelas sang Bunda."Aku suka banget sama dia Bun, selain baik dia juga udah buat hari aku lebih berwarna. Dia satu-satunya wanita yang bikin aku takut kehilangan, sering bikin aku senyum-senyum sendiri gegara bayangin senyum dia yang maaniiisss banget." Senyum Radit tak luntur sediki

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • Radit dan Azizah   12. Kesannya

    Matahari pun muncul, sinarnya mulai memasuki jendela kamar Azizah yang lupa tak tertutup tirai tadi malam. "Euugghh, silau banget udah pagi apa ya?" monolog Azizah sambil mengucek kedua matanya yang masih ngantuk. "Ouh baru jam 5.30." ucapnya santai. "Hah...jam 5.30.? aku telah subuh lagi donk, iihhh ini pasti karena aku mikirin hari ini tadi malam." monolognya.Azizah pun langsung masuk kekamar mandinya untuk melakukan ritual mandinya, setelah selesai dengan ritual mandinya akhirnya Azizah keluar dari kamar mandinya.Ia masih menggunakan baju santainya karena ini masih pagi untuk ia bersiap-siap kesekolah, lalu ia memutuskan untuk merapikan tempat tidurnya dan pergi ke dapur untuk memasak."Pasti Ibu belum masak, aku aja deh yang masak. Lagi pula masih pagi buat aku untuk siap-siap sekolah." monolognya. Azizah pun mulai mengupas bawang merah dan putih, lalu membersihkan kangkung dan juga tak lupa untuk mengiris semua bumbu untuk membuat tumis kangkung.S

    Terakhir Diperbarui : 2021-10-05
  • Radit dan Azizah   13. Jadinya??

    Azizah menyuapi Radit layaknya seorang Ibu menyuapi anaknya, Radit pun senang karena memiliki Azizah yang begitu mengerti dan perhatian padanya. "Ini masakan kamu kan.?" tanya Radit menatap Azizah. "Kok kamu tau, nggk enak ya? aduuh maaf ya." jawab Azizah dengan nada sedih."Kata siapa nggk enak, ini mah enak banget. Masakan restaurant termahal pun kalah sama masakan kamu." ucap Radit mengelus pipi Azizah. Mendengar ucapan Radit akhirnya Azizah tersenyum lebar. "Kamu mah bisa aja." ucap Azizah.Radit pun hanya tersenyum melihat wanita yang ia sayangi tersrnyum bahagia. Dan tak terasa bel masuk berbunyi. "Untung makannya udah selesai, sekarang bel bunyi. Kita masuk kelas yuk, terus pulang sekolah ke rumahku." ajak Radit yang diangguki oleh Azizah. Mereka pun masuk kelas dan mengikuti pelajaran dengan tenang sampai bel pulang berbunyi.Skip>>Sampai di parkiran akhirnya mereka langsung pergi meninggalkan parkiran agar segera sampai dirumah Radit. Sesa

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-02
  • Radit dan Azizah   14. Serangan Mendadak?

    Diperjalan Azizah mencoba untuk membujuk Radit agar mau berbicara namun tak direspon, hingga akhirnya Azizah memilih untuk pura-pura sakit perut. "Aduuuhhh, Dit perut aku sakit banget nih." Rintih Azizah yang sontak membuat Radit harus rem mendadak."Kamu kenapa.? Apanya yang saki.? Jangan diem aja donk ayo dijawab." Ucap Radit dengan nada khawatir. Melihat Radit sangat khawatir seperti itu, seolah hiburan untuk Azizah hingga Azizah tak bisa mengontrol dirinya dan tertawa lepas. "Hahaahhaaa, kamu gemeshin banget sih." Ucap Azizah mencubit kedua pipi Radit gemash."Kamu boongin aku ya.?" Tanya Radit kesal. "Maaf ya, sekarang jangan ngambek lagi. Aku minta maaf ya, dimaafin kan.?" Tanya Azizah memelas. "Iya deh aku maafin." Singkat Radit. Azizah yang telah dimaafkan langsung memeluk erat Radit dan dibalas hangat oleh Radit. "Yaudah, kita pulang sekarang yuk.?" Ajak Radit seraya melepaskan pelukannya. "Ayo, udah mau maghrib juga." Jawab Azizah.Sesampai

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-04
  • Radit dan Azizah   1. Awalnya

    Awal kisah dari seorang gadis desa, bernama Azizah Khafidz Sakura. Pagi itu merupakan awal kali ia masuk sekolah kelas X di MA NEGRI yang terletak tak jauh dari rumahnya.Ia berangkat sekolah selalu diantar oleh ayahnya. Gadis yang satu ini memanglah terlihat pendiam, tidak banyak bicara, namun bisa dibilang ia itu tomboi. Lebih banyak berteman dengan anak laki laki, walau ia tahu bahwa ia adalah seorang perempuan.Walau sering bergaul dengan laki laki, namun Azizah bukan tipe gadis yang mudah tertarik dengan laki laki. Sejauh ini dia belum pernah merasa tertarik pada seorang laki laki, hingga akhirnya ia mulai memasuki kelas X.Hari pertama sekolah, yaa seperti biasa cukup melelahkan. Azizah dapat tempat duduk deretan ke-tiga dari depan, mulanya ia hanya duduk sendirian. Dan tak lama kemudian ada murid lain yang juga datang, dan menempati tempat duduk disebelahnya. Bel tanda masuk sudah berbunyi, semua murid pun masuk ke dalam kelas dan segera duduk

    Terakhir Diperbarui : 2021-09-10

Bab terbaru

  • Radit dan Azizah   14. Serangan Mendadak?

    Diperjalan Azizah mencoba untuk membujuk Radit agar mau berbicara namun tak direspon, hingga akhirnya Azizah memilih untuk pura-pura sakit perut. "Aduuuhhh, Dit perut aku sakit banget nih." Rintih Azizah yang sontak membuat Radit harus rem mendadak."Kamu kenapa.? Apanya yang saki.? Jangan diem aja donk ayo dijawab." Ucap Radit dengan nada khawatir. Melihat Radit sangat khawatir seperti itu, seolah hiburan untuk Azizah hingga Azizah tak bisa mengontrol dirinya dan tertawa lepas. "Hahaahhaaa, kamu gemeshin banget sih." Ucap Azizah mencubit kedua pipi Radit gemash."Kamu boongin aku ya.?" Tanya Radit kesal. "Maaf ya, sekarang jangan ngambek lagi. Aku minta maaf ya, dimaafin kan.?" Tanya Azizah memelas. "Iya deh aku maafin." Singkat Radit. Azizah yang telah dimaafkan langsung memeluk erat Radit dan dibalas hangat oleh Radit. "Yaudah, kita pulang sekarang yuk.?" Ajak Radit seraya melepaskan pelukannya. "Ayo, udah mau maghrib juga." Jawab Azizah.Sesampai

  • Radit dan Azizah   13. Jadinya??

    Azizah menyuapi Radit layaknya seorang Ibu menyuapi anaknya, Radit pun senang karena memiliki Azizah yang begitu mengerti dan perhatian padanya. "Ini masakan kamu kan.?" tanya Radit menatap Azizah. "Kok kamu tau, nggk enak ya? aduuh maaf ya." jawab Azizah dengan nada sedih."Kata siapa nggk enak, ini mah enak banget. Masakan restaurant termahal pun kalah sama masakan kamu." ucap Radit mengelus pipi Azizah. Mendengar ucapan Radit akhirnya Azizah tersenyum lebar. "Kamu mah bisa aja." ucap Azizah.Radit pun hanya tersenyum melihat wanita yang ia sayangi tersrnyum bahagia. Dan tak terasa bel masuk berbunyi. "Untung makannya udah selesai, sekarang bel bunyi. Kita masuk kelas yuk, terus pulang sekolah ke rumahku." ajak Radit yang diangguki oleh Azizah. Mereka pun masuk kelas dan mengikuti pelajaran dengan tenang sampai bel pulang berbunyi.Skip>>Sampai di parkiran akhirnya mereka langsung pergi meninggalkan parkiran agar segera sampai dirumah Radit. Sesa

  • Radit dan Azizah   12. Kesannya

    Matahari pun muncul, sinarnya mulai memasuki jendela kamar Azizah yang lupa tak tertutup tirai tadi malam. "Euugghh, silau banget udah pagi apa ya?" monolog Azizah sambil mengucek kedua matanya yang masih ngantuk. "Ouh baru jam 5.30." ucapnya santai. "Hah...jam 5.30.? aku telah subuh lagi donk, iihhh ini pasti karena aku mikirin hari ini tadi malam." monolognya.Azizah pun langsung masuk kekamar mandinya untuk melakukan ritual mandinya, setelah selesai dengan ritual mandinya akhirnya Azizah keluar dari kamar mandinya.Ia masih menggunakan baju santainya karena ini masih pagi untuk ia bersiap-siap kesekolah, lalu ia memutuskan untuk merapikan tempat tidurnya dan pergi ke dapur untuk memasak."Pasti Ibu belum masak, aku aja deh yang masak. Lagi pula masih pagi buat aku untuk siap-siap sekolah." monolognya. Azizah pun mulai mengupas bawang merah dan putih, lalu membersihkan kangkung dan juga tak lupa untuk mengiris semua bumbu untuk membuat tumis kangkung.S

  • Radit dan Azizah   11. Undangan Bunda

    Sedangkan dirumah Radit, Radit dengan semangat 45 nya bercerita tentang Azizah pada Ibunya. "Bunda mau tau nggk Radit lagi deket sama siapa.??" Tanya Radit dengan bersemangat pada sang Bunda. "Emmt, siapa ya yang mau deket sama anak Bunda yang nyebelin ini." Goda sang Bunda. Radit yang mendengar Bundanya seperti itupun langsung merubah ekspresinya menjadi cemberut."Emang siapa sayank? Yang lagi deket sama kamu?" tanya sang Bunda. "Namanya Azizah Khafidz Sakura Bun, dia itu baik, lembut, pinter, ceria juga. Pokoknya mendekati kriteria sempurna." Jelas Radit."Kayaknya kamu suka banget ya sama dia nak, kamu sampek berubah drastic. Yang dulunya cueg, dingin bahkan nggk kesentuh." Jelas sang Bunda."Aku suka banget sama dia Bun, selain baik dia juga udah buat hari aku lebih berwarna. Dia satu-satunya wanita yang bikin aku takut kehilangan, sering bikin aku senyum-senyum sendiri gegara bayangin senyum dia yang maaniiisss banget." Senyum Radit tak luntur sediki

  • Radit dan Azizah   10. Ayah Pulang

    Diruang makan pun sudah terlihat sang Ibu dan Radit yang sedang duduk serta bercanda gurau, melihat Azizah dating pun mereka terdiam. "Udah dateng juga, kita makan sekarang kasihan Radit udah kelaparan." Ucap sang Ibu.Azizah pun hanya mengangguk dan segera duduk disamping Radit. Mereka bertiga makan dengan tenang bagaikan keluarga yang harmonis, hingga suara pintu diketuk terdengar. Tokk…ttoookk..tookk… "Biar Ibu saja yang membukanya, kalian lanjut makannya aja." Ucap sang Ibu saat melihat Azizah ingin beranjak bangkit.Ibu Azizah pun pergi membukakan pintu, dan terkejut melihat sang suami ada didepan pintu. "Ya ampun Ayah, koku dah pulang bukannya masih 3 hari lagi ya. Mana nggk ngabarin Ibu juga, kenapa?" tanya sang istri. "Maafin mas sayank, lagian mas mau bikin kamu terkejut senang." ucap Ayahnya Azizah. "Yaudah mas masuk dulu didalam sedang ada tamu." ucap sang istri dan suaminya pun mengikutinya dari belakang.A

  • Radit dan Azizah   9. Kiss

    Karena geram mendengar ucapan Azizah, Radit pun ingin melangkah keluar untuk mencari Nela tapi ditahan oleh Azizah. "Udah biarin aja." Ujar Azizah. "Yaudah kamu ganti baju dulu, aku anter ketempat ganti. Lumayan disana kan ada seragam yang disiapin buat hal darurat." Ucap Radit dan diangguki oleh Azizah.Skip>>Setelah mengganti pakaiannya, Radit mengajak Azizah pergi ketaman belakang sekolah. Setibanya mereka disana, mereka berdua lebih memilih duduk dihamparan rumput hijau dibawah pohon yang rindang.Radit pun tidur dipangkuan Azizah, dan memulai perbincangan. "Harusnya tadi itu kamu biarin aku bales Nela, berani banget dia bikin kamu menggigil kayak gitu." Kesal Radit. "Nggk usah difikirin, udah jadi resiko aku juga karena masih mertahanin kamu." Ucap Azizah sambil mengelus kepala Radit dengan lembut. "Kamu masih kedinginan?" tanya Radit. "Sedikit kok." Singkat Azizah.Mendengar itupun Radit bangkit dan duduk didepan Azizah. "Sini aku

  • Radit dan Azizah   8. Peringatan Nela

    Tok..tok..took.. suara pintu diketuk. Karena Azizah belum selesai dengan makanannya maka Ibunya yang membukakan pintu."Assalamu'alaikum Bu." Salam Radit setelah melihat pintu dibuka oleh Ibunya Azizah dan Radit langsung saja mencium tangan Ibunya Azizah. "Wa'alaikumussalam, masuk dulu nak sarapan bareng Azizah juga masih sarapan." Tawar sang Ibu. Tawaran itupun diangguki oleh Radit, dan mereka berdua pun masuk kedalam."Bu aku udah selesai sarapannya, Radit nggk usah diajak sarapan pastinya dia udah sarapan tadi dirumahnya." Ucap Aziah. "Emmt iya Bu, Azizah bener. Kita pamit langsung berangkat saja ya Bu." Ucap Radit. Setelah itupun Azizah dan Radit berpamitan pada sang Ibu untuk berangkat ke sekolah.Selama diperjalanannya, Azizah dan Radit hanya diam saja tidak ada yang berbicara. Hingga setibanya di sekolah pun mereka juga tak kunjung berbicara, saat Azizah ingin melangkah meninggalkan Radit sendirian saat itu juga Radit menahan Azizah dengan cara menahan ta

  • Radit dan Azizah   7. Teror Chat

    "Eh, baru aja Azizah mau bantuin nyiapin makanannya ternyata udah siap aja." Ucap Azizah cengengesan. "Udah duduk aja cepet makan nggk usah basa basi." Sindir Ibunya.Mereka berdua pun makan dengan tenang tanpa ada yang bersuara. Jika kalian menanyakan tentang keberadaan Ayah nya Azizah, beliau sedang bekerja diluar kota dan hanya pulang 2 bulan sekali.Selesai makan pun Azizah segera membantu Ibunya untuk mencuci peralatan makan mereka. Selesai membersihkan semuanya Azizah berpamitan pda Ibunya untuk kembali ke kamarnya dan diangguki oleh sang Ibu.Didalam kamar pun Azizah sibuk membuka kembali materi yang dijelaskan oleh gurunya tadi di sekolah. Beberapa menit kemudian suara adzan maghrib pun berkumandang, dengan segera Azizah menutup semua bukunya dan pergi menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.Setelah itu Azizah mengambil dan mengenakan mukenanya, lalu sebagai kewajiban seorang muslim Azizah pun mendirikan sholat maghrib.Selesa

  • Radit dan Azizah   6. Parkiran

    Radit menarik pergelangan tangan Azizah menuju parkiran, Nela yang melihatnya pun langsung menyusul keduanya.Setelah sampai parkiran Nela langsung menggenggam tangan Radit manja. " Dit aku pulang bareng kamu ya?" tanyanya dengan manja. "Aku kan nggk ada yang jemput" tambahnya lagi. "Punya kaki kan..?jalan kaki aja, manja banget" timpal Radit. Seketika Nela mengerucutkan bibirnya sebal.Saat itu juga Radit menyuruh Azizah segera naik ke motornya, dan Azizah yang ingin naik ke motor Radit pun dicekal tangannya oleh Nela dan langsung saja membuat Azizah berbalik. "Kenapa.?" Tanya Azizah polos. "Loe itu siapanya Radit sih berani banget deket-deket Radit, inget loe itu cuma orang ketiga dalam hubungan gue dan Radit." Ucap Nela dengan sinis."Maaf tapi waktu itu aku nggk tau kalo Radit udah sama kamu, dan waktu aku udah tau aku juga udah ninggalin Radit tapi Raditnya yang lebih milih aku dari pada kamu." Jelas Azizah panjang kali lebar.Ucapa

DMCA.com Protection Status