Radit menarik pergelangan tangan Azizah menuju parkiran, Nela yang melihatnya pun langsung menyusul keduanya.
Setelah sampai parkiran Nela langsung menggenggam tangan Radit manja. " Dit aku pulang bareng kamu ya?" tanyanya dengan manja. "Aku kan nggk ada yang jemput" tambahnya lagi. "Punya kaki kan..?jalan kaki aja, manja banget" timpal Radit. Seketika Nela mengerucutkan bibirnya sebal.
Saat itu juga Radit menyuruh Azizah segera naik ke motornya, dan Azizah yang ingin naik ke motor Radit pun dicekal tangannya oleh Nela dan langsung saja membuat Azizah berbalik. "Kenapa.?" Tanya Azizah polos. "Loe itu siapanya Radit sih berani banget deket-deket Radit, inget loe itu cuma orang ketiga dalam hubungan gue dan Radit." Ucap Nela dengan sinis.
"Maaf tapi waktu itu aku nggk tau kalo Radit udah sama kamu, dan waktu aku udah tau aku juga udah ninggalin Radit tapi Raditnya yang lebih milih aku dari pada kamu." Jelas Azizah panjang kali lebar.
Ucapan Azizah membuat Radit senang karna dia fikir kalau Azizah adalah wanita yang lemah, ternyata tidak Azizah adalah sosok wanita yang kuat.
Ucapan Azizah sontak membuat Nela membelalakkan matanya. "Berani banget loe bicara kayak gitu ke gue? Loe tau gue siapanya Radit?" sinis Nela. "Aku tau itu semua, dan lagipula dia juga sudah cerita semuanya. Dan inget, Radit milih gue bukan loe jadi sadar diri aja." Ucapan Azizah yang lantang membuat Nela malu karna kondisi parkiran masih ramai.
Melihat Nela ditertawakan pun Azizah tersenyum menang dan segera naik ke motor Radit, dan langsung saja Radit melajukan motornya sedangkan Azizah memeluknya erat.
Setelah beberapa menit mereka pun sampai didepan rumah Azizah, mereka pun turun dari motor secara bergantian. Azizah tersenyum melihat Radit yang sedang memperhatikannya. "Kenapa liatnya gitu banget, manis ya?" goda Azizah. "Iya kamu manis banget, cantic lagi" jawab Radit spontan.
Hal itu membuat Azizah tertawa atas jawaban konyol dari Radit.
"Mau diluar aja atau masuk sekarang?" teriak ibu Azizah dari dalam rumah. Mendengar suara ibunya, Azizah pun mengajak Radit masuk kedalam rumah.
"Bu,saya langsung pamit pulang saja sudah sore juga" pamit Radit pada ibu Azizah. "Nggk makan disini dulu nak?" tawar Ibu Azizah. "Nggk usah Bu, lain kali saja sekarang saya pulang dulu" setelah mencium tangan Ibu Azizah, Radit pun keluar diantar Azizah sampai depan rumah.
"Aku balik dulu ya, dimohon jangan rindu." Ucap Radit sontak membuat Azizah menunduk malu. "Udah deh pulang sana nanti dicariin orangtua mu lho." Balas Azizah. "Yaudah Assalamu'alaikum" salam Radit dengan tersenyum. "Wa'alaikumussalam" balas Azizah.
Setelah kepergian Radit, Azizah pun melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah. "Mandi dulu sayank terus makan, ini masakannya udah mateng juga." Ucap sang Ibu. "Iya Ibuku sayank." Setelah mengatakan itu Azizah langsung menuju kamarnya untuk mandi dan mengganti bajunya.
Selesai dengan ritual mandinya, Azizah pun segera memakai baju santainya dan langsung menuju ruang makan. "Cantik banget sih anak perempuan Ibu yang satu ini" goda sang Ibu. "Iiiihhh, Ibu ini baru nyadar apa gimana sih udah ngelahirin seorang bidadari surga bernama Azizah Khafidz Sakura." Ucap Azizah dengan percaya diri.
Ibunya hanya tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya saat mendengar perkataan anaknya itu. "Kok bisa ya Ibu punya anak secerewet kamu ini? Oh iya gimana hubungan kamu sama Radit? Ada kemajuan apa masih gitu-gitu aja?" tanya sang Ibu.
Azizah pun yang mendengar itu ingin menjawab pertanyaan Ibunya, tapi nada dering dari handphone Azizah berbunyi pertanda ada telfon yang masuk. "Bentar Bu, ada telfon aku mau angkat dulu." Ucap Azizah. Ibunya pun mengangguk dan Azizah pergi ke kamarnya untuk menerima telfon yang ternyata dari Radit.
Azizah mengangkatnya dan mengucap salam, "Assalamu'alaikum, baru aja ketemu udah telfon aja. Kenapa?" ucap Azizah memulai perbincangan. "Yaa salah kamu sih, kenapa coba ngangenin." Ucap Radit membuat Azizah tertawa. "Balas salam itu wajib sayankku." Ucap Azizah. "Eh iya, maaf sayank. Wa'alaikumussalam." Balas Radit. "Nah kalo gitu kan jadi tambah gemesh." Ucap Azizah. "Gemeshnya siapa dulu donk?" goda Radit, tanpa ia sadari ucapannya membuat pipi Azizah merah merona karena menahan malu.
"Kok diem aja sih.?" Sambung Radit karena tak kunjung mendapat jawaban Azizah. "Eh, iya. Gemeshnya aku donk." Jawab Azizah.
"Azizaaah, makan dulu naak.!" Teriak sang Ibu dari depan kamar. "Iya Bu, Azizah keluar bentar lagi." Jawab Azizah. "Udah dulu yaa, kamu juga makan gih soalnya aku juga disuruh makan sama Ibu." Terang Azizah. "Emmt iya deh aku juga udah laper, Assalamu'alaikum." Pamit Radit. "Wa'alaikumussalam" balas Azizah. Dan via telfon pun terputus, setelah itupun Azizah langsung keluar kamar menuju ruang makan.
"Eh, baru aja Azizah mau bantuin nyiapin makanannya ternyata udah siap aja." Ucap Azizah cengengesan. "Udah duduk aja cepet makan nggk usah basa basi." Sindir Ibunya.Mereka berdua pun makan dengan tenang tanpa ada yang bersuara. Jika kalian menanyakan tentang keberadaan Ayah nya Azizah, beliau sedang bekerja diluar kota dan hanya pulang 2 bulan sekali.Selesai makan pun Azizah segera membantu Ibunya untuk mencuci peralatan makan mereka. Selesai membersihkan semuanya Azizah berpamitan pda Ibunya untuk kembali ke kamarnya dan diangguki oleh sang Ibu.Didalam kamar pun Azizah sibuk membuka kembali materi yang dijelaskan oleh gurunya tadi di sekolah. Beberapa menit kemudian suara adzan maghrib pun berkumandang, dengan segera Azizah menutup semua bukunya dan pergi menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.Setelah itu Azizah mengambil dan mengenakan mukenanya, lalu sebagai kewajiban seorang muslim Azizah pun mendirikan sholat maghrib.Selesa
Tok..tok..took.. suara pintu diketuk. Karena Azizah belum selesai dengan makanannya maka Ibunya yang membukakan pintu."Assalamu'alaikum Bu." Salam Radit setelah melihat pintu dibuka oleh Ibunya Azizah dan Radit langsung saja mencium tangan Ibunya Azizah. "Wa'alaikumussalam, masuk dulu nak sarapan bareng Azizah juga masih sarapan." Tawar sang Ibu. Tawaran itupun diangguki oleh Radit, dan mereka berdua pun masuk kedalam."Bu aku udah selesai sarapannya, Radit nggk usah diajak sarapan pastinya dia udah sarapan tadi dirumahnya." Ucap Aziah. "Emmt iya Bu, Azizah bener. Kita pamit langsung berangkat saja ya Bu." Ucap Radit. Setelah itupun Azizah dan Radit berpamitan pada sang Ibu untuk berangkat ke sekolah.Selama diperjalanannya, Azizah dan Radit hanya diam saja tidak ada yang berbicara. Hingga setibanya di sekolah pun mereka juga tak kunjung berbicara, saat Azizah ingin melangkah meninggalkan Radit sendirian saat itu juga Radit menahan Azizah dengan cara menahan ta
Karena geram mendengar ucapan Azizah, Radit pun ingin melangkah keluar untuk mencari Nela tapi ditahan oleh Azizah. "Udah biarin aja." Ujar Azizah. "Yaudah kamu ganti baju dulu, aku anter ketempat ganti. Lumayan disana kan ada seragam yang disiapin buat hal darurat." Ucap Radit dan diangguki oleh Azizah.Skip>>Setelah mengganti pakaiannya, Radit mengajak Azizah pergi ketaman belakang sekolah. Setibanya mereka disana, mereka berdua lebih memilih duduk dihamparan rumput hijau dibawah pohon yang rindang.Radit pun tidur dipangkuan Azizah, dan memulai perbincangan. "Harusnya tadi itu kamu biarin aku bales Nela, berani banget dia bikin kamu menggigil kayak gitu." Kesal Radit. "Nggk usah difikirin, udah jadi resiko aku juga karena masih mertahanin kamu." Ucap Azizah sambil mengelus kepala Radit dengan lembut. "Kamu masih kedinginan?" tanya Radit. "Sedikit kok." Singkat Azizah.Mendengar itupun Radit bangkit dan duduk didepan Azizah. "Sini aku
Diruang makan pun sudah terlihat sang Ibu dan Radit yang sedang duduk serta bercanda gurau, melihat Azizah dating pun mereka terdiam. "Udah dateng juga, kita makan sekarang kasihan Radit udah kelaparan." Ucap sang Ibu.Azizah pun hanya mengangguk dan segera duduk disamping Radit. Mereka bertiga makan dengan tenang bagaikan keluarga yang harmonis, hingga suara pintu diketuk terdengar. Tokk…ttoookk..tookk… "Biar Ibu saja yang membukanya, kalian lanjut makannya aja." Ucap sang Ibu saat melihat Azizah ingin beranjak bangkit.Ibu Azizah pun pergi membukakan pintu, dan terkejut melihat sang suami ada didepan pintu. "Ya ampun Ayah, koku dah pulang bukannya masih 3 hari lagi ya. Mana nggk ngabarin Ibu juga, kenapa?" tanya sang istri. "Maafin mas sayank, lagian mas mau bikin kamu terkejut senang." ucap Ayahnya Azizah. "Yaudah mas masuk dulu didalam sedang ada tamu." ucap sang istri dan suaminya pun mengikutinya dari belakang.A
Sedangkan dirumah Radit, Radit dengan semangat 45 nya bercerita tentang Azizah pada Ibunya. "Bunda mau tau nggk Radit lagi deket sama siapa.??" Tanya Radit dengan bersemangat pada sang Bunda. "Emmt, siapa ya yang mau deket sama anak Bunda yang nyebelin ini." Goda sang Bunda. Radit yang mendengar Bundanya seperti itupun langsung merubah ekspresinya menjadi cemberut."Emang siapa sayank? Yang lagi deket sama kamu?" tanya sang Bunda. "Namanya Azizah Khafidz Sakura Bun, dia itu baik, lembut, pinter, ceria juga. Pokoknya mendekati kriteria sempurna." Jelas Radit."Kayaknya kamu suka banget ya sama dia nak, kamu sampek berubah drastic. Yang dulunya cueg, dingin bahkan nggk kesentuh." Jelas sang Bunda."Aku suka banget sama dia Bun, selain baik dia juga udah buat hari aku lebih berwarna. Dia satu-satunya wanita yang bikin aku takut kehilangan, sering bikin aku senyum-senyum sendiri gegara bayangin senyum dia yang maaniiisss banget." Senyum Radit tak luntur sediki
Matahari pun muncul, sinarnya mulai memasuki jendela kamar Azizah yang lupa tak tertutup tirai tadi malam. "Euugghh, silau banget udah pagi apa ya?" monolog Azizah sambil mengucek kedua matanya yang masih ngantuk. "Ouh baru jam 5.30." ucapnya santai. "Hah...jam 5.30.? aku telah subuh lagi donk, iihhh ini pasti karena aku mikirin hari ini tadi malam." monolognya.Azizah pun langsung masuk kekamar mandinya untuk melakukan ritual mandinya, setelah selesai dengan ritual mandinya akhirnya Azizah keluar dari kamar mandinya.Ia masih menggunakan baju santainya karena ini masih pagi untuk ia bersiap-siap kesekolah, lalu ia memutuskan untuk merapikan tempat tidurnya dan pergi ke dapur untuk memasak."Pasti Ibu belum masak, aku aja deh yang masak. Lagi pula masih pagi buat aku untuk siap-siap sekolah." monolognya. Azizah pun mulai mengupas bawang merah dan putih, lalu membersihkan kangkung dan juga tak lupa untuk mengiris semua bumbu untuk membuat tumis kangkung.S
Azizah menyuapi Radit layaknya seorang Ibu menyuapi anaknya, Radit pun senang karena memiliki Azizah yang begitu mengerti dan perhatian padanya. "Ini masakan kamu kan.?" tanya Radit menatap Azizah. "Kok kamu tau, nggk enak ya? aduuh maaf ya." jawab Azizah dengan nada sedih."Kata siapa nggk enak, ini mah enak banget. Masakan restaurant termahal pun kalah sama masakan kamu." ucap Radit mengelus pipi Azizah. Mendengar ucapan Radit akhirnya Azizah tersenyum lebar. "Kamu mah bisa aja." ucap Azizah.Radit pun hanya tersenyum melihat wanita yang ia sayangi tersrnyum bahagia. Dan tak terasa bel masuk berbunyi. "Untung makannya udah selesai, sekarang bel bunyi. Kita masuk kelas yuk, terus pulang sekolah ke rumahku." ajak Radit yang diangguki oleh Azizah. Mereka pun masuk kelas dan mengikuti pelajaran dengan tenang sampai bel pulang berbunyi.Skip>>Sampai di parkiran akhirnya mereka langsung pergi meninggalkan parkiran agar segera sampai dirumah Radit. Sesa
Diperjalan Azizah mencoba untuk membujuk Radit agar mau berbicara namun tak direspon, hingga akhirnya Azizah memilih untuk pura-pura sakit perut. "Aduuuhhh, Dit perut aku sakit banget nih." Rintih Azizah yang sontak membuat Radit harus rem mendadak."Kamu kenapa.? Apanya yang saki.? Jangan diem aja donk ayo dijawab." Ucap Radit dengan nada khawatir. Melihat Radit sangat khawatir seperti itu, seolah hiburan untuk Azizah hingga Azizah tak bisa mengontrol dirinya dan tertawa lepas. "Hahaahhaaa, kamu gemeshin banget sih." Ucap Azizah mencubit kedua pipi Radit gemash."Kamu boongin aku ya.?" Tanya Radit kesal. "Maaf ya, sekarang jangan ngambek lagi. Aku minta maaf ya, dimaafin kan.?" Tanya Azizah memelas. "Iya deh aku maafin." Singkat Radit. Azizah yang telah dimaafkan langsung memeluk erat Radit dan dibalas hangat oleh Radit. "Yaudah, kita pulang sekarang yuk.?" Ajak Radit seraya melepaskan pelukannya. "Ayo, udah mau maghrib juga." Jawab Azizah.Sesampai
Diperjalan Azizah mencoba untuk membujuk Radit agar mau berbicara namun tak direspon, hingga akhirnya Azizah memilih untuk pura-pura sakit perut. "Aduuuhhh, Dit perut aku sakit banget nih." Rintih Azizah yang sontak membuat Radit harus rem mendadak."Kamu kenapa.? Apanya yang saki.? Jangan diem aja donk ayo dijawab." Ucap Radit dengan nada khawatir. Melihat Radit sangat khawatir seperti itu, seolah hiburan untuk Azizah hingga Azizah tak bisa mengontrol dirinya dan tertawa lepas. "Hahaahhaaa, kamu gemeshin banget sih." Ucap Azizah mencubit kedua pipi Radit gemash."Kamu boongin aku ya.?" Tanya Radit kesal. "Maaf ya, sekarang jangan ngambek lagi. Aku minta maaf ya, dimaafin kan.?" Tanya Azizah memelas. "Iya deh aku maafin." Singkat Radit. Azizah yang telah dimaafkan langsung memeluk erat Radit dan dibalas hangat oleh Radit. "Yaudah, kita pulang sekarang yuk.?" Ajak Radit seraya melepaskan pelukannya. "Ayo, udah mau maghrib juga." Jawab Azizah.Sesampai
Azizah menyuapi Radit layaknya seorang Ibu menyuapi anaknya, Radit pun senang karena memiliki Azizah yang begitu mengerti dan perhatian padanya. "Ini masakan kamu kan.?" tanya Radit menatap Azizah. "Kok kamu tau, nggk enak ya? aduuh maaf ya." jawab Azizah dengan nada sedih."Kata siapa nggk enak, ini mah enak banget. Masakan restaurant termahal pun kalah sama masakan kamu." ucap Radit mengelus pipi Azizah. Mendengar ucapan Radit akhirnya Azizah tersenyum lebar. "Kamu mah bisa aja." ucap Azizah.Radit pun hanya tersenyum melihat wanita yang ia sayangi tersrnyum bahagia. Dan tak terasa bel masuk berbunyi. "Untung makannya udah selesai, sekarang bel bunyi. Kita masuk kelas yuk, terus pulang sekolah ke rumahku." ajak Radit yang diangguki oleh Azizah. Mereka pun masuk kelas dan mengikuti pelajaran dengan tenang sampai bel pulang berbunyi.Skip>>Sampai di parkiran akhirnya mereka langsung pergi meninggalkan parkiran agar segera sampai dirumah Radit. Sesa
Matahari pun muncul, sinarnya mulai memasuki jendela kamar Azizah yang lupa tak tertutup tirai tadi malam. "Euugghh, silau banget udah pagi apa ya?" monolog Azizah sambil mengucek kedua matanya yang masih ngantuk. "Ouh baru jam 5.30." ucapnya santai. "Hah...jam 5.30.? aku telah subuh lagi donk, iihhh ini pasti karena aku mikirin hari ini tadi malam." monolognya.Azizah pun langsung masuk kekamar mandinya untuk melakukan ritual mandinya, setelah selesai dengan ritual mandinya akhirnya Azizah keluar dari kamar mandinya.Ia masih menggunakan baju santainya karena ini masih pagi untuk ia bersiap-siap kesekolah, lalu ia memutuskan untuk merapikan tempat tidurnya dan pergi ke dapur untuk memasak."Pasti Ibu belum masak, aku aja deh yang masak. Lagi pula masih pagi buat aku untuk siap-siap sekolah." monolognya. Azizah pun mulai mengupas bawang merah dan putih, lalu membersihkan kangkung dan juga tak lupa untuk mengiris semua bumbu untuk membuat tumis kangkung.S
Sedangkan dirumah Radit, Radit dengan semangat 45 nya bercerita tentang Azizah pada Ibunya. "Bunda mau tau nggk Radit lagi deket sama siapa.??" Tanya Radit dengan bersemangat pada sang Bunda. "Emmt, siapa ya yang mau deket sama anak Bunda yang nyebelin ini." Goda sang Bunda. Radit yang mendengar Bundanya seperti itupun langsung merubah ekspresinya menjadi cemberut."Emang siapa sayank? Yang lagi deket sama kamu?" tanya sang Bunda. "Namanya Azizah Khafidz Sakura Bun, dia itu baik, lembut, pinter, ceria juga. Pokoknya mendekati kriteria sempurna." Jelas Radit."Kayaknya kamu suka banget ya sama dia nak, kamu sampek berubah drastic. Yang dulunya cueg, dingin bahkan nggk kesentuh." Jelas sang Bunda."Aku suka banget sama dia Bun, selain baik dia juga udah buat hari aku lebih berwarna. Dia satu-satunya wanita yang bikin aku takut kehilangan, sering bikin aku senyum-senyum sendiri gegara bayangin senyum dia yang maaniiisss banget." Senyum Radit tak luntur sediki
Diruang makan pun sudah terlihat sang Ibu dan Radit yang sedang duduk serta bercanda gurau, melihat Azizah dating pun mereka terdiam. "Udah dateng juga, kita makan sekarang kasihan Radit udah kelaparan." Ucap sang Ibu.Azizah pun hanya mengangguk dan segera duduk disamping Radit. Mereka bertiga makan dengan tenang bagaikan keluarga yang harmonis, hingga suara pintu diketuk terdengar. Tokk…ttoookk..tookk… "Biar Ibu saja yang membukanya, kalian lanjut makannya aja." Ucap sang Ibu saat melihat Azizah ingin beranjak bangkit.Ibu Azizah pun pergi membukakan pintu, dan terkejut melihat sang suami ada didepan pintu. "Ya ampun Ayah, koku dah pulang bukannya masih 3 hari lagi ya. Mana nggk ngabarin Ibu juga, kenapa?" tanya sang istri. "Maafin mas sayank, lagian mas mau bikin kamu terkejut senang." ucap Ayahnya Azizah. "Yaudah mas masuk dulu didalam sedang ada tamu." ucap sang istri dan suaminya pun mengikutinya dari belakang.A
Karena geram mendengar ucapan Azizah, Radit pun ingin melangkah keluar untuk mencari Nela tapi ditahan oleh Azizah. "Udah biarin aja." Ujar Azizah. "Yaudah kamu ganti baju dulu, aku anter ketempat ganti. Lumayan disana kan ada seragam yang disiapin buat hal darurat." Ucap Radit dan diangguki oleh Azizah.Skip>>Setelah mengganti pakaiannya, Radit mengajak Azizah pergi ketaman belakang sekolah. Setibanya mereka disana, mereka berdua lebih memilih duduk dihamparan rumput hijau dibawah pohon yang rindang.Radit pun tidur dipangkuan Azizah, dan memulai perbincangan. "Harusnya tadi itu kamu biarin aku bales Nela, berani banget dia bikin kamu menggigil kayak gitu." Kesal Radit. "Nggk usah difikirin, udah jadi resiko aku juga karena masih mertahanin kamu." Ucap Azizah sambil mengelus kepala Radit dengan lembut. "Kamu masih kedinginan?" tanya Radit. "Sedikit kok." Singkat Azizah.Mendengar itupun Radit bangkit dan duduk didepan Azizah. "Sini aku
Tok..tok..took.. suara pintu diketuk. Karena Azizah belum selesai dengan makanannya maka Ibunya yang membukakan pintu."Assalamu'alaikum Bu." Salam Radit setelah melihat pintu dibuka oleh Ibunya Azizah dan Radit langsung saja mencium tangan Ibunya Azizah. "Wa'alaikumussalam, masuk dulu nak sarapan bareng Azizah juga masih sarapan." Tawar sang Ibu. Tawaran itupun diangguki oleh Radit, dan mereka berdua pun masuk kedalam."Bu aku udah selesai sarapannya, Radit nggk usah diajak sarapan pastinya dia udah sarapan tadi dirumahnya." Ucap Aziah. "Emmt iya Bu, Azizah bener. Kita pamit langsung berangkat saja ya Bu." Ucap Radit. Setelah itupun Azizah dan Radit berpamitan pada sang Ibu untuk berangkat ke sekolah.Selama diperjalanannya, Azizah dan Radit hanya diam saja tidak ada yang berbicara. Hingga setibanya di sekolah pun mereka juga tak kunjung berbicara, saat Azizah ingin melangkah meninggalkan Radit sendirian saat itu juga Radit menahan Azizah dengan cara menahan ta
"Eh, baru aja Azizah mau bantuin nyiapin makanannya ternyata udah siap aja." Ucap Azizah cengengesan. "Udah duduk aja cepet makan nggk usah basa basi." Sindir Ibunya.Mereka berdua pun makan dengan tenang tanpa ada yang bersuara. Jika kalian menanyakan tentang keberadaan Ayah nya Azizah, beliau sedang bekerja diluar kota dan hanya pulang 2 bulan sekali.Selesai makan pun Azizah segera membantu Ibunya untuk mencuci peralatan makan mereka. Selesai membersihkan semuanya Azizah berpamitan pda Ibunya untuk kembali ke kamarnya dan diangguki oleh sang Ibu.Didalam kamar pun Azizah sibuk membuka kembali materi yang dijelaskan oleh gurunya tadi di sekolah. Beberapa menit kemudian suara adzan maghrib pun berkumandang, dengan segera Azizah menutup semua bukunya dan pergi menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu.Setelah itu Azizah mengambil dan mengenakan mukenanya, lalu sebagai kewajiban seorang muslim Azizah pun mendirikan sholat maghrib.Selesa
Radit menarik pergelangan tangan Azizah menuju parkiran, Nela yang melihatnya pun langsung menyusul keduanya.Setelah sampai parkiran Nela langsung menggenggam tangan Radit manja. " Dit aku pulang bareng kamu ya?" tanyanya dengan manja. "Aku kan nggk ada yang jemput" tambahnya lagi. "Punya kaki kan..?jalan kaki aja, manja banget" timpal Radit. Seketika Nela mengerucutkan bibirnya sebal.Saat itu juga Radit menyuruh Azizah segera naik ke motornya, dan Azizah yang ingin naik ke motor Radit pun dicekal tangannya oleh Nela dan langsung saja membuat Azizah berbalik. "Kenapa.?" Tanya Azizah polos. "Loe itu siapanya Radit sih berani banget deket-deket Radit, inget loe itu cuma orang ketiga dalam hubungan gue dan Radit." Ucap Nela dengan sinis."Maaf tapi waktu itu aku nggk tau kalo Radit udah sama kamu, dan waktu aku udah tau aku juga udah ninggalin Radit tapi Raditnya yang lebih milih aku dari pada kamu." Jelas Azizah panjang kali lebar.Ucapa