"Wah... "
"Surga"
"Dewi"
"Badlyly, aku fansmu"
"Badlyly, aku cinta padamu"
Ruang pribadi yang tadinya tidak begitu ribut, berubah menjadi segerombolan pengemar yang yang berteriak-teriak seperti remaja.
Kimberly Miro yang ditarik Petra tiba-tiba berhenti melangkah, dia tidak terkejut dengan antusiasme dari kelompok di ruangan itu melainkan karena matanya menangkap seseorang. Pandangannya tertuju pada lelaki berkacama yang menunduk melihat sesuatu di ponsel yang ia yakin bukan miliknya.
Mendengar nama itu, Jamie Stanford langsung mengangkat kepala, mata ambernya bertemu dengan mata hijau wanita itu yang tak kalah terkejut dibandingkan dia.
Terkejut dan tertegun.
Situasi macam apa ini?
Berlari dari segerombolan pengosip untuk menyerahkan diri pada segerombolan serigala. Sungguh malam yang tidak menguntungkan, pikir Kimberly Miro tak berdaya.
Dengan canggung Kimberly Miro melepask
"Kau dan Max?" tanya Jamie Stanford setelah anggukan kecil, ada nada menuduh dan kecurigaan dari suaranya yang berat dan dalam.Kimberly Miro memutar otak, meski dia biasanya tidak mengalami kesulitan berbicara dengan siapapun dan mudah berkomunikasi dengan orang lain, tapi untuk benar-benar bisa berkomunikasi dengan suaminya, Jamie Stanford, benar-benar dibutuhkan indra ke enam.Sungguh!!!Kau dan Max? Untuk orang normal yang mendengarnya mungkin sulit memahami maksud dan tujuan ucapan itu. Butuh analisis sebab akibat dan latar belakang masalah untuk menjawabnya.Pikirkan apa yang terjadi hari ini atau sebelumnya, hubungkan dan temukan jawabannya. Silahkan analisis dengan kecepatan otak luar biasa. Setelah jeda singkat, Kimberly Miro menghela nafas."Suamiku tersayang, yang baik hatinya, rajin menabung dan membuang sampah pada tempatnya. Bisakah kau jauhkan sedikit prasangka itu padaku. Max dan aku tidak lagi terjebak dalam hubun
Kimberly Miro menurunkan jendela mobil dan angin malam yang dingin langsung menerpa kulitnya "Jamie, sepertinya kau sangat mabuk. Mari bicara setelah kau sadar" katanya. Ada nada dingin dalam bicaranya.Jamie Stanford melirik sesaat dan tidak mengatakan apa-apa, lalu menutup matanya, sedangkan wajahnya penuh dengan jejak keraguan dan kekecewaan.Mengapa?Apa yang coba istrinya sembunyikan?Alasan apa Kimberly Miro meninggalkan lelaki itu? Pasangannya yang dikatakan pasangan dari surga, yang misterius dan saling melengkapinya.Suasana diantara dua orang yang telah melakukan kontak paling intim itu mendadak canggung dan stagnan.Mobil terus melaju melintasi jalan yang lebar namun sepi, entah mengapa Kimberly Miro memutuskan mengambil jalur yang agak terisolasi tapi akrab baginya, sungguh ia sangat linglung.Kenapa dia menikahi Jamie Stanford? Bahkan dirinya sendiri tak tahu alasan yang sebenarnya.Mungkin
Kimberly Miro menoleh dan tersenyum penuh kemenangan ketika mobil-mobil lain mengikutinya berhenti.Entah mengapa Jamie Stanford merasa bahwa wanita ini, istrinya, kekasihnya, yang gila dan sangat gila makin terlihat cantik malam ini, dengan angin yang menerbangkan anak-anak rambutnya, cahaya lampu jalan yang jatuh di wajahnya yang penuh kesenangan, tekat dan adrenalin yang berkobar di mata hijau zamrud yang cantik.Penggambaran tentangnya mirip dengan malaikat yang sedang kesetanan, cantik, menawan, berapi-api dan penuh pesona yang bisa menggetarkan surgawi dan mengguncang bumi."Seperti yang diharapkan oleh seorang setan Lyly, huuuu""Yey, tidak bisakah kau tinggalkan kami beberapa martabat"Satu-persatu anak-anak muda nakal dan kaya itu turun dari mobil dengan seringai dan berjabat tangan dengan Kimberly sambil mengangkat alis "Siapa ini?" tanya anak lelaki i
Ketika mereka sampai di rumah dan Kimberly Miro mematikan mesin mobil, hati yang tertekan dan berat sedikit lebih baik, hobi lama memang membantunya sedikit lebih tenang dan rileks.Orang-orang bilang ia pencari kematian, gila, dan jelmaan setan, tapi siapa peduli? Setiap orang punya cara sendiri dalam berkompromi dengan masalah hidupnya.Ia bukan pencari kematian, bukan gila, tapi mungkin memang jelmaan setan, jelmaan setan pencari pemicu hormon endorfin dan oksitosin, meningkatkan perasaan euforia dan kesenangan, lebih baik dari ganja dan narkoba, membuatnya melayang tinggi saat memperoleh kemenangan atau selamat dari maut sehingga ia kecanduan seperti orang gila kadang-kadang.Ia sudah melakukannya bertahun-tahun, berteriak, bernyanyi, berolahraga, bersosialisasi, mendapat teman baru sekaligus lawan untuk mengurangi tensi tinggi, marah, frustasi dan depresinya, Sehingga ia kembali bergairah dalan hid
Seluruh tubuh Jamie Stanford mendadak langsung kaku , mereka bahkan baru menikah dua bulan, bagaimana sampai pada titik ini. Ada ketakutan nyata dalam dirinya dan juga penyesalan karena terlalu mendesak dan menekan Kimberly Miro untuk menanyakan alasan dia setuju menikahinya."Hmm" gumam Jamie Stanford jelas enggan, dan juga melingkarkan lengannya disekitar tubuh kurus istrinya.Kimberly Miro mengangkat wajahnya yang tadi terkubur di bahu Jamie Stanford, menatap bagian samping wajah yang selalu serius dan kaku itu dengan penuh pertimbangan "Sebelumnya kau bertanya kenapa aku setuju menikah denganmu?" tanyanya serius, tidak ada lagi candaan, tidak ada lagi olokkan.Jamie Stanford mengangguk, merasakan tubuh dalam pelukannya sedikit menyusut dan sekarang dagunya tepat di puncak kepala Kimberly Miro sehingga ia bisa mencium bau sampo Kimberly yang ringan.Ada perasaan gelisah samar yang ia r
Kimberly Miro menggeleng lemah "Karena aku memandang rendah diriku sendiri. Adakalanya saat melihat pantulan diriku di cermin, aku akan merasa melihat sesosok pelacur, jalang dan bajingan tidak punya hati" suaranya makin lama makin redup dan terdengar putus asa "Aku merasa tidak percaya diri setiap saat dan ketakutan. Takut jika orang-orang akan membenciku, takut diremehkan dan diinjak-injak. Aku bisa bermain, bermain sepuas hati selama kau punya banyak uang dan pengaruh. Makanya aku bekerja keras dan terkadang mengunakan cara curang"Mereka terdiam cukup lama, Jamie Stanford hanya menatap mata hijau zamrud Kimberly Miro dan tidak mengatakan apa-apa, membuat Kimberly Miro.Mata Jamie Stanford berwarna amber yang mirip mata serigala, ditatap tajam oleh mata itu, meski masih di batasi kacamata, masih membuat jantung Kimberly Miro bergetar ketakutan, seolah-olah seseorang mengintip kedalam batinnya, melihat rahasia-rahasia gelap yang coba
"Berhenti menatap" gerutu Kimberly Miro dan menutup area tertentunya dengan tangannya.Jamie Stanford mendongak dari gundukan licin tanpa rambut di antara paha Kimberly Miro yang sudah ditutup aksesnya oleh dua tangan dengan jari-jari kurus dan panjang. Sebuah kecemburuan dan ketidaksenangan yang gelap menguasainya matanya."Apa mereka sampai di sana?" tanya Jamie Stanford menurunkan tubuhnya terhadap Kimberly Miro dan mengambil tangan yang menganggu, menariknya ke atas kepala Kimberly Miro dengan satu tangan "Gunakan akalmu sebelum menjawab!" Kata-katanya kasar, parau dan kacau.Kimberly Miro terengah-engah, matanya melebar. Tubuh besar dan jantan orang ini di usianya yang sudah lebih dari tiga puluhan nampak sangat mengintimidasi, oh sial, kenapa baru sekarang orang ini marah?Persetanan dengan kata tidak mau menyerah."Y-ya, dan eh, tidak" jawab Kimberl
Jamie Stanford mencium kening Kimberly Miro sangat lama, menikmati keheningan harmonis dan momen manis yang hanya mereka berdua yang tahu betapa indahnya, sebelum turun dan mencabut dirinya keluar lalu berbaring di samping istrinya yang nampak sepuluh kali lebih menawan.Saat Jamie Stanford menarik Kimberly Miro kedalam pelukannya, wanita cantik itu berbaring miring dengan kepala bersandar di dadanya dan jari-jari tangannya yang panjang dan kurus mulai nakal berkeliaran di dadanya."Yah, tadi itu agak WOW" Aku Kimberly Miro agak terkekeh, merasa puas dengan dirinya sendiri."Benar" Jamie Stanford membenarkan, wajahnya masih datar seperti biasa, hanya matanya yang penuh kepuasan dan kesenangan, tangannya yang besar membelai punggung Istrinya, membelai dari tengkuk hingga pantatnya. Belaiannya penuh kasih sayang."Kau luar biasa" puji Kimberly Miro, siapa saja akan melayang mendengar sanjun
Jamie Stanford meminta Cody untuk memeriksa tentang wanita yang dia temui di lift itu.Ketika Cody mendengar permintaan Jamie Stanford dan mulai melakukan pemeriksaan, dia menatap Jamie Stanford dengan curiga "Apakah dia selingkuhanmu?" tanyanya langsung melihat tampilan wanita di rekaman CCTV itu "Katakan dengan jujur, apakah kau sebenarnya pamer selingkuhanmu yang cantik dan panas ini?""Jika ada masa dimana seorang Jamie Stanford selingkuh dan tergoda oleh seorang wanita, mungkin ibunya bakal menjadi orang pertama yang akan berterimakasih kepada surga dan disaat yang sama memeluk wanita itu menangis haru dan memperlakukannya sebagai leluhur, mungkin memberikan seluruh warisan dan ibu Jamie bakal tidur dengan senyum setiap hari" celetuk Dmitri yang baru masuk dan mendengar pertanyaan Cody."Kau diam! Aku muak mendengar suaramu!" kata Cody yang belum mendapatkan jawaban pasti dari Jamie Stanford, karena dia melihat wani
Ketika Jamie Stanford beranjak remaja, tubuhnya jauh lebih tinggi dari pada anak-anak sebayanya, dan perlahan wajahnya mulai menunjukkan tanda-tanda kecantikan lelaki yang menawan.Sayang sekali ekspresinya selalu serius, apalagi dengan mata ambernya yang akan menatap siapa saja dengan tajam."Sayang, apakah teman sekelasmu cantik? Apakah mereka manis?" tanya Shopia Stanford setelah mendengar perlunya pendidikan kesadaran gender pada remaja."Tidak" Jawab Jamie Stanford dengan sangat yakin."Tidak satupun? Benar-benar tidak ada yang manarik bagimu?""Hm""Lalu bagaimana menurutmu gadis-gadis di sekolah?" tanya Shopia Stanford tidak menyerah "Apakah mereka cantik? Apakah mereka menyenangkan mata? Apakah pendapat tentang gadis-gadis itu?""Jelek" Jawab Jamie Stanford dengan wajah yang serius, seolah dia tengah mendiskusikan hal yang p
"Rasakan itu, bajingan!" gumam wanita yang baru saja masuk ke lift yang sama dengan Jamie Stanford yang baru saja selesai acara sosial dengan mitra bisnis penting, sayang mitranya itu sangat suka minum dan memeluk wanita kiri dan kanan. Jamie Stanford yang berdiri di lift menoleh ketika mendengar gumaman penuh kemenangan itu. Wanita itu mengunakan gaun minim yang begitu ketat, rambut panjangnya agak acak-acak dan membuat wajahnya yang cantik makin menawan, dia bersandar di dinding lift, memegang perutnya dan tertawa cekikikan begitu bahagia hingga menetaskan air mata, tapi tidak cukup lama dia langsung berhenti tertawa, nampak tenang dalam sekejap, berdiri tegak, lalu berdiri dengan tampilan lemah lembut, berubah dari wanita kejam dan jahat menjadi wanita pendiam yang berprilaku baik hanya dalam sekejap mata. Sungguh, perubahan itu hanya hitungan detik. Jamie Stanford selalu melabeli wanita m
"Terima kasih" Kata Jamie Stanford pada penjaga keamanan yang membantunya menemukan unit Kimberly Miro, bahkan membantunya mencari kunci di tas Kimberly bahkan membuka pintu ."Suatu kehormatan Sir" Jawab penjaga keamanan itu yang sudah mengenal Kimberly Miro sambil menempatkan berbagai kotak juga tas Kimberly Miro "Ada yang bisa saya bantu lagi?" Lanjutnya kepada Jamie Stanford yang tadinya membuat terkejut."Tidak" Jawab Jamie Stanford setelah dilihatnya penjaga Keamanan itu bahkan membantunya menghidupkan lampu."Jika ada yang perlu dibantu, bisa langsung hubungi kami. Selamat malam dan selamat beristirahat"Si penjaga keamanan itu mengundurkan diri.Jamie Stanford hanya membalas dengan mengangguk kecil. Mengira bahwa penjaga keamanan itu sangat baik, pantas harga apartemen di Ninegate begitu mahal.Yang tidak Jamie Stanford tahu, Kimberly Miro sangat ramah dengan para pekerja, apalagi penjaga keamanan yang sering membantunya membaw
Ketika mereka sampai di basement, Jamie Stanford menurunkan Kimberly Miro dan wanita mabuk yang tidak melihat bayi kesayangannya kembali berulah. "Mana bayiku?" tanyanya dan memukuli Jamie Stanford dengan tangannya yang lemah "Pembohongan! Pembohongan besar! Mana bayiku? bawa aku pada bayiku" Setelah memasukan tas Kimberly Miro ke mobil, mengambil sandal dan memakainya langsung. Jamie mengambil kedua tangan kecil Kimberly Miro, dan menghentikan serangan brutalnya "Diam!" bentaknya. Dia benar-benar tidak memiliki cukup kesabaran. Nada pria itu terlalu menakutkan, Kimberly Miro terkejut sampai-sampai dia mulai cegukan dan menatap seolah-olah dia telah diintimidasi. Melihat wajah kecilnya yang menyedihkan, Jamie Stanford agak menyesal. Dia tidak bermaksud kasar pada Kimberly Miro, memang nada bicara agak keras, tapi cukup untuk menakuti Kimberly Miro yang sekarang usia men
Ketika Jamie Stanford tidak siap, Kimberly Miro yang berlari ke arah belakang Jamie, memeluk Ansel Swain yang baru datang. "Dia pembohongan besar!" katanya pada Ansel Swain dan menunjuk-nunjuk ke arah Jamie dengan jarinya yang kecil "Dia bilang dia suamiku! Pasti bukan! Tidak mungkin dia muncul disini. Pasti pembohongan! Ansel! Cepat! Selamatkan aku! Dia ingin membawaku pergi! hum! dia benar-benar memiliki nyali untuk menculikku! Lihat bagaimana aku membereskan dan menendang bokongnya!" lanjutnya sambil cemberut marah, pipi melotot seperti bocah kecil keras kepala yang marah. "Dia benar-benar Jamie Stanford, Kimberly Miro. Jamie Stanford suamimu. Cepat lepaskan aku. Dia Jamie Stanford yang asli, sana, pulang dengannya, jangan membuat malasah" Kata Ansel mencoba melepaskan diri dari cengkraman Kimberly Miro, berusaha membuangnya sejauh mungkin, karena mata Jamie Stanford serasa memotong pinggang yang dililit lengan Kimberly Miro yan
Kimberly Miro terus meneguk minuman, semuanya tampak jelas semakin dia minum. Ketika dia merasa sedikit pusing dan merasakan gejolak di perutnya, dia berjalan ke kamar mandi, mencoba mengeluarkan minuman diperutnya. "Fuck!" kutuknya setelah mengeluarkan alkohol yang belum lama singgah diperutnya. Dan hal paling menyebalkan tentang menegak alkohol berlebihan adalah mengeluarkannya kembali lewat jalur masuknya. Rasanya menyakitkan. Tapi tidak sebesar kesakitan jiwanya. Terkadang dia memiliki ilusi menikmati penganiayaan diri. Semakin menyiksa rasa sakit di tenggorokan, hidung dan kepalanya, semakin dia memiliki alasan untuk menangis kesakitan. Entah berapa lama dia membungkuk di wastafel hingga kehilangan semua kekuatannya, dan merosot ke lantai kamar mandi. Dia merasa sudah mengeluarkan semuanya hingga empedunya, dia berkumur tapi dia merasa
Dan mulai sejak saat itu dia tidak pernah percaya lagi pada siapapun. Dia menjadi sensitif dan paranoid. Dia merasa semua orang telah menatap dan memperlakukannya dengan berbeda. Dia mulai peduli dengan komentar orang lain padanya, dia mudah sedih dengan ucapan dan tindakan orang lain terhadapnya, yang tidak pernah di pedulikan sebelum-sebelumnya. Dan hal yang paling dia peduli adalah sikap Harry padanya. Terkadang satu kalimat tidak sengaja Harry Kaminsky bahkan bisa menyakiti dan membuat sedih dan tidak nyaman untuk waktu tertentu. Meski dia dihantui pernyataan menyesakkan Rachel Carlo, dia tidak pernah bertanya pada Harry Kaminsky. Meski Rachel Carlo terus mengirimi foto intim bersama Harry, pesan menghina dan provokatif, dia masih bersabar dan bertahan. Menyimpan semuanya dalam-dalam, dan masih tersenyum dalam kesakitan memilukan. Mungkin dikala itu baginya ke
"Lalu aku akan duduk di sini dan memantau apakah seseorang akan berbuat jahat kepadamu. Kau tidak keberatan, kan?" kata Leon tidak menyerah. Tapi dia tidak menggoda atau merayu Kimberly seperti sebelumnya. Orang-orang dilingkar mereka memiliki kesopanan dan aturan tersendiri. Ada waktu untuk bermain ada waktu hanya bersosialisasi seperti biasa. Dan meski semua pria di lingkaran mereka berganti pasangan layaknya pakaian, tapi mereka memperlakukan wanita berbeda dengan perlakuan berbeda. Ada beberapa wanita yang tidak bisa mereka permainan dan perlakuan begitu saja. Kimberly Miro salah satunya, meski Kimberly Miro tidak berasal dari keluarga berlatarbelakang yang sama seperti mereka, memiliki bisnis keluarga yang besar atau posisi di ketentaraan yang tinggi atau jabatan politik yang tidak rendah, tapi dibelakangnya ada Patrick Kho dan Sykes. Meski tidak jelas apa hubungan diantara mereka, tapi mereka akan selalu menyelesaikan masalah yang berhubun