Kei Nuo muncul dari pintu masuk ruang energi kapal, berjalan menuju dek dengan langkah cepat namun tetap tenang. Dia membungkukkan badan ringan sebelum menjawab, "Semua sudah berjalan lancar, Tuan. Batu spiritual yang Anda berikan telah sepenuhnya terintegrasi dengan inti kapal. Energi kapal saat ini berada pada kapasitas maksimal."Zhou Ning mengangguk kecil, pandangannya tetap tertuju ke depan. "Bagus. Pastikan untuk terus memantau stabilitas energinya.""Baik tuan.""Dengan kecepatan ini, kita mungkin akan mencapai perbatasan dimensi dalam waktu dua hari," jelas Zhou Ning pada semua orang."Setelah kita keluar dari dimensi awal, kalian harus berhati-hati.""Jangan terkecoh oleh kesunyian. Karena di dimensi luar, semakin tenang suatu tempat terlihat, semakin besar bahaya yang tersembunyi.""Di luar dimensi para kultivator hidup tanpa aturan. Di sana membunuh adalah hal yang biasa dan dianggap wajar. Ditambah lagi dengan makhluk-makhluk buas, dan kultivator liar yang akan tanpa ragu
Kiyyyaaak!Pekikan keras Raja Iblis Falcon Api menggema dengan gelombang panas, diiringi dengan api membara yang menyelimuti sekujur tubuhnya. Di antara formasi yang mengelilinginya, hanya satu celah saja yang tersisa, dan celah itu mengarah ke wilayah perbatasan antar dimensi. Raja Iblis Falcon Api, dengan seluruh kecepatannya melesat menuju ke perbatasan. Gerakannya sangat cepat, hampir tak terlihat. Meskipun di belakangnya, para kultivator dewa terus mengepung, mencoba mempersempit ruang geraknya. Namun, apapun yang mereka lakukan, tak bisa menghentikan laju kegilaan Raja Iblis Falcon Api."Sangat cepat!" Ucap salah satu dari mereka.Namun, sesaat setelah tubuh Raja Iblis Falcon Api menyentuh tirai pembatas, kilatan cahaya yang luar biasa terang meledak dari titik benturan. Api yang menyelimutinya langsung padam seketika, dan tubuh raksasanya mulai retak seperti kaca. Kurang dalam sedetik, makhluk itu hancur lebur, berubah menjadi debu yang lenyap tanpa jejak.Para tetua sekte yan
Begitu Naga Pelahap Jiwa melihat Zhou Ning, tubuhnya segera menyusut, berubah ke dalam wujud manusianya. Seiring dengan berubahnya Shushan Ni, awan-awan hitam di langit juga menghilang.Di hadapan Zhou Ning, Shusan Ni keluar dari gumpalan hitam yang dipenuhi petir, bersama dengan Xu Long dan Xu Feng di sisinya. "Tuan," ucapnya seraya membungkuk dengan penuh hormat.Zhou Ning mengangguk pelan, lalu menyatukan tangannya memberikan salam kepada Xu Long dan Xu Feng yang juga ikut bersamanya.Xu Long tiba-tiba saja berlutut, berterima kasih kepada Zhou Ning yang sudah menyelamatkannya. "Tuan Zhou, terimakasih banyak atas bantuan anda selama ini. Jika di masa depan anda membutuhkan saya, tidak peduli melewati Air ataupun api, saya pasti akan datang.""Tidak masalah. Aku sudah berjanji pada seseorang untuk menjaga kalian, tentu aku akan menepatinya. Bagaimana keadaanmu?""Tuan, saya baik-baik saja."Zhou Ning segera memeriksa tubuh Xu Long, dia dapat melihat, bahkan bagian yang paling kecil
Setelah menyelimuti seluruh kapal dengan sayap lebarnya, tubuh Naga Shusan Ni mulai memancarkan cahaya lembut yang perlahan-lahan berubah menjadi transparan, sehingga segala yang ada di depan kembali terlihat dengan jelas. Kapal melesat menerobos tirai dimensi, dan menghadapi lapisan pertama. "Perbatasan antar dimensi memiliki tiga lapisan, kita sedang melewati lapisan pertama—Wilayah Kehancuran Surgawi!" jelas Zhou Ning. Di depan mereka, Pancaran cahaya ungu pekat yang berkilauan seperti lautan bintang. Pusaran energi berputar liar di sekelilingnya, menciptakan badai tanpa ujung yang memancar kekuatan mematikan. Di tengah gemuruh terobosan, jeritan pilu terdengar samar dari kejauhan—ratapan jiwa-jiwa yang terperangkap selamanya di antara batas dimensi. "Semua ini adalah sisa jiwa dari mereka yang gagal melintasi dimensi," gumam Wu Xia dalam hati, matanya menelusuri kabut yang dipenuhi bayangan samar. Jiwa-jiwa itu bergerak gelisah, seperti binatang buas yang mengintai mangsa. Namun
Wilayah kedua dari perbatasan dimensi—Wilayah Penghakiman Hukum Dimensi—memperlihatkan panorama yang jauh lebih mengerikan. Gelombang energi yang berputar liar memancar dalam pola rumit, membentuk medan hukum yang begitu kuat sehingga bahkan bentuk kehidupan pun terasa seperti akan musnah jika salah satu peraturan dimensi tersebut dilanggar."Kita sudah melewati lapisan pertama. Sekarang kalian bisa membuka mata kalian," ucap Zhou Ning dengan suaranya yang tenang, dia kemudian melanjutkan. "Selama kapal berada di jalur yang benar, kita semua akan baik-baik saja. Tapi masalahnya adalah penjaga dimensi."Wu Xia membuka matanya dengan rasa ingin tahu yang mendalam, tak mampu menahan rasa penasaran. "Penjaga Dimensi? Apa itu, Kak?" tanyanya.Zhou Ning mengelus kepala Wu Xia dengan penuh kasih sayang, matanya memancarkan kelembutan saat menatap gadis itu. Dengan suara yang tenang namun penuh makna, dia menjelaskan, "Penjaga dimensi adalah wujud dari aturan yang tidak bisa diganggu gugat. S
Zhou Ning tetap berdiri tegak di depan semua orang, tidak ada ketakutan sedikitpun di wajahnya. Kedua matanya yang tajam menatap dengan penuh perhitungan, sementara dalam dirinya bergolak energi yang sangat kuat, bersiap untuk bertarung dengan Penjaga Dimensi."Sumber kekuatan khodon adalah seluruh hukum yang ada di tempat ini. Mustahil untuk menghancurkan atau mengalahkannya. Karena jika aku melakukannya, wilayah penghakiman surgawi juga akan hilang, begitupun dengan kami."Perlahan, Zhou Ning mengangkat tangannya, sorot wajahnya tenang, ada pancaran petarung sejati di dalam kedua matanya. "Karena itulah, walaupun aku tidak bisa menghancurkannya, aku bisa melakukan sesuatu, memanipulasi seluruh hukum yang ada di sini lalu mengendalikannya!"Zhou Ning mulai merapal satu dari sembilan teknik suci tertinggi yang telah ia pelajari. Setiap kata mantra yang diucapkannya menggema di seluruh dimensi, menjadikan energi yang ada di sekitarnya menjadi miliknya sendiri."Teknik Rahasia Manifesta
Mata Zhou Ning terbuka perlahan, sinarnya menguar bagaikan pedang surgawi yang membelah kegelapan. Hanya tatapan matanya saja, begitu dingin dan mendominasi, seolah menekan apapun di dalam kehendaknya. Dengan satu gerakan sederhana, tangannya yang tegas menghapus darah tipis di sudut bibirnya, seolah luka itu tak lebih dari goresan tak berarti. "Berhenti," perintahnya tegas, suaranya menggema dengan mutlak, penuh ketajaman. Satu kata itu telah membawa otoritas absolut yang tak dapat dilawan. Kala perintahnya dikeluarkan, Gejolak energi yang sebelumnya membuat wilayah penghakiman hukum dimensi kacau, segera menjadi tenang. Begitupun dengan seluruh hukum, termasuk khodon yang dalam sekejap menghentikan seluruh serangannya. Roh Kaisar Legendaris yang sedari tadi menyaksikan, bergumam dengan nada kagum, "Kejeniusan pemuda ini terlalu mengerikan. Sekarang pemahamannya terhadap hukum telah melampaui diriku di masa lalu. Aku tak bisa membayangkan, jika waktu itu Kaisar Suci Iblis berhasi
Zhou Ning terdiam sejenak, merasakan pelukan hangat Wu Xia yang penuh kekhawatiran. Dalam hatinya, perasaan yang sulit dijelaskan muncul. Gadis itu benar-benar mencemaskan dirinya. "Wu Xia," batinnya menyebut nama gadis itu dengan pelan. Kekhawatiran Wu Xia saat itu membuat Zhou Ning menyadari, bahwa sekuat apapun dia, orang yang menyayanginya akan terus mempedulikannya. "Wu Xia, jangan menangis," ucapnya dengan suara lembut sambil mengusap kepala gadis itu. "Lihatlah, bukankah sekarang kakak sudah kembali dengan selamat?" Wu Xia mengangguk kecil, meski isakannya belum sepenuhnya reda. "Mhm! Kakak sangat hebat! Kelak, aku juga akan menjadi kuat seperti kakak. Saat itu aku akan bertarung bersama kakak, Aku tidak akan membiarkan kakak bertarung sendirian lagi. Aku akan berusaha!" Zhou Ning tersenyum tipis, namun sebelum ia sempat merespons, suara Zhou Lou memecah keheningan. "Jangan lupakan aku! Aku akan berusaha untuk menerobos ranah yang lebih tinggi! Aku juga akan berjuang bersama
"Zhou Ning, Berhentilah sekarang. Kau sudah mencapai batasmu," peringatan dari Roh Kaisar Legendaris bergema di kepala Zhou Ning, "Jika terus memaksakan diri, kau bisa kehilangan nyawamu," tambahnya.Zhou Ning menghela napas berat, matanya menatap lurus ke langit yang dipenuhi petir mengerikan. "Aku tidak bisa berhenti di sini," jawabnya penuh tekad. "Jika cobaan seperti ini saja tak mampu kulewati, bagaimana aku bisa menghadapi Dewa Pembantaian? Untuk melawan seseorang seperti dia, aku harus terus melampaui batas—bukan hanya batas tubuhku, tapi juga batas yang ditetapkan oleh dunia… bahkan batas yang ditetapkan oleh langit!""Kau sendiri bilang kalau dia sudah melepas segelmu, itu berarti aku harus menjadi kuat secepatnya. Terobosan ini adalah kesempatan, aku tidak akan menyia-nyiakannya."Langit terus bergemuruh, dan petir emas yang diselimuti kabut hitam semakin terkondensasi. Energi dahsyat berkumpul di satu titik, membentuk pusaran yang mengancam untuk melepaskan hukuman langit y
Tekanan dari terobosan Zhou Ning menyebar ke seluruh area di sekitar pondok Guru Agung. Energi yang terpancar begitu kuat hingga semua orang di sekitarnya merasakan dampaknya secara langsung."Tekanannya bertambah lagi," gumam seseorang di kerumunan, dia menggunakan aura spiritualnyan untuk melindungi tubuhnya."Apa dia akan menerobos lagi? Seharusnya tidak, kan?" tambah yang lain dengan nada ragu. Menerobos ranah yang lebih tinggi seharusnya membutuhkan waktu yang lama, dia tak percaya bahwa seseorang dapat menerobos beberapa ranah dalam waktu yang begitu singkat.Seorang kultivator lain menatap langit dengan mata terbelalak. "Entahlah.. gelombang energinya masih terus berubah. Dia sudah menerobos dua ranah berturut-turut dan tekanannya terus bertambah. Sepertinya dia akan menerobos lagi."Tak lama kemudian, warna pilar terobosan berubah semakin terang, pancaran emas bercampur ungu memenuhi langit, meledakkan gelombang energi yang jauh lebih besar daripada sebelumnya. Tanah bergetar
Di jalan surgawi, energi kebijaksanaan mengalir deras ke dalam tubuh Zhou Ning, menyusup ke setiap sudut dantiannya. Setiap langkah yang dia ambil mengguncang seluruh keberadaannya. Kekuatan yang masuk bukan hanya memenuhi tubuhnya, tetapi juga mengubahnya dari dalam. Zhou Ning bisa merasakan batasnya terus didorong ke tingkat yang lebih tinggi. Setiap pori-porinya menyerap energi tanpa henti, menguatkan setiap serat otot, memperkokoh tulang, dan memperdalam pemahamannya tentang hukum dunia."Setelah melewati Ranah Dewa Bintang Satu, tekanan energinya semakin kuat. Tidak seperti sebelumnya, yang terasa halus dan hangat. Sekarang energi ini menjadi sangat berat, seperti sebuah gunung raksasa yang terus menekan tubuhku," ucap Zhou Ning, berusaha keras untuk melangkah maju meski setiap partikel kekuatan terus menekan dirinya ke bawah.Saat tubuhnya melewati ambang batas, energi kebijaksanaan dalam dirinya melonjak ke tingkat yang lebih tinggi. Meridian dan dantiannya bergetar hebat, me
Di dalam Gerbang Tianluo, para pendatang yang sudah lebih dulu masuk masih diselimuti keterkejutan akibat pilar cahaya yang menjulang tinggi ke langit. Mereka saling bertukar pandang, bertanya-tanya apa yang sedang terjadi."Pilar cahaya yang ada di sana begitu menarik perhatian, sebenarnya apa itu?" tanya salah seorang di antara mereka.Seorang pria paruh baya dengan jubah biru gelap menatap ke kejauhan, ekspresinya serius. "Seseorang telah menyelesaikan teka-teki catur kuno," jawabnya dengan suara berat.Orang-orang di sekitarnya langsung terdiam. Beberapa dari mereka terkejut, sementara yang lain mengerutkan kening, mencoba memahami apa yang baru saja mereka dengar."Teka-teki catur kuno?""Tidak mungkin! Kudengar teka-teki itu adalah peninggalan Guru Agung. Bahkan para cendekiawan di Benua Tianluo tidak berhasil memecahkannya. Siapa yang bisa melakukannya?"Di antara mereka, seorang pria tua yang mengenakan jubah sederhana tertawa kecil. "Kau seorang praktisi spiritual, tentu kau
Beberapa cendekiawan ahli melesat di udara, mereka segera menuju ke pondok guru agung. Melihat para cendekiawan lain sudah bergerak, tetua itu juga segera pergi. "Kalian tetap di sini, lanjutkan gaya meditasi yang guru ajarkan sebelumnya. Guru pergi memeriksanya sebentar," ucapnya sebelum sosoknya menghilang di udara. Dalam sekejap dia telah berada di luar, menggunakan pedang terbangnya menuju ke arah pondok guru agung."Aku ingin melihatnya dengan kedua mataku sendiri, sebenarnya siapa yang sudah melakukannya. Aku tahu betul bagaimana sulitnya teka-teki itu, cendekiawan macam apa yang bisa menyelesaikannya?" Batinnya.Di berbagai penjuru benua Tianluo, para tetua sekte, cendekiawan hebat, dan pemimpin aliran juga bergerak. Mereka tidak bisa mengabaikan fenomena yang baru saja terjadi. Sementara itu, di dalam pondok, Zhou Ning duduk dengan tenang, matanya terpejam. Energi kebijaksanaan yang mengalir dari pilar cahaya terus meresap ke dalam tubuhnya, mengalir ke setiap pori-porinya, m
"Apa yang terjadi?!" Master Huang berseru kaget. Pilar cahaya meledak ke langit, menyebarkan gelombang energi yang mengguncang seluruh area. Suasana di luar pondok langsung berubah riuh, mata semua orang terpaku pada cahaya yang menusuk langit, tanda bahwa teka-teki catur kuno telah diselesaikan. "Apakah mataku salah melihat? Itu… itu adalah pilar kebijaksanaan!" salah seorang di kerumunan berseru kaget."Saat pilar kebijaksanaan muncul, itu menandakan bahwa teka-teki kuno telah diselesaikan!" suara lain terdengar di antara kerumunan yang mulai berbisik-bisik. "Tapi… pemuda itu baru saja masuk. Apakah dia yang melakukannya?" seorang murid bertanya, matanya masih tak percaya. "Tentu saja dia! Memangnya siapa lagi? Tidak ada orang lain di dalam!" "Tapi kudengar teka-teki catur yang ditinggalkan oleh guru agung sangat sulit, bukankah dia menyelesaikannya terlalu cepat?"Shusan Ni melipat tangannya di depan dada, wajahnya dipenuhi kebanggaan. "Tentu saja. Siapa lagi di dunia ini ya
"Apa ini?" Raut wajah Pria tua yang sedari tadi memperhatikan Zhou Ning tersentak kaget. Meski tak melihatnya secara langsung, dengan persepsi santonya yang kuat, dia juga merasakan jalan surgawi yang terbentuk dari pola catur di atas meja tersebut.Dia menatap Zhou Ning sejenak, tak menyangka bahwa pola catur yang dia buat, memiliki makna yang begitu mendalam. "Jika bukan karena persepsi Santo yang aku miliki, aku tidak akan bisa melihatnya. Pemuda ini... dia adalah satu dari sejuta, jenius! Jenius!" Ucapnya dalam hati, dia terus memuji kejeniusan Zhou Ning dalam permainan catur tersebut. "Bahkan pola catur belum lengkap ini, sudah membentuk sebuah jalan surgawi yang mendominasi.""Mengagumkan! Kenapa langkah seperti ini, tidak pernah terpikirkan di dalam kepalaku. Langkah catur yang digerakkan pemuda ini tidak terduga, mengandung keindahan dan kebaikan hati. Lembut, dan kuat secara bersamaan." Pria tua itu semakin antusias, dia terus menatap pola tersebut."Semakin lama aku melihat
Tanpa menunggu lama, Zhou Ning mengambil satu bidak catur lagi, mengamatinya sejenak sebelum meletakkannya di atas papan. Gerakannya ringan, tidak ada keraguan.Di samping pintu masuk, pria tua tadi menggeleng pelan, dan wajahnya tampak kecewa. Dia merasa Zhou Ning tidak serius, dan hanya bermain-main saja."Satu lagi yang datang hanya untuk mencoba keberuntungannya," gumamnya pelan. "Anak muda memang suka bermain-main dengan hal yang tidak mereka pahami. Benar-benar tidak menghargai pengetahuan," lanjutnya.Sorot matanya, yang semula penuh minat terhadap Zhou Ning, mulai meredup. "Sebelumnya aku cukup terkesan denganmu. Tapi apa yang kau lakukan sekarang benar-benar mengecewakanku." menghela nafas pelan. Dari waktu ke waktu langkah Zhou Ning menjadi lebih cepat dari sebelumnya, tidak ada keraguan sedikitpun dalam gerakannya. Tindakan Zhou Ning membuat pria itu sedikit penasaran, dia pun masuk ke dalam untuk melihat lebih dekat."Sebenarnya, apa yang dilakukan anak ini—" Ucapannya te
Di tangan Shusan Ni, energi hitam berkumpul, berputar liar dengan kilatan petir yang bertautan di sekelilingnya, siap dilepaskan kapan saja. Amarahnya memuncak, dan tubuhnya dipenuhi dorongan untuk menghancurkan orang yang berani meremehkan mereka. Saat itu juga, tangan Lu Zhe menyentuh bahunya pelan, menghentikan niat awal Shusan Ni. Lu Zhe menggeleng pelan, memberinya isyarat untuk menahan diri.Shusan Ni mengepalkan tinjunya, tapi pada akhirnya dia mendengarkan. Meski begitu, kemarahannya masih membara. Dengan kesal dia menghentakkan kakinya ke tanah.BRUK!Dalam sekejap, retakan menjalar cepat seperti jaring laba-laba, merayap menuju pria berjubah merah. Tanah di bawah pria itu bergetar hebat, membuatnya kehilangan keseimbangan dan terhuyung mundur beberapa langkah.“Ugh!” Pria berjubah merah itu terjatuh dengan wajah yang langsung memucat.Orang-orang di sekitarnya juga tersentak kaget, beberapa bahkan mundur selangkah. Mereka tidak menyangka seorang dewa rendahan bisa menciptak