Master Wang tertegun, di hadapannya, pil-pil surgawi yang baru saja mereka buat terserap dengan cepat ke dalam mutiara Phoenix Naga. Zhou Ning berdiri tenang, tapi tatapan matanya memancarkan keagungan yang tak terbantahkan. "Aku ingin kalian membuat lebih banyak pil surgawi. Aku membutuhkannya untuk menghilangkan sisa energi jahat dewa iblis yang masih tersisa di dalam mutiara Phoenix Naga. Setelah energi jahat yang ada di dalam mutiara ini hilang, pil surgawi selanjutnya bisa kalian simpan untuk diri kalian sendiri." jelasnya. Suasana di ruangan itu hening sejenak. Kata-kata Zhou Ning menggema di telinga mereka. Para alkemis saling pandang, tak percaya dengan apa yang baru saja mereka dengar. Master Wang akhirnya sadar dan segera menundukkan kepala dalam-dalam. "Tuan Zhou, pil surgawi sesuatu yang begitu langka, yang bahkan kami sendiri tidak mampu buat tanpa bantuan anda. Tuan Zhou saya benar-benar berterima kasih!" hendak berlutut, tapi Zhou Ning segera menyambut tangannya. "T
Langit di atas benua Tianyan pekat oleh awan gelap. Di kejauhan, gemuruh langkah pasukan mengguncang tanah, sementara tekanan yang mematikan memenuhi udara, membawa tekanan yang membuat para kultivator tingkat rendah sulit bernapas. Di tengah kegentingan itu, Kaisar Long berdiri di puncak tembok istana kekaisaran. Jubah emasnya berkibar diterpa angin. Wajahnya tegang, tetapi matanya memancarkan tekad. Pangeran Qi berdiri di sampingnya, menggenggam tombak panjang yang bersinar dengan energi petir.Di depan mereka, pasukan besar dari tiga penjuru telah mengepung Lembah Langit Tersembunyi. Tampak siluet beberapa tokoh yang memancarkan aura luar biasa berdiri dengan angkuh, memandang ke arah Kaisar Long yang berdiri di atas tembok istana kekaisaran.Pria berjubah merah dengan rambut seperti api yang berkobar—Kaisar Darah Xu Jinghun, berbicara lebih dulu. "Kaisar Long, kabar yang kami dengar sungguh menarik. Bahwa Segel Lembah Langit Tersembunyi yang tertutup puluhan ribu tahun yang lalu
"Raungan Petir!" Seru pangeran Qi lantang. Seketika, tombak petir di tangannya menyala lebih terang, melontarkan percikan listrik yang melingkar liar di udara. Dengan gerakan cepat, Pangeran Qi mengayunkan tombaknya, menciptakan gelombang energi petir yang menghantam langsung ke serangan Xu Jinghun.Kedua energi itu bertabrakan di udara, menciptakan ledakan besar yang mengguncang udara di sekitar mereka.BOOM! "Apa?! Seorang sampah sepertimu mampu menangkis seranganku?" Seru Xu Jinghun dengan wajah kaget.Semua tokoh di sekitarnya terdiam, terkejut melihat Pangeran Qi masih berdiri tegak. Bahkan wanita berambut perak, yang sebelumnya tersenyum licik, kini menunjukkan ekspresi serius. "Bukankah bocah itu disebut sampah selama ini? Bagaimana mungkin dia memiliki kekuatan seperti itu?" gumamnya, setengah tak percaya.Kaisar Jin Api Putih tertawa dengan suara yang dalam, matanya berkilat penuh perhitungan. "Kalian semua lihat, bahkan sampah sepertinya menjadi sangat kuat! Aku yakin, di d
Sorakan perang bergemuruh dari barisan pasukan Kekaisaran Tianyan. Dengan komando Kaisar Long, ribuan prajurit segera maju ke medan perang, mengangkat senjata mereka yang bercahaya dengan energi spiritual. Dalam sekejap, dua pasukan raksasa bertabrakan di tengah medan perang. Suara dentingan senjata dan raungan pertempuran mengguncang langit."Badai Neraka Darah!" Kaisar Darah Xu Jinghun berteriak dengan penuh kebrutalan, dan seketika itu juga, energi darah pekat menggulung di udara, membentuk semburan merah yang memancarkan gelombang mengerikan. Di sebelahnya Kaisar Jin Api Putih mengangkat kedua tangannya, "Pijar Api Neraka!" Serunya, mengeluarkan gelombang besar api yang menyala-nyala dari tubuhnya. Gelombang api itu meredupkan cahaya matahari, menciptakan lautan api yang siap menelan siapa saja yang berada di jalannya."Cincin Kehancuran Void!" Seru wanita berambut perak, dan seketika gelombang hitam pekat muncul, membungkus segala yang ada di sekitarnya dalam kegelapan yang memb
Langit berubah menjadi merah kelam saat formasi yang diaktifkan Kaisar Long mulai mengerahkan kekuatan penuhnya. Simbol-simbol kuno berpendar di udara, menciptakan lingkaran formasi raksasa yang menutupi medan perang. Angin menderu kencang, membawa aroma darah dan kematian yang menyengat.Kaisar Long berdiri, diiringi dengan ribuan rune bercahaya yang melonjak dari tanah, membentuk siluet naga raksasa yang jauh lebih besar dari sebelumnya. Naga itu meraung di belakangnya, mengeluarkan suara yang mengguncang tulang setiap prajurit di medan perang. Tubuhnya diselimuti oleh api emas yang menguapkan udara di sekitarnya."Ini adalah energi naga yang sesungguhnya, seperti yang diharapkan dari tuan Zhou, kekuatan formasi yang dia berikan sungguh mengerikan, di hadapan kekuatan naga yang sesungguhnya, bahkan seorang Raja Abadi bukanlah masalah," ucap Kaisar Long, dengan mata emas yang menyala, tubuhnya diliputi dengan energi naga. Di kejauhan, Kaisar Jin Api Putih merasa ada yang salah. Mata
Semburan energi emas naga meluluhlantakkan segalanya. Barisan musuh lenyap, tidak menyisakan apa pun kecuali keheningan yang mencekam. Para Kaisar hebat yang sebelumnya begitu percaya diri kini hancur tanpa jejak, tersapu badai kehancuran yang tak mampu mereka lawan. Tubuh-tubuh mereka, yang penuh dengan kekuatan luar biasa, musnah seolah tak pernah ada.Ketika cahaya emas mulai mereda, medan perang berubah senyap. Langit yang tadinya merah kelam kini perlahan kembali cerah, awan-awan kegelapan terhempas, seolah alam merayakan kemenangan. Formasi naga perlahan menghilang, menyisakan jejak-jejak rune yang memudar di udara. Kaisar Long berdiri di tengah medan perang, tubuhnya goyah, auranya yang semula bersinar terang kini perlahan memudar, menyisakan jejak kelelahan yang mendalam.“Keberanian dan kebesaran Kaisar Long!” Suara Jenderal Jing Bei menggema, memecah keheningan. Sorak-sorai kemenangan segera menyusul dari pasukan Kekaisaran Tianyan, suara mereka bergemuruh seperti guntur. Na
"Kita benar-benar telah melakukannya.""Syukurlah."Rasa lega bercampur kekaguman terpancar di wajah para alkemis yang berada di Paviliun Pilar Emas. Di hadapan mereka, Pil Raja Surgawi berpendar lembut, menyelimuti ruangan dengan cahaya yang memikat. Aura pil itu tidak hanya mendominasi, tetapi juga memiliki keanggunan."Sangat kuat," bisik seorang alkemis dengan napas tertahan. "Bahkan hanya berada di dekat pil ini membuatku merasakan tekanan jiwa yang begitu hebat. Jika bukan karena aroma menenangkan ini, pikiranku mungkin sudah jatuh ke jurang kegilaan.""Aku sudah hidup ribuan tahun, membaca banyak buku kuno, tapi aku tak pernah menemukan hal yang seperti ini." Gumam Master Wang dengan wajah terperangah."Siapa yang menyangka bahwa jiwa Dewa Iblis yang dipenuhi kekejaman bisa dimurnikan seperti ini." ucap alkemis lainnya dengan nada penuh ketidakpercayaan. "Kalau aku tidak menyaksikannya sendiri, aku pasti tidak akan mempercayainya.""Namun ini adalah hal yang baik. Dengan begini
"Master Wang, kekuatan macam apa yang dimiliki Tuan Zhou. Kekuatan petir sebesar ini, bahkan untuk seorang ahli di ranah raja puncak abadi pun bisa hancur tanpa sisa, tapi tuan Zhou, dia menahannya tanpa kesulitan yang berarti. Melihat ini, rasanya petir surgawi tidak terlihat begitu menakutkan lagi." ucap Lady Qing, matanya tak lepas dari gempuran kekuatan dahsyat di udara. Tiba-tiba, sebuah perubahan mencolok terjadi. Dari Jimat Kesempurnaan Zhou Ning, terpancar kekuatan yang luar biasa. Ribuan petir putih yang dahsyat melonjak dari jimat, mendorong mundur tekanan petir yang menyambar tanpa henti. Pemandangan itu begitu mencengangkan hingga Lady Qing terdiam, matanya membulat tak percaya. "Tidak mungkin, hal seperti ini, mungkin seorang Kaisar Dewa pun tidak bisa melakukannya." Detik berikutnya, ledakan dahsyat mengguncang langit, gelombang kejutnya menggema di seluruh Lembah Langit Tersembunyi. Kengerian Bencana Langit akhirnya berakhir. Gumpalan awan hitam pekat yang mendomin
"Zhou Ning, Berhentilah sekarang. Kau sudah mencapai batasmu," peringatan dari Roh Kaisar Legendaris bergema di kepala Zhou Ning, "Jika terus memaksakan diri, kau bisa kehilangan nyawamu," tambahnya.Zhou Ning menghela napas berat, matanya menatap lurus ke langit yang dipenuhi petir mengerikan. "Aku tidak bisa berhenti di sini," jawabnya penuh tekad. "Jika cobaan seperti ini saja tak mampu kulewati, bagaimana aku bisa menghadapi Dewa Pembantaian? Untuk melawan seseorang seperti dia, aku harus terus melampaui batas—bukan hanya batas tubuhku, tapi juga batas yang ditetapkan oleh dunia… bahkan batas yang ditetapkan oleh langit!""Kau sendiri bilang kalau dia sudah melepas segelmu, itu berarti aku harus menjadi kuat secepatnya. Terobosan ini adalah kesempatan, aku tidak akan menyia-nyiakannya."Langit terus bergemuruh, dan petir emas yang diselimuti kabut hitam semakin terkondensasi. Energi dahsyat berkumpul di satu titik, membentuk pusaran yang mengancam untuk melepaskan hukuman langit y
Tekanan dari terobosan Zhou Ning menyebar ke seluruh area di sekitar pondok Guru Agung. Energi yang terpancar begitu kuat hingga semua orang di sekitarnya merasakan dampaknya secara langsung."Tekanannya bertambah lagi," gumam seseorang di kerumunan, dia menggunakan aura spiritualnyan untuk melindungi tubuhnya."Apa dia akan menerobos lagi? Seharusnya tidak, kan?" tambah yang lain dengan nada ragu. Menerobos ranah yang lebih tinggi seharusnya membutuhkan waktu yang lama, dia tak percaya bahwa seseorang dapat menerobos beberapa ranah dalam waktu yang begitu singkat.Seorang kultivator lain menatap langit dengan mata terbelalak. "Entahlah.. gelombang energinya masih terus berubah. Dia sudah menerobos dua ranah berturut-turut dan tekanannya terus bertambah. Sepertinya dia akan menerobos lagi."Tak lama kemudian, warna pilar terobosan berubah semakin terang, pancaran emas bercampur ungu memenuhi langit, meledakkan gelombang energi yang jauh lebih besar daripada sebelumnya. Tanah bergetar
Di jalan surgawi, energi kebijaksanaan mengalir deras ke dalam tubuh Zhou Ning, menyusup ke setiap sudut dantiannya. Setiap langkah yang dia ambil mengguncang seluruh keberadaannya. Kekuatan yang masuk bukan hanya memenuhi tubuhnya, tetapi juga mengubahnya dari dalam. Zhou Ning bisa merasakan batasnya terus didorong ke tingkat yang lebih tinggi. Setiap pori-porinya menyerap energi tanpa henti, menguatkan setiap serat otot, memperkokoh tulang, dan memperdalam pemahamannya tentang hukum dunia."Setelah melewati Ranah Dewa Bintang Satu, tekanan energinya semakin kuat. Tidak seperti sebelumnya, yang terasa halus dan hangat. Sekarang energi ini menjadi sangat berat, seperti sebuah gunung raksasa yang terus menekan tubuhku," ucap Zhou Ning, berusaha keras untuk melangkah maju meski setiap partikel kekuatan terus menekan dirinya ke bawah.Saat tubuhnya melewati ambang batas, energi kebijaksanaan dalam dirinya melonjak ke tingkat yang lebih tinggi. Meridian dan dantiannya bergetar hebat, me
Di dalam Gerbang Tianluo, para pendatang yang sudah lebih dulu masuk masih diselimuti keterkejutan akibat pilar cahaya yang menjulang tinggi ke langit. Mereka saling bertukar pandang, bertanya-tanya apa yang sedang terjadi."Pilar cahaya yang ada di sana begitu menarik perhatian, sebenarnya apa itu?" tanya salah seorang di antara mereka.Seorang pria paruh baya dengan jubah biru gelap menatap ke kejauhan, ekspresinya serius. "Seseorang telah menyelesaikan teka-teki catur kuno," jawabnya dengan suara berat.Orang-orang di sekitarnya langsung terdiam. Beberapa dari mereka terkejut, sementara yang lain mengerutkan kening, mencoba memahami apa yang baru saja mereka dengar."Teka-teki catur kuno?""Tidak mungkin! Kudengar teka-teki itu adalah peninggalan Guru Agung. Bahkan para cendekiawan di Benua Tianluo tidak berhasil memecahkannya. Siapa yang bisa melakukannya?"Di antara mereka, seorang pria tua yang mengenakan jubah sederhana tertawa kecil. "Kau seorang praktisi spiritual, tentu kau
Beberapa cendekiawan ahli melesat di udara, mereka segera menuju ke pondok guru agung. Melihat para cendekiawan lain sudah bergerak, tetua itu juga segera pergi. "Kalian tetap di sini, lanjutkan gaya meditasi yang guru ajarkan sebelumnya. Guru pergi memeriksanya sebentar," ucapnya sebelum sosoknya menghilang di udara. Dalam sekejap dia telah berada di luar, menggunakan pedang terbangnya menuju ke arah pondok guru agung."Aku ingin melihatnya dengan kedua mataku sendiri, sebenarnya siapa yang sudah melakukannya. Aku tahu betul bagaimana sulitnya teka-teki itu, cendekiawan macam apa yang bisa menyelesaikannya?" Batinnya.Di berbagai penjuru benua Tianluo, para tetua sekte, cendekiawan hebat, dan pemimpin aliran juga bergerak. Mereka tidak bisa mengabaikan fenomena yang baru saja terjadi. Sementara itu, di dalam pondok, Zhou Ning duduk dengan tenang, matanya terpejam. Energi kebijaksanaan yang mengalir dari pilar cahaya terus meresap ke dalam tubuhnya, mengalir ke setiap pori-porinya, m
"Apa yang terjadi?!" Master Huang berseru kaget. Pilar cahaya meledak ke langit, menyebarkan gelombang energi yang mengguncang seluruh area. Suasana di luar pondok langsung berubah riuh, mata semua orang terpaku pada cahaya yang menusuk langit, tanda bahwa teka-teki catur kuno telah diselesaikan. "Apakah mataku salah melihat? Itu… itu adalah pilar kebijaksanaan!" salah seorang di kerumunan berseru kaget."Saat pilar kebijaksanaan muncul, itu menandakan bahwa teka-teki kuno telah diselesaikan!" suara lain terdengar di antara kerumunan yang mulai berbisik-bisik. "Tapi… pemuda itu baru saja masuk. Apakah dia yang melakukannya?" seorang murid bertanya, matanya masih tak percaya. "Tentu saja dia! Memangnya siapa lagi? Tidak ada orang lain di dalam!" "Tapi kudengar teka-teki catur yang ditinggalkan oleh guru agung sangat sulit, bukankah dia menyelesaikannya terlalu cepat?"Shusan Ni melipat tangannya di depan dada, wajahnya dipenuhi kebanggaan. "Tentu saja. Siapa lagi di dunia ini ya
"Apa ini?" Raut wajah Pria tua yang sedari tadi memperhatikan Zhou Ning tersentak kaget. Meski tak melihatnya secara langsung, dengan persepsi santonya yang kuat, dia juga merasakan jalan surgawi yang terbentuk dari pola catur di atas meja tersebut.Dia menatap Zhou Ning sejenak, tak menyangka bahwa pola catur yang dia buat, memiliki makna yang begitu mendalam. "Jika bukan karena persepsi Santo yang aku miliki, aku tidak akan bisa melihatnya. Pemuda ini... dia adalah satu dari sejuta, jenius! Jenius!" Ucapnya dalam hati, dia terus memuji kejeniusan Zhou Ning dalam permainan catur tersebut. "Bahkan pola catur belum lengkap ini, sudah membentuk sebuah jalan surgawi yang mendominasi.""Mengagumkan! Kenapa langkah seperti ini, tidak pernah terpikirkan di dalam kepalaku. Langkah catur yang digerakkan pemuda ini tidak terduga, mengandung keindahan dan kebaikan hati. Lembut, dan kuat secara bersamaan." Pria tua itu semakin antusias, dia terus menatap pola tersebut."Semakin lama aku melihat
Tanpa menunggu lama, Zhou Ning mengambil satu bidak catur lagi, mengamatinya sejenak sebelum meletakkannya di atas papan. Gerakannya ringan, tidak ada keraguan.Di samping pintu masuk, pria tua tadi menggeleng pelan, dan wajahnya tampak kecewa. Dia merasa Zhou Ning tidak serius, dan hanya bermain-main saja."Satu lagi yang datang hanya untuk mencoba keberuntungannya," gumamnya pelan. "Anak muda memang suka bermain-main dengan hal yang tidak mereka pahami. Benar-benar tidak menghargai pengetahuan," lanjutnya.Sorot matanya, yang semula penuh minat terhadap Zhou Ning, mulai meredup. "Sebelumnya aku cukup terkesan denganmu. Tapi apa yang kau lakukan sekarang benar-benar mengecewakanku." menghela nafas pelan. Dari waktu ke waktu langkah Zhou Ning menjadi lebih cepat dari sebelumnya, tidak ada keraguan sedikitpun dalam gerakannya. Tindakan Zhou Ning membuat pria itu sedikit penasaran, dia pun masuk ke dalam untuk melihat lebih dekat."Sebenarnya, apa yang dilakukan anak ini—" Ucapannya te
Di tangan Shusan Ni, energi hitam berkumpul, berputar liar dengan kilatan petir yang bertautan di sekelilingnya, siap dilepaskan kapan saja. Amarahnya memuncak, dan tubuhnya dipenuhi dorongan untuk menghancurkan orang yang berani meremehkan mereka. Saat itu juga, tangan Lu Zhe menyentuh bahunya pelan, menghentikan niat awal Shusan Ni. Lu Zhe menggeleng pelan, memberinya isyarat untuk menahan diri.Shusan Ni mengepalkan tinjunya, tapi pada akhirnya dia mendengarkan. Meski begitu, kemarahannya masih membara. Dengan kesal dia menghentakkan kakinya ke tanah.BRUK!Dalam sekejap, retakan menjalar cepat seperti jaring laba-laba, merayap menuju pria berjubah merah. Tanah di bawah pria itu bergetar hebat, membuatnya kehilangan keseimbangan dan terhuyung mundur beberapa langkah.“Ugh!” Pria berjubah merah itu terjatuh dengan wajah yang langsung memucat.Orang-orang di sekitarnya juga tersentak kaget, beberapa bahkan mundur selangkah. Mereka tidak menyangka seorang dewa rendahan bisa menciptak