Di belakang Hong Yue dan Wei Qi, muncul wujud roh dewa secara bersamaan, penuh dengan aura dan keagungan dewa. "Roh Dewa beladiri?! Jauh lebih tinggi dibandingkan dengan roh Kaisar beladiri!" Ucap Zhou Ning. "Tapi kenapa, roh dewa ini tidak semenakutkan roh kaisar di dalam tubuhku? Apa benar yang berada di dalam tubuhku ini, hanya sebatas roh kaisar saja? Tapi aku tak merasakan keberadaan dewa sedikitpun darinya. Namun keberadaannya yang hening, jauh lebih menakutkan dari kedua roh dewa ini!" Lanjutnya. Di belakang Hong Yue, roh dewa muncul dalam wujud seorang dewi anggun dengan rambut panjang seperti sutra hitam bergelombang. Kulitnya memancarkan cahaya biru tua yang dingin dan menenangkan, seperti sinar bulan purnama. Wajahnya penuh kebijaksanaan, seolah menyimpan rahasia dunia. Di tangannya, dia memegang pedang tipis yang memancarkan cahaya biru muda, dengan bilah yang terlihat begitu tajam. Di sisi lain, roh dewa Wei Qi muncul dalam sosok bayangan besar yang melayang di udara,
"Apakah guru begitu enggan menerima sesuatu dariku?" tanya Master Huang dengan nada sedih. "Jika demikian, apakah itu berarti guru tidak ingin memiliki hubungan sebagai guru dan murid dengan orang tidak berbakat sepertiku?" Master Huang langsung berlutut, dengan suara yang hampir gemetar, dia berkata, "Guru, mohon maafkan saya. Saya tahu saya tidak memenuhi kualifikasi, tapi saya berjanji akan bekerja keras, tidak akan mempermalukan anda sebagai guru saya. Mohon, terimalah saya sebagai murid anda, Guru!" tambahnya, suaranya penuh dengan harapan dan permohonan.Zhou Ning menggelengkan kepalanya, lalu mengulurkan tangannya, menyentuh bahu Master Huang. "Bangunlah," ucapnya dengan nada lembut namun penuh wibawa."Tidak! Saya tidak akan bangkit sebelum guru menerima saya sebagai murid!"Melihat Master Huang berlutut dan memohon untuk menjadi murid, Gao Na tak bisa mengedipkan matanya, "bahkan, seseorang seperti Master Huang mengatakan dirinya tidak pantas dan tidak berbakat, sehebat apa
Liu Fei-Fei melangkah cepat menyusuri koridor Paviliun Obat, setiap langkahnya semakin mantap seiring dengan meningkatnya intensitas energi yang mengalir di sekelilingnya. Udara di sekitarnya terasa lebih berat, dipenuhi dengan aliran energi spiritual langit dan bumi yang bergerak lembut, namun penuh kekuatan. Setiap tarikan napasnya membawa kekuatan spiritual murni yang menggetarkan tubuhnya dengan sensasi yang hampir tak tertahankan."Energi ini semakin kuat saja," gumamnya, matanya bersinar penuh rasa ingin tahu dan kekaguman.Langkahnya kemudian berhenti di seberang pintu ruangan pribadi Master Huang, tempat di mana aura tersebut mencapai puncaknya. Cahaya biru dan merah gelap menyelimuti pintu ruangan, menciptakan penghalang tak terlihat yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang peka terhadap energi spiritual. "Bukankah ini, ruangan pribadi Master Huang? Seluruh energi murni yang ada di udara terkonsentrasi di sini," ucap Liu Fei-Fei sembari menatap energi yang bergerak ke sa
"Saya tak menyangka, formasi ini akan sekuat itu!"'Dengan kemampuan seperti ini. Apa aku masih memiliki peluang? Walaupun aku tidak memiliki kualifikasi untuk menjadi muridnya. Aku juga tidak akan menyerah dengan mudah!' Putri Fei Fei bertekad di dalam hatinya.Mendengar penjelasan Master Liang, para ahli lain yang hadir di sekitar segera terkejut. Mereka saling bertukar pandang dengan ekspresi kaget dan kagum, dan tanpa menunggu lebih lama lagi, mereka segera merapatkan tangan di depan dada, memberi hormat kepada Master Liang dan Liu Fei-Fei.“Master Liang,” sapa salah satu dari mereka, seorang pria berjubah putih dengan rambut putih panjang yang menjuntai ke bawah. “Saya tidak menyangka anda juga akan datang, bahkan putri Fei-Fei juga datang, rupanya penguasa kota memiliki putri yang baik, bahkan di usia yang begitu muda, sudah memiliki kepekaan yang kuat terhadap energi spiritual," ucapnya.Liu Fei-Fei menanggapi sapaan pria berjubah hitam dengan anggukan sopan. “Anda terlalu memu
“Keluarkan tungku langit dan bumi milikmu, Kita akan memulai proses pembuatan ramuan dan pil,” ucap Zhou Ning dengan suara berwibawa. Master Huang segera membungkukkan badan dengan hormat, lalu menjawab, “Baik, Guru.” Dengan satu gerakan tangan yang halus, dia mengeluarkan tungku langit dan Bumi di udara.“Hong Yue, Wei Qi, kalian bisa berlatih mulai sekarang. Energi spiritual surga yang ada di sini, sangat baik untuk memupuk bakat dewa kalian,” ucap Zhou Ning.Wei Qi menyatukan kedua tangannya, dan mengatakan, “tuan, anda sudah membantu saya begitu banyak. Apakah ada sesuatu yang bisa saya lakukan untuk anda. Walaupun saya tidak sehebat Master Huang, saya akan melakukan yang terbaik untuk membantu anda,” ucapnya dengan penuh kesopanan.“Anak ini memiliki kebaikan, dia bukanlah anak yang tidak tahu terimakasih. Bahkan setelah semua yang terjadi, dia tak mengeluh atau memiliki dendam di matanya. Di dalam dirinya aku melihat diriku yang dulu. Suatu hari, anak ini akan menjadi seorang d
“Aku akan mengajarimu,” jawab Zhou Ning dengan tenang.“Guru, Anda akan mengajari saya? Kalau begitu, baiklah,” ucap Master Huang dengan tekad yang bulat. Ia percaya dengan kemampuan Zhou Ning untuk mengajarinya, bahkan jika itu tampak mustahil sekalipun.Zhou Ning memegang kuas kegelapan dengan tangan kanan, lalu dengan gerakan yang cepat dan tepat, ia menggambar titik formasi rumit pada tubuh tungku Sembilan Langit di depannya. Setiap titik yang digoreskan dengan kuasnya bersinar samar, mengeluarkan aura misterius yang berputar-putar di sekitar tungku.Saat titik-titik formasi selesai digoreskan, sembilan segel yang tersembunyi di tungku diaktifkan, diiringi dengan suara gemuruh yang menyeruak ganas. Aura yang terpancar begitu menakutkan hingga membuat seluruh ruangan bergetar. Semua orang yang hadir merasakan tekanan luar biasa seolah-olah mereka sedang berada di hadapan makhluk surgawi yang sangat kuat!"Hah?! Apa yang sedang terjadi?" seru Hong Zhen, matanya melebar saat dia mund
Master Huang membuka matanya lebar, merasakan sensasi hangat yang menjalari tubuhnya. Dia menyadari bahwa dirinya telah kembali ke ruangan semula, berdiri di hadapan Zhou Ning dan tungku Sembilan Langit.Namun, berbeda dari sebelumnya. Sekarang tubuhnya terasa lebih kuat, pikirannya terasa lebih jernih, dan hatinya berdegup kencang seolah-olah baru saja melewati sebuah perjalanan yang luar biasa."Guru, apa yang baru saja terjadi? Saya merasakan sesuatu yang belum pernah saya alami sebelumnya," tanyanya segera setelah ia sadar."Aku mengaktifkan kesembilan segel pada tungku Sembilan Langit untuk sementara waktu. Setelah 24 jam, segel-segel itu akan kembali seperti semula," jawab Zhou Ning, dengan ketenangan terjaga."Jadi, itulah sebabnya aura yang ada pada tungku sembilan langit, menjadi begitu menakutkan! Rupanya guru sudah mengaktifkan kesembilan segelnya! Pantas saja. Guru luar biasa! Murid benar-benar kagum!" Pujinya."Guru, entah kenapa murid merasa seperti telah mengalami ribua
Zhou Ning tersenyum tipis, seolah mengetahui apa yang akan terjadi. "Meskipun tungku ini telah kehilangan kekuatan sejatinya selama ribuan tahun. Tidak terlalu sulit bagiku untuk mengembalikan kekuatannya seperti semula," gumamnya pelan, namun penuh keyakinan.Sekali lagi, Zhou Ning menepuk tubuh tungku keberuntungan surga, "bangunlah!" Serunya.Sekejap kemudian, tungku Keberuntungan Surga bergetar dengan hebat, suaranya seperti guntur yang mengguncang ruangan. Tiba-tiba di udara, ukiran-ukiran kuno menyala dengan warna ungu tua, membangkitkan api abadi dari tidur panjangnya. Suara nyaring seperti raungan naga menggema dari dalam tungku, membuat udara di sekeliling terasa lebih berat."Kini, kekuatan sejati dari tungku Keberuntungan Surga telah kembali. Naga meraung yang membuat langit dan bumi menjadi tunduk. Dalam kobaran apinya, pembakaran esensi kuno akan melahirkan keajaiban, menciptakan ramuan yang tak tertandingi."Zhou Ning tidak membuang waktu, segera memulai proses pembuata
"Kakak bagaimana, apakah aku hebat!" ucap Xiao Bai dengan bangga, dia berharap Zhou Ning terkesan dan memujinya. Dewa Rubah Kecil itu lalu kembali ke bahu Zhou Ning, melingkarkan tubuhnya dengan nyaman.Sambil tersenyum, Zhou Ning mengelus kepala Xiao Bai dengan lembut, lalu mengatakan, "Ya, kau adalah yang terbaik, terimakasih.""Hehe, kakak aku sedikit mengantuk sekarang. Aku ingin tidur.""Mhm, tidurlah."Raut wajah Zhou Ning sedikit berubah, matanya menunjukkan kekhawatiran saat menatap dewa rubah kecil itu. 'Kali ini, Xiao Bai tidak hanya membangkitkan dua ekor sekaligus, tetapi juga berhasil mendapatkan tahta dewa rubah. Kekuatan barunya masih belum stabil. Aku harus segera meramu pil khusus untuknya,' pikirnya dalam hati.Zhou Ning kembali menatap ke depan, memperhatikan ratusan ribu benua yang terbentang luas di hadapannya. Setelah mengamati semuanya, tiga benua tampak mencolok dibandingkan yang lainnya, menarik perhatiannya. Matanya menyipit saat meneliti ketiga benua terse
Semua orang berkumpul, menatap Xiao Bai dengan kagum. "Kenapa kalian melihatku seperti itu? Menjijikkan. Berhentilah melakukannya," ucap Xiao Bai dengan nada malas, ekor-ekornya melambai angkuh. "Xiao Bai! Kau terlihat luar biasa dengan ekor keenammu!" seru Lu Zhe penuh semangat. "Binatang Spiritual yang sangat kuat! Apakah dia seekor binatang surgawi?" tanya Liu Hao, menatap takjub. "Tentu saja bukan!" sahut Xiao Bai dengan bangga. "Aku lebih hebat dari mereka!" "Woaaah.""Dengan kekuatan seperti ini, sekarang siapa yang berani membuat masalah dengan kita lagi? Dewa luar seharusnya akan berpikir dua kali sebelum mendekat!" "Haha! Kita sangat beruntung memiliki Xiao Bai di sini!"Di tengah suasana yang semakin riuh, Zhou Ning hanya tersenyum tipis, lalu mengulurkan tangannya dan mengelus kepala Xiao Bai dengan lembut. Xiao Bai mengibaskan ekornya dengan puas, tetapi kemudian menatap sekeliling dengan rasa penasaran. "Hmm? Kak, kali ini kita akan pergi ke benua mana?" tan
Langit di Dimensi Eternal Void yang sebelumnya suram tiba-tiba bergetar hebat. Kabut ungu pekat melesat dari kehampaan, menggulung langit dan bumi, membawa suara gemuruh yang mengguncang dimensi. "Apa yang terjadi?!" Yao Tian menoleh ke atas, ekspresi wajahnya berubah drastis. "Kekuatan macam apa yang dapat memunculkan fenomena langit seperti ini? Entah kenapa perasaanku tidak enak." pikirnya, khawatir.Dewa rubah telah datang, memperlihatkan siluet rubah raksasa dengan bulu hitam pekat yang memancarkan aura kegelapan yang mendalam. Aumannya menggema di udara, ke enam ekornya menjulang seperti tombak bayangan, sementara mata merah darahnya menyala dengan kemarahan membara. "Siapa yang berani menyentuh kakakku?!" suara Xiao Bai menggelegar, penuh otoritas.Aura luar biasa menyelimuti ruang, membuat semua orang di kapal menahan napas. Master Huang dan Shusan Ni terpaku, sementara Yao Tian merasa tubuhnya lemas melihat eksistensi mengerikan itu.Xiao Bai menatap Yao Tian tajam, dia seg
Sama seperti Zhou Ning dan yang lainnya, Yao Tian juga bergegas pergi dari sana. Ledakan dapat dia dengar di kejauhan. Memikirkan bahwa kutukan itu juga berada di dalam tubuhnya, membuatnya merinding.Dia mengepalkan tinjunya, rahangnya mengeras. "Jadi ini rencana Raja? Menanamkan kutukan dan mengirim kami ke kematian tanpa harapan kembali? Tujuannya sejak awal hanya menguji pemuda itu.""Dia sudah membunuh saudara kelima dan ketiga, selanjutnya pasti aku. Apa yang harus kulakukan sekarang? Apa aku akan mati seperti ini? Aku sudah berusaha keras sampai saat ini, aku tidak bisa menerima ini!" pikirnya dengan kesal.Yao Tian menoleh ke belakang, memeriksa apakah Zhou Ning ada di sana. Dia berusaha untuk terbang lebih cepat, berharap Zhou Ning tidak akan menyusulnya. Tapi Yao Tian sebenarnya sadar, bahwa Zhou Ning tidak akan melepaskannya. Kenyataan itu membuatnya semakin cemas."Apa aku bisa melarikan diri dari orang seperti itu?" Dia meragukannya, melihat kemampuan Zhou Ning, Yao Tian
"Le-lepaskan ..." Rintih Hu Wan. Udara yang tersisa di paru-parunya mulai menipis, matanya melebar dalam kepanikan. Dia meronta sekuat mungkin, tangannya mencoba meraih lengan Zhou Ning, tetapi cengkeraman di lehernya terlalu kuat, hingga membuatnya tak berdaya untuk melawan.Zhou Ning mengangkatnya lebih tinggi, membiarkan tubuhnya menggantung di udara. Dengan suara yang mencekam Zhou Ning menanyainya, "katakan, siapa yang mengirim kalian?""A-Aku ..." Hu Wan menjadi resah, rasa takut memenuhi isi kepalanya. "Apa yang harus kulakukan sekarang? Raja tidak akan melepaskanku jika aku memberitahukan tentangnya. Tapi, jika aku tidak mengatakannya, aku pasti mati di tangannya." Hu Wan penuh kebimbangan, pilihan apapun yang dia buat, semuanya mengarah pada kematian.Hu Wan mengerahkan seluruh energinya, mengaktifkan teknik pelarian rahasia, berharap bahwa itu akan berhasil. Aura biru menyelimuti tubuhnya, perlahan berubah menjadi kabut yang mulai menghilang.CRACK!"Urghh!" Hu Wan memekik.
Zhou Ning tetap berdiri di tempatnya, tatapannya masih setenang sebelumnya. Ia menatap Liu Xing yang kini membatu di udara, lalu mengangkat telapak tangannya perlahan."Apa kau tidak penasaran, kenapa racun itu begitu murni? Karena ada kekuatan spiritualku di dalamnya. Jika tadi kau menyerah padaku, energi spiritualku akan membantumu naik ke tingkatan yang lebih tinggi. Kesempatan yang begitu bagus, tapi kau menolaknya.""Sudah kubilang sebelumnya, jangan menyesal." Zhou Ning berbicara dengan mata yang dingin, tangannya mencengkram kuat, menghancurkan setiap bagian dari tubuh Liu Xing dari dalam.Kedua mata Liu Xing membelalak, menatap wajah Zhou Ning yang dingin. Padahal dia mengira kemenangan berada di telapak tangannya, tapi dari awal dia sudah dikalahkan. Dia sadar bahwa dengan kekuatannya, tak ada kesempatan menang melawan sosok seperti itu."Arrrgggh!" Teriakannya menggema sebelum tubuhnya pecah dan berubah menjadi butiran energi spiritual di udara."Apa?! Saudara Kelima… kalah?
Di langit, Zhou Ning dan Liu Xing saling tatap dalam kesenyapan, atmosfer di antara mereka penuh dengan ketegangan. Liu Xing penuh percaya diri, dan Zhou Ning masih dengan ketenanganya yang tajam."Aku akan memberimu kesempatan, menyerahlah dan serahkan inti jiwamu. Mungkin aku masih bisa mengampuni nyawamu," Zhou Ning memperingatinya sebelum melakukan sesuatu.Perkataan Zhou Ning membuat Liu Xing tertawa terbahak-bahak, "apa, hanya dengan kau? Jangan melebih-lebihkan dirimu sendiri? Tanpa bantuan Dewi Perang Selatan, apa yang bisa kau lakukan. Mudah bagiku untuk menghancurkanmu, semudah membunuh semut.""Jadi itu jawabanmu, kuharap kau tidak menyesal," sahut Zhou Ning dengan tatapan tegasnya."Teruslah berpura-pura, hari ini, aku pasti akan membunuhmu!" Liu Xing melirik ke arah Hu Wan, memberinya kode untuk melakukan sesuatu. Hu Wan tidak mengecewakanya dengan lansung memahami dan menyetujui rencananya. Walaupun Hu Wan sendiri tidak bisa melihat ranah Zhou Ning, ia merasa yakin bahw
“Shusan Ni! Jangan biarkan siapapun pergi dari sini,” Zhou Ning berbicara tegas, perintahnya mutlak. Dalam sekejap, sosok Gao Na muncul di depan Yao Tian, menghadangnya dengan tatapan dingin.“Mau ke mana kau?” ucap Shusan Ni sambil menyeringai. “Kalian semua, jangan harap bisa pergi dari sini,” ancamnya.Kemunculan Shusan Ni, memberikan ketakutan yang lebih besar di mata Yao Tian. Dari aura kuat yang merembes dari tubuh Shusan Ni, dia sudah mengetahui, sosok macam apa yang tengah berada di hadapannya sekarang."Aura ini? Dia adalah Dewi Perang Laut Selatan, Shusan Ni!" Seru Hu Wan, penuh keterkejutan. "Putri kesembilan dari Penguasa Klan Naga Jiwa yang bermartabat. Kenapa menuruti perintah seorang dewa rendahan?" Kebingungan semakin meliputi Hu Wan. Ketika dia menoleh ke arah Zhou Ning yang berekspresi datar, seolah segala sesuatu sudah berada di dalam kendalinya. Perasaan Hu Wan menjadi tidak enak, dia berpikir bahwa ada sesuatu yang salah sedang terjadi.Hu Wan kembali memikirkan
"Dia hanyalah pemuda berusia dua puluh tahunan, begitu muda, dan dia sudah menguasai teknik pemurnian racun tingkat tinggi, apakah ini mungkin?" Liu Xing membatin, kecemasannya semakin besar. Kini, racun di tangan Zhou Ning telah dipadatkan seluruhnya. "Racunmu ini, bukankah kau juga harus mencobanya, ini ku kembalikan padamu!" serunya, melemparkan racun di tangannya. Racun tersebut melesat dengan cepat, menghantam Liu Xing tepat di dadanya. Liu Xing terlempar jauh ke belakang, racun di tubuhnya menjalar dengan sangat cepat. Keganasan racun, membuat Liu Xing menjerit hebat, tampak urat-urat ungu muncul di permukaan kulitnya, bahkan matanya menggelap oleh racun. "Saudara Kedua!" seru Hu Wan dan Yai Tian serentak. Di tengah kecemasan mereka, Liu Xing justru tertawa jahat. Tubuhnya tampak sedang menyerap racun tersebut, menjadikannya jauh lebih kuat dari sebelumnya. "Hahaha! Racun yang begitu murni! Seumur hidupku, baru kali ini aku merasakannya!" Matanya berkilat penuh kegembiraan,