Zhou Ning melangkahkan kakinya lagi, seketika dia melesat seperti kilat yang melintas, menuju ke taman bunga 'yang' lembah bunga bulan api. "Tahan dia!" Seru salah satu siluman bunga api. Ribuan spiritual api pengikat menuju Zhou Ning, tapi itu tak bisa menyentuhnya. Bola energi spiritual sembilan warna bagai perisai, segera melindunginya, memblokir tali-tali spiritual api.'Apa!'"Semuanya tahan dia!""Iya!"Dengan raut wajah biasa, Zhou Ning terus menerobos siluman-siluman lembah bunga bulan api, memblokir setiap serangan mereka. Tak ada satu penghalang pun yang bisa menghentikan langkahnya. Sedangkan tali-tali hitam keemasan miliknya bermunculan tanpa henti, terus mengikat siluman-siluman bunga api di sepanjang jalan."Kakak, Wu Xia, tunggu aku, tidak akan kubiarkan apapun terjadi pada kalian!"Slapsh!Kabut kegelapan memenuhi sepenjang jalan, dan tali-tali hitam terus mengikat siluman-siluman bunga api. Tak butuh waktu lama Zhou Ning sampai di depan taman bunga 'yang.' Di tempat
Permata yang ada pada kalung adalah tetesan air mata Dewi yang, sehingga kalung itu dipenuhi energi api yang murni. Di dalam permata, tepat di atas bunga teratai api muda, seorang gadis kecil terbaring dengan energi spiritual yang kacau. Tubunya dipenuhi dengan kutukan darah yang membuat kondisinya kian memburuk, "jika bukan karena kalung ini, dia tidak akan bertahan," gumam Zhou Ning, dia terus mengalirkan energi miliknya untuk menghilangkan kutukan darah itu."Apa yang kau lakukan padanya! Aku akan--" Qianyu berhenti saat menyadari bahwa sebenarnya energi spiritual Zhou Ning tidak menyakiti adiknya sama sekali, malah sebaliknya, dia merasakan kalau energi kacau di tubuh adiknya perlahan-lahan menjadi lebih tenang.Qianyu terdiam sambil menatap kalung permata Dewi Yang di udara, matanya berkaca-kaca. Dia sudah menunggu ini dalam waktu yang lama, "Qianmei."Di udara, tetesan air mata Dewi Yang bersinar, aliran energi api yang kuat melingkar dan berputar dengan cepat.Bassssh!Gelomba
Setelah Zhou Ning menegurnya, Qianyu tak berani bicara satu patah katapun lagi, matanya terus melihat ke arah Zhou Ning."Pemuda ini, dia ...." kedua mata Qianyu terus memperhatikan Zhou Ning. Wanita itu merasa Zhou Ning berbeda dengan laki-laki lainnya. Biasanya para laki-laki akan langsung terpana padanya, itu juga menjadi alasannya memakai cadar, untuk menghindari beberapa masalah yang tidak penting. Tapi pemuda di hadapannya sekarang bahkan tak melihatnya sama sekali.Ketika Qianyu sedang memperhatikan Zhou Ning, dia secara tak sengaja melihat bahwa mata pemuda itu nampak pudar, "dia buta?" Pikirnya kaget. Setiap gerakan yang Zhou Ning tunjukkan sebelumnya, tidak terlihat sedikit pun bahwa dia adalah seorang pemuda buta.'Siapa yang bisa membuat seorang kultivator berbakat sepertinya menjadi buta? Manusia ini, dia masih sangat muda, tapi kekuatannya tidak bisa diremehkan, sebenarnya apa tujuannya datang ke lembah ini?' Qianyu bertanya-tanya di dalam hatinya."Kau lihat itu?" Perta
Qianyu berdiri di depan siluman-siluman bunga api, dan mengatakan, "hentikan.""Penguasa lembah! Ada apa ini? Kenapa? Lihat dia! Manusia itu mencoba untuk menyakiti tuan putri!""Apa kalian mau membahayakan putri lembah bunga api, lihatlah!""Apa? kami?""Dia tidak menyakiti Qian Mei, dia sedang menyembuhkannya! Lihatlah!""Apa!" Siluman-siluman bunga api pun segera menoleh dan memeriksa kebenarannya. Seperti yang dikatakan oleh penguasa lembah, Zhou Ning sedang menyembuhkan Qian Mei."Tuan putri ...."Raut wajah siluman-siluman bunga api nampak kebingungan, tak paham dengan apa yang terjadi. Mengapa seorang manusia membantu mereka? Putri Qian Mei sudah sakit dalam waktu yang lama, berbagai cara dilakukan untuk menyembuhkannya tapi tidak berhasil, tapi sekarang seorang manusia telah berhasil menyembuhkannya.Meskipun penuh rasa heran dan bingung, mereka tak mengatakan apapun. Karena melihat Qianyu memperingati dengan tatapan mata yang tajam.Gelombang energi panas menghempas dari tubu
"Jika kau berpikir yang tidak-tidak tentang Penguasa kami! Aku tidak akan membiarkanmu!" Teriak Yuji Fu dengan geram, dia sudah menyukai Qianyu sejak lama, tentu saja dia tak akan membiarkan Zhou Ning."Penguasa lembah! Apa yang anda katakan!" Yuji Fu mencoba menghentikan Qianyu. Tapi satu tatapan Qianyu membuatnya tak berani untuk melakukan sesuatu. Dia segera mundur dengan terpaksa.'Sial! Awas saja jika manusia itu berani menyetujuinya! Aku akan membuatnya menyesal!' Yuji Fu menatap Zhou Ning dengan kesal.Xiao Bai yang merasa tak suka dengan tatapan itu segera menyambarnya dengan energi larangan yang kuat, membuat Yuji Fu hangus seketika."Hyyhh." Zhou Ning menggeleng pelan, mencoba untuk mengatakan bahwa dia tak memikirkan hal seperti itu di dalam kepalanya.Akan tetapi ketika dia menoleh dan melihat wajah Qianyu yang memerah, pemuda itu merasa sedikit canggung, "Ekhem-ekhem! Aku tidak berpikiran seperti itu, jadi kau tidak perlu, ekhem."Mendengar itu, rona merah di wajah Qianyu
Dari raut wajah Zhou Ning Qianyu paham, dia tidak akan bisa menanyakan apapun jika dia belum menjawab Zhou Ning. Karena itulah, tanpa pikir panjang lebih jauh lagi, wanita itu pun segera mengangguk setuju. Saat itu juga, Zhou Ning mengikat jiwa Qianyu dengan formasi segel jiwa di tangannya dan wanita itu menerimanya."Penguasa Lembah kau--" Yuji Fu tak bisa berkata-kata lagi. Keputusan Qianyu tidaklah salah. Beberapa generasi pemimpin bunga api terus mencari teknik Dewi Yang untuk mengembalikan kejayaan klan bunga api. Tapi mereka tak menemukan apapun dan sekarang satu set lengkap teknik Dewi Yang ada di hadapan mereka, tentu saja Qianyu akan menyetujuinya.'Siapa sebenarnya dia?' Kedua mata Yuji Fu menyipit melihat Zhou Ning. Dia bahkan tak pernah mendengar namanya di manapun juga. Dengan kekuatan besar seperti itu, seharusnya cerita tentang Zhou Ning sudah menyebar di benua, tapi dia tak tahu apapun tentang pemuda itu.'Manusia di ranah grandmaster yang tidak lemah dari ranah raja p
Tiba-tiba saja, gelombang nafas dari makhluk yang menakutkan menyapu bagaikan hembusan angin dingin yang mencekam, membuat Zhou Ning dan yang lainnya merasakan ketidaknyamanan saat hembusan nafas dingin itu menyentuh kulit mereka.'Ini kan?' Zhou Ning memikirkan satu makhluk di dalam kepalanya, sosok legenda yang ditakuti oleh semua ras yang ada di benua. Zhou Ning segera menggunakan persepsi dengan domain angin Xiao Bai menyusuri pedalaman hutan asing, dan dia menemukan sosok naga yang baru saja membuka matanya. Jauh dari tempat Zhou Ning berada sekarang, tempat di mana tidak ada satu kehidupan pun, naga biru tergeletak di hamparan tanah yang luas, seluruh tubuhnya penuh dengan luka, sisik-sisik birunya yang telah memudar terlepas sedikit demi sedikit, samburan nafas panas yang keluar darinya membuat gelombang energi yang dapat dirasakan oleh seluruh penghuni tanah asing.'Pantas saja naga disebut sebagai makhluk legenda, dengan luka seperti itu, nafasnya saja sudah cukup untuk memb
Di sebelah barat tanah asing, segerombolan serigala mengaung, menyerang Zhu Tian, mereka berdatangan tanpa henti.Cakar-cakar tajam, serangan bola-bola cahaya melesat, serigala-serigala itu berdatangan tanpa henti.Zhu Tian dengan pedang di tangannya, tubuhnya penuh luka cakar, nafasnya tersenggal, tangannya terus memblokir serangan-serangan dari segerombolan serigala-serigala hitam yang menerjangnya.Di saat Zhu Tian berusaha untuk bertahan, ingatan akan masa lalunya yang pahit terus mengalir di dalam kepalanya.'Aku hanyalah anak yatim piatu dari perkampungan kumuh di pinggir kota, tanpa bakat dan juga latar belakang yang kuat, dunia ini sangatlah kejam dan dingin, tapi aku tidak ingin menyerah, aku terus berlatih tanpa henti, meski rasanya tanganku remuk, dan tubuhku hancur, aku terus mengayunkan pedangku, aku berlatih sangat keras, walaupun gagal dan gagal, aku terus mencobanya, hingga akhirnya aku diterima di akademi roh seribu angin, apakah semua itu hanyalah omong kosong, dan s
Zhou Ning memandang Chang Jing dengan sorot mata yang penuh perhatian. "Pangeran Qi," panggilnya dengan tenang.Chang Jing, yang sedang terpana melihat pusaran energi Dao surgawi yang memenuhi ruangan, tersentak. Dia segera menyatukan kedua tangannya dan menjawab, "A-ah, iya, Tuan. Maafkan saya. Saya tidak pernah melihat energi Dao surgawi sebanyak ini, karena itulah saya menjadi bersemangat," ucapnya sambil menundukkan kepala.Zhou Ning mengangguk kecil, sorot matanya penuh pemahaman. "Kita sekarang berada di Istana Surya Nirwana. Dibandingkan dengan di luar, energi Dao di tempat ini ribuan kali lebih banyak." jelasnya dengan nada serius, namun tetap tenang.Chang Jing memandangi sekelilingnya, perasaan kagum bercampur rendah diri. Dalam hatinya, ia bergumam, "Tempat yang luar biasa. Jika aku berlatih di sini, kekuatanku pasti akan pulih dengan cepat. Namun, tempat seperti ini hanya pantas untuk sosok sehebat dirinya. Orang sepertiku … aku tidak layak. Tapi tidak apa-apa, dapat melih
Zhou Ning memandang jiwa hitam yang melayang itu dengan sorot mata tajam, pikirannya diliputi kebimbangan. Ia merenung sejenak sebelum bergumam, “Jika aku menelan Pil Surgawi dari jiwa Dewa Iblis, aku mungkin bisa menembus Ranah Pembentukan Inti Dewa.” Namun, wajahnya berubah muram sesaat kemudian. “Hanya saja, itu hampir mustahil bagiku sekarang. Membuat pil ini tidak hanya membutuhkan teknik alkimia tingkat ilahi yang bahkan tidak bisa aku sentuh. Walaupun aku berhasil membuatnya, aku juga harus menahan ribuan bencana surgawi.”Roh Kaisar Legendaris dalam tubuhnya mendesah panjang. “Kau benar, Zhou Ning. Membuat Pil Jiwa Surgawi adalah ujian yang hanya bisa dilalui oleh seorang alkemis dewa sejati. Tapi jangan khawatir, kau tidak perlu membuatnya sendiri.Zhou Ning mengernyitkan dahi, tidak yakin ke mana arah pembicaraan itu. “Maksudmu?”“Bukankah ada banyak alkemis dewa di benua Tianyan, kau bisa meminta bantuan mereka.""Kau benar. Tapi ... bahkan untuk dewa alkemis sekalipun, tet
Zhou Ning merenung dalam diam, sorot matanya penuh tekad saat mengingat pertarungan sengit yang baru saja dialaminya. "Aku masih sangat lemah," pikirnya. "Jika suatu saat aku harus menghadapi Dewa Iblis yang lebih kuat, mungkin aku tidak akan seberuntung sekarang. Aku harus menjadi lebih kuat. Aku ingin melindungi kakak, Wu Xia, dan semua orang!" Tangannya terkepal erat, menggenggam kekuatan dan tekad yang membara di dalam dirinya. Melihat tekad itu, Roh Kaisar Legendaris dalam tubuhnya berbicara dengan nada bijaksana. "Di masa depan, jangan mengambil risiko seperti ini lagi. Nyawamu bukanlah sesuatu yang bisa kau pertaruhkan dengan sembarangan, bocah." Zhou Ning mengangguk pelan. "Mhm, aku tahu. Aku juga tidak berniat untuk mati. Aku ingin menjalani kehidupan ini dengan baik, bersama kakak, Wu Xia, Lu Zhe, dan semua orang." jawabnya, sambil bergumam dalam hati. "Untuk melindungi semua orang, aku harus menjadi lebih kuat!" Setelah mengatur napasnya sejenak, Zhou Ning memulai percaka
Zhou Ning berhasil lolos dari jangkauan serangan terakhir RaJi Ba, meskipun tubuhnya masih terasa sakit dan terkuras. Begitu muncul di tempat yang aman, ia terjatuh terduduk, lelah dan kelelahan. Dalam keadaan yang sangat terancam ini, ia segera mengeluarkan pil penyembuhan dari saku penyimpanannya. "Dewa Iblis sangat kuat, aku harus memulihkan diri dulu, baru aku akan kembali ke sana untuk memeriksa situasinya," ucap Zhou Ning seraya menelan pil tersebut.Uhuk!Darah tiba-tiba menyembur keluar dari mulutnya, disebabkan oleh serangan balik ketiga hukum yang dia gunakan sebelumnya.Zhou Ning segera mengelap darah di bibirnya, lalu memejamkan mata dan mengokohkan konsentrasinya. "Untuk mengatasi serangan balik, aku harus tenang. Semoga ketiga hukum ini tidak mengecewakanku!" Pikirnya sembari mengatur pernapasannya, dengan perlahan.Setelah beberapa saat kemudian, ketiga hukum saling berbenturan satu sama lain, satu hukum menekan hukum lainnya."Seperti dugaanku, ketiga hukum yang mend
“Kau kalah, RaJi Ba,” ucap Zhou Ning dengan suara tegas, tubuhnya yang dipenuhi dengan luka pertarungan berdiri tegak dan kokoh. “Bagaimana rasanya dikalahkan oleh seseorang yang kau hina sebagai semut?” tambahnya.“Kaauuu! Aku tidak percaya! Aku tidak percaya! Tidak mungkin! Aaaa!” Teriaknya hebat. Raji Ba sekalipun tak pernah menyangka bahwa Formasi Pembunuh Iblis belaka bisa menyakitinya sedemikian rupa.Dengan sisa kekuatan yang dimilikinya, ia menegakkan tubuhnya, lalu sebuah senyuman bengis muncul di wajahnya. “Hanya dengan dirimu, kau berpikir untuk membunuhku?!”“Tidak ada yang bisa membunuhku, baik kau, ataupun para dewa itu! Kalaupun harus mati, aku akan mati dengan tanganku sendiri!” serunya dengan suara yang menggema penuh kebencian. Tubuhnya tiba-tiba memancarkan cahaya hitam yang semakin terang, liar, dan tidak terkendali. Energi destruktifnya membuat tanah bergetar, memecah batu-batu besar di sekitarnya.Zhou Ning merasakan bahaya itu. Matanya yang tajam segera menangka
"Memaksaku menggunakan totemku ... Kau adalah yang kedua yang berhasil melakukannya! Tapi ini adalah akhir bagimu!" Dengan cepat, ia merapalkan mantra lain, menambah kekuatan pada Totem Lubang Hitam, yang kini semakin besar dan kuat. Pedang Petir Surgawi yang tadi hendak menghantamnya mulai terhisap ke dalam totém itu, meleleh seperti lilin yang dipanaskan. Keheningan sesaat menyelimuti medan pertempuran, hanya denting energi yang saling bertubrukan yang terdengar."Teknik Larangan Dewa Iblis: Sabit Api Kematian!" Dalam sekejap, aura kematian menyelimuti seluruh tempat. "Setiap sabitan adalah seribu kematian! Aku akan mengoyak inti jiwamu sampai tidak ada yang tersisa! Sekarang sudah berakhir untukmu, matilah semut rendahan!"Zhou Ning mengernyitkan dahi, matanya menyipit menatap RaJi Ba yang tampak begitu percaya diri. "Ini belum berakhir," gumamnya, kemudian menarik napas dalam. Di balik tatapannya yang penuh tekad, kekuatan yang lebih besar mulai mengalir.RaJi Ba menatap Zhou Ni
"Coba kulihat apa yang tersembunyi di dalam tubuhnya!" gumam RaJi Ba sambil mengaktifkan Mata Surgawi untuk menyelidiki rahasia tubuh Zhou Ning. "Aku tidak percaya anak ini bisa begitu kuat tanpa sebuah harta berharga, dia pasti menyimpannya di dalam tubuhnya. Jika aku mengambilnya, bukankah itu sangat menguntungkanku!" Pikirnya dengan tak sabar. Pandangannya tiba-tiba terhenti ketika ia mendapati keberadaan Dewa Rubah yang terikat jiwa dengan Zhou Ning. "Tidak mungkin! Dewa Rubah menjalin kontrak? Dewa sombong itu tidak pernah tunduk pada siapa pun!" teriaknya dengan keterkejutan yang tak tertahankan. Namun, sebelum ia dapat menggali lebih dalam, sebuah tatapan tajam dari Roh Kaisar Legendaris dalam tubuh Zhou Ning langsung menghantam kesadarannya. Energi yang terkandung dalam tatapan itu begitu kuat, seperti pedang tajam yang mengoyak jiwa RaJi Ba. Seketika darah segar menyembur dari mulutnya, tubuhnya gemetar hebat, dan wajahnya pucat pasi. "Apa ini ...?! Arghh!" raungnya kesa
Langit semakin gelap, diselimuti aura kegelapan pedang hitam yang menenggelamkan setiap cahaya. Pedang hitam milik RaJi Ba bergetar, memancarkan aura kehancuran yang memenuhi seluruh jurangtanpa akhir. Di tengah kegelapan itu, Zhou Ning berdiri tegak, dikelilingi dua kekuatan besar—petir yang bergemuruh dan cahaya bulan yang tajam. Energi mereka saling hantam, menciptakan riak besar yang mengguncang udara, tanah, dan setiap partikel di sekitar mereka."Hahaha! Lihat dirimu sekarang, semut rendahan yang sombong! Aku akan menghancurkanmu!" RaJi Ba mengangkat pedang hitamnya, namun ucapannya terhenti mendadak ketika Zhou Ning melangkah maju, merapalkan kekuatan berkah dari mata ilahi."Mata Ilahi, Penindasan Mutlak!" Zhou Ning mengangkat tangan, dan hukum ilahi langsung mengunci kekuatan RaJi Ba. Pancaran aura miliknya yang sebelumnya begitu mendominasi tiba-tiba melemah, kekuatannya turun berkali-kali lipat hingga setara dengan Zhou Ning."Zhou Ning," suara tenang Roh Kaisar Legendaris
Saat tawa menyeramkan RaJi Ba bergema di Jurang Kematian, aura gelap semakin pekat, menyelimuti seluruh lembah. Angin bertiup kencang, membawa bau darah dan kesengsaraan yang membuat bulu kuduk merinding. Di hadapan Zhou Ning, sosok Chang Jing terus bergulat dengan kekuatan jahat yang berusaha mengendalikan tubuhnya sepenuhnya."Aku tak bisa membiarkannya mengambil alih tubuh Chang Jing!" Zhou Ning mengangkat tangannya, membentuk formasi spiritual yang memancarkan cahaya suci keemasan. "Formasi Pemurnian Langit!" serunya.Cahaya keemasan dari formasi itu mulai mengitari tubuh Chang Jing, menembus aura hitam yang menempel padanya. RaJi Ba, yang ada dalam tubuh Chang Jing, merasakan kekuatan itu mengancam eksistensinya dan mengeluarkan jeritan marah."Berani ikut campur dalam urusanku! Matilah!" RaJi Ba menggerakkan tangan Chang Jing, mengumpulkan kekuatan gelap yang terkonsentrasi, lalu menciptakan tebasan hitam yang membelah udara dengan kecepatan tinggi, menghantam formasi Zhou Ning